• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM BELADIRI TAEKWONDO DI EKSTRAKURIKULER RAKEAN TAEKWONDO CLUB SMAN 1 PAGADEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM BELADIRI TAEKWONDO DI EKSTRAKURIKULER RAKEAN TAEKWONDO CLUB SMAN 1 PAGADEN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM BELADIRI TAEKWONDO

DI EKSTRAKURIKULER RAKEAN TAEKWONDO CLUB SMAN 1 PAGADEN

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidkan Jasmani Kesehatan Rekreasi

Oleh:

DEAN ASHAR SUGIYANTO G1C.17.0027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SUBANG 2022

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

S K R I P S I

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM BELADIRI TAEKWONDO

DI EKSTRAKURIKULER RAKEAN TAEKWONDO CLUB SMAN 1 PAGADEN

DISUSUN OLEH

DEAN ASHAR SUGIYANTO G1C.17.0027

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang pada tanggal .. Januari 2022 dan dinyatakan telah

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dosen Penguji

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1. ……… Ketua Penguji ………...

2. ……… Penguji Pendamping ………...

3. ……… Penguji I ………...

4. ……… Penguji II ………...

Subang, .. Januari 2022

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang

Dekan

Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd.

NIDN: 0418038501

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN S K R I P S I

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM BELADIRI TAEKWONDO

DI EKSTRAKURIKULER RAKEAN TAEKWONDO CLUB SMAN 1 PAGADEN

DEAN ASHAR SUGIYANTO G1C.17.0027

Diperiksa dan disetujui untuk Menempuh Ujian Sidang Skripsi

Pembimbing I

R. Dadan Pra Rudiana, M.Pd.

NIDN: 0401048408

Pembimbing II

Deden Budi Rosman, M.Pd.

NIDN: 0428099002 Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Subang

R. Dadan Pra Rudiana, M.Pd.

NIDN: 0401048408

(4)

iv MOTTO

“ Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya kamu menyembah”. -QS. Al-Baqarah ayat 157

“The achievement is long overdue, but it’s better than never”. - Penulis

“ Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada terputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir “ –QS Yusuf ayat 87

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”. – HR.

Turmudzi

“Sebaik-baiknya manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi oranglain”. (H.R Bukhori Muslim)

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dalam skripsi ini ijinkanlah penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih banyak, sebagai ungkapan penghargaan yang tiada terkira terutama kepada:

1. Ibu Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang.

2. Bapak Deni Mudian, M.Pd. selaku Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang.

3. Bapak R. Dadan Pra Rudiana, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Subang, sekaligus Dosen Pembingbing I atas ijin dan rekomendasinya untuk mengadakan penelitian dan penyusunan penelitian ini.

4. Bapak Deden Budi Rosman, M.Pd. Selaku dosen pembimgbing II yang telah meluangkan waktu untuk bimbingan dan arahannya selama penulis menyusun skripsi penelitian.

5. Staff Dosen Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama perkuliahan.

6. Umi dan Abi yang selalu berjuang untuk memberikan motivasi, materil dan do’a yang selalu dipanjatkan.

7. Istriku tercinta, Ayu Novi R yang selalu memberikan semangat dan dukungan dari awal hingga akhir.

8. teman-teman (Andrea, Danil, Ipan, James, Dadan, dll) yang selalu mensuport saya hingga saat ini

9. dan harapan, semoga amal baik semua pihak menjadi ibadah dan mendapatkan balasan yang lebih baik dan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Aamiin.

Subang, Januari 2022

Dean Ashar Sugiyanto NPM: G1C.17.0027

(6)

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Latihan Sirkuit Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi Dalam Beladiri Taekwondo Di Ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club SMAN I Pagaden” yang disusun oleh Dean Ashar Sugiyanto dengan NPM G1C. 17. 0027. Penelitian ini benar-benar merupakan karya sendiri, walaupun ada karya atau pendapat yang diterbitkan oleh orang lain itu merupakan acuan dalam penulisan skripsi ini.

Tanda tangan dosen pembimbing dan ketua program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang tertera dalam halaman lembar pengesahan adalah asli.

Jika tidak penulis siap menerima hukuman yang ada.

Subang, Januari 2022

Dean Ashar Sugiyanto NPM: G1C.17.0027

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan ridha-Nya skripsi penelitian Dean Ashar Sugiyato dapat terselesaikan yang berjudul

“Pengaruh Latihan Sirkuit Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi Dalam Beladiri Taekwondo Di Ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club SMAN I Pagaden”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Semoga skripsi ini bisa berguna bagi semua orang yang membacanya dan menjadikan berkah untuk kita semua.

Subang, Januari 2022

Dean Ashar Sugiyanto NPM: G1C.17.0027

(8)

viii

Pengaruh Latihan Sirkuit Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi Dalam Beladiri Taekwondo Di Ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club SMAN I

Pagaden Oleh:

Dean Ashar Sugiyanto G1C.17.0027

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pagaden. Berdasarkan permasalahan yang ada teknik tendangan dollyo chagi merupakan teknik yang paling sering di gunakan dalam pertandingan. Maka dari itu penulis bermaksud untuk memaksimalkan kemampuan tendangan dollyo chagi pada siswa di Ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club di SMAN I Pagaden. Karna tendangan tersebut merupakan tendangan yang paling di andalakan dalam pertandingan kyourugi (sparring) di Taekwondo. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kecepatan tendangan dollyo chagi para siswa ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club di SMAN I Pagaden.

Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen pretest dan posttest. Dalam penelitian ini, peneliti ingin meningkatkan kecepatan tendangan dollyo chagi dari siswa ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club di SMAN I Pagaden. Setiap sampel di ambil data sebelum dan sesudah melakukan latihan sirkuit. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA Negeri 1 Pagaden yang berjumlah 20 siswa dengan sampel yang diambil sebanyak 100% dari populasi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan tes kecepatan tendangan dollyo chagi sebanyak 5 kali dan dihitung waktunya sebagaimana yang telah dilakukan oleh Jati (2016) yang diuji validitas dan reabilitasnya oleh penulis dengan hasil 5 kali tendangan dollyo chagi sebesar 0,750.

Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan rumus Uji T dengan hasil 0,000 < 0,05 maka dengan hasil tersebut terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil latihan sirkuit terhadap tendangan dollyo chagi siswa ekstrakurikuler Rakean Taekwondon Club di SMAN I Pagaden.

Kata Kunci: Pengaruh latihan sirkuit pada kecepatan tending dollyo chagi,Taekwondo..

(9)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

1. Hakikat Latihan ... 11

2. Hakikat latihan sirkuit... 13

3. Hakikat Kecepatan... 19

4. Hakikat Kyorugi ... 23

5. Hakikat Dollyo Chagi... 24

6. Hakikat Beladiri ... 28

7. Hakikat Ekstrakurikuler ... 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 32

A. Metodelogi Penelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 33

C. Populasi dan sampel ... 34

(10)

x

D. Instrument Penelitian... 35

E. Teknik pengumpulan data ... 39

F. Analisis data ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 55

Lampiran. 5 Deskrptif Statistik ... 55

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiii LAMPIRAN

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar yaitu: Tae (berarti kaki) Kwon (kaki dan tangan) dan Do (berarti seni). Suryadi (2003:15) mengartikan taekwondo secara sederhana yang berarti seni atau cara mendisiplikan diri atau seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Sebutan taekwondo sendiri mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dalam bukunya, Suryadi (2003:1) menyebutkan “Sebutan taekwondo sendiri baru dikenal sejak 1954, yang merupakan modifikasi dan penyempurnaan berbagai beladiri tradisional korea.”

Pada saat itu Tae kwon-do di Indonesia belum berkembang karena Bela Diri karate lebih dulu hadir di Indonesia seperti aliran Karate Shindoka beberapa pelatih diantaranya : Simon Kaihena – Jopi Yan Rainong – Hady Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri (Alm) - Drs. Rosid M. Siregar (Alm) – Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala(Perguruan Karate PERKINO). Mereka tersebut bergabung dengan Mauritsz Dominggus berasal dari Ambon yang merupakan pemegang sabuk hitam Taekwondo yang belajar di Belanda dan membentuk perguruan dengan nama KATAEDO.

Gabungan kata karate dan Tae kwon-do.

(15)

2

Pada tanggal 15 Juli 1974 atas saran Prof. Kim Ki Ha (Ketua Asosiasi Korea di Indonesia) KATAEDO di ganti nama Institut Tae kwon-do Indonesia (INTIDO). Pada saat itu Prof. Kim Ki Ha sebagai penasehat INTIDO dan atas

(16)

2

saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta Besar Korea Selatan dan beliau diutus ke Korea Selatan mengikuti sidang umum II WTF pada tanggal 27 Agustus 1975. Dan Prof.Kim Ki Ha memperjuangkan INTIDO untuk dapat diterima sebagai anggota WTF dan persyaratan WTF supaya INTIDO dirubah menjadi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) sebagai ketua umum Marsekal Muda (TNI) Sugiri.

Pada tanggal 17 juni 1976 FTI resmi menjadi anggota WTF ditandatangani oleh presiden WTF Kim Un Yong.

Pada tahun 1976 Indonesia mendatangkan pelatih dari Korea Selatan dalam rangka program peningkatan mutu dan prestasi Tae kwon-do Indonesia bernama Kim yeong Tae Dan V. Mantan juara kelas berat.Seiring dengan berkembangnya Taekwondo di Indonesia ada 2 organisasi Taekwondo yaitu FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri dan PTI(Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Leo Lapulisa.

FTI dan PTI pada tanggal 28 Maret 1981 menggelar sebuah pertemuan yang bertajuk MUSYARAH NASIONAL I, demi kemajuan Tae kwon-do Indonesia. MUNAS I tersebut melahirkan kesepakatan bersama untuk menyatukan kedua Organisasi tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo yang sekarang kita kenal Pengurus Besar Taekwondo Indonesia(PBTI) yang diakui oleh WTF dan KONI, sebagai ketua umumnya Bapak Sarwo Edhie Wibowo dengan pelindung langsung dari ketua KONI Pusat Bapak Surono.

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga

(17)

3

merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.

Taekwondo di Indonesia semakin populer sejak dipromosikan secara besar- besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi (Dan VII Kukkiwon), seorang bankir profesional yang terkenal sebagai pemegang sabuk hitam termuda di Indonesia sejak berumur 7 tahun.

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan”

atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk.

Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Yoyok (2002: 15) menjelaskan bahwa: Tiga kategori pada cabang olahraga beladiri Taekwondo adalah Jurus dalam beladiri Taekwondo (Poomsae), Teknik pemecahan benda keras (Kyukpa), dan Pertarungan dalam beladiri taekwondo (Kyorugi). 1) Jurus dalam beladiri Taekwondo (Poomsae) adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu.

2) Teknik pemecahan benda keras (Kyukpa) adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan

(18)

4

kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.

3) Pertarungan dalam beladiri taekwondo (Kyorugi) adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomsae, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

Menurut (Awaludin, 2014), Kyorugi adalah pertarungan antara dua orang taekwondoin dimana mereka akan saling serang dan melakukan pertahanan agar dapat menjatuhkan lawan dan menjaga diri dari serangan dengan menggunakan teknik-teknik tendangan maupun pukulan yang diajarkan di taekwondo. Kyorugi diperlukan ketahanan fisik, kecepatan aksi-reaksi, fleksibilitas, variasi-variasi tendangan, serangan-pertahanan dan juga mental yang kuat. jadi singkatnya, kyorugi merupakan manifestasi dari fisik, mental dan juga semua gerakan dasar dari taekwondo.

Tendangan dollyo chagi merupakan teknik dasar tendangan yang diperkenalkan pada pemula dalam beladiri ini dan sering digunakan oleh atlet karna lebih mudah untuk mendapatkan point dan lebih efektif pada saat bertanding, pernyataan tersebut diketahui dari hasil penelitian Rachma Hani (2017;49-52) dengan judul penelitian efektifitas tendangan checking yeupchagi, dollyo chagi, dan iddan dolyo chagi dalam membuka serangan pada pertandingan taekwondo kyourugi kelas senior di UPI Challenge Nasional Taekwondo Championship tahun 2016.

(19)

5

Perkembangan taekwondo di kabupaten subang saat ini mulai mengalami kemajuan, terbukti pada saat diadakanya kejuaraan Pekan Olahraga Daerah (PORDA 2019) ada beberapa atlet yang mendapatkan 1 emas dan 1 perunggu pada pertandingan kyourugi.

Kyorugi adalah pertarungan satu lawan satu di arena dengan menggunakan teknik yang diperbolehkan. Teknik tendangan dapat dinyatakan sah apabila teknik tendangan tersebut dilakukan mengenai sasaran yang diperbolehkan.

Selain itu, tendangan harus dilakukan dengan menggunakan bagian bawah tulang mata kaki seperti punggung telapak kaki atau dengan istilah Koreanya

“baldeung”, tumit bagian dasar “dwichuk”, tumit bagian belakang

“dwikumchi”, telapak kaki sebelah dalam keseluruhan “balbadak”. Untuk itu, taekwondoin harus mempunyai kemampuan biomotor yang baik agar dapat melakukan gerakan yang efektif dan efisien. Dengan gerakan yang efektif dan efisien, hasil yang optimal akan tercapai pada saat pertandingan. Mekanisme pertandingan dalam seni beladiri taekwondo kategori kyorugi adalah antara dua orang atlet saling bertemu beradu teknik tendangan dan pukulan, baik itu teknik counter dan attack untuk mendapatkan poin.

Dalam kategori kyorugi kemenangan ditentukan oleh jumlah poin yang diperoleh selama pertandingan berlangsung. Poin yang didapat dalam pertandingan diperoleh dari pukulan atau tendangan yang mengenai tepat pada sasaran. Menurut World Taekwondo Federation Competition rules &

interpretation, Indonesia (2012: 11) taekwondo memiliki beberapa kelas dalam pertandingan kyorugi yang terbagi menurut jenis kelamin dan berat badan.

(20)

6

Pembagian kelas untuk putra yaitu: kelas under 54 kg, kelas under 58 kg, kelas under 63 kg, kelas under 68 kg, kelas under 74 kg, kelas under 80 kg, kelas under 87 kg dan kelas over 87 kg.

Perkembangan olahraga beladiri Taekwondo tidak terlepas dari semua unsur terutama pelajar ataupun mahasiswa. Hal ini terbukti pada setiap tahunnya selalu ada kejuaraan di berbagai tempat yang pesertanya melibatkan pelajar, SMA/SMK. Minat dan bakat peserta didik disekolah terhadap olahraga beladiri juga dapat dibina melalui kegiatan ekstrakurikuler. SMAN I Pagaden adalah salah satu sekolah menengah atas yang memperhatikan minat bakat peserta didik di bidang Olahraga beladiri Taekwondo.

Kegiatan ekstrakurikuler Olahraga beladiri Taekwondo diadakan di SMAN I Pagaden yang dilaksanakan di luar jam sekolah yaitu pada hari Jum’at pukul 15.45 s.d 17.30 dan hari Minggu pukul 07.30 s.d 10.00, kegiatan ini diikuti oleh beberapa siswa dari kelas X sampai dengan XII, dengan jumlah total 20 orang. Adapun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler olahraga beladiri taekwondo yaitu Target, body protector, shinguard, dan cones.

Dalam kegiatan latihan biasanya diawali dengan pemanasan secara statis dan dinamis kemudian di lanjutkan dengan lari selama 5 menit, masuk ketahapan koordinasi gerakan aerobic dan an aerobic terakhir masuk ke gerakan inti. Untuk kategori latihan para siswa di ekstrakurikuler Taekwondo di SMAN I Pagaden cenderung ke bagian kyourugi, karna sebagian besar minat

(21)

7

dan bakatnya ada pada kyourugi. Dalam latihan kyourugi ada banyak variasi tendangan di antaranya ap chagi, dollyo chagi, up hurigi, yeup hurigi, dwi chagi, dwi hurigi dan lainnya.

Dollyo chagi merupakan salah satu tendangan yang paling sering digunakan dalam pertandingan Taekwondo di kyourugi, dengan menggunakan tendangan dollyo chagi para atlet dapat menghasilkan point lebih mudah.

Berdasarkan pengalaman saat latihan ketika melakukan tendangan khususnya dollyo chagi para siswa cenderung tidak stabil dalam kecepatannya, sebagian besar mengalami penurunan kualitas saat menendang (lebih lambat dari tendangan sebelumnya). Untuk menangani masalah tersebut maka pelatih menggunakan metode latihan sirkut.

Penggunaan latihan sirkuit lebih efesien dan menantang untuk mengembangkan kekuatan, ketahanan (baik aerobic maupun an aerobic) fleksibilitas, kelincahan, kecepatan, power dan koordinasi. Materi latihan sirkuit terdiri atas ragam gerakan misalnya double squat, lunges, knee up, angkel bounce, leg rise up dan gerakan lainnya.

Berdasarkan berbagai uraian diatas peneliti bermaksud mengadakan eksperimen untuk mengetahui pengaruh latihan sirkuit terhadap kecepatan tendangan dollyo chagi pada beladiri taekwondo untuk ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club di SMAN I Pagaden. Dari latar belakang tersebut mengadakan penelitian dengan Judul “Pengaruh Latihan Sirkuit Terhadap

(22)

8

Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi Pada Beladiri Taekwondo Untuk Ekstrakurikuler Rakean Taekwondo Club di SMAN I Pagaden tahun 2021”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidetifikasi masalah sebagi berikut:

1. Kesalahan dalam melakukan tendangan dollyo chagi

2. Belum diketahuinya pengaruh latihan sirkuit terhadap kecepatan tendangan dollyo chagi dalam beladiri taekwondo untuk ekstrakurikuler rakean taekwondo club di SMAN 1 Pagaden

C. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah peneliti ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah latihan sirkuit berpengaruh pada kecepatan tendangan dollyo chagi pada peserta ekstrakurikuler Rakean Taekwondo SMAN I Pagaden?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan sirkuit terhadap kecepatan tendangan dollyo chagi pada peserta ekstrakurikuler Rakean Taekwondo SMAN I Pagaden”.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai wawasan dan masukan bagi:

(23)

9

1. Manfaat teoritis

a. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan untuk para pelatih taekwondo.

b. Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan penelitian yang sejenis dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu beladiri Taekwondo.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi peserta ekstrakurikuler

1) Memeberikan informasi pada atlet peserta ekstrakurikuler taekwondo dari hasil pengaruh fleksibilitas dalam tendangan dollyo chagi

2) Meningkatkan kualitas tendangan dollyo chagi para peserta ekstakurikuler taekwondo

3) Membuka pikiran para atlet atau peserta ekstrakurikuler bahwa keterampilan yang baik dan benar sangatlah penting terutama tendangan dollyo chagi merupakan tendangan dasar dan sering digunakan pada saat pertandingan.

b. Manfaat bagi pelatih

1) Memberikan tambahan pengetahuan kepada pelatih atau Pembina ekstrakurikuler bagaimana cara latihan dollyo chagi

(24)

10

menggunakan latihan sirkuit untuk membentuk atau meningkatkan keterampilan tendangan dollyo chagi.

2) Membuka pikiran pelatih atau Pembina ekstrakurikuler bahwa keterampilan yang baik dan benar sangatlah penting terutama tendangan dollyo chagi merupakan tendangan dasar dan sering digunakan pada saat pertandingan.

c. Manfaat bagi sekolah

Meningkatkan kualitas bertanding atlet (siswa) sehingga dapat memberikan kontribusi prestasi menjadi lebih besar guna mengharumkan nama Sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

observasi dan survey terhadap atlet putra taekwondo dojang Teladan kota Bengkulu, jelas terlihat kemampuan tendangan dollyo chagi yang meliputi kecepatan dan

Demikian dalam Islam memperhatikan masalah perkawinan ini sebagai suatu ikatan yang benar-benar dipertahankan kelestarianya, sehingga syari’at Islam mengatur masalah

Media Kerap kali memberitakan berbagai peristiwa amoral/asusila dan kriminal saat ini melibatkan para mahasiswa. Potret sikap criminal mahasiswa banyak terdengar

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik survey test dan measuring (pengukuran). Sedangkan untuk pengumpulan data

Berdasarkan hal di atas, tujuan peneli- tian yang hendak dicapai adalah untuk me- ngetahui model pembelajaran manakah yang memberikan pemahaman konsep IPS lebih

Dalam penelitian ini akan dikembangkan sebuah perangkat lunak ( software ) yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi lokasi dan rute terdekat dengan waktu

Atau jika anda mengenali mereka yang menghidap Kencing Manis, bantulah mereka dengan meningkatkan kesedaran gaya hidup sihat apatah lagi sekiranya mereka adalah ahli keluarga

Metode cone hops kecepatan tinggi memiliki pengaruh yang lebih tinggi nilai nya dari metode latihan soft plyometric kecepatan tinggi terhadap keterampilan