• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG

TUGAS AKHIR

“Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D3 Teknik Sipil”

Disusun oleh:

Alfi Firdaus

1105735

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG

Oleh :

Alfi Firdaus

Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Ahli Madyah (A.Md) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Alfi Firdaus 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

ALFI FIRDAUS

1105735

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTEMENT BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Siti Nurasiyah, ST.,MT.

NIP. 19970208 200812 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Ketua Prodi D3 Teknik Sipil

Drs. Sukadi, M.Pd., MT. Drs. Odih Supratman, ST., MT.

(4)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “Evaluasi

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek Gateway Pasteur

Apartement Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penciblakan atau pengutipan dengan cara-cara yang

tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pertanyaan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadapa keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014

(5)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang ...

1.2 Perumusan Masalah ...

1.3 Batasan Masalah ...

1.4 Tujuan Penelitian ...

1.5 Metode Pelaksanaan ...

1.6 Manfaat Pelaksanaan ...

1.7 Lokasi Observasi ...

1.8 Sistematika Penulisan ... 1

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum ...

2.2 Pengertian Kesehatan Kerja ...

2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ...

2.4 Kecelakaan Kerja ...

2.5 Proyek Kontruksi ... 6

6

8

10

(6)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.6 Peraturan Tentang K3 Proyek Kontruksi ...

2.7 Jenis- Jenis Kecelakaan Kerja ...

2.8 Faktor- Faktor Penyebab Kecelakaan Kontruksi ...

2.9 Perlengkapan dan Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ...

2.9.1 Alat Pelindung Diri ...

2.9.2 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ...

2.10Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...

2.11Undang- Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...

2.12 Populasi dan Sampel Penelitian ... 13

BAB III METODE KAJIAN

3.1 Persiapan ...

3.2 Pengumpulan Data ...

3.2.1 Data Primer ...

3.2.2 Data Sekunder ...

3.3 Pengolahan Data ...

3.4 Evaluasi ...

BAB IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Lokasi ...

4.2 Pengolahan Data ...

4.2.1 Pengolahan Data Prosedur- Prosedur K3 ...

4.2.2 Pembahasan Data Prosedur K3 ...

4.2.3 Pengolahan Data Wawancara ...

(7)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...

Tabel 2.1 Tingkat Kemungkinan (Probability) ...

Tabel 2.2 Tingkat Keparahan (Hazard Effect) ...

Tabel 2.3 Klasifikasi Premi ...

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian ...

Tabel 3.2 Contoh Penilaian Skoring untuk Prosedur ...

Tabel 3.3 Simbol-simbol K3 dan Fungsinya ...

Tabel 4.1 Penerapan Prosedur K3 ...

Tabel 4.2 RAB Alat- Alat K3 ...

Tabel 4.3 RAB Bahan- Bahan K3 ...

Tabel 4.4 RAB Upah Pekerja K3 ...

Tabel 4.5 Premi Jaminan Sosial Pekerja ...

Tabel 4.6 Harga Total RAB K3 ...

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Pekerja ...

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Mandor ...

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Tukang ...

(8)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tampak Atas LokasiProyek ...

Gambar 2.1 Kecelakaan Kerja Berdasarkan Tingkat Keseriusan ...

Gambar 2.2 Pakaian Kerja ...

Gambar 2.3 Sepatu Kerja ...

Gambar 2.4 Kacamata Kerja ...

Gambar 2.5 Sarung Tangan ...

Gambar 2.6 Helm Proyek ...

Gambar 2.7 Sabuk Pengaman ...

Gambar 2.8 Penutup Telinga ...

Gambar 2.9 Masker ...

Gambar 2.10 Tangga ...

Gambar 2.11 Kotak P3K ...

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ...

Gambar 4.1 Sketsa Data Jalan Gunung Batu ...

(9)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.3 Petunjuk- Petunjuk di Lingkungan Proyek ...

Gambar 4.4 Papan Peraturan Proyek ...

Gambar 4.5 Kotak P3K ...

Gambar 4.6 Alat Pelindung Diri ...

Gambar 4.7 Pemakaian Sabuk Pengaman ...

Gambar 4.8 Pengaman Terhadap Lubang ...

Gambar 4.9 Tabung Pemadam Kebakaran ...

Gambar 4.10 Pemakaian Kacamata dan Sarung Tangan pada saat Pengelasan

...

Gambar 4.11 Parkir Mobil ...

Gambar 4.12 Tempat Sampah ...

Gambar 4.13 Peringatan Daerah Rawan Benda Jatuh ...

Gambar 4.14 Sumber Listrik (PLN) ...

Gambar 4.15 Jaring dan Jala di Sekitar Proyek ...

(10)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Judgement expert wawancara

Surat Keterangan Penunjukkan Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Lembar Asistensi

(11)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PROYEK GATEWAY PASTEUR APARTMENT BANDUNG

Alfi Firdaus 1105735

ABSTRAK

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal penting yang harus

diperhatikan dalam suatu pekerjaan kontruksi. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja

menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu proyek. Kerugian yang

diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu

adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu disebuah

proyek perlu diterapkan K3, salah satunya di proyek Gateway Pasteur Apartement

Bandung. Oleh karena itu penulis melakukan observasi mengenai K3 di proyek

tersebut, yang bertujuan untuk mengetahui penerapan K3, manajemen K3, dan RAB

K3 di proyek tersebut. K3 adalah suatu program yang menjamin keselamatan dan

kesehatan pegawai di tempat kerja. Melalui observasi ini maka didapat data berupa

wawancara dan berupa UU K3. Penerapan K3 di proyek Gateway Pasteur

Apartement Bandung baik, karena pada 84,81% di proyek ini mengikuti prosedur-

prosedur yang telah ditetapkan Undang-Undang. Para pekerja yang menuruti semua

peraturan yang diberlakukan di proyek tersebut karena pengawasan dari site engineer

yang tegas. Jaminan sosial untuk semua pekerja pada proyek ini menggunakan

JAMSOSTEK, namun pekerja dilindungi oleh jaminan tersebut bila terjadi

(12)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengikuti prosedur– prosedur penerapan K3. Untuk rincian biaya mengenai K3

proyek sebesar Rp 313,471,196 .dengan menggunakan 0,146% dari biaya

keseluruhan proyek.

Kata kunci : K3, Proyek, Penerapan

EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)IN THE GATEWAY PASTEUR APARTMENT BANDUNG

Alfi Firdaus 1105735

ABSTRACT

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) is an important thing which has to be

considered in a contruction work. The accidents are surely become problems for

continuity of the project. The disadvantage is not only the loss of materials but also

there will be victims in large numbers. Therefore, K3 needs to be applied in projects,

one of the projects is Gateway Pasteur Apartement Bandung. The researcher makes

an observation about K3 there, which aims to discovery the application of K3, the

management of K3, and RAB of K3 in that project. K3 is a program which ensures

employees safety and health in workplace. Through this observation, then the data are

obtained, which are interview and legislation of K3. The application of K3 at

Gateway Pasteur Apartement Bandung is good because 84,81 at the project obey to

the procedures which have been applied by legislation. The employees obey to the

rules, which are applied in that project, because the control from the site engineer.

(13)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

protected by JAMSOSTEK in case there is an accident. K3 management at this project

obey to the K3 application procedures. The details of K3 costs is Rp 313,471,196.00

using 0,146 % from the total costs of the project.

(14)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi

kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian

materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang

tidak sedikit jumlahnya.

Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar

karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh

teknologi apapun.

Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja

menderita penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar

1.25 triliun USD. Sedangkan di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero)

dalam periode 2002-2005 terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000

kematian, 500 cacat tetap dan konpensasi lebih dari Rp. 550 milyar. Konpensasi

ini adalah sebagian dari kerugian langsung dan 7.5 juta pekerja sektor formal yang

aktif sebagai peserta Jamsostek. Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh

sektor formal lebih dari Rp. 2 triliun, dimana sebagian besar merupakan kerugian

dunia usaha (DK3N,2007). Melihat angka-angka tersebut tentu saja bukan suatu

hal yang membanggakan, akan tetapi hendaklah dapat menjadi pemicu bagi dunia

usaha dan kita semua untuk bersama-sama mengatasi dan mencegah agar hal

tersebut tidak terjadi atau dapat dicegah.

Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan

(15)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja. Secara keilmuan K3,

didefinisikan sebagai ilmu dan penerapan teknologi tentang pencegahan

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari aspek hukum K3 merupakan

kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan

kesehatan dan keselamatan kerja yang bekerja di sebuah perusahaan.

Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung yang selalu menerapkan

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kebijakan mutu Keselamatan,

Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) pada proyek ini selalu mengemban

kepercayaan dengan meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja, melaksanakan

kegiatan sesuai dengan ketentuan dan mencegah ketidaksesuaian pada semua

tahapan, melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta

menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas risiko kecelakaan, dan

pencemaran, melakukan perbaikan kinerja mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja

serta Lingkungan (K3L) secara berkelanjutan, pencegahan pencemaran,

menghemat energi sumber daya serta mengutamakan penggunaan produk ramah

lingkungan.

Hal ini menunjukkan bahwa pada proyek Gateway Pasteur Apartement

Bandung ini memperhatikan dan peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

karyawanya. Tetapi, meskipun pada proyek Gateway Pasteur Apartement

Bandung ini telah melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3), tetap masih terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh beberapa faktor,

dan salah satu faktornya adalah para pekerja yang tidak mau berkontribusi dalam

melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Evaluasi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

(16)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Beberapa pekerja yang tidak melaksanakan program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung .

2. Alasan para pekerja untuk tidak melaksanakan program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3).

3. Berapa biaya keseluruhan yang digunakan untuk dan Kesehatan Kerja (K3)

yang ada di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung.

1.3 Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang perlu diperhatikan agar tulisan mencapai

sasaran yang diharapkan dengan terarah, yaitu:

1. Observasi ini dilakukan pada proyek Gateway Pasteur Apartement

Bandung.

2. Melihat Penerapan para pekerja dalam pelaksanaan program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3).

1.4 Tujuan Penelitian

(17)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di proyek

Gateway Pasteur Apartement Bandung.

2. Mengetahui manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di proyek

Gateway Pasteur Apartement Bandung.

3. Mengetahui Rincian Anggaran Biaya (RAB) mengenai Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung.

1.5 Metode Pelaksanaan

Untuk mencapai tujuan penyelesaian tugas akhir ini, maka perlu dilakukan suatu

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Literatur yang bersangkutan dengan penulisan Tugas Akhir.

2. Mencari dan mengambil beberapa referensi dari sumber bacaan yang

bersangkutan dengan tugas akhir.

3. Pengambilan data yang diperoleh dari pengamatan dilapangan.

1.6 Manfaat Pelaksanaan

Manfaat dari pelaksanaan observasi ini untuk memperoleh berbagai data konkret

secara langsung di lapangan sehingga diharapkan kita akan memperoleh gambaran

yang jelas tentang masalahnya dan petunjuk tentang cara pemecahannya.

1.7 Lokasi Studi

Lokasi observasi ini dilaksanakan di proyek Gateway Pasteur Apartement

(18)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1. Tampak Atas Lokasi Proyek

Sumber : google maps

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang observasi, perumusan masalah, batasan

masalah, serta maksud dan tujuan observasi ini dilakukan, kemudian

didukung dengan metode pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, lokasi

pelaksanaan dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini membahas dasar teori yang akan digunakan untuk observasi

lapangan.

Bab III Metode Penelitian

Berisi tentang gambaran umum tempat observasi, metode yang

digunakan, data yang diperlukan, sumber data, teknik pengumpulan

data, dan teknik pengkajian data.

(19)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berisi tetang hasil observasi lapangan dan pengolahan data yang telah

didapatkan.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil kajian dan

pembahasan pada bab sebelumnya dan juga saran untuk wilayah

(20)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan

data dan pengolahannya. Tahap ini meliputi:

1. Survei pendahuluan lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi

lapangan.

2. Identifikasi masalah untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam upaya

untuk menjalankan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu

proyek.

3. Menentukan kebutuhan data.

4. Studi pustaka tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai

bahan referensi dan tambahan pengetahuan.

3.2Pengumpulan Data

3.2.1 Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey langsung ke

lapangan agar mengetahui secara langsung kondisi sebenarnya yang

dilakukan dengan cara observasi.

Observasi ini dilakukan dengan mengamati lokasi observasi dan

mengambil data-data yang diperlukan. Adapun cara yang dilakukan agar

mendapatkan data – data yaitu dengan cara mewawancarai langsung para

pekerja yang ada di lapangan, yaitu :

Setelah dilakukannya wawancara maka didapat data-data yang

diperlukan pada saat pengamatan, yaitu :

(21)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengetahuan para pekerja mengenai K3.

3.2.2 Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder berasal dari sumber – sumber penting

yang berkaitan dengan data primer sebagai data input dan pelengkap data.

Adapun acuan untuk menentukan data sekunder di proyek tersebut adalah :

1. Undang - Undang K3 yang diterapkan pada proyek Gateway

Pasteur Apartement Bandung.

2. Literatur – literatur pengolahan data penerapan K3 .

3. RAB mengenai K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement

Bandung.

Setelah mengetahui acuan untuk menetukan data sekunder, maka

dilakukan cara pengecekan ulang prosedur– prosedur K3 di proyek tersebut

dengan membandingkan prosedur– prosedur K3 yang ada di undang – undang

yang berlaku.

3.3Pengolahan Data

Dari data-data yang telah terkumpul dilakukan analisa untuk mendapatkan

hasil yang optimal untuk mengetahui evaluasi penerapan K3. Analisa dilakukan

dengan cara:

1. Mengidentifikasi data dengan cara melihat apakah pekerja

menerapkan K3.

Adapun prosedur – prosedur K3 yang harus dilakukan pada proyek

kontruksi, yaitu :

(22)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rambu-rambu

2. Pekerja harus memperhatikan dan mengindahkan petunjuk-petunjuk yang

diberikan oleh atasan

3. Sebelum memulai pelaksanaan suatu pekerjaan, harus dipastikan bahwa

pekerja telah mendapatkan pengenalan / sosialisasi mengenai peraturan

umum keselamatan dari petugas K3 di tempat kegiatan kerja.

4. Semua kecelakaan dan kejadian harus dilaporkan pada petugas K3 di tempat

kegiatan kerja. Dalam hal terjadi luka pada seseorang, harus segera

menghubungi petugas K3. Petugas ini akan mengurus pengangkutan orang

yang terluka ke rumah sakit

5. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus segera diberikan sesaat

setelah kejadian kecelakaan.

6. Semua peralatan dan alat bantu kerja harus telah dipastikan keamanannya

untuk digunakan

7. Setiap pekerja dilarang meninggalkan tempat bekerja tanpa ijin.

8. Setiap pekerja wajib memakai alat pelindung diri / keselamatan kerja.

9. Pekerja diwajibkan memelihara dan merawat alat-alat pelindung diri /

keselamatan kerja anda dengan baik dan digunakan dengan benar serta

menyimpannya di tempat yang aman setelah selesai bekerja.

10.Setiap pekerja harus memeriksa alat pengaman, misalnya sabuk pengaman

sebelum dipakai. Jangan memakai alat pengaman yang rusak, dan harus

melaporkan segera alat pengaman yang rusak untuk diganti.

(23)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Dilarang berlari-lari dan melompat-lompat

b. Harus memperhatikan dan selalu berhati-hati bila anda melangkah

c. Perhatikan kepala anda jangan sampai terbentur

d. Dilarang berjalan mundur tanpa melihat / menoleh ke belakang.

12.Setiap pekerja diwajibkan untuk mengenal dan mengetahui lokasi pintu dan

tangga darurat, pemadam api, alarm tanda bahaya dan kebakaran, tempat

berkumpul serta rute dan cara evakuasi

13.Apabila terjadi kebakaran tanda bahaya (sirine) harus dibunyikan. Semua

orang harus diminta menyingkir dari tempat kebakaran

14.Pelaksana Konstruksi harus menyediakan Tabung Pemadam Kebakaran di

kantor-kantor, asrama-asrama, bengkel dan gudang-gudang.

15.Apabila terjadi kebakaran di tempat / di daerah tersebut di atas, harus segera

bertindak memadamkan kebakaran tersebut secara tuntas.

16.Bila menghadapi benda yang panas atau cahaya yang menyilaukan :

a. Harus melindungi mata terhadap cahaya alat pengelas baik pada saat

mengelas dengan alat pengelas listrik maupun pada saat memotong dengan

alat pengelas gas.

b. Dilarang memegang benda panas tanpa memakai sarung tangan yang

sesuai dan disiram air pada benda panas tersebut terlebih dulu.

17.Apabila mengendarai kendaraan, jarak kendaraan dengan alat berat yang

sedang bekerja harus selalu dijaga, dan pengendara harus berhati-hati

terhadap kemungkinan alat berat tersebut bergerak atau berputar tanpa

aba-aba.

18.Pekerja dan siapapun dilarang beristirahat di bawah crane, cable crane,

(24)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tergantung.

19.Hal-hal berikut ini harus diperhatikan :

a. Memasang bendera atau tanda-tanda bahaya pada batas “daerah yang

berbahaya / dilarang masuk”.

b. Dilarang sekali-kali masuk ke daerah yang sudah dipasang tanda-tanda

“dilarang masuk”.

c. Pekerja dan siapapun harus mematuhi petugas yang memberikan

tanda-tanda dengan bendera.

20.Buanglah sampah di tempat yang telah disediakan, dilarang membuang

sesuatu di sembarang tempat.

21.Dilarang mempergunakan baju atau celana yang terlalu longgar, dan rambut

panjang (gondrong) terurai sebab bisa tersangkut pada besi beton dan

sebagainya dan berbahaya terhadap pesawat / mesin yang berputar.

22.Semua barang-barang dan perkakas harus diletakkan dengan rapi dan stabil

sehingga tidak mudah runtuh atau jatuh.

23.Setiap pekerja dilarang mengoperasikan peralatan tanpa ijin penanggung

jawab peralatan tersebut dan / atau yang diberikan kuasa atasnya.

24.Pintu Masuk dan Keluar

a.Pintu masuk dan keluar Orang / Pekerja harus disediakan secara khusus :

- Pintu dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap keluar masuknya

orang-orang yang bekerja / berkepentingan, dengan ukuran lebar pintu

minimal 1,20 (satu koma dua puluh) meter, atau selebar 2 (dua) badan

(25)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Harus dilengkapi dengan gardu untuk penjaga yang terlindung dari

panas dan hujan;

- Dilengkapi sistim kunci yang aman apabila sewaktu-waktu kegiatan

proyek terhenti;

- Dilengkapi penerangan yang cukup untuk memudahkan pemeriksaan

pada malam hari minimal menjangkau penerangan dalam radius 6

(enam) meter;

b. Pintu masuk dan keluar untuk peralatan berat dapat dibuat terpisah,

dengan pertimbangan:

- Ukuran / lebar disesuaikan dengan peralatan / kendaraan, dengan

diberikan kelebihan lebar minimal 50 (lima puluh) cm;

- Tidak mengganggu kendaraan lain;

- Perlu pengamanan yang berbeda dengan pintu keluar masuk untuk

umum dan kendaraan kecil;

25.Lampu Penerangan

a. Lampu penerangan harus disediakan secukupnya sesuai dengan lokasi

pekerjaan, termasuk yang berada di lapangan terbuka, lorong, gang – gang,

diberikan dengan maksud mudah dimonitor jika terjadi keadaan bahaya;

b. Sumber penerangan harus terjamin aman. Selain yang disediakan oleh

PLN, disediakan pembangkit tenaga listrik (generator set) untuk cadangan

dan selalu dalam kondisi siap pakai;

c. Jenis dan pemasangan lampu tidak boleh mengganggu operasional,

disesuaikan dengan sifat pencahayaan dan jangkauan / radius

penyinarannya

(26)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Orang – orang yang terlatih dan tahu cara menggunakan alat pemadam

kebakaran harus selalu siap ditempat selama jam pelaksanaan pekerjaan

berlangsung;

b. Ditempat – tempat kerja tenaga kerja dipekerjakan harus tersedia :

- Alat – alat pemadam kebakaran;

- Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar;

c. Semua pengawas (Supervisor) dan sejumlah / beberapa tenaga kerja harus

dilatih untuk menggunakan alat pemadam kebakaran.;

d. Alat pemadam kebakaran harus diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh

orang yang berwenang dan dipelihara sebagaimana mestinya.

e. Alat pemadam kebakaran seperti pipa – pipa air, alat pemadam kebakaran

yang dapat dipindah – pindah portable) dan jalan menuju ke tempat

pemadam kebakaran harus selalu dipelihara;

f. Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah

dilihat dan dicapai.

g. Sekurang – kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus tersedia :

- Disetiap gedung dimana barang– barang yang mudah terbakar disimpan;

- Ditempat – tempat yang terdapat alat – alat untuk mengelas;

- Pada setiap tingkat / lantai dari suatu gedung yang sedang dibangun

dimana terdapat barang – barang, alat – alat yang mudah terbakar.

h. Sekurang – kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran yang sesuai harus

tersedia, khususnya untuk beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan

kimia kering harus disediakan :

- Ditempat yang terdapat barang – barang / benda – benda cair yang

mudah terbakar;

(27)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan api;

- Ditempat yang terdapat bahaya listrik / bahaya kebakaran yang

disebabkan oleh aliran listrik.

i. Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan –

kerusakan teknis.

27.Perlengkapan, Peringatan

a. Papan pengumuman (rambu petunjuk) dipasang pada tempat – tempat yang

menarik perhatian dan tempat yang strategis yang menyatakan dimana kita

dapat menemukan Alarm Tanda Kebakaran terdekat.

b. Nomor telpon dan alamat – alamat Dinas Pemadam Kebakaran yang

terdekat.

28.Perlindungan Tenaga Kerja Agar Tidak Jatuh (Teralis Pengaman dan Pinggir

Pengaman)

a. Semua teralis pengaman dan pagar pengaman untuk memagar lantai yang

terbuka, dinding yang terbuka, gang tempat kerja yang ditinggikan dan

tempat – tempat lainnya untuk mencegah orang jatuh.

b. Rel, tali atau rantai penghubung harus berada ditengah – tengah antara

puncak pengaman pinggir (toe board) dan bagian bawah dari terali

pengaman yang teratas.

c. Tiang penyangga dengan jumlah yang cukup harus dipasang untuk

menjamin kestabilan dan kekukuhan.

d. Pengaman pinggir (toe board) tingginya harus minimal 15 (lima belas) cm

dan dipasang dengan kuat dan aman.

e. Terali pengaman / pinggir pengaman (toe board) harus bebas dari sisi-sisi

(28)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29.Kewajiban Penyedia Jasa

a. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan Pemeriksaan Kesehatan

sebelum pekerjaan dimulai (tenaga kerja mulai dipekerjakan) dengan

menugaskan atau menunjuk dokter yang berkompeten sesuai dengan

peraturan yang berlaku;

b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pemeriksaan kesehatan dan

membuat rencana pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan khusus

sebelum bekerja.;

c. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar :

- Tenaga kerja dalam kondisi kesehatan yang baik,

- Tidak memiliki penyakit menular,

- Cocok untuk jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan,

- Kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dapat terjamin,

d. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan

disimpan untuk referensi.

e. Untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu perlu dilaku-kan pemeriksaan yang

sesuai dengan kebutuhan guna mencegah bahaya yang diperkirakan timbul

(misal : jantung, mata, dll. )

f. Pengurus K3 bertanggung jawab atas biaya yang diperlukan terhadap

pemeriksaan berkala atau pemeriksaan kesehatan khusus yang

dilaksanakan atas Pertimbangan Kesehatan Daerah atau atas perintah

Majelis Pertimbangan Kesehatan Pusat.

(29)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengurus wajib dengan segera melakukan tindakan – tindakan preventif

agar penyakit akibat kerja yang sama tidak terulang kembali diderita oleh

tenaga kerja.

b. Apabila terdapat keragu – raguan terhadap hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan oleh dokter, pengurus dapat meminta bantuan pihak Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menegakkan diagnosa penyakit akibat

kerja.

c. Pengurus wajib menyediakan secara cuma - cuma semua alat perlindungan

diri yang diwajibkan penggunaannya untuk pencegahan penyakit akibat

kerja.

Setelah diketahui prosedur-prosedur mengenai K3, diperlukan juga RAB

mengenai K3 sehingga didapatkan data yg akurat tentang jumlah biaya

mengenai K3 keseluruhan.

2. Mengidentifikasi data yang dibutuhkan dengan cara bertanya kepada

para pekerja mengenai pengetahuan mereka tentang K3.

Adapun pertanyaan – pertanyaan dari wawancara para pekerja meliputi :

1. Apa yang dimaksud dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ?

2. Apakah ada organisasi yang menaungi bidang keselamatan dan

(30)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah di proyek ini dilakukan pelatihan kerja keselamatan dan

kesehatan kerja ?

4. Apakah safety meeting dilakukan ?

5. Apa tujuan dan sasaran manajemen mengenai penerapan keselamatan

dan kesehatan kerja (K3) ?

6. Apakah di proyek ini dilakukan pemilihan sumber daya manusia untuk

bidang keahlian keselamatan dan kesehatan kerja ?

7. Apa saja APD yang perlu digunakan di proyek ini ?

8. Pada surat kontrak apakah diberi jaminan sosial untuk para pekerja ?

3. Menganalisis deskripsi dengan cara nilai rata – rata (mean).

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian

no Penerapan Skor

1 Tidak sesuai 0

2 Sesuai 1

Yang dimaksud dari tabel 3.1 Kriteria penilaian adalah jika didalam

proyek tersebut sesuai dengan prosedur penerapan K3 maka skor

penilaiannya adalah 1 dan bila tidak sesuai maka skor penilaiannya adalah 0.

Contoh penilaian prosedur penerapan K3 dengan menggunakan skoring

adalah berikut ini :

Rumus rata – rata (mean) : Σ Skoring

Jumlah objek

(31)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Contoh Penilaian Skoring untuk Prosedur

No Prosedur yang tertulis Skor

1 Semua pekerja dan semua orang wajib mematuhi semua

tanda-tanda / rambu-rambu;

1

2 Pekerja harus memperhatikan dan mengindahkan

petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh atasan dan harus

berhatihati terhadap semua orang yang berada dalam ruang

kerjanya;

1

3 Sebelum memulai pelaksanaan suatu pekerjaan, harus

dipastikan bahwa pekerja telah mendapatkan pengenalan /

sosialisasi mengenai peraturan umum keselamatan dari

petugas K3 di tempat kegiatan kerja;

1

Σ jumlah skor 3

Skor rata –rata (Mean) = Σ jumlah skor : jumlah objek 1

4. Menganalisis deskripsi dengan cara wawancara mengenai

simbol-simbol K3 .

Tabel 3.3 Simbol-Simbol K3 dan Fungsinya

No. Simbol Fungsi

1. Berfungsi sebagai alat bantu peringatan untuk terhindar

dari kecelakaan di suatu proyek khususnya pelindung

kepala.

2. Area yang mudah terjadi kebakaran sehingga diwajibkan

untuk tidak merokok karena dapat memicu kebakaran di

proyek tersebut.

3. Diwajibkan menggunakan sepatu safety bestandar, karena

di dalam proyek banyak berangkal-berangkal yang dapat

(32)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Area rawan benda jatuh sehingga sangat diwajibkan untuk

menghindari area ini.

5. Membuang sampah pada tempatnya karena bila membuang

sampah sembarangan akan membuat ketidaknyamanan di

proyek tersebut dan membuat produktifitas pekerja

menurun.

6. Area yang terdapat tegangan tinggi sehingga pekerja wajib

menjauh dari area ini bila tidak menggunakan peralatan

khusus.

7. Menjaga lingkungan hidup di proyek diwajibkan sehingga

semua pekerja aman dan nyaman untuk bekerja.

8. Digunakan untuk pekerja yang berada di ketinggian

sehingga membuat pekerja merasa aman dan nyaman.

9. Tabung pemadam kebakaran sangat diperlukan bila terjadi

kebakaran sehingga diwajibkan semua pekerja mengetahui

caranya memakai tabung ini.

10. Area yang terdapat lubang sehingga pekerja dapat

terhindar dari lubang tersebut.

3.4Evaluasi

Hasil dari pengolahan data yang didapat kemudian dilakukan analisa yang

meliputi :

1. Evaluasi penerapan K3 di proyek GatewayPasteur Apartement Bandung.

2. Pengetahuan para pekerja tentang K3.

(33)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5Bagan Alir (Flow Chart)

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Data :

- Hasil wawancara

- Pengamatan visual

Studi Pustaka :

- Literature

- Tesis

- Peraturan Start

Persiapan :

-Survey

-Menentukan kebutuhan data

Perumusan masalah

Pengolahan data

Analisis data

Start

Evaluasi

Hasil

(34)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah menyelesaikan observasi tugas akhir ini, saya dapat menyimpulkan

berdasarkan tujuan observasi dan pengolahan data bahwa :

1. Penerapan K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung baik,

karena pada 84,81% di proyek ini mengikuti prosedur-prosedur yang telah

ditetapkan Undang-Undang serta dari hasil wawancara tukang mengenai

simbol K3 didapat:

a.

Tukang yang hanya mengetahui simbol-simbol mengenai K3 yaitu

antara 0%-66%.

b. Tukang yang menjalankan namun tidak tahu maksudnya yaitu antara

0%-50%.

c. Tukang yang menjalankan dan mengerti maksud dari simbol-simbol

mengenai K3 yaitu antara 0%-100%.

Para pekerja yang menuruti semua peraturan yang diberlakukan di proyek

tersebut karena pengawasan dari site engineer yang tegas. Jaminan sosial

untuk semua pekerja pada proyek ini menggunakan JAMSOSTEK, namun

pekerja dilindungi oleh jaminan tersebut bila terjadi kecelakaan yang

mengharuskan pekerja dirawat inap.

2. Manajemen K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

mengikuti prosedur – prosedur penerapan K3.

3. Untuk rincian biaya mengenai K3 proyek sebesar Rp 313,471,196 .dengan

menggunakan 0,146% dari biaya keseluruhan proyek.

Hasil pengolahan data diatas dapat disimpulkan kembali bahwa para pekerja

(35)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2Saran

Agar penerapan K3 di proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung ini

lebih baik maka penulis menyarankan:

1. Sebaiknya sebelum proyek dimulai dilakukan pemilihan sumber daya

sehingga dapat tersaring pekerja yang memiliki produktivitas yang bagus

dan tidak.

2. Sebaiknya para pekerja diberi pelatihan dan pengarahan lebih khusus

untuk kewajiban dalam menerapkan K3, namun para pekerja pun dapat

menyadari pentingnya penerapan K3 sehingga dapat meminimalisir

terjadinya kecelakaan.

3. Sebaiknya untuk pengawasan pekerja lebih diperketat karena masih saja

ada pekerja yang memakai baju atau celana yang longgar dan rambut yang

panjang sehingga berbahaya bagi dirinya sendiri.

4. Sebaiknya penyedia jasa menyediakan alat pelindung diri yang terjaga

keamanannya.

5. Sebaiknya kesadaran dari setiap pekerja harus lebih diperhatikan, sehingga

(36)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Armansyah, B. (2008) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Kantor,

Makasar: Universitas Negeri Makasar.

Blum, Beskrajna, noc Moli. (1981) Aplikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Bandung: Rosda Karya.

Darmanto, R. (1999) Kesehatan Kerja di perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Haris. (2012)

http://haris08.community.undip.ac.id/2012/06/03/k3-kontruksi-bangunan/. (diakses pada tanggal 30 April 2014).

Jamsostek. (2013) Kumpulan Peraturan Perundangan Program Jamsostek. Jakarta:

Jamsostek.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :

PT Remaja Rosda.

Margaretha. (2010).

(37)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyanti, Nur (2010). Studi Sebaran Kekritisan Lahan Pada Lahan Pertanian

Daerah Tangkapan Cipamokolan Bandung. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia

Sugeng, A. (2005). Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:

Universitas diponegoro

Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

No.14/1993

Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pelayanan Kesehatan Kerja No.3/1982

Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Kewajiban melaporkan Penyakit Akibat Kerja

No.1/1981

Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam

Penyelenggaraan Keselamatan Kerja No.2/1980

Prasetyo, Arbel. (2009). Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di akses dari

(http:/arbelprasetyo.blogspot.com/2009/02/hukum-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html#comment-form) (diakses pada tanggal 30 April

2014).

Rachman, Abdul.et Al . (1990). Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan

(38)

Alfi Firdaus, 2014

Evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K#) di Proyek Gateway Pasteur Apartement Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Silalahi. (1985). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Pustaka

Binaman Perssindo.

Rijanto, R, Boedi. (2010). Pedoman Praktis Keselamatan, Kesehatan kerja dan

Lingkungan (K3L) Industri Kontruksi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Rivai, Veitzhal. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soeharto, Imam. (2001). Manajemen Proyek Jilid 2. Semarang: Erlangga

Suma’mur. (2006), Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko

Gunung Agung

Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960

Undang-undang tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 3/1992

http://ml.scribd.com/.../Unimed-Nondegree-22... (diakses pada tanggal 30 April

2014).

http://www.pu.go.id/itjen/hukum/km384-04l.htm (2 of 67)23/03/2008 10:13:12

Lampiran Kepmen Kimpraswil No 384-2004. (diakses pada tanggal 30

Gambar

Gambar 1.1. Tampak Atas Lokasi Proyek
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian
Tabel 3.3 Simbol-Simbol K3 dan Fungsinya
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan analisis mean dan standar deviasi yang dilakukan terhadap penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi, dapat disimpulkan

Penelitian ini merupakan studi kasus untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek pembangunan Gunawangsa MERR

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Gunawangsa MERR Apartment; Enny Aditia Muslim, 101910301020; 2014: 59 halaman; Jurusan Teknik

Dari penelitian mengenai penerapan dan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi yang telah

Manajemen Risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada Proyek Pembangunan Apartemen. Puncak Permai Surabaya, Program Studi Magister

iv Institut Teknologi Bandung ABSTRAK Nama : Samsu Nur Hidayat Program Studi : Teknik Sipil Judul : Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Pada Proyek Relokasi Sungai Samping

Implementasi program 5 standar penerapan K3 dan tingkat risiko yang dihadapi dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada proyek pembangunan gedung Puskesmas Juanda Kota

JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 7129 EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3 PADA INDUSTRI GALANGAN KAPAL KECIL DI INDONESIA Hugo Nainggolan1*, Hendra2