• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR OVERHEAD PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI METODE

BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATUDAA

Jafris Lasiki

Jurusan Pendidikan Keolahragaan

Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri gorontalo

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya keterampilan dasar overhead pass pada siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa. Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan metode berpasangan. Implementasi metode berpasangan dengan cara guru menjelaskan, memberikan contoh, dan siswa melakuan berulang-ulang dengan 3 aspek penilaian yakni Tahap persiapan, Tahap gerakan, dan Akhir gerakan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa dan guru serta evaluasi atas materi yang diajarkan pada setiap siklus, kemudian data dianalisis. Berdasarkan analisis data diketahui terjadi peningkatan rata-rata keterampilan overhead pass siswa yakni: pada observasi awal rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan overhead pass sebesar 27.2, setelah diadakan tindakan siklus I terjadi peningkatan sebesar 31.6 menjadi 58.8, dan pada tindakan siklus II terjadi peningkatan sebesar 21.6 menjadi 80.4 jadi hipotesis yang berbunyi “Jika menggunakan metode berpasangan dalam pembelajaran maka keterampilan dasar melakukan overhead pass dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIII2 akan meningkat” dapat diterima.

PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani merupakan usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kebugaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill devolepment).

Bola Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari siswa di semua sekolah pada umumnya. Di SMPN 1 Batudaa olahraga ini juga banyak digemari siswa karena permainan ini sudah banyak dikenal orang. Tetapi seperti pada cabang olahraga lainnya, faktor permasalahan dalam olahraga ini

(2)

yaitu teknik dasar yang kurang baik adalah penghambat siswa dalam melakukan permainan ini. Teknik-teknik dasar pada permainan bola basket yaitu dribble, chest pass, bounce pass, overhead pass, catching ball, pivot, shooting, dan lay-up.

Para siswa di SMPN 1 Batudaa juga khususnya kelas VIII mempunyai kendala dalam memainkan permaianan ini, terutama dalam overhead pass. Dimana siswa pada saat melakukan teknik overhead pass masih banyak siswa yang passingnya kurang baik.

Melihat kenyataan yang dihadapi siswa di SMPN 1 Batudaa khususnya kelas VIII tentang kurang maksimalnya penguasaan teknik overhead pass menjadi perhatian penuh penulis untuk mengadakan suatu penelitian secara langsung denga judul “Meningkatkan keterampilan dasar overhead pass pada permainan bola basket melalui metode berpasangan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah “ Apakah ada peningkatan keterampilan dasar overhead pass pada permainan bola basket melalui metode berpasangan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa?”.

Pemecahan Masalah

Langkah-langkah yang dilakukan pada pembelajaran overhead pass adalah :

1. Guru memberikan penjelasan tentang teknik dasar overhead pass, siswa memperhatikan dengan baik 2. Guru memberikan contoh

tenik dasar overhead pass dengan benar, siswa memperhatikan dengan baik 3. Siswa melakukan gerakan

teknik overhead pass dengan benar, guru mengamati gerakan siswa dan memperbaiki apabila ada gerakan siswa yang salah

Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan keterampilan dasar overhead pass pada permainan bola basket melalui metode berpasangan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Bagi Sekolah : Setelah penelitian ini berhasil, maka peneliti berharap hasilnya akan menjadi bahan ajar khususnya pada cabang bola basket.

2. Bagi Guru : Dapat memberikan tambahan

(3)

pengetahuan bagi guru yang menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran serta untuk memotivasi guru lebih kreatif dalam melaksanaan tugas.

3. Bagi Siswa : Hasil penelitian ini diharapkan

dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi Peneliti : Hasil penelitian ini menjadi referensi bagi peneliti untuk proses penilaian lebih lanjut.

KAJIAN TEORITIS DAN

HIPOTESIS

Hakikat Permainan Bola Basket

Ibnu Abbas (2010: 6), Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tetutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Hakikat Overhead Pass

Menurut Sri Wahyuni (2010: 17), cara melakukan teknik melempar bola dari atas kepala (two hand overhead pass) adalah :

1. Sikap tubuh berdiri sambil kedua tangan memegang bola yang diletakkan di atas kepala.

2. Gerakannya, kedua tangan didorong sambil dilepaskan. 3. Pada waktu mendorong

diikuti gerakan lutut diangkat ke atas.

Menurut Sutarmin (2010: 13), Teknik lemparan atas kepala (the overhead pass) yaitu, bola dipegang dengan kedua tangan dengan sikap melangkah, kedua lutut sedikit ditekuk, bola ditarik ke atas kepala agak ke belakang sebagai awalan, kemudian didorong ke depan dan lecutkan pergelangan tangan membantu gerak akhir. Bersamaan dengan itu kaki belakang melangkah ke depan untuk membantu kecepatan bola. Sasaran bola adalah di antara kepala sampai dada.

Hakikat Metode Berpasangan

Maufur (2010: 95-96), Metode berbasis pasangan atau dua partner merupakan strategi mengajar untuk memaksimalkan kemampuan berkomunikasi, berdialog atau bertukar pendapat secara personal. Siswa yang pasif, pendiam dan pemalu bisa tergerak untuk mengungkapkan gagasan dan

(4)

dikondisikan agar selalu aktif belajar, bekerja dan pada akhirnya terbiasa untuk proaktif dalam setiap diskusi atau pembelejaran. Keunggulan posisi berpasangan yaitu semua siswa diupayakan dapat belajar secara tutorial dan interaktif satu sama lain, karena dalam pasangan mustahil tidak terjadi interaksi atau komunikasi dua arah yang disbanding dengan kelompok.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, maka dapatdirumuskan hipotesis tindakan untuk penelitian ini adalah : “Jika menggunakan metode berpasangan dalam proses pembelajaran maka

kemampuan siswa melakukan keterampilan dasar overhead pass dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa dapat ditingkatkan”.

Indikator Kinerja

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi indicator kinerja adalah, “Jika persentase siswa dalam menunjukkan penguasaan teknik dasar overhead pass dengan baik sesuai dengan indicator pencapaian 75% dan seterusnya dari 21 siswa, maka penelitian dinyatakan berhasil”, dengan kriteria penilaian minimal 75 (baik) maka penelitian dinyatakan

METODOLOGI

PENELITIAN

Setting dan Karakteristik Subjek Penilaian

Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa.

Karakteristik subjek penelitian

Objek penilitian ini adalah siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa yang berjumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 9 orang putra dan 12 orang putri, dengan karakter yang berbeda-beda.

Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi variabel

penelitian dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yaitu :

1. Variable input, merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung.

a. Siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa

b. Guru sebagai pemberi informasi dalam pembelajaran

c. Bahan dan sumber ajar d. Sarana dan prasarana

olahraga

2. Variable proses, merupakan proses selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dapat diukur melalui : cara menjelaskan, cara guru memberikan contoh overhead

(5)

pass melalui metode berpasangan, memberikan tugas.

3. Variable output, merupakan hasil capaian akhir siswa setelah adanya tindakan yang diberikan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini kemampuan siswa dalam melakukan overhead pass dalam permainan bola basket.

Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan 3(tiga) kali pertemuan dan pada pertemuan ke Tiga itu diadakan evaluasi. Sebelum melakukan evaluasi pada siklus I, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap kemampuan siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa dalam melakukan teknik dasar overhead pass pada permainan bola basket.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar overhead pass pada permainan bola basket melalui metode berpasangan.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang didahului dengan pengambilan data awal. Setiap siklus dirancang menjadi tiga

kali pertemuan atau tiga kali pemberian tindakan,

Observasi Awal

Dilakukan pengamatan terhadap proses kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan untuk mengetahui penyebab rendahnya keterampilan dasar overhead pass pada permainan bola basket pada siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo, sekaligus untuk merencanakan skenario dalam penelitian yang lebih baik sehingga akan terjadi peningkatan terhadap sasaran pada penelitian ini.

(6)

Hasil tes dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama Siswa

Aspek Yang Di Nilai Jlh Nilai Rata-Rata Ket A B C 1 Andi Ahmad 28 27 28 83 27.7 KS 2 Andre Suharto 28 28 29 85 28.3 KS 3 Arlin S Karim 29 30 30 89 29.7 KS 4 Fadli Yusuf 29 29 29 87 29 KS 5 Mohamad D Hemeto 28 27 27 82 27.3 KS 6 Reza S Artanto 27 27 27 81 27 KS 7 Rian Haka 29 30 29 88 29.3 KS 8 Supriyanto E Karim 28 28 29 85 28.3 KS 9 Zulkarnain Marhaba 28 28 27 83 27.7 KS 10 Alvriliolita Harun 28 27 27 82 27.3 KS 11 Andini Puluhulawa 26 25 25 76 25.3 KS 12 Betari C Mondong 26 27 27 80 26.7 KS 13 Chikita F Dukalang 26 26 26 78 26 KS 14 Fauziawati K Kasim 27 26 27 80 26.7 KS 15 Irmawaty Mustapa 26 26 27 79 26.3 KS 16 Marniansi Y Abas 27 27 27 81 27 KS 17 Pirawati Wantu 26 26 26 78 26 KS 18 Riskawahyuni Ayuba 28 27 28 83 27.3 KS 19 Sartika Harun 26 27 27 80 26.7 KS 20 Sri Astuti Badjuka 26 26 26 78 26 KS 21 Zamila S Pakaya 26 26 27 79 26.3 KS Jumlah 572 570 575 1717 571.9 KS Rata-Rata 27.2 27.1 27.4 81.7 27.2

Hasil Pengamatan Siklus I

Kegiatan pengamatan tindakan siklus I dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dasar overhead pass pada siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Dilakukan pengamatan terhadap proses kegiatan guru dan

kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan dan menggunakan metode berpasangan pada saat melakukan overhead pass.

Hasil evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama Siswa

Aspek Yang Di Nilai Jlh Nilai Rata-Rata Ket A B C 1 Andi Ahmad 60 59 59 178 59.3 K 2 Andre Suharto 58 59 59 176 58.7 K 3 Arlin S Karim 62 61 61 184 61.3 C 4 Fadli Yusuf 60 60 60 180 60 C

(7)

5 Mohamad D Hemeto 58 57 58 173 57.7 K 6 Reza S Artanto 59 60 60 179 59.7 K 7 Rian Haka 60 61 61 182 60.7 C 8 Supriyanto E Karim 60 62 61 183 61 C 9 Zulkarnain Marhaba 60 60 61 181 60.3 C 10 Alvriliolita Harun 59 59 59 177 59 K 11 Andini Puluhulawa 57 57 58 172 57.3 K 12 Betari C Mondong 57 58 58 173 57.7 K 13 Chikita F Dukalang 57 56 56 169 56.3 K 14 Fauziawati K Kasim 58 58 58 174 58 K 15 Irmawaty Mustapa 58 59 59 176 58.7 K 16 Marniansi Y Abas 59 59 58 176 58.7 K 17 Pirawati Wantu 58 58 57 173 57.7 K 18 Riskawahyuni Ayuba 59 59 59 177 59 K 19 Sartika Harun 58 58 59 175 58.3 K 20 Sri Astuti Badjuka 59 58 58 175 58.3 K 21 Zamila S Pakaya 58 57 57 172 57.3 K Jumlah 1234 1235 1236 3705 1235 K Rata-Rata 58.8 58.8 58.9 176.4 58.8

Refleksi Hasil Tindakan Siklus I

Refleksi dilakukan peneliti bersama guru pengamat. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan, maka selanjutnya peneliti dan guru pengamat mencermati lembar pengamatan siswa dengan hasil pengamatan guru. Dari hasil diskusi dangan guru pengamat, dapat disimpulkan bahwa ketika guru memberikan tugas gerak pada siswa, guru masih kurang teliti melihat aspek yang membuat siswa belum dapat melakukan overhead pass dengan baik dan benar.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai indikator kinerja

diharapkan, untuk itu penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Hasil Pengamatan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka kegiatan pengamatan tindakan dilanjutkan pada tahap siklus II untuk meningkatkan keterampilan dasar overhead pass pada siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Dilakukan pengamatan terhadap proses kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan dan menggunakan metode berpasangan pada saat melakukan overhead pass.

(8)

Hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama Siswa

Aspek Yang Di Nilai Jlh Nilai Rata-Rata Ket A B C 1 Andi Ahmad 81 80 81 242 80.7 B 2 Andre Suharto 80 82 80 242 80.7 B 3 Arlin S Karim 86 87 86 259 86.3 B 4 Fadli Yusuf 85 84 85 254 84.7 B 5 Mohamad D Hemeto 81 81 81 243 81 B 6 Reza S Artanto 80 80 80 240 80 B 7 Rian Haka 84 84 83 251 83.7 B 8 Supriyanto E Karim 85 85 86 256 85.3 B 9 Zulkarnain Marhaba 82 81 81 244 81.3 B 10 Alvriliolita Harun 80 80 81 241 80.3 B 11 Andini Puluhulawa 80 79 79 238 79.3 B 12 Betari C Mondong 76 76 75 227 75.7 B 13 Chikita F Dukalang 75 76 76 227 75.7 B 14 Fauziawati K Kasim 79 80 80 239 79.7 B 15 Irmawaty Mustapa 79 79 79 237 79 B 16 Marniansi Y Abas 80 79 80 239 79.7 B 17 Pirawati Wantu 81 79 79 239 79.7 B 18 Riskawahyuni Ayuba 80 80 80 240 80 B 19 Sartika Harun 78 79 79 236 78.7 B 20 Sri Astuti Badjuka 77 79 79 235 78.3 B 21 Zamila S Pakaya 79 79 79 237 79 B Jumlah 1684 1689 1689 5066 1688.8 B Rata-Rata 80.2 80.4 80.4 241.3 80.4

Refleksi Hasil Tindakan Siklus II

Refleksi yang dilaksanakan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang telah diperoleh untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang dilakukan telah mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan refleksi tersebut maka hasil yang diperoleh telah mencapai target yang diharapkan dengan pengertian bahwa tidak perlu lagi melanjutkan pada siklus berikutnya.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada siklus I hanya dapat meningkat 31.6% keterampilan siswa melakukan teknik dasar overhead pass, dari data awal siswa, yakni 27.2% menjadi 58.8%. hal ini tentu belum mencapai apa yang telah ditargetkan, yaitu jika presentase rata-rata siswa dalam melakukan overhead pass minimal 75%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II penguasaan siswa dalam melakukan

(9)

teknik dasar overhead pass meningkat sebesar 21.6% yakni dari 58.8% menjadi 80.4%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pada siklus II telah sesuai target

capaian yang diharapkan, maka hipotesis yang telah diajukan dapat diterima berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan metode berpasangan dapat dijadikan salah satu alternativ dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan keterampilan dasar overhead pass siswa, karena pendekatan ini mengutamakan aktivitas siswa dalam menyelesaikan tugas gerak yang diberikan oleh guru.

2. Penggunaan metode berpasangan dalam pemberian tindakan pada setiap siklus ternyata dapat meningkatkan keterampilan dasar overhead pass yang dimiliki oleh siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa. Puncak pembelajaran terjadi pada siklus II, dimana nilai rata-rata keterampilan dasar overhead pass siswa yang menjadi subjek penelitian menjadi 80.4% yang

termasuk dalam kategori baik.

3. Dengan adanya peningkatan keterampilan dasar overhead pass yang dimiliki oleh siswa hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan,menandakan bahwa hipotesis tindakan yang telah diajukan, yakni “Jika menggunakan metode berpasangan dalam proses pembelajaran maka kemampuan siswa melakukan keterampilan dasar overhead pass dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIII2 SMP Negeri 1 Batudaa dapat ditingkatkan”, telah dapat diterima dan tujuan yang diharapkan melalui penelitian ini telah tercapai.

Saran

Adapun saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru sebaiknya memiliki metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Penggunaan metode berpasangan hendaknya melalui perencanaan dan

(10)

persiapan yang matang, agar metode ini tetap dapat menjadi metode yang relevan dan baik untuk digunakan oleh guru.

3. Sebaiknya diadakan penelitian lanjutan oleh guru terhadap pengunaan metode

ini pada mata pelajaran penjaskes, agar diketahui lebih dalam lagi hal-hal yang belum sempat dikenal dalam pengunaan metode berpasangan.

DAFTAR PUSTAKA

Hadjarati, Hartono. 2010. Jurnal Health & Sport. 1(1): 34.

Hafid, Tarmudi. 2011. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. PT Sarana

Panca Karya Nusa. Jakarta. Ibnu Abbas, Abu Azka. 2010. Ensiklopedia Mini Olahraga. PT Multi Kreasi

Satudelapan. Jakarta. Maufur, Hasan Fauzi. 2010. Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan. PT Sindur

Press. Semarang. Mujiman, Haris. 2009. Manajemen Pelatihan. Pustaka

Pelajar.Yogyakarta.

Restianti, Hetti. 2010. Ensiklopedia Serba-Serbi Lapangan Olahraga. PT Multi

Kreasi Satudelapan. Jakarta. Roji. 2009. Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. Erlangga. Jakarta.

Sarjiyanto, Dwi. 2010. Pendidikan jasmani Olahraga Dan Kesehatan. PT Intan

Pariwara. Jakarta.

Suhana, Cucu. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. PT.Refika Aditama.

Bandung.

Sutarmin. 2010. Pendidikan jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. PT Wangsa

Jatra Lestari. Jakarta. Sutrisno, Budi. 2010. Pendidikan jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. CV Putra

Nugraha. Jakarta. Silberman, Mel. 2009. Active Learning. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta.

Sri Wahyuni. 2010. Pendidikan jasmani Olahraga Dan Kesehatan 1. PT Wangsa

Jatra Lestari. Jakarta. Wisahati, Aan Sunjata. 2010. Pendidikan jasmani Olahraga Dan Kesehatan. CV

Setiaji. Jakarta.

Yamin, Martinis. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Dan pada hakekatnya apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh

Masukkan kain grey ke dalam larutan pemasakan dan proses bahan selama 45 menit (lakukan pengadukan selama proses berlangsung)4. Setelah proses selesai larutan pemasakan dibuang

Melalui media internet , diharapkan fungsi website ini seperti yang telah disebutkan dapat digunakakn dengan sebagaimana

Menimbang bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang

Sebaliknya, kebudayaan sebagai suatu konsep yang luas; yang mencakup sistem dan pranata nilai yang berlaku termasuk tradisinya yang mengisyarat-kan makna pewarisan norma-norma

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN POHON HURUF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penerapan Model Pembangkit Argumen D engan Metode Investigasi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswa Pada Materi Kalor.. Universitas Pendidikan Indonesia |