F~!E-03' Pengaruh Konsentrasi Lannan KOH Pada Karbon AJ..tif Tempurung Kclapa untuk Adsorpsi Lc1gam Cu Erlma. 1 111/Uii/1. F.1mur Budi
FMF-113~> Analis1s Termal dan Struktur "iano Komposit dengan Bahan Pengisi Nann Partikel Abu Sekam Padi
E1·u \!arimo Gmtm;;
I ~11:-03~ Karaktemasi Partikcl Pra-Karbon dari Bunga Rumput <1ajah 1 Pennisetum Polystachyon 1 Dengan Campuran Surfaktan An1onik Sodium Dodesil Sulfat
E. Tacr. H Ha/im. R. Taslim. Zu/,,iiHW/1
FMI:-OJX Design and Performance of Ventilator Wind Turbine Made From Used Motorcyle's Cienerator
.\1..\' !ndro. T Sumurmda. V.\' ll !.\;ami/
FME-03lJ Thermodynamics and Atomistic Analysis of Laser lrradJatwn with Metal
Ri.1t>r 1-;1hdimn. lfahat .\!. 1 'rhass<'k
\.. FME-040 Sintesis dan Karakterisasi Sitat Magnetik Nanokompos1t Fc,O, Montmorilonit berdasarkan Variasi Suhu
Pintor 5)inuunoru. Krisna
FMF-1141 Peiigaruh-v-;illaSl Molaritas terhadap Struktur Krista! Lapisan Tipis ZnO (0,01; 0.02 dan I .13 Mol I
Lara Pnmata San. Frj(m Handoko. lll'lm Sugihar/ono
FME-042 Rancang Bangun Generator Fluks Aksial Putaran Rcndah Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) untuk Turbin Angin Sumbu Vertikal Tipe Douhle-Stage Savonius
\fohammad F1k1· Alqodri. Cecep E.Rustana. !fad1 \'ashe\ FMF-043 Sintesis Lapisan Tipis Komposit Ni-TiAIN menggunakan Teknik
Elektrodeposisi pada Berhagai Suhstrat .\1uarie/.Esmar Budi, !wan Sugiharrono
FMf"-044 Transmisi Putaran Gear untuk Turhin Angin Sumhu Vertikal Tipe Triple-Stage Savonious
l.fuhamad Zola. Cecep E.Ru.1/ana. HadJl\.ashn· Hv1E-04:i Analisis Struktur Krista! Material Barium Heksaferrit
BaFe12.,(CoTi0 ,Mn11 ,I, ,o,,, dengan High Energy Ball Mill Sum/ Annisa Kumalahardil'ani. E.rfim Handoko, Riser Fahdmm FME-046 Percobaan Pembuatan Oksidatror Kalium-Perklorat dengan
Proses M illtng
R. Djoko Goenmran. Untung Hmyanto .. ~fahal/r Kudn. l'iroroSudih1·o Sanmno. Ham Hila/a. /Jim Harsanli FME-047 Pemhuatan Karbon AktifBerbahan Arang Tempurung Kelapa
dengan Aktivasi Fisika dan Kimia Sebagai Filter Logam Cuprum iCu) dalam Limbah Cair
Ridho Akhar Bi/1/oro. l:'smar Budi, lfadi .\'ashn
FME-04X Perhaikan Nilai Konduktivitas Elektrolit H,SO, dcngan Bantuan Rangkaian 3-WCB
Roisatu/ .\lahmudah. Jfoh. Tm!ur
FME-114lJ Efek Variasi Ukuran Karbon Tempurung Kelapa sebagai Alat Kontrol Kelembaoan
F. li/('1 S. Aiman. R. Tii.I!Jm. Su;;ianto
XXVIII
.Ill I
\1)4
.\116
307
30X
309
·' 10
311
ll~
313
Jl'vll" -11(>!1
FM!-Ilhl
1'-.araJ..tenS<h! ~.~>a 1\.r"tal Ranum~'
Suhstitu" l "!!~un Sr Pad a Ba,.,Sr,C c !\ollfl" .\luAorromah. Lr/all Handok 1'-.arakkm.ISI s,t;lt Fisika Karbon Ak den).!an \·ariasi 1\.onsentrasi Aktl\ato
Kel~mbaban
i: [."''
r
I Jkt.molli. R. Tmlun R. 1 Penearuh l'enJ!adukan Pada Proses p\kl;l!eunaJ..an 1 eklllk ElektrodeposJ! run;s~en K.1ri> 1da terhadap Koros1
ld('~(nld i\-rtntthJ\UI"I. Esmur ~u~li. StudJ \"al llep''"" LarJSan Tipts 1 1 yo,;;1 I' ada ~ubstrat RaJa Fentik •Je1
La:-.L'r Dqw...,JtJun
1(/l/l,f{fr!.\ll<l. Fdt SuhmTUdi .. \Jardty~
.\~aiJS.J \d,!J, \ ,,Jtametn Superkapa f...arhc'll \ktlf dan Kavu Karet berda f... Oil
1
r;,,.,
/u!kt/it. \ugtulllo. R. SJ'ech.( >ptlm'tl'"'" l'cnambakn Serat ljuk P,tpan ~l'men-l npsum
1/unm \I(J!n udm .\fen Durn.WH'i . , f'c·mbuatan dan f...araktensa" Modtt· dcnl!all Karc·t .\lam Randar Betsy
J!kl~uli \f,l<l\ \ll'c'gUI' ll'tn>mhputrc
l'en~aruh J'l'i,Ip!San Karbon Pada L1 Kat;;da Batcr:11 Lithium
B(unhung l)nhunduJ.:o. Sn Rahmaw' .\nali''' \truJ..tur Kri,tal RaFe~:OJo
\kt<>ck Paduan Mekanik
( ·1 nrlu.1 .\d.'<f.iltl. Frt(m 1/undoko . . \1zj
f'emhJatan \ert>uJ.. T cmhaga Berukl deJH!aTI \1ct<>dc LlektroliSJs . I hl.';ll, !h R('f!IU [ Jc( u [>rLn·tfOStll'l. F.
L .. 'lf'tuniTtJf..n. I w Apnlw .. !fc:mt_~- p KaraktensaSJ ( Jptik dan S1lat Knsta -;uhti .-\nncalm~
fro 1 'khli<ll1!l1.<;''h.H11mhang llenna
/I;:UfJhll/
Rn 'e" \kncntllkan Perhandingan denl!atl ..\wm Be"1r 1 r R 1 dan Sudul Kn;tal 1 ctralwdron dengan Teon N lr::,l!nun Rutli'!l.';,jfiu f."'pnyanti . .Jol Peta!aruh Prn...,c:-. Penggcrusan Serbl l'erti>rma Batcral lc•n Lithium JoAo fll,\11 11 '~1° .
i'c'IH!aruh f...cteh.Jl,u1 !Jan Kompos"
l':~d~I Perf<>rm" fl.JtcraJ Jon Litlmlm
./,)~f) '/ f':\1 {/lt •\\ I·'
FME-040: Sintesis dan Karakterisasi Sifat
!\1agnetik Nanokomposit Fe_.O-t- l\1ontmorilonit
berdasarkan Variasi Suhu
Pintor Simamora•,, Krisna
Juru~an Fisika, Unm.?rsitas 1'-<egeri Medan. \'kdan
•,!:mall · ,;inghkrisna77 u gmail.com
Abstrak
PcnciJtian llll bertuJuan untuk mentzctahul 1-.araktL'nstih s1Ltt matznetik nanokumposlt Fe;UJ :\lontmunl\lnJt :-erta mcntzetahuJ pcntzaruh suhu terhadap karah.tcristik NanokompPsit h';( l1 :VIontmonJ,,nit tersehut. :\anc-h.omposit Je,O.J - \1ontmonlonit dismtet1s dengan menggunakan metode kopres1pitasi. SmtcsJs dilakukan dentzan mencampurka1 11asir hes1 dengan HCI '>t:hagai pelarut
dan NH.~OH sehagai pengendap. llasil cndapan yang terhentuk kt:mudian LiiCIICi bcrulang-ulang dengan aquadc, dan d1kcnngkan dalam oven. Sclanjutn;a, scrhuh. nanopartikcl Fe•( l.J terse but dicampurkan kcdalam 11ltlll!l11\lrill>nit yang telah dilarutkan dcngan air kemudian diaduk dengan magnctik stirrer dan dipanaskan pada vanasi suhu 40
·c
7(JC( ·_ dan I 00 ( ·. selan]utnya ditamhahkan,;ctetes dem1 setetes NaOH sampai 100 m1 kemudian dicuci dengai a1r hcrsih dan dikc'ringh.an dalam mTn. Nanokompostt ::.antz dihasilkan dikarakterisasi dengan mcnggunakan alat \'-Rm l>it/iw'!omcrcr (XRDI untuk mengetahui ukuran kristal dan h.andungan t:tsa yantz terhcntuk dan l'ihratmg Scm1plc .\!agne/omeler t VS1\!) untc:k mengctahui sifat magnettk bahan. Dari hasii penguJJan .\-Rav
/)iffractomcrcr (XRD) tcrhadap Nanopartikel FL·'O.J menun]ukkan ukuran kristal '1..\,1-:69 l nnL Dan has II pengupan l'ihmting S,llllf'lc .\!agnclotll<'lcr ( VSM) dipcrulch nilai magnetik saturasi t \.Li untuk sampc! nanoparllkel Jc;(), scbcsar 5::'.15 cn1LL'gr dan untuk sam pel nanoknmposit pad a sulllt 40 '( ·. 7(1 ( dan 1 oouc
dipcrolch nilai Magncttk satur<1SI tM-1 yaitu .<.~65 L'lllll'gr. -!.635 emu gr. dan 4. 'S emu gr. Sedangkan medan kocrsl\ ttas ( ~L) ma;,mg-masmg ,;am pel sehcsar 0.010::' T, (),()112 T. dan OJIJ.l(J T. D:m basil llll dapat disimpulkan bahwa
SL'lllakin tmgg1 suhu nanokomposit yang di\anasikan maka semah.m tinggi .JUga nila1 magncttk saturasi dan medan km:rsivitasnya schingga s1ht matznetik bahan tcrsebut akan semakin hcsar.
Keyword.\: fhtrlikc/ nann. Fe<( J~. mnnrmori//nnilc. kocnn·itu.l
F M E-041 : Pengaruh Varia
Terhadap Struktur Kristal La
({LOt~0.02
dan
0,03
Lara
Pennata Sari*
1•
Ertan Handoko,
Junhan f tstka. I aJ,.,ultas :V1atematika dan Ilr
l'niH:rsitas ~egcri Jaka
J I Pl'tmtda '\o. 10. Ra\\ a man gun.,
*' hnaii: ukhtilaratcLgr I\\ an-Sugthartono!cl. u
Abstrak
Telah diiah.ukan pc:numbuhan !ap1san tl>'IS ZnO de
21 !:0 -.;ebal'.ai larutallJ'' c,unor dan air de-ionisasi' d1 at~h -,uh~trat S1 1 I I I 1 dcngan menggunakan tekni (US I'). Penumhuhan lap1san llpls lnO tersebut
-l50''C -.;clama 10 men1t. dengan \artasi molaritas
moL l'cnl'.aruh dan molantas pada struktur dikaraktcri,;.asJ den~:an X-ru1 ,/if/rucriun (XRD). Ha menunjukkan bah~\a -.ampcl lapi:>an ttpis ZnO struh.tu-r \\ urtntehcksagonal dengan ( 002 ), ( 1 00) b1dang knstal vang: domman. Intenstta~ yang dihasi mcnJmrkatnva nllllantas. SclanJutnya Lmtuk r
param~tcr k;,-1 dan tmgh.at 1--eknstalan lap1san tipis ; Japat dilakukan dengan sotiware GSAS dengan me
Kala Kund In< 1. mnlantas, l'SP. X-Rar
.---SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MAGNETIK NANOKOMPOSIT
Fe
30
4 -MONTMORILONIT BERDASARKAN V ARIASI SUHU
Pintor Simamora
1"'),Krisna
21
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Medan, Medan
2
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Medan, Medan
•)Email: pintor_fisika@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat magnetik nanokomposit Fe304 - Montmorilonit serta
mengetahui pengaruh suhu terhadap karakteristik Nanokomposit F~0 4 - Montmorilonit tersebut. Nanokomposit
Fe304 - Montrnorilonit disintetis dengan menggunakan metode kopresipitasi. Sintesis dilakukan dengan
mencampurkan pasir besi dengan HCJ sebagai pelarut dan N~OH sebagai pengendap. Hasil endapan yang
terbentuk kemudian dicuci berulang-ulang dengan aquades dan dikeringkan dalam oven. Selanjutnya, serbuk
nanopartikel Fe304 tersebut dicampurkan kedalam montmorilonit yang telah dilarutkan dengan air kemudian
diaduk dengan magnetik stirrer dan dipanaskan pada variasi suhu 40°C, 70°C, dan IOO"C, selanjutnya
ditambahkan setetes demi setetes NaOH sampai 100 ml kemudian dicuci dengai air bersih dan dikeringkan dalarn
oven. Nanokomposit yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan alat X-Ray Diffractometer (XRD)
untuk mengetahui ukuran kristal dan kandungan fasa yang terbentuk dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui sifat magnetik bahan. Dari hasil pengujian X-Ray Diffractometer (XRD) terhadap
Nanopartikel Fe304 menunjukkan ukuran kristal 34,8691 run. Dan hasil pengujian Vibrating Sample
Magnetometer (VSM) diperoleh nilai magnetik saturasi (M,) untuk sampel nanopartikel Fe304 sebesar 52,15
emulgr dan untuk sampel nanokomposit pada suhu 40°C, 70°C dan IOO"C diperoleh nilai Magnetik saturasi (M,)
yaitu 3,365 emulgr, 4,635 emulgr, dan 4,75 emu/gr. Sedangkan medan koersivitas (H0) masing-masing sampel
sebesar 0,0102 T , 0,0112 T, dan 0,0136 T. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa semak.in tinggi suhu nanokomposit yang divariasikan mak.a semakin tinggi juga nilai magnetik saturasi dan medan koersivitasnya sehingga sifat magnetik bahan tersebut akan semakin besar.
Abstract
This study aims to investigate the characteristics of the magnetic properties of Fll:!04 - Montmorillonite
nanocomposite and detennine the effect of temperature on the characteristics of FllJ04 - Montmorillonite
nanocomposite. Fll:!04 - Montmorillonite nanocomposite were synthesized using coprecipitation method.
Synthesis is done by mixing iron sand with HCl as solvent and NH.OH as a precipitant. The results of the precipitate is then washed repeatedly with distilled water and dried in an oven. Furthennore, the Fe304
nanoparticles powder mixed into the montmorillonite which has been diluted with water and then stirred with a magnetic stirrer and heated at temperature variation 40"C, 70"C, and 100°C, then NaOH was added dropwise to 100 ml of water and then washed with aquades and dried in an oven. The resulting nanocomposite characterized by using X-Ray Diffractometer (XRD) to detennine the size and content of the crystal phase and Vibrating
Sample Magnetometer (VSM) fanned to detennine magnetic properties of materials. From the test results of
X-Ray Diffractometer (XRD) to indicate the size of the crystal Fe304 Nanoparticles 34.8691 nm. And Vibrating
Sample Magnetometer (VSM) test results values obtained magnetic saturation (Ms) for Fe304 nanoparticle
samples of 52.15 emu/gr and for the nanocomposite sample at 40°C, 70"C and IOO"C values obtained Magnetic saturation (Ms) is 3.365 emulgr, 4.635 emu/g. and 4.75 emu/g. While the coercivity field (He) of each sample is 0.0102 T, 0.0112 T, and 0.0136 T. From these results it can be concluded that the higher the temperature of the nanocomposite which varied the higher the value of magnetic saturation and field koersivitasnya so the magnetic properties of these materials will be even greater.
Keywords: nanocomposite, Fe304> montmorillonite, coprecipitation.
1. Pendahuluan
Pencemaran lingkungan oleh logam berat menjadi masalah yang cukup serius seiring dengan penggunaan logam berat dalam bidang industri yang semakin meningkat. Logam berat banyak digunakan
karena sifatnya yang dapat menghantarkan listrik dan
panas serta dapat membentuk logam paduan dengan logam lain (Raya, 1998). Keberadaan logam berat
dilingkungan seperti tembaga, kadmium, dan timbal
merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat
perhatian serius, mengingat dalam konsentrasi
tertentu dapat memberikan efek toksik yang
berbahaya bagi kehidupan manusia dan
lingkungannya.
Metode adsorbsi merupakan salah satu
diharapkan dapat mengambil ion-ion logam berat dari perairan. Logam berat dengan konsentrasi tertentu dalam perairan dapat menjadi sumber racun bagi
kehidupan perairan. Berbl:lgai usaha untuk
mengurangi kadar logam berat di perairan telah banyak dilakukan. Metode yang paling sering
digunakan adalah adsorpsi. Teknik m1 lebih
menguntungkan daripada teknik yang lain dilihat dari segi biaya yang tidak begitu besar serta tidak adanya efek samping zat beracun.
Saat ini telah banyak ditemukan bahan baru yang mempunyai kegunaan sebagai adsorben, di samping untuk berbagai keperluan lain. Untuk bahan jenis anorganik, misalnya telah banyak disintesis senyawa oksidasi logam dengan karakteristik tertentu
seperti zeolit mesopori, silica gel dan magnetit dan
lain-lain yang dapat digunakan selain adsorben juga untuk katalis, penukar ion, dan lain-lain. Penggunaan bahan-bahan anorganik seperti diatas relatif lebih menguntungkan dibanding bahan organic karena kestabilan yang tinggi terhadap mekanik, temperatur
dan pada berbagai kondisi keasaman.
Oksidasi besi merupakan suatu material yang sangat menarik untuk dipelajari diantara oksidasi-oksidasi logam transisi lainnya. Bahan-bahan tersebut ditemukan secara ilmiah dalam bentuk mineral oksida
besi berupa magnetit (Fe304), maghemit (y-Fe203),
dan hematit (a.-F~0 3). Jenis oksidasi yang bersifat
magnet adalah magnetit (Fe304) dan maghemit
(y-Fe2~). Sintesis magnetit dan maghemit dalam skala
nanometer telah banyak dilakukan dengan berbagai metode, antara lain metode reaksi sol-gel, larutan
kimia, sonochemical, dan kopresipitasi. Nanopartikel
magnetit merupakan suatu material yang memiliki
berbagai keunggulan, antara lain bersifat
superparamagnetik, kejenuhan magnet yang tinggi. Fenomena ini terus meningk:at seiring pengaruh ukuran dan permukaan yang didominasi oleh sifat magnetik dari masing-masing nanopartikel.
Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa nanopartikel magnetit tanpa modifikasi memiliki kestabilan termal yang rendah, memiliki kelarutan dalam air yang rendah dan dapat mengalami reaksi
batik membentuk fasa intermediet FeOOH.
Menyiasati hal tersebut, maka dilakukan pelapisan
(encapsulation) pada berbagai material pendukung,
seperti bentonit, silika, dan kitosan.
Menurut Riyanto (1994) dalam jurnal (Serly,
2009), Tanah bentonit mengandung kurang lebih 85%
montmorilonit, dengan ciri-ciri antara lain : jika diraba licin, lunak, memiliki kilap lilin, berwarna pucat dengan penampakan putih, hijau muda, kelabu
atau merah muda dalam keadaan segar dan jika telah
lapuk berwama merah kehitaman. Menurut Ogawa
(1992), Kelompok montmorilonit paling banyak
menarik perhatian karena montmorilonit memiliki kemampuan untuk mengembang (swelling) bila berada dalam air atau larutan organik serta memiliki kapasitas penukar ion yang tinggi sehingga mampu mengakomodasikan kation dalam antar lapisrumya
dalamjumlah besar. Dengan memanfaatkan sifat khas
dati montmorilonit tersebut, maka antar lapis silikat lempung montmorilonit dapat disisipi (diinterkalasi) dengan suatu bahan yang lain.
Dalam penelitian pembuatan Fe304 ini
metode yang akan digunakan adalah metode kopresipitasi. Metode ini dinilai lebih cocok karena
lebih mudah untuk dilakukan, bahan-bahan dan cara
kerja yang digunakan juga lebih sederhana. Kelebihan dari metode ini adalah prosesnya menggunakan suhu
rendah dan mudah untuk mengontrol ukuran partikel
sehingga waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Pada penelitian ini akan disintesis suatu
nanokomposit Fe304-montmorilonit yang digunakan
untuk mengadsorbsi logam berat. Pembuatan
nanokomposit ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas adsorben sehingga dapat menyederhanakan
proses pemisahan dan pemisahan dapat lebih baik dati
material semula yang belum digunakan. Pasir besi yang digunakan dalam pembuatan nanokomposit ini berasal dari Sungai Simaritop yang berada di daerah Porsea, Sumatera Utara.
2. Metode Penelitian
2.1 Persia pan Bahan Dasar
Pasir basil tambangan diayak dengan
menggunakan saringan plastik untuk memisahkan antara pasir dan kerikil. Hasil dari pasir yang telah
didapat dati proses pengayakan yaitu berupa pasir
halus, kemudian pisahkan antara pasir biasa dengan pasir besi dengan menggunakan magnet permanen. Hasil pemisahan pasir besi dengan pasir biasa menggunakan magnet pennanen adalah bahan dasar
dati Fe304• Setelah pasir besi dipisahkan dengan pasir biasa kemudian diballmill (digerus) dengan tujuan untuk menghaluskan pasir besi. Setelah itu pasir besi tersebut kemudian diayak dengan menggunakan ayakan 200 mesh. Pasir besi yang sudah diayak, dikarakterisasi dengan menggunakan XRD dengan tujuan mengetahui kandungan Pasir besi tersebut.
2.2 Sintesis
F~04dengan menggunakan
Metode Kopresipitasi
Pasir besi yang telah diesktrak dilarutkan dalam HCl (Molaritas"" 12 M) dengan perbandingan 3:8, kemudian diaduk dan dipanaskan dalam magnetic stirrer pada suhu 70-90"C selama 20 menit dengan persamaan reaksi;
3 Fe304
+
8 HCI ~ 2 FeC13+
FeC12+
3Fe2~+
3H20
+
H2Setelah proses pengadukan selesai, maka basil pengadukan yang berupa larutan dipisahkan
dengan pengotomya dengan menggunakan kertas
saring kemudian diambil larutannya. Cairan basil
saringan dilarutkan dalam NH40H ( Molaritas "" 6,5)
dipanaskan dalam magnetic stirrer pada suhu 70-90 °C selama 20 menit dengan persamaan reaksi;
2FeCh
+
FeCI2 + 3H20 + 8~0H_.,. Fe104 +8~Cl+7H 20
Hasil endapan F~0 4 yang terbentuk
(berwarna hitam pekat) dipisahkan
dari larutannya yang kemudian dicuci berulang-lang dengan menggunakan aquades sampai bersih dari pengotomya kemudian di saring. Cara pencuciannya
adalah menempatkan basil reaksi pada gelas ukuran
besar, kemudian diberi aquade's sebanyak yang bisa ditampung gelas itu, setelah itu magnet parmanen ditempatkan dibawah gelas dengan tujuan bisa
menarik Fe304 supaya mengendap lebih cepat.
Apabila sudab terjadi endapan di dasar gelas air di dalam gelas di huang dengan penuangan yang
hati-hati agar endapan kental berwarna hitam (Fe304) tidak
ilrut terbuang. Untuk mendapatkan serbuk partikel
nano Fe30 4, endapan dikeringkan dalam oven pada
suhu sekitar 100°C selama 1 jam. Kemudian di
karakterisasi dengan X- Ray Diffractometer (XRD) dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM).
2.3 Sintesis Nanokomposit Fe:J04 dengan
Montmorilonit
Sebanyak 13 gram Montmorilonit dilarutkan
ke dalam air 200 ml dan diaduk dengan menggunakan
magnetik stirrer. Kemudian dicampurkan 2,3 gram
sebuk nanopartikel Fe304, dengan perbandingan mol
montmorilonit : nanopartikel Fe30 4 sebesar 1 : I.
Dipanaskan pada variasi suhu 40°C, 70°C, dan 100°C. Kemudian ditambahkan tetes demi tetes Larutan NaOH 5 M sampai 100 mi. Setelah itu nanokomposit dicuci dengan air bersih dan dikeringkan dalam oven
dengan suhu 100°C sehingga akan diperoleh
nanokomposit yang memiliki sifat magnetik.
Kemudian nanokomposit yang dihasilkan
dikarakterisasi dengan Vibrating Sample
Magnetometer (VSM) untuk mengetahui sifat
kemagnetan nanokomposit tersebut.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis XRD
(X-Ray Diffractometer)
Hasil Analisis Pola XRD (X-Ray
Diffractometer) pasir besi dari sungai Simaritop,
Kabupaten Porsea memliki kandungan Fe304 yang
cukup tinggi. Berdasarkan acuan refinement dapat
diketahui bahwa pasir besi mengandung hampir
82,2% Fe30 4 dengan impuritasnya Fe203 sehingga
pasir besi dari sungai Simaritop, dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan nanopartikel Fe304
dan juga dapat dilihat struktur Krista! F~0 4 yaitu
cubic dengan a = b = c = 8.4045 A, sedangkan
struktur Krista! untuk impuritasnya Fe203 yaitu cubic
dengan a = b = c = 8.3603 A. Dari Gambar 1 dapat
dilihat adanya puncak-puncak tertinggi yaitu pada 29
: 35,4648°; 32,6935°; 62,6691°. Puncak maksimum
terdapat pada sudut 2fJ = 35,4648° dengan jarak spasi
2.52913
A.
Penentuan fase yang terbentuk pada
Nanopartikel Fe30 4 menggunakan perangkat lunak
Match berdasarkan data-data yang diperoleh dari basil
[image:6.595.308.535.82.474.2]XRD, diperoleh gambar sebagai berikut :
Gambar 1. Pencocokan Fase Nanopartikel Fe304
dengan Magnetit
Berdasarkan gambar diatas, Nanopartikel
Fe304 yang telah disintesis memiliki fase dominan
Fe304 (Magnetit), dapat dilihat pola nanopartikel yang
dikarakterisasi (warna biru) cocok dengan pola
standar untuk fase Fe304 Magnetit (wamah merah)
berdasarkan database pola XRD dengan nomor acuan 96-900-5840. Terdapat puncak-puncak khas yang
merupakan puncak dari Nanopartikel F~0 4 yang
dirakterisasi pada 2fJ : 35,4648°; 32,6935°; 62,6691° dengan intensitas 100; 38; 37, sedangkan intensitas
untuk Fe304 Magnetit standar pada database yaitu
1000; 400.37; 337.36.
Nanopartikel dengan fase Fe304 Magnetit ini
memiliki sistem kristal cubic dengan nilai a = b = c =
8,3740 A, dengan memiliki massa jenis 5,23800
gr/cm3• Dalam menentukan ukuran kristal
masing-masing sampel dapat ditentukan, salah satunya
menggunakan persamaan scherrer. Adapun
persamaan scherrer adalah sebagai berikut :
D=~
poos9 (I)
Dari persamaan (I) tersebut, diperoleh
ukuran kristal dari sampel nanopartikel F~0 4 yaitu sebesar 34,8691 nm, Hasil ini sangat jauh berbeda
jika dibandingkan dengan basil penelitian sebelumnya
yaitu sekitar 82,42 nm,
3.2 Analisis VSM
(Vibrating Sample
Magnetometer)
Analisis sifat magnet dilakukan
menggunakan alat VSM (Vibrating Sample
Magnetometer) di laboratorium Magnetik-Bidang Zat
Mampat-PTBIN-BATAN. Tipe VSM yang digunakan adalah VSM tipe Oxford VSM1.2H. Infonnasi yang didapatkan berupa besaran-besaran sifat megnatik sebagai akibat perubahan medan magnet luar yang
histeresis dapat menunjukkan hubungan antara
magnetisasi (M) dengan medan magnet luar (H).
l
I
!
'
_____ ,_
:li ---'-
i--- -~
""'
(2)H(ll
(3)
::::::::r_- ___ --:::: ::::!
--i
__ [ __ _
_-'-·:::::::
[image:7.595.60.539.57.730.2]'"'
(5)Gambar 2. Kurva Histerisis Nanopartikel Fe304 (2},
nanolromposit Fe304 -Montmorilonit pada suhu
40°C (3), 70°C (4), 10ooc (5)
Berdasarkan Gambar 2 (2) menunjukkan
bahwa nanopartikel Fe304 tergolong magnet lunak,
karena dari kurva histeresis mempunyai urut balik
yang hampir simetris ketika dikenai medan magnet maupun ketika medan magnet ditiadakan. Atau dapat
dilihat dari luasan kurva histeresis yang sempit.
Luasan kurva bisteresis menunjukkan energi
diperlukan untuk magnetisasi. Pada magnet lunak, untuk magnetisasi memerlukan energi yang sangat
kecil. Dari gam bar 2 (2) dapat dilihat juga bahwa sifat
dari nanopartikel Fe304 sendiri tetap bersifat
ferrimagnetik.
Nilai magnetisasi saturasi (M,) untuk serbuk
Nanopartikel Fe304 adalah sebesar 52,15 emu/gr. Hal
ini dapat disebabkan karena semakin kecil ukuran
kristalnya jumlah domain magnetik dan batas domain magnetiknya juga semakin sedikit, sehingga nilai magnetisasi saturasinya (M,) mengecil. Sedangkan nilai medan koersivitasnya yaitu sebesar 0,0121 Tesla, ini menunjukan bahwa nanopartikel ini tergolong magnet lemah. Dan nilai magnetisasi
remanen nanopartikel tersebeut yaitu sebesar 8,565
emu/gram. Untuk lebih jelasnya nilai magnetisasi saturasi, medan koersivitas dan magnetisasi remanen dari masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel 1.
Tabe/ 1. Nilai magnetisasi saturasi (M,J, medan
koersivitas (H,J dan magnetisasi ramanen {M,.) untuk masing-masing sampel
Sampel Ms He Mr
(emulgr) (Tesla) (emulgr)
Sampel A (40°C) 3,365 0,0102 0,6135
Sampel B (70°C) 4,635 0,0112 0,698
Sampe1 C (100°C) 4,750 0,0136 0,8565
Dari Tabel I dapat dilihat juga bahwa nilai
He (medan koersivitas) yang diperoleb dari sampel A,
B, dan C berturut-turut adalah sekitar 0,0102 Tesla,
0,0112 Testa, dan 0,0136 Tesla. Hasil tru
memperlihatkan bahwa nilai H., (medan koersivitas)
semakin besar seiring dengan semakin bertambahnya
suhu. Semakin besar He maka sifat kemagnetannya
a.kan semakin kuat. Selain itu, nilai magnetisasi remanen yang dihasilkan dari sampel A, B, dan C
berturut-turut yaitu 0,6135 emu/gr, 0.698 emu/gr, dan
0,8586 emu/gr. Hasil ini juga memperlihatkan bahwa semakin besar variasi suhu pembuatan nanokomposit
tersebut maka akan semakin besar nilai (M,)
magnetisasi remanennya. Semakin besar nilai M, maka akan semakin besar juga sifat kemagnetannya.
VSM menunjukkan bahwa nanokomposit
F~04 - Montmorilonit yang disintesis pada suhu
100°C (sampel C) memiliki sifat kemagnetan yang lebih besar dibandingkan dengan nanokomposit
Fe304-Montmorilonit yang disintesis pada suhu 40°C
(sampel A), dan suhu 70°C (sampel B). Hal ini
membuktikan bahwa temperatur mempengaruhi
Montmorilonit, karena dengan menaikkan suhu, energi gerak molekul bertambah dan tumbukan lebih sering terjadi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih sempuma. Selain itu, sifat ketebalan lapisan baur atau jarak antar lembar montmorilonit yang bergantung terhadap suhu larutan. Semakin tinggi suhu larutan, semakin tebal lapisan baur montmorilonit. Ketika
lapisan bam membesar, besi okSida nanopartikel akan
lebih mudah masuk ke dalam ruang antar lembar montmorilonit sehingga menghasilkan nanokomposit yang memiliki sifat kemagnetan yang besar.
Pengaruh suhu pembuatan terhadap sifat kemagnetan nanokomposit ditunjukkan pada Tabel 1. Sifat kemagnetan nanokomposit yang disintesis pada
suhu 100°C {sampel C) lebih besar dibandingkan
dengan komposit yang disintesis pada suhu 40°C dan
70°C (sampel A dan B). Hal ini disebabkan oleh sifat
kemagnetan besi oksida nanopartikel yang terbentuk di dalam nanokomposit yang dipengaruhi oleh suhu.
4. Kesimpulan
Berdasarkan basil penelitian, Karakter
nanokomposit Fe304-Montmorilonit yang diperoleh
berwarua coklat kehitaman dan memiliki sifat magnet yang kuat. Karakter terbaik nanokomposit diperoleh pada perbandingan mol montmorilonit : nanopartikel
Fe304 sebesar I: 1 dengan berat montmorilonit
sebanyak 13 gram dan nanopartikel Fe304 sebanyak
2,3 gram yang disintesis pada suhu 100°C memiliki
sifat kemagnetan lebih besar dibandingkan dengan
sampel yang disintesis pada suhu 40°C dan 70°C.
Semakin besar variasi suhu pembuatan nanokomposit
Fe304 -Montmorilonit maka akan semakin besar juga
nilai medan koersivitas (lie) yang dihasilkan, sehingga sifat kemagnetannyajuga akan semakin besar.
Untuk melengk:api basil penelitian ini perlu
dilakukan karakterisasi menggunak:an x-ray
fluorescence (XRF) terhadap nanokomposit untuk
mengetahui komposisi unsumya Sampel juga
sebaiknya dicirikan menggunakan SEM agar dapat ditentukan ukuran partikelnya. Dan perlu dilakukan uji aplikasi penyerapannya.
Ucapan Terimakasih
Terimakasih kepada sahabat , ternan-ternan serta
bapak/ibu dosen fisika Unimed yang telah membantu
dalam penelitian ini dan terimakasih atas kritik dan
sarannya.
Daftar Acuan
[I] Abdullah, M., Yudistira, V., Nirmin dan
Khairurrijal, (2008), Sintesis Nanomateria,
Jurnal Nanosains & Nanoteknologi, 1 :
33-57.
[2] Agustiningrum, S.,
Karakterisasi
(2014}, Sintesis dan
Komposit
Fe304-Montmorilonit yang didapaJkan dari
Lempung A/am, Skripsi, Y ogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga
{3] Cullity, (1972) dikutip dari pene/itian Nugroho,
Bayu., S.A, (2010), Fabrikasi ferrogel dan
karakterisasi magneto-elastisitasnya
berbasis pasir besi Kediri, Malang : Fakultas MJPA Universitas Negeri Malang.
[4] Fisli, A. dan Yusuf, S., (2010}, Sintesis
Nanokomposit Magnetik Berbasis Bahan
Alam untuk Adsorben Thorium, Jurnal Sains
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir
(PTBIN)-BATAN Tanggerang, Vol II. No2:
1-6
[5] Hamzah, D., (2007}, Pembuatan, Pencirian dan
Uji Aplikasi Nanokomposit Berbasis
Montmorilonit dan Oksida Besi, Laporan
Tugas Akhir Jurusan Kimia, Institut
Pertanian, Bogar.
[6] Hosokawa, M, Kiyoshi, N., Makio ,N., dan
Toyokazu,Y., (2007), Nanoparticle
Technology Handbook, Elsevier B., All right
reserved.
[7] Hotmaria, D., (2014}, Sintetis Nanopartilcel Fe304
dengan Metode Kopresipitasi dan
Karakterisasi, Skripsi, Medan : FMIPA
UNIMED
(8] Ogawa, M., (1992), PreparaJion of Clay-Organic
intercalation Compounds by Solid Reaction
and Their Application to Photo-Functional
Material, Dissertation, Waseda University,
Tokyo
[9] Perdana, F.A., Malik., A.B., Mashuri.,
Triwikantoro, dan Darminto, (2013), Sintetis
Nanopartikel Fe304 dengan Template
PEG-1000 dan Karakterisasi Sifat Magnetiknya,
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol.l,
No.Ol
[10) Raya, I., (1998), Studi kinetika Adsorbsi Jon
Logam A/{1 1 1) dan Cr{l 11) pada adsorben chaetoceros calcitrans yang Terimobilisasi
pada Silika Gel, Thesis, FMIPA UGM,
Yogyakarta
[11] Riyanto, A., (1994), Bahan Galian Industri
Bentonit, Bandung: Direktorat Jendral
Pertambangan Umum, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral.
{12] Smalhnan, R., (2000), Metalurgi Fisika Modren
dan Rekayasa Material (Edisi lceenam ed.),
(S. Djaprie, Penerj.) Erlangga, Jakarta
[13] Sholihah, L.K., (2010), Sintesis dan Karakteristik
Partike/ Nano Fe304 yang Berasal Dari Pasir Besi dan Fe304 Bahan Komersial
(Aldrich), Laporan Tugas Akhir Jurusan
Fisika, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
[14] Trisa, S.P., (2011}, Pengaruh Temperatur
Sintering Terhadap Ukuran Nanopartilcel fe304 menggunalcan template peg-4000,