EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG
TUGAS AKHIR
“Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi D3 Teknik Sipil”
Disusun oleh:
Alfi Firdaus
1105735
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG
Oleh :
Alfi Firdaus
Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Ahli Madyah (A.Md) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
©Alfi Firdaus 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ALFI FIRDAUS
1105735
EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
Pembimbing I
Siti Nurasiyah, ST.,MT.
NIP. 19970208 200812 2 001
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Ketua Prodi D3 Teknik Sipil
Drs. Sukadi, M.Pd., MT. Drs. Odih Supratman, ST., MT.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “Evaluasi
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek Gateway Pasteur
Apartement Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penciblakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pertanyaan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadapa keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2014
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Perumusan Masalah ...
1.3 Batasan Masalah ...
1.4 Tujuan Penelitian ...
1.5 Metode Pelaksanaan ...
1.6 Manfaat Pelaksanaan ...
1.7 Lokasi Observasi ...
1.8 Sistematika Penulisan ... 1
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum ...
2.2 Pengertian Kesehatan Kerja ...
2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ...
2.4 Kecelakaan Kerja ...
2.5 Proyek Kontruksi ... 6
6
8
10
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.6 Peraturan Tentang K3 Proyek Kontruksi ...
2.7 Jenis- Jenis Kecelakaan Kerja ...
2.8 Faktor- Faktor Penyebab Kecelakaan Kontruksi ...
2.9 Perlengkapan dan Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ...
2.9.1 Alat Pelindung Diri ...
2.9.2 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ...
2.10Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...
2.11Undang- Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...
2.12 Populasi dan Sampel Penelitian ... 13
BAB III METODE KAJIAN
3.1 Persiapan ...
3.2 Pengumpulan Data ...
3.2.1 Data Primer ...
3.2.2 Data Sekunder ...
3.3 Pengolahan Data ...
3.4 Evaluasi ...
BAB IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Lokasi ...
4.2 Pengolahan Data ...
4.2.1 Pengolahan Data Prosedur- Prosedur K3 ...
4.2.2 Pembahasan Data Prosedur K3 ...
4.2.3 Pengolahan Data Wawancara ...
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...
Tabel 2.1 Tingkat Kemungkinan (Probability) ...
Tabel 2.2 Tingkat Keparahan (Hazard Effect) ...
Tabel 2.3 Klasifikasi Premi ...
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian ...
Tabel 3.2 Contoh Penilaian Skoring untuk Prosedur ...
Tabel 3.3 Simbol-simbol K3 dan Fungsinya ...
Tabel 4.1 Penerapan Prosedur K3 ...
Tabel 4.2 RAB Alat- Alat K3 ...
Tabel 4.3 RAB Bahan- Bahan K3 ...
Tabel 4.4 RAB Upah Pekerja K3 ...
Tabel 4.5 Premi Jaminan Sosial Pekerja ...
Tabel 4.6 Harga Total RAB K3 ...
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Pekerja ...
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Mandor ...
Tabel 4.9 Hasil Wawancara Tukang ...
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tampak Atas LokasiProyek ...
Gambar 2.1 Kecelakaan Kerja Berdasarkan Tingkat Keseriusan ...
Gambar 2.2 Pakaian Kerja ...
Gambar 2.3 Sepatu Kerja ...
Gambar 2.4 Kacamata Kerja ...
Gambar 2.5 Sarung Tangan ...
Gambar 2.6 Helm Proyek ...
Gambar 2.7 Sabuk Pengaman ...
Gambar 2.8 Penutup Telinga ...
Gambar 2.9 Masker ...
Gambar 2.10 Tangga ...
Gambar 2.11 Kotak P3K ...
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ...
Gambar 4.1 Sketsa Data Jalan Gunung Batu ...
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.3 Petunjuk- Petunjuk di Lingkungan Proyek ...
Gambar 4.4 Papan Peraturan Proyek ...
Gambar 4.5 Kotak P3K ...
Gambar 4.6 Alat Pelindung Diri ...
Gambar 4.7 Pemakaian Sabuk Pengaman ...
Gambar 4.8 Pengaman Terhadap Lubang ...
Gambar 4.9 Tabung Pemadam Kebakaran ...
Gambar 4.10 Pemakaian Kacamata dan Sarung Tangan pada saat Pengelasan
...
Gambar 4.11 Parkir Mobil ...
Gambar 4.12 Tempat Sampah ...
Gambar 4.13 Peringatan Daerah Rawan Benda Jatuh ...
Gambar 4.14 Sumber Listrik (PLN) ...
Gambar 4.15 Jaring dan Jala di Sekitar Proyek ...
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Judgement expert wawancara
Surat Keterangan Penunjukkan Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Lembar Asistensi
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTMENT BANDUNG
Alfi Firdaus 1105735
ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam suatu pekerjaan kontruksi. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja
menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu proyek. Kerugian yang
diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu
adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu disebuah
proyek perlu diterapkan K3, salah satunya di proyek Gateway Pasteur Apartement
Bandung. Oleh karena itu penulis melakukan observasi mengenai K3 di proyek
tersebut, yang bertujuan untuk mengetahui penerapan K3, manajemen K3, dan RAB
K3 di proyek tersebut. K3 adalah suatu program yang menjamin keselamatan dan
kesehatan pegawai di tempat kerja. Melalui observasi ini maka didapat data berupa
wawancara dan berupa UU K3. Penerapan K3 di proyek Gateway Pasteur
Apartement Bandung baik, karena pada 84,81% di proyek ini mengikuti prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan Undang-Undang. Para pekerja yang menuruti semua
peraturan yang diberlakukan di proyek tersebut karena pengawasan dari site engineer
yang tegas. Jaminan sosial untuk semua pekerja pada proyek ini menggunakan
JAMSOSTEK, namun pekerja dilindungi oleh jaminan tersebut bila terjadi
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengikuti prosedur– prosedur penerapan K3. Untuk rincian biaya mengenai K3
proyek sebesar Rp 313,471,196 .dengan menggunakan 0,146% dari biaya
keseluruhan proyek.
Kata kunci : K3, Proyek, Penerapan
EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)IN THE GATEWAY PASTEUR APARTMENT BANDUNG
Alfi Firdaus 1105735
ABSTRACT
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) is an important thing which has to be
considered in a contruction work. The accidents are surely become problems for
continuity of the project. The disadvantage is not only the loss of materials but also
there will be victims in large numbers. Therefore, K3 needs to be applied in projects,
one of the projects is Gateway Pasteur Apartement Bandung. The researcher makes
an observation about K3 there, which aims to discovery the application of K3, the
management of K3, and RAB of K3 in that project. K3 is a program which ensures
employees safety and health in workplace. Through this observation, then the data are
obtained, which are interview and legislation of K3. The application of K3 at
Gateway Pasteur Apartement Bandung is good because 84,81 at the project obey to
the procedures which have been applied by legislation. The employees obey to the
rules, which are applied in that project, because the control from the site engineer.
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
protected by JAMSOSTEK in case there is an accident. K3 management at this project
obey to the K3 application procedures. The details of K3 costs is Rp 313,471,196.00
using 0,146 % from the total costs of the project.
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi
kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian
materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang
tidak sedikit jumlahnya.
Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar
karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh
teknologi apapun.
Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja
menderita penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar
1.25 triliun USD. Sedangkan di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero)
dalam periode 2002-2005 terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000
kematian, 500 cacat tetap dan konpensasi lebih dari Rp. 550 milyar. Konpensasi
ini adalah sebagian dari kerugian langsung dan 7.5 juta pekerja sektor formal yang
aktif sebagai peserta Jamsostek. Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh
sektor formal lebih dari Rp. 2 triliun, dimana sebagian besar merupakan kerugian
dunia usaha (DK3N,2007). Melihat angka-angka tersebut tentu saja bukan suatu
hal yang membanggakan, akan tetapi hendaklah dapat menjadi pemicu bagi dunia
usaha dan kita semua untuk bersama-sama mengatasi dan mencegah agar hal
tersebut tidak terjadi atau dapat dicegah.
Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja. Secara keilmuan K3,
didefinisikan sebagai ilmu dan penerapan teknologi tentang pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari aspek hukum K3 merupakan
kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan
kesehatan dan keselamatan kerja yang bekerja di sebuah perusahaan.
Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung yang selalu menerapkan
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kebijakan mutu Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) pada proyek ini selalu mengemban
kepercayaan dengan meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja, melaksanakan
kegiatan sesuai dengan ketentuan dan mencegah ketidaksesuaian pada semua
tahapan, melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas risiko kecelakaan, dan
pencemaran, melakukan perbaikan kinerja mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan (K3L) secara berkelanjutan, pencegahan pencemaran,
menghemat energi sumber daya serta mengutamakan penggunaan produk ramah
lingkungan.
Hal ini menunjukkan bahwa pada proyek Gateway Pasteur Apartement
Bandung ini memperhatikan dan peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
karyawanya. Tetapi, meskipun pada proyek Gateway Pasteur Apartement
Bandung ini telah melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), tetap masih terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh beberapa faktor,
dan salah satu faktornya adalah para pekerja yang tidak mau berkontribusi dalam
melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Evaluasi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2 Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Beberapa pekerja yang tidak melaksanakan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung .
2. Alasan para pekerja untuk tidak melaksanakan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
3. Berapa biaya keseluruhan yang digunakan untuk dan Kesehatan Kerja (K3)
yang ada di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung.
1.3 Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang perlu diperhatikan agar tulisan mencapai
sasaran yang diharapkan dengan terarah, yaitu:
1. Observasi ini dilakukan pada proyek Gateway Pasteur Apartement
Bandung.
2. Melihat Penerapan para pekerja dalam pelaksanaan program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
1.4 Tujuan Penelitian
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di proyek
Gateway Pasteur Apartement Bandung.
2. Mengetahui manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di proyek
Gateway Pasteur Apartement Bandung.
3. Mengetahui Rincian Anggaran Biaya (RAB) mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung.
1.5 Metode Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan penyelesaian tugas akhir ini, maka perlu dilakukan suatu
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Literatur yang bersangkutan dengan penulisan Tugas Akhir.
2. Mencari dan mengambil beberapa referensi dari sumber bacaan yang
bersangkutan dengan tugas akhir.
3. Pengambilan data yang diperoleh dari pengamatan dilapangan.
1.6 Manfaat Pelaksanaan
Manfaat dari pelaksanaan observasi ini untuk memperoleh berbagai data konkret
secara langsung di lapangan sehingga diharapkan kita akan memperoleh gambaran
yang jelas tentang masalahnya dan petunjuk tentang cara pemecahannya.
1.7 Lokasi Studi
Lokasi observasi ini dilaksanakan di proyek Gateway Pasteur Apartement
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1. Tampak Atas Lokasi Proyek
Sumber : google maps
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang observasi, perumusan masalah, batasan
masalah, serta maksud dan tujuan observasi ini dilakukan, kemudian
didukung dengan metode pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, lokasi
pelaksanaan dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas dasar teori yang akan digunakan untuk observasi
lapangan.
Bab III Metode Penelitian
Berisi tentang gambaran umum tempat observasi, metode yang
digunakan, data yang diperlukan, sumber data, teknik pengumpulan
data, dan teknik pengkajian data.
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berisi tetang hasil observasi lapangan dan pengolahan data yang telah
didapatkan.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil kajian dan
pembahasan pada bab sebelumnya dan juga saran untuk wilayah
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan
data dan pengolahannya. Tahap ini meliputi:
1. Survei pendahuluan lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi
lapangan.
2. Identifikasi masalah untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam upaya
untuk menjalankan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu
proyek.
3. Menentukan kebutuhan data.
4. Studi pustaka tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai
bahan referensi dan tambahan pengetahuan.
3.2Pengumpulan Data
3.2.1 Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey langsung ke
lapangan agar mengetahui secara langsung kondisi sebenarnya yang
dilakukan dengan cara observasi.
Observasi ini dilakukan dengan mengamati lokasi observasi dan
mengambil data-data yang diperlukan. Adapun cara yang dilakukan agar
mendapatkan data – data yaitu dengan cara mewawancarai langsung para
pekerja yang ada di lapangan, yaitu :
Setelah dilakukannya wawancara maka didapat data-data yang
diperlukan pada saat pengamatan, yaitu :
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengetahuan para pekerja mengenai K3.
3.2.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder berasal dari sumber – sumber penting
yang berkaitan dengan data primer sebagai data input dan pelengkap data.
Adapun acuan untuk menentukan data sekunder di proyek tersebut adalah :
1. Undang - Undang K3 yang diterapkan pada proyek Gateway
Pasteur Apartement Bandung.
2. Literatur – literatur pengolahan data penerapan K3 .
3. RAB mengenai K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement
Bandung.
Setelah mengetahui acuan untuk menetukan data sekunder, maka
dilakukan cara pengecekan ulang prosedur– prosedur K3 di proyek tersebut
dengan membandingkan prosedur– prosedur K3 yang ada di undang – undang
yang berlaku.
3.3Pengolahan Data
Dari data-data yang telah terkumpul dilakukan analisa untuk mendapatkan
hasil yang optimal untuk mengetahui evaluasi penerapan K3. Analisa dilakukan
dengan cara:
1. Mengidentifikasi data dengan cara melihat apakah pekerja
menerapkan K3.
Adapun prosedur – prosedur K3 yang harus dilakukan pada proyek
kontruksi, yaitu :
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rambu-rambu
2. Pekerja harus memperhatikan dan mengindahkan petunjuk-petunjuk yang
diberikan oleh atasan
3. Sebelum memulai pelaksanaan suatu pekerjaan, harus dipastikan bahwa
pekerja telah mendapatkan pengenalan / sosialisasi mengenai peraturan
umum keselamatan dari petugas K3 di tempat kegiatan kerja.
4. Semua kecelakaan dan kejadian harus dilaporkan pada petugas K3 di tempat
kegiatan kerja. Dalam hal terjadi luka pada seseorang, harus segera
menghubungi petugas K3. Petugas ini akan mengurus pengangkutan orang
yang terluka ke rumah sakit
5. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus segera diberikan sesaat
setelah kejadian kecelakaan.
6. Semua peralatan dan alat bantu kerja harus telah dipastikan keamanannya
untuk digunakan
7. Setiap pekerja dilarang meninggalkan tempat bekerja tanpa ijin.
8. Setiap pekerja wajib memakai alat pelindung diri / keselamatan kerja.
9. Pekerja diwajibkan memelihara dan merawat alat-alat pelindung diri /
keselamatan kerja anda dengan baik dan digunakan dengan benar serta
menyimpannya di tempat yang aman setelah selesai bekerja.
10.Setiap pekerja harus memeriksa alat pengaman, misalnya sabuk pengaman
sebelum dipakai. Jangan memakai alat pengaman yang rusak, dan harus
melaporkan segera alat pengaman yang rusak untuk diganti.
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Dilarang berlari-lari dan melompat-lompat
b. Harus memperhatikan dan selalu berhati-hati bila anda melangkah
c. Perhatikan kepala anda jangan sampai terbentur
d. Dilarang berjalan mundur tanpa melihat / menoleh ke belakang.
12.Setiap pekerja diwajibkan untuk mengenal dan mengetahui lokasi pintu dan
tangga darurat, pemadam api, alarm tanda bahaya dan kebakaran, tempat
berkumpul serta rute dan cara evakuasi
13.Apabila terjadi kebakaran tanda bahaya (sirine) harus dibunyikan. Semua
orang harus diminta menyingkir dari tempat kebakaran
14.Pelaksana Konstruksi harus menyediakan Tabung Pemadam Kebakaran di
kantor-kantor, asrama-asrama, bengkel dan gudang-gudang.
15.Apabila terjadi kebakaran di tempat / di daerah tersebut di atas, harus segera
bertindak memadamkan kebakaran tersebut secara tuntas.
16.Bila menghadapi benda yang panas atau cahaya yang menyilaukan :
a. Harus melindungi mata terhadap cahaya alat pengelas baik pada saat
mengelas dengan alat pengelas listrik maupun pada saat memotong dengan
alat pengelas gas.
b. Dilarang memegang benda panas tanpa memakai sarung tangan yang
sesuai dan disiram air pada benda panas tersebut terlebih dulu.
17.Apabila mengendarai kendaraan, jarak kendaraan dengan alat berat yang
sedang bekerja harus selalu dijaga, dan pengendara harus berhati-hati
terhadap kemungkinan alat berat tersebut bergerak atau berputar tanpa
aba-aba.
18.Pekerja dan siapapun dilarang beristirahat di bawah crane, cable crane,
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tergantung.
19.Hal-hal berikut ini harus diperhatikan :
a. Memasang bendera atau tanda-tanda bahaya pada batas “daerah yang
berbahaya / dilarang masuk”.
b. Dilarang sekali-kali masuk ke daerah yang sudah dipasang tanda-tanda
“dilarang masuk”.
c. Pekerja dan siapapun harus mematuhi petugas yang memberikan
tanda-tanda dengan bendera.
20.Buanglah sampah di tempat yang telah disediakan, dilarang membuang
sesuatu di sembarang tempat.
21.Dilarang mempergunakan baju atau celana yang terlalu longgar, dan rambut
panjang (gondrong) terurai sebab bisa tersangkut pada besi beton dan
sebagainya dan berbahaya terhadap pesawat / mesin yang berputar.
22.Semua barang-barang dan perkakas harus diletakkan dengan rapi dan stabil
sehingga tidak mudah runtuh atau jatuh.
23.Setiap pekerja dilarang mengoperasikan peralatan tanpa ijin penanggung
jawab peralatan tersebut dan / atau yang diberikan kuasa atasnya.
24.Pintu Masuk dan Keluar
a.Pintu masuk dan keluar Orang / Pekerja harus disediakan secara khusus :
- Pintu dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap keluar masuknya
orang-orang yang bekerja / berkepentingan, dengan ukuran lebar pintu
minimal 1,20 (satu koma dua puluh) meter, atau selebar 2 (dua) badan
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Harus dilengkapi dengan gardu untuk penjaga yang terlindung dari
panas dan hujan;
- Dilengkapi sistim kunci yang aman apabila sewaktu-waktu kegiatan
proyek terhenti;
- Dilengkapi penerangan yang cukup untuk memudahkan pemeriksaan
pada malam hari minimal menjangkau penerangan dalam radius 6
(enam) meter;
b. Pintu masuk dan keluar untuk peralatan berat dapat dibuat terpisah,
dengan pertimbangan:
- Ukuran / lebar disesuaikan dengan peralatan / kendaraan, dengan
diberikan kelebihan lebar minimal 50 (lima puluh) cm;
- Tidak mengganggu kendaraan lain;
- Perlu pengamanan yang berbeda dengan pintu keluar masuk untuk
umum dan kendaraan kecil;
25.Lampu Penerangan
a. Lampu penerangan harus disediakan secukupnya sesuai dengan lokasi
pekerjaan, termasuk yang berada di lapangan terbuka, lorong, gang – gang,
diberikan dengan maksud mudah dimonitor jika terjadi keadaan bahaya;
b. Sumber penerangan harus terjamin aman. Selain yang disediakan oleh
PLN, disediakan pembangkit tenaga listrik (generator set) untuk cadangan
dan selalu dalam kondisi siap pakai;
c. Jenis dan pemasangan lampu tidak boleh mengganggu operasional,
disesuaikan dengan sifat pencahayaan dan jangkauan / radius
penyinarannya
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Orang – orang yang terlatih dan tahu cara menggunakan alat pemadam
kebakaran harus selalu siap ditempat selama jam pelaksanaan pekerjaan
berlangsung;
b. Ditempat – tempat kerja tenaga kerja dipekerjakan harus tersedia :
- Alat – alat pemadam kebakaran;
- Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar;
c. Semua pengawas (Supervisor) dan sejumlah / beberapa tenaga kerja harus
dilatih untuk menggunakan alat pemadam kebakaran.;
d. Alat pemadam kebakaran harus diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh
orang yang berwenang dan dipelihara sebagaimana mestinya.
e. Alat pemadam kebakaran seperti pipa – pipa air, alat pemadam kebakaran
yang dapat dipindah – pindah portable) dan jalan menuju ke tempat
pemadam kebakaran harus selalu dipelihara;
f. Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat dan dicapai.
g. Sekurang – kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus tersedia :
- Disetiap gedung dimana barang– barang yang mudah terbakar disimpan;
- Ditempat – tempat yang terdapat alat – alat untuk mengelas;
- Pada setiap tingkat / lantai dari suatu gedung yang sedang dibangun
dimana terdapat barang – barang, alat – alat yang mudah terbakar.
h. Sekurang – kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran yang sesuai harus
tersedia, khususnya untuk beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan
kimia kering harus disediakan :
- Ditempat yang terdapat barang – barang / benda – benda cair yang
mudah terbakar;
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan api;
- Ditempat yang terdapat bahaya listrik / bahaya kebakaran yang
disebabkan oleh aliran listrik.
i. Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan –
kerusakan teknis.
27.Perlengkapan, Peringatan
a. Papan pengumuman (rambu petunjuk) dipasang pada tempat – tempat yang
menarik perhatian dan tempat yang strategis yang menyatakan dimana kita
dapat menemukan Alarm Tanda Kebakaran terdekat.
b. Nomor telpon dan alamat – alamat Dinas Pemadam Kebakaran yang
terdekat.
28.Perlindungan Tenaga Kerja Agar Tidak Jatuh (Teralis Pengaman dan Pinggir
Pengaman)
a. Semua teralis pengaman dan pagar pengaman untuk memagar lantai yang
terbuka, dinding yang terbuka, gang tempat kerja yang ditinggikan dan
tempat – tempat lainnya untuk mencegah orang jatuh.
b. Rel, tali atau rantai penghubung harus berada ditengah – tengah antara
puncak pengaman pinggir (toe board) dan bagian bawah dari terali
pengaman yang teratas.
c. Tiang penyangga dengan jumlah yang cukup harus dipasang untuk
menjamin kestabilan dan kekukuhan.
d. Pengaman pinggir (toe board) tingginya harus minimal 15 (lima belas) cm
dan dipasang dengan kuat dan aman.
e. Terali pengaman / pinggir pengaman (toe board) harus bebas dari sisi-sisi
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29.Kewajiban Penyedia Jasa
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan Pemeriksaan Kesehatan
sebelum pekerjaan dimulai (tenaga kerja mulai dipekerjakan) dengan
menugaskan atau menunjuk dokter yang berkompeten sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pemeriksaan kesehatan dan
membuat rencana pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan khusus
sebelum bekerja.;
c. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar :
- Tenaga kerja dalam kondisi kesehatan yang baik,
- Tidak memiliki penyakit menular,
- Cocok untuk jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan,
- Kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dapat terjamin,
d. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan
disimpan untuk referensi.
e. Untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu perlu dilaku-kan pemeriksaan yang
sesuai dengan kebutuhan guna mencegah bahaya yang diperkirakan timbul
(misal : jantung, mata, dll. )
f. Pengurus K3 bertanggung jawab atas biaya yang diperlukan terhadap
pemeriksaan berkala atau pemeriksaan kesehatan khusus yang
dilaksanakan atas Pertimbangan Kesehatan Daerah atau atas perintah
Majelis Pertimbangan Kesehatan Pusat.
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pengurus wajib dengan segera melakukan tindakan – tindakan preventif
agar penyakit akibat kerja yang sama tidak terulang kembali diderita oleh
tenaga kerja.
b. Apabila terdapat keragu – raguan terhadap hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan oleh dokter, pengurus dapat meminta bantuan pihak Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menegakkan diagnosa penyakit akibat
kerja.
c. Pengurus wajib menyediakan secara cuma - cuma semua alat perlindungan
diri yang diwajibkan penggunaannya untuk pencegahan penyakit akibat
kerja.
Setelah diketahui prosedur-prosedur mengenai K3, diperlukan juga RAB
mengenai K3 sehingga didapatkan data yg akurat tentang jumlah biaya
mengenai K3 keseluruhan.
2. Mengidentifikasi data yang dibutuhkan dengan cara bertanya kepada
para pekerja mengenai pengetahuan mereka tentang K3.
Adapun pertanyaan – pertanyaan dari wawancara para pekerja meliputi :
1. Apa yang dimaksud dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ?
2. Apakah ada organisasi yang menaungi bidang keselamatan dan
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Apakah di proyek ini dilakukan pelatihan kerja keselamatan dan
kesehatan kerja ?
4. Apakah safety meeting dilakukan ?
5. Apa tujuan dan sasaran manajemen mengenai penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) ?
6. Apakah di proyek ini dilakukan pemilihan sumber daya manusia untuk
bidang keahlian keselamatan dan kesehatan kerja ?
7. Apa saja APD yang perlu digunakan di proyek ini ?
8. Pada surat kontrak apakah diberi jaminan sosial untuk para pekerja ?
3. Menganalisis deskripsi dengan cara nilai rata – rata (mean).
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian
no Penerapan Skor
1 Tidak sesuai 0
2 Sesuai 1
Yang dimaksud dari tabel 3.1 Kriteria penilaian adalah jika didalam
proyek tersebut sesuai dengan prosedur penerapan K3 maka skor
penilaiannya adalah 1 dan bila tidak sesuai maka skor penilaiannya adalah 0.
Contoh penilaian prosedur penerapan K3 dengan menggunakan skoring
adalah berikut ini :
Rumus rata – rata (mean) : Σ Skoring
Jumlah objek
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Contoh Penilaian Skoring untuk Prosedur
No Prosedur yang tertulis Skor
1 Semua pekerja dan semua orang wajib mematuhi semua
tanda-tanda / rambu-rambu;
1
2 Pekerja harus memperhatikan dan mengindahkan
petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh atasan dan harus
berhatihati terhadap semua orang yang berada dalam ruang
kerjanya;
1
3 Sebelum memulai pelaksanaan suatu pekerjaan, harus
dipastikan bahwa pekerja telah mendapatkan pengenalan /
sosialisasi mengenai peraturan umum keselamatan dari
petugas K3 di tempat kegiatan kerja;
1
Σ jumlah skor 3
Skor rata –rata (Mean) = Σ jumlah skor : jumlah objek 1
4. Menganalisis deskripsi dengan cara wawancara mengenai
simbol-simbol K3 .
Tabel 3.3 Simbol-Simbol K3 dan Fungsinya
No. Simbol Fungsi
1. Berfungsi sebagai alat bantu peringatan untuk terhindar
dari kecelakaan di suatu proyek khususnya pelindung
kepala.
2. Area yang mudah terjadi kebakaran sehingga diwajibkan
untuk tidak merokok karena dapat memicu kebakaran di
proyek tersebut.
3. Diwajibkan menggunakan sepatu safety bestandar, karena
di dalam proyek banyak berangkal-berangkal yang dapat
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Area rawan benda jatuh sehingga sangat diwajibkan untuk
menghindari area ini.
5. Membuang sampah pada tempatnya karena bila membuang
sampah sembarangan akan membuat ketidaknyamanan di
proyek tersebut dan membuat produktifitas pekerja
menurun.
6. Area yang terdapat tegangan tinggi sehingga pekerja wajib
menjauh dari area ini bila tidak menggunakan peralatan
khusus.
7. Menjaga lingkungan hidup di proyek diwajibkan sehingga
semua pekerja aman dan nyaman untuk bekerja.
8. Digunakan untuk pekerja yang berada di ketinggian
sehingga membuat pekerja merasa aman dan nyaman.
9. Tabung pemadam kebakaran sangat diperlukan bila terjadi
kebakaran sehingga diwajibkan semua pekerja mengetahui
caranya memakai tabung ini.
10. Area yang terdapat lubang sehingga pekerja dapat
terhindar dari lubang tersebut.
3.4Evaluasi
Hasil dari pengolahan data yang didapat kemudian dilakukan analisa yang
meliputi :
1. Evaluasi penerapan K3 di proyek GatewayPasteur Apartement Bandung.
2. Pengetahuan para pekerja tentang K3.
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5Bagan Alir (Flow Chart)
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Data :
- Hasil wawancara
- Pengamatan visual
Studi Pustaka :
- Literature
- Tesis
- Peraturan Start
Persiapan :
-Survey
-Menentukan kebutuhan data
Perumusan masalah
Pengolahan data
Analisis data
Start
Evaluasi
Hasil
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah menyelesaikan observasi tugas akhir ini, saya dapat menyimpulkan
berdasarkan tujuan observasi dan pengolahan data bahwa :
1. Penerapan K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung baik,
karena pada 84,81% di proyek ini mengikuti prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan Undang-Undang serta dari hasil wawancara tukang mengenai
simbol K3 didapat:
a.
Tukang yang hanya mengetahui simbol-simbol mengenai K3 yaitu
antara 0%-66%.
b. Tukang yang menjalankan namun tidak tahu maksudnya yaitu antara
0%-50%.
c. Tukang yang menjalankan dan mengerti maksud dari simbol-simbol
mengenai K3 yaitu antara 0%-100%.
Para pekerja yang menuruti semua peraturan yang diberlakukan di proyek
tersebut karena pengawasan dari site engineer yang tegas. Jaminan sosial
untuk semua pekerja pada proyek ini menggunakan JAMSOSTEK, namun
pekerja dilindungi oleh jaminan tersebut bila terjadi kecelakaan yang
mengharuskan pekerja dirawat inap.
2. Manajemen K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
mengikuti prosedur – prosedur penerapan K3.
3. Untuk rincian biaya mengenai K3 proyek sebesar Rp 313,471,196 .dengan
menggunakan 0,146% dari biaya keseluruhan proyek.
Hasil pengolahan data diatas dapat disimpulkan kembali bahwa para pekerja
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2Saran
Agar penerapan K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung ini
lebih baik maka penulis menyarankan:
1. Sebaiknya sebelum proyek dimulai dilakukan pemilihan sumber daya
sehingga dapat tersaring pekerja yang memiliki produktivitas yang bagus
dan tidak.
2. Sebaiknya para pekerja diberi pelatihan dan pengarahan lebih khusus
untuk kewajiban dalam menerapkan K3, namun para pekerja pun dapat
menyadari pentingnya penerapan K3 sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan.
3. Sebaiknya untuk pengawasan pekerja lebih diperketat karena masih saja
ada pekerja yang memakai baju atau celana yang longgar dan rambut yang
panjang sehingga berbahaya bagi dirinya sendiri.
4. Sebaiknya penyedia jasa menyediakan alat pelindung diri yang terjaga
keamanannya.
5. Sebaiknya kesadaran dari setiap pekerja harus lebih diperhatikan, sehingga
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Armansyah, B. (2008) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Kantor,
Makasar: Universitas Negeri Makasar.
Blum, Beskrajna, noc Moli. (1981) Aplikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Bandung: Rosda Karya.
Darmanto, R. (1999) Kesehatan Kerja di perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Haris. (2012)
http://haris08.community.undip.ac.id/2012/06/03/k3-kontruksi-bangunan/. (diakses pada tanggal 30 April 2014).
Jamsostek. (2013) Kumpulan Peraturan Perundangan Program Jamsostek. Jakarta:
Jamsostek.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :
PT Remaja Rosda.
Margaretha. (2010).
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyanti, Nur (2010). Studi Sebaran Kekritisan Lahan Pada Lahan Pertanian
Daerah Tangkapan Cipamokolan Bandung. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Sugeng, A. (2005). Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Universitas diponegoro
Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
No.14/1993
Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pelayanan Kesehatan Kerja No.3/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Kewajiban melaporkan Penyakit Akibat Kerja
No.1/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja No.2/1980
Prasetyo, Arbel. (2009). Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di akses dari
(http:/arbelprasetyo.blogspot.com/2009/02/hukum-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html#comment-form) (diakses pada tanggal 30 April
2014).
Rachman, Abdul.et Al . (1990). Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan
Alfi Firdaus, 2014
Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Silalahi. (1985). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Perssindo.
Rijanto, R, Boedi. (2010). Pedoman Praktis Keselamatan, Kesehatan kerja dan
Lingkungan (K3L) Industri Kontruksi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Rivai, Veitzhal. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Soeharto, Imam. (2001). Manajemen Proyek Jilid 2. Semarang: Erlangga
Suma’mur. (2006), Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko
Gunung Agung
Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960
Undang-undang tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 3/1992
http://ml.scribd.com/.../Unimed-Nondegree-22... (diakses pada tanggal 30 April
2014).
http://www.pu.go.id/itjen/hukum/km384-04l.htm (2 of 67)23/03/2008 10:13:12
Lampiran Kepmen Kimpraswil No 384-2004. (diakses pada tanggal 30