• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKSOP PENIAIAN OTENTIK PKN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WORKSOP PENIAIAN OTENTIK PKN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN AUTENTIK

PENILAIAN AUTENTIK

WORKSOP FORMAT PENILAIAN OTENTIK PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN 2017

WORKSOP FORMAT PENILAIAN OTENTIK PENDIDIKAN

(2)

TUGAS POKOK TENAGA

PENGAJAR

A. MENYUSUN PERENCANAAN

Proses Belajar Mengajar yang Berkualitas dan

Bermakna harus didahului dengan Persiapan

Mengaja yang baik.

Tanpa Persiapan Mengajar yang baik sulit rasanya menghasilkan

pembelajaran yg

(3)

B. MELAKSANAKAN PROGRAM

PEMBELAJARAN

Prinsip yang dipegang

dalam melaksanakan pembelajaran adalah “Alam Takambang Jadi Guru”.

Artinya dalam

pembelajaran gunakan berbagai Sumber

Belajar yang ada baik Lingkungan Alam

(4)

C. MELAKSANAKAN PENILAIAN

HASIL BELAJAR

Instrumen Penilaian yang

disusun oleh tenaga pengajar harus sesuai dengan Karakteristik dan Kompleksitas Materi yang ada di Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

• Sehingga Instrumen itu akan memberikan

Informasi Akurat tentang Tingkat Pencapaian

(5)

D. MELAKUKAN ANALISIS HASIL

BELAJAR

Analisis Tingkat

Ketuntasan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

bertujuan untuk

memetakan Berapa banyak Peserta

Didik yg sudah menguasai

(6)

E. MELAKSANAKAN PROGRAM

TINDAK LANJUT

Program Tindak

Lanjut merupaka Program tenaga Pengajar untuk memberikan

Pelayanan

Pendidikan pada peserta didik yang membutuhkan

melalui Kegiatan Remedial dan

(7)

Evaluasi

Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses untuk

menyediakan informasi tentang:

1. Sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai,

2. Bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui

apakah ada selisih di antara keduanya.

3. bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan

yang ingin diperoleh.

Evaluasi adalah suatu proses untuk

menyediakan informasi tentang:

1. Sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai,

2. Bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui

apakah ada selisih di antara keduanya.

3. bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan

(8)

Tujuan penilaian

Tujuan penilaian

Penilaian dapat dijadikan acuan

untuk melihat tingkat

keberhasilan/efektivitas guru dalam pembelajaran dan tingkat

pencapaian mahasiswa terhadap kompetensi yang ditetapkan.

Penilaian dapat dijadikan acuan

untuk melihat tingkat

keberhasilan/efektivitas guru dalam pembelajaran dan tingkat

(9)

3 aspek penilaian PKn

3 aspek penilaian PKn

1. Civic knowledge

2. Civic skill

3. Civic disposition

(Udin Winatapura, 2016)

1. Civic knowledge

2. Civic skill

3. Civic disposition

(10)

Paper and pencil test

Paper and pencil test

Berdasarkan pengamatan di

lapangan sistem penilaian yang digunakan umumnya paper and

pencil test. Penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil yang

cenderung menilai kemampuan

aspek kognitif, melalui bentuk tes

seperti pilihan ganda, benar atau salah, dan menjodohkan.

Berdasarkan pengamatan di

lapangan sistem penilaian yang digunakan umumnya paper and

pencil test. Penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil yang

cenderung menilai kemampuan

aspek kognitif, melalui bentuk tes

(11)

Kegagalan

Kegagalan

Bentuk tes tersebut dinilai telah

gagal mengetahui kinerja peserta didik yang sesungguhnya.

Peserta didik tidak menyukai

penilaian melalui analisis kritis artikel maupun portofolio yang menuntut

peserta didik berfikir tingkat tinggi.

Bentuk tes tersebut dinilai telah

gagal mengetahui kinerja peserta didik yang sesungguhnya.

Peserta didik tidak menyukai

penilaian melalui analisis kritis artikel maupun portofolio yang menuntut

(12)

Alat ukur yang valid

Alat ukur yang valid

Keberhasilan itu haruslah diukur

dengan alat ukur yang sesuai dengan tujuan belajarnya atau kompetensi

yang harus dicapainya Artinya pengukuran harus dilakukan

sepanjang proses belajar yang dijalani peserta didik.

Keberhasilan itu haruslah diukur

dengan alat ukur yang sesuai dengan tujuan belajarnya atau kompetensi

yang harus dicapainya Artinya pengukuran harus dilakukan

(13)

Paradigma konstruktif

Paradigma konstruktif

paradigma pendidikan dari

behavioristik ke konstruktivistik, tidak hanya menuntut adanya perubahan dalam proses

pembelajaran tetapi juga perubahan dalam melaksanakan penilaian.

paradigma pendidikan dari

behavioristik ke konstruktivistik, tidak hanya menuntut adanya perubahan dalam proses

(14)

Kunandar (2014: 36)

Kunandar (2014: 36)

mengemukakan bahwa, “ terjadi

pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni dari penilaian

melalui tes (berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur sikap, keterampilan, dan

pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)”

mengemukakan bahwa, “ terjadi

pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni dari penilaian

melalui tes (berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur sikap, keterampilan, dan

(15)

Aspeknya komprehensif

Aspeknya komprehensif

Pembelajaran berbasis

konstruktivisme pada penilaian

pembelajaran tidak hanya ditujukan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif semata, tetapi mencakup

seluruh aspek kepribadian peserta didik, seperti perkembangan moral, emosional, sosial dan aspek-aspek kepribadian individu lainnya.

Pembelajaran berbasis

konstruktivisme pada penilaian

pembelajaran tidak hanya ditujukan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif semata, tetapi mencakup

(16)

Prinsip penilaian

Prinsip penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik

didasarkan pada prinsip objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan

edukatif.

Pergeseran dalam melakukan penilaian,

yakni dari penilaian melalui tes

(berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)”

Penilaian hasil belajar peserta didik

didasarkan pada prinsip objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan

edukatif.

Pergeseran dalam melakukan penilaian,

yakni dari penilaian melalui tes

(17)

PENILAIAN OTENTIK

PENILAIAN OTENTIK

Penilaian otentik mencakup

1. Penilaian kompetensi sikap melalui

observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta

didik dan jurnal,

2. Keterampilan melalui penilaian kinerja, tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio.

3. Pengetahuan melalui tes tulis, tes, lisan, dan penugasan,

Penilaian otentik mencakup

1. Penilaian kompetensi sikap melalui

observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta

didik dan jurnal,

2. Keterampilan melalui penilaian kinerja, tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio.

(18)

Sifat penilaian otentik

Sifat penilaian otentik

Penilaian otentik memiliki sifat-sifat:

(1) berbasis kompetensi,

(2) berpusat pada mahasiswa, (3) terintegrasi dalam proses

pembelajaran,

(4) on-going dan berkelanjutan

Penilaian otentik memiliki sifat-sifat:

(1) berbasis kompetensi,

(2) berpusat pada mahasiswa, (3) terintegrasi dalam proses

pembelajaran,

(19)

Ciri-ciri penilaian autentik

Ciri-ciri penilaian autentik

1. Penilaian harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil/produk.

Artinya, dalam melakukan penilaian

terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja (performance) dan

produk/hasil yang dikerjakan oleh peserta didik dan cerminan dari kompetensi

peserta didik.

1. Penilaian harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil/produk.

Artinya, dalam melakukan penilaian

terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja (performance) dan

produk/hasil yang dikerjakan oleh peserta didik dan cerminan dari kompetensi

(20)

2. Penilaian dilaksanakan selama

dan sesudah proses pembelajaran

2. Penilaian dilaksanakan selama

dan sesudah proses pembelajaran

Artinya, dalam melakukan penilaian

terhadap peserta didik, guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan proses (kemampuan

peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran) dan kemampuan peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran.

Artinya, dalam melakukan penilaian

terhadap peserta didik, guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan proses (kemampuan

peserta didik dalam kegiatan

(21)

3. Penilaian menggunakan berbagai cara dan sumber.

3. Penilaian menggunakan berbagai cara dan sumber.

Artinya dalam melakukan penilaian

terhadap peserta didik harus

menggunakan beberapa teknik penilaian (sesuai tuntutan

kompetensi) dan menggunakan berbagai sumber/data yang bisa digunakan sebagai informasi yang menggambarkan penguasaan

kompetensi peserta didik.

Artinya dalam melakukan penilaian

terhadap peserta didik harus

menggunakan beberapa teknik penilaian (sesuai tuntutan

kompetensi) dan menggunakan berbagai sumber/data yang bisa digunakan sebagai informasi yang menggambarkan penguasaan

(22)

4. Penilaian bentuk tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian.

4. Penilaian bentuk tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian.

Artinya, dalam melakukan penilaian

peserta didik terhadap pencapaian kompetensi tertentu harus secara komprehensif dan tidak hanya

mengandalkan hasil tes semata.

Artinya, dalam melakukan penilaian

peserta didik terhadap pencapaian kompetensi tertentu harus secara komprehensif dan tidak hanya

(23)

Kehidupan nyata

Kehidupan nyata

5. Tugas-tugas yang diberikan

kepada peserta didik harus

mencerminkan bagian-bagian

kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat

menceritakan pengalaman atau

kegiatan yang mereka lakukan setiap hari

5. Tugas-tugas yang diberikan

kepada peserta didik harus

mencerminkan bagian-bagian

kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat

menceritakan pengalaman atau

(24)

Kedalaman pengetahuan

Kedalaman pengetahuan

6. Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas).

Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur

kedalaman terhadap pengusaan

kompetensi tertentu secara objektif 6. Penilaian harus menekankan

kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas).

Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur

kedalaman terhadap pengusaan

(25)

Manfaat Penilaian Otentik

Manfaat Penilaian Otentik

1. Penggunaan penilaian otentik

memungkinkan dilakukannya pengukuran secara langsung terhadap kinerja

pembelajar sebagai indikator capaian kompetensi yang dibelajarkan

2. Memberi kesempatan pembelajar untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya.

3. Memungkinkan terintegrasikannya

kegiatan pengajaran, belajar, dan penilaian menjadi satu paket kegiatan yang terpadu. 1. Penggunaan penilaian otentik

memungkinkan dilakukannya pengukuran secara langsung terhadap kinerja

pembelajar sebagai indikator capaian kompetensi yang dibelajarkan

2. Memberi kesempatan pembelajar untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya.

3. Memungkinkan terintegrasikannya

(26)

Penilaian kompetensi sikap

Penilaian kompetensi sikap

Penilaian kompetensi sikap adalah

penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian

kompetensi sikap dari peserta didik.

Aspek yang dinilai yang meliputi

aspek menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi , menilai atau menghargai, mengorganisasi

atau mengelola , dan berkarakter .

Penilaian kompetensi sikap adalah

penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian

kompetensi sikap dari peserta didik.

Aspek yang dinilai yang meliputi

aspek menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi , menilai atau menghargai, mengorganisasi

(27)

Seorang dosen dalam melakukan penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan teknik

Seorang dosen dalam melakukan penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan teknik

(1)observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar pengamatan ,

(2)penilaian diri,

(3) penilaian teman sejawat oleh peserta didik,

(4) jurnal, dan

(5) wawancara dengan pedoman wawancara.

(1)observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar pengamatan ,

(2)penilaian diri,

(3) penilaian teman sejawat oleh peserta didik,

(4) jurnal, dan

(28)

Instrumen sikap

Instrumen sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan

dengan teknik skala, metode

observasi, dan respon psikologi.

Aspek afektif menggunakan SB untuk

kategori Sangat Baik, B untuk kategori Baik, C untuk kategori

Cukup, dan K untuk kategori Kurang

Pengukuran sikap dapat dilakukan

dengan teknik skala, metode

observasi, dan respon psikologi.

Aspek afektif menggunakan SB untuk

kategori Sangat Baik, B untuk kategori Baik, C untuk kategori

(29)

a. Observasi

a. Observasi

Observasi merupakan teknik

penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan

menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan menggunakan pedoman atau lembar observasi yang berisi

sejumlah indikator perilaku atau aspek yang diamati.

Observasi merupakan teknik

penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan

menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan menggunakan pedoman atau lembar observasi yang berisi

(30)

b. Penilaian Diri

b. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik

penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya

dalam konteks pencapaian

kompetensi sikap, baik sikap spritual maupun sikap sosial.

Instrumen yang digunakan berupa

lembar penilaian diri.

Penilaian diri merupakan teknik

penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya

dalam konteks pencapaian

kompetensi sikap, baik sikap spritual maupun sikap sosial.

Instrumen yang digunakan berupa

(31)

c. Penilaian Antarteman

c. Penilaian Antarteman

Penilaian antarpeserta didik merupakan

teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian

kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sosial dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang digunakan bisa berupa lembar penilaian

antarpeserta didik dalam angket atau kuesioner.

Penilaian antarpeserta didik merupakan

teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian

kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sosial dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang digunakan bisa berupa lembar penilaian

(32)

d. Jurnal

d. Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di

dalam dan diluar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta

didik yang berkaitan dengan sikap (spiriual, sosial) dan perilaku.

Ditindaklanjuti agar terjadi perubahan

sikap dan perilaku dari peserta didik secara bertahap.

Jurnal merupakan catatan pendidik di

dalam dan diluar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta

didik yang berkaitan dengan sikap (spiriual, sosial) dan perilaku.

Ditindaklanjuti agar terjadi perubahan

(33)

e. Wawancara

e. Wawancara

Wawancara merupakan teknik

penilaian dengan cara guru

melakukan wawancara terhadap peserta didik

Instrumen penilaian berupa daftar

pertanyaan berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial yang

langsung ditanyakan kepada peserta didik.

Wawancara merupakan teknik

penilaian dengan cara guru

melakukan wawancara terhadap peserta didik

Instrumen penilaian berupa daftar

pertanyaan berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial yang

(34)

Penilaian Keterampilan

Penilaian Keterampilan

Ranah psikomotorik adalah ranah

yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

Kompetensi keterampilan dari peserta

didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.

Ranah psikomotorik adalah ranah

yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

Kompetensi keterampilan dari peserta

(35)

Komponen keterampilan

Komponen keterampilan

(1) imitasi, yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan

yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. (2) manipulasi, yaitu kemampuan melakukan

kegiatan-kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat, tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja,

(3) presisi, yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu

menghasilkan produk kerja yang tepat,

(1) imitasi, yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan

yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. (2) manipulasi, yaitu kemampuan melakukan

kegiatan-kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat, tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja,

(3) presisi, yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu

(36)

Komponen keterampilan

Komponen keterampilan

(4) Artikulasi, yaitu kemampuan

melakukan kegiatan yang kompleks dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh dan (5) Naturalisasi, yaitu kemampuan

melakukan kegiatan secara reflek,

yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektifitas kerja tinggi. (4) Artikulasi, yaitu kemampuan

melakukan kegiatan yang kompleks dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh dan (5) Naturalisasi, yaitu kemampuan

melakukan kegiatan secara reflek,

(37)

A. Penilaian Performansi

A. Penilaian Performansi

Penilaian ini meminta siswa untuk

menyelesaikan tugas yang komplek dalam konteks pengetahuan,

pembelajaran terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan

solusi dari suatu permasalahan

Penilaian ini meminta siswa untuk

menyelesaikan tugas yang komplek dalam konteks pengetahuan,

pembelajaran terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan

(38)

Unjuk kerja

Unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja dilakukan

dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

Penilaian unjuk kerja merupakan

penilaian yang meminta peserta

didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke

dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

Penilaian unjuk kerja dilakukan

dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

Penilaian unjuk kerja merupakan

penilaian yang meminta peserta

didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke

(39)

B. Penilaian Bentuk Proyek

B. Penilaian Bentuk Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan

penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi: pengumpulan,

pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data yang harus

diselesaikan peserta didik

(individu/kelompok) dalam waktu periode tertentu

Penilaian proyek merupakan kegiatan

penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi: pengumpulan,

pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data yang harus

diselesaikan peserta didik

(40)

Instrumen penilaian

Instrumen penilaian

dalam melakukan penilaian proyek

dapat menggunakan instrumen

penilaian berupa lembar penilaian

proyek berupa daftar cek (check list) dan skala penilaian (rating scale)

dalam melakukan penilaian proyek

dapat menggunakan instrumen

penilaian berupa lembar penilaian

(41)

Penilaian Portofolio

Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian

berkelanjutan yang didasarkan pada

kumpulan informasi (misal, hasil tes) yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.

dalam melakukan penilaian portofolio

dapat menggunakan instrumen penilaian berupa tabel yang memaparkan hasil karya peserta didik dan tanggal pembuatannya disertai dengan komentar dari guru

Penilaian portofolio merupakan penilaian

berkelanjutan yang didasarkan pada

kumpulan informasi (misal, hasil tes) yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.

dalam melakukan penilaian portofolio

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE Kota Medan.. Asli Dokumen Kualifikasi sesuai data isian kualifikasi dan fotokopinya sebanyak 1(satu)

Whether you play professionally, or just for fun, buying the right Cleat for your sport may be one of the most important decisions you need to make.. Considering the risk of injury,

Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat

Kementerian Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara BANK SENTRAL Dewan Gubernur BI Menteri Teknis BLU MENKEU Pimpinan BLU Dewas BUMN/D Komisaris KEUANGAN NEGARA FISKAL MONETER

Histopatologi daging dan hati ikan kakap putih ( Lates calcarifer ) pada musim berbeda dari Perairan Teluk Kao yang tercemar merkuri (Hg), Halmahera Utara, Indonesia.. Azis Husen 1

Hubungan antara penggunaan peta geografis dengan image keruangan dan pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan arah, jarak, letak, luas, dan bentuk.. Prosedur

I would like to commend the Clinical Research Centre, the National Institute of Health, Malaysia and the National Heart Association of Malaysia for coordinating and supporting this