12/02 /17
Transi 1
Suwardjono
12/02 /17
Transi 2
Suwardjono
• Menjelaskan pengertian biaya.
• Menyebut dan menjelaskan karakteristik biaya.
• Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan biaya. • Menyebut dan menjelaskan basis asosiasi antara biaya dan
pendapatan.
• Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan biaya.
• Menjelaskan masalah-masalah penandingan yang berkaitan dengan: sediaan, fasilitas fisis, tanah, aset takberwujud, dan sumber alam.
• Menyusun statemen laba-rugi dengan penyajian yang layak.
Tujuan Pembelajaran
12/02 /17
Transi 3
Suwardjono
• Biaya berkaitan erat dengan penelusuran kos pada
tahap pembebanan.
• Kos harus dipecah menjadi bagian yang belum habis
(unexpired) yang melekat pada aset dan bagian yang
dibebankan ke perioda sebagai biaya (expired).
• Untuk mengukur laba yang tepat, pendapatan harus
12/02 /17
Transi 4
Suwardjono
Makna yang terkandung dalam berbagai definisi:
1. Aliran keluar/penurunan aset 2. Operasi utama atau sentral
3. Kenaikan kewajiban 4. Penurunan ekuitas
5. Diukur atau dikaitkan dengan kos
12/02 /17
Transi 5
Suwardjono
Aliran Fisis atau Moneter?
• FASB memaknai biaya sebagai kejadian fisis karena tia terjadi akibat penyerahan barang atau jasa.
• Kam (1990) memaknai biaya sebagai kejadian moneter yaitu perubahan (penurunan) nilai aset, kewajiban, dan ekuitas. Biaya merupakan aliran moneter.
12/02 /17
Transi 6
Suwardjono
Beberapa Istilah yang Berkaitan
1. Kos (cost)
2. Kos terhabiskan (expired cost)
3. Kos takterhabiskan (unexpired cost)
4. Pengeluaran (expenditure)
5. Pengeluaran kas (disebursement)
6. Beban (charges)
7. Kos barang terjual (cost of goods sold)
12/02 /17
Transi 7
Suwardjono
• IAI/IASC tidak mendefinisi rugi (losses) sebagai elemen yang terpisah dengan biaya (expenses).*
• Rugi dicakupi dalam satu definisi biaya (expenses).
• FASB memisahkan biaya dan rugi sebagai elemen
yang berdiri sendiri.
12/02 /17
Transi 8
Suwardjono
Makna yang terkandung dalam definisi Rugi:
1. Penurunan ekuitas bersih 2. Periferal atau insidental
3. Selain yang dicakupi biaya
4. Selain distribusi ke pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik
12/02 /17
Transi 9
Suwardjono
Karakteristik Sumber Rugi:
1. Periferal atau insidental 2. Transfer nontimbal-balik 3. Penahanan aset
4. Faktor lingkungan
12/02 /17
Transi 10
Suwardjono
Pengakuan Biaya
• Konsumsi manfaat (consumption of benefits)
• Lenyapnya manfaat (loss or lack of benefits)
• Keterhabisan kos (cost expiration)
Pencatatan jumlah rupiah biaya secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan.
12/02 /17
Transi 11
Suwardjono
Kaidah Pengakuan APB
12/02 /17
Transi 12
Suwardjono
Konsep Penandingan
Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna, pendapatan yang diakui untuk suatu perioda harus ditandingkan (diasosiasi) dengan biaya yang
12/02 /17
Transi 13
Suwardjono
Saat Pengakuan Biaya
1. Adanya hubungan dengan pendapatan
2. Diakui pada perioda yang sama dengan perioda diakuinya pendapatan
3. Penandingan didasarkan pada kelayakan ekonomik
12/02 /17
Transi 14
Suwardjono
Asosiasi Sebab dan Akibat
• Semua komponen kos (produksi, pemasaran, dan administratif) dapat dilekatkan pada produk.
Penyerahan produk menimbulkan pendapatan sehingga kos yang melekat pada produk yang diserahkan merefleksi biaya.
Disebut juga penandingan langsung (direct matching)
atau penandingan produk (product matching).
12/02 /17
Transi 15
Suwardjono
• Identifikasi kos produk
• Produk usang atau musiman • Barang rusak
• Identifikasi kos nonproduk (tersediaankan atau tidak)
12/02 /17
Transi 16
Suwardjono
Alokasi Sistematik dan Rasional
• Ada hubungan walaupun tidak langsung • Sulit mencari asosiasi langsung secara fisis • Penundaan kurang tepat
• Bila regular/normal, terjadi tepat-tanding secara rupiah sehingga tidak mempengaruhi laba (lihat Gambar 9.2)
• Secara teknis suatu kos harus dipecah/dialokasi
Tidak selalu mudah untuk melekatkan semua kegiatan ke produk. Alokasi sistematik merupakan alternatif.
12/02 /17
Transi 17
Suwardjono
Produk
Nonproduk
Panel A
Tepat-tanding kegiatan
Panel B
Salah-tanding kegiatan
12/02 /17
Transi 18
Suwardjono
Masalah Berkaitan dengan Alokasi Sistematis
• Penangguhan (alokasi antarperioda)
• Kos bergabung (joint cost) dan bersama
(common cost)
• Sarana pemerataan laba
12/02 /17
Transi 19
Suwardjono
Alokasi sistematik tidak hanya dilakukan antarobjek tetapi juga antarperioda.
Pada prinsipnya, semua kos merupakan beban tangguhan (deferred charges). P&L tidak
menganjurkan penggunaan beban tangguhan.
Diperlukan kriteria penangguhan yang jelas.
12/02 /17
Transi 20
Suwardjono
Kos bergabung dan kos bersama menuntut alokasi.
Kos bergabung
Kos bersama
Objek 2 Kos kegiatan
Objek 1
Objek 2
•
titik pisahObjek 1
Objek 2 Kos kegiatan
Objek 1
Objek 2
Objek 1
Objek 1 dan 2 menikmati kegiatan secara gabungan dan takterpisahkan sampai titik pisah (split point).
12/02 /17
Transi 21
Suwardjono
1. Ketertambahan (additivity)
2. Ketakraguan (ketakraguan)
3. Ketepertahankanan (defensibility)
Dikemukakan Arthur L Thomas (1987)
Syarat alokasi:
12/02 /17
Transi 22
Suwardjono
Sanggahan Terhadap Argumen Thomas
1. Objektivitas akuntansi bersifat relatif
2. Kelayakan ekonomik cukup menjadi basis alokasi
3. Alternatif terhadap penandingan sebab-akibat 4. Adanya berbagai metoda akan mendorong
penyajian yang paling menggambarkan realitas perusahaan
12/02 /17
Transi 23
Suwardjono
• Basis sebab-akibat atau alokasi sistematik tidak dapat ditentukan
• Penangguhan tidak layak • Alasan kepraktisan
12/02 /17
Transi 24
Suwardjono
kos
kos kos
Overhead TK langsung
Bahan Baku Pendapatan
kos
kos kos
Adm./Umum
product matching
period matching
period matching
arbitrary matching
12/02 /17
Transi 25
Suwardjono
Masalah Penandingan Pos-Pos Tertentu
• Sediaan (aliran kos mana yang paling tepat?)
• Fasilitas fisis (apakah makna depresiasi?)
• Tanah (haruskah didepresiasi?)
• Sumber alam (apa basis deplesi?)
12/02 /17
Transi 26
Suwardjono
Metoda Asosiasi Sediaan
1. Identifikasi khusus
2. Masuk pertama keluar pertama (MPKP) 3. Rata-rata berbobot
4. Sediaan normal
5. Masuk terakhir keluar pertama (MTKP)
Metoda asosiasi mempunyai implikasi terhadap laba.
12/02 /17
Transi 27
Suwardjono
Metoda MTKP
• Menandingkan pendapatan sekarang dengan kos sekarang
• Mengurangi laba dalam kondisi harga menaik • Di AS, diperbolehkan untuk kepentingan pajak • Mengundang kritik (tidak sejalan dengan aliran
fisis)
12/02 /17
Transi 28
Suwardjono
Asosiasi Fasilitas Fisis
Variasi istilah:
• Aset tetap (fixed assets)
• Aset tetap berwujud (fixed tangible assets)
• Aset berwujud (tangible assets)
• Aset operasi (operating assets)
• Aset berumur panjang (long-lived assets)
• Aset jangka panjang (long-term assets)
• Tanah, bangunan, dan perlengkapan (property plant, and equipment)
12/02 /17
Transi 29
Suwardjono
• Bagian dari kos fasilitas fisis yang dianggap telah diserap manfaatnya menjadi biaya perioda.
• Hasil pertimbangan/kebijaksanaan (judgment).
• Alokasi kos secara sistematik dan rasional.
12/02 /17
Transi 30
Suwardjono
Makna Depresiasi Lain
• Akumulasi dana
• Pemulihan investasi
12/02 /17
Transi 31
Suwardjono
• Sebagai tempat (site) usaha dan hak milik permanen, fungsi tanah bersifat permanen sehingga tidak didepresiasi.
• Tanah bukan hak milik permanen dapat didepresiasi.
• Bagian kos tanah yang merepresentasi manfaat produktif dapat didepresiasi.
12/02 /17
Transi 32
Suwardjono
Aset Takberwujud
• Dari segi asosiasi dengan pendapatan, sama seperti fasilitas fisis.
• Kos aset takberwujud harus dialokasi secara sistematis sepanjang umur yuridis/ekonomik.
• Umur ekonomik lebih unggul/layak untuk meng-amortisasi aset takberwujud daripada umur yuridis.
• Goodwill: melekat pada perusahaan secara
keseluruhan atau melekat pada atribut spesifik?
12/02 /17
Transi 33
Suwardjono
Kebiasaan jelek sulit ditinggalkan.