perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
STRATEGI ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MEMPEROLEH PENGIKLAN UNTUK JENIS IKLAN BARIS
DI KORAN JITU SURAKARTA
Oleh :
DIAN PUTRI RAMANDA D 1307022
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
iv MOTTO
Kesabaran dan keikhlasan adalah kunci dalam menjalani kehidupan Jangan pernah sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada
Proses adalah hal terpenting dalam setiap kegiatan dan masalah
Pergunakanlah untuk memupuk semangat,
Meredakan kemarahan, meredam angkara murka, megubur rasa iri,
Menekan kesombongan, menahan lidah, mengekang tangan,
Sampai tiba waktunya Anda memanen seluruh hasilnya.
Jangan sia-siakan waktu untuk ragu-ragu dan takut
Laksanakanlah pekerjaan yang ada didepan mata, sebab tugas saat ini yang
Dilaksanakan dengan sebaik-baiknya akan menjadi persiapan terbaik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Sebagai ungkapan rasa trimakasih, penulis persembahkan karya ini kepada : Allah SWT
Nabi Muhammad SAW
Bapak dan Ibuku tersayang, terimakasih untuk kasih sayangmu dan
pengorbananmu, hingga akhirnya aku sampai menyelesaikan kuliahku Kakak dan Adikku tersayang.
Special thanks to : Wisnu Ardy Nugroho yang selalu memberi
semangat-semangat yang begitu berguna buat saya.
Sahabat-sahabat ku yang ada di Solo, Irine, Chika, Dewi, Nikita, Tisa,
Latif, Eka, Rio, terimakasih untuk semangat dan canda tawa kalian. Teman-teman Diploma III Advertising angkatan 2007 dan 2009
Keluarga besar CV. MMb Koran JITU, khususnya tim sales, terimakasih
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Media sebagai Tugas Akhir
dengan judul “ STRATEGI ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MEMPEROLEH PENGIKLAN UNTUK JENIS IKLAN BARIS DI KORAN JITU
SURAKARTA”
Tulisan ini merupakan salah satu syarat kelelulusan pada Program
Diploma-III Komunikasi Terapan / Advertising Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Sebelas Maret Surakarta, yang merupakan sebuah lembaga
pendidikan periklanan dimana penulis mengimpletasikan diri di dalamnya untuk belajar. Dalam tulisan ini, penulis mencoba membuat sebuah rangkuman tentang proses yang terjadi dalam dunia periklanan yang di dalamnya penuh dengan
tantangan dan hal-hal yang selalu berkembang dari hari ke hari. Selain mennjadi rangkuman pembelajaran yang penulis alami untuk dapat lebih mengembangkan
diri dalam displin ilmu periklanan ini, penulis juga berharap kepada siapun yang kebetulan membuka lembaran-lembaran kecil ini dan membaca tulisan didalamnya , dapat mengambil manfaat dan menjadi sumber pembelajaran yang
cukup berarti baginya.
Tugas akhir ini berisi tentang contoh bagaimana proses menangani klien,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
dijalani penulis di sebuah perusahaan media cetak bernama CV. MMb Koran JITU, salah satunya dari sekian banyak perusahaan media cetak di
SURAKARTA. maka dengan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Aryanto Budhy S, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Diploma III
Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. Kandyawan selaku Dosen Pembimbing Akademik Universitas Sebelas
Maret.
4. Drs. Subagyo, SU. selaku Penguji 1 laporan Tugas Akhir Kuliah Kerja Media (KKM) 2012.
5. Sri Herwindya Baskara Wijaya, S.Sos., M.Si. selaku Penguji 2 dan Dosen pembimbing laporan Kuliah Kerja Media (KKM) yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa serta memberikan petunjuk-petunjuk serta saran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Jimmy Soegiarto selaku Pemimpin Perusahaan CV. MMb Koran JITU.
7. Ari Sadewo selaku HR.Manager CV. MMb Koran JITU.
8. Seluruh staf dan karyawan CV. MMb Koran JITU, khususnya divisi Account
Executive yang telah memberikan ilmu dan saran-saran yang membangun.
commit to user
viii
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN... ii
PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ...1
B. Tujuan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Definisi Periklanan.. ... 8
B. Jenis-Jenis Periklanan ... 9
a. Berdasarkan Manfaat ... 9
b. Berdasarkan Klasifikasi……….. ... 10
C. Strategi Promosi ... ...10
a. Definisi Strategi Promosi ... 10
b. Tujuan Promosi……… ... 11
commit to user
x
E. Pemasaran………...………... 14
F. Surat Kabar……… 17 a. Pengertian Surat Kabar……… 17 b. Fungsi Surat Kabar……….. 20 G. Account Executive ………... 23
a. Pengertian Account Executive……… 23 BAB III PROFIL INSTANSI ………... 29
A. Sejarah Berdirinya CV. MMb Koran JITU ... 29
B. Company Profile ... 30
a. Visi dan Misi.. ... 32
b. Bisnis Model………. ...32
c. Jenis Pilihan Sarana Promosi ... 33
d. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan... 34
e. Manfaat Beriklan Di Koran JITU... 34
f. Target Market JITU... 35
g. Bukti Keberhasilan JITU... 35
C. Struktur Organisasi …………... 35
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ... 40
A.Pelaksanaan Magang ... 40
B. Waktu Pelaksanaan Magang ……….40
1. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) ... 40
2. Tempat dan Lokasi Kuliah Kerja Media (KKM) ... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi 4. Kegiatan Selama pelaksanaan
Kuliah Kerja Media (KKM) Per Pekan ... 41
C. Focus Of Interest ...43
D. Proses Dengan Klien……...47
1. Pra Mencari Klien………...46
2. Saat Mencari Klien ...47
3. Paska Mencari Klien ……….……….47
E. Kendala-kendala……….53
F. Solusi………...54
G. Kemajuan………55
BAB V PENUTUP ... 56
A. Kesimpulan Kuliah Kerja Media (KKM)... 56
B. Proses Kuliah Kerja Media (KKM) ... 56
a. Focus Of Interest ……… 56 b. Refleksi Kuliah Kerja Media (KKM)………...56
C. Saran-Saran………....58 DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sampul Depan Koran Jitu………30
Gambar 2. Logo Koran JITU………. ... 31
Gambar 3. Struktur Organisasi CV. MMb Koran JITU ……….. 39
Gambar 4. Layout Iklan Baris dari Awild Cell Solo ...50
Gambar 5. Layout Iklan Baris dari International Computer Solo ...51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Model Dasar Sistem Komunikasi Pemasaran ... 16
Tabel 2. Perbandingan JITU Dengan Media Lain …………...………. 36
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini iklan telah merasuk keseluruh sendi kehidupan.
Perkembangan pasar yang semakin pesat telah berhasil mengubah pola hidup masyarakat sehari-hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi periklanan bertindak sebagai salah satu upaya marketing yang
strategis, yaitu upaya memperkenalkan barung atau jasa untuk dapat meraih keuntungan, jadi secara langsung maupun tidak langsung, pada zaman
sekarang ini iklan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Setiap hari kita melihat atau mendengar iklan dimana-mana. Bahkan ratusan iklan setiap harinya dapat kita saksikan, kita dengarkan, baik pada saat
kita beraktivitas sampai saat kita menjelang istirahat, kita masih bisa menikmati yang namanya iklan.
Periklanan saat ini sedang menjadi sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi wacana penting dalam bisnis. Usaha bisnis yang besar selain merupakan sebuah industri, periklanan juga merupakan sarana yang
dipergunakan oleh orang banyak untuk mempromosikan produknya. Kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi
kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif juga akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah produk. Dunia periklanan adalah dunia bisnis yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
luas. Sebuah iklan diharapkan dapat memberi reaksi atas suatu ide yang disuguhkan dan mengubah persepsi mereka tentang suatu produk atau jasa.
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang
atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya.
Sedangkan iklan itu sendiri diartikan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat. Melalui iklan dapat menyampai pesan tentang produk yang ditawarkan agar seluruh masyarakat mengenal bahkan
membeli produk tersebut.
Menurut Kotler (1997:92), sebagai salah satu komponen dalam bauran pemasaran iklan memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Memberikan informasi
Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik
tentang barang, harga ataupun informasi lain yang mempunyai nilai kegunaan bagi konsumen.
2. Membujuk dan Mempengaruhi
Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli yang potensial, dengan
menyatakan bahwa suatu produk akan lebih baik daripada yang lain. 3. Menciptakan kesan ( image )
Melalui sebuah iklan, orang akan mempunyai kesan tertentu tentang apa
commit to user
3
kepada masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.
4. Memuaskan keinginan
Sebelum memilih dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin
diberitahu terlebih dahulu. Seperti : harga, keuntungan apabila memakainya, kandungan yang terdapat didalamnya.
5. Periklanan merupakan alat komunikasi
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah atau lebih, sehingga keinginan meraka dapat terpenuhi dengan cara efisien dan
efektif.
Pada dasarnya periklanan sudah sejak lama digunakan sebagai media untuk menginformasikan kebutuhan membeli maupun menjual berbagai
produk barang atau jasa. Oleh sebab itu periklanan sering digunakan sebagi tolak ukur maupun cerminan karakter, kemajuan ekonomi dan tingkat
kemakmuran masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kecanggihan penyajian iklan di negara-negara yang sudah maju dengan negara berkembang dan sejauh mana bangsa yang bersangkutan telah mampu
menggunakan fungsi-fungsi iklan tersebut. Dilihat secara fungsi maupun definisinya, maka tidaklah mengherankan jika banyak produsen yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
surat kabar dan sebagainya ) maupun Below the line ( Poster, Billboard, dan lain-lainnya).
Di Indonesia sendiri, saat ini masyarakat tengah menunjukan sifat antusiasnya dalam mengahadapi iklan. Oleh sebab itu, tidaklah heran apabila
kita sering menjumpai ragam bentuk iklan , baik itu pada televisi, radio, surat kabar , internet maupun media luar ruang lainnya, seperti billboard, baliho, neon box, spanduk, dan lain-lainnya. Tanpa kita sadari tubuh manusia pun
pada saat ini dijadikan media untuk beriklan baik secara tidak langsung, hal ini terlihat dari baju, celana, sepatu, topi, tas, jam tangan, maupun handphone
yang digunakan mesti ada merk suatu produk tertentu. Alasan oarang beriklan adalah untuk memperkenalkan produknya, membuka dan memupuk pasaran baru, memelihara loyalitas konsumen, mempengaruhi keputusan
pembeli, menunjang usaha penjualan, menghadapi dan mengatasi kompetisi, menginformasikan siapa yang memproduksi dan dimana dapat diperoleh,
mendukung usaha berpromosi dan servis, menciptakan raising demand (arus permintaan yang deras) dan mengusahakan stabilitas produk.
Produsen tidak hanya dituntut mampu menghasilkan produk yang
bagus dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhan konsumen, menetapkan harga yang terjangkau oleh konsumen tetapi yang paling penting adalah
bagaimana produsen mampu mengkomunikasikan produk kepada target sasarannya. Sehingga disinilah produsen membutuhkan kegiatan advertising yang merupakan bagian dari promotion mix ( bauran promosi ) sebagai alat
commit to user
5
keberadaannya dipasar diketahui dan disadari masyarakat. Pengetahuan, kepercayaan dan loyalitas konsumen dapat diperoleh dengan menjalankan
program periklanan secara konsisten.
Iklan dihasilkan dari suatu perencanaan yang berdasarkan data-data
produk yang telah diolah dan siap untuk diiklankan, sehingga dari hal-hal tersebut dapat terciptakan iklan yang bersifat informatif, menarik perhatian, persuasif, ditampilkan pada media yang tepat serta waktu yang tepat dan
tentunya tepat pada sasaran. Pengiklan tentunya mengalami kesulitan apabila harus bekerja sendiri untuk menyatukan semua elemen iklan, untuk itu perlu
adanya kerja sama yang dilakukan antara pengiklan dengan biro iklan. Disini fungsi biro iklan adalah mewakili pengiklan dalan melaksanakan program periklanan, dimulai dari tahap perancanan, menciptakan serta menyiapkan
dan menempatkan iklan ke berbagi media yang tepat, sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap iklan.
Kegiatan promosi periklanan dengan tujuan membangun awareness
dan meningkatkan penjualan produk ( Persuade Dan Motive ). Dengan keberadaan dunia periklanan yang sudah lama dalam dunia usaha ini,
tentunya perlu pemahaman dan pengertian yang cukup tinggi untuk menangani semua permintaan.
Client Sevice Deprtement yang menjadi barisan terdepan pada sebuah
biro iklan yang tugasnya dilaksanakan Account Executive , sebab Account
Executive inilah yang pertama kali bertemu dan bernegosiasi dengan klien,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
nantinya akan dibawa kedalam biro iklan. Account Executive harus sering berhubungan dengan klien dalam pembuatan kreatip iklan.
Jadi menurut strategi Account Executive dalam memperoleh pengiklan untuk jenis iklan baris di Koran JITU Surakarta, seorang Account
Executive yang baik harus dapat menguasai prinsip ‘ PODCC’ yaitu
planning, organizing, directing, coordinating dan controlling. Semakin besar
klien yang dihadapi, pengetetahuan, keterampilan dan sikap Accuont
Executive harus mampu menyimbangkan, begitu pula sebaliknya, bila
mendapatkan klien lebih kecil Accuont Executive harus mampu mengatasinya
juga. Untuk selalu kondisi siap dan mampu melayani klien dengan baik, seorang Accuont Executive harus terus berkembang dan mau belajar tanpa henti (process of learning ).
B. Tujuan Kuliah Kerja Media
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media adalah:
1. Tujuan Umum
a. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) di bidang Komunikasi
Terapan Program Diploma III Jurusan Periklanan (Advertising) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
commit to user
7
b. Mengetahui gambaran dunia kerja secara nyata, sehingga bisa menerapkan dan mengembangkan ilmu yang sudah dipelajari di
bangku kuliah ke dalam dunia kerja.
c. Memberikan pengalaman sebagai modal saat memasuki dunia kerja di
masa mendatang 2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh gambaran secara jelas tentang proses kerja Accuont
Executive dan kreatif .
b. Untuk ikut berpartisipasi langsung dalam proses kerja Accuont
Executive dalam menangani klien.
c. Mendapatkan pengalaman kerja yang sesungguhnya sebagai bahan pengetahuan untuk menjadi seorang Accuont Executive dan kreatif.
d. Sebagai bahan pembanding antara teori yang di dapat di bangku kuliah dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
e. Menumbuhkan, kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang perlu diperlukan memasuki lapangan yang sesuai dengan bidangnya. f. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Periklanan
Secara Etimologi iklan berasal dari bahasa Latin, yakni “ad-vere” yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Sedangkan advertensi dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa inggris yakni
“advertising”. (www.repository.usu.ac.id)
Menurut kotler (1993 : 414) definisi iklan yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia adalah :
“Periklanan (advertising) merupakan segala bentuk penyajian dan promosi non personal dari ide-ide, barang dan jasa yang dilakukan melalui media bayaran
dengan sponsor yang jelas”.
Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara
keseluruhan. Periklanan atau Advertising mengundang banyak interpretasi bagi orang awam. Banyak definisi-definisi yang dibuat untuk Periklanan, tapi inti dari
definisi-definisi tersebut adalah sama, bahwa Periklanan adalah suatu alat pemasaran. Bidang gerak sebagai alat pemasaran adalah komunikasi massa yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian
iklan.
Beberapa definisi iklan:
1) Menurut Kotler (1999) :
commit to user
9 2) Menurut wells (1992) :
Periklanan adalah komunikasi non personal yang dibayar oleh pihak
sponsor yang menggunakan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi audience.
B. Jenis-Jenis Periklanan
Djaslim Saladin (2002:133) menggolongkan jenis-jenis periklanan menjadi 2 kriteria, yaitu :
a. Berdasarkan Manfaat
1. Intitutional Advertising, yaitu periklanan untuk pembentukan citra
organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.
2. Brand Advertising, yaitu periklanan untuk pemantapan pada merek
tertentu dalam jangka panjang.
3. Classified Advertising, yaitu periklanan untuk penyebaran informasi
tentang penjualan jasa dan peristiwa.
4. Sales Advertising, yaitu periklanan untuk pengumuman penjualan khusus.
b. Berdasarkan Klasifikasi
1. National Advertising, yaitu periklanan yang dilaksanakan oleh produsen
dari suatu barang industri maupun barang konsumsi yang disebarkan secara nasional maupun regional.
2. Local Advertising, yaitu periklanan yang dibatasi oleh lingkungan
geografis.
3. Consumers Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan untuk mencapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
4. Industrial Advertising, yaitu periklanan untuk mencapai manufaktur lain
yang dapat digunakan produk yang telah di iklankan.
5. Primary Demand Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan untuk
mempromosikan produk, tanpa menonjolkan merek penjualannya.
6. Selective Demand Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan untuk
membangkitkan selektif secara jelas, menyebutkan dan mengulangi nama merek
dari produk tersebut.
C. Strategi Promosi
a. Definisi Strategi Promosi
Seperti dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan promosi adalah
upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
(www.wikipedia.com)
Dari dua pengertian strategi dan promosi di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi promosi adalah suatu perencanaan dan eksekusi sebuah aktifitas untuk
memberitahukan produk atau jasa untuk menarik calon konsumen agar mau membeli.
commit to user
11 b. Tujuan Promosi
Kotler (2005: 264-312), mengatakan bahwa unsur bauran promosi terdiri atas
lima perangkat utama, yaitu :
a) Advertising : merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide,
promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
b) Sales Promotion : berbagai intensif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c) Public relation and publicity : berbagai program untuk mempromosikan
dan/atau melindungi citera perusahaan atau produk individualnya.
d) Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk
melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
e) Direct marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat
penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan.
Terdapat lima unsur atau metode bauran promosi yang dikemukakan oleh Philip Kotler ( 2007 : 312 ), yaitu :
a. Periklanan (Advertising)
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
c. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and
Publicity)
d. Penjualan Personal (Personal Selling)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Ada beberapa konsep dalam komunikasi pemasaran, salah satu yang populer adalah konsep 7M yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (1997 : 218) terdiri dari :
a) Mission (Misi)
Apa tujuan yang ingin dicapai dari program promosi yang
dilaksanakan.
b) Market Target (Target Pasar)
Apa sasaran dari target pasar atau pasar konsumen.
c) Message (Pesan)
Pesan apa yang harus disampaikan dalam program promosi yang akan
dilaksanakan.
d) Media (Saluran Komunikasi)
e) Mix (Bauran Promosi)
f) Money (Metode Penentuan Anggaran)
Berapa banyak anggaran biaya promosi dikeluarkan .
g) Measurement (Pengukuran Efektivitas Promosi)
Bagaimana mengevaluasi hasilnya, apakah penjualan, pertumbuhan pangsa pasar atau ratio biaya terhadap pertumbuhan penjualan.
D. Strategi Media
Menurut Tom Duncan (1995) , agar dapat memenuhi 5 fungsi
commit to user
13 1. Memilih audiens sasaran
Kegagalan untuk mengidentifikasi audiens secara tepat dapat
menyebabkan hilangnya konsumen yang prospektif. Untuk dapat menetapkan segmentasi yang tepat, dalam memilih audiens sasaran
terdapat empat faktor utama yang harus dianalisa secara jeli, yaitu: (a) faktor geografis,
(b) demografis,
(c) pemakaian produk, dan
(d) psikografis atau perilaku dan gaya hidupkonsumen.
2. Menspesifikasi tujuan media
Tujuan media harus dirumuskan secara khusus.Para perencana media setidaknya harus mencari jawaban untuk ke-lima pertanyaan
berikut:
a) Berapa jumlah audiens yang harus menyimak pesan periklanan
selama masa tertentu (isu jangkauan);
b) Seberapa seringkah audience harus dihadapkan pada periklanan (isu frekuensi);
c) Seberapa banyakkah periklanan total yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu (isu bobot);
d) Bagaimana anggaran periklanan harus dialokasikan sepanjang waktu (isu kontinuitas); dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14 3. Memilih kategori media dan sarana
Setiap media memiliki kekuatan dan kelemahannya
masing-masing. Setiap pemasar harus jeli memilih media yang sesuai dengan target audiens yang akan dibidik.
4. Membeli media
Suatu strategi media yang baik harus menyatakan bagaimana media dapat membantu menciptakan pengalaman merk (brand
experience) bagi konsumen dan calon konsumen.Sifat dan tujuan
iklan berbeda antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
. Di sisi lain, media untuk beriklan juga bermacam-macam, sehingga banyak memunculkan pertanyaan bagi para pelaku iklan mengenai tingkat efektivitas media bagi produk atau jasa yang
diiklankan.
Setiap agen periklanan mempunyai cara sendiri-sendiri dalam
menciptakan sebuah iklan. Namun, pada umumnya proses penciptaan iklan yang baik setidaknya berangkat dari beberapa pertanyaan
sebagai berikut:
1. Apa yang akan kita jual? 2. Siapa yang kita bicarakan?
3. Mengapa kita mengiklankan? 4. Apa yang harus kita katakan?
5. Mengapa konsumen harus mempercayainya?
commit to user
15 E. Pemasaran
Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen
melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah
nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan
memindahkan barang /jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran.
Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Unsur-unsur dari komunikasi pemasaran dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
TABEL I
Model Dasar Sistem Komunikasi Pemasaran
Berita
mendengarkan-bereaksi-menanggapi-mendengarkan kebutuhan dan keinginan
informasi persuasi negoisasi
Berita Sumber : Nickels yang dikutip oleh Dharmmesta, 1990
Dalam upaya memasarkan produk, perusahaan perlu menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen dan perantara melalui komunikasi pemasaran. Seorang pemasar suatu produk harus memahami bagaimana komunikasi itu
berlangsung. Secara umum, suatu model komunikasi pemasaran akan menjawab beberapa hal yang meliputi siapa pengirimnya, apa yang akan dikatakan
(dikirimkan), saluran komunikasi atau media apa yang akan digunakan, ditujukan untuk siapa dan apa akibat yang akan ditimbulkannya. Dalam proses komunikasi, kewajiban seorang pengirim (komunikator) adalah berusaha agar pesanpesannya
dapat diterima oleh penerima sesuai dengan kehendak pengirim. Model proses
Sumber
Penerimaan
PENJUAL
PEMBELI
commit to user
17
komunikasi dapat memberi gambaran kepada pemasar bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap konsumen melalui desain, implementasi dan komunikasi
yang bersifat persuasif (Kotler, 2005 : 250).
F. Surat Kabar
a. Pengertian Surat Kabar
Pada umumnya, masyarakat telah mengetahui apa yang dimaksud dengan surat kabar atau lebih dikenal dengan istilah koran. Secara sederhana, surat
kabar dapat diartikan sebagai media cetak berisi informasi yang terdiri dari beberapa lembar dan biasanya terbit setiap hari. Untuk lebih jelasnya, berikut
ini peneliti tampilkan beberapa pendapat mengenai pengertian surat kabar. Dalam Kamus Komunikasi, surat kabar diartikan sebagai, “Lembaran
tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan memiliki ciri,
terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual, mengenai apa saja di seluruh dunia, mengandung nilai untuk diketahui khalayak pembaca.
(Effendy, 1986:241).
Sementara itu, Assegaff dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Masa Kini, mengemukakan definisi surat kabar sebagai: “Penerbitan yang berupa
lembaran-lembaran berisi berita-berita, karangan-karangan dan iklan yang dicetak dan terbit secara tetap atau periodik dan dijual untuk umum (Assegaff,
1983:40).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
segala peristiwa yang terjadi. Berita yang disampaikan melalui surat kabar mengandung nilai sehingga layak untuk diketahui pembaca.
Rachmadi (Sumadiria, 2005:36), mengemukakan lima ciri spesifik surat kabar, yaitu:
1. Periodisitas 2. Publisitas 3. Aktualitas
4. Universalitas 5. Objektivitas
“Periodisitas mengandung pengertian bahwa surat kabar terbit secara
teratur dan harus konsisten dengan pilihannya.Misalnya terbit setiap hari atau seminggu sekali, kecuali bila ada perubahan haluan yang diputuskan melalui
rapat paripurna manajemen (Sumadiria, 2005:36).
“Publisitas berarti surat kabar ditujukan kepada khalayak sasaran umum
yang sangat heterogen.Oleh karena itu, pesan harus dikemas dengan bahasa jurnalistik yaitu sederhana, menarik, singkat, jelas, lugas, jernih, mengutamakan kalimat aktif dan menghindari istilah teknis (Sumadiria,
2005:36-37).
commit to user
19
“Universalitas berkaitan dengan kesemestaan surat kabar dilihat dari sumbernya dan dari keanekaragaman materi isinya.Dilihat dari sumbernya,
berbagai peristiwa yang dilaporkan berasal dari empat penjuru mata angin.Dilihat dari materi isinya, terdiri dari berita (news), opini (views) dan
iklan (advertising) (Sumadiria, 2005:38).
“Objektivitas merupakan nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh
oleh surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya. Surat kabar yang baik
harus dapat menyajikan hal-hal yang faktual dan apa adanya, sehingga kebenaran isi berita yang disampaikan tidak menimbulkan tanda Tanya (Sumadiria,
2005:38).
Adapun sifat dari surat kabar menurut (Effendy, 2002:155-159) yaitu :
a. Terekam
b. Menimbulkan perangkat mental secara aktif
c. Pesan menyangkut kebutuhan komunikan d. Efek sesuai dengan tujuan
Sifat surat kabar yang pertama yaitu terekam, artinya berbagai informasi
yang disajikan melalui lembaran-lembaran yang dicetak dapat didokumentasikan dan sewaktu-waktu dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Dengan demikian,
surat kabar tidak lekang oleh waktu. Artinya, informasi atau berita yang dimuat beberapa tahun lalu bisa diketahui oleh khalayak pada masa sekarang. Jadi meskipun kita tidak ikut mengalami suatu peristiwa masa lalu tapi kita dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Informasi yang disajikan surat kabar merangsang otak kita untuk mencerna apa yang disampaikan oleh wartawan sampai akhirnya bisa memahami maksud
berita tersebut. Tetapi meskipun demikian, wartawan tidak lantas menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan atau asing bagi khalayak secara
berlebihan.Proporsi yang tepat dalam memilih kalimat agar tidak terlalu sulit untuk dipahami menjadi tugas wartawan mengingat karakteristik khalayak yang heterogen.
Pesan yang disampaikan sebaiknya menyangkut kebutuhan komunikan. Dalam hal ini, bukan berarti surat kabar menyajikan kebutuhan komunikan secara
keseluruhan. Tetapi harus dapat mengakomodir kebutuhan komunikan secara umum. Dengan demikian, khalayak merasa tertarik untuk membaca surat kabar karena informasi yang disajikan dianggap penting.
Ketika pesan disampaikan pada khalayak pembaca, tentu ada efek yang diharapkan sebagai tujuan. Tujuan komunikasi melalui surat kabar bisa jadi hanya
untuk memberi tahu tentang suatu informasi ataupun meningkatkan intelektualitas pembaca. Lebih jauh lagi, efek yang diharapkan yaitu berupa perubahan sikap dan perilaku pembaca.Efek yang diharapkan tersebut kembali lagi tergantung dari
tujuan wartawan ketika menyajikannya.Bukan hal mudah untuk melukiskan atau menginformasikan suatu peristiwa dalam bentuk tulisan.
b. Fungsi Surat Kabar
Dalam (Effendy, 2002:152-153) menjabarkan fungsi surat kabar sebagai berikut :
commit to user
21 2. Fungsi mendidik (to educate)
3. Fungsi menghibur (to entertain)
4. Fungsi mempengaruhi (to influence)
Fungsi pertama dan utama dari surat kabar yang dikemukakan oleh para ahli
komunikasi yaitu memberikan informasi. Informasi yang disajikan mengenai berbagai hal atau peristiwa yang terjadi di dunia ini.Khalayak membutuhkan informasi untuk menunjang kehidupannya, baik itu sekedar menambah
pengetahuan atau lebih jauh lagi menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk bersikap dan bertindak.
Informasi yang disajikan surat kabar mengandung nilai pendidikan di dalamnya sehingga khalayak pembaca tentu tidak rugi mengeluarkan beberapa lembar rupiah demi manfaat yang akan diperolehnya. Pendidikan dalam artian
tidak hanya sebatas pengetahuan akademik tetapi juga nilai-nilai yang dapat diambil dan dijadikan pedoman dalam hidup bermasyarakat.
Selain berfungsi memberikan informasi, surat kabar juga memberikan hiburan yang ringan. Berbeda dengan informasi yang mungkin bagi sebagian pembaca butuh sedikit waktu untuk mencerna dan kemudian memahami
maknanya, maka hiburan akan lebih mudah dan relatif cepat untuk dipahami. Dengan demikian, surat kabar telah memenuhi salah satu kebutuhan manusia yaitu
refreshing.
Surat kabar juga berfungsi mempengaruhi, dimana informasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dengan demikian, surat kabar cukup efektif dijadikan sebagai sarana untuk mensosialisasikan kebijakan atau peraturan pemerintah.
Dilihat dari bentuknya, iklan pada penerbitan surat kabar atau majalah dibagi menjadi tiga bentuk. Masing-masing mempunyai aturan dan harga sendiri-sendiri.
Menurut Totok Djuroto (2004: 83-86) adalah sebagai berikut : 1. Iklan Display
Iklan display menggunakan ukuran milimeter/kolom. Milimeter dihitung
dari ujung bagian atas iklan ke bagian bawah iklan. Kolom dihitung dari ujung kiri iklan ke ujung kanan menurut kolom yang tersedia pada surat
kabar atau majalah. Materi iklannya bisa berupa gabungan antara huruf dan gambar.
2. Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan yang terdiri dari baris huruf-huruf. Iklan baris bisa dikemas dalam beberapa bentuk seperti “Iklan baris dengan huruf biasa”,
“Iklan baris negatif (dasar hitam tulisan putih)”. Iklan baris jumlah kata -kata yang diiklankan dibatasi barisnya dalam satu kolom. Harga iklan baris
ditentukan bukan berdasarkan jumlah “kata” dalam iklan, melainkan menurut jumlah baris dalam kolom surat kabar atau majalah. Harga iklan baris antara satu penerbitan dengan penerbitan lain berbeda. Biasanya di
hitung berdasarkan bersarnya oplah surat kabar itu. 3. Iklan Pariwara/ Advertorial
Pariwara, iklan yang berbentuk berita atau artikel. Itu sebabnya pariwara
commit to user
23
dari kata advertensi dan editorial. Sedangkan bentuk iklan pariwara antar surat kabar berbeda. Ini ada kaitannya dengan gaya penulisan berita
masing-masing media cetak. Iklan pariwara juga menggunakan ukuran milimeter/kolom. Ukuran ini pula yang menentukan harganya. Ukuran
iklan pariwara juga dibatasi, bukan ukuran maksimalnya melainkan minimalnya.
G. Account Executive
a. Pengertian Account Executive
Dalam sebuah surat kabar atau media massa, Account Executive
bertindak sebagai pencari pengiklan untuk perusahaan surat kabar tersebut. Dengan kata lain segala sesuatu yang berhubungan dengan klien ditangani lewat atau Account Executive. Secara intern, Account Executive merupakan
wakil dari agency dalam membina hubungan usaha dengan perusahaan pengiklan (klien). Secara ekstern, Account Executive merupakan wakil dari
perusahaan pegiklan dengan tugas utama adalah megelola kebutuhan klien dalam bentuk kampanye komunikasi pemasaran sehingga menguntungkan kedua belah pihak.(www.scribd.com)
Account Executive dapat dikatakan sebagai mata rantai antara
perusahaan dan kliennya, dengan fungsinya untuk melayani klien secara
efisien untuk mempertahankan dan meningkatakan keuntungan. Account
Executive harus memiliki keterampilan kuat dalam menulis, melakukan
presentasi, berbicara dan menguasai bidanga pemasaran dan aspek periklanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Account Executive selain itu juga dituntut memahami konsep-konsep
pemasaran yang berlaku, khususnya dalam hal perencanaan, penyiapan,
pelaksanaan dan pengawasan.
Selain itu seseorang Account Executive diharap dapat mencari suatu
jalan baru atau pencerahan untuk dapat memasarkan produk dan mengatasi ancaman-ancaman dari pesaing produk klien. Secara umum tugas dan tanggung jawab seorang Account Executive adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan hubungan kerjasama dengan klien.
2. Pengumpulan dan penyediaan bahan referensi dan bahan petunjuk atau
pedoman baik mengenai aspek kreatip, media maupun marketing.
3. Dapat menjadi pemikiran, mempersiapkan rencana kreatif, dan rencana media sementara,.
4. Berusaha mengetahui terus menerus dan sebanyak mungkin mengenai segala aspek serta seluk beluk perusahaan dan bidang usaha klien
termasuk para kompetitornya.
Seorang Account Executive harus memiliki kriteria dasar agar menjadi sosok Account Executive yang handal, kriteria-kriteria itu sebagai berikut
antara lain adalah :
1. Mempunyai daya nalar yang tinggi
commit to user
25
2. Mempunyai pengetahuan umum yang luas
Bekal utama dari seorang Account Executive . Account Executive harus
gemar dan banyak membaca. 3. Mempunyai nalar usaha yang kuat
Seorang Account Executive harus mempunyai daya tangkap yang kuat dalam membaca setiap peluang usaha.
4. Mampu berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
Komunikasi yang baik merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang Account Executive, baik lisan maupun tertulis.
5. Mempunyai tingkat sosialisasi yang luas
Seorang Account Executive harus dapat membaur dengan masyarakat luas, dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan yang berbeda.
6. Memahami dasar-dasar pemasaran
Seorang Account Executive harus dapat mengerti konsep pemasaran, sebab
nantinya seorang Account Executive harus mengetahui bisnis kliennya dan dituntut agar bisa mengembangkan bisnis kliennya.
7. Senang akan pekerjaannya
Seorang Account Executive harus mengetahui dan mengenal pekerjaannya, segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan jangan terlebih dulu di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26 8. Displin dalam waktu
Tepat waktu dan dapat menggunakan waktu dengan efisien dan sebaik
mungkin.
9. Dapat memahami kehidupan sosial dan budaya
Peka terhadap lingkungan dimana dia berada, dapat membaca watak dan karakter setiap orang, serta dapat menempatkan diri dan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya dimana dia ada, ini
merupakan hal yang harus diperhatikan oleh seorang Account Executive.
Untuk menjadi Account Executive yang baik dituntut untuk melakukan hal-hal
dibawah ini :
1. Mengetahui segi-segi teknis pekerjaannya.
2. Mengerti dan menghayati produk, pemasaran dan sifat bidang usaha dari
klien yang bersangkutan .
3. Harus mampu membaca watak atau karakter seseorang dan dengan cepat
dapat menyesuaikan diri.
4. Memiliki positive attitude, active, dynamic, senang bergaul dengan orang lain terbuka dan pleasant personality.
5. Gemar dan banyak membaca.
Seorang Account Executive pada sebuah biro iklan juga harus mempunyai
commit to user
27
Berikut ini adalah pengetahuan umum yang ahrus dimiliki oleh seorang
Account Executive :
1. Marketing
Dapat melaksanakan penelitian terhadap konsumen atau pasar dan media
yang pada umumnya terdiri dari psikologi dan sosiologi yang mampu mendesain perilaku konsumen dan media.
2. Advertising
Account Executive harus tahu tujuan advertising , yang pada umumnya
mengandung misi dari komunikasi. Advertising merupakan salah satu
komunikasi massa yang harus dibayar untuk dapat menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan pengiklan.
3. Leardership
Mampu menunjukan sifat kepimpinan dan menentukan tujuan dan serta
mengoodinir tim. 4. Teknik Negosiasi
Mampu meyakinkan klien bahwa biro iklannya mampu melaksanakan
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan klien.keberhasilan negosiasi tergantung pada kemampuan negosiator untuk memecahkan suatu masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Berdirinya CV. MMb Koran JITU
Koran JITU adalah Koran mingguan yang disebarluaskan di Solo dan sekitarnya, yaitu Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Wonogiri yang
berdiri sejak 17 Agustus 2008. Terbit setiap Jumat setebal minimal 32 halaman full color dengan konsep iklan baris dan panduan lifestyle. Dengan konsep itu
Koran JITU memiliki misi ikut membantu masyarakat menemukan barang-barang dan servis yang mereka cari secara lebih cepat dan efisien melalui sebuah media cetak.
Dengan sirkulasi 18.000 eksemplar per minggu, Koran JITU bisa di dapatkan di lebih dari 900 warung koran, instansi pendidikan dan pemerintahan. Di
berbagai organisasi masyarakat dan tempat-tempat umum seperti rumah sakit, restaurant, café, hotel dan perkantoran, Koran panduan ini tidak sulit dicari.
Koran JITU menargetkan sekitar 75.000 pembaca dari kelas menengah setiap minggunya. Target pembaca koran JITU adalah consumtive people dan ready buyer. Pembaca ini adalah masyarakat yang membutuhkan barang atau jasa secara
cepat. Masyarakat dapat membandingkan harga dan mengambil keputusan secara langsung.
commit to user
29
harga barang) sehingga memudahkan pembaca mengatur budgetnya. Tetap focus sebagai Koran Panduan, bagian redaksi JITU sendiri mengadakan
survey terhadap pembaca setiap minggunya. Survei ini yang kemudian digunakan untuk merangkai tema berita berbasis pada apa yang diinginkan pembaca. Di
sampingitu, rubric mingguan ringan dan positif yang mengulas gaya hidup trend kota Solo & sekitarnya, saat ini menjadi ujung tombak d an daya tarik tersendiri untuk pembaca setia JITU. Tujuannya adalah menjadi media cetak yang
menyediakan informasi yang dibutuhkan para pembaca serta menjadi sebuah media dimana para pembaca bisa menyalurkan aspirasi mereka.
Dengan eksistensi konsep iklan baris gratis, berita lifestyle, dan disupport dengan website interaktif yaitu www.koranjitu.com kami percaya pembaca dapat merasakan keuntungan langsung dari Koran JITU pada saat mereka membutuhkan
barang, sebagai pembanding harga, panduan atau pun mengikuti perkembangan trend dan gaya hidup kota Solo & sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30 Berikut ini adalah wajah dari Koran Jitu :
GAMBAR 1
Sampul Depan Koran Jitu
(Sumber: CV.MMb Koran jitu).
B. Company Profile
Nama Perusahaan : CV. MMb Koran JITU
Alamat : Jl. Yos Sudarso 134, Solo 57151 Jawa Tengah, Indonesia
Telp : ( 0271 ) 633199
commit to user
31
E-mail : info@koranjitu.com
Bidang usaha : Media cetak
Jasa spesifik : Koran iklan
CEO : Jimmy Soegiarto
Sekretaris : Risa Paskah Andriyati
Team Leader Solo : Tika Purnama Sari
Team Leader Jogja : Prima
Accounting manager : Putri Perdana
Pimp.Redaktur : Anwar
Berikut ini adalah logo perusahaan :
GAMBAR 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32 a. Visi Dan Misi Koran Jitu
Visi :
1. Membantu meningkatkan aktivitas periklanan, perdagangan dan perekonomian daerah.
2. Mendorong percepatan upaya pembangunan kota Solo menjadi kota yang terhormat, maju, makmur tanpa kehilangan akar budaya yang adiluhung.
3. Menjadi bagian dari solusi bisnis masyarakat local. Misi :
1. Menyediakan media periklanan yang mudah, tepat sasaran dengan harga terjangkau di semua kalangan masyarakat.
2. Menjembatani penyedia dan pencari pekerjaan melalui sebuah
media
3. Menggalang opini public untuk ikut mencerdaskan kehidupan
masyarakat kota Solo & sekitarnya.
4. Membentuk dan membina tim kreatif yang selalu tanggap dan gesit untuk siap dalam berpartisipasi dalam pembangunan dan
penyiasatan strategi bisnis.
b. Bisnis Model
1. Iklan (informasi harga barang) – 60% isi Koran
commit to user
33
panduan jual beli terlengkap kepada masyarakat melalui sebuah media cetak.
b. Mengefisiensikan biaya operasional dalam perolehan komersial konten secara cuma-cuma melalui iklanbaris gratis.
c. Mendapatkan revenue berupa iklan yang bersifat “Ready Buying
Position”
2. Panduan Gaya Hidup – 40% isi Koran
a. Menyediakan pembaca sebuah media cetak yang memberikan inspirasi tentang gaya hidup daerahnya.
b. Menampilkan serta mengangkat tokoh masyarakat serta komunitas yang ada di daerah.
c. Menjadi wadah untuk menggalang opini masyarakat untuk
kemajuan kota.
d. Mendapatkan revenue berupa iklan yang bersifat “Equity
Position”
c. Jenis Pilihan Sarana Promosi l. Promosi dan pameran
2. Marketing service
3. Graphic design dan printing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34 d. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan
1. Jasa layanan periklanan
a. Media elektronik Radio station.
b. Media cetak , web, social media :
Koran mingguan JITU, Web JITU dan social media facebook. 2. Jasa layanan marketing dan sales promotion
3. Jasa desain dan Produksi : design iklan.
e. Manfaat Beriklan di Koran JITU
1. Untuk usaha yang baru
a. Mengkomunikasikan kelebihan dari produk/servis yang anda
tawarkan.
b. Menempatkan perusahaan anda dalam peta perdagangan dikota Solo
& sekitarnya.
c. Meningkatkan awareness masyaraka tterhadap brand produk anda.
2. Untuk usaha yang sudah berjalan
a. Mempertahankan bahkan meningkatkan brand existence perusaahn
anda di pasar local.
b. Membuat competitor anda jauh tertinggal.
commit to user
35 f. Target Market JITU
1. Pembeli eceran serta pelanggan tetap yang terdiri dari masyarakat local
serta pendatang di Kota Solo & sekitarnya.
2. Divisi pembelian dari perusahaan-perusahaan maupun organisasi
social.
3. Pusat-pusat keramaian seperti hotel, restoran, airport, rumah sakit,
café, fitness center.
g. Bukti Keberhasilan JITU
1. Labih dari 80% keterjualan Koran setia pedisinya.
2. Penambahan iklan baris & iklan komersial yang masuk di JITU setiap
minggunya.
3. Testimonial dariparapembaca& costumer iklan yang meyakini JITU
sebagai media jualbeli&panduangayahidup local terlengkap.
C. Struktur Organisasi 1. CEO
Mengatur dan memimpin jalannya perusahaan secara menyeluruh. 2. HRD
Memimpin dan bertanggung jawab atas kegiatarn operasional perusahaan secara keseluruhan.
3. Account Executive
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36 4. Administrasi
Bertanggung jawab dalam segala urusan administrasi perusahaan. file
surat, file data klien serta mengarsipkan berkas perusahaan yang lain. 5. Keuangan
Bertanggung jawab atas kegiatan pembukuanya itu mencatat keluar masuknya kas, menyajikan laporan keuangan sampai urusan pajak perusahaan.
6. Desain grafis
Menuangkan ide dan kreasi dalam pengerjaan desain iklan dll.
7. Redaksi
Bertanggung jawab atas hal-hal yang akan dituangkan kedalam koran dll.
8. Distribusi
Bertanggung jawab atas kelancaran penjualan koran ke loper dan ke
pelanggan.
Berikut ini adalah perbedaan JITU dengan media lain ;
TABEL 2
PERBANDINGAN JITU DENGAN MEDIA LAIN
JITU Media Cetak Lain
PEMBACA
Pembaca JITU adalah orang yang siap membeli barang (ready buyer) atau orang yang butuh panduan dalam membeli barang dan gaya hidup. BUKAN
BERITA HARIAN.
Pembaca media adalah orang
yang membutuhkan update
berita secara umum, baik
commit to user
37 PEMBACA
dll. Informasi iklan hanya
sebagai tambahan saja.
Pembeli Koran sebagaia nbesar di ekonomi menengah yang konsumtif & memiliki daya beli
tinggi. karena terbit setiap minggu.
Rasio keterbacaan 1 : 3,
karena informasi „hot news’
yang sama juga dimuat
dimedia cetak yang lain, radio
& tv.
Target distribusi tersegmentasi, yaitudaerah district perdagangan
serta divisi-divisi pembelian/ purchasing dari perusahaan &
organisasi.
Target distribusi adalah
masyarakat umum
Informasi jual beli lengkap, karena setiap iklan barang
tercantum harganya.
Informasi iklan barang belum
tentu ada harganya.
Pencantuman iklan barang diperketat dengan tatanan khusus sehingga mempermudah
pembaca untuk mencari barang sesuai dengan kategori &
budgetnya.
Pencantuman iklan bebas
sesuai dengan yang
diinginkan pengiklan.
Iklan display bersifat sebagai sumber informasi.
Iklan display biasanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38 IKLAN
BONUS gratis iklan online diportal jual-beli online dan facebook page yang dikunjungi
lebih dari 3000 visitors setiap hari.
Website hanya sebagai
penunjang berita saja.
Pembuatan iklan dapat dibantu oleh internal tim
Pembuatan iklan adalah
bukan tanggung jawab
penerbit.
Iklan baris gratis 2 baris pertama, sehingga para pengiklan bebas mengiklankan setiap produknya
secara cuma-cuma.
Iklan baris sudah dikenakan
biaya mulai baris pertama.
Sebagian besar iklan dihandle oleh tim internal yang memiliki
banyak database, sehingga kesempatan untuk mendapatkan referensi langsung sangat besar.
Biasa dihandle oleh biro iklan.
commit to user
39
GAMBAR 3
Struktur organisasi CV.MMb Koran Jitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40 BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Pelaksanaan Magang
Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan kegiatan wajib yang berguna untuk
menggali potensi dan pengalaman mahasiswa. Dengan demikian penulis mendapatkan pengalaman sebelum terjun langsung didunia kerja. Selama melaksanakan magang penulis dapat mempelajari banyak hal yang tidak didapatkan
dalam perkuliahan. Disamping mempelajari banyak hal, disana juga mengamati bagaimana proses pembuatan media promosi dari proses awal sampai akhir. Di dalam
melaksanakan magang penulis dibimbing oleh Ari Sadewo beserta tim.
Peran Account Excutive disini sangat luas tidak hanya pada bidang itu saja yang berlaku di Koran JITU. Pada devisi ini penulis mempelajari tentang bagaimana proses
kerja seorang Account Excutive hingga menyangkut tugas dan peranannya dalam suatu perusahaan.
B. Waktu Pelaksanaan Magang
1. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM)
Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan selama 2 bulan mulai dari
commit to user
41
2. Tempat dan Lokasi Kuliah Kerja Media (KKM)
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) ini, penulis
melaksanakan kegiatan tersebut di CV. MMb Koran JITU yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso 134, Solo 57151.
3. Posisi Dalam Instansi Selama Kuliah Kerja Media (KKM)
Pada saat Kuliah Kerja Media (KKM), penulis mendapat posisi sebagai
account executive (AE), meskipun dalam pelaksanaannya tetap didampingi
oleh struktur dari pihak instansi. Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis dapat bekerja secara nyata dan banyak memperoleh
pengalaman yang belum pernah penulis dapatkan selama dalam masa perkuliahan, penulis juga dapat bertemu dengan orang-orang hebat dan sukses.
4. Kegiatan Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) Per Pekan
a. Pekan ke-1 (tanggal 21 Maret s/d 27 Maret 2012)
Pada pekan pertama penulis berkenalan dan beradaptasi di CV. MMb Koran JITU, penulis juga mendapatkan pengarahan terlebih dahulu tentang mekanisme di divisi AE.
b. Pekan ke-2 (tanggal 29 Maret s/d 3 April 2012)
Pada pekan kedua penulis overhandle oleh tugas dari Account Executive
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
c. Pekan ke-3 (tanggal 5 April s/d 10 April 2012)
Di pekan ketiga ini penulis sudah belajar mencari lahan baru untuk iklan
baris di area Solo, dan penulis juga belajar mendampingi team Account
Executive Koran JITU dalam menggarap greeting ulang tahun roti Ganep’s
dengan cara mencari klien untuk ikut berpartisipasi dalam greeting tersebut.
d. Pekan ke-4 (tanggal 12 April s/d 17 April 2012)
Pada pekan keempat ini yang penulis kerjakan adalah mencari iklan baris, follow up iklan baris, mengisi quisioner dan masih mencari klien untuk
greeting ganep’s.
e. Pekan ke-5 (tanggal 19 April s/d 24 April 2012)
Pada pekan kelima ini penulis terus bekerja mencari iklan baris diberbagai
tempat , follow up, serta belajar mengajukan iklan komersil. f. Pekan ke-6 (tanggal 26 April s/d 11 Mei 2012)
Di pekan keenam ini penulis lebih aktif untuk mencari klien iklan baris di tempat berbeda , follow up iklan baris, dan masih melanjutkan mengajukan penawaran iklan komersil.
g. Pekan ke-7 (tanggal 3 Mei s/d 8 Mei 2012)
Pada pekan ketujuh ini penulis masih aktif melakukan kegiatan pada
commit to user
berhasil menemui klien sebanyak 31 klien dengan jumlah publikasi iklan klien sebanyak 30 klien untuk lebih jelasnya bisa dilihat dengan tabel berikut ini :
TABEL 3
Data Publikasi Iklan dari Klien oleh Penulis
di CV. MMb Koran JITU Surakarta
NO NAMA
Elektronik Mandiri Deal Edisi 184 (tgl 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Elektronik Mandiri Deal Edisi 184 (tgl 30
Elektronik Mandiri Deal Edisi 184 (tgl 30
Otomotif Mandiri Deal Edisi 185 (tgl 7
Elektronik Mandiri Deal Edisi 185 (tgl 7
Otomotif Mandiri Deal Edisi 185 (tgl 7
Elektronik Mandiri Deal Edisi 185 (tgl 7
commit to user
Elektronik Mandiri Deal Edisi 186 (tgl 14
Elektronik Mandiri Deal Edisi 186 (tgl 14
Elektronik Mandiri Deal Edisi 186 (tgl 14
Elektronik Mandiri Deal Edisi 186 (tgl 14
Otomotif Mandiri Deal Edisi 187 (tgl 21
Otomotif Mandiri Deal Edisi 189 (tgl 5 Mei
Elektronik Mandiri Deal Edisi 189 (tgl 5 Mei
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Elektronik Mandiri Deal Edisi 190 (tgl 12
Elektronik Mandiri Deal Edisi 190 (tgl 12
Elektronik Mandiri Deal Edisi 190 (tgl 12
Otomotif Mandiri Deal Edisi 190 (tgl 12
Elektronik Mandiri Deal Edisi 191 (tgl 19
Otomotif Mandiri Deal Edisi 191 (tgl 19
Otomotif Mandiri Deal Edisi 191 (tgl 19 Mei 2012) Sumber : Diolah penulis
Keterangan :
a. Deal adalah apabila klien setuju bekerjasama b. Hold adalah apabila klien tidak setuju bekerjasama
Selama melaksanakan magang 2 bulan, penulis berhasil menemui kurang lebih 50 klien dengan jumlah deal 31 iklan. Paling banyak adalah iklan dengan bidang
Elektronik untuk jenis iklan baris.
Penulis berhasil mendapatkan deal iklan dengan hasil yang lumayan banyak,
commit to user
47
perkuliahan, mengenai sistem-sistem pendekatan ke klien hingga pendekatan yang bersifat persuasif.
Account Excutive adalah orang yang ditunjuk oleh perusahaan jasa periklanan
sebagai pelaksana penghubung dalam melayani klien. Memberikan saran-saran untuk
klien yang ditanganinya serta mempelajari tuntutan yang dikehendaki oleh klien yang dalam dunia biro iklan disebut account.
Peran Account Excutive di CV.MMb Koran JITU antara lain :
a. Sebagai take order (mendapatkan penjualan)
b. Servicing (memberikan pelayanan) selama proses delivery (pengiriman) dan purna
jual kepada pelanggan.
c. Memberikan informasi kepada perusahaan klien mengenai kondisi pelanggan, pesaing, pasar, dan lain sebagainya
d. Membangun relation ship, yaitu menjaga keharmonisan hubungan antara sebuah biro iklan dengan perusahaan klien.
D. Proses dengan klien
1. Pra mencari klien
a. Komunikasi dengan perusahaan
Sebelum mencari atau mengunjungi klien, terlebih dahulu penulis di brief
oleh perusahaan beserta tim Account Executive senior untuk mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Untuk memastikan apakah klien sudah bisa dikunjungi, penulis membuat jadwal berkunjung dengan klien. Bila Jadwal kunjung sudah dibuat, sudah
seharusnya menghubungi klien secepat mungkin. Ini dilakukan agar jadwal tidak bertepatan dengan kesibukkan yang dimiliki klien
c. Aktivitas teknis
Sebelum itu penulis mempersiapkan form iklan baris dan Koran yang akan di presentasikan dengan calon klien nantinya.
2. Saat proses mencari klien
a. Komunikasi dengan perusahaan
Pada saat mencari klien kadang penulis melakukan komunikasi dengan perusahaan, bahwa sedang mengunjungi klien tersebut.
b. Komunikasi dengan klien
Saat proses bertemu dengan klien, penulis mengaplikasikan dari hal-hal yang sudah di brief dari perusahaan sebelum berangkat.
c. Aktivitas teknis
Penulis sudah mempersiapkan berkas dan form iklan baris yang sudah ditandatangani oleh Koran JITU.
3. Paska mencari klien
a. Komunikasi dengan perusahaan
commit to user
49
tadi, apakah hasilnya deal atau tidak. Seluruh Tugas mengenai produksi selesai.
b. Komunikasi dengan klien
Account Excutive diharapkan bisa memberi sentuhan secara personal.
Dalam arti sering melakukan silaturahmi lewat alat komunikasi atau pertemuan di luar jam kantor. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan yang lebih akrab dalam dunia bisnis.
c. Aktivitas Teknis
Setelah semua itu dikerjakan, penulis mempersiapkan laporan/ quisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Berikut ini adalah contoh-contoh iklan dari Klien Penulis yang dimuat di Koran JITU :
GAMBAR 4
Layout Iklan baris dari Awild Cell Solo di Koran Jitu
commit to user
51
GAMBAR 5
Layout Iklan baris dari International Computer Solo di Koran Jitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
GAMBAR 6
Layout Iklan baris dari Warno Motor Sragen di Koran Jitu
commit to user
53 E.Kendala-kendala
Semua klien tidak merupakan pemain baru dalam bidang periklanan, namun
tidak menutup kemungkinan timbul suatu masalah nantinya dalam proses kerjasama.
Adapun kendala yang terjadi adalah : 1. Pra mencari klien
Kendala yang dihadapi penulis sebelum mencari klien adalah dimana harus
mencari klien iklan baris agar calon kliennya tidak sama dengan Account
Executive senior, misalnya sebelum menemui klien kalau tidak diadakan brief
terlebih dahulu tentang pembagian klien kemungkinan besar bisa terjadi kesamaan klien.
2. Saat mencari klien
Kendala saat mencari klien yaitu bagaimana mempresentasikannya dengan tepat dan menarik agar klien tertarik untuk beriklan.
Contoh : pada saat presentasi dengan klien Awild Cell Solo, setiap pertanyaan yang diberikan oleh calon klien tersebut mengenai perusahaan dan iklan, penulis harus sudah matang tentang hal tersebut.
3. Pasca mencari klien
Balasan approved desain iklan dan budget kadang-kadang tidak langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
menunggu materi dari klien yang prosesnya agak lama, karena kemungkinan klien sedang banyak kesibukan.
Masalah-masalah diatas timbul harus dapat ditangani dengan baik, disinilah peran Account Executive sangat penting untuk menyikapi masalah diatas.
F. Solusi
Account Excutive diharapkan dapat menjelaskan alasan dari tiap masalah yang
terjadi kepada klien. Dalam menangani masalah ini Account Excutive harus memiliki
tekhnik persuasif dan tekhnik negosiasi yang baik untuk membujuk klien agar masalah yang ada tidak mempengaruhi hubungan kerjasama.
Adapun upaya yang dilakukan dalam menangani kendalanya adalah: 1. Pra mencari klien
Berkomunikasi dengan Account Executive senior, agar tidak terjadi kesamaan
calon klien, dengan cara brief bersama tim di kantor. 2. Saat mencari klien
Mempersiapkan dengan matang tentang hal-hal yang kemungkinan akan ditanyakan oleh calon klien, dan bertanya pengalaman Account Executive senior dalam berhadapan dengan calon klien.
3. Pasca mencari klien
Menjelaskan dengan baik dan benar kepada calon klien maupun klien tentang
commit to user
55
Pada dasarnya upaya untuk melakukan itu banyak kendalanya atau masalah yang sering terjadi, seorang Account Excutive adalah memberikan penjelasan ,
memberikan pengertian , serta membujuk agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak dapat terjadi. Sedapat mungkin Account Excutive dapat memenuhi kebutuhan klien
dan selalu berusaha menjaga klien tidak merasa kecewa dan tidak puas dengan hasil akhir, ini dilakukan supaya hubungan kerja sama antara klien dan di Koran JITU dapat berlanjut dalam jangka panjang.
G. Kemajuan
Setelah mengetahui solusi dalam menghadapi kendala tersebut, penulis ada
kemajuan, yaitu : 1. Pra mencari klien
Tidak ada kesamaan kunjungan calon klien dengan Account Executive senior,
karena sudah ada brief sebelum berangkat. 2. Saat mencari klien
Mampu menjawab dan menjelaskan segala pertanyaan yang diajukan oleh calon klien.
3. Pasca mencari klien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56 BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan KKM ( Kuliah Kerja Media )
Selama melaksanakan praktek Kuliah Kerja Media merupakan pengalaman
berharga bagi penulis. Teori yang telah penulis peroleh selama kuliah ternyata tidak sama persis dengan lingkungan kerja. Melalui Kuliah Kerja Media ini, penulis dapat mengaplikasikan teori – teori yang telah penulis dapat dengan study
kasus selama Kuliah Kerja Media.
2. Proses KKM ( Kuliah Kerja Media )
a. Focus of Interest
Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan di CV.MMb koran JITU selama 2 bulan mulai dari tanggal 23 Maret s/d 23 Mei 2012. Dengan jam kerja mulai hari
senin sampai sabtu pukul 08.30 – 16.30 WIB. Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis bekerja di bagian Account Excutive yang menangani
berbagai klien dan media promosi. Selama melaksanakan magang penulis dapat mempelajari banyak hal yang tidak didapatkan dalam perkuliahan. Disamping mempelajari banyak hal, disana juga mengamati bagaimana proses pembuatan
media promosi dari proses awal sampai akhir. Di dalam melaksanakan magang penulis dibimbing oleh Ari Sadewo beserta tim.
b. Refleksi KKM ( Kuliah Kerja Media )