• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2.1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pada penelitian I Wayan Wiyasa pada tahun 2015 yang berjudul Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan Ciputra World Jakarta Bahwa berdasarkan dari penelitian ini teridentifikasi 78 resiko tinggi (high risk), terbanyak pada item pekerjaan pengoprasian Tower Crane, pemasangan besi kolom, balok dan dinding sebanyak 5 resiko dan 2 risiko diantaranya tergolong sangat tinggi (extreem risk), terdapat pada item pekerjaan pengecoran kolom dan item pekerjaan acian dinding luar sebanyak 1 risiko. Untuk mengurangi resiko pada pelaksanaan konstruksi perlu dilaksanakan pelatihan yang berkaitan dengan resiko K3 kepada setiap tenaga kerja, memberlakukan sistem shift dan memberikan hari libur kepada pekerja secara bergantian, melakukan pengecekan kesehatan, mengendalikan lingkungan kerja yang berbahaya dan memiliki resiko tinggi.

Pada penelitian tentang Analisis Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pengembangan Bandara Internasional Juanda Terminal 2 Surabaya pada tahun 2017 oleh Reny Indrayani bahwa berdasarkan root cause analysis terhadap masalah keselamatan kerja yang menjadi prioritas, diketahui bahwa penyebab dasar yang dominan adalah dari faktor manusia yakni: kelelahan kerja akibat lembur, pekerja kurang pengalaman dan kurang pemahaman terhadap prosedur kerja, serta kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya penerapan K3 di tempat kerja.

Pada penelitian Rini Alfatiyah pada tahun 2017 yang berjudul Analisis Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Metode Hirarc pada Pekerjaan Seksi Casting bahwa berdasarkan implementasi Metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) di Seksi Casting PT.

XYZ unit Serpong untuk mencegah kecelakaan kerja dapat diketahui bahwa kategori tingkat risiko bahaya substansial sebanyak 60% yaitu proses core, LPDC dan cutting. Sedangkan kategori resiko bahaya acceptable sebanyak 40% yaitu proses shotblas dan grinding.

Pada penelitian tentang Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

(2)

pada Proyek Pembangunan Jambuluwuk Hotel dan Resort Petitenget oleh Anak Agung Bayu Dharma pada tahun 2017 bahwa faktor lingkungan (environment) cenderung berkontribusi paling besar sebagai penyebab kecelakaan pada pelaksanaan proyek yaitu sebesar 38%, faktor peralatan (equipment) sebesar 31%, manusia (people) sebesar 29% dan bahan (material) sebesar 25%. Melalui metode pengendalian resiko berdasarkan sumber resiko yang ada, pekerja diharapkan dapat mengenali potensi bahaya melalui sumbernya sehingga pekerja termotivasi untuk melakukan kegiatan pekerjaan dengan keadaan sehat dan aman.

Pada penelitian Siti Maisarah Lubis pada tahun 2017 yang berjudul Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi Gedung (Studi Kasus Pembangunan Apartemen Grand Jati Junction bahwa berdasarkan hasil analisis terdapat 5 potensi resiko dalam kategori high risk, yaitu masing- masing pada kegiatan penggalian, pemasangan bekisting, penurunan besi dan proses pembesian. Sedangkan potensi yang berada pada kategori medium risk berjumlah sebanyak 76 potensi resiko, dan kategori low risk sebanyak 5 potensi resiko.

Pada penelitian tentang Safety Management in Construction Projects oleh Yousif S. Saeed pada tahun 2017 bahwa berdasarkan dari hasil penelitian bahwa industry konstruksi memiliki jumlah korban jiwa dan cedera jangka panjang yang tinggi. Ini tidak dapat diterima dalam masyarakat modern dan juga membuat insdustri tidak efisien, dengan hari-hari hilang karena cedera. Penelitian ini menunjukan bahwa tingginya tingkat kecelakaan kerja disebabkan oleh beberapa faktor-faktor, seperti perencanaan konstruksi yang buruk, kurangnya keselamatan dalam desain, pelatihan keselamatan yang tidak memadai, perilaku pekerja, resiko konstruksi keselamatan yang melekat dan kurangnya pengetahuan tentang aturan situs.

Pada penelitian Winda Purnama Tagueha pada tahun 2018 dengan judul Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik UNSRAT) di dapat hasil bahwa manajemen resiko dan keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh terhadap tingkat keselamatan pekerja. Semakin

(3)

resiko semakin meningkat.

Pada penelitian tentang Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel dan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika FT UNY oleh Bekti Wulandari pada tahun 2018 bahwa berdasarkan hasil K3 di laboratorium dan bengkel Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika FT UNY masih perlu ditingkatkan. Perencanaan K3 di tempat-tempat tersebut masih perlu ditingkatkan untuk mencapai keefektifan. Sementara itu, pelaksanaan K3 di laboratorium dan bengkel masih perlu ditingkatkan. Sedangkan evaluasi K3 di laboratorium dan bengkel perlu dilakukan secara terus menerus. Selain itu dapat disertakan pula bahwa faktor administrasi, pengawasan, dan peningkatan budaya K3 perlu dilakukan guna tercapainya Sistem Manajemen K3 yang sistematis.

Pada penelitian Arifa Nurina Nadhila pada tahun 2018 yang berjudul Analisa Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangunan Gedung Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya bahwa berdasarkan hasil penelitian untuk memperkecil resiko bidang K3 Proyek maka pelaksana melakukan pengendalian resiko dengan cara engineering, administratif dan alat pelindung diri.

Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang memiliki kepatuhan 71,87% dari persyaratan K3 yang dibutuhkan.

Pada penelitian tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi di Bandung oleh Erni Kurniawati pada tahun 2018 bahwa berdasarkan hasil analisis terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kota Bandung didapatkan hasil bahwa pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlangsung di Kota Bandung mengutamakan keselamatan dan mengingatkan pekerja dan masyarakat yang berada di luar proyek dengan cara pemasangan sign board keselamatan kerja, pemasangan rambu atau informasi mengenai proyek, pagar proyek atau larangan mendekati proyek, dan jalur penyelamatan untuk para pekerja didalam proyek. Hasil analisis terhadap kendala dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kota Bandung didapatkan hasil bahwa kendala selama ini dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terjadi karena hambatan dari sisi pekerja.

(4)

Pada penelitian Ida Bagus Ngurah Purbawijaya pada tahun 2018 yang berjudul Identifikasi dan Penilaian Resiko pada Proyek Condelet Watu Jimbar Sanur bahwa berdasarkan dari hasil analisis dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen risiko untuk menghindari kerugian atas kualitas proyek.

Penilaian risiko yang dilakukan meliputi identifikasi resiko, memahami kebutuhan atau mempertimbangkan resiko, menganalisis dampak dari resiko tersebut/evaluasi resiko.

Pada penelitian tentang The Safety Awareness of Construction Workers Regarding Workplace Health and Safety Standard oleh Pasha Nur Fauzinia pada tahun 2018 bahwa berdasarkan dari hasil analisis menunjukan bahwa tidak semua pekerja memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, mereka jarang kenakan pakaian pelindung bahkan untuk keamanan mereka sendiri.

Pada penelitian Sofiatul Muflihah pada tahun 2019 dengan judul Analisis Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Pemangunan Gedung di Semarang bahwa berdasarkan dari hasil analisis data ternyata penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dipengaruhi oleh kompetensi keahlian /keterampilan pekerja, kondisi (fisik, psikologis, dan fisiologis), pelatihan dan keterampilan, dan keadaan lingkungan kerja.

Pada penelitian tentang Study on Risk Management of Occupational Safety and Health in Sipli Construction oleh A. Ansilin Mazhila pada tahun 2019 bahwa berdasarkan dari hasil analisis dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen resiko untuk menghindari kerugian atas kualitas proyek.

Penilaian risiko yang dilakukan meliputi: identifikasi resiko, memahami kebutuhan atau mempertimbangkan resiko, menganalisis dampak dari resiko tersebut/evaluasi resiko.

Pada penelitian Ismiyati Ranggi Sanggawuri pada tahun 2019 dengan judul Penerapan Manajemen Resiko pada Pembangunan Proyek Perpanjangan Dermaga log (Studi Kasus: Pelabuhan Dalam Tanjung Emas Semarang) bahwa berdasarkan dari hasil penelitian mengindikasikan lima resiko berkategori tinggi menurut persepsi penyedia jasa yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan proyek.

(5)

Resiko tersebut, antara lain fenomena eksternal yang tidak terprediksi, seperti elevasi pasang surut yang melebihi rencana sehingga berdampak pada perubahan desain dan metode pelaksanaan. Kesimpulan penelitian ini antara lain bahwa penerapan manajemen resiko pelaksanaan proyek perpanjang dermaga log pada pelabuhan Tanjung Emas Semarang perlu diterapkan untuk meminimalkan keterlambatan dan mengurangi biaya tak terduga.

Pada penelitian tentang Implementasi Manajemen Resiko Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) pada Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara oleh Arif Rahman Hakim pada tahun 2017 bahwa berdasarkan dari hasil pengisian kuesioner diolah melalui indeks resiko, hasilnya yaitu pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan pembesian, bekisting, dan parapet mendapat hasil paling besar yaitu dengan skala 13,8 dan pada peringkat terbawah yaitu resiko pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor pada pekerjaan marka jalan yaitu dengan skala 5,5. Pada analisa risk matrix terdapat 3 pekerjaan yang tergolong high risk yaitu pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan pembesian, bekisting, dan parapet, pekerja terkena sengatan listrik pada pekerjaan instalasi listrik, dan material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja saat erection.

(6)

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Metode Hasil

1. Manajemen Resiko

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Pembangunan Ciputra World Jakarta (2015). I Wayan Wiyasa

1. Risiko-risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) apa saja yang teridentifikasi dan yang termasuk katagori

dominan(major risk)?

2. Bagaimana tidakan pengendalian

terhadap risiko yang tidak diharapkan (unexpected risk) pada pelaksanaan konstruksi proyek pembangunan Ciputra World Jakarta?

Mengetahui risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat terjadi pada kegiatan

proyek, mengetahui risiko dominan (major

risk) dan tindakan pengendalian terhadap

risiko yang tidak diharapkan (unexpected risk) pada pembangunan Ciputra World Jakarta

Metode deskriptif kualitatif dan menggunakan program aplikasi SPSS 20 untuk mengolah data

Dari penelitian ini teridentifikasi 78 resiko tinggi (high risk), terbanyak pada item pekerjaan pengoprasian Tower Crane, pemasangan besi kolom, balok dan dinding sebanyak 5 resiko dan 2 risiko diantaranya tergolong sangat tinggi (extreem risk), terdapat pada item pekerjaan pengecoran kolom dan item pekerjaan acian dinding luar sebanyak 1 risiko.

Untuk mengurangi resiko pada pelaksanaan konstruksi perlu dilaksanakan pelatihan yang berkaitan dengan resiko K3 kepada setiap tenaga kerja, memberlakukan sistem shift dan memberikan hari libur kepada pekerja secara bergantian, melakukan pengecekan kesehatan, mengendalikan lingkungan kerja yang berbahaya dan memiliki resiko tinggi.

2. Manajemen Resiko

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Pembangunan Jambu Luwuk Hotel dan Pesort Petitenget di Denpasar (2017).

Apa saja potensi- potensi bahaya dan risiko dominan yang terdapat pada proses pembangunan hotel serta apa tindakan pencegahan dalam mereduksi risiko tersebut?

Mengetahui potensi-potensi bahaya dan risiko dominan apa saja yang terdapat pada proses

pembangunan hotel serta memberikan tindakan

Metode deskriptif kualitatif dan menggunakan program aplikasi SPSS 20 untuk mengolah data

Faktor lingkungan (environment) cenderung berkontribusi paling besar sebagai penyebab kecelakaan pada pelaksanaan proyek yaitu sebesar 38%, faktor peralatan (equipment) sebesar 31%, manusia (people) sebesar 29%

dan bahan (material) sebesar 25%. Melalui metode pengendalian resiko berdasarkan sumber resiko yang ada, pekerja diharapkan dapat mengenali potensi bahaya melalui sumbernya sehingga pekerja termotivasi untuk melakukan kegiatan pekerjaan dengan keadaan sehat dan aman.

(7)

No. Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Metode Hasil Anak Agung Bayu

Dharma

pencegahan dalam mereduksi risiko tersebut.

3. Manajemen Resiko

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus:

Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat) Manado (2018). Winda Purnama Tagueha

a) Apakah pada proyek ini telah diterapkan sistem K3?

b) Apakah sistem K3 telah berjalan dengan baik pada pekerjaan pengecoran dan instalasi listrik?

c) Apakah hubungan kesehatan dan keselamatan kerja dan manajemen risiko?

a) Untuk mengetahui apakah pada proyek ini telah diterapkan sistem K3

b) Untuk

mengetahui apakah sistem K3 telah berjalan dengan baik pada pekerjaan pengecoran dan instalasi listrik

c) Untuk mengetahui hubungan kesehatan dan keselamatan

kerja dan

manajemen risiko

Metode analisis korelasi dan analisis regresi dan menggunakan program excel untuk mengolah data

Manajemen resiko dan keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh terhadap tingkat keselamatan pekerja. Semakin diterapkannya keselamatan dan kesehatan kerja dalam proyek, maka manajemen resiko semakin meningkat.

4. Analisa Manajemen Resiko

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangunan Gedung Fakultas

1. Apa resiko K3 yang mungkin terjadi pada proyek?

2.Berapa persen kepatuhan proyek terhadap standar

Untuk

mengidentifikasi resiko-resiko K3 yang dihadapi serta mengklasifikasi setiap resiko K3 yang menghambat kinerja

Menggunakan program SPSS 2.2

Untuk memperkecil resiko bidang K3 Proyek maka pelaksana melakukan pengendalian risiko dengan cara engineering, administratif dan alat pelindung diri.

Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang memiliki kepatuhan 71,87% dari persyaratan K3 yang dibutuhkan.

(8)

No. Judul Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Metode Hasil Pertanian

Universitas Brawijaya Malang (2018). Arifa Nurina Nadhila

penanganan resiko K3?

5. Kesadaran Keselamatan Pekerja Konstruksi Mengenaai Standar Kesehatan dan Keselamatan Tempat Kerja di Bandung (2018).

Pasha Nur

Fauzinia

Bagaimana kesadaran pekerja tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja?

Untuk

mengidentifikasi kesadaran pekerja konstruksi tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja.

Metode pendekatan kualitatif

Dari hasil analisis menunjukan bahwa tidak semua pekerja memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, mereka jarang kenakan pakaian pelindung bahkan untuk keamanan mereka sendiri.

6. Studi Tentang Manajemen Resiko

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Silpi Konstruksi India (2019). A. Ansilin Mazhila

Apa dampak dari dampak manajemen resiko terhadap proyek konstruksi dan bagaimana penilaian resiko pada proyek?

Untuk mengetahui dampak manajemen resiko terhadap proyek konstruksi dan penilaian resiko pada proyek

Metode deskriptif kualitatif

Dari hasil analisis dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen risiko untuk menghindari kerugian atas kualitas proyek.

Penilaian risiko yang dilakukan meliputi: identifikasi resiko, memahami kebutuhan atau mempertimbangkan resiko, menganalisis dampak dari resiko tersebut/evaluasi resiko.

(Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2022)

(9)

Yusup Priyatno (2022)

“Analisis Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Penerapan Manajemen Risiko di Proyek Konstruksi Penanganan Banjir

Sungai Cipunten Agung Hilir Kecamatan Labuan”

Pasha Nur Fauzinia (2018)

“Kesadaran Keselamatan Pekerja Konstruksi Mengenai Standar

Kesehatan dan Keselamatan Tempat Kerja”

A. Ansilin Mazhila (2019)

“Studi Tentang Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Silpi

Konstruksi”

Arifa Nurina Nadhila (2018)

“Analisa Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya”

Winda Purnama Tagueha (2018)

“Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus:

Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas

Teknik Unsrat)”

Anak Agung Bayu Dharma (2017)

“Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Pembangunan

Jambu Luwuk Hotel dan Resort Petitenget”

I Wayan Wiyasa (2015)

“Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Pembangunan Ciputra World Jakarta”

2.2 Keterkaitan Penelitian

Keterangan:

Penelitian yang berkaitan secara langsung Penelitian yang berkaitan secara tidak langsung

Gambar 2.1 Flowchart Positioning Penelitian Studi Skripsi Terhadap Penelitian Sebelumnya

(Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2022)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu guru dituntut untuk terampil mendesain kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak semata-mata diarahkan siswa untuk

Hasil studi kearifan lokal menunjukkan bahwa di lima desa kawasan hutan Mawas masih terdapat nilai-nilai kearifan yang dianut yang berhubungan dengan pencegahan kebakaran

Berdasarkan nilai Indeks tersebut dapat diketahui bahwa di lokasi penelitian memiliki pola sebaran biota Acanthaster planci mengelompok, kondisi ini sesuai dengan

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa variabel independen yaitu independensi, profesionalisme, rotasi KAP, dan anggaran waktu secara

Laporan ini berjudul: STUDI PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN KESEHATAN DAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN yang disusun sebagai salah satu syarat dalam

Jika persamaan diferensial berbentuk = ( , ) , yaitu persamaan yang ruas kanannya dapat dinyatakan sebagai perkalian atau pembagian fungsi x dan fungsi y,

Pada sistem ini anak tidak juga diajarkan pada pembelajaran seperti sekolah lain, dan disini juga diberikan muatan pengetahuan tentang agama seperti mengaji,

Penelitian ini telah dilakukan pada 36 responden, dukungan ekologi perkembangan sosial yang dilakukan selama tahun 2017 di TK AR Rahman Bandar Lampung adalah: