PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA PELAJARAN IPS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 067774 KELURAHAN SUKA MAJU MEDAN JOHOR
T.P. 2012/2013
T E S I S
Oleh:
K H A I R A T
NIM. 8116182012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
Khairat, NIM.
8116182012
, Peningkatan Keterampilan Sosial Pada Pelajaran IPS Melalui Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Di Kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.P. 2012/2013Permasalahan penelitian ini adalah peningkatan keterampilan sosial siswa melalui implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran IPS di kelas IV Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.p. 2012/2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial siswa melalui implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran IPS di kelas IV SD SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor Kota Medan T.P. 2012/2013.
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.p. 2012/2013 sebanyak satu kelas yang berjumlah 30 orang siswa. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan keterampilan sosial siswa pada pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Poblem Based Learning di kelas IV Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.P. 2012/2013
Penelitian ini dilaksanakan dalam kelas meliputi kegiatan Classroom Action Research (CAR) berupa kegiatan refleksi awal dan melakukan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan Classroom Action Research (CAR) dilakukan sebanyak 2 siklus dan masing-masing siklus dilakukan dengan 2 kali pertemuan dan pada setiap akhir siklus dilakukan observasi untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan sosial siswa.
ABSTRACT
Khairat, NIM. 8116182012, Social Skills Improvement In Social Studies Through Learning Implementation Model of Problem Based Learning In Student In Class 067 774 Sub-District IV SD Negeri Medan Johor Suka Maju TP 2012/2013
The research problem is to increase students' social skills through the implementation of Problem Based Learning model of learning in social studies in grade IV 067 774 State Suka Maju village Medan Johor Tp 2012/2013 This study aims to determine the student's social skills improved through the implementation of Problem Based Learning model of learning in social studies in fourth grade elementary school of 067 774 Suka Maju village of Medan Medan Johor TP 2012/2013.
As subjects in this study were fourth grade students of SD Negeri Medan 067 774 Sub Suka Maju Johor Tp 2012/2013, amounting to as much as one class of 30 students. Research object of this class action is an increase in students' social skills in social studies using a model of learning in the classroom poblem Based Learning 067 774 Sub-District IV District Suka Maju Medan Johor TP 2012/2013
This study was conducted in class activities include implementation of the class action (CAR) activity in the form of early reflection and observation to identify problems that occur in the classroom, lesson planning, action, observation and reflection. Implementation of action research (CAR) performed a total of 2 cycles and each cycle is done with 2 meetings and at each end of the cycle will be observed to determine the outcome of social skills enhancement students.
DAFTAR ISI
2.1.1 Pengertian Keterampilan Sosial Siswa ... 9
2.1.2 Perkembangan Keterampilan Sosial Siswa ... 10
2.1.3 Karateristik Keterampilan Siswa ... 11
2.1.4 Faktor Mempengaruhi Perkembangan Sosial Siswa ... 12
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran ... 13
2.1.6 Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 18
2.1.7 Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning ... 20
2.1.8 Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning ... 22
2.1.9 Langkah-langkah Problem Based Learning ... 23
2.1.10 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 28
2.1.11 Hakikat Pembelajaran IPS ... 30
2.2 Kerangka Berpikir ... 38
2.3 Hipotesis Tindakan ... 39
BAB III : METODE PENELITIAN ... 40
3.1 Jenis Penelitian ... 40
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 40
3.4 Prosedur dan Desain Penelitian ... 40
3.5 Defenisi Operasional ... 49
3.6 Alat Pengumpulan Data ... 50
3.7 Teknik Analisa Data ... 52
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1 Pelaksanaan Tindakan ... 55
4.2 Hasil Penelitian ... 71
4.2.1 Hasil Pratindakan ... 71
4.2.2 Hasil Pelaksanaan Siklus I ... 74
4.2.3 Dokumentasi Pratindakan dan Siklus I ... 82
4.2.4 Hasil Pelaksanaan Siklus II ... 88
4.2.5 Dokumentasi Siklus II ... 96
4.3 Pembahasan Penelitian ... 102
4.4 Keterbatasan Penelitian ... 107
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 109
5.1 Simpulan ... 109
5.2 Implikasi ... 109
5.3 Saran ... 110
DAFTAR PUSTAKA ... 112
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Data Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri N0 067774 Medan Johor ... 3
2 Fase Pembelajaran Problem Based Learning ... 27
3 Indikator Keterampilan Sosial Siswa ... 50
4 Indikator Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran ... 51
5 Kriteria Aktivitas Pembelajaran ... 54
6 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pratindakan ... 71
7 Persentase Keterampilan Sosial Siswa Pratindakan ... 73
8 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Siklus I Pertemuan I ... 74
9 Persentase Keterampilan Sosal Siswa Siklus I Pertemuan I ... 75
10 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Siklus I Pertemuan II ... 77
11 Persentase Keterampilan Sosial Siswa Siklus I Pertemuan II ... 78
12 Hasil Aktivitas Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I ... 80
13 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan II ... 81
14 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Siklus II Pertemuan I ... 88
15 Persentase Keterampilan Sosial Siswa Siklus II Pertemuan I ... 89
16 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Siklus II Pertemuan II ... 91
17 Persentase Keterampilan Sosial Siswa Siklus II Pertemuan II ... 92
18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 94
19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ... 95
DAFTAR GAMBAR
6 Diagram Batang Persentase Keterampilan Sosial Siswa Secara Individu Siklus I Pertemuan I ... 76
7 Diagram Batang Persentase Keterampilan Sosial Siswa Secara Klasikal Siklus I Pertemuan I ... 76
8 Diagram Batang Persentase Keterampilan Sosial Siswa Secara Individu Siklus I Pertemuan II ... 79
9 Diagram Batang Persentase Keterampilan Sosial Siswa Secara Klasikal Siklus I Pertemuan II ... 79
10 Lokasi Pelaksanaan Penelitian ... 82
11 Aktivitas Peneliti Berdiskusi Dengan Kepala Sekolah ... 82
12 Aktivitas Peneliti Berdiskusi Dengan Guru Kelas ... 83
13 Kelas IV Tempat Pelaksanaan Penelitian ... 83
14 Aktivitas Peneliti Mempersiapkan Penelitian ... 84
15 Aktivitas Guru Menyampaikan Materi Pelajaran Siklus I ... 84
16 Aktivitas Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru Siklus I ... 85
17 Aktivitas Guru Mengarahkan Siswa Membentuk Kelompok ... 85
18 Aktivitas Siswa Melaksanakan Diskusi Kelompok Siklus I ... 86
19 Aktivitas Siswa Menampaikan Hasil Diskusi Siklus I ... 86
20 Aktivitas Siswa Memberikan Tanggapan Siklus I ... 87
21 Aktivitas Guru Menyimpulkan Materi Pelajaran Siklus I ... 87
23 Aktivitas Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru Siklus II ... 96
24 Aktivitas Guru Mengarahkan Pembentukan kelompok Siklus II . 97 25 Aktivitas Siswa Melaksanakan Diskusi Kelompok Siklus II ... 97
26 Aktivitas Siswa Menyampaikan Hasil Diskusi Siklus II ... 98
27 Aktivitas Siswa Memberikan Tanggapan Siklus II ... 98
28 Aktivitas Guru Menyimpulkan Pelajaran Siklus II ... 99
29 Peneliti Mengamati Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ... 99
30 Diagram Batang Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Secara Individu ... 100
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dan
siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya. Pembelajaran
merupakan bagian dari pendidikan, yang di dalamnya ditunjang oleh berbagai
unsur-unsur pembelajaran antara lain tujuan, materi pelajaran, sarana prasarana, situasi atau
kondisi belajar, media pembelajaran, lingkungan belajar, metode pembelajaran, serta
evaluasi. Kesemua unsur-unsur pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi
keberhasilan proses belajar mengajar untuk membantu dalam mengembangkan potensi
pada diri siswa.
Pelaksanaan pendidikan kepada siswa adalah salah satu cara dalam rangka
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dasar bagi pembentukan
kepribadian yang utuh. Oleh karena itu dalam pemberian pendidikan ini terdapat
aspek-aspek yang harus dikembangkan dan ditanamkan dalam diri siswa, diantaranya aspek-aspek
kognitif, bahasa, nilai agama, moral dan sosial. Pendidikan yang diberikan harus
menyentuh pada aspek sosial mencakup tenggang rasa, kepedulian, saling menghargai,
saling menghormati, mampu bekerjasama, empati dan sebagainya.
Siswa sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang biasanya ditandai dengan perubahan fisik motorik, kognitif, sosial
dan emosional. Agar perkembangan ini dapat dicapai dengan baik, maka siswa perlu
mendapatkan pendidikan, terutama pendidikan yang benar-benar menyentuh pada aspek
diri anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Yusuf (2006:65) menegaskan bahwa: “periode yang beragam dalam
perkembangan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan.
2
persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk
pemenuhan selanjutnya. Tugas perkembangan tersebut berkaitan dengan sikap, perilaku,
atau keterampilan yang senantiasa dimiliki oleh individu.
Salah satu tugas perkembangan sosial anak yaitu memiliki keterampilan dalam
sosialnya. Ratna (2011:14) menyatakan bahwa: “keterampilan sosial adalah istilah yang
digunakan oleh para ahli psikologi untuk mengacu pada tindakan moral yang
diekspresikan secara kultural seperti berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan,
bekerjasama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati”. Penguasaan keterampilan
sosial pada diri siswa adalah sangat penting karena akan membantu anak agar diterima
dan mampu berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
Keterampilan sosial merupakan bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang
ditampilkan oleh siswa ketika berinteraksi dengan orang lain didukung pula oleh
ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan kenyamanan bagi orang lain yang berada
di sekitarnya. Kurniati (2010:35) mengemukakan bahwa: “keterampilan sosial adalah
kebutuhan primer yang perlu dimiliki oleh anak-anak bagi kemandirian pada jenjang
kehidupan selanjutnya, hal ini bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya”.
Keterampilan sosial merupakan faktor penting bagi siswa untuk memulai
kehidupan sosialnya. Bagi siswa yang tidak memiliki keterampilan sosial, maka akan
mengalami kesulitan dalam memulai dan menjalin hubungan yang positif dengan
lingkungannya, bahkan boleh jadi siswa akan ditolak atau diabaikan oleh lingkungannya.
Dampak yang muncul dari akibat penolakan ini adalah siswa akan sulit menyesuaikan
diri dengan lingkungan baik di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolahnya. Hal
ini dapat memberikan pengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa karena siswa kurang
3
Dampak lain dari rendahnya keterampilan sosial yang dimiliki oleh siswa adalah
siswa mengalami berbagai kesulitan perilaku. Siswa di sekolah mengalami kurangnya
perhatian, penolakan teman sebaya, kesulitan dalam mengontrol emosi, kesulitan dalam
berteman, sulit berkonsentrasi yang berakibat terganggu aktivitas belajar siswa, sehingga
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil survey pada tanggal 14 Januari 2013 terhadap hasil belajar
siswa khususnya pada pelajaran IPS di SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan
Johor masih belum mengalami perubahan yang mengarah pada pembelajaran yang dapat membuat siswa bertambah pengetahuan dan keterampilan sosialnya. Kenyataan menunjukkan nilai siswa yang masih rendah. Perolehan hasil belajar IPS masih cenderung kurang memuaskan.
Tabel 1
Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri N0 067774 Suka Maju Medan Johor
No. Tahun Sumber : Tata Usaha SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor
Berdasarkan Tabel 1 di atas membuktikan masih rendahnya perolehan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS karena hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memenuhi standar untuk pelajaran produktif yaitu 7,00. Hasil belajar yang diperoleh siswa ini tentunya berpengaruh besar terhadap proses pembelajaran, siswa kurang mampu menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang diterima.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 14 Januari 2013 terhadap hasil belajar
siswa SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor dan kaitannya terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas terdapat permasalahan. Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru, siswa
4
pertanyaan seputar materi pelajaran yang tidak dipahaminya. Dalam kegiatan diskusi
siswa tidak menunjukkan sikap yang baik, tidak bekerjasama dalam kelompok, tidak
menghargai pendapat orang lain. Tingkah laku siswa tidak menunjukkan keterampilan
sosial yang baik.
Guru harus memperhatikan pendekatan yang perlu dilakukan dalam mengajar
seperti pemilihan dan penggunaan metode maupun strategi mengajar yang tepat dan
dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Proses pembelajaran dengan metode
konvensional ceramah-resitasi masih belum cukup memberikan kesan yang mendalam
pada siswa, karena peran guru dalam menyampaikan materi lebih dominan dibandingkan
keaktifan siswa sendiri. Guru lebih banyak memberikan penjelasan daripada mencari
tahu sejauh mana siswa bisa menerima dan memahami informasi yang disampaikan.
Agar upaya tersebut berhasil maka harus dipilih model pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa serta lingkungan belajar, siswa dapat aktif, interaktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat
merupakan manifestasi dari kreatifitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan
dalam menerima pelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat juga akan
memperjelas konsep-konsep yang diberikan kepada siswa senantiasa antusias berfikir
dan berperan aktif.
Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu proses
analisis siswa. Salah satu model tersebut adalah model pembelajaran Problem Based
Learning. Diharapkan model pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif bila
dibandingkan dengan metode konvensional. Keefektifan model ini adalah siswa lebih
aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan
investigasi dan inquiri terhadap permasalahan yang real di sekitarnya sehingga mereka
5
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu model
pembelajaran authentic assesment (penalaran yang nyata atau konkret) dapat diterapkan
secara komprehensif, sebab di dalamnya terdapat unsur menemukan masalah dan
sekaligus memecahkannya (unsur tersebut yaitu problem possing atau menemukan
permasalahan dan problem solving atau memecahkan masalah). Model Problem Based
Learning atau pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang
didesain menyelesaikan masalah yang disajikan. Arends (2008:41) menegaskan bahwa:
“Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai
situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada peserta didik, yang dapat berfungsi
sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan”.
Pengajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning digunakan untuk
merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk belajar
bagaimana belajar. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan jika guru tidak
mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara
terbuka. Intinya, siswa dihadapkan pada situasi masalah yang otentik dan bermakna
yang dapat menantang siswa untuk memecahkannya.
Model ini cocok diterapkan pada mata IPS karena mata pelajaran ini menuntut
siswa untuk dapat memiliki keterampilan, keterampilan tersebut dapat dilatih setahap
demi setahap. Siswa didik sendiri untuk mencari, mengolah, dan menyimpulkan atas
masalah yang dipelajari, maka pengetahuan yang ia dapatkan akan lebih lama melekat di
pikiran. Siswa lebih aktif dalam berpikir dan memahami materi secara berkelompok dengan
melakukan investigasi dan inkuiri terhadap permasalahan yang nyata di sekitarnya sehingga
mereka mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa yang mereka
pelajari.
Ni Made (2008:76) mengemukakan bahwa: “penerapan model Pembelajaran Based
Learning dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar peserta didik
6
proses interaksi untuk menilai apa yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui, mengumpulkan informasi dan secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya
berdasarkan data yang telah dikumpulkan”.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning menciptakan suasana
belajar aktif, siswa memperhatikan penjelasan dari guru, mempermudah penguasaan materi,
siswa tidak mengobrol dengan teman-teman, tidak mengantuk dalam belajar, Siswa
mengajukan pertanyaan seputar materi pelajaran yang tidak dipahaminya. Dalam
kegiatan diskusi siswa menunjukkan sikap yang baik, bekerjasama dalam kelompok,
menghargai pendapat orang lain. Perilaku siswa menunjukkan adanya keterampilan
sosial yang baik.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, peneliti merasa
perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan memperbaiki keterampilan siswa
terutama keterampilan sosial siswa dalam aktivitas belajarnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Rendahnya tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS
3. Rendahnya keterampilan sosial siswa yang menyebabkan siswa kurang mampu
memahami dan menguasai materi pelajaran IPS.
4. Kurangnya kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan strategi pembelajaran
yang mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar di kelas.
1.3 Pembatasan Masalah
7
melalui implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran IPS di kelas IV Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.p. 2012/2013.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “apakah keterampilan sosial siswa pada pelajaran IPS dapat meningkat dengan mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.P. 2012/2013.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran faktual mengenai peningkatan keterampilan sosial siswa melalui implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran IPS di kelas IV SD SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.P. 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian selanjutnya
yang relevan.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan metode
8
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa dapat meningkatkan keterampilan sosial sehingga mampu
berinteraksi dalam kehidupan dengan lingkungan sekitarnya.
b) Bagi guru sebagai motivasi untuk menerapkan pendekatan keterampilan proses
dalam pembelajaran untuk menghasilkan output yang berkualitas. Selain itu
sebagai media alternatif dalam mengajarkan materi yang lebih menyenangkan
dan mudah dipahami oleh siswa.
c) Bagi sekolah hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang banyak
dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas, peningkatan kualitas
sekolah yang diteliti, dan bagi sekolah-sekolah lain.
d) Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
sebagai calon guru dapat berusaha sejak sekarang untuk belajar menerapkan
109
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.
5.1 Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa pada
pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor Kota Medan T.P. 2012/2013.
5.2 Implikasi
Penelitian ini berkaitan dengan upaya meningkatkan keterampilan sosial siswa pada pelajaran IPS dengan mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju
110
Dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning guru perlu mempersiapkan skenario yang dapat diakses dari berbagai sumber. Selain dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembeajaran. Oleh karena itu guru tentu harus lebih kreatif dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada pelaksanaan pembelajaran di di kelas.
Siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning memiliki peningkatan minat dan motivasi belajar sehingga meningkatkan aktivitas belajar dan meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam belajar dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran sebelumnya yang menggunakan metode ceramah yang membuat siswa kurang berminat dalam belajar dan kurangnya keterampilan sosial siswa dalam belajar di kelas.
Adanya dampak positif bagi peningkatan keterampilan sosial siswa dengan model pembelajaran oblem Based Learning oleh guru di kelas, maka kepala sekolah tentunya memberikan dukungan terhadap pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas guna lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya peningkatan keterampilan sosial siswa dalam belajar.
5.3 Saran
111
1. Kepala Sekolah memberikan perhatian dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah guna meningkatkan kemampuan guru melaksanakan tugas mengajar terutama dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
2. Guru perlu meningkatkan keterampilan dalam merancang dan menerapkan strategi pembelajaran melalui pelatihan guna lebih meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembelajaran.
112
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arends, Richard (2008). Learning to Teach. Penerjemah : Helly Prajitno dan Sri Mulyani. New York: McGraw Hill Company
Amir, M. Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Buchori, Alma. (2008). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta
BNSP Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP Depdiknas.
Dimyati, Mudjiono (2006). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Herawati, Ine (2006). Psikologi Perkembangan III. Bandung: PGTK Universitas Pendidikan Indonesia
Hanurawan, Fattah. (2010). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Joyce. B dan weil.M. (2000). Model of Teaching, Foreword by James worlfsixth Edition Amerika.
Kurniati, E. (2010). 30 Permainan Tradisional Jawa Barat dan Peranannya Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial. Bandung: PGPAUD UPI
Muhaimin, A. (2010). Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogyakarta: Kata Hati
Megawangi, Ratna. (2011). Menumbuhkan Empati Dengan Kepedulian dan Kasih
Sayang Kepada Anak. Artikel, Tesedia: http://ihforg.tripod.com/pustaka/Tumbuhkankepeduliankasihkepadaanak.htm.
[22/08/2012]
Nugraha, Rachmatawi, Y. (2008). Pengembangan Sosial Emosional. Edisi 8. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nugraha. (2005). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Bandung: UPI
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press
113
Sumaatmaja, Nursid. 1980. Pembelajaran IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Trianto, (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.