• Tidak ada hasil yang ditemukan

DefitaRatnaWati G2A009047 bab8KTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DefitaRatnaWati G2A009047 bab8KTI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

58

1. Kementrian kesehatan RI. Pelayanan darah di indonesia; th 2011; available from : buk.depkes.go.id

2. Palang Merah Indonesia cabang Semarang. Tugas Unit Transfusi Darah. th 2007 ; available from : utdd-pmijateng.blogspot.com

3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah, th 2011

4. Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Transfusi komponen darah. Health Technologi Assessment Indonesia, th 2003 hal 1-36

5. Pedoman pembinaan dan pengembangan pelayanan darah, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, th 2011

6. Departemen Kesehatan RI. Buku pedoman pelayanan transfusi darah: skrining untuk penyakit infeksi. Modul 2. Jakarta, April 2001

7. Public health Service. Guidlines for screening blood, plasma, organs, tissue, and semen for evidence. Recommendation and Report 1991;40:1-17

8. National Health and Medical Research Council, Australasian Society of Blood Transfusion. Clinical practice guidlines on the use of blood component (red blood cells, platelets, fresh frozen plasma, cryoprecipitate) [draft document]. Australia: NHMRC-ASBT, 2002;1-75

9. Busch, MP. Advaces in Transfusion Safety-Volume IV, Devlopments in Biologicals, 2007, vol 127, pp 87-112

(2)

11. Diktat pegangan kuliah patologi klinik I jilid II. Semarang : bagian patologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, th 2011 12. WHO. The clinical use of blood: handbook. Geneva, 2002

13. Nationan Blood Users Group, A guideline for transfusion of red blood surgical patients. Irlandia, Januari 2001

14. Goodnough LT, Brecher ME, AuBuchon JP. Transfusion Medicine (first of twoparts): blood transfusion. N Engl J Med 1999;340:438-47

15. Adi Sasongko, MA. Jakarta : Yayasan Kusuma Buana, 2004

16. Ditjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehat Lingkungan Departemen Kesehatan RI. Aspek Imunologis Penyakit Sifilis, th 2005

17. LaSala P.R, Smith M.B. Spirochaete Infections in Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methode 21sted, Saunders Elsevier, th 2007 18. Departement Kesehatan RI. Hepatitis. Jakarta, Februari th 2011

19. Canadian medical Assosiation. Guidlines for red blood cell and plasma transfusion for adults and children. Can Med Assoc J 1997;156:S1-24

20. Gabriel A.Schmunis. Risk for Transfusion-Transmitted Infectious Disease in Central and South America, 1988; vol 4, hal 5-11, No 1, January-March 21. Health Technology Assesment Indonesia. Dirjen Bina Pelayanan Medik.

Kementrian Republik Indonesia. Skrining HIV Di Rumah sakit Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran HIV, 2009;hal 1-63

(3)

23. Soegwinjo, Mulyanto. Epidimiologi Hepatitis B di Indonesia, Acta Medica Indonesia, 1994, hal 215-228

24. Soewignjo S. Pola penularan infeksi VHB di Mataram, suatu pendekatan seroepidimiologik, disertasi, Universitas Airlangga, Surabaya. 1988

25. Soedarmono, et al. Nucleic Acid Testing of First Time Indonesian Blood Donor. Vox Sanguinis (2005) 89 (Suppl.2) : 24

26. Hutapea NO. Sifilis. Dalam : Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judarsono J, editor. Penyakit menular seksual, edisi kedua. Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2001: 85-103

27. Daili, Infeksi Menular Seksual, 2004, pp.252-253

28. Departement Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2006, Jakarta, 2007

(4)
(5)
(6)

Lampiran 3.Surat Ijin Penelitian di UDD PMI kota Semarang

(7)

Statistics

tahun umur jeniskelamin penyakit

N Valid 5830 5830 5830 5830

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

tahun

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(8)

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(9)
(10)
(11)

jeniskelamin * penyakit Crosstabulation

penyakit

Total HBsAg HCV HIV Sifilis

jeniskelamin laki-laki Count 2818 712 574 976 5080

% within jeniskelamin 55.5% 14.0% 11.3% 19.2% 100.0%

% within penyakit 88.1% 86.7% 85.3% 85.8% 87.1%

perempuan Count 380 109 99 162 750

% within jeniskelamin 50.7% 14.5% 13.2% 21.6% 100.0%

% within penyakit 11.9% 13.3% 14.7% 14.2% 12.9%

Total Count 3198 821 673 1138 5830

% within jeniskelamin 54.9% 14.1% 11.5% 19.5% 100.0%

(12)

Lampiran 5. Identitas Mahasiswa

IDENTITAS

Nama : Defita Ratna Wati

NIM : G2A009047

Tempat /tanggal lahir : Gresik/ 22 Desember 1991 Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl.Kariadi 82 kelurahan Randusari Semarang

No HP : 085730007781

e-mail : defita.ratnawati@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. Anggota PMR SMPN 2 GRESIK 2004 s/d 2006

2. Ketua Redaksi Majalah Sekolah SMAN 1 Manyar 2006 s/d 2009

Referensi

Dokumen terkait

Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut,

Hal ini membuat responden anger, dia bertanya kepada Tuhan mengapa dia yang menderita penyakit GBS dan marah bahwa dalam waktu dekat dia akan menghadapi

UNTUK MENGISI WAKTU LUANG / BAGI KAUM HAWA HARUSLAH PANDAI-PANDAI MENCARI KESIBUKAN YANG BERMANFAAT// SEPERTI YANG SUDAH. DILAKUKAN OLEH WARSI / YANG TINGGAL DI DESA MALANGAN /

Dapat disimpulkan bahwa risiko likuiditas, risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Karena lembaga keuangan syariah ini memiliki badan hukum, mestinya lembaga ini dalam mengukur kesehatan lembaga nya harus sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi, dan

Fixed asset turn over yang pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 memperoleh nilai rata-rata sebesar 14 kali, namun apabila dibandingkan dengan standar industri

Ketenagakerjaan yang selanjutnya disebut Pegawai ASN Kemnaker adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

Suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku produksi adalah Material Requirement Planning (MRP) atau metode