• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran III Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lampiran III Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah Tahun 2017"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN III

(2)

016

DAFTAR ISI

A. Petunjuk Umum ... 1

B. Petunjuk Khusus Pengisian Halaman Muka ... 3

1. Blangko Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, dan SPK. 2. Bangko Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C.

C. Petunjuk Khusus Pengisian Halaman Belakang ... 10

1. Blangko Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, dan SMALB. 2. Bangko Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C.

3. Blangko Ijazah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)

D. Contoh Blangko Ijazah sesuai Petunjuk Pengisian Halaman

Muka dan Halaman Belakang Ijazah ………... 14

(3)

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN BLANGKO IJAZAH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A. PETUNJUK UMUM

1. Ijazah untuk SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, SPK, Paket A, Paket B, dan Paket C diterbitkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.

2. Terdapat tiga jenis Ijazah yaitu; Ijazah untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2006, Ijazah untuk sekolah yang menggunakan 2013, dan Ijazah untuk satuan pendidikan kerjasama (SPK). Perbedaan tersebut terletak pada Daftar Nilai yang terletak di halaman belakang dan kode blangko yang terletak di halaman muka.

Contoh Kode Blangko

Kode Keterangan

DN-01 Ma/13 0000001 Kurikulum 2013

DN-01 Ma/06 0000001 Kurikulum 2006

DN-01 Ma/SPK 0000001 SPK

3. Ijazah terdiri dari 2 muka dicetak bolak-balik, dimana identitas dan redaksi di halaman muka, hasil ujian/daftar nilai ujian di halaman belakang.

4. Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK, diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang dibentuk Kepala Sekolah.

5. Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang dibentuk oleh Kepala SKB/Ketua PKBM.

6. Pengisian Ijazah menggunakan tulisan tangan dengan tulisan huruf yang benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus. Dalam kondisi tertentu dapat diisi dengan sistem komputer (dicetak).

7. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian, Ijazah tidak boleh dicoret, ditimpa, atau dihapus (tipe-ex), melainkan harus diganti dengan blangko yang baru. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam penulisan.

8. Ijazah yang mengalami kesalahan pengisian disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman muka dan belakang.

a. Setelah seluruh pengisian Ijazah selesai, Ijazah yang salah tersebut dimusnahkan dengan disertai berita acara pemusnahan.

b. Berita acara pemusnahan Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK ditandatangani oleh Kepala Sekolah yang disaksikan oleh pihak kepolisian. c. Berita acara pemusnahan Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C ditandatangani

(4)

9. Sisa blangko Ijazah SD, SMP, Paket A, Paket B, dan Paket C yang terdapat di satuan pendidikan, diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan disertai berita acara yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah/Kepala SKB/Ketua PKBM dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili.

10. Sisa blangko Ijazah SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB yang terdapat di sekolah, diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan Provinsi melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan disertai berita acara yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili. 11. Sisa blangko Ijazah SD, SMP, Paket A, Paket B, dan Paket C yang terdapat di Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota dapat dimusnahkan setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian Ijazah dengan disertai berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat yang mewakili.

12. Sisa blangko Ijazah SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB yang terdapat di Dinas Pendidikan Provinsi dapat dimusnahkan setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian Ijazah dengan disertai berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang mewakili.

13. Dalam hal ditemukan kesalahan penulisan dalam ijazah setelah sisa blangko ijazah dimusnahkan, maka dapat dibuat ralat dengan diterbitkannya surat keterangan oleh kepala satuan pendidikan yang bersangkutan.

14. Satuan pendidikan/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun Dinas Pendidikan Provinsi tidak diperkenankan untuk menahan atau tidak memberikan ijazah kepada pemilik Ijazah yang sah dengan alasan apapun.

(5)

B. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN MUKA

1. BLANGKO IJAZAH SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, dan SPK.

a. Angka 1 diisi dengan nama sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur

b. Angka 2 diisi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional yang menerbitkan Ijazah. c. Angka 3 diisi dengan nama kabupaten/kota*)

*) coret salah satu yang tidak sesuai d. Angka 4 diisi dengan nama provinsi.

e. Angka 5 diisi dengan nama siswa pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

f. Angka 6 diisi dengan tempat dan tanggal lahir siswa pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

g. Angka 7 diisi dengan nama orang tua/wali siswa pemilik Ijazah.

h. Angka 8 diisi dengan nomor induk siswa pemilik Ijazah pada sekolah yang bersangkutan seperti tercantum pada buku induk.

i. Angka 9 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah. Nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu tiga digit pertama tentang tahun lahir pemilik Ijazah dan tujuh digit terakhir tentang nomor pemilik Ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.

j. Angka 10 diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional terdiri atas 14 (empat belas) digit sesuai dengan nomor peserta yang tertera pada kartu tanda peserta Ujian Nasional dan sama dengan yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode Kabupaten/Kota, 3 (tiga) digit berisi informasi kode sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode urut peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi. Khusus Untuk Ijazah SD dan SDLB, angka 10 diisi dengan nomor peserta ujian sekolah.

(6)

Contoh: SD 1-16-04-04-175-002-7 SMP 2-16-01-04-294-193-6 SMA 3-16-02-21-428-215-2 SMK 4-16-02-21-428-215-2

k. Angka 11 diisi dengan sekolah penyelenggara ujian sekolah. l. Angka 12 diisi dengan sekolah penyelenggara ujian nasional.

m. Angka 12a khusus untuk Ijazah Pendidikan Luar Biasa dengan ketentuan sebagai berikut:

- Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda. - Untuk SDLB dan SMPLB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan

peserta didik, yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas majemuk.

n. Angka 13 diisi dengan nama Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di satuan pendidikan.

o. Angka 14 diisi dengan nama Kepala Sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi Kepala Sekolah pegawai negeri sipil diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan Kepala Sekolah yang non pegawai negeri sipil diisi satu buah strip (-).

Tambahan penjelasan:

Dalam hal Kepala Sekolah berhalangan tetap, dan belum ada kepala sekolah yang definitif, maka dapat mengacu surat BSNP Nomor: 0007/SDAR/BSNP/V/2012 tanggal 28 Mei 2012, perihal Penandatangan SKHUN dan Ijazah sebagai berikut:

a) Ijazah dapat ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, yang diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;

b) bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru maka Bupati/Walikota dapat menunjuk Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi surat mandat.

p. Angka 15 dibubuhkan stempel sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur.

(7)

q. Angka 16 ditempelkan Pasfoto peserta didik yang terbaru ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik Ijazah serta stempel menyentuh pasfoto.

Nomor Ijazah adalah sistem pengkodean pemilik Ijazah yang mencakup kode penerbitan (dalam negeri –DN atau luar negeri –LN dan kode provinsi), kode jenjang pendidikan, kode kurikulum yang digunakan (SD, SMP, SMA, dan SMK), kode jenis satuan pendidikan, dan nomor seri dari setiap pemilik Ijazah. Keterangan sistem pengkodean untuk Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK sebagai berikut:

1) kode penerbitan

a) Dalam Negeri (DN) dan provinsi DN-01 = Provinsi DKI Jakarta DN-02 = Provinsi Jawa Barat DN-03 = Provinsi Jawa Tengah DN-04 = Provinsi DI Yogyakarta DN-05 = Provinsi Jawa Timur DN-06 = Provinsi Aceh

DN-07 = Provinsi Sumatera Utara DN-08 = Provinsi Sumatera Barat DN-09 = Provinsi Riau

DN-10 = Provinsi Jambi

DN-11 = Provinsi Sumatera Selatan DN-12 = Provinsi Lampung

DN-13 = Provinsi Kalimantan Barat DN-14 = Provinsi Kalimantan Tengah DN-15 = Provinsi Kalimantan Selatan DN-16 = Provinsi Kalimantan Timur DN-17 = Provinsi Sulawesi Utara DN-18 = Provinsi Sulawesi Tengah DN-19 = Provinsi Sulawesi Selatan DN-20 = Provinsi SulawesiTenggara DN-21 = Provinsi Maluku

DN-22 = Provinsi Bali

DN-23 = Provinsi Nusa Tenggara Barat DN-24 = Provinsi Nusa Tenggara Timur DN-25 = Provinsi Papua

(8)

DN-29 = Provinsi Gorontalo DN-30 = Provinsi Banten

DN-31 = Provinsi Kepulauan Riau DN-32 = Provinsi Sulawesi Barat DN-33 = Provinsi Papua Barat DN-34 = Provinsi Kalimantan Utara

b) Luar Negeri (LN) dan sekolah Indonesia Luar Negeri LN-01 = Sekolah Indonesia Wassenar

LN-02 = Sekolah Indonesia Moskow LN-03 = Sekolah Indonesia Cairo LN-04 = Sekolah Indonesia Riyadh LN-05 = Sekolah Indonesia Jeddah LN-06 = Sekolah Indonesia Islamabad LN-07 = Sekolah Indonesia Yangoon LN-08 = Sekolah Indonesia Bangkok LN-09 = Sekolah Indonesia Kuala Lumpur LN-10 = Sekolah Indonesia Singapura LN-11 = Sekolah Indonesia Tokyo LN-12 = Sekolah Indonesia Damascus LN-13 = Sekolah Indonesia Davao LN-14 = Sekolah Indonesia Kinabalu LN-15 = Sekolah Indonesia Den Haag LN-16 = Sekolah Indonesia Beograd 2) Kode jenjang pendidikan meliputi:

D = Pendidikan Dasar M = Pendidikan Menengah 3) Jenis satuan pendidikan, meliputi:

Dd = SD

SPK = Satuan Pendidikan Kerjasama

(9)

2. BLANGKO IJAZAH PAKET A, PAKET B, DAN PAKET C

a. Angka 1 diisi dengan nama satuan pendidikan (Kepala SKB/Ketua PKBM*)) bersangkutan sesuai dengan nomenklatur.

*) coret salah satu yang tidak sesuai

b. Angka 2 diisi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional satuan pendidikan yang menerbitkan Ijazah.

c. Angka 3 diisi dengan nama kabupaten/kota*). *) coret salah satu yang tidak sesuai

d. Angka 4 diisi dengan nama provinsi.

e. Angka 5 diisi dengan nama peserta didik pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

f. Angka 6 diisi dengan tempat dan tanggal lahir peserta didik pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

g. Angka 7 diisi dengan nama orang tua/wali peserta didik pemilik Ijazah.

h. Angka 8 diisi dengan nomor induk siswa di satuan pendidikan yang bersangkutan.

i. Angka 9 diisi dengan nomor induk siswa nasional (NISN).

j. Angka 10 diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional terdiri atas 14 (empat belas) digit sesuai dengan nomor peserta yang tertera pada kartu tanda peserta Ujian Nasional dan sama dengan yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode Kabupaten/Kota, 3 (tiga) digit berisi informasi kode sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode urut peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi. Khusus untuk Ijazah Paket A, angka 10 diisi dengan nomor peserta ujian pendidikan kesetaraan.

Contoh: PAKET A A-16-04-04-175-002-7 PAKET B B-16-01-04-294-193-6 PAKET C C-16-02-21-428-215-2

(10)

k. Angka 11 diisi dengan nama satuan pendidikan penyelenggara ujian pendidikan kesetaraan.

l. Angka 12 diisi dengan nama satuan pendidikan penyelenggara ujian nasional m. Angka 13 diisi dengan Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan

tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di satuan pendidikan.

n. Angka 14 diisi dengan nama Kepala SKB/Ketua PKBM*) dari satuan pendidikan bersangkutan yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi Kepala SKB/Ketua PKBM pegawai negeri sipil diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan Kepala SKB/Ketua PKBM yang non pegawai negeri sipil diisi satu buah strip (-)

Tambahan penjelasan:

Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C ditandatangani oleh Kepala SKB/Ketua PKBM bersangkutan.

*) coret salah satu yang tidak sesuai

o. Angka 15 dibubuhkan stempel satuan pendidikan dari satuan pendidikan bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur.

Angka 16 ditempelkan Pasfoto peserta didik yang terbaru ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik Ijazah serta stempel menyentuh pasfoto.

Nomor Ijazah adalah sistem pengkodean pemilik Ijazah yang mencakup kode penerbitan (dalam negeri - DN atau luar negeri –LN dan kode provinsi), kode jenjang pendidikan, kode jenis satuan pendidikan, dan nomor seri dari setiap pemilik Ijazah. Keterangan sistem pengkodean Ijazah Pendidikan Kesetaraan (Program Paket A, Paket B, dan Paket C) sebagai berikut:

1) kode penerbitan Dalam Negeri (DN) dan provinsi DN-01 = Provinsi DKI Jakarta

DN-02 = Provinsi Jawa Barat DN-03 = Provinsi Jawa Tengah DN-04 = Provinsi DI Yogyakarta DN-05 = Provinsi Jawa Timur DN-06 = Provinsi Aceh

(11)

DN-08 = Provinsi Sumatera Barat DN-09 = Provinsi Riau

DN-10 = Provinsi Jambi

DN-11 = Provinsi Sumatera Selatan DN-12 = Provinsi Lampung

DN-13 = Provinsi Kalimantan Barat DN-14 = Provinsi Kalimantan Tengah DN-15 = Provinsi Kalimantan Selatan DN-16 = Provinsi Kalimantan Timur DN-17 = Provinsi Sulawesi Utara DN-18 = Provinsi Sulawesi Tengah DN-19 = Provinsi Sulawesi Selatan DN-20 = Provinsi SulawesiTenggara DN-21 = Provinsi Maluku

DN-22 = Provinsi Bali

DN-23 = Provinsi Nusa Tenggara Barat DN-24 = Provinsi Nusa Tenggara Timur DN-25 = Provinsi Papua

DN-26 = Provinsi Bengkulu DN-27 = Provinsi Maluku Utara DN-28 = Provinsi Bangka Belitung DN-29 = Provinsi Gorontalo

DN-30 = Provinsi Banten

DN-31 = Provinsi Kepulauan Riau DN-32 = Provinsi Sulawesi Barat DN-33 = Provinsi Papua Barat DN-34 = Provinsi Kalimantan Utara

2) Luar Negeri (LN) dan Pendidikan kesetaraan: LN-01 = Program Paket Singapura

LN-02 = Program Paket Malaysia (Kuala Lumpur, Kinabalu, Kuching) LN-03 = Program Paket Hongkong (Hongkong, Makau)

LN-04 = Program Paket Arab Saudi (Riyadh) LN-05 = Program Paket Taiwan

3) Kode jenjang pendidikan meliputi:

D = Pendidikan Dasar (Paket A dan Paket B)

M = Pendidikan Menengah (Paket C dan Paket C Kejuruan) 4) Kode Satuan Pendidikan Non formal, meliputi:

PA = Pendidikan Kesetaraan Paket A PB = Pendidikan Kesetaraan Paket B

(12)

C. PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN BELAKANG

1. BLANGKO IJAZAH SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, dan SMALB.

a. Angka 1 diisi dengan nama pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

b. Angka 2 diisi dengan tempat dan tanggal lahir pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

c. Angka 3 diisi dengan nomor induk siswa pemilik Ijazah pada sekolah yang bersangkutan seperti tercantum pada buku induk.

d. Angka 4 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah. Nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu tiga digit pertama tentang tahun lahir pemilik Ijazah dan tujuh digit terakhir tentang nomor pemilik Ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.

e. Angka 4a khusus untuk Ijazah Pendidikan Luar Biasa dengan ketentuan sebagai berikut:

- Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda. - Untuk SDLB dan SMPLB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan

peserta didik, yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas majemuk

f. Angka 5 diisi dengan Nilai Rata-rata Rapor yang diambil dari beberapa semester terakhir, dengan keterangan sebagai berikut:

No. Jenjang Kurikulum Rata-rata dari nilai rapor

1 SD dan SDLB K-2006 Semester 7 sampai dengan semester 12

K-2013 Semester 9 sampai dengan semester 12 2 SMP dan SMPLB K-2006 Semester 1 sampai dengan semester 6

K-2013 Semester 1 sampai dengan semester 6 3 SMA dan SMALB K-2006 Semester 3 sampai dengan semester 6

K-2013 Semester 1 sampai dengan semester 6

(13)

g. Angka 6 diisi dengan Nilai Ujian Sekolah tiap mata pelajaran. Khusus mata pelajaran yang diuji dengan ujian tertulis dan ujian praktik, nilai Ujian Sekolah dihitung berdasarkan rata-rata nilai ujian tertulis dan ujian praktik.

h. Rata-rata Rapor yang dimaksud pada huruf f, dan Nilai Ujian Sekolah yang dimaksud pada huruf g, ditulis dengan menggunakan bilangan bulat dalam rentang 0 -100 (tanpa desimal).

Contoh :

Nilai sebelum pembulatan Nilai setelah pembulatan

83,4 83

83,5 84

83,6 84

i. Khusus untuk satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan daftar mata pelajaran sesuai dengan petunjuk penulisan yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMK.

j. Angka 7 diisi dengan nama Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di sekolah. k. Angka 8 diisi dengan nama Kepala Sekolah dari sekolah bersangkutan yang

menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan kepala sekolah bersangkutan. l. Angka 9 diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) Kepala Sekolah yang

bersangkutan. Bagi yang berstatus non pegawai negeri sipil diisi strip (-).

m. Angka 10 dibubuhkan stempel sekolah dari sekolah bersangkutan yang menerbitkan Ijazah sesuai nomenklatur.

2. BLANGKO IJAZAH PAKET A, PAKET B, dan PAKET C

a. Angka 1 diisi dengan nama pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

b. Angka 2 diisi dengan tempat dan tanggal lahir pemilik Ijazah. Tempat dan tanggal lahir harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.

(14)

d. Angka 4 diisi dengan nomor Peserta Ujian Nasional terdiri atas 14 (empat belas) digit sesuai dengan nomor peserta yang tertera pada kartu tanda peserta Ujian Nasional dan sama dengan yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi kode tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode Kabupaten/Kota, 3(tiga) digit berisi informasi kode sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode, 3(tiga) digit berisi kode urut peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi. Khusus untuk Ijazah Paket A, angka 4 diisi dengan nomor peserta ujian pendidikan kesetaraan.

Contoh: Paket A A-16-02-05-295-194-5 Paket B B-16-01-04-294-193-6 Paket C C-16-02-21-428-215-2

e. Angka 5 diisi dengan nilai rata-rata derajat kompetensi dengan keterangan sebagai berikut:

No. Jenjang Semester

1) Paket A 7 sampai dengan 12

2) Paket B 1 sampai dengan 6

3) Paket C 3 sampai dengan 6

Nilai Ujian Pendidikan Kesetaraan dan Nilai Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C ditulis dengan menggunakan bilangan bulat dalam rentang nilai 0 – 100 (tanpa desimal).

f. Angka 6 diisi dengan Nilai Ujian Pendidikan Kesetaraan (Ujian Satuan Pendidikan).

g. Angka 7 diisi dengan nama Kabupaten/Kota tempat penerbitan, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat) sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di satuan pendidikan.

h. Angka 8 diisi dengan nama Kepala SKB/Ketua PKBM*) dari satuan pendidikan bersangkutan yang menerbitkan Ijazah dan dibubuhkan tanda tangan Kepala SKB/Ketua PKBM bersangkutan.

*) coret salah satu yang tidak sesuai

i. Angka 9 diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) Kepala SKB/Ketua PKBM*) dari satuan pendidikan bersangkutan. Bagi yang berstatus non pegawai negeri sipil diisi strip (-).

(15)

3. BLANGKO IJAZAH Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)

(16)

D. CONTOH BLANGKO IJAZAH SESUAI PETUNJUK PENGISIAN HALAMAN MUKA DAN HALAMAN BELAKANG IJAZAH

1. Blangko Ijazah SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK a. Blangko Ijazah SD

1) SD Kurikulum 2006 (terlampir) 2) SD Kurikulum 2013 (terlampir) 3) SD SPK (terlampir)

b. Blangko Ijazah SDLB Kurikulum 2013 (terlampir) c. Blangko Ijazah SMP

1) SMP Kurikulum 2006 (terlampir) 2) SMP Kurikulum 2013 (terlampir) 3) SMP SPK (terlampir)

d. Blangko Ijazah SMPLB Kurikulum 2013 (terlampir) e. Blangko Ijazah SMA

1) SMA Kurikulum 2006 (terlampir) 2) SMA Kurikulum 2013 (terlampir) 3) SMA SPK (terlampir)

f. Blangko Ijazah SMALB Kurikulum 2006 (terlampir) g. Blangko Ijazah SMK Program 4 Tahun

1) SMK Kurikulum 2006 (terlampir) 2) SMK Kurikulum 2013 (terlampir) h. Blangko Ijazah SMK Program 3 Tahun

1) SMK Kurikulum 2006 (terlampir) 2) SMK Kurikulum 2013 (terlampir)

2. Blangko Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C a. Blangko Ijazah Paket A (terlampir)

b. Blangko Ijazah Paket B (terlampir) c. Blangko Ijazah Paket C (terlampir)

Jakarta, 6 April 2017 KEPALA BADAN,

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini juga akan dijelaskan bagaimana kepentingan ekonomi dan politik yang saling bersinggungan dan menyebabkan siklus bisnis politik terkait dengan pemilu

Pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata) dapat menurunkan jumlah parasitemi pada mencit Swiss yang di inokulasi PbA dibanding dengan mencit swiss kontrol yang

Signifikansi tersebut lebih besar dari P value 5%, maka dapat disimpulkan hipotesa nol diterima yang artinya non performing loan bank devisa tidak memiliki

Dengan melihat sifat- sifat serta kemampuan yang dimiliki pemimpin perempuan, peneliti akan bisa menilai.. sgkses atau gagalnya kepemimpinan perempuan dalam birokrasi,

Ketika kamu mengukur dengan satuan jengkal, pasti di berbagai negara ukuran benda yang sama tidak akan memiliki hasil pengukuran yang sama karena ukuran jengkal tiap

MACAM MADU DAN HERBAL ALAMI BERKUALITAS YANG AKAN MERLAYANI ANDA DIMANA

Dengan sebuah aplikasi yang terpasang pada smartphone, maka papan skor tersebut dapat dikendalikan secara nirkabel dengan jarak yang cukup jauh, karena1.

Konsep laptop yang ideal berdasarkan pilihan responden melalui proses evaluasi dari 27 profil/kombinasi/stimuli yang disajikan dalam bentuk kuesioner dengan membuat rating adalah