• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHIDUPAN PENGEMIS DI KOTA MEDAN STUDI KASUS KAWASAN MESJID RAYA AL-MASHUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEHIDUPAN PENGEMIS DI KOTA MEDAN STUDI KASUS KAWASAN MESJID RAYA AL-MASHUN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KEHIDUPAN PENGEMIS DI KOTA MEDAN

(STUDI KASUS KAWASAN MASJID RAYA AL-MASHUN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

OSI KARINA SARAGIH

3113122034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

OSI KARINA SARAGIH. 3113122034. Kehidupan Pengemis Di Kota Medan Studi Kasus Kawasan Mesjid Raya Al-Mashun. Pendidikan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan,2015.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Kehidupan Pengemis Di Kota Medan Studi Kasus Masjid Raya Al-Mashun. Adapun Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana awal mula pengemis memilih pekerjaan untuk menjadi pengemis? Apa faktor-faktor yang menyebabkan para pengemis memilih pekerjaan mengemis? Bagaimana cara pengemis melakukan aksi untuk mendapatkan simpati para pemberi? Bagaimana pengelolaan pendapatan dari hasil mengemis tersebut? Bagaimana sistem persaingan antar pengemis yang terjadi di Lokasi Mesjid Raya Al-mashun Medan? Bagaimana Pendapat Masyarakat terhadap pengemis di Mesjid Raya Al-Mashun Medan? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Awal mula Infoman kunci beralih menjadi pengemis atas kemauan sendiri,faktor pendidikan yang rendah, faktor malas, faktor diajak teman, faktor kemiskinan, disuruh orangtua, tidak adanya lapangan pekerjaan, terlilit masalah ekonomi merupakan alasan untuk mengemis. Untuk mendapatkan simpati para pemberi maka pengemis melakukan strategi seperti Kesan miskin dengan penampilan lusuh, menggunakan wajah yang memelas, mengemis dengan membawa anak. Pendapatan dari hasil mengemis berkisar Rp.15.000-Rp.20.000 perhari. Sistem persaingan antar pengemis di Masjid Raya Al-Mashun Medan seperti Persaingan dalam merebut simpati para pemberi. Pendapat masyarakat terkait keberadaan pengemis di Masjid Raya Al-Mashun Medan adalah Keberadaan pengemis dikawasan masjid menjadi pro dan kontra.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan Kehadirat ALLAH SWT, atas segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beriring salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Kepada keluarganya, sahabat, dan kepada Ummatnya hingga akhir Zaman.

Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dengan judul Kehidupan Pengemis di Kota Medan Studi Kasus Kawasan Masjid Raya Al-Mashun. Dalam penyelesaian skripsi ini, tidak lepas dari hambatan, kesulitan, serta keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan bahasa namun berkat bantuan dan dorongan dari Dosen, Orang Tua, dan Rekan-rekan Mahasiswa akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan tulus hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd selaku Rekor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr.H.Restu,M.S selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial

(7)

4. Bapak Drs. Waston Malau,MSP selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan waktu, pikiran, bimbingan, dan pengarahan yang sangat mendukung dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini

5. Ibu Drs.Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Ibu Dosen Tim Peguji yang telah memberikan masukan-masukan saran dalam penyusunan skripsi

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Antropologi

8. Ayahanda Musliman Saragih dan Ibunda Indra Santi Damanik Terimakasih yang tak terhingga atas Jasa, kesabaran, semangat, kasih sayang, pengorbanan, Do’a yang tidak pernah putus dari kecil hingga

sekarang. Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya kepada Orangtua penulis

9. Kepada Kakakku tersayang Melisafira Saragih,SP dan Adikku Dian Triana Saragih yang selalu memberikan Semangat dan Do’a yang tulus.

10.Kepada Afnida Sari Napitupulu dan Rizky Rahmadhani Silitongah Terimakasih sudah menjadi Sahabat Dari SMA hingga sekarang, 7 tahun bersama yang begitu “berwarna”, berjuang bersama-sama melewati Suka

(8)

11.Sahabat Opung Jabier ( Agus Riyaf, Abet Nego Terkelin Bangun, Desyanti GirsangLehu, Siti Yuni Fadlina Amin, Mei Santi Napitupulu, Febhy Rizky Tanjung, Giot Maritho Marbun, Viktor Sinaga) terimakasih atas kebersamaan selama menempuh perkuliahan dari awal hingga akhir. Terimakasih atas bantuan-bantuan yang kalian berikan kepada penulis, serta pengalaman yang luar biasa dan begitu banyak pelajaran yang berharga bagi penulis. Semoga kelak kita mampu menjaga Silaturahmi dan sukses mengejar mimpi kita masing-masing.

12.Kepada adikku Nimas Tima Annisa Miranty selaku teman sekosan. Terimakasih untuk kebersamaan yang telah kita lalui, yang selalu sabar mendengar keluh kesah penulis selama ini. Kepada Yani Simanjuntak terimakasih untuk pesan moral yang selama ini diberikan kepada penulis. Kepada Ayu Lusoi, Dini adillah Lubis, Riski Sripita Sirait, Rosidayanti, dan Lisna Verodika selaku teman seperjuangan dalam penyusunan berkas sidang. Serta kak Ayu Febriani yang selalu sabar melayani kami.

13.Rekan-rekan Mahasiswa Antropologi 2011 terimakasih untuk kebersamaan yang kita lalui selama ini, apa yang terjadi selama 4 tahun perkuliahan akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagi penulis 14.PPLT UNIMED 2014 Di Perdagangan. ( Diyah Wahyuni, Indah Permata

(9)

15.Seluruh Siswa-Siswi SMA Negeri 1 BANDAR khususnya Kelas XII IS 1–6 terimakasih untuk kebersamaan yang luar biasa meskipun hanya dalam waktu yang singkat, pengalaman menjadi Guru PPL sangat memberikan arti bagi kehidupan penulis.

16.BKM Masjid Raya Al-Mashun Medan

17.Bapak H.Sutomo selaku Kepala Lingkungan Masjid Raya Al-Mashun Medan terimakasih atas bantuan yang diberikan selama penulis melakukan penelitian di Masjid Raya Al-Mashun Medan

18.Kepada pihak-pihak yang begitu banyak membantu, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Banyak terdapat kekurangan baik dari aspek kualitas maupun kuantitas materi yang penulis sajikan. Sehingga penulis membutuhkan saran dan kritikan yang membangun untuk kemajuan dimasa yang akan datang.

Medan, Juni 2015

(10)

DAFTAR ISI

1.2 IdentifikasMasalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Masalah ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Kajian Pustaka Mengenai Pengemis ... 7

2.2 Kerangka Konseptual ... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 22

3.3 Penentuan Informan ... 22

3.3.1 Subjek dan Objek Penelitian ... 22

(11)

3.4.1 Observasi ... 23

4.1 Gambaran Umum Masjid Raya Al-Mashun Medan ... 28

4.1.2 Sejarah Masjid Raya Al-Mashun Medan ... 28

4.1.2 Arsitektur Masjid Raya Al-Mashun Medan ... 29

4.1.3 Kepengurusan Masjid Raya Al-Mashun Medan Tahun 2015 ... 33

4.2.4 Kegiatan Di Masjid Raya Al-Mashun Medan ... 34

4.2 Gambaran Umum Pengemis Di Masjid Raya Al-Mashun Medan 35 4.3 Awal Mula Informan Memilih Untuk Mengemis ... 38

4.4 Faktor Pengemis Di Masjid Raya Al-Mashun Medan ... 44

4.4.1 Faktor Pendidikan ... 44

4.4.2 Faktor Malas ... 47

4.4.3 Faktor Mengemis Karena Kemauan Sendiri ... 48

4.4.4 Faktor Diajak Oleh Teman ... 49

4.4.5 Faktor Kemiskinan ... 49

4.4.6 Disuruh Orang Tua ... 52

4.4.7 Tidak Adanya Lapangan Pekerjaan ... 53

4.4.8 Terlilit Masalah Ekonomi ... 54

4.5 Cara Pengemis Dalam Melakukan Simpati Para Pemberi ... 55

4.5.1 Kesan Miskin Dengan Penampilan Lusuh ... 56

4.5.2 Menggunakan Wajah Yang Memelas ... 56

4.5.3 Mengemis Dengan Membawa Anak ... 57

(12)

4.7 Persaingan Antar Pengemis ... 70

4.8 Pendapat Masyarakat Terhadap Pengemis Di Masjid Raya Al-Mashun Medan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR SKEMA

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1Pendapatan Ibu Nurul Aini ... 59

Tabel 2. Pendapatan Ibu Mispiah ... 60

Tabel 3. Pendapatan Ibu Ratnawai ... 61

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Foto Ibu Nurul Aini ... 40

Gambar 2. Foto Ibu Mispiah ... 41

Gambar 3. Foto Ibu Ratnawati ... 42

Gambar 4. Foto Ibu Rosdewi ... 43

Gambar 5. Foto Dedek, Anak dari Ibu Nurul Aini ... 53

Gambar 6. Foto pengemis yang sengaja menggunakan wajah yang memelas 57 Gambar 7. Foto Ibu Sherly dengan anaknya ... 58

Gambar 8. Foto Ikatan Mahasiswa UMSU Fak.Hukum yang sedang memberikan Sosialisasi ... 65

Gambar 9. Foto Pengurus Kegiatan sedang berdiskusi mengenai Sosialisasi Pendidikan ... 65

Gambar 10. Rumah Ibu Nurul Aini dari depan ... 66

Gambar 11. Ruang Tengah Kontrakan Ibu Nurul Aini ... 67

Gambar 12. Fasilitas lemari ... 68

Gambar 13. Dapur Kontrakan Ibu Nurul Aini ... 68

Gambar 14. Jumlah Pengemis Meningkat dihari Jum’at ... 75

Gambar 15. Petugas Satpol PP yang sedang bertugas dihari Jum’at ... 80

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam ranah kehidupan sosial khusus nya perkotaan mudah sekali dijumpai fenomena sosial yang memberikan suasana baru pada perkotaan. Daya tarik kota dengan berbagai fasilitas lengkap seperti fasilitas pendidikan,fasilitas kesehatan, sarana tempat hiburan, ketersediaan lapangan pekerjaan, banyak nya industri-industri besar dan lain-lain menyebabkan masyarakat pedesaan terdorong untuk melakukan urbanisasi. Sebagian besar tujuan penduduk desa melakukan urbanisasi ke kota dengan iming-iming untuk merubah kehidupan khususnya dari segi ekonomi.

Pada kenyataannya urbanisasi yang dilakukan terkadang tidak didukung oleh skill atau pun pendidikan yang memadai, hal ini tentu bertolak belakang dengan masyarakat kota yang memiliki sistem pembagian kerja yang baik, Faktor pendidikan yang profesional pada bidang tertentu dan skill akan memudahkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Akibatnya angka pengangguran semakin meningkat, khususnya di kota-kota besar

(17)

Bagi masyarakat miskin tanpa keterampilan dan tidak mendapatkan pekerjaan di kota, maka solusi terbaik bagi mereka untuk mendapatkan uang adalah dengan cara memohon belas kasihan orang dengan meminta-minta atau mengemis. Karena mengemis merupakan kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan tanpa membutuhkan skill dan dapat dengan mudah menghasilkan uang dalam waktu yang singkat serta tidak membutuhkan modal yang tinggi, dan kegitan mengemis ini juga dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Maka tidak jarang para pengemis banyak djumpai dilampu merah, dari rumah ke rumah, warung makan, tempat wisata, perempatan jalan, pasar, terminal, mall, rumah peribadatan, dan tempat keramaian lainnya.

Para pengemis tersebar dibeberapa kota besar salah satunya kota Medan. Pada kasus ini, peneliti lebih memusatkan masalah pegemis yang berada dikawasan ditempat umum tertentu. Misalnya kumpulan pengemis di kawasan Masjid Raya Al-Mashun Medan yang terletak dijalan Sisingamangaraja. Masjid Raya Al-Mashun ini merupakan bukti sejarah kejayaan Kesultanan Deli yang lokasinya hanya berkisar 200M dari Istana Maimoon. Keistimewaan dari masjid ini adalah arsitektur nya yang bercorak Eropa,Melayu dan Timur Tengah. Sehingga tidak heran Masjid ini menjadi salah satu daya tarik para turis atau pengunjung untuk datang kemasjid tersebut

(18)

pekerja dan pegawai laki-laki yang berada dekat dengan kawasan tersebut menghentikan aktivitasnya untuk melakukan sholat Jum’at. Sehingga situasi tersebut dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para pengemis untuk mencari nafkah. Dan apabila hari-hari besar seperti Idul Fitri Maupun Idul Adha jumlah para pengemis menjadi semakin meningkat.

Dengan pernyataan diatas, masyarakat miskinlah yang “terpaksa” untuk

mengemis, namun banyak juga pengemis yang sehat secara fisik namun menjadikan mengemis menjadi mata pencaharian mereka. Untuk mendapatkan uang mereka sengaja berpura-pura untuk cacat fisik, menggunakan pakaian kumuh, membawa anak, dengan wajah yang memelas. Segala cara mereka lakukan untuk mengemis. Secara fisik memang sangat meyakinkan untuk menjadi pengemis.

Namun hal ini yang menimbulkan pertanyaan apakah setiap pengemis itu memang mengalami kehimpitan ekonomi atau keterbatasan fisik? Atau ada faktor lain yang menyebabkan mereka menjadi pengemis seperti yang dikatakan Koentjaraningrat bahwa budayalah yang membuat mereka miskin. Seperti, masyarakat yang pasrah dengan keadaannya dan menganggap bahwa mereka miskin karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya juga miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.

Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

“Kehidupan Pengemis Di Kota Medan (Studi Kasus Kawasan Masjid Raya

(19)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka identifikasi masalah nya adalah:

1. Pendidikan formal pengemis

2. Faktor yang menyebabkan mengemis 3. Jenis-jenis pengemis

4. Sosialisasi pengemis 5. Persaingan antar Pengemis

6. Cara pengemis untuk menarik simpati pemberi 7. Pihak yang terlibat pada kegiatan mengemis 8. Pendapatan pengemis perhari

9. Pengelolaan pendapatan pengemis 10.Tanggapan pemberi mengenai pengemis

11.Sikap pengemis dalam menaggapi anggapan dari pemberi

1.3Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal mula pengemis memilih pekerjaan untuk menjadi pengemis?

2. Apa faktor-faktor yang melatarbelakangi para pengemis memilih pekerjaan mengemis?

3. Bagaimana cara pengemis melakukan aksi untuk mendapatkan simpati para pemberi?

(20)

5. Bagaimana sistem persaingan antar pengemis yang terjadi di Lokasi Masjid Raya Al-mashun Medan?

6. Bagaimana Pendapat Masyarakat terhadap pengemis di Masjid Raya Al-Mashun Medan?

1.4 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui awal mula pengemis memilih pekerjaan untuk menjadi pengemis

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi para pengemis memilih pekerjaan mengemis

3. Untuk mengetahui cara pengemis melakukan aksi untuk mendapatkan simpati para pemberi

4. Untuk mengetahui cara pengelolaan pendapatan dari hasil pengemis 5. Untuk mengetahui sistem persaingan antar pengemis yang terjadi di

Lokasi Masjid Raya Al-Mashun Medan

6. Untuk mengetahui Pendapat Masyarakat terhadap pengemis di Masjid Raya Al-Mashun Medan

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

(21)

mahasiwa Pendidikan Antropologi khususnya untuk Mata Kuliah Sosiologi Perkotaan dan Antropologi Perkotaan.

2. Secara Praktis

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Awal mula Infoman kunci beralih menjadi pengemis atas kemauan sendiri yang disebabkan oleh himpitan ekonomi

2) Faktor-foktor yang menyebabkan terjadinya pengemis di Masjid Raya Al-Mashun Medan yakni: Faktor pendidikan yang rendah, faktor kemiskinan,faktor malas,faktor diajak oleh teman, faktor ats kemauan sendiri, faktor disuruh orangtua, faktor tidak adanya lapangan pekerjaan, faktor terlilit masalah ekonomi.

3) Cara pengemis melakukan aksi untuk mendapatkan simpati para pemberi yakni dengan: Kesan miskin dengan penampilan lusuh, menggunakan wajah yang memelas, mengemis dengan membawa anak.

4) Pendapatan dari hasil mengemis berkisar Rp.15.000-Rp20.000 perhari. Dan pengelolaan dari hasil pendapatan tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari. Seperti: untuk membayar uang sewa rumah, biaya pendidikan anak, untuk keperluan sehari-hari.

(23)

strategi seperti menggunakan pakaian lusuh, menggunakan wajah yang memelas, membawa anak. Persaingan dalam merebut makanan yang diberikan oleh pemberi sedekah.

6) Pendapat masyarakat terkait keberadaan pengemis di Masjid Raya Al-Mashun Medan adalah Keberadaan pengemis dikawasan masjid menjadi pro dan kontra, yang menjadi masalah besarnya adalah kebanyak pengemis tersebut memiliki keadaan fisik yang sehat tetapi kondisi tersebut disalah gunakan, mereka lebih memilih untuk ngemis di Kawasan Masjid Raya Al-Mashun Medan dimana kawasan tersebut adalah salah satu situs sejarah dan objek wisata di kota Medan.

5.2 Saran

1) Kiranya Petugas Satpol PP lebih tegas dalam menangani pengemis, sebab menurut pengamatan peneliti Satpol PP yang seharusnya menangani dan menertibkan pengemis setiap harinya hanya memperhatikan gerak-gerik pengemis saja dan jarang diberikan sanksi oleh Satpol PP. Hanya di Hari Jum’at sajalah Satpol PP mau

memberikan sanksi dan teguran kepada pengemis.

(24)

ilmu kerajinan tangan yang berkontribusi untuk menambah perekonomian keluarga. Selain itu pendataan setelah rajia harus jelas sehingga bila ada pengemis yang tertangkap untuk kedua kalinya maka akan diberikan sanksi keras sehingga memberikan dampak jera kepada pengemis.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abdullah,Supriyanto.2003.Peran dan Fungsi Masjid.Yogyakarta:Cahaya Hikmah Artidjo Alkostar.1988.Dunia Kesepian Dalam Keramaian:Telaahan Tentang

Gelandangan di Ujung Pandang.Yogyakarta:UII Press

Baswir,Revrisond.1997.Agenda Ekonomi Kerakyatan.Pustaka Pelajar:Yogyakarta Dimas.2013.Pengemis Undercover.Titik Media:Jakarta

Emil,Salim.1984.Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapata.Jakarta: Yayasan Idayu

Hanitijo Soemitro,Ronny,1988,Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri,Jakarta: Ghalia Indonesia

Lauer,Robert H.2001.Perspektif Tentang Perubahan Sosial.Jakarta:PT Rineka Cipta. Kartadirdjo,Sartono,dkk.1976.Sejarah Nasional Indonesia III.Jakarta:Departemen

Pendidikan Nasional.

Kuswarno,MS.Prof,Dr Engkus.2009.Fenomenologi.Bandung:Widya Padjajaran Koentjaraningrat.1993. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.Jakarta: Penerbit

Gramedia.

Miles,MattewB & A.Michael Huberman.2007.Analisis Data Kualitatif.Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong,Lexy.J.2010.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya. Noer Effendi. Tadjudin.1995.Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan

(26)

Parsudi,Suparlan.1983.Kamus Istilah Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:Pustaka Pengarang.

______________.1984.Kebudayaan Kemiskinan, Dalam Kemiskinan di Perkotaan.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

______________.1993.Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

Ritzer,George dan Goodman,Douglas J.2011.Teori Sosiologi Modern.Jakarta:Kencana.

Sumodiningrat,G.1998.Pembangunan Daerah Dan Pemberdayaan Masyarakat.Jakarta: PT Bina Rena Pariwara

Soekanto.Soerjono.2007.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Syahrum,Salim.2007.Metodologi Peneitian Kualitatif.Jakarta:Ciptapustaka Media.

Daftar Skripsi:

Desriyanti,2007.Miskin Papa:Kajian Antropologis terhadap Kelompok Pengemis Di Kota Medan.Tesis.Medan: Antropologi Sosial, Universitas Negeri Medan

Hairunisa,Winda.2012.Fungsi Massjid Raya Al-Mashun Sebagai Daya Tarik Wisatawan Asing Ke Kota Medan.Skripsi.Medan: Pendidikan Sejarah,

(27)

Syuryani,Irka.2013.Prilaku Pengemis Di Kota Palembang (Studi pada Komunitas Pengemis Di Kawasan Mesjid Agung).Skripsi.Palembang:Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya

Daftar Jurnal:

Siregar,Hairani.2004. “Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Pengemis Di Perempatan Jalan Di Medan”.Vol 3.No.2

Pradnyapasa,Ayu Dhita . 2013. “Sosialisasi Mengemis Studi Deskriptif Tentang Sosialisasi Mengemis Di Dusun Duluran Desa Gedangsewu Kecamatan Pare

Kabupaten Kediri”. Vol 2./No.1/Publish.2013:02

Daftar Internet:

http://firdha09060140.student.umm.ac.id/2010/02/05/mengapa-menjadi-pengemis//(4 Januari 2015)

http://ruangsosialpembangunan.blogspot.com/2009_03_01_archive.html diakses pada tanggal 22 januari 2015

https://www.academia.edu/8020154/Makalah_tentang_Pengemis diakses pada tanggal 22 januari 2015

https://www.google.com/#q=perkotaan+menurut+Arnold+tonybee diakses pada tanggal 24 feb 2015

Gambar

Tabel 1Pendapatan Ibu Nurul Aini   ..........................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hendro Gunawan, MA

Sistem ini digunakan untuk mengurusi administrasi tunjangan biaya kesehatan yang ditanggung oleh perusahaan jika ada karyawan yang sakit dan kemudian berobat di rumah sakit atau

Hendro Gunawan, MA

Oleh sebab itu, perpustakaan memerlukan katalog yang bisa memudahkan peminjam buku sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam memilih dan mencari buku yang diinginkan

[r]

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komputer di bidang permainan dan grafis menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis, sehingga penulis mengambil topik pembuatan

Reduced serotonergic activity has been implicated in the impulsive/ aggressive personality disorders for over two decades in studies of CSF serotonin metabolites,