• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 9 GARUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 9 GARUT."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK

NEGERI 9 GARUT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Teknik Arsitektur

oleh

Dwifani Raditya Putri

1100690

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Evaluasi Model Pembelajaran Problem

Based Learning pada Mata Pelajaran

Gambar Konstruksi Bangunan

di SMK Negeri 9 Garut

Oleh

Dwifani Raditya Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dwifani Raditya Putri2015

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

DWIFANI RADITYA PUTRI

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN

DI SMK NEGERI 9 GARUT

disetujuidandisahkanolehpembimbing:

Pembimbing I

Ir. H. SidikHananto, M.T. NIP 19500123 197803 1 002

Pembimbing II

FauziRahmanullah, S.Pd., M.T. NIP 19760513 200604 1 010

Mengetahui

KetuaJurusanPendidikanTeknikArsitektur

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku pada masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Penulis,

(5)

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN

DI SMK NEGERI 9 GARUT

Dwifani Raditya Putri

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut. Evaluasi ditekankan pada tahapan serta karakteristik model PBL yang dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut. Tahapan dan karakteristik yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut, dibandingkan dengan teori yang ada, sehingga model pembelajaran PBL dapat dievaluasi dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan karena pada penelitian ini, penulis harus mengumpulkan data, mensintesis data tersebut, kemudian menganalisisnya, serta mendeskripsikan semua temuan yang didapat di lapangan. Penulis terjun langsung ke lapangan untuk menjadi observer dan menganalisis data yang terdapat di lapangan. Temuan penelitian ini adalah (1) Model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan tahapan dan karakteristik model pembelajaran PBL, (2) Beberapa karakteristik PBL tidak tercapai, antara lain tidak adanya pembentukan kelompok, proses presentasi, dan permasalahan lainnya, (3) Model pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran gambar konstruksi bangunan tidak tepat digunakan karena model pembelajaran PBL tidak tepat digunakan pada mata pelajaran yang membutuhkan bimbingan tutorial seperti mata pelajaran gambar konstruksi bangunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan model pembelajaran PBL yang seharusnya dilaksanakan.

(6)

EVALUATION OF LEARNING MODEL PROBLEM BASED LEARNING ON BUILDING CONSTRUCTION DRAWING SUBJECT

AT VOCATIONAL HIGH SCHOOL 9 GARUT

Dwifani Raditya Putri

ABSTRACT

The goal of this research was to evaluate the learning model, problem based learning on building construction drawing subject at SMK N 9 Garut. This evaluate emphasized to the step and characteristic of PBL learning model which has been taught at SMK N 9 Garut. The used of the steps and characteristic at SMK N 9 Garut was compared with the conventional model learning, so that the PBL learning model could be evaluated well. The research method was descriptive qualitative. The researcher used descriptive qualitative research method because the researcher needed to collect the data, synthesis data, and describe the result while at the school. The author did the direct research to the school to be as an observer and analyzed the data found at the school. The author has found: (1) SMK N 9 Garut did not use the appropriate PBL learning model with the good step and characteristic of PBL learning model. (2) SMK N 9 Garut did not reach some of PBL learning model’s characteristics, such as there was no any grouping, no presentation process, etc. (3) The used of PBL learning model on building construction drawing subject was not correct because this learning model was not suitable for the subject which needs tutorial guidance such as building construction drawing subject. As the summary of this research, PBL learning model at SMK N 9 Garut was not relevant to PBL learning model.

(7)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Fokus Masalah ... 2

D. Perumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 3

F. Manfaat Penelitian ... 3

G. Definisi Operasional... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teoritis ... 6

B. Teori Pendukung ... 17

C. Penelitian Terdahulu ... 21

D. Alur Berpikir ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian... 25

B. Alur Penelitian ... 25

C. Waktu Penelitian ... 27

D. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Teknik Analisi Data ... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Setting Penelitian ... 31

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 32

C. Analisis Hasil Penelitian ... 33

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Dimensi Kemampuan Lulusan SMK ... 9

Tabel 2.2. Perbandingan Tahapan PBL Oon-Seng Tan, Jordan, dan David ... 14

Tabel 3.1. Waktu Penelitian ... 27

Tabel 4.1. Kegiatan Pembelajaran pada RPP Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut ... 34

Tabel 4.2. Perbandingan PBL Menurut Teori dan Realisasi di Sekolah ... 38

Tabel 4.3. Tabel Perhitungan Lembar Observasi (Skor 1-0) ... 40

Tabel 4.4. Perbandingan Masalah dalam Model PBL dengan Realita di Sekolah 42 Tabel 4.5. Perbandingan Model Pembelajaran di SMK Negeri 9 Garut dengan Model Pembelajaran PBL ... 47

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran ... 8

Gambar 2.2. Komponen Pendekatan PBL ... 20

Gambar 2.3. Alur Pemikiran ... 24

Gambar 3.1. Alur Penelitian... 26

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 2. Instrumen Penelitian Observasi

Lampiran 3. Instrumen Penelitian Wawancara

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6. Lembar Usulan Perbaikan Draft Skripsi Seminar I/II

Lampiran 7. Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 8. Surat Tugas Dosen Pembimbing

Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10. Surat Rekomendasi Sidang Sarjana

(10)

DAFTAR ISTILAH

ISTILAH KETERANGAN

HALAMAN PENYEBUTAN

PERTAMA

CIPP Context, Input, Process, Product 22

IBL Inquiry Based Learning 10

KD Kompetensi Dasar 2

KKPI Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi 21

KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran 22

PAI Pendidikan Agama Islam 23

PBKL Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal 22

PBL Problem Based Learning 1

PjBL Project Based Learning 1

RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 28

SMA Sekolah Menengah Atas 22

SMK Sekolah Menengah Kejuruan 1

SMP Sekolah Menengah Pertama 23

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan No. 65 tahun

2013 mengenai kurikulum 2013 mengamanatkan standar peluang bagi guru

untuk menggunakan model pembelajaran discovery/inquiry learning, problem

based learning (PBL), dan project based learning (PjBL).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 Garut telah menerapkan

kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajarannya. Sehingga hampir

seluruh mata pelajaran di sekolah ini menganut model pembelajaran Saintifik.

Begitu pula dalam mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan, model

pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran PBL. Model

pembelajaran PBL merupakan upaya pembelajaran yang menuntut siswa

untuk mampu memecahkan masalah yang ada di dunia nyata secara

terstruktur untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa.

Dalam penerapan model pembelajaran PBL di mata pelajaran Gambar

Konstruksi Bangunan ini, siswa diminta untuk merancang bangunan

sederhana sendiri, dan memecahkan masalah yang ada didalamnya dalam

penggambaran gambar rencana kerja.

Namun dalam penerapan model PBL pada mata pelajaran Gambar

Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut ini, masih memiliki banyak

kendala yang dihadapi baik dari siswa maupun guru. Sehingga dibutuhkan

gambaran umum pemecahan masalah yang mampu mengisi kekurangan dari

penerapan PBL.

Untuk mengevaluasi penggunaan model pembelajaran PBL pada mata

pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan ini, penulis mengadakan penelitian

(12)

2

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

adapun identifikasi masalah yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran Gambar

Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut membuat siswa tidak

memahami materi pelajaran dengan baik, karena guru sebagai fasilitator

tidak menjelaskan permasalahan secara detail dan siswa diminta untuk

mencari pengetahuannya sendiri. Serta kurangnya proses

bimbingan/asistensi siswa kepada guru mengenai materi pelajaran.

2. Siswa kurang aktif dalam mencari pengetahuannya sendiri, sehingga siswa

kesulitan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hal ini dikarenakan

oleh jam sekolah yang padat hingga sore hari, serta minimnya fasilitas

belajar siswa disekolah.

3. Guru kurang mampu untuk memotivasi siswa dalam mencari

pengetahuannya sendiri dan memecahkan masalah yang diberikan,

sehingga siswa malas untuk mencari tahu gambaran pemecahan

masalahnya.

C. FOKUS MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan diatas, maka penulis membatasi masalah penelitiannya sebagai

berikut:

1. Mengevaluasi implementasi model pembelajaran PBL berdasarkan

karakteristik dan tahapan pembelajarannya pada mata pelajaran gambar

konstruksi bangunan di SMK Negeri 9 Garut.

2. Materi yang diteliti mencakup beberapa Kompetensi Dasar (KD), antara

(13)

3

D. PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL

pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9

Garut?

2. Apakah model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut

sesuai dengan tahapan dan karakteristik PBL?

E. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran

Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut.

2. Mengevaluasi penerapan model pembelajaran PBL di SMK Negeri 9

Garut dengan model pembelajaran PBL berdasarkan tahapan dan

karakteristik PBL.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang,

antara lain:

1. Untuk Siswa

Meningkatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah serta mencari

pengetahuan secara mandiri.

2. Untuk Guru

Mengetahui gambaran permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam

penerapan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar

Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut. Serta mengetahui hal-hal

(14)

4

3. Untuk Sekolah

Meningkatkan mutu peserta didik, serta memaksimalkan fasilitas-fasilitas

yang dimiliki oleh sekolah seperti penggunaan media visual (infocus, wall

chart, papan tulis) dan penggunaan media audio visual (video tutorial).

4. Untuk Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur

Menjalin kerjasama antara program studi Pendidikan Teknik Arsitektur

dengan sekolah. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam praktik

belajar mengajar untuk memcahkan masalah dan mengevaluasi proses

pembelajaran di lapangan.

5. Untuk Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pembelajaran

khususnya penerapan model pembelajaran PBL serta menganalisis

masalah-masalah yang terjadi didalamnya.

G. DEFINISI OPERASIONAL

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut”. Terdapat dua kata kunci dalam penelitian ini, yaitu evaluasi dan model pembelajaran PBL.

Evaluasi merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu

berdasarkan kriteria tertentu. Dalam hal ini, evaluasi lebih tertuju pada

evaluasi pembelajaran. Menurut Grondlund dan Linn (dalam Ratnawulan &

Rusdiana, 2014, hlm. 21), mengemukakan bahwa “evaluasi pembelajaran

adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi

secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran.”

PBL merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan

(15)

5

lingkungannya. Model pembelajaran PBL merupakan salah satu model

pembelajaran saintifik yang dianjurkan dalam penerapan kurikulum 2013.

Dari judul penelitian “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based

Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri

9 Garut” ini, dapat simpulkan bahwa penelitian ini merupakan proses evaluasi

pembelajaran yang mengacu pada evaluasi proses pembelajaran mengenai

implementasi model pembelajaran PBL.

Penelitian ini menekankan pada proses pembelajaran, baik dari awal

pembelajaran, inti, serta penutup. Seluruh aktivitas pembelajaran di lakukan

evaluasi, khususnya pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di

SMK Negeri 9 Garut. Evaluasi menitikberatkan pada penerapan model

pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran ini. Tahapan

pembelajaran yang dilakukan dilapangan di evaluasi dan dibandingkan

dengan tahapan model pembelajaran PBL yang seharusnya dilakukan yang

sesuai dengan kesepakatan ahli. Sehingga dapat ditemukan berbagai

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam pelaksanaan

penelitian. Dalam metode penelitian ini, peneliti menggunakan metode

penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang alami

maupun buatan yang terdapat di lapangan. Penelitian deskriptif tidak hanya

berbatas pada masalah pengumpulan data, melainkan analisis dan interpretasi

tentang data tersebut.

Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan karena pada

penelitian ini, peneliti melakukan evaluasi pada model pembelajaran PBL

yang diterapkan pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK

Negeri 9 Garut. Dalam mengevaluasi model pembelajaran ini, peneliti

mengumpulkan data dan melakukan analisis terhadap fenomena-fenomena

yang terjadi di lapangan. Analisis dibutuhkan untuk menemukan kesesuaian

tahapan model pembelajaran PBL yang diterapkan dengan tahapan model

pembelajaran PBL yang seharusnya dilakukan.

B. ALUR PENELITIAN

Alur penelitian menjelaskan sistematika penelitian hingga proses

pembuatan kesimpulan dan pemberian saran. Adapun alur penelitian dalam

(17)

26 model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan

di SMK Negeri 9 Garut

Menjawab permasalahan-permasalahan yang didapat dari hasil observasi agar

lebih valid.

(18)

27

C. WAKTU PENELITIAN

Dalam penelitian yang berjudul “Evaluasi Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar

Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut”, penelitian dilakukan di SMK

Negeri 9 Garut, khususnya pada mata pelajaran Gambar Konstruksi

Bangunan.

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan

Juni 2015. Adapun rincian wakunya akan dijelaskan dalam tabel berikut ini:

(19)

28

penelitian

c. Laporan Akhir

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015.

D. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Garut

Bayongbong km. 7 desa Panembong, Bayongbong, Garut. Pada mata

pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan.

Subjek pada penelitian ini adalah kelas XI TGB (Teknik Gambar

Bangunan) 1 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dan guru mata pelajaran

Gambar Konstruksi Bangunan.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti keadaan lapangan secara

langsung. Mengadakan observasi dan wawancara kepada responden. Lembar

observasi, serta lembar wawancara merupakan instrumen penelitian yang

sangat berperan penting untuk melaksanakan penelitian ini dan membuat

keputusan.

Observasi merupakan kegiatan pengamatan dilapangan dimana peneliti

langsung terjun kelapangan untuk melakukan pengamatan. Wawancara

merupakan proses pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan serta mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden.

Selain itu instrumen lain yang dibutuhkan adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), yang akan digunakan untuk mengetahui

langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan dalam implementasi model

pembelajaran PBL.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data sangat berguna untuk menentukan hasil

(20)

29

adalah teknik triangulasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Observasi

Observasi yang digunakan adalah bentuk observasi berperanserta

(participant observation). Dalam observasi ini, peneliti berperan aktif

dalam melakukan penelitian yang dalam hal ini peneliti bertindak

langsung dalam ruang kelas. Dalam proses belajar-mengajar tersebut,

peneliti mengamati proses belajar, sekaligus mengamati proses

penyampaian materi.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal yang dirasakan oleh

responden dilapangan. Wawancara yang digunakan adalah wawancara

terstruktur. Wawancara juga digunakan untuk menjawab kesenjangan

dari hasil observasi di lapangan.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP digunakan untuk menganalisis tahapan pembelajaran dalam

implementasi PBL di sekolah. Dalam RPP dicantumkan kegiatan

pembelajaran yang terdiri dari pembukaan, inti, dan penutup. Tahapan

pembelajaran ini yang dianalisis dan disesuaikan dengan tahapan PBL

yang seharusnya dilaksanakan.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data merupakan proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, dan lainnya kedalam beberapa kategori atau pola, dan

(21)

30

Analisis data ini dilakukan peneliti sebelum masuk ke lapangan. Analisis

dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang

akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.

2. Analisis Data Selama di Lapangan

Analisis data selama di lapangan dilakukan ketika pengumpulan data

berlangsung. Dalam penelitian ini, analisis data di lapangan yang

digunakan adalah model Miles and Huberman. Teknik analisis data model

Miles and Huberman dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, hingga datanya jenuh. Aktivitas dalam

pengumpulan data model Miles and Huberman yaitu data reduction, data

display, dan conclusion drawing verification. Model interaktif dalam

analisis data ditunjukkan pada bagan berikut ini:

Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data

Sumber: Sugiyono, 2014.

3. Analisis Data Setelah di Lapangan

Analisis data setelah dilapangan digunakan untuk membuat kesimpulan

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Model Pembelajaran PBL di SMK Negeri 9 Garut

SMK Negeri 9 Garut menerapkan model pembelajaran PBL pada

mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan. Namun dalam

pelaksanaannya, model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK

Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan tahapan dan karakteristik model

pembelajaran PBL. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang

digunakan di SMK Negeri 9 Garut pada mata pelajaran Gambar

Konstruksi Bangunan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian motivasi dari guru kepada siswa

b. Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

harus dicapai

c. Melaksanakan kontrak belajar, yang berisi aturan pembelajaran,

penyampaian masalah dan tugas, serta waktu pengumpulannya

d. Guru menyampaikan materi pelajaran serta membentuk kelompok non

formal.

e. Siswa melakukan proses asistensi sebagai bentuk presentasi

f. Guru dan siswa menyimpulkan isi materi dan guru memberi penilaian.

Tidak adanya pembagian kelompok secara formal merupakan

salah satu tanda bahwa terdapat kecacatan dalam pelaksanaan PBL, selain

itu tidak adanya proses presentasi dan diskusi juga memberikan pertanda

(23)

53

Negeri 9 Garut khususnya pada mata pelajaran gambar konstruksi

bangunan. Guru hanya menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan

KD dan tujuan pembelajaran, namun tidak memberikan permasalahan

yang kompleks.

b. Model pembelajaran PBL yang digunakan pada mata pelajaran

Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut banyak

mengalami ketidaksesuaian. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya

pembentukan kelompok, selain itu tidak adanya proses presentasi dan

pemecahan masalah bersama.

c. Kemampuan siswa dalam pemecaham masalah juga sangat kecil

dikarenakan karakter siswa yang cenderung malas dalam mencari

pengetahuannya sendiri, sehingga model pembelajaran PBL belum

tepat untuk digunakan.

d. Dari hasil observasi dan wawancara, tingkat keberhasilan model PBL

dalam mata pelajaran gambar konstruksi bangunan Tidak Sesuai

dengan model pembelajaran PBL menurut teori Oon-Seng Tan.

e. Guru telah merencanakan seluruh proses pembelajaran pada RPP yang

didalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran PBL yang hampir

sesuai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan

dalam proses perencanaan serta proses pelaksanaan model

pembelajaran PBL oleh guru. Dalam proses perencanaan, model PBL

yang direncanakan telah sesuai dengan karakteristik PBL, namun pada

pelaksanaan model pembelajaran PBL tidak sesuai dengan

karakteristik PBL.

f. Model pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 9 Garut masih

disimpulkan merupakan model pembelajaran konvensional. Karena

model pembelajaran PBL berbasis pada masalah, sedangkan di SMK

Negeri 9 Garut, guru tidak memberikan permasalahan yang harus

(24)

54

B. SARAN

Saran diberikan untuk lebih membangun dan memperbaiki menjadi

lebih baik lagi, adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah:

1. Untuk Siswa

 Siswa seharusnya lebih aktif dalam mencari pengetahuan sendiri, sehingga dapat memecahkan permasalahan yang diberikan.

 Siswa sebaiknya melakukan diskusi dengan teman-temannya untuk menganalisis permasalahan yang diberikan.

2. Untuk Guru

 Guru sebaiknya merancang permasalahan yang sesuai dengan kurikulum, yang bersifat lebih kompleks dan dapat memacu minat

siswa untuk memecahkan permasalahan tersebut.

 Guru sebaiknya lebih memperhatikan antara proses perencanaan dan pelaksanaan di lapangan, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara

RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

 Guru seharusnya membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang serta melaksanakan presentasi agar siswa lebih mampu

bertindak aktif dalam proses pembelajaran.

 Guru seharusnya lebih memperhatikan karakter PBL dan kesesuaiannya untuk diterapkan pada mata pelajaran yang

bersangkutan, sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam

penerapannya.

3. Untuk Sekolah

 Sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas untuk siswa dalam mencari pengetahuannya sendiri serta fasilitas untuk siswa mempresentasikan

hasil karyanya, sehingga siswa lebih terpacu untuk meningkatkan

pengetahuan dan hasil karyanya.

(25)

55

kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa terbiasa memecahkan

masalah dan merancang permasalahan.

5. Untuk Peneliti

 Peneliti hendaknya merancang penelitian pada tempat yang berbeda dengan objek yang berbeda pula di lain waktu.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenadamedia Group

Arifin, Moh. (2009). Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas IX di SMP Islam Sultan Agung Sukolilo Pati. Diakses dari: http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl-moharifin3-4423-1-sekripsi-p.pdf

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama. Diakses dari: http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/34EvaluasiPembelajaran.pdf

Arifin, Zainal. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Destianingtyas. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada Siswa Kelas XI di SMK Texmaco Pemalang. Diakses dari: http://lib.unnes.ac.id/17137/1/1102408032.pdf

Husnidar, dkk. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis

Siswa. Diakses dari:

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/download/1340/1221

Puspitasari, Dwianti. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Memasak di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 11

Yogyakarta. Diakses dari:

http://eprints.uny.ac.id/2339/1/EVALUASI%20PELAKSANAAN%20PR OGRAM%20PEMBELAJARAN%20KETERAMPILAN%20MEMASAK %20DI%20SMA%2011%20YOGYAKARTA.PDF

Ratnawulan. Elis & Rusdiana. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

(27)

57

Sukardi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tan, Oon-Seng. (2003). Problem Based Learning Innovation: Using Problem to Power Learning in 21st Century. Singapore: Thompson Learning.

Tan, Oon-Seng. -. Problem Based Learning and Creativity. Singapore: Cengage

Learning. Tersedia di:

http://m.friendfeed-media.com/ce4423812fc73aeace307454f8da1ec003b29ebb

Tan, Oon-Seng. -. Problem Based Learning: The Future Frontiers. Tersedia di: http://www.tp.edu.sg/staticfiles/TP/files/centres/pbl/pbl._tan_oon_seng.pdf

Wee Keng, Neo, Lynda, Megan A. Kek. (2002). Authentic Problem Based Learning: Rewriting Business Education. Prentice Hall.

Gambar

Gambar 3.1. Alur Penelitian
Tabel 3.1. Waktu Penelitian Bulan Bulan
Gambar Konstruksi Bangunan.
Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis kandungan sukrosa daun pada tanaman tebu menunjukkan bahwa tebu yang dimutasi dengan EMS menghasilkan sukrosa yang lebih

Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan

Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Penasehat Akademik semester Gasal tahun akademlk 2014/2015 bagi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

Pada hari ini Jum’at Tanggal Lima Belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Empat Belas (15-08-2014), berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemilihan Langsung Nomor

• BESIDE THAT, ALSO STUDYING PROJECT RESOURCES AND RELATED ASPECTS,DUE TO THEIR ROLES IN ESTIMATING THE. COST OF

• Persyaratan ruang sehat (indikator: siang hari tidak butuh lampu dan AC, ruang terang, tidak lembab dan pengab, tidak silau). • - pengaruh bukaan ruang • -