• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PJKR 1102865 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PJKR 1102865 Chapter3"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Cemara Bandung yang beralamat di Jalan Gegerkalong Girang No. 52 Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah Cemara (RC) adalah sebuah organisasi berbasis komunitas, merupakan tempat berbagi informasi, pengalaman, kekuatan, serta harapan bagi orang yang hidup dengan HIV positif dan pecandu NAPZA agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendekatan dukungan sebaya. Hingga saat ini, Rumah Cemara merupakan jejaring ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) dan Pecandu NAPZA terbesar di Jawa Barat, serta telah mendukung lebih dari 6.000 ODHA dengan latar belakang pecandu NAPZA, waria, gay, wanita pekerja seks, hingga ibu rumah tangga dan anak kecil. Didirikan pada tahun 2003 oleh lima orang mantan pecandu, Rumah Cemara memiliki 45 staf, 70% pria dan 30% wanita dengan rentang umur 20-35 tahun. Hampir seluruh staf adalah mantan pecandu, 85% adalah HIV positif.

Hingga Desember 2009, Rumah Cemara telah menyediakan perawatan kepada 200 pecandu NAPZA melalui program rehabilitasi narkoba di Pusat Perawatan Rumah Cemara. Keanggotaan program HIV/AIDS Rumah Cemara termasuk 5.972 orang dengan HIV/AIDS dan pecandu NAPZA, 1.276 orang terdampak oleh HIV/AIDS di bawah 61 kelompok dukungan sebaya, termasuk 3 lokasi kantor di Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Melalui program pengurangan dampak buruk, Rumah Cemara telah mendistribusikan lebih dari 35.558 jarum suntik steril dan 38.375 kondom, serta menjangkau kurang lebih 2.240 pengguna NAPZA suntik, 3.256 narapidana, 214 wanita pekerja seksual, dan 959 klien dari pekerja seksual.

(2)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hidup yang lebih baik bagi orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba di Indonesia.

Beberapa tujuan didirikannya Rumah Cemara adalah: 1. Mengurangi tingkat resiko kecanduan narkoba.

2. Menyediakan perawatan, dukungan psiko-sosial, dan pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS.

3. Mencegah infeksi HIV di kalangan populasi beresiko.

4. Melibatkan masyarakat umum dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan menghapus diskriminasi kepada orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba. Cara kerja pada setiap bidang tidak terlalu monoton, tapi lebih bersifat fleksibel. Dengan kata lain, para staff saling bantu untuk menyelesaikan pekerjaan. Di lokasi penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai “Dampak Aktivitas Jasmani (Sepakbola dan Boxing) Terhadap Pengembangan Kepercayaan Diri Pada Orang Dengan HIV Positif Di Rumah Cemara Bandung”.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diharapkan bisa menjadi pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar dalam rangka melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Nasution (dalam Koswara, 2013, hlm. 42) desain penelitian merupakan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

(3)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini peneliti membandingkan kelompok orang dengan HIV positif yang diberikan program sepakbola dengan kelompok orang dengan HIV positif yang diberikan program boxing terhadap kepercayaan diri. Berdasarkan bentuk desain dasar penelitian Post Test Only Group Design with Non Equivalent, dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Variabel Independen Variabel Dependen

I X1

(4)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dari beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah orang dengan HIV positif yang terdiri dari pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegitan sepakbola dan boxing berjumlah 12 orang. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah populasi kurang dari 100, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh bagian dari populasi itu sendiri, yaitu orang dengan HIV positif. Hal ini sesuai dengan ketentuan pengambilan sampel menurut Arikunto (2008, hlm. 16) apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2014, hlm. 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Lebih lanjut Arikunto (2010, hlm. 174) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sugiyono (2014, hlm. 124) mengemukakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampelnya adalah orang dengan HIV positif yang menggunakan narkoba jenis jarum suntik mengikuti kegiatan sepakbola dan boxing. Jadi penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan memiliki subyek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Jadi pengambilan subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu.

(5)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Orang dengan HIV positif pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegiatan sepakbola dan boxing minimal 1 tahun atau lebih karena pembentukan sikap seseorang dapat terbentuk dari aktivitas sama yang berulang-ulang dalam waktu yang sama.

2) Orang dengan HIV positif pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegiatan tidak berpindah-pindah dari kegiatan satu ke kegiatan lain jadi harus menetap.

3) Orang dengan HIV positif yang berumur 25-35 tahun.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini pengguna narkoba jenis jarum suntik berjumlah 10 orang yaitu 5 orang yang mengikuti kegiatan sepakbola dan 5 orang yang mengikuti kegiatan boxing.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian.

(6)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian deksriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan klasifikasi dan analisis/pengolahan data serta membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.

Menurut Sukmadinata (dalam Riduwan, 2008, hlm. 8) menyatakan bahwa:

Penelitian ex post facto (ex post facto research) yaitu untuk meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Selanjutnya dikatakan bahwa penelitian ex post facto dilakukan terhadap program, kegiatan yang telah berlangsung atau telah terjadi. Penelitian ex post facto tidak ada pengontrolan variabel dan biasanya tidak ada pre tes.

Sedangkan penelitian komparatif menurut Sugiono (2012, hlm. 92) penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Selain itu variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010, hlm. 161). Sedangkan bahwa variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Arikunto, 2010, hlm. 161).

(7)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yakni apakah kegiatan ekstrakurikuler pencak silat berdampak terhadap kebugaran jasmani dan perilaku sosial siswa.

E. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya dibutuhkan sebuah alat ukur untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur tersebut disebut instrumen penelitian. Menurut Silalahi (2010, hlm. 280) instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, dalam Riduwan, 2011, hlm. 24). Mengenai instrumen ini Arikunto (2010, hlm. 193) menerangkan sebagai berikut:

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran.

Oleh karena itu alat atau instrumen dalam penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk memecahkan masalah penelitian yang hendak diukur. Secara garis besar mengenai alat evaluasi Arikunto (2010, hlm. 193) menyatakan bahwa:

Alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Adapun pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

1. Instrumen untuk Mengukur Kepercayaan Diri Orang Dengan HIV Positif

(8)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Sepaham dengan Riduwan (2011, hlm. 25) angket (Quesitionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.

Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang dari cara menjawab. Sudut pandang tersebut dibedakan menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Pengertian dari kedua sudut pandang tersebut menurut Arikunto (2010, hlm. 195) adalah:

1) Kuesioner terbuka adalah memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2) Kuesioner tertutup adalah jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih.

Adapun pendapat menurut Riduwan (2011, hlm. 26-27) mengenai angket yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup.

a) Angket terbuka (angket tidak terstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

b) Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (v).

(9)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kolom yang telah disediakan. Dengan demikian hasil jawaban dari koresponden tidak berupa uraian atau penjelasan tetapi hanya berupa poin-poinnya saja yang dipilih oleh koresponden.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 134) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket yang digunakan ini dengan alternatif respon atau jawaban pernyataan satu sampai lima. Kelima alternatif jawaban tersebut diurutkan dari kemungkinan sesuai tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah (SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (KS) Kurang Setuju, (TS) Tidak Setuju, dan (STS) Sangat Tidak Setuju.

Dalam mengidentifikasi perilaku sosial seseorang dalam menjawab setiap pernyataan dari setiap butir soal yang disajikan, terlebih dahulu diketahui secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliabel) dari alat pengumpul datanya. Oleh karena itu, kecermatan penilaian dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan tergantung kepada tingkat ketepatan, kepercayaan, dan keobyektifan.

Kisi-kisi dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Lauster yang berkaitan dengan kepercayaan diri adalah:

Menurut Lauster (2012, hlm. 4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Menurut Lauster dalam Ghufron (2010, hlm. 35) ada beberapa aspek dari kepercayaan diri sebagai berikut:

a. Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa dia bersungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya.

(10)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab yaitu seseorang yang bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap suatu masalah, suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal sesuai dengan kenyataan.

Dari teori yang dipaparkan diatas, maka peneliti menyimpulkan dan mengembangkan komponen berdasarkan batasan dari variabel penelitian, selanjutnya ditentukan ciri umum dan indikator tersebut. Kriteria masing-masing variabel penelitian dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Angket Kepercayaan Diri

Menurut Sugiyono (2012, hlm 135) menjelaskan bahwa:

Variabel Indikator Sub-Indikator Nomor Soal

+ -

a. Rasional dan realistis ketika

menghadapi permasalahan 9 19, 27

b. Rasional dan realistis dalam

(11)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian penulis olah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan (Sugiyono, 2009, hlm. 135).

Tabel 3.2

Skor Untuk Soal Positif-Negatif

Positif Jawaban Negatif

5 Sangat Setuju (SS) 1

4 Setuju (S) 2

3 Kurang Setuju (KS) 3

2 Tidak Setuju (TS) 4

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

2. Observasi

(12)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Marshall (1955) menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”.

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif, dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Esterberg (2002) menyatakan bahwa, “interviewing is at the heart of social research. If you look through almost any sociological journal, you will find that much

social research is based on interview, either standardized or more in-depth”.

Interview merupakan hatinya penelitian sosial. Bila anda lihat jurnal dalam ilmu sosial, maka akan anda temui semua penelitian sosial didasarkan pada interview, baik yang standar maupun yang dalam.

(13)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data.

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Untuk menggunakan instrumen dalam penelitian sangat diperlukan instrumen yang mempunyai validitas yang tinggi agar instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, dalam hal ini alat ukur tersebut adalah angket. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut:

1) Memberi skor pada masing-masing pernyataan sesuai dengan jawaban. 2) Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor total setiap responden.

(14)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r

xy =

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r

xy = Koefisien korelasi antara variabel dengan variabel N = Banyak subjek / responden

X = Jumlah skor butir Y = Jumlah skor total

1) Perhitungan dilakukan dengan bantuan microsoft excel.

2) Setelah dihasilkan nilai korelasi (rhitung), maka untuk mengetahui masing-masing butir soal valid atau tidak valid akan dilakukan perbandingan antara rhitung dengan rtabel, dimana rtabel yang diperoleh berdasarkan, Tabel Harga dari r Product-Moment (Arikunto, 2010, hlm. 402) dengan jumlah sampel (n)=25 dan besarnya df dapat dihitung 25-2=23. Dengan df=23 dan alpha=0,05 didapat rtabel=0,413 (lihat rtabel pada df=23). Apabila rtabel lebih besar atau sama dengan

rhitung maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid, sebaliknya apabila rtabel lebih kecil atau tidak sama dengan rhitung maka dapat dinyatakan butir soal tersebut tidak valid. Berikut hasil perhitungan validitas instrumen penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Angket Kepercayaan Diri

Pernyataan Korelasi Pearson

Product (rhitung)

Angka Kritis

(rtabe l)

Keterangan

P1 0.541 0.413 VALID

P2 0.385 0.413 TIDAK VALID

P3 0.453 0.413 VALID

(15)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(16)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P31 0.161 0.413 TIDAK VALID

(17)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reabilitas Instrumen

Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat ukur menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Pengujian instrumen ini dilakukan dengan metode belah dua (split half method). Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan reliabilitas angket tersebut: 1) Membagi butir soal menjadi dua bagian soal bernomor ganjil dan genap.

2) Skor dari butir-butir pernyataan bernomor ganjil dikelompokkan menjadi variabel X dan skor dari butir-butir soal yang bernomor genap menjadi variable Y.

3) Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal valid yang bernomor ganjil dengan genap, dengan menggunakan formula correlation person product moment dalam microsoft excel.

4) Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian disesuaikan dengan table interpretasi nilai. Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi

Cukup Tinggi Agak Rendah Rendah

Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi) Hasil uji reliabilitas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Kepercayaan Diri

(18)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ganjil Genap

Ganjil 1

Genap 0.722021 1

Instrumen tersebut memiliki koefisien korelasi sebesar 0.722021, nilai tersebut menunjukan bahwa instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi.

G. Prosedur Penelitian

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada penelitian ini, alat penelitiannya berupa kuesioner yang berupa angket tertutup yang akan diberikan kepada koresponden untuk dijawab. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu diambil dari orang dengan HIV positif di Rumah Cemara Bandung yang mengikuti kegiatan sepakbola dan boxing.

2. Menentukan sampel yang diambil dari orang dengan HIV positif pengguna narkoba jenis jarum suntik yang mengikuti kegiatan sepakbola dan boxing minimal selama 1 tahun atau lebih.

3. Kemudian melakukan tes pengukuran dengan menggunakan angket terhadap dua kelompok tersebut.

(19)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Langkah terakhir menentukan kesimpulan yang didasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data tersebut

Populasi Sampel

Kelompok A

Orang dengan HIV positif yang mengikuti sepakbola

Kelompok B

(20)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Prosedur Penelitian

H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 335) “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sistesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Tes menggunakan angket

Kelompok A

Orang dengan HIV positif yang mengikuti sepakbola

Kelompok B

Orang dengan HIV positif yang mengikuti boxing

Analisis Data

Pengumpulan Data

(21)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pengetesan selesai dan data hasil pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan penganalisisan data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kepercayaan diri Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengikuti sepakbola dan boxing. Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data sebagai berikut:

1. Menghitung Rata-Rata

a. Menghitung nilai rata-rata dari setiap data dengan rumus:

( )

Keterangan:

: Nilai rata-rata yang dicari

∑ : Jumlah skor yang didapat : Jumlah sampel

n : Jumlah sampel 1 : Angka tetap

(22)

Nadia Eka Putri,2015

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P =

X 100 %

Keterangan :

P = jumlah persentase yang dicari

∑×1 = banyaknya skor (berdasarkan banyaknya frekuensi seluruh jawaban

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi bulan Maret 2019 secara langsung dan wawancara dengan guru program studi kontruksi bangunan di SMKN 2 Kuripan ditemukan beberapa fenomena,

Setelah proposal disetujui, kemudian penulis menghadap kepada Kepala SLTP Islam Mafatihul Huda Rengging Pecangaan Jepara yang bertujuan untuk memohon ijin

Sementara industry jamu lebih condong memproduksi bentuk jamu yang lebih sederhana, meskipun akhir akhir ini cukup banyak industry besar yang memproduksi jamu dalam bentuk

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang.. Universitas Pendidikan Indonesia |

2004 Kata Kunci : titik impas, titik aman, titik penutupant (xi + 40 + Lampiran) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Break Even sebagai alat perencanaan laba

Adanya dikriminasi terhadap golongan penduduk sehingga mengakibatkan perbedaan institusi/pejabat yang berwenang membuat bukti sebagai ahli waris bagi golongan penduduk tersebut, hal

Berdasarkan atas hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI telah menambah aktiva tetapnya dan telah memenuhi kewajiban operasionalnya

hukum dalam pembuatan bukti sebagai ahli waris yang masih harus berdasarkan etnis. dan institusi yang membuatnya berbeda harus segera diakhiri, disamping i