SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
YUDA SUKMANA
NIM. 1001151
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL
PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO FPTK UPI
Oleh Yuda Sukmana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Yuda Sukmana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
YUDA SUKMANA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO FPTK UPI
Disetujui dan disahkan oleh pebimbing :
Pembimbing I
Dr. Siscka Elviyanti, MT
NIP. 19731122 200112 2 002
Pembimbing II
Ir. Arjuni Budi Pantjawati, MT
NIP. 19640607 199512 2 001
Mengetahui,
PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN PERNYATAAN
BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi "Penerapan Model Pembelajaran
Eksperiensial Pada Mata Kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi Di
Departemen Pendidikan Teknik Elekto FPTK UPI" ini beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika
keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Maret 2015
menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Eksperiensial Pada Mata Kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi Di
Departemen Pendidikan Teknik Elekto FPTK UPI”.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar
sarajana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam penulisan laporan ini, disadari masih banyak kekurangan. Kritik dan
saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang sangatlah dinanti.
Dalam kesempatan ini juga, penulis ingin menguncapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua serta seluruh seluruh keluarga tercinta yang tidak terhitung
jasanya selama ini dalam memberikan dorongannya baik moril ataupun
materil, baik dalam bentuk do’a dan materi.
2. Ibu Dr. Siscka Elviyanti, MT dan Ir. Arjuni Budi Pantjawati, MT selaku
dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan membimbing, memberi
semangat dan motivasi, serta bantuan berupa materi, dari awal sampai akhir
hinga menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. H. Bachtiar Hasan, ST, MSIE, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro FPTK UPI.
4. Saudara Agus Setiawan, Rizki Nuzul F, dan Amri Zikri, sebagai
rekan-rekan yang telah rela mengeluarkan tenaga dan fikirannya untuk membantu
dalam pelaksanaan proses penelitian.
Suhendar Aryadi, Ihsan Ahmad F, yang telah bersedia untuk menjadi subjek
penelitian.
6. Seluruh Dosen JPTE-FPTK UPI yang telah memberikan ilmunya baik
didalam ataupun diluar perkuliahan.
7. Seluruh karyawan administrasi JPTE-FPTK UPI serta karyawan
administrasi FPTK UPI yang telah banyak membantu dalam kebutuhan
administrasi pelaksanaan tugas akhir dan penyusunan laporannya.
8. Keluarga besar Tutorial PAI-SPAI MKDU Universitas Pendidikan
Indonesia yang banyak memberikan inspirasi dan motivasi bagi penulis,
serta memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian Tugas Akhir.
9. Rekan-rekan mahasiswa Departeman Pendidikan Teknik Elektro UPI,
terutama rekan-rekan seperjuangan dari kelas Pendidikan Teknik Elektro –
A dan kelas konsentrasi Teknik Telekomunikasi angkatan 2010.
Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat.
Aamiin.
Bandung, Maret 2015
telekomunikasi di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana prosedur penelitian yang dilakukan akan menghasilkan data-data deskriptif dari perilaku yang diamati yaitu berupa aktifitas mahasiswa meliputi ranah kognitif. psikomotorik, dan afektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran eksperiensial sangat berpotensi untuk diterapkan dalam praktikum tersebut. Model pembelajaran eksperiensial memberi kesempatan kepada setiap individu dalam kelompok untuk mendapatkan pengalaman yang sama dalam pembelajaran. Sehingga pengamatan dan penilaian bisa difokuskan kepada masing-masing subjek baik untuk ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam penelitian ini terdapat 9 subjek penelitian yang teridiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan. Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata kemampuan untuk ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif masuk kedalam kategori sangat baik. Secara khusus, hasil analisa data dan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan jenis kelamin perempuan memiliki kemampuan dibawah kemampuan subjek laki-laki terutama dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut kerja motorik yaitu ranah psikomotorik level gerakan kompleks. Walaupun setiap individu dalam kelompok diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang sama dalam pembelajaran, tidak menjamin menghasilkan kemampuan atau hasil belajar yang sama. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil belajar untuk setiap subjek adalah bervariasi dan berbeda satu dengan lainnya. Selain itu, karena pada penelitian pertama seluruh subjek dilibatkan dalam kegiatan refleksi, salah satu bentuk refleksi tersebut adalah mengevaluasi diri tentang tindakan apa saja yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam uji kinerja. Dari evaluasi tersebut, mereka menyadari bahwa kurang mendalami dan terburu-buru dalam mempelajari sumber belajar. Sehingga pada penelitian kedua, subjek lebih mempersiapkan diri dengan belajar dari sumber belajar berupa modul dan video dengan waktu atau durasi yang lebih lama, jika dibandingkan dengan penelitian pertama. Upaya yang dilakukan oleh subjek mempunyai dampak positif yang ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar pada penelitian kedua.
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
ABSTRACT
This research aims to determine the process and the results from the application of experiential learning model in telecommunications engineering lab activities in the Departmen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. The method used in this research is a qualitative method, research procedure will generate descriptive data from the behavior observed that students activities include cognitive, psychomotor, and affective domains. The results showed that the model of experiential learning has the potential to be applied in the practicum. Experiential learning model allows each individual to get the same experience in the learning process. So that observation and assessment can be focused on each subject both to the cognitive, psychomotor, and affective. In this research there were 9 research subjects that consist of 5 men and 4 women. The results of observation shows the average ability for cognitive, psychomotor, and affective into the excellent category. In particular, the results of the data analysis showed that subjects with female gender have the ability under the ability subjects with male gender, especially in activities that require motoric work that is the psychomotor domain of complex movements level. Although each individual is given the opportunity to get the same experience in learning, does not guarantee results in the ability or the same learning outcomes. In addition, because the first study all subjects involved in the activities of reflection, one form of reflection is to evaluate themselves on what actions that affect their ability in the performance test. From these evaluations, they realize that the less deep and rush in studying learning resources. So the second study, subjects better prepare themselves by learning from learning resources in the form of modules and video with longer duration, when compared with the first study. Efforts made by the subjects have shown a positive impact by learning outcome in the second study.
Yuda Sukmana , 2015
PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN PERNYATAAN
BEBAS PLAGIARISME ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Fokus Penelitian ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 5
2.1.2 Definisi Pembelajaran Eksperiensial ... 6
2.1.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Eksperiensial... 6
2.1.4 Proses Pembelajaran Eksperiensial ... 8
2.1.5 Peran Pendidikan Dalam Pembelajaran Eksperiensial ... 10
2.1.6 Peran Peserta Didik Dalam Pembelajaran Eksperiensial ... 11
2.1.7 Metodologi Pembelajaran Eksperiensial ... 12
2.1.8 Pembelajaran Eksperiensial dalam Pembelajaran Teknik . 12 2.2 Hakikat Hasil Belajar ... 14
2.2.1 Ranah Kognitif ... 15
2.2.2 Ranah Afektif ... 17
2.2.3 Ranah Psikomotorik ... 18
2.3 Penelitian Yang Relevan ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 22
3.2 Subjek dan Obkek Penelitian... 22
3.2.1 Subjek Penelitian... 22
3.2.2 Objek Penelitian ... 23
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 23
3.3.1 Observasi ... 23
Yuda Sukmana , 2015
3.4.1 Tahap Persiapan ... 24
3.4.2 Tahap Pelaksanaan ... 25
3.5 Teknik Analisis Data ... 37
3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data... 39
3.7 Standar Pengamatan ... 39
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data ... 68
4.1.1 Penelitian Pertama (Instalasi dan Konfigurasi LAN) ... 68
4.1.2 Penelitian Kedua (Instalasi Peralatan Sound system) ... 106
4.2 Temuan Hasil Penelitian... 145
4.2.1 Penelitian Pertama (Instalasi dan Konfigurasi LAN) ... 145
4.2.2 Penelitian Kedua (Instalasi Peralatan Sound system) ... 152
4.3 Perbandingan Temuan Hasil Penelitian Pertama Dan Kedua ... 158
4.4 Hubungan Hasil Penelitian Dengan Teori Pembelajaran Eksperiensial... 159
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 161
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... 164
LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Kata kerja operasional ranah kognitif ... 16
Tabel 2.2. Kata kerja operasional ranah afektif ... 18
Tabel 2.3. Kata kerja operasional ranah psikomotorik ... 19
Tabel 3.1. Standar untuk level mengingat penelitian pertama ... 40
Tabel 3.2. Standar untuk level memahami penelitian pertama ... 41
Tabel 3.3. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian pertama ... 41
Tabel 3.4. Standar untuk level menganalisis penelitian pertama ... 42
Tabel 3.5. Standar untuk level kesiapan penelitian pertama ... 45
Tabel 3.6. Standar untuk level gerakan kompleks penelitian pertama ... 46
Tabel 3.7. Standar untuk level kreativitas penelitian pertama ... 48
Tabel 3.8. Standar untuk level penerimaan penelitian pertama ... 49
Yuda Sukmana , 2015
Tabel 3.12. Standar untuk level memahami penelitian kedua ... 55
Tabel 3.13. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian kedua ... 56
Tabel 3.14. Standar untuk level menganalisis penelitian kedua ... 57
Tabel 3.15. Standar untuk level kesiapan penelitian kedua ... 59
Tabel 3.16. Standar untuk level gerakan kompleks penelitian kedua ... 60
Tabel 3.17. Standar untuk level kreativitas penelitian kedua... 62
Tabel 3.18. Standar untuk level penerimaan penelitian kedua... 63
Tabel 3.19. Standar untuk level partisipasi penelitian pertama ... 64
Tabel 3.20. Standar untuk level penilaian dan penentuan sikap penelitian kedua ... 65
Tabel 4.1. Rekapan data dari penelitian pertama ... 145
Tabel 4.2. Persentase keberhasilan atau pencapaian proses pembelajaran penelitian peratama ... 147
Tabel 4.3. Informasi penggunaan sumber belajar dan perolehan waktu penelitian pertama ... 149
Tabel 4.4. Rekapan data dari penelitian kedua ... 152
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.6. Informasi penggunaan sumber belajar dan perolehan waktu penelitian
kedua ... 156
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1, skala untuk mengkonversi dari persentase ke huruf ... 149
Yuda Sukmana , 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Pertama dan Kedua
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 3. Lembar Refeleksi Mahasiswa
Lampiran 4. Contoh Lembar Observasi
Lampiran 5. Kartu Poin dan Perolehan Waktu Kelompok
Lampiran 6. Daftar Hadir Subjek Penelitian
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK
fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktikum dilakukan untuk melatih kemampuan (skills) mahasiswa
dalam suatu bidang tertentu. Sehingga hasil yang diharapkan dari kegiatan
praktikum adalah mahasiswa memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Di
perguruan tinggi atau di sekolah, praktikum biasa dilakukan di laboratorium
dengan ketersedian berbagai trainer atau alat bantu untuk menunjangnya. Dengan
kegiatan praktikum, mahasiswa atau peserta didik tidak hanya dituntut untuk
sekedar mengatahui tetapi juga dituntut untuk dapat mengaplikasikan teori-teori
yang mereka ketahui pada masalah nyata.
Di Departemen Pendidikan Teknik Elektro (DPTE) Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI, kegiatan praktikum menjadi salah satu
Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang wajib diambil oleh mahasiswa. Tentu, sebagai
departemen yang bergerak dalam bidang pendidikan kejuruan (vocational
education) dan mempersiapkan lulusannya untuk menjadi pendidik di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), praktikum menjadi kegiatan belajar yang wajib
dilakukan untuk melatih dan meningkatkan keahlian mahasiswa dalam bidang
teknik elektro agar mampu dan siap untuk menjadi pendidik di SMK. Oleh karena
itu, DPTE harus mampu menyelenggarakan kegiatan praktikum dengan baik,
guna mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis saat menjadi asisten praktikum dalam
2
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berkaitan dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) pada konsentrasi teknik
telelekomunikasi, penulis menemukan beberapa masalah, diantaranya adalah
dalam kelompok praktikum setiap anggota kelompok belum tentu mengalami
pengelaman praktikum yang sama dengan anggota kelompok lainnya. Sistem
penilaian yang dilakukan dalam setiap kegiatan praktikum hanya bersumber dari
laporan praktikum dan kehadiran mahasiswa, belum menerapkan penilaian secara
autentik dimana penilian dilakukan secara komperhensif meliputi ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Masalah lain yang terjadi saat praktikum adalah
keterbatasan kuantitas perlatan atau trainer yang ada di laboratorium.
Dari permasalahan yang terjadi, maka perlu adanya suatu upaya perbaikan
dan inovasi pada kegiatan praktikum di DPTE FPTK UPI khususnya pada Mata
Kuliah Keahlian (MKK) Praktikum Teknik Telekomunikasi. Salah satu upaya
atau inovasi itu adalah dengan menerapkan model pembelajaran eksperiensial
pada praktikum tersebut. Model pembelajaran eksperiensial dipilih karena model
pembelajaran ini banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk
mempersiapkan tenaga kerja profesional seperti pendidikan lanjutan untuk profesi
guru. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Robert W. Clark, Ph.D., Mark D.
Threeton, Ph.D., dan John C. Ewing, Ph.D (2010), dari Pennsylvania State
University. Menunujukkan bahwa model pembelajaran eksperiensial memiliki
potensi besar untuk digunakan dalam mengingkatkan kemampuan dan
meningkatkan proses pendidikan guru.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
upaya perbaikan dan inovasi pada kegiatan praktikum melalui penelitian dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Eksperiensial Pada Mata Kuliah Praktikum
Teknik Telekomunikasi di Departemen Pendidikan Teknik Elekto FPTK UPI”.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata
kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi?
2. Bagaimana hasil dari penerapan model pembelajaran eksperiensial pada
mata kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah 9 orang mahasiswa Departemen Pendidikan
Teknik Elektro angkatan 2012 dengan pilihan konsentrasi Teknik
Telekomunikasi.
2. Materi praktikum yang menjadi bahan dari penelitian ini adalah Instalasi
Peralatan Sound System dan Instalasi dan Konfigurasi LAN.
3. Kegiatan yang diteliti adalah aktifitas mahasiswa (meliputi perubahan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap) saat melakukan praktikum dengan
menggunakan model eksperensial.
4. Model pembelajaran eksperensial yang dilakukan akan berbantukan
multimedia berupa teks dan video.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi model yang akan diterapkan pada kegiatan praktikum
2. Mengidentifikasi aktifitas mahasiswa saat pelaksanaan praktikum
menggunakan model eksperensial
3. Mengetahui keunggulan dan kendala penerapan model eksperensial dalam
4
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penyususan laporan penelitian ini, penulis berharap agar
penelitian ini dapat memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Melalui penerapan model pembelajaran ekspereiensial, diharapkan dapat
mengatasi masalah-masalah yang terjadi saat praktikum.
2. Sebagai informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efesiensi
dalam proses pembelajaran pada mata kuliah praktikum.
3. Sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran pada
kegiatan praktikum.
4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975), mendefinisikan metode kualitatif sebagai
„prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan periaku yang diamati‟. Definisi tersebut sejalan
dengan apa yang dijelaskan oleh Moleong (2014), bahwa “penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain, secara holistik dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah”.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis akan bagi kedalam lima bab.
Bagian pertama yaitu pendahuluan, bagian ini menguraikan tentang latar belakang
penelitian, serta sistematika penulisan. Bagian kedua yaitu kajian pustaka, bagian
ini membahas mengenai tentang model pembelajaran eksperensial dan
multimedia. Bagian ketiga yaitu metode penelitian, bagian ini membahas setting
penelitian, subjek penelitian, analisis data, prosedur penelitian, alat dan teknik
pengolahan data. Bagian keempat yaitu temuan dan pembahasan hasil penelitian,
bagian ini memaparkan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan, serta
menjelaskan temuan dan pembahasan hasil penelitian. Bagian kelima yaitu
kesimpulan dan saran, bagian ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan dan terdapat pula saran-saran baik untuk peneletian itu sendiri
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam
penelitian, subjek dan objek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur
penelitian, teknik analisis data, dan pemeriksaaan keabsahan data.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975), mendefinisikan metode kualitatif sebagai
„prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan periaku yang diamati‟. Definisi tersebut sejalan
dengan apa yang dijelaskan oleh Moleong (2014), bahwa “penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain, secara holistik dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah”.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai subjek dan objek penelitian.
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang akan diambil informasinya
sesuai dengan masalah penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil
dari penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum
teknik telekominikasi di Departemen Pendidikan Teknik Elektro. Maka dari itu,
subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pendidikan Teknik
Elektro angkatan 2012 yang mengikuti mata kuliah Praktikum Teknik
adalah 9 orang. Pertimbangan peneliti dalam menentukan jumlah subjek
penelitian adalah bahwa setiap informan atau subjek penelitian dalam waktu yang
relatif singkat dapat memberikan banyak informasi yang dibutuhkan (Moleong,
2014). Selain itu, menurut Patton (2002), desain kualitatif memiliki sifat yang
luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus
diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa
yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya
yang tersedia.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial yang ingin
diketahui fenomena apa yang terjadi didalamnya. Situasi sosial yang dimaksud
adalah aktifitas mahasiswa dalam penerapan model pembelajaran eksperiensial
pada mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi Departemen Pendidikan
Teknik Elektro, meliputi ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data yaitu observasi,
dan dokumentasi.
3.3.1 Observasi
Menurut Poerwandari (2007), istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antara asfek dalam fenomena tersebut. Observasi
digunakan dalam penelitian ini karena observasi merupakan salah satu metode
pengumpulan data utama dalam penelitian kualitatif. Selain itu, observasi
merupakan cara yang biasa digunakan oleh peneliti untuk memperoleh keyakinan
tentang keabsahan data, karena dengan observasi peneliti akan mengamati sendiri
24
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi dilakukan untuk mengamati fenomena yang terjadi saat model
pembelajaran eksperiensial diterapkan.
3.3.2 Studi Pustaka
Yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari
buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media lainnya
yang berkaitan dengan penelitian.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan atau rekaman kejadian saat penelitian
dilakukan, dokumentasi bisa berupa foto, rekaman video atau audio. Dokumentasi
sudah sejak lama digunakan dalam penelitian karena dalam banyak hal dokumen
sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,
bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2014). Selain itu, dokumentasi berguna
untuk dijadikan bukti suatu pengujian. Dalam penelitian ini dokumentasi yang
digunakan adalah berupa foto dan rekaman video.
3.3.4 Alat Bantu Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data baik itu dengan observasi dan
dokumentasi, pasti membutuhkan alat atau instrument. Berikut peralatan atau
instrumen yang dibutuhkan untuk melakukan pengumpulan data.
a. Lembar observasi
Lembar observasi disusun sedemikian rupa, untuk memudahkan observer
dalam mencatat informasi yang dibutuhkan berdasarkan hasil pengamatan
atau observasinya terhadap fenomena yang terjadi pada subjek penelitian
saat pengujian atau penelitian berlangsung.
b. Kamera Video (Handy Cam/Cam Corder)
Untuk mendokumentasikan kegiatan peneltian atau pengujian dalam
3.4 Prosedur Penelitian
Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari subjek penelitian
mengenai hasil dari penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata
kuliah praktikum teknik telekomunikasi, penelitian atau observasi akan dilakukan
sebanyak dua kali dengan pengaturan penelitian yang sama namun dengan materi
praktikum yang berbeda. Adapun untuk prosedur penelitian yang dilakukan
adalah meliputi tahapan persiapan dan pelaksanaan.
3.4.1 Tahap Persiapan
Berikut ini adalah persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
penelitian.
a. Mengumpulkan data atau informasi berkaitan dengan model pembelajaran
eksperiensial, peneliti melakukan kajian secara mendalam tentang model
pembelajaran eksperiensial dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan
internet.
b. Membuat skenario penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata
kuliah praktikum teknik telekomunikasi untuk materi Instalasi dan
Konfigurasi LAN dan Instalasi Peralatan Sound System.
c. Mempersiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan untuk skenario
penerapan model pembelajaran eksperiensial, berupa video demonstrasi,
modul, serta alat dan bahan untuk menunjang kegiatan praktikum.
d. Menentukan , menghubungi dan mengkonfirmasi pihak-pihak atau sumber
daya manusia yang terlibat dalam skenario penelitian yaitu instruktur
praktikum, observer, dan konsultan ahli.
e. Menyusun lembar oberservasi yang didasari pada teori yang ada, guna
menghindari adanya penyimpangan dari tujuan dilakukannya penelitian.
f. Menentukan subjek penelitian yang akan menjadi sumber data dalam
26
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Elektro angkatan 2012 yang mengikuti mata kuliah praktikum teknik
telekomunikasi.
g. Menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan penelitian berdasarkan
kesepakatan antara peneliti dan subjek penelitian.
h. Mempersiapkan peralatan dokumentasi.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan berdasarkan skenario yang dibuat yaitu menerapkan
model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik
telekomunikasi untuk materi Instalasi dan Konfigurasi LAN, dan Instalasi
Peralatan Sound System. Dalam pengumpulan informasi atau data yang
dibutuhkan untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran tersebut,
peneliti menggunakan bantuan 2 observer atau pengamat yang sudah ditentukan
dan dipersiapkan untuk mengamati atau mengobservasi aktifitas mahasiswa pada
saat pelaksanaan atau penerapan model pembelajaran. Berikut detail skenario
penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik
telekomunikasi.
a. Praktikum Instalasi dan Konfigurasi LAN
1) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2014 bertempat di
laboratorium teknik telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro
2) Skenario Penelitian
a) Materi
Kegiatan ini mencakup pengembangan materi berikut:
Prosedur Instalasi dan Konfigurasi LAN dari mulai menghubungkan kabel UTP dengan konektor RJ45, meghubungkan PC/Laptop ke Switch
menggunakan kabel UTP, konfigurasi IP Adress, dan sharing file. Pada uji
setiap tahapnya akan diberiikan secara acak kepada setiap anggota tim (1
tim terdiri dari 3 anggota) tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Modul Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN yang berisi langkah-langkah (prosedur) untuk melakukan Instalasi dan Konfigurasi jariangan LAN.
Modul ini berbentuk teks dan gambar yang dicetak.
Video demonstrasi instalsi dan konfigurasi jaringan LAN yang berisi tahapan atau prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dari awal
sampai akhir. Video ini disimpan dalam bentuk kepingan CD.
Konsultan ahli (terlatih) yang dapat menjawab berbagai pertanyaan teknis mengenai Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN.
Kartu Poin yang dapat ditukarkan dengan sumber pembelajaran.
b) Peralatan
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini adalah : Komputer untuk setiap tim yang dilengkapi dengan CD player dan speaker
aktif (untuk membaca data dari CD dan mendengarkan audio dari video
demonstrasi)
1 set peralatan Sound System diantaranya : PC/Laptop 3 Buah
Switch
Tang Crimping Kabel UTP Konektor RJ45 Kabel Tester Tang Pemotong
Cam Corder (Handy Cam) dan tripod untuk dokumentasi kegiatan
28
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Sumber Daya Manusia Mahasiswa 9 Orang
Asisten atau Instruktur Praktikum 1 Orang Observer 2 orang
Dokumenter 1 orang
d) Alur
Berikut adalah alur dari kegiatan praktikum instalsi Sound System.
Kegiatan Pendahuluan
Pembentukkan Tim (durasi 5 menit)
Mengorganisir mahasiswa peserta praktikum yang berjumlah 9 orang
kedalam tiga tim, dimana satu tim terdiri dari 3 orang mahasiswa. Selain
itu, setiap tim akan diberikan modal berupa kartu bernilai 100 poin, yang
dapat ditukarkan dengan sumber belajar. Penjelasan Uji Kinerja (durasi 10 menit)
Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum menjelaskan bahwa pada
saat tim siap untuk melakukan uji kinerja, setiap anggota tim akan
dipanggil secara acak dan melakukan tahapan prosedur Instalasi dan
Konfigurasi LAN, jika anggota tim dipanggil pertama kali berarti dia
harus melakukan tahapan prosedur instalsi Sound System yang pertama,
jika dipanggil yang kedua maka melakukan tahapan kedua, jika
dipanggil yang terakhir maka melakukan tahapan prosedur intalasi yang
ketiga atau yang terakhir. Uji kinerja ini dilakukan di ruangan yang telah
disediakan yang didalamnya tersedia 1 set peralatan yang dibutuhkan
untuk Instalasi dan Konfigurasi LAN. Didalam ruangan tersebut juga
terdapat tester (penguji) yang siap menilai kinerja dari setiap tim dan
mencatat waktu yang dihabiskan oleh tim untuk mengintalasi dan
Penjelasan Penilaian (Skoring) (durasi 5 menit)
Pada bagian ini dijelaskan mengenai aspek apa saja yang menjadi
penilaian selama praktikum.
- Skor Uji Kinerja
Ketepatan instalasi dari awal sampai akhir, waktu yang dibutuhkan
untuk instalasi.
- Kecepatan Belajar
Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk belajar sampai
melakukan laporan kesiapan untuk melakukan uji kinerja.
- Pengelolaan Poin
Poin yang diberikan kepada setiap tim dapat ditukar dengan berbagai
sumber dan layanan belajar yang telah disediakan, yang menjadi
penilaian adalah bagaimana strategi tim dalam mengefektifkan poin
yang mereka miliki untuk ditukarkan dengan sumber belajar, semakin
kecil sisa poin yang tersisa maka semakin kecil pula penilaian terhadap
efektifitas pengelolaan poin tim tersebut.
- Kerjasama Tim
Di sepanjang kegiatan praktikum, instruktut/asisten praktikum akan
mengamati bagaimana kerjasama dari setiap anggota tim yang terjalin
terutama dalam hal melakukan pembelajaran.
Penyajian menu sumber belajar (durasi 5 menit)
Instruktut /asisten praktikum menyajikan menu sumber belajar yang
dapat ditukarkan dengan poin beserta nilai atau harga dari setiap sumber
30
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Demonstrasi dan penjelasan prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan
LAN dari instruktur/asisten praktikum. Semua peserta mendapatkan
sumber belajar ini secara gratis tanpa menukarnya dengan poin.
- Modul prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dalam bentuk
teks dan gambar yang dicetak. Setiap cetakan ini dapat disewa selama
20 menit dengan harga 25 poin.
- Video demonstrasi Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dengan
kualitas HD, siap putar dari sebuah kepingan DVD. Setiap keping dapat
disewa selamat 20 menit dengan harga 30 poin.
- Konsultan ahli yang dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan teknis Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN. Sesi
konsultasi adalah 15 menit dengan harga 45 poin. Konsultan ahli ini
hanya tersedia 1 orang dan akan melayani tim yang pertama datang ke
stand konsultan tersebut.
- Uji Kinerja. Setiap tim dapat melakukan uji kinerja, dengan membayar
biaya sebesar seluruh poin yang tersisa dari proses pembelajaran.
Kegiatan Inti
Demonstrasi (durasi 25 menit)
Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum, mendemonstrasikan
prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN. Seluruh peserta dapat
melihat secara langsung bentuk fisik dari peralatan-peralatan yang
dibutuhkan untuk instalasi jaringan LAN.
Koordinasi Tim dan Penukaran Poin (durasi 5 menit)
Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum mempersilahkan setiap tim
untuk merundingkan sumber belajar apa saja yang akan diambil,
pemilihan sumber belajar ini harus dirundingkan dan difikirkan oleh
Kegiatan Belajar Tim (durasi 55 menit)
Pada bagian ini tim belajar dari sumber belajar yang dipilih, setiap tim
memiliki strategi belajar masing-masing dan kerjasama dari setiap
anggota harus terbangun dengan baik untuk membawa tim-nya lulus
dalam tahap uji kinerja. Instruktur/asisten praktikum akan
memperhatikan dan melakukan penilaian kerjasama tim. Pekasanaan Uji Kinerja (durasi 60 menit)
Saat ada tim yang melapor siap untuk melaksanakan ujian,
instruktur/asisten praktikum akan meminta sisa poin dari tim tersebut.
Kemudian penguji akan memanggil secara acak anggota tim tersebut
untuk melakukan tahapan prosedur instalasi Sound System. Ketepatan
dan kecepatan akan menjadi aspek penilaian uji kinerja ini. Ketepatan
akan dilihat dari kerapihan peletakkan peralatan dan berfungsinya
instalasi Sound System yang dilakukan oleh tim tersebut, sedangkan
kecepatan akan dihitung menggunakan bantuan stop-watch berapa
banyak waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk menyelesaikan seluruh
tahapan Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN. Kegiatan pengujian ini
wajib diikuti oleh seluruh tim.
Kegiatan Penutup
Pengumuman Tim Dengan Skor tertinggi (durasi 5 menit)
Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum mengumumkan tim dengan
perolehan skor tertinggi. Refleksi (durasi 10 menit)
Instruktur/asisten praktikum mempersilahkan mahsiswa untuk bertanya
seputar kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dan mengulas hasil
32
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata penutup (durasi 5 menit)
Instruktur/asisten menyampaikan kata motivasi kepada mahasiswa
tentang kebermanfaatan Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dan
penerapannya dimasyarakat
3) Susunan Kegiatan Praktikum
No Waktu Nama Kegiatan
1 08.00 -
08.15
Pembentukkan Tim
2 08.15 -
08.25
Penjelasan Uji Kinerja
3 08.25 -
08.30
Penjelasan Penilaian
4 08.30 -
08.35
Penyajian Menu Sumber Belajar
5 08.35 -
09.00
Demonstrasi
6 09.00 -
09.05
Koordinasi Tim dan Penukaran Poin
7 09.05 -
10.00
Kegiatan Belajar Tim
8 10.00 -
11.00
Pelaksanaan Uji Kinerja
9 11.00 -
11.05
Pengumuman Tim Dengan Skor
Tertinggi
b. Praktikun Instalasi Peralatan Sound System
1) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2014 bertempat di
laboratorium teknik telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro
2) Skenario Penelitian
a) Materi
Kegiatan ini mencakup pengembangan materi berikut:
Prosedur Instalasi Peralatan Sound System dari mulai peralatan input, proses, sampai dengan output, hingga sistem tersebut dapat digunakan.
Pada uji kinerja akhir, prosedur instalasi ini akan dibagi kedalam tiga tahap,
dimana setiap tahapnya akan diberiikan secara acak kepada setiap anggota
tim (1 tim terdiri dari 3 anggota) tanpa pemberitahuan sebelumnya. 11.15
11 11.15 -
11.20
34
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Modul Instalasi Peralatan Sound System yang berisi prosedur atau tahapan Instalasi Peralatan Sound System beserta penjelasan fungsi dari setiap
komponennya (input, proses, amplifikasi, output, dan pengkabelan). Modul
ini berbentuk teks dan gambar yang dicetak.
Video demonstrasi instalsi Sound System yang berisi tahapan atau prosedur instalasi Sound System dari awal sampai akhir, hingga sistem dapat
digunakan. Video ini disimpan dalam bentuk kepingan CD.
Konsultan ahli yang dapat menjawab berbagai pertanyaan teknis mengenai instalasi Sound System.
Kartu Poin yang dapat ditukarkan dengan sumber pembelajaran.
b) Peralatan
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini adalah : Komputer untuk setiap tim yang dilengkapi dengan CD player dan speaker
aktif (untuk membaca data dari CD dan mendengarkan audio dari video
demonstrasi)
1 set peralatan Sound System diantaranya : - Microphone
- CD/Dvd player
- MP3 Player (Handphone dengan audi output 3.5mm)
- Audio Mixer
- Audio Equalizer
- Audio Amplifier
- Speaker
- Head Phone
- Kabel-kabel dan konektor
- Cam Corder (Handy Cam) dan tripod untuk dokumentasi kegiatan
c) Sumber Daya Manusia Mahasiswa 9 Orang
Asisten atau Instruktur Praktikum 1 Orang Observer 2 orang
Dokumenter 1 Orang
d) Alur
Berikut adalah alur dari kegiatan praktikum instalsi Sound System.
Kegiatan Pendahuluan
Pembentukkan Tim (durasi 5 menit)
Mengorganisir mahasiswa peserta praktikum yang berjumlah 9 orang
kedalam tiga tim, dimana satu tim terdiri dari 3 orang mahasiswa. Selain
itu, setiap tim akan diberikan modal berupa kartu bernilai 1000 poin, yang
dapat ditukarkan dengan sumber belajar. Intruktur/asisten praktikum juga
menginformasikan bahwa di akhir kegiatan akan ada reward untuk tim
dengan perolehan skor tertinggi.
Penjelasan Uji Kinerja (durasi 10 menit)
Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum menjelaskan bahwa pada saat
tim siap untuk melakukan uji kinerja, setiap anggota tim akan dipanggil
secara acak dan melakukan tahapan prosedur instalasi Sound System, jika
anggota tim dipanggil pertama kali berarti dia harus melakukan tahapan
prosedur instalsi Sound System yang pertama, jika dipanggil yang kedua
maka melakukan tahapan kedua, jika dipanggil yang terakhir maka
melakukan tahapan prosedur intalasi yang ketiga atau yang terakhir. Uji
kinerja ini dilakukan di ruangan yang telah disediakan yang didalamnya
36
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ruangan tersebut juga terdapat tester (penguji) yang siap menilai kinerja
dari setiap tim dan mencatat waktu yang dihabiskan oleh tim untuk
mengintalasi peralatan Sound System.
Penjelasan Penilaian (Skoring) (durasi 5 menit)
Pada bagian ini dijelaskan mengenai aspek apa saja yang menjadi penilaian
selama praktikum.
- Skor Uji Kinerja
Ketepatan instalasi dari awal sampai akhir, waktu yang dibutuhkan
untuk instalasi
- Kecepatan Belajar
Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk belajar sampai
melakukan laporan kesiapan untuk melakukan uji kinerja
- Pengelolaan Poin
Poin yang diberikan kepada setiap tim dapat ditukar dengan berbagai
sumber dan layanan belajar yang telah disediakan, yang menjadi
penilaian adalah bagaimana strategi tim dalam mengefektifkan poin
yang mereka miliki untuk ditukarkan dengan sumber belajar, semakin
kecil sisa poin yang tersisa maka semakin kecil pula penilaian terhadap
efektifitas pengelolaan poin tim tersebut.
- Kerjasama Tim
Di sepanjang kegiatan praktikum, instruktut/asisten praktikum akan
mengamati bagaimana kerjasama dari setiap anggota tim yang terjalin
terutama dalam hal melakukan pembelajaran. Penyajian menu sumber belajar (durasi 5 menit)
Instruktut/asisten praktikum menyajikan menu sumber belajar yang dapat
ditukarkan dengan poin beserta nilai atau harga dari setiap sumber belajar
- Demonstrasi dan penjelasan prosedur instalasi Sound System dari
instruktur/asisten praktikum. Semua peserta mendapatkan sumber
belajar ini secara gratis tanpa menukarnya dengan poin.
- Modul prosedur instalasi Sound System dalam bentuk teks dan gambar
yang dicetak. Setiap cetakan ini dapat disewa selama 15 menit dengan
harga 50 poin.
- Video demonstrasi instalasi Sound System dengan kualitas HD, siap
putar dari sebuah kepingan DVD. Setiap keping dapat disewa selamat 20
menit denga harga 60 poin.
- Konsultan ahli ( terlatih ) yang dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan teknis instalasi Sound System. Sesi konsultasi
adalah 20 menit dengan harga 90 poin. Konsultan ahli ini hanya tersedia
1 orang dan akan melayani tim yang pertama datang ke stand konsultan
tersebut.
- Uji Kinerja.
Setiap tim dapat melakukan uji kinerja, dengan membayar biaya sebesar
seluruh poin yang tersisa dari proses pembelajaran. Jika tersis 0 poin,
maka tidak akan mendapatkan nilai pengelolaan poin.
Kegiatan Inti
Demonstrasi (durasi 25 menit )
Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum, mendemonstrasikan prosedur
instalasi Sound System dari awal sampai akhir, hingga sistem siap
digunakan. Seluruh peserta dapat melihat secara langsung bentuk fisik dari
peralatan-peralatan Sound System.
Koordinasi Tim dan Penukaran Poin (durasi 5 menit)
Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum mempersilahkan setiap tim
38
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber belajar ini harus dirundingkan dan difikirkan oleh setiap tim agar
dapat mengefektifkan penggunaan poin. Kegiatan Belajar Tim (durasi 55 menit)
Pada bagian ini tim belajar dari sumber belajar yang dipilih, setiap tim
memiliki strategi belajar masing-masing dan kerjasama dari setiap anggota
harus terbangun dengan baik untuk membawa tim-nya lulus dalam tahap uji
kinerja. Instruktur/asisten praktikum akan memperhatikan dan melakukan
penilaian kerjasama tim.
Pekasanaan Uji Kinerja (durasi 60 menit)
Saat ada tim yang melapor siap untuk melaksanakan ujian,
instruktur/asisten praktikum akan meminta sisa poin dari tim tersebut.
Kemudian penguji akan memanggil secara acak anggota tim tersebut untuk
melakukan tahapan prosedur instalasi Sound System. Ketepatan dan
kecepatan akan menjadi aspek penilaian uji kinerja ini. Ketepatan akan
dilihat dari kerapihan peletakkan peralatan dan berfungsinya instalasi
Sound System yang dilakukan oleh tim tersebut, sedangkan kecepatan akan
dihitung menggunakan bantuan stop-watch berapa banyak waktu yang
dibutuhkan oleh tim untuk menyelesaikan seluruh tahapan instalasi Sound
System. Kegiatan pengujian ini wajib diikuti oleh seluruh tim.
Kegiatan Penutup
Pengumuman Tim Dengan Skor tertinggi (durasi 5 menit)
Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum mengumumkan tim dengan
perolehan skor tertinggi. Refleksi (durasi 10 menit)
Instruktur/asisten praktikum mempersilahkan mahsiswa untuk bertanya
seputar kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dan mengulas hasil dari
Kata penutup (durasi 5 menit)
Instruktur/asisten menyampaikan kata motivasi kepada mahasiswa tentang
kebermanfaatan instalasi Sound System dan penerapannya dimasyarakat.
3) Susunan Kegiatan
No Waktu Nama Kegiatan
1 08.00 -
08.15
Pembentukkan Tim
2 08.15 -
08.25
Penjelasan Uji Kinerja
3 08.25 -
08.30
Penjelasan Penilaian
4 08.30 -
08.35
Penyajian Menu Sumber Belajar
5 08.35 -
09.00
Demonstrasi
6 09.00 -
09.05
Koordinasi Tim dan Penukaran Poin
7 09.05 -
10.00
Kegiatan Belajar Tim
8 10.00 -
11.00
Pelaksanaan Uji Kinerja
9 11.00 -
11.05
Pengumuman Tim Dengan Skor
40
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan & Biklen (2003) Analisis data kualitatif adalah “upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitesiskannya,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.
Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan
analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Dimana prinsip pokok penelitian
kualitatif adalah menemukan teori dari data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Miles dan Huberman (1992). Dalam metode ini analisis data dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Akticitas dalam analisis data kualitatif dengan model ini meliputi
tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dan penegasan kesimpulan.
10 11.05 -
11.15
Refleksi
11 11.15 -
11.20
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul di lapangan. Tahap
reduksi data dalam penelitian ini dilakukan sejak penelitian ini berlangsung yaitu
dengan membuat identifikasi satuan data yang diambil untuk setiap subjek
penelitian kedalam tiga unit yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif sesuai
dengan fokus dan masalah penelitian. Selanjutnya agar data mudah ditelusuri dari
mana sumber data itu berasal dalam lembar observasi disertakan juga identitas
dari subjek penelitian.
2. Penyajian Data (Data Display)
Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.
Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan.
3. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and
Verification)
Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa
kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.
Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis
data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya
berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan/ verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan
sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait.
Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam
bentuk kata-kata untuk mendiskripsikan fakta yang ada di lapangan, pemaknaan
atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kemudian diambil intisarinya
42
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut
dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang
ada dari berbagai sumber yang telah didapat.
3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data
Upaya pemeriksaan keabsahan data dilakukan agar bagaimana
temuan-temuan penelitian dapat dipercaya, atau dapat dipertimbangkan. Dalam penelitian
kualitatif dikenal dengan kriteria kredibilitas. Kredibilitas atau derjat kepercayaan
dalam penelitian kualitatif pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal
dari penelitian nonkualitatif (Moleong, 2014), Adapun teknik pemeriksaan
keabsahan data yang dilakukan dalam peneleitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemilihan sample atau subjek penelitian sesuai karakteristik pe
nelitian, dalam hal ini subjek penelitian adalah mahasiswa S1 Pendidikan
Teknik Elektron angkatan 2012 dengan konsentrasi teknik telekomunikasi.
2. Menyusun lembar observasi berdasarkan teori atau taksonomi bloom yang
meliputi ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif dengan berbagai macam
variasi pertanyaan.
3. Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waku dan alat yang berbeda. Dalam penelitian ini
dilakukan 2 kali pengambilan data dengan waktu dan tema atau materi
berbeda sehingga dapat membandingkan data dari penelitian pertama
dengan penelitian kedua.
4. Data yang diperoleh melalui metode pengamatan atau lembar observasi
akan dibandingkan atau dicek ulang dengan data hasil dokumentasi video.
5. Melakukan pengecekkan data dengan teori yang relevan.
Dalam proses pengamatan, peneliti menggunakan sebuah alat bantu yaitu
berupa lembar observasi. Dalam lembar tersebut terdapat 3 kategori utama yaitu
kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk setiap kategori terdapat indikator atau
kriteria yang harus diamati oleh observer, untuk mempermudah proses
pengolahan data dari hasil pengamatan tersebut digunakan skala likert yang
memiliki 5 gradasi dari mulai yang paling negatif sampai dengan paling positif
yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Berikut ini standar
untuk setiap kategori, baik dalam penelitian pertama ataupun penelitian kedua.
1. Penelitian Pertama (Instalasi dan Konfigurasi LAN)
a. Kognitif
[image:43.595.165.506.365.684.2]1) Level Mengingat
Tabel 3.1. Standar untuk level mengingat penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
mengenal seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk membangun
LAN
Baik 4 Teramati dengan baik mengenal
peralatan yang dibutuhkan untuk
membangun LAN
Cukup 3 Teramati cukup mengenal
peralatan yang dibutuhkan
membangun LAN
Kurang 2 Teramati kurang mengenal
peralatan yang dibutuhkan untuk
membangun LAN
44
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peralatan yang dibutuhkan untuk
membangun LAN
[image:44.595.171.507.341.673.2]2) Level Memahami
Tabel 3.2. Standar untuk level memahami penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
mengetahui fungsi dari kabel
UTP, RJ45, Ethernet Switch.
Baik 4 Teramati dengan baik mengetahui
fungsi dari kabel UTP, RJ45,
Ethernet Switch.
Cukup 3 Teramati cukup mengetahui
fungsi dari kabel UTP, RJ45,
Ethernet Switch.
Kurang 2 Teramati kurang mengetahui
fungsi dari kabel UTP, RJ45,
Ethernet Switch.
Sangat Kurang 1 Teramati tidak mengetahui fungsi
dari kabel UTP, RJ45, Ethernet
3) Level Mengaplikasikan
Tabel 3.3. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
menguasai teknik
mengkonfigurasi kabel UTP dan
konektor RJ45, mengetest kabel,
pengaturan ip address, dan
mengetest koneksi dengan metode
ping.
Baik 4 Teramati dengan baik menguasai
teknik mengkonfigurasi kabel
UTP dan konektor RJ45,
mengetest kabel, pengaturan ip
address, dan mengetest koneksi
dengan metode ping.
Cukup 3 Teramati cukup menguasai teknik
mengkonfigurasi kabel UTP dan
konektor RJ45, mengetest kabel,
pengaturan ip address, dan
mengetest koneksi dengan metode
ping.
Kurang 2 Teramati kurang menguasai
teknik mengkonfigurasi kabel
UTP dan konektor RJ45,
mengetest kabel, pengaturan ip
address, dan mengetest koneksi
46
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sangat Kurang 1 Teramati tidak menguasai teknik
mengkonfigurasi kabel UTP dan
konektor RJ45, mengetest kabel,
pengaturan ip address, dan
mengetest koneksi dengan metode
ping.
[image:46.595.170.507.112.239.2]4) Level Menganalisis
Tabel 3.4. Standar untuk level menganalisis penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
menguasai teknik pengujian
terhadap konfigurasi kabel UTP
dan konektor RJ45, kemudian
menganalisa apakah kabel
tersebut terkonfigurasi dengan
baik atau tidak. Dan menguasai
dengan sangat baik teknik
menguji koneksi komputer satu
dengan komputer lain
menggunakan metode ping, dan
menganalisa bagaimana repson
jika komputer sudah terkoneksi
atau tidak.
Baik 4 Teramati dengan baik menguasai
teknik pengujian terhadap
konektor RJ45, kemudian
menganalisa apakah kabel
tersebut terkonfigurasi dengan
baik atau tidak. Dan menguasai
dengan baik teknik menguji
koneksi komputer satu dengan
komputer lain menggunakan
metode ping, dan menganalisa
bagaimana repson jika komputer
sudah terkoneksi atau tidak.
Cukup 3 Teramati cukup menguasai teknik
pengujian terhadap konfigurasi
kabel UTP dan konektor RJ45,
kemudian menganalisa apakah
kabel tersebut terkonfigurasi
dengan baik atau tidak. Dan
cukup menguasai teknik menguji
koneksi komputer satu dengan
komputer lain menggunakan
metode ping, dan menganalisa
bagaimana repson jika komputer
sudah terkoneksi atau tidak.
Kurang 2 Teramati kurang menguasai
teknik pengujian terhadap
konfigurasi kabel UTP dan
konektor RJ45, kemudian
menganalisa apakah kabel
48
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik atau tidak. Dan kurang
menguasai teknik menguji
koneksi komputer satu dengan
komputer lain menggunakan
metode ping, dan menganalisa
bagaimana repson jika komputer
sudah terkoneksi atau tidak.
Sangat Kurang 1 Teramati tidak menguasai teknik
pengujian terhadap konfigurasi
kabel UTP dan konektor RJ45,
kemudian menganalisa apakah
kabel tersebut terkonfigurasi
dengan baik atau tidak. Dan tidak
menguasai teknik menguji
koneksi komputer satu dengan
komputer lain menggunakan
metode ping, dan menganalisa
bagaimana repson jika komputer
sudah terkoneksi atau tidak.
b. Psikomotorik
[image:48.595.167.508.111.514.2]1) Level Kesiapan
Tabel 3.5. Standar untuk level kesiapan penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
terlibat dalam kegiatan praktikum,
melakukan Instalasi dan
Konfigurasi LAN, dan menjaga
diri, lingkungan, peralatan
praktikum dari kecelakaan kerja.
Baik 4 Teramati dengan baik terlibat
dalam kegiatan praktikum,
melakukan persiapan agar mampu
melakukan Instalasi dan
Konfigurasi LAN, dan menjaga
diri, lingkungan, peralatan
praktikum dari kecelakaan kerja
Cukup 3 Teramati dengan cukup baik
terlibat dalam kegiatan praktikum,
melakukan persiapan agar mampu
melakukan Instalasi dan
Konfigurasi LAN, dan menjaga
diri, lingkungan, peralatan
praktikum dari kecelakaan kerja
Kurang 2 Teramati kurang terlibat dalam
kegiatan praktikum, melakukan
persiapan agar mampu melakukan
Instalasi dan Konfigurasi LAN,
dan menjaga diri, lingkungan,
peralatan praktikum dari
kecelakaan kerja
Sangat Kurang 1 Teramati tidak terlibat dalam
kegiatan praktikum, melakukan
50
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instalasi dan Konfigurasi LAN,
dan menjaga diri, lingkungan,
peralatan praktikum dari
kecelakaan kerja
[image:50.595.171.505.256.696.2]2) Level Gerakan Kompleks
Tabel 3.6. Standar untuk level gerakan kompleks penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
melakukan prosedur Instalasi dan
Konfigurasi LAN yaitu mulai dari
menempatkan atau menyusun
peralatan, memasang konektor
RJ45 dengan kabel UTP,
melakukan pengetesan
konfigurasi kabel UTP dan RJ45
menggunakan kabel UTP tester,
melakukan konfigurasi IP
Address, melakukan pengetesan
koneksi komputer dengan
komputer lain dalam jaringan
yang dibangung.
Baik 4 Teramati dengan baik melakukan
prosedur Instalasi dan Konfigurasi
LAN yaitu mulai dari
menempatkan atau menyusun
peralatan, memasang konektor
melakukan pengetesan
konfigurasi kabel UTP dan RJ45
menggunakan kabel UTP tester,
melakukan konfigurasi IP
Address, melakukan pengetesan
koneksi komputer dengan
komputer lain dalam jaringan
yang dibangung.
Cukup 3 Teramati dengan cukup baik
melakukan prosedur Instalasi dan
Konfigurasi LAN yaitu mulai dari
menempatkan atau menyusun
peralatan, memasang konektor
RJ45 dengan kabel UTP,
melakukan pengetesan
konfigurasi kabel UTP dan RJ45
menggunakan kabel UTP tester,
melakukan konfigurasi IP
Address, melakukan pengetesan
koneksi komputer dengan
komputer lain dalam jaringan
yang dibangung.
Kurang 2 Teramati kurang dapat melakukan
prosedur Instalasi dan Konfigurasi
LAN yaitu mulai dari
menempatkan atau menyusun
peralatan, memasang konektor
52
Yuda Sukmana , 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan pengetesan
konfigurasi kabel UTP dan RJ45
menggunakan kabel UTP tester,
melakukan konfigurasi IP
Address, melakukan pengetesan
koneksi komputer dengan
komputer lain dalam jaringan
yang dibangung.
Sangat Kurang 1 Teramati tidak bisa melakukan
prosedur Instalasi dan Konfigurasi
LAN yaitu mulai dari
menempatkan atau menyusun
peralatan, memasang konektor
RJ45 dengan kabel UTP,
melakukan pengetesan
konfigurasi kabel UTP dan RJ45
menggunakan kabel UTP tester,
melakukan konfigurasi IP
Address, melakukan pengetesan
koneksi komputer dengan
komputer lain dalam jaringan
yang dibangung.
[image:52.595.168.510.110.580.2]3) Level Kreativitas
Tabel 3.7. Standar untuk level kreativitas penelitian pertama
Skala Nilai Keterangan
Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik
praktikum dan membersihkan
lingkungan praktikum setelah
digunakan
Baik 4 Teramati dengan baik merapihkan
kembali peralatan praktikum dan
membersihkan lingkungan
praktikum setelah digunakan
Cukup 3 Teramati cukup merapihkan
kembali peralatan praktikum dan
membersihkan lingkungan
praktikum setelah digunakan
Kurang 2 Teramati kurang merapihkan
kembali peralatan praktikum dan
membersihkan lingkungan
praktikum setelah digunakan
Sangat Kurang 1 Teramati tidak merapihkan
kembali peralatan praktikum dan
membersihkan lingkungan
praktikum setelah digunakan
c. Afektif
[image:53.595.171.509.111.520.2]1) Level Penerimaan
Tabel 3.8. Standar untuk level penerimaan peneli