• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN PROSES PENGISIAN DAN PENGOSONGAN BATERAI UNTUK MENGETAHUI KEANDALAN TEGANGAN DAN ARUS PANEL SURYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGUKURAN PROSES PENGISIAN DAN PENGOSONGAN BATERAI UNTUK MENGETAHUI KEANDALAN TEGANGAN DAN ARUS PANEL SURYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN PROSES PENGISIAN DAN PENGOSONGAN BATERAI UNTUK MENGETAHUI KEANDALAN TEGANGAN DAN ARUS PANEL SURYA

THE PROCESS MEASUREMENT OF BATTERY CHARGE-DISCHARGE TO KNOW THE RELIABILITY OF VOLTAGE AND CURRENT OF SOLAR PANEL Daryono Restu Wahono

Pusat Penelitian Metrologi LIPI, Kompleks Puspiptek Gedung 420, Tangerang, Banten daryono@kim.lipi.go.id

ABSTRAK

Keandalan tegangan dan arus panel surya melalui proses pengisian-pengosongan telah dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja panel surya yang akan dipasang di lapangan. Proses pembebanan pada saat pengujian disesuaikan dengan kondisi beban yang harus dipasok oleh panel surya sesuai dengan kebutuhan, yaitu untuk baterai 12 V 90 AH dan untuk Lampu LED 10 W, ini sesuai dengan kebutuhan lapangan yang telah dihitung sebesar 12 V 600 mA. Proses pengisian-pengosongan dilakukan terhadap dua panel surya dengan daya maksimum masing-masing 50 W. Kedua panel surya dihubungkan paralel sehingga daya maksimum menjadi 100 W. Untuk pengisian baterai dibutuhkan arus 3,6 A atau identik dengan daya sekitar 43,2 W. Baterai yang digunakan adalah baterai 12V/90AH. Pengujian dilakukan satu bulan penuh pada Mei 2013 di Kawasan Puspiptek Serpong.

Kata kunci: panel surya, pengisian-pengosongan, pembebanan, lampu LED, paralel

ABSTRACT

Reliability voltage and current of solar panel through the charging-discharging process has been done to review the performance of solar panel that will be installed in the field. The process of loading at testing is adjusted to the current conditions that should be supplied by solar panel based on the need of 12 V 90 AH to review the 10 W LED lamp, courses tailored to needs has calculated at 12 V 600 mA. Charging-discharging process was done towards maximum power fruit for each 50 W. Two solar panels are connected in parallel so that the maximum power is 100 W. To charge the battery, it requires identical current 3.6 A or identic about 43.2 W. The battery used is 12V/90AH. Testings were conducted for one month in May 2013 at Puspiptek Serpong area.

Keywords: solar cell, charge-discharge, loading, LED lamp, parallel

1. PENDAHULUAN

Energi listrik alternatif merupakan energi yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan sehari-hari karena energi listrik yang dibangkitkan dari PLTA ataupun PLTD semakin menipis. Untuk itu, energi listrik tersebut harus digunakan secara hemat dan efisien. Pemerintah telah menyaran- kan agar masyarakat dapat menghemat listrik sehingga pemakaian listrik dapat dinikmati lebih banyak orang. Melihat letak geografis Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, panel surya dapat digunakan sebagai energi alternatif yang cukup potensial. Panel surya bekerja mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik, dan energi yang dihasilkan adalah arus listrik searah atau DC.

Untuk mengatasi ketiadaan jaringan listrik di daerah terpencil perlu dicarikan jalan keluar.

Sebagai pilihan, panel surya digunakan sebagai sumber energi agar dapat menjalankan fasilitas peralatan yang dipasang di daerah terpencil.

Hal yang menjadi pertanyaan selanjutnya ada lah cukup andalkah panel surya digunakan untuk dapat menyuplai energi listrik agar dapat menjalankan peralatan yang dipasang di daerah terpencil. Untuk itu, butuh pembuktian dengan melakukan pengujian terhadap keandalan dari sistem panel surya yang akan digunakan.

Panel surya digunakan agar dapat memberi- kan suplai energi listrik untuk mengaktifkan perangkat telemetering yang terinstal di lapangan yang jauh dari sumber energi listrik.

(2)

Selain itu, panel surya dapat menyediakan sumber energi listrik berupa panel surya yang andal dan dapat dikontrol kondisi dan keandalan- nya sehingga perangkat yang disuplai energinya dapat bekerja dengan baik dan dapat meningkat - kan keandalan sistem yang dibangun.[1]

2. TEORI DASAR

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Alat ini dibuat pertama kali pada 1880 oleh Charles Fritts. Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel. Sebagaimana diketahui, cahaya yang tampak ataupun tidak tampak memiliki dua sifat, yaitu dapat sebagai gelombang dan sebagai partikel yang disebut dengan foton. Temuan ini pertama kali di- ungkapkan Albert Einstein pada 1905. Energi yang dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan kecepatan c dan panjang gelombang dengan lebar pita yang sangat lebar, yang diambil bukan satu satuan panjang gelombang, tetapi energi yang dipancarkan per satuan luas dirumuskan sebagai berikut:

E h= λc ...(1)

Keterangan:

h = konstanta Plancks (6,62 x 10-34 J.s) c = kecepatan cahaya dalam vakum (3,00 x 108 m/s)

λ = panjang gelombang foton yang berpindah dari kulit N ke kulit P

Persamaan 1 juga menunjukkan bahwa foton dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau sebagai gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu.[2] Terjadinya arus listrik dari panel surya diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 1.

Dengan menggunakan sebuah piranti sensor semikonduktor yang memiliki permukaan luas dan terdiri atas rangkaian dioda tipe P dan N, cahaya yang datang akan mampu diubah menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Panel surya terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bawah. Efek fotoelektrik adalah ketika sinar matahari me- nyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, hal ini menyebabkan foton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus foton ini adalah arus listrik.[3]

Tabel 1. Spesifikasi Panel Surya

Panel Surya A Panel Surya B Model BDM (50W) 6666P ST-50-6P

Imax 2,9 A 2,86 A

Vmax 17,2 V 17,5 V

Ishort 3,25 A 3,17 A

Vopen 21,8 V 21,8 V

Gambar 1. Ilustrasi Sumber Energi Matahari

Gambar 2. Posisi Panel Surya Saat Percobaan

Gambar 3. Panel Surya Dipasang Paralel

(3)

Pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun terdiri atas dua buah panel surya, masing-masing memiliki daya maksimum 50 W dan ukuran panel surya A adalah 1.000 mm x 800 mm serta panel surya B adalah 800 mm x 800 mm.

Posisi panel surya dipasang 150 arah utara untuk mendapatkan intensitas maksimum dari energi matahari, seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Panel surya yang digunakan pada percobaan dapat dilihat pada Gambar 3 yang dipasang paralel untuk mendapatkan daya listrik maksi- mum 100 W.

2.2 Efisiensi Panel Surya

Efisiensi sel surya adalah rasio output listrik dari sel surya untuk energi insiden dalam bentuk sinar matahari. Efisiensi konversi energi (η) dari sel surya adalah persentase dari sel energi surya yang tidak berubah menjadi panas sehingga dapat dipergunakan menjadi energi listrik.

Ini dihitung dengan membagi output daya sel (dalam watt) pada maksimum powerpoint (Pm) oleh cahaya masukan (E, dalam W / m2) dan luas permukaan sel surya (Ac di m2).[4]

(

E AcPm

)

η =

× ...(2) Efisiensi konversi energi (η) adalah rasio antara output yang berguna mesin konversi energi dan input, dalam hal energi. Output yang berguna mungkin berupa tenaga listrik, kerja mekanik, atau panas.

Efisiensi konversi energi tidak didefinisikan secara unik, tetapi bergantung pada kegunaan output. Oleh karena itu, meskipun definisi efisiensi mencakup pengertian kegunaan, namun dianggap sebagai istilah teknis atau fisik. Semua atau sebagian dari panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dapat menjadi limbah panas, misalnya bekerja adalah output yang di- inginkan dari siklus thermo dinamika. Konverter energi adalah contoh dari transformasi energi, misalnya bola lampu.

Nilai E yang diambil dari STC W per squared meter (W/m2) adalah 1.000 W/m2. Nilai ini merupakan standar yang digunakan untuk menentukan berapa banyak daya (W) diproduksi dalam meter persegi di bumi. (Catatan: suhu merupakan faktor dalam panel output sehingga nilai STC yang diasumsikan adalah kurang dari 25°C).

Untuk panel surya A

( )

( )

[ ]

2

50

1000 / 1000 800 50 0,0625

1000 0,8

0,0625 100% 6,25%

Pm E Ac

W

W m mm mm

η =

×

= × ×

= =

×

= × =

Untuk panel surya B

( )

( )

[ ]

2

50

1000 / 800 800 50 0,0781 1000 0,64

0,0781 100% 7,81%

Pm E Ac

W

W m mm mm

η =

×

= × ×

= =

×

= × =

2.3 Sistem Pengujian Panel Surya

Pengujian dilakukan selama satu bulan penuh pada Mei 2013, dengan pengamatan dilakukan dengan waktu-waktu sampling seperti yang tertera dalam data pengamatan. Skema rang- kaian listrik dari percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.

Pengambilan data dilakukan pada waktu potensial adanya cahaya matahari, yaitu dimulai pukul 07.30 dan diakhiri pada pukul 15.30, terus-menerus setiap hari.

Gambar 4. Diagram Blok Rangkaian Listrik

Baterai

(4)

3. HASIL PENGUKURAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengambilan Data

Sinar matahari mengenai panel surya, meng- hasilkan arus listrik, dan masuk ke solar charge controller, arus di sini masih dalam keadaan DC.

Lalu arus dialirkan ke baterai dengan kapasitas 12 V 90 AH (ampere hour), di sini baterai langsung dibebani lampu LED sebesar 10 W secara terus-menerus. Parameter yang diamati meliputi:

1) Esp = tegangan panel surya 2) Isp = arus panel surya

3) Ebb = tegangan beban baterai 4) Ibb = arus beban baterai

Selain data parameter listrik, juga dilaporkan kondisi cuaca saat pengamatan, yaitu

1) CL = cuaca cerah

2) TA = cuaca tertutup awan 3) MDG = cuaca mendung 4) HJN = cuaca hujan

Awal pengukuran Esp = 14,70 V, solar charger controller = 13,8 V, dan tegangan baterai = 12 V.

Contoh data pengukuran harian seperti terlihat pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.

Data pengukuran dalam 30 hari dapat dilihat pada lampiran.

3.2 Pengolahan Data Hasil Pengamatan dan Pengukuran

Sistem pengukuran telemetering biasanya di tempatkan di daerah yang tidak tersedia energi listrik sehingga dibutuhkan energi listrik alternatif sebagai sumber energinya.

Untuk mengetahui keandalan panel surya yang akan digunakan maka diperlukan peng- amatan dan pengukuran

1) Total daya panel surya maksimum 100 watt atau total arus maksimum 5 A.

2) Baterai yang digunakan sebesar 12 Volt 90 AH.

Tabel 2. Data Pengukuran Panel Surya (3 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A)

Ebb (Volt)

Ibb (A)

Cua- ca 7.30 14,45 0,64 11,52 0,64 CL 8.30 15,16 1,51 11,96 1,51 CL 9.30 15,25 1,33 12,05 1,33 TA 10.30 15,30 1,10 12,15 1,10 TA 11.30 15,65 1,86 12,19 1,86 CL 12.30 14,58 0,46 11,73 0,46 MDG 13.30 14,72 0,53 11,98 0,53 MDG 14.30 15,19 1,36 12,01 1,36 CL 15.30 14,25 0,04 11,68 0,04 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,70 V

Arus beban lampu = 0,35 A

Tegangan baterai pagi (pukul 07.30) = 11,37 V Arus beban lampu (pukul 07.30) = 0,24 A

Tabel 3. Data Pengukuran Panel Surya (17 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A)

Ebb (Volt)

Ibb (A)

Cua- ca 7.30 15,22 1,68 11,90 1,68 CL 8.30 16,06 2,25 12,32 2,25 CL 9.30 16,25 2,24 12,40 2,24 CL 10.30 16,50 2,23 12,57 2,23 CL 11.30 16,44 2,24 12,60 2,24 CL 12.30 16,48 2,20 12,64 2,20 CL 13.30 16,35 1,99 12,56 1,99 CL 14.30 16,40 1,95 12,64 1,95 CL 15.30 15,14 0,70 12,25 0,70 TA Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,22 V

Arus beban lampu = 0,66 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,75 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,48 A

Tabel 4. Data Pengukuran Panel Surya (30 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A)

Ebb (Volt)

Ibb (A)

Cua- ca 7.30 14,81 0,90 11,74 0,90 CL 8.30 15,85 1,70 12,25 1,70 CL 9.30 16,00 1,76 12,33 1,76 CL 10.30 16,16 1,84 12,22 1,84 CL 11.30 16,28 2,05 12,28 2,05 CL 12.30 16,35 2,14 12, 2,14 CL 13.30 16,10 2,00 12,52 2,00 CL 14.30 15,17 0,95 12,11 0,95 MDG 15.30 16,24 2,01 12,61 2,01 CL Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,27 V

Arus baterai beban lampu = 0,69 A Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,93 Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,50 A

(5)

3) Beban baterai yang digunakan lampu LED adalah 10 W.

Dari hasil pengukuran dan pengamatan selama satu bulan, baterai dalam kondisi terbebani oleh lampu 10 W telah diisi oleh panel surya dengan berbagai cuaca dan diperoleh ring- kasan data seperti yang terdapat pada Tabel 5.

Rekapitulasi hasil pengukuran tegangan baterai pagi dan sore selama Mei 2013 disajikan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada Gambar 5.

Dari hasil pengolahan data tersebut apabila dilihat kurvanya, tegangan baterai cenderung bergerak naik. Jadi, setiap hari dalam setiap

pengisian ada penambahan arus listrik ke baterai. Hal ini dikarenakan adanya kelebihan perhitungan daya yang dihasilkan oleh panel surya.

4. ANALISIS

Dari pengamatan harian terlihat bahwa pengaruh cuaca dan sudut tangkap panel surya sangat berpengaruh terhadap tegangan dan arus yang dihasilkan. Pada distribusi arus dan tegangan dari sumber panel surya, walaupun tegangan yang dihasilkan oleh panel surya bervariasi antara 12,42 V dan 16,50 V, pendistribusiannya untuk mengisi baterai sangat stabil dengan maksimum 13,8 V karena semua distribusi pengisian diatur oleh solar charger controller.

Hasil dari pengukuran tegangan baterai akan naik apabila tegangan panel surya naik. Ini dise- babkan arus yang masuk ke baterai lebih besar saat tegangan panel surya lebih besar. Proses pengisian energi listrik dari dua panel surya menghasilkan daya maksimum masing-masing 50 W di mana kedua panel surya dihubungkan paralel sehingga daya maksimum menjadi 100 W terhadap sebuah baterai 12 V 90 AH dan untuk bebannya lampu LED 10 W. Setelah meng alami proses pengisian-pengosongan selama satu bulan didapatkan hasil bahwa kurva tegangan baterai cenderung bergerak naik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem energi surya yang dirancang sudah memenuhi persyaratan apabila digunakan di lapangan.

Adanya kecenderungan tegangan baterai bergerak naik menandakan bahwa suplai energi listrik dari panel surya mencukupi dalam proses pengisian baterai dan baterai dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk dapat menyuplai energi listrik di lapangan.

5. KESIMPULAN

Proses pengisian dan pengosongan baterai untuk mengetahui keandalan tegangan dan arus panel surya akan menentukan ketersediaan sumber energi listrik yang andal di lapangan. Adanya jaminan ketersediaan sumber energi listrik akan menjamin keberlangsungan sistem telemetri yang dipasang di lapangan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Peralatan pada program ini adalah program kompetitif.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Tegangan Baterai Pagi dan Sore Selama Mei 2013

Tanggal Pengukuran

Tegangan Baterai Sore

Tegangan Baterai Pagi 03/05/2013 11,70 V 11,37 V 06/05/2013 11,60 V 11,20 V 07/05/2013 11,83 V 11,70 V 08/05/2013 11,74 V 11,67 V 10/05/2013 12,07 V 11,44 V 13/05/2013 12,01 V 11,16 V 14/05/2013 11,88 V 11,65 V 15/05/2013 11,82 V 10,88 V 16/05/2013 12,04 V 11,71 V 17/05/2013 12,22 V 11,75 V 20/05/2013 12,10 V 11,75 V 21/05/2013 12,11 V 11,50 V 22/05/2013 11,85 V 11,74 V 23/05/2013 11,71 V 10,98 V 24/05/2013 12,17 V 11,83 V 27/05/2013 12,37 V 11,53 V 28/05/2013 11,89 V 11,53 V 29/05/2013 12,08 V 11,58 V 30/05/2013 12,27 V 11,93 V Gambar 5. Grafik Kondisi Tegangan Baterai yang Diukur Pagi dan Sore

(6)

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pengelola program Kompetitif LIPI yang telah mendanai penelitian ini dengan judul “Instru- men Neraca Air untuk Pulau Kecil”.

7. DAFTAR PUSTAKA

[1] www.panelsurya.com/index.php/id/ panel- surya. Diakses 2015.

[2] Sze, Simon M. 1981. Physics of Semiconductor Devices 2nd Edition. Chapter 14. New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore: John Wiley and Sons.

[3] P. Jayakumar, 2009. Solar Energy Resource Assessment Handbook. Asian and Pacific Cen- tre for Transfer of Technology Of the United Nations – Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP)

[4] Rugianto. 2016. Efisiensi Sel Surya, PPPPTK BOE Malang.

[5] http://www.academia.edu/7039786/Buku_

Panduan_Energi_yang_Terbarukan_guide- book_renewable_energy_small_2

[6] Subandi, Slamet Hani. 2015. “Pembangkit Listrik Energi Matahari sebagai Penggerak Pompa Air dengan Menggunakan Solar Cell.”

Jurnal Teknologi Technoscientia, Vol. 7 No. 2 Februari 2015, ISSN: 1979-8415.

8.

LAMPIRAN DATA

PENGUKURAN HARIAN

Tabel 1. Data Pengukuran Panel Surya (3 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,45 0,64 11,52 0,64 CL

8.30 15,16 1,51 11,96 1,51 CL

9.30 15,25 1,33 12,05 1,33 TA

10.30 15,30 1,10 12,15 1,10 TA 11.30 15,65 1,86 12,19 1,86 CL 12.30 14,58 0,46 11,73 0,46 MDG 13.30 14,72 0,53 11,98 0,53 MDG 14.30 15,19 1,36 12,01 1,36 CL 15.30 14,25 0,04 11,68 0,04 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,70 V

Arus beban lampu = 0,35 A

Tegangan baterai pagi (pukul 07.30) = 11,37 V Arus beban lampu (pukul 07.30) = 0,24 A

Tabel 2. Data Pengukuran Panel Surya (6 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,58 0,78 11,57 0,78 CL

8.30 15,40 1,63 12,02 1,63 CL

9.30 15,50 1,63 12,10 1,63 CL

10.30 15,66 1,77 12,14 1,77 CL 11.30 15,73 1,78 12,13 1,78 CL 12.30 15,48 1,85 12,10 1,85 CL 13.30 15,46 1,89 12,10 1,89 CL 14.30 14,10 0,45 11,90 0,45 MDG 15.30 14,05 0,20 11,90 0,20 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,60 V

Arus beban lampu = 0,30 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,20 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,20 A

Tabel 3. Data Pengukuran Panel Surya (7 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,94 1,05 11,87 1,05 CL

8.30 15,25 1,33 12,05 1,33 CL

9.30 15,79 1,81 12,20 1,81 CL

10.30 16,187 2,15 12,52 2,15 CL 11.30 16,25 2,32 12,40 2,32 CL 12.30 15,30 1,10 12,15 1,10 TA

13.30 14,80 0,55 11,94 0,55 MDG

14.30 15,48 1,30 12,12 1,30 TA

15.30 14,79 0,62 11,87 0,62 MDG

Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,83 V Arus beban lampu = 0,46 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,70 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,39 A

Tabel 4. Data Pengukuran Panel Surya (8 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,48 1,62 12,09 1,62 CL

8.30 15,83 2,05 12,19 2,05 CL

9.30 16,15 2,18 12,39 2,18 CL

10.30 16,32 2,43 12,33 2,43 CL 11.30 16,07 2,01 12,32 2,01 CL 12.30 14,73 0,36 11,98 0,36 MDG 13.30 14,67 0,27 11,92 0,27 HJN 14.30 14,55 0,28 11,79 0,28 HJN 15.30 14,62 0,44 11,77 0,44 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,74 V

Arus beban lampu = 0,47 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,67 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,40 A

(7)

Tabel 5. Data Pengukuran Panel Surya (10 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,83 0,90 11,82 0,90 CL

8.30 15,99 2,20 12,29 2,20 CL

9.30 16,05 2,15 12,33 2,15 CL

10.30 16,24 2,30 12,41 2,30 CL 11.30 16,03 2,02 12,39 2,02 CL 12.30 16,10 2,05 12,41 2,05 CL 13.30 16,26 1,80 12,48 1,80 CL 14.30 16,10 2,10 12,30 2,10 CL 15.30 15,60 1,60 12,32 1,60 CL Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,07 V

Arus beban lampu = 0,68 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,44 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,3 6 A

Tabel 6. Data Pengukuran Panel Surya (13 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,06 0,81 11,62 0,81 TA

8.30 15,90 1,94 12,16 1,94 CL

9.30 16,10 2,14 12,27 2,14 CL

10.30 15,86 2,20 12,33 2,20 CL 11.30 15,90 2,21 12,25 2,21 CL

12.30 -- -- -- -- --

13.30 15,42 1,39 12,23 1,39 TA 14.30 15,14 1,02 12,12 1,02 MDG 15.30 15,04 0,86 12,09 0,86 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,01 V

Arus beban lampu = 0,55 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,16 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,25 A

Tabel 7. Data Pengukuran Panel Surya (14 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,17 0,39 11,35 0,39 TA

8.30 15,52 1,76 12,06 1,76 CL

9.30 15,20 1,40 12,00 1,40 TA

10.30 15,23 1,30 11,99 1,30 TA 11.30 15,49 1,70 12,13 1,70 TA 12.30 15,55 1,63 12,17 1,63 TA 13.30 15,53 1,52 12,22 1,52 TA 14.30 15,35 1,17 12,08 1,17 TA 15.30 15,08 1,05 12,04 1,05 TA Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,88 V

Arus beban lampu = 0,52 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,65 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,38 A

Tabel 8. Data Pengukuran Panel Surya (15 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,28 1,67 11,99 1,67 CL

8.30 16,07 2,14 12,28 2,14 CL

9.30 16,22 2,00 12,41 2,00 CL

10.30 16,43 2,02 12,49 2,02 CL 11.30 16,20 1,92 12,44 1,92 CL 12.30 16,08 1,50 12,45 1,50 TA 13.30 14,53 0,12 11,89 0,12 HJN 14.30 14,85 0,74 11,91 0,74 MDG 15.30 14,66 0,42 11,85 0,42 MDG Tegangan awal pukul 15.30 = 11,82 V

Arus beban lampu = 0,51 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 10,88 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,17 A

Tabel 9. Data Pengukuran Panel Surya (16 Mei 2013) Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,07 0,34 11,26 0,34 TA

8.30 14,42 1,67 12,05 1,67 CL

9.30 15,93 2,05 12,29 2,05 CL

10.30 15,80 2,00 12,18 2,00 CL 11.30 15,22 1,89 12,21 1,89 CL 12.30 15,31 1,72 12,17 1,72 TA 13.30 15,51 1,51 12,23 1,51 TA 14.30 16,67 2,15 12,66 2,15 CL 15.30 15,33 1,12 12,21 1,12 CL Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,04 V

Arus beban lampu = 0,59 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,71 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,43 A

Tabel 10. Data Pengukuran Panel Surya (17 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,22 1,68 11,90 1,68 CL

8.30 16,06 2,25 12,32 2,25 CL

9.30 16,25 2,24 12,40 2,24 CL

10.30 16,50 2,23 12,57 2,23 CL 11.30 16,44 2,24 12,60 2,24 CL 12.30 16,48 2,20 12,64 2,20 CL 13.30 16,35 1,99 12,56 1,99 CL 14.30 16,40 1,95 12,64 1,95 CL 15.30 15,14 0,70 12,25 0,70 TA Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,22 V

Arus beban lampu = 0,66 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,75 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,48 A

(8)

Tabel 11. Data Pengukuran Panel Surya (20 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,24 1,39 11,93 1,39 CL

8.30 15,76 2,17 11,98 2,17 CL

9.30 15,83 2,01 12,10 2,01 CL

10.30 16,12 1,83 12,40 1,83 CL 11.30 16,25 1,81 12,45 1,81 CL

12.30 -- -- -- -- --

13.30 16,50 1,79 12,50 1,79 CL 14.30 15,38 1,20 12,29 1,20 TA 15.30 14,70 0,14 12,11 0,14 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,10 V

Arus beban lampu = 0,64 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,75 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,45 A

Tabel 12. Data Pengukuran Panel Surya (21 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,52 1,72 12,06 1,72 CL

8.30 16,06 1,93 12,48 1,93 CL

9.30 16,23 1,83 12,47 1,83 CL

10.30 16,24 1,82 12,40 1,82 CL 11.30 16,40 1,80 12,60 1,80 CL 12.30 16,40 1,80 12,65 1,80 CL 13.30 16,25 1,63 12,72 1,63 CL 14.30 15,78 1,43 12,10 1,43 TA 15.30 14,77 0,18 12,10 0,18 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,11 V

Arus beban lampu = 0,61 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,50 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,35 A

Tabel 13. Data Pengukuran Panel Surya (22 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 12,42 0,34 11,55 0,34 TA

8.30 15,30 1,41 12,05 1,41 TA

9.30 15,52 1,92 12,12 1,92 TA

10.30 15,35 1,30 12,22 1,30 TA 11.30 15,25 1,10 12,12 1,10 TA 12.30 15,10 0,81 12,05 0,81 TA 13.30 14,78 0,60 11,91 0,60 TA 14.30 14,82 0,61 11,51 0,61 TA 15.30 14,83 0,64 11,91 0,64 TA Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,85 V

Arus beban lampu = 0,45 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,74 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,41 A

Tabel 14. Data Pengukuran Panel Surya (23 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,51 1,27 11,94 1,27 CL

8.30 15,79 1,41 12,07 1,41 CL

9.30 15,89 1,57 12,15 1,57 CL

10.30 16,05 1,60 12,59 1,60 CL 11.30 16,15 1,63 12,59 1,63 CL 12.30 15,79 0,24 12,10 0,24 MDG 13.30 14,54 0,24 11,61 0,24 HJN 14.30 14,47 0,17 11,78 0,17 HJN 15.30 14,35 0,09 11,73 0,09 HJN Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,71 V

Arus beban lampu = 0,47 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 10,98 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,21 A

Tabel 15. Data Pengukuran Panel Surya (24 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 14,50 0,70 11,56 0,70 TA

8.30 14,99 1,06 11,91 1,06 TA

9.30 15,34 1,60 12,03 1,60 TA

10.30 15,76 1,85 12,21 1,85 CL 11.30 16,14 2,10 12,46 2,10 CL 12.30 16,00 2,00 12,46 2,00 CL 13.30 15,93 1,83 12,46 1,83 CL 14.30 15,70 1,94 12,55 1,94 CL 15.30 15,60 1,36 12,41 1,36 CL Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,17 V

Arus beban lampu = 0,58 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,83 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,34 A

Tabel 16. Data Pengukuran Panel Surya (28 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca

7.30 15,67 2,02 12,11 2,02 CL

8.30 15,83 1,90 12,24 1,90 CL

9.30 16,26 2,25 12,48 2,25 CL

10.30 16,28 1,95 12,55 1,95 CL 11.30 16,30 2,00 12,57 2,00 CL

12.30 -- -- -- -- --

13.30 16,36 1,75 12,72 1,75 CL 14.30 16,52 2,24 12,81 2,24 CL 15.30 15,72 1,44 12,50 1,44 CL Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,3

Arus beban lampu = 0,66 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,53 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,25 A

(9)

Tabel 19. Data Pengukuran Panel Surya (30 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca 7.30 14,81 0,90 11,74 0,90 CL 8.30 15,85 1,70 12,25 1,70 CL 9.30 16,00 1,76 12,33 1,76 CL 10.30 16,16 1,84 12,22 1,84 CL 11.30 16,28 2,05 12,28 2,05 CL 12.30 16,35 2,14 12, 2,14 CL 13.30 16,10 2,00 12,52 2,00 CL 14.30 15,17 0,95 12,11 0,95 MDG 15.30 16,24 2,01 12,61 2,01 CL Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,27 V

Arus baterai beban lampu = 0,69 A Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,93 Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,50 A Tabel 17. Data Pengukuran Panel Surya (29 Mei

2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca 7.30 14,39 0,51 11,51 0,51 TA 8.30 14,72 0,72 11,67 0,72 TA 9.30 15,00 0,86 11,88 0,86 TA 10.30 15,31 1,10 12,00 1,10 CL 11.30 15,55 1,48 12,16 1,48 CL 12.30 15,64 1,49 12,18 1,49 CL 13.30 15,60 1,21 12,10 1,21 TA 14.30 15,20 1,02 12,07 1,02 MDG 15.30 14,73 0,42 11,86 0,42 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,89 V

Arus beban lampu = 0,38 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,53 V Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,17 A

Tabel 18. Data Pengukuran Panel Surya (29 Mei 2013)

Pukul Esp

(Volt) Isp (A) Ebb

(Volt) Ibb (A) Cuaca 7.30 14,32 0,46 11,45 0,46 MDG 8.30 15,44 1,45 12,05 1,45 CL 9.30 16,26 2,43 12,33 2,43 CL 10.30 16,34 2,46 12,34 2,46 CL 11.30 16,45 2,50 12,50 2,50 CL 12.30 14,91 0,68 12,03 0,68 MDG 13.30 14,83 0,63 12,03 0,63 MDG 14.30 14,79 0,55 12,05 0,55 MDG 15.30 14,76 0,33 12,04 0,33 MDG Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,08 V

Arus beban lampu = 0,51 A

Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,58 Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,20 A

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian untuk menciptakan situasi yang kondusif demi untuk memperoleh hasil yang efektif dalam proses belajar mengajar tidaklah cukup ditunjang oleh penguasaan

2.2.1 Siswa bersedia belajar materi Bahasa Arab yang ditentukan guru 2.3.1 Siswa dapat membuat kalimat sempurna dengan menggunakan kaidah3. 3.3.3 Menerjemahkan kalimat dari

Untuk menentukan nilai kapasitas dasar dan faktor parameter geometrik MKJI memberikan grafik untuk tiap-tiap parameter, akan tetapi karena parameter geometrik jalinan pada

2. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus banyak memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan praktek atau percobaan, serta menemukan sesuatu melalui

dan pantai yang rusak BBWSMS (Leading Sector), Dinas PU Kab/Kota, Dinas PU Provinsi, DKP Kab/kota (Prov. Lampung dan Sumatera Selatan) Melaksanakan pengerukan muara sungai

Kalau kata ganti orang itu dipakai sebagai subjek, maka :  I (saya) adalah kata ganti orang pertama tunggal  You (kamu) kata ganti orang kedua tunggal  He (ia laki-laki) kata

1. Observasi : pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang berjalan. Pada penelitian ini dilakukan observasi saat terjadinya proses pembelajaran

Adapun analisis instrument tes dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif, dengan mengambil data hasil belajar siswa melalui tes yang diberikan setelah