• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Kabupaten Kuantan Singingi Modul 7 Rev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Kabupaten Kuantan Singingi Modul 7 Rev"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 7

PELAKSANAAN PENGADAAN

JASA KONSULTANSI

Pelatihan Tingkat Dasar Barang/ Jasa Pemerintah

Berdasarkan

Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta Perubahannya

2014

Deputi Bidang PPSDM

(2)

D

D

D

a

a

a

f

f

f

t

t

t

a

a

a

r

r

r

I

I

I

s

s

s

i

i

i

Daftar Isi ... 1

Daftar Gambar ... 2

Daftar Tabel ... 2

Tujuan Umum ... 3

Tujuan Khusus ... 3

A. Pendahuluan ... 4

B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha... 7

B.1 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dua Sampul ... 9

B.2 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dan Biaya Dua Sampul ... 53

B.3 Seleksi Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul ... 63

B.4 Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Badan Usaha ... 69

C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha ... 71

C.1 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat... 71

C.2 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat dan Untuk Penanganan Bukan Darurat ... 71

C.3 Pelaksanaan Pengadaan Barang Melalui Pengadaan Langsung ... 71

D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan76 D.1 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul ... 77

D.2 Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul ... 84

E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan... 85

E.1 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat... 85

E.2 Penunjukan Langsung Bukan Untuk Penanganan Darurat ... 85

E.3 Pengadaan Langsung ... 90

F. Sayembara ... 92

G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya ... 99

G.1 Pada Pelelangan Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha ... 99

G.2 Pada Pelelangan Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan ... 105

H. Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak ... 108

H.1 Menyusun Kontrak ... 108

H.1.1 Surat Perjanjian atau Kontrak ... Error! Bookmark not defined. H.1.2 Surat Perintah Kerja ... 108

H.2 Persiapan Pelaksanaan Kontrak... 108

(3)

I.1 Pelaporan ... 112

I.2 Penyelesaian Pekerjaan ... 113

J. Latihan Kelompok ... 117

K. Tes ... 120

Lampiran ... 121

D

D

D

a

a

a

f

f

f

t

t

t

a

a

a

r

r

r

G

G

Ga

a

a

m

m

m

b

ba

b

a

a

r

r

r

Gambar 1 Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha Menggunakan Metode Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha Menggunakan Metode Penunjukan Langsung ... 72

Gambar 3 Langkah pemilihan penyedia jasa konsultansi badan usaha dengan menggunakan metode pengadaan langsung ... 75

Gambar 4 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan Menggunakan Metode Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana ... 76

Gambar 5 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan Menggunakan Metode Penunjukan Langsung ... 86

Gambar 6 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan Menggunakan Metode Pengadaan Langsung ... 91

Gambar 7 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Menggunakan Metode Sayembara ... 92

D

D

D

a

a

a

ff

f

tt

t

a

a

a

rr

r

T

T

T

a

a

a

b

b

b

e

e

e

ll

l

Tabel 1 Tindak Lanjut Pelelangan Gagal Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Badan ... 101
(4)

T

T

T

u

u

u

jj

j

u

u

u

a

a

a

n

n

n

U

U

U

m

m

m

u

u

u

m

m

m

Tujuan umum :

Setelah modul selesai diajarkan, diharapkan peserta mampu memahami tahapan

pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi

T

T

T

u

u

u

jj

j

u

u

u

a

a

a

n

n

n

K

K

K

h

h

h

u

u

u

s

s

s

u

u

u

s

s

s

Tujuan khusus :

Setelah modul ini selesai diajarkan diharapkan peserta mampu :

1. Memahami proses pelaksanaan pemilihan jasa konsultansi badan usaha dengan

seleksi umum.

2. Memahami proses pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi perorangan dgn

seleksi umum.

3. Memahami proses pelaksanaan pemilihan jasa konsultansi dengan seleksi

sederhana.

4. Memahami proses pelaksanaan pemilihan jasa konsultansi dengan penunjukkan

/ pengadaan langsung.

5. Memahami proses pemilihan jasa konsultansi dengan sayembara.

6. Melaksanakan tatacara pemeriksaan kualifikasi Tenaga Ahli dan pengalaman

(5)

A

A

A

..

.

P

P

P

e

e

e

n

n

n

d

d

d

a

a

a

h

h

h

u

u

u

ll

l

u

u

u

a

a

a

n

n

n

Pada modul ini menguraikan tata cara pelaksanaan pengadaan (metode pemilihan

penyedia, metode kualifikasi, metode penyampaian dokumen dan metode evaluasi

penawaran) yang digunakan untuk proses pemilihan penyedia, khusus untuk penyedia

jasa konsultansi. Pada Modul Persiapan sudah dijelaskan bagaimana memilih dan

menetapkan sistem pengadaan melalui penyedia barang/jasa. Untuk mengingatkan

kembali bahwa JASA KONSULTANSI adalah jasa layanan profesional yang

membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan

adanya olah pikir (brainware).

Contoh-contoh yang termasuk Jasa Konsultansi adalah sebagai berikut :

1. Jasa rekayasa (engineering);

2. Jasa perencanaan (planning), perancangan (design) dan pengawasan (supervision)

untuk Pekerjaan Konstruksi;

3. Jasa perencanaan (planning), perancangan (design) dan pengawasan (supervision)

untuk pekerjaan selain Pekerjaan Konstruksi, seperti transportasi, pendidikan,

kesehatan, kehutanan, perikanan, kelautan, lingkungan hidup, kedirgantaraan,

pengembangan usaha, perdagangan, pengembangan SDM, pariwisata, pos dan

telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan, energi;

4. Jasa keahlian profesi, seperti jasa penasehatan, jasa penilaian, jasa pendampingan,

bantuan teknis, konsultan manajemen, konsultan hukum.

Secara umum Jasa konsultan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu

1. Konsultan Badan Usaha yaitu untuk pekerjaan konsultan yang dilakukan secara berkelompok (tim kerja) seperti konsultan perencanaan gedung yang membutuhkan

ahli arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal (ASMET).

2. Konsultan Perorangan yaitu pekerjaan konsultan yang bisa dikerjakan seorang diri seperti konsultan hukum (pengacara), notaris, perencana yang sederhana.

Konsultan perorangan ini tidak hanya untuk pengadaan langsung atau dengan nilai

paket sampai dengan Rp. 50 juta, juga dapat digunakan untuk metode pemilihan

lainnya seperti seleksi sederhana dan seleksi umum, jika nilai paketnya diatas Rp.

(6)

Berdasarkan jenis pekerjaannya, jasa konsultan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu

1. Konsultan konstruksi yaitu jasa konsultan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi antara lain konsultan perencana, manajemen konstruksi dan pengawas.

Pembagian bidang dan sub bidang konsultan konstruksi diatur dalam Permen PU No. 8 tahun 2011 dan Pembagian segmentasi pasarnya diatur dalam Permen PU No. 14 tahun 2013 pasal 4a ayat 2 dan 3 yaitu Nilai paket pekerjaan Jasa

Konsultansi sampai dengan Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) diperuntukkan bagi usaha kecil dan Jasa konsultansi dapat dilakukan oleh

konsultan perorangan dengan nilai sampai dengan Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah). Peraturan lengkapnya dapat diperoleh di : www.pu.go.id.

2. Konsultan non konstruksi yaitu konsultan yang tidak berhubungan dengan konstruksi dan berupa hasil kajian misalnya konsultan SDM, Konsultan sistem

informasi manajemen dan lain-lain.

Untuk jasa konsultan non konstruksi, belum ada peraturan pemerintah yang

mengatur pembagian bidang dan sub bidang pekerjaan, sebagai referensi bisa

menggunakan bidang dan subbidang yang dikeluarkan oleh Ikatan Nasional

Konsultan Indonesia (Inkindo). Dapat diperoleh di web inkindo : www.inkindo.org.

Untuk segmentasi pasarnya tidak ada pembagian dalam perpres 54 tahun 2010

beserta perubahannya, yang berarti konsultan non konstruksi bebas bersaing sesuai

dengan kompetensi masing-masing penyedia konsultan.

Sistem pengadaan yang dapat digunakan untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi

adalah sebagai berikut :

1. Badan usaha (semua menggunakan prakualifikasi)

a. Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.

b. Seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul.

c. Seleksi umum metode biaya terendah satu sampul

d. Seleksi sederhana metode evaluasi biaya terendah/pagu Anggaran satu sampul.

e. Penunjukan langsung

f. Pengadaan langsung.

(7)

2. Perorangan (semua menggunakan pascakualifikasi kecuali penunjukan langsung

untuk darurat, pengadaan langsung dan sayembara)

a. Seleksi umum metode evaluasi kualitas satu sampul

b. Seleksi sederhana metode evaluasi kualitas satu sampul.

c. Penunjukan langsung.

d. Pengadaan langsung.

e. Sayembara.

Tata cara pelaksanaan masing-masing sistem pengadaan tersebut akan diuraikan satu

(8)

B

B

B

..

.

S

S

S

e

e

e

ll

l

e

e

e

k

k

k

s

s

s

ii

i

U

U

U

m

m

m

u

u

u

m

m

m

J

J

J

a

a

a

s

s

s

a

a

a

K

K

K

o

o

o

n

n

n

s

s

s

u

u

u

ll

l

tt

t

a

a

a

n

n

n

s

s

s

ii

i

B

B

B

e

e

e

rr

r

b

b

b

e

e

e

n

n

n

tt

t

u

u

u

k

k

k

B

B

B

a

a

a

d

d

d

a

a

a

n

n

n

U

U

U

s

s

s

a

a

a

h

h

h

a

a

a

Seleksi umum dan seleksi sederhana diuraikan pada bab yang sama karena di antara

keduanya ada beberapa langkah yang sama. Langkah-langkah Seleksi Umum dan

Seleksi Sederhana digambarkan secara diagram yang dapat dilihat pada Gambar 1 di

halam berikut ini, dimana Gambar 1 tersebut menggambarkan langkah-langkah untuk

sistem pengadaaan berikut ini :

a. Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.

b. Seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul.

c. Seleksi umum metode biaya terendah satu sampul

(9)
(10)

B.1 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dua Sampul

Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul terdiri dari sejumlah tahapan

sebagai berikut:

1. Pengumuman Prakualifikasi.

2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi.

3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan).

4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi.

5. Pembuktian kualifikasi.

6. Penetapan hasil kualifikasi.

7. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi.

8. Sanggahan kualifikasi.

9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list).

10.Pengambilan Dokumen Pemilihan.

11.Pemberian penjelasan Dokumen Pemilihan.

12.Pemasukan Dokumen Penawaran.

13.Pembukaan sampul I.

14.Evaluasi sampul I.

15.Penetapan peringkat teknis.

16.Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis.

17.Sanggahan.

18.Sanggahan banding.

19.Undangan pembukaan sampul II.

20.Pembukaan dan evaluasi sampul II.

21.Undangan klafirikasi dan negoisasi teknis dan biaya.

22.Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

23.Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS).

24.Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi.

Langkah-langkah tersebut dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian besar yaitu:

1. Proses kualifikasi.

Terdiri dari langkah 1 sampai dengan 8.

2. Proses penawaran dan evaluasi penawaran.

Terdiri dari langkah 9 sampai dengan 22

(11)

Gambar 2. Seleksi umum, prakualifikasi, dua sampul dan evaluasi kualitas Mulai

Pengumuman

Pendaftaran dan Pengambilan Dok

Kualifikasi

Pemberian Penjelasan (apabila diperlukan)

Pemasukan dan Evaluasi Dok Kualifikasi

Pembuktian Kualifikasi

Penetapan Hasil Kualifikasi

Pemberitahuan dan Pengumuman hasil

kualifikasi

Sanggahan kualifikasi

Undangan

Pengambilan Dok Kualifikasi

Pemberian Penjelasan

Pemasukan Dok Penawaran

Pembukan Dok Sampul I

Evaluasi dok Sampul I

Penetapan Peringkat Teknis

Pemberitahuan dan Pengumuman Peringkat Teknis

Sanggahan

Sanggahan Banding (apabila diperlukan)

Undangan Pembukaan Dok Sampul II

Pembukaan dan evaluasi Dok sampul II

Undangan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan

Biaya

Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya

Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

(12)

Proses kualifikasi

Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa. Tujuannya untuk

mendapatkan penyedia yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengadaan

barang/jasa.

Penilaian kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

1. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran, digunakan untuk penilaian kualifikasi konsultan badan usaha

2. Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran, digunakan untuk penilaian kualifikasi konsultan perseorangan.

Perbedaan Prakualifikasi dengan Pascakualifikai

Pada prakualifikasi belum menjadi menjadi ajang kompetisi, jika hasil evaluasi

kualifikasi Pokja ULP menganggap ada kekurangan data kualifikasi maka Pokja ULP

meminta kepada peserta untuk melengkapi kekurangan data tersebut dan peserta

memenuhi permintaan Pokja ULP tersebut paling lambat sebelum batas akhir

pemasukan data kualifikasi. Sedangkan pada pascakualifikasi sudah merupakan ajang

kompetisi, jika hasil evaluasi kualifikasi ada kekurangan data kualifikasi maka

penyedia tidak dapat menambah kekurangan data kualifikasi, sehingga akan gugur pada

evaluasi kualifikasi.

Evaluasi kualifikasi jasa konsultan dilakukan dua tahap yaitu

a. Penilaian persyaratan administrasi dengan menggunakan sistem gugur, menghasilkan calon penyedia yang lulus kualifikasi. penyedia yang lulus

kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi persyaratan teknis.

b. Penilaian teknis dengan menggunakan sistem nilai terhadap yang lulus kualifikasi untuk menyusun daftar pendek (short list).

Pada proses prakualifikasi pemilihan penyedia konsultansi adalah :

1. Setelah evaluasi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi persyaratan

(13)

2. Output yang dihasilkan dalam proses evaluasi administrasi dan teknis kualifikasi

adalah daftar pendek calon penyedia jasa konsultan (short list).

3. Daftar pendek adalah peserta yang memenuhi syarat kualifikasi dan diundang

untuk pembuktian kualifikasi serta memasukkan penawaran.

4. Jumlah peserta dalam daftar pendek pada metode pemilihan seleksi umum adalah 5

sampai 7 penyedia sedangkan untuk seleksi sederhana adalah 3 sampai 5 penyedia.

Perbedaan selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Adanya pemberian penjelasan dokumen kualifikasi bila diperlukan. Bila dilakukan

maka Pokja ULP menyusun Berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen

Kualifikasi (sistem manual), sedangkan untuk sistem eproc semua pertanyaan dan

jawaban sudah terekam dalam SPSE.

2. Untuk sistem manual jumlah dokumen kualifikasi yang disampaikan 3 (tiga)

rangkap, 1 (satu) asli dan 2 (dua) salinan. Sedangkan untuk sistem eproc dengan mengisi “tabel kualifikasi” di SPSE.

3. Persyaratan lulus administrasi untuk lulus kualifikasi sama dengan persyaratan

terhadap pemilihan penyedia barang (modul 4), kecuali :

a) Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang

diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan

b) Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan.

c) Pada Jasa Konsultansi tidak menggunakan persyaratan KD maupun SKP.

d) Untuk pekerjaan kompleks, dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO

atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang

diperlukan, atau pengalaman tertentu

4. Bagi yang memenuhi syarat administrasi, dilakukan Evaluasi Persyaratan Teknis

Kualifikasi dengan Sistem Nilai yaitu dengan cara pembobotan terhadap unsur-unsur persyaratan teknis yang terdiri dari :

Tabel 1. Persyaratan teknis kualifikasi

No Unsur Teknis Kualifikasi Bobot

1 Pengalaman pada pekerjaan sejenis 40-55

%

2 Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan

35-45

%

3 Pengalaman di lokasi yang sama pada tingkat kabupaten/kota

(14)

%

4 Domisili perusahaan induk (tingkat Provinsi/kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta

5 %.

Total 100

%

Contoh penilaian teknis kualifikasi

1. Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40 % (dari dokumen

kualifikasi)

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sejenis :

a. Menghitung jumlah pengalaman yang sesuai bidang dan subbidang

pekerjaan pada setiap penawaran yang masuk, pengalaman yang tidak

sesuai bidang/subbidang tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan

kedalam kertas kerja.

b. Menentukan jumlah pengalaman sejenis yang tertinggi yang akan menjadi pembanding pengalaman sejenis penyedia yang lain

c. Menghitung nilai pengalaman (NP) setiap penyedia dengan rumus

dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

= × 100 ×

Keterangan:

X = Nama perusahaan peserta kualifikasi NP = Nilai Pengalaman

JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan

Contoh Perhitungan :

Jumlah Pengalam sejenis PT. A : 32 Paket

Jumlah Pengalaman sejenis tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. B

sebanyak 35 paket

Maka nilai pengalaman (NP) PT. A = (32/35) x 100 x 40 % = 36,57

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian

hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.

No Nama Penyedia Jumlah Paket Pengalaman

Bobot (40%)

(15)

Sejenis (40%)

1 PT. A 32 40% 36,57

2 PT. B 35 40% 40

3 PT.C 15 40% 17,14

4 PT. D 20 40% 22,86

5 PT. E 15 40% 17,14

6 PT. F 18 40% 20,57

7 PT. G 24 40% 27,43

8 PT. H 13 40% 14,86

9 PT. I 8 40% 9,14

10 PT.J 5 40% 5,71

2. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi dengan bobot 45 % (dari dok kualifikasi)

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Kesesuaian pekerjaan sejenis :

a. Menghitung nilai kontrak pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh pada setiap

penawaran yang masuk, nilai kontrak yang tidak sejenis tidak dihitung. Hasil

perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.

b. Menentukan nilai kontrak pekerjaan sejenis tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain

c. Menghitung nilai kesesuaian pekerjaan sejenis (NKPS) setiap penyedia dengan

rumus dibawah ini.

1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS.

1. = ( × 100)

2. 2) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS.

3. = × 100 ×

Keterangan :

NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis

Contoh Perhitungan :

Dari data NPT, PT. A dan B memiliki nilai kontrak diatas HPS paket yang

sedang dikompetisikan maka NKPS dihitung:

NKPS PT. PD = (45 % x 100 ) = 45

Sedangkan untuk penyedia yang memiliki pengalaman tertinggi dibawah HPS dihitung dengan rumus:

(16)

Maka NKPS PT. C adalah (450.000.000/460.000.000) x 100 x 45% = 44,02

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian

hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.

Nilai HPS : Rp. 460.000.000

No Nama Penyedia NPT Bobot ( 45 %)

NKPS

1 PT. A 500.000.000 45% 45

2 PT. B 650.000.000 45% 45

3 PT.C 450.000.000 45% 44,02

4 PT. D 400.000.000 45% 39,13

5 PT. E 350.000.000 45% 34,24

6 PT. F 100.000.000 45% 9,78

7 PT. G 400.000.000 45% 39,13

8 PT. H 250.000.000 45% 24,46

9 PT. I 100.000.000 45% 9,78

10 PT.J 50.000.000 45% 4,89

3. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 10% (dari dokumen kualifikasi)

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Pengalaman di Lokasi (NPL) :

a. Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh dilokasi

yang sama dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetisikan pada setiap

penawaran yang masuk, jika dilokasi yang berbeda maka tidak dihitung. Hasil

perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.

b. Menentukan jumlah pengalaman dilokasi yang sama tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain

c. Menghitung nilai pengalaman sejenis di lokasi (NPL) setiap penyedia dengan

rumus dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

= × 100 ×

Keterangan:

X = Nama perusahaan

NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi

(17)

Contoh Perhitungan :

Pengalaman dilokasi yang sama PT. A = 25 paket

Pengalaman dilokasi yang sama tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT.

YK sebanyak 33 Paket

maka NPL PT. A = (25/35) x 100 x 10 % = 8,33

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian

hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.

No Nama

Penyedia

Jumlah Paket Pengalaman Sejenis

Pada Kabupat en/ Kot a

Bobot (10%)

Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupat en/ Kot a

(NPL)

1 PT. A 25 10% 8,33

2 PT. B 30 10% 10,00

3 PT.C 10 10% 3,33

4 PT. D 12 10% 4,00

5 PT. E 5 10% 1,67

6 PT. F 12 10% 4,00

7 PT. G 15 10% 5,00

8 PT. H 12 10% 4,00

9 PT. I 2 10% 0,67

10 PT.J 4 10% 1,33

3. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi

DKI Jakarta) dengan bobot 5 % ( dari dok kualifikasi).

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Pengalaman di Lokasi (NPL) :

a. Memeriksa domisili (alamat) penyedia di data administrasi dalam form isian kualifikasi.

b. Membandingkan dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetesikan, jika

domisli perusahan induk di Provinsi yang sama dapat nilai penuh (100), jika di

provinsi yang berbeda dapat nilai nol.

Contoh perhitungan :

Domisili pekerjaan yang sedang dikompetisikan di Tangerang Selatan

PT. A memiliki domisili perusahaan induk di DKI Jakarta

Maka PT. A memperoleh nilai : 0

Sedangkan PT. B memperoleh nilai : 100 x 5 % = 5

(18)

c. Dengan cara yang dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.

No Nama Penyedia

Domisili

Perusahaan Induk Bobot (5%)

Nilai Domisili (Bobot x 100)

1 PT. A DKI Jakart a 5% 0

2 PT. B Tangsel 5% 5

3 PT.C Tangsel 5% 5

4 PT. D Tangsel 5% 5

5 PT. E Tangsel 5% 5

6 PT. F Bandung 5% 0

7 PT. G DKI Jakart a 5% 0

8 PT. H Depok 5% 0

9 PT. I DKI Jakart a 5% 0

10 PT.J Tangsel 5% 5

4. Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%

Langkah-langkah detail melakukan merekapituasi nilai persyaratan teknis :

a. Hasil penilaian persyaratan teknis diatas digabungkan untuk memperoleh

nilai total.

Contoh Perhitungan :

Untuk penyedia PT. A

Nilai pengalaman sejenis (NP) : 36,57

NKPS : 45

Pengalaman dilokasi yg sama (NPL) : 8,33

Domisili perusahaan : 0

Maka nilai total PT. A = NP + NKPS + NPL + Nilai Domisili = 36,57 +

45 + 8,33 + 0 = 89,90

b. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.

c. Hasil perhitungan diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah kemudian

diberikan peringkat I,II, II dan seterusnya sesuai jumlah penyedia.

No Nama Penyedia Pengala manan sejenis (NP) Nilai kesesuaian pekerjaan sejenis (NKPS) Pengalaman dilokasi yang sama (NPL) Nilai Domisil i Total nilai Perin gkat Pembu ktian kualifik asi (lulus/ gugur) Perin gkat shortl ist

(19)

2 PT. A 36,57 45 8,33 0 89,90 II lulus 1 3 PT. G 27,43 39 5,00 0 71,56 III lulus 2 4 PT. D 22,86 39 4,00 5 70,99 IV lulus 3 5 PT.C 17,14 44 3,33 5 69,50 V lulus 4 6 PT. E 17,14 34 1,67 5 58,05 VI lulus 5 7 PT. H 14,86 24 4,00 0 43,32 VII lulus 6

8 PT. F 20,57 10 4,00 0 34,35 VIII lulus 7

9 PT. I 9,14 10 0,67 0 19,59 IX gugur

10 PT.J 5,71 5 1,33 5 16,93 x gugur

5. ULP menetapkan daftar pendek, untuk seleksi umum maksimum 7 (tujuh)

peserta dengan urutan penilaian teknis yang terbaik. Bila kurang dari 5 (lima)

maka seleksi dinyatakan gagal. Sedangkan untuk seleksi sederhana maksimum 5

(lima) peserta dan minimal 3 (tiga) peserta.

6. Peserta yang masuk daftar pendek diundang pada untuk mengikuti pembuktian

kualifikasi.

Dokumen asli yang harus dibawa pada pembuktian kualifikasi antara lain :

1. Akte Pendirian Perusahaan/Anggaran dasar koperasi

2. Surat Pengangkatan Kepala Cabang (jika perusahaan cabang)

3. Surat Penjanjian KSO (jika perusahaan KSO)

4. Surat ijin usaha (SIUP/SIUJK dll)

5. Surat Domilisi dari kelurahan setempat

6. NPWP, Bukti lapor pajak tahun dan 3 bulan terakhir/Surat keterangan fiskal

(SKF)

7. Bukti Kepemilikan fasilitas/peralatan (kuitansi/BPKB/STNK/bukti

sewa/SHM dll)

8. Daftar Tenaga ahli tetap

9. Surat kontrak/perjanjian yang pernah diperoleh

10. Syarat lainnya (jika ada)

Hal-hal yang tidak dijelaskan pada uraian di atas, langkah-langkahnya sama dengan

langkah prakualifikasi pada pemilihan penyedia barang.

(20)

Ketentuan dan tata caranya sama dengan ketentuan dan tata cara penerbitan

undangan prakualifikasi bagi peserta yang lolos prakualifikasi yang diuraikan

pada modul 3.

10.Pengambilan Dokumen Pemilihan

Ketentuan dan tata caranya sama dengan ketentuan dan tata cara cara

pengambilan dokumen prakualifikasi yang diuraikan pada modul 3.

11.Pemberian penjelasan Dokumen Pemilihan

Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan pemberian penjelasan

pada pemilihan penyedia barang dengan sistem pelelangan umum secara

pascakualifikasi metode satu sampul dan evaluasi sistem gugur. Perbedaannya

adalah :

a. Dalam pemberian penjelasan, hal-hal yang dijelaskan ditambah dengan

penjelasan Kerangka Acuan Kerja dan penjelasan tentang ketentuan/ tata

cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi

dalam neger tidak digunakan dalam jasa konsultansi.

b. Hal-hal yang lainnya sama dengan penjelasan pada pemilihan pemyedia

barang sistem pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu

sampul dan evaluasi sistem gugur.

12.Pemasukan Dokumen Penawaran

Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan pemasukan dokumen

penawaran pada Pemilihan Penyedia Barang dengan sistem Pelelangan Umum

Prakualifikasi Metode Dua Sampul Dan Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem

Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomi. Perbedaannya adalah :

a. Sampul I (administrasi dan teknis) :

i. Tidak ada formulir perhitungan TKDN.

ii. Tidak ada jaminan penawaran.

b. Sampul II (biaya) yang terdiri dari :

i. Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya

penawaran

ii. Rekapitulasi penawaran biaya ;

iii. Rincian penawaran biaya yang terdiri dari ;

iv. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration) ; dan

(21)

vi. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pemilihan

(apabila ada).

c. Dokumen Penawaran disampaikan sebanyak 3 (tiga) rangkap, terdiri

dari : dokumen asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 2 (dua) rangkap

ditandai “ASLI” dan “REKAMAN” (untuk sistem manual) sedangkan

untuk sistem eproc, dokumen administrasi dan teknis dimasukkan ke file

I dan penawaran harga dimasukkan ke file II.

d. ULP menolak dokumen dari peserta yang tidak tercantum dalam Daftar

Pendek (short list) yang diundang.

13.Pembukaan sampul I

Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan Pembukaan Sampul I

pada Pemilihan Penyedia Barang dengan sistem Pelelangan Umum

Prakualifikasi Metode Dua Sampul Dan Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem

Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomi. Perbedaannya adalah :

a. Kelengkapan sampul I :

i. Tidak ada jaminan

ii. Tidak ada rekapitulasi perhitungan TKDN

b. Ketentuan yang lainnya sama.

14.Evaluasi sampul I

a. ULP melakukan evaluasi terhadap sampul I yang meliputi :

i. Evaluasi administrasi; dan

ii. Evaluasi teknis.

b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sama dengan ketentuan pada

Evaluasi Dokumen Penawaran tentang ketentuan umum dalam melakukan

evaluasi (Modul 4) pada Pelelangan Umum Pascakualifikasi Satu Sampul

Sistem Gugur. Tidak ada hal yang berbeda.

c. Evaluasi administrasi sampul I

Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan Evaluasi Administrasi

(Modul 4 sub-bab B2 langkah 12 butir 3) pada Pemilihan Penyedia Barang

dengan sistem Pelelangan Umum Prakualifikasi Metode Dua Sampul Dan

Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomi.

(22)

d. Evaluasi Teknis :

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan

administrasi.

Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam

Dokumen Pemilihan.

Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka

tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan

dalam Dokumen Pemilihan, kemudian membandingkan jumlah perolehan

nilai dari para peserta, dengan ketentuan :

Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah: pengalaman perusahaan, pendekatan

dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli ;

Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah

ditentukan dalam dokumen pemilihan ;

Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :

Tabel 2. Unsur penilaian persyaratan teknis konsultan

No Unsur Teknis Bobot

1 Pengalaman Perusahaan 10 – 20 %

2 Pendekatan dan Metodologi 20 – 40 %

3 Kualifikasi tenaga ahli 50 – 70 %

Jumlah 100 %

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang

tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman

perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan

perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga

ahli.

Contoh Penetapan bobot untuk Konsultan Perencana

No Unsur Bobot

1 Pengalaman Perusahaan 20 %

2 Pendekatan dan Metodologi 20 %

3 Kualifikasi tenaga ahli 60 %

(23)

Pengalaman Perusahaan, penilaian dilakukan atas :

Contoh evaluasi pengalaman perusahaan.

1. Pengalaman Perusahaan Dengan Bobot 20 % (dari dokumen pemilihan).

A. Pengalaman sejenis dengan bobot 40 % (dari dokumen pemilihan).

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sejenis :

e. Menghitung jumlah pengalaman sejenis yang sesuai bidang dan sub bidang

pekerjaan pada setiap penawaran yang masuk, pengalaman yang tidak sesuai

bidang/subbidang tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam

kertas kerja.

f. Menentukan jumlah pengalaman sejenis yang tertinggi yang akan menjadi

pembanding pengalaman sejenis penyedia yang lain.

g. Menghitung nilai pengalaman (NP) setiap penyedia dengan rumus dibawah

ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

= × 100 ×

Keterangan:

X = Nama perusahaan peserta kualifikasi NP = Nilai Pengalaman

JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan

Contoh Perhitungan :

Jumlah Pengalam sejenis PT. C : 15 Paket

Jumlah Pengalaman sejenis tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. A

sebanyak 32 paket

Maka nilai pengalaman (NP) PT. C = (15/32) x 100 x 40 % = 18,75

h. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian

hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.

No Nama Penyedia Jumlah Paket

Pengalaman Sejenis

Bobot (40%) Nilai Pengalaman

1 PT. A 32 40% 40,00

2 PT.C 15 40% 18,75

3 PT.D 20 40% 25,00

4 PT.E 15 40% 18,75

(24)

6 PT.G 24 40% 30,00

7 PT.H 13 40% 16,25

B.Pengalaman di lokasi yang sama dengan bobot 10 % (dari dokumen pemilihan)

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi nilai pengalaman di lokasi (NPL) :

a. Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh dilokasi

yang sama dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetisikan pada setiap

penawaran yang masuk, jika dilokasi yang berbeda maka tidak dihitung. Hasil

perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.

b. Menentukan jumlah pengalaman di lokasi yang sama tertinggi yang akan

menjadi pembanding bagi penyedia yang lain.

c. Menghitung nilai pengalaman sejenis di lokasi (NPL) setiap penyedia dengan

rumus dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut :

= × 100 ×

Keterangan:

X = Nama perusahaan

NPL = Nilai pengalaman di lokasi

JPPL = Jumlah pengalaman perusahaan di lokasi

Contoh perhitungan :

PT. A memiliki pengalaman sejenis di lokasi kegiatan : 25 paket,

PT. C memiliki pengalaman sejenis tertinggi di lokasi kegiatan : 10 paket

Maka Nilai pengalaman dilokasi (NPL) PT. C = (10/25) x 100 x 10 % = 4

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini:

No Nam a

Penyedia

Jum lah Paket Pengalam an Sejenis Pada Kabupat en/ Kot a

Bobot Nilai Pengalam an Sejenis pada Kabupat en/ Kot a (NPL)

1 PT. A 25 10% 10,00

2 PT.C 10 10% 4,00

3 PT.D 12 10% 4,80

4 PT.E 5 10% 2,00

5 PT.F 12 10% 4,80

(25)

7 PT.H 12 10% 4,80

2. Pengalaman manajerial dan fasilitas utama dengan bobot 20 % (dari dokumen pemilihan).

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sebagai lead firm :

a. Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis sebagai lead firm pada setiap

penawaran yang masuk, jika bukan sebagai lead firm maka tidak dihitung.

Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja.

b. Menentukan jumlah pengalaman sebagai lead firm tertinggi yang akan menjadi

pembanding bagi penyedia yang lain.

c. Menghitung nilai pengalaman sebagai lead firm (NPLF) setiap penyedia

dengan rumus dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut :

= × 100 ×

Keterangan:

X = Nama perusahaan

NPLF = Nilai Pengalaman sebagai lead firm

JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan sebagai lead firm

Contoh perhitungan :

Pengalaman sejenis PT. C sebagai lead firm sebanyak 15 paket, pengalaman

sejenis sebagai lead firm tertinggi di antara peserta seleksi adalah PT. A, maka

nilai pengalaman sebagai lead firm PT. PD adalah:

NPLF PT. PD = (15/32) x 100 x (1/3) x 20 % = 4,7

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan dalam tabel dibawah ini:

No Nam a

Penyedia

Jum lah Pengalam an sebagai leadfirm

Bobot (30 %) Nilai Pengalam an sebagai leadfirm

1 PT. A 32 30% 10,0

2 PT.C 15 30% 4,7

3 PT.D 20 30% 6,3

4 PT.E 15 30% 4,7

5 PT.F 18 30% 5,6

6 PT.G 24 30% 7,5

(26)

3. Pengalaman mengelola kontrak.

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman mengelola kontrak :

a. Menghitung nilai kontrak pekerjaan sejenis pada setiap penawaran yang

masuk, jika bukan bukan sejenis maka tidak dihitung. Hasil perhitungan

dimasukkan kedalam kertas kerja.

b. Menentukan nilai kontrak yang tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi

penyedia yang lain.

c. Menghitung nilai pengalaman kontrak (NPK) setiap penyedia dengan rumus

dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

= × 100 × 1

3 ×

Keterangan :

X = Nama perusahaan

NPK = Nilai Pengalaman Kontrak

NK = Nilai Kontrak

Contoh perhitungan :

Nilai kontrak sejenis yang pernah diperoleh PT. C sebesar Rp. 450.000.000

dan nilai kontrak tertinggi PT. A dengan nilai kontrak Rp. 500.000.000, maka :

NPK PT. PD = (450.000.000/500.000.000)x 100 x (1/3) x 20 % = 9

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini

No Nama

Penyedia

NPT Bobot (20 %)

NKPS

1 PT. A 500.000.000 20% 10,0

2 PT.C 450.000.000 20% 9,0

3 PT.D 400.000.000 20% 8,0

4 PT.E 350.000.000 20% 7,0

5 PT.F 100.000.000 20% 2,0

6 PT.G 400.000.000 20% 8,0

(27)

4. Ketersediaan fasilitas utama.

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi ketersediaan fasilitas utama :

a. Menghitung jumlah fasilitas utama yang dimiliki dibandingkan dengan KAK

pada setiap penawaran yang masuk, jika bukan fasilitas yang tentukan dalam

KAK maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas

kerja.

b. Menentukan jumlah fasilitas utama yang tertinggi yang akan menjadi

pembanding bagi penyedia yang lain

c. Menghitung nilai fasilitas utama (NFU) setiap penyedia dengan rumus

dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Bila fasilitas utama tersedia, dihitung dengan rumusan sebagai berikut :

=

3

Keterangan :

X = Nama perusahaan

NFU = Nilai Fasilitas Utama

Contoh perhitungan :

PT. C memiliki fasilitas utama yang dipersyaratkan dalam KAK, maka :

NFU PT. C = (30 %)/3 = 10

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini

No Nam a Peyedia Fasilit as Ut am a Bobot (30 %) Nilai Fasilit as Ut am a

1 PT. A 0 30% 0

2 PT.C 4 30% 10

3 PT.D 4 30% 10

4 PT.E 4 30% 10

5 PT.F 4 30% 10

6 PT.G 0 30% 0

7 PT.H 4 30% 10

5. Kapasitas perusahaan.

(28)

a. Menghitung jumlah tenaga ahli tetap yang dimiliki dibandingkan dengan KAK

pada setiap penawaran yang masuk, jika tenaga ahli tidak tetap yang tentukan

dalam KAK maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam

kertas kerja.

b. Menentukan jumlah tenaga ahli tetap yang tertinggi yang akan menjadi

pembanding bagi penyedia yang lain.

c. Menghitung nilai kapasitas perusahaan (KP) setiap penyedia dengan rumus

dibawah ini.

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Rumusan penghitungan sebagai berikut:

= × 100 ×

Keterangan:

X = Nama perusahaan KP = Kapasitas Perusahaan JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap

Contoh perhitungan :

Jumlah t enaga ahli yang diperlukan unt uk pekerjaan konsult ansi sebanyak 4

orang, dari 7 penyedia yang menaw arkan, ada 3 penyedia mem iliki semua

t enaga ahli t et ap, 1 2 penyedia t idak penyedia memiliki 3 t enaga ahli t et ap,

dan 2 penyedia t idak memiliki t enaga ahli t et ap.

M aka KP PT. A = (4/ 8) x 100 x 20 % = 10

Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini

No Nam a Penyedia Jum lah Tenaga Ahli Tet ap

Bobot (20 %) Kapasit as Perusahaan

1 PT. A 4 20% 10

2 PT.C 5 20% 12,5

3 PT.D 2 20% 5

4 PT.E 5 20% 12,5

5 PT.F 8 20% 20

6 PT.G 2 20% 5

7 PT.H 8 20% 20

6. Rekapitulasi pengalaman perusahaan.

(29)

a. Hasil perhitungan setiap subunsur pengalaman perusahaan, dijumlahkan untuk

mendapat nilai total pengalaman dikalikan dengan bobot pengalaman sehingga

diperoleh nilai pengalaman.

Contoh perhitungan :

PT. A

NP : 40

NPL : 10

NPLF : 10

NPK : 10

NFU : 0

Kapasitas perusahaan : 10

Nilai Total : NP + NPL + NPLF + NPK + NFU + Kapasitas perusahaan : 40 + 10 + 10 + 10 + 0 + 10 = 80

Nilai Pengalaman : Nilai total x bobot = 80 x 20 % = 16,000

b. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai pengalaman untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini:

Rekapitulasi hasil evaluasi pengalaman perusahaan

No Nama

Penyedia

NP NPL Pengalaman

manajerial dan fasilitas utama Kapasita s perusah aan Nilai Total Bobot Nilai Pengalam an Perusahaa n

NPLF NPK NFU

1 PT. A 40,00 10,0 10,0 10,0 0 10 80,00 20% 16,00

2 PT.C 18,75 4,0 4,7 9,0 10 12,5 58,94 20% 11,79

3 PT.D 25,00 4,8 6,3 8,0 10 5 59,05 20% 11,81

4 PT.E 18,75 2,0 4,7 7,0 10 12,5 54,94 20% 10,99

5 PT.F 22,50 4,8 5,6 2,0 10 20 64,93 20% 12,99

6 PT.G 30,00 6,0 7,5 8,0 0 5 56,50 20% 11,30

7 PT.H 16,25 4,8 4,1 5,0 10 20 60,11 20% 12,02

Pendekatan dan Metodologi, penilaian dilakukan atas :

Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta

dalam KAK, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja,

subunsur yang dinilai antara lain :

Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama

meliputi: pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi

yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan

(30)

Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah

dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan

KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap

inovasi, tanggapan terhadap KAK khususnya mengenai data yang tersedia, orang

bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan

laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan,

program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah

orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang ;

Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar

kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan;

Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.

Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang

diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih.

Dalam penilaian pendekatan metodelogi, pokja ULP dapat melakukan dengan

beauty contest yaitu dengan cara mengundang tenaga ahli yang ditawarkan untuk

mempresentasikan pendekatan dan metodelogi yang ditawarkan. Dalam penilaian

tersebut pokja ULP dapat didampingi oleh tim teknis (tenaga ahli).

Contoh evaluasi pendekatan dan metodologi

Pendekatan dan Metodologi dengan bobot 20 % (dari dokumen pemilihan). a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pemahaman atas layanan :

a. Menilai pemahaman atas jasa layanan yang disampaikan penyedia pada setiap

penawaran yang masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.

b. Menghitung nilai pemahaman atas jasa layanan setiap penyedia dengan rumus

dibawah ini.

Rumus perhitungan :

Nilai pemahaman atas jasa layanan = nilai yang didapatkan X bobot sub unsur.

Contoh Perhitungan : PT. A

Nilai yang didapatkan : 80

Bobot : 30 %

(31)

c. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai pemahaman untuk penyedia yang

lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.

No

Nama

Penyedia Nilai Bobot (30%)

Nilai Pemahaman

1 PT. A 80 30% 24

2 PT.C 80 30% 24

3 PT.D 60 30% 18

4 PT.E 60 30% 18

5 PT.F 80 30% 24

6 PT.G 60 30% 18

7 PT.H 60 30% 18

b. Kualitas metodologi.

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi kualitas metodologi :

a. Agar penilaian metodologi lebih akuntabel, pokja ULP dapat meminta

pertimbangan dari tim teknis/tim ahli misalnya untuk pekerjaan konsultan

perencana meminta pertimbangan tim teknis dari Kementrian PU.

b. Menilai kualitas metodologi yang disampaikan penyedia pada setiap

penawaran yang masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.

c. Menghitung nilai kualitas metodologi setiap penyedia dengan rumus dibawah

ini.

Rumus Perhitungan :

Nilai sub unsur kualitas metodologi = nilai rata-rata komponen sub unsur x bobot sub unsur.

Contoh perhitungan :

Nilai yang diperoleh PT. A sbb:

Ketepatan analisa : 60

Konsistensi antara metodelogi dan rencana kerja : 60 Apresiasi terhadap inovasi : 60 Dukungan data yg tersedia thd KAK : 60

Uraian tugas : 60

Jangka waktu pelaksanaan : 60

Program kerja : 60

Organisasi : 60

Kebutuhan fasilitas penunjang : 60 +

Total Nilai 540

Nilai rata-rata : (540/9 ) = 60

Bobot : 30 %

(32)

= 60 x 30 % = 18

d. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kualitas metodologi untuk

penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja

dibawah ini. No kriteria Nama Penyedia

PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H

1 Ketepatan analisa

60 80 60 60 60 60 40

2 Konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja

60 60 60 60 60 60 60

3 Apresiasi terhadap inovasi

60 60 60 60 60 60 40

4 Dukungan data yang tersedia thd KAK

60 60 60 60 40 40 40

5 Uraian tugas 60 60 60 60 60 60 60

6 Jangka waktu pelaksanaan

60 60 60 60 60 60 60

7 Program kerja 60 80 60 60 60 40 40

8 Organisasi 60 60 60 60 60 60 60

9 Kebutuhan fasilitas penunjang

60 60 60 60 60 60 60

Total Nilai 540 580 540 540 520 500 460 Nilai rata-rata 60 64 60 60 58 56 51 bobot (30 %) 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%

Nilai kualitas Metodelogi

18 19,33 18 18

17,33

16,67

15,33

c. Hasil kerja (deliverable).

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi hasil kerja :

a. Menilai hasil kerja yang disampaikan penyedia pada setiap penawaran yang

masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.

b. Menghitung nilai hasil kerja setiap penyedia dengan rumus dibawah ini.

(33)

Nilai sub unsur hasil kerja (deliverable) = nilai rata-rata komponen sub unsur x bobot sub unsur.

Contoh perhitungan : PT. A

Penyajian analisis dan gambar kerja : 60 Penyajian spek dan perhitungan teknis : 60

Penyajian laporan : 60 +

Nilai Total : 180

Nilai rata-rata : (180 /3) = 60

Bobot : 30 %

Nilai hasil kerja : nilai rata-rata x bobot : 60 x 30 % = 18

c. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini:

[image:33.595.94.561.309.496.2]

No Nama Penyedia Penyajian analisis dan gambar kerja Penyajian spesifikasi dan perhit ungan t eknis Penyajian laporan Tot al Nilai Nilai rat a-rat a bobot (30%) Nilai Hasil Kerja

1 PT. A 60 60 60 180 60,0 30% 18,00

2 PT.C 80 80 80 240 80,0 30% 24,00

3 PT.D 60 60 60 180 60,0 30% 18,00

4 PT.E 60 60 60 180 60,0 30% 18,00

5 PT.F 60 60 60 180 60,0 30% 18,00

6 PT.G 60 60 60 180 60,0 30% 18,00

7 PT.H 60 60 60 180 60,0 30% 18,00

d. Gagasan baru.

Langkah-langkah detail melakukan evaluasi gagasan baru :

a. Menilai gagasan baru yang disampaikan penyedia pada setiap penawaran yang

masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.

b. Menghitung nilai gagasan baru setiap penyedia dengan rumus dibawah ini.

Rumus perhitungan :

Nilai sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK = nilai yang didapatkan X bobot sub unsur.

Contoh perhitungan : PT. A

(34)

Bobot : 10 %

Nilai gagasan baru : nilai yang didapatkan x bobot : 60 x 10 % = 6

c. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil

perhitungan dimasukkan ke dalam kertas dibawah ini:

No Nama Penyedia Gagasan baru ut k meningkat kan

kualit as keluaran

Bobot (10%) Nilai gagasan baru

1 PT. A 60 10% 6

2 PT.C 80 10% 8

3 PT.D 60 10% 6

4 PT.E 60 10% 6

5 PT.F 60 10% 6

6 PT.G 60 10% 6

7 PT.H 40 10% 4

e. Rekapitulasi evaluasi teknis.

Langkah-langkah detail melakukan rekapitulasi evaluasi teknis :

a. Hasil perhitungan setiap sub unsur pendekatan dan metodologi, dijumlahkan untuk

mendapat nilai total dikalikan dengan bobot sehingga diperoleh nilai pendekatan

dan metodologi.

Contoh perhitungan :

PT. A

Pemahaman atas layanan : 24 Kualitas metodologi : 18

Hasil kerja : 18

Gagasan baru : 6

Jumlah : nilai pemahaman + kualitas kerja +hasil kerja + gagasan baru

: 24 + 18 + 18 + 6 = 66

Bobot : 20 %

Nilai pendekatan dan metodologi : 20 % x 66 = 13,20

b. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan

(35)

Rekapitulasi Nilai Pendekatan dan Metodologi

No Nama Penyedia

Pemahaman atas layanan

Kualitas Hasil kerja Gagasan baru

Jumlah bobot (20%)

Nilai

1 PT. A 24 18 18 6 66,00 20% 13,20

2 PT.C 24 19,33 24 8 75,33 20% 15,07

3 PT.D 18 18 18 6 60,00 20% 12,00

4 PT.E 18 18 18 6 60,00 20% 12,00

5

PT.F

24

17,33

18 6 65,33 20% 13,07

6

PT.G

18

16,67

18 6 58,67 20% 11,73

7

PT.H

18

15,33

18 4 55,33 20% 11,07

Kualifikasi Tenaga Ahli, penilaian dilakukan atas:

Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan

jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam

KAK ;

Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :

Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi

swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan

tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah ;

Pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung

dengan referensi dari pengguna jasa. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai

pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader)

dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/wakil pemimpin tim ;

Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang

mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK,

seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia ;

Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing),

bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan

kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek

tersebut di atas diberikan nilai lebih tinggi.

(36)

3. Kualifikasi tenaga ahli bobot 60 %.

Dari dokumen pemilihan untuk pekerjaan konsultansi MK pembangunan gedung

kantor membutuhkan 4 orang tenaga yang terdiri dari:

1. Satu team leader (S2 Arsitektur) pengalaman 10 tahun, memiliki SKA (Surat

Keterangan Ahli), memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 50 %.

2. Satu ahli arsitektur (S1 Arsitektur ) pengalaman 5 tahun, memiliki SKA,

memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 20 %.

3. Satu ahli struktur (S1 Sipil) pengalaman 5 tahun, memiliki SKA, memiliki

kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 20 %.

4. Satu ahli mekanikal-elektrikal (S1 Elektro) pengalaman 1 tahun, memiliki

SKA, memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 10 %.

Langkah-langkah detail evaluasi kualifikasi tenaga ahli :

a. Memeriksa kelengkapan data kualifikasi tenaga ahli pada setiap tenaga ahli

yang diusulkan antara lain pendidikan, pengalaman, sertifikat keahlian dan

kemampuan bahasa.

b. Menilai kesesuaian tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dengan data

tingkat pendidikan yang diusulkan antara lain melihat copy ijazah yang

dilampirkan. Jika sesuai diberikan nilai 100, jika tidak sesuai diberikan nilai 0

(nol). Contoh dalam dokumen pemilihan untuk team leader minimal

pendidikan S2 arsitektur; bila penyedia mengusulkan S2 arsitektur dan

melampirkan copy ijazah S2 arsitektur, maka diberikan nilai 100.

c. Merekapitulasi daftar pengalaman kerja profesional tenaga ahli dan

menghitung jumlah bulan aktif kerja profesional sesuai ketentuan dok

pemilihan, misalnya periode kerja: 9 September 2011 – 5 Juni 2012 selama (9

bulan).

d. Memeriksa posisi jabatan yang pernah didiperoleh, jika sesuai diberikan nilai

1, jika tidak sesuai diberikan nilai 0,5.

e. Memeriksa posisi lingkup pekerjaan yang pernah diperoleh; jika sesuai

diberikan nilai 1, jika tidak sesuai diberikan nilai 0,5.

f. Memeriksa ada/tidaknya surat referensi yang dilampirkan; jika ada maka

(37)

g. Menjumlahkan jumlah pengalaman yang pernah diperoleh, kemudian

bandingkan dengan pesyaratan pengalaman dalam KAK. Jika sesuai

persyaratan diberi nilai 100, jika kurang diberi nilai 0.

h. Memeriksa sertifikat keahlian yang dimiliki (SKA), khusus sertifikat keahlian

pekerjaan konstruksi dapat dicek di situs LPJK (dapat dilihat pada evaluasi

teknis pekerjaan konstruksi). jika tidak terdaftar di situs LPJK maka dilakukan

klarifikasi tertulis ke LPJK. Jika hasil klarifikasi sertifikat tersebut tidak

terdaftar maka penyedia tersebut digugurkan karena pemalsuan dokumen. Jika

sertifikat ada dan terdaftar di LPJK maka diberi nilai 100, jika tidak memiliki

sertifikat diberi nilai 0.

i. Memeriksa sertifikat bahasa yang dimiliki; jika kemampuan bahasa sangat

baik diberi nilai 100, baik dberi nilai 50, kurang baik diberi nilai 0.

j. Hasil penilaian kualifikasi tenaga ahli dicatat dan dimasukkan ke dalam kertas

kerja dibawah ini.

Contoh cara mengevaluasi kualifikasi tenaga ahli :

POKJA ULP Kementerian X di Jakarta

Pengadaan Jasa Konsultansi M anajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor

Nama Perusahaan : PT. A Nama Tenaga Ahli : Ir. T , M Sc Posisi yang diusulkan : Team Leader a. Pendidikan : S2 Arsitektur Nilai : 100

b. Pengalaman kerja profesional

No Periode dari-sampai dengan

Bln Posisi/ Jabatan

Lingkup Referensi Pengalaman

Kerja TA

Jumlah

S/ TS S/ T/ M

1 5 Sept em ber 2011 - 5 Juni 2012 9 S 1 S 1 √ 1 9 2 5 Februari 2011 - 5 Desem ber 2011 7 S 1 S 1 √ 1 7 3 8 M aret 2010 - 8 Desem ber 2010 9 S 1 S 1 √ 1 9 4 1 Desem ber 2008 - 1 Desem ber 2009 12 S 1 S 1 √ 1 12 5 25 Januari 2008 - 25 November 2008 10 S 1 S 1 √ 1 10 6 1 Juni 2006 - 1 Desem ber 2007 18 S 1 S 1 √ 1 18 7 19 Okt ober 2005 - 19 April 2006 6 S 1 S 1 √ 1 6 8 5 Februari 2004 - 5 Juni 2005 16 S 1 S 1 √ 1 16 9 12 Juli 2002 -12 Januari 2004 18 S 1 S 1 √ 1 18

10 4 April 2001 - 4 Juli 2002 15 S 1 S 1 √ 1 15

(38)

12 30 Januari 1999 - 30 M aret 2000 12 S 1 S 1 √ 1 12

13 1997 -1998 6 S 1 S 1 √ 1 6

Tot al

150 bulan

13 tahun

Persyarat an KAK : 10 Tahun Nilai 100

c. Sertifikat M nilai 100 d. Bahasa : Baik nilai 50

Keterangan : Posisi: S = sesuai, TS = tidak sesuai

Lingkup: S = sesuai, M = menunjang, T = terkait Sertifikat: M = memiliki, TM = tidak memiliki

k. Dengan cara yang sama, dilakukan evaluasi kualifikasi tenaga yang lain sesuai persyaratan dalam dokumen pemilihan.

l. Hasil penilaian persyaratan kualifikasi (pendidikan, pengalaman, sertifikat dan kemampuan bahasa) dikalikan dengan bobotnya sehingga diperoleh nilai unsur.

Contoh perhitungan :

Nilai pendidikan : 100 Bobot : 30 %

Maka nilai unsur : 100 x 30 % = 30

m.Dengan cara yang sama, dapat dihitung nilai unsur yang lain. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kerja dibawah ini.

No Sub unsur Nilai Bobot Nilai

x bobot

1 Pendidikan 100 0,3 30

2 Pengalaman 100 0,2 20

3 Sertifikat

keahlian 100 0,4 40

4 Kemampuan

bahasa 50 0,1 5

1 95

n. Semua tenaga ahli yang dibutuhkan (ada 4 orang tenaga ahli) dan ditawarkan oleh

penyedia dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas.

o. Dihitung nilai setiap posisi tenaga ahli dan nilai kualifikasi tenaga ahli setiap

penyedia dengan rumus sbb :

Nilai posisi = nilai unsur x bobot posisi

Contoh perhitungan :

PT. A:

Team leader : 95 x 50 % = 47,50

(39)

Tenaga ahli struktur : 95 x 20% = 19,0

Tenaga ahli mekanikal elektrikal : 95 x 10 % = 9,5

Jumlah nilai posisi : (nilai team leader + nilai ahli arsitektur + nilai

ahli struktur + nilai ahli mekanikal elektrikal)

: 47,5 + 19 + 19 + 9,5 = 95

Nilai kualifikasi tenaga ahli penyedia : jumlah nilai posisi x bobot

: 95 x 60 % = 57

p. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kualifikasi tenaga ahli setiap penyedia,

hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kerja dibawah ini

Rekapitulasi hasil penilaian tenaga ahli

Na ma Pen yedi a Posisi yang diusulk an Ha sil Pe nil ai an B o b o t p o s i s i J u m l a h B o b o t Nilai Kuali fikas i TA PT. A

Team Leader 65 0,50 32,50 8

0

6 0

48

Tenaga Ahli

Arsit ekt ur 95 0,2 19,00 Tenaga Ahli

St rukt ur 95 0,2 19,00

Tenaga Ahli M ekanikal

Elektrikal 95 0,1 9,50

PT.C Team Leader 95 0,50 47,50 95 60 57

Tenaga Ahli

Arsitektur 95 0,2 19,00 Tenaga Ahli

Struktur 95 0,2 19,00 Tenaga Ahli

M ekanikal

Elektrikal 95 0,1 9,50

PT.D Team Leader 65 0,50 32,50 80 60 48

Tenaga Ahli

(40)

Tenaga Ahli

St rukt ur 95 0,2 19,00

Tenaga Ahli M ekanikal

Elektrikal 95 0,1 9,50

PT.E

Team Leader 45 0,50 22,50 60 60 36

Tenaga Ahli

Arsit ekt ur 75 0,2 15,00 Tenaga Ahli

St rukt ur 75 0,2 15,00

Tenaga Ahli M ekanikal

Elektrikal 75 0,1 7,50

PT. F Team Leader 45 0,50 22,50 60 60 36

Tenaga Ahli

Arsit ekt ur 75 0,2 15,00 Tenaga Ahli

St rukt ur 75 0,2 15,00

Tenaga Ahli M ekanikal

Elektrikal 75 0,1 7,50

PT. G Team Leader 45 0,50 22,50 60 60 36

Tenaga Ahli

Arsit ekt ur 75 0,2 15,00 Tenaga Ahli

St rukt ur 75 0,2 15,00

Tenaga Ahli M ekanikal

Elektrikal 75 0,1 7,50

PT. H Team Leader 65 0,50 32,50 80 60 48

Tenaga Ahli

Arsitektur 95 0,2 19,00

Tenaga Ahli

Struktur 95 0,2 19,00

Tenaga Ahli Mekanikal

Elektrikal 95 0,1 9,50

q. Hasil evaluasi teknis pekerjaan konsultansi yaitu pengalaman perusahaan,

pendekatan dan metodologi dan kualifikasi tenaga ahli kemudian digabungkan,

sehingga diperoleh rekapitulasi evaluasi teknis jasa konsultansi.

Contoh perhitungan :

PT. A

Nilai pengalaman Perusahaan : 16,00

(41)

Nilai kualifikasi tenaga ahli : 48

Nilai teknis gabungan : (nilai pengalaman perusahaan + ilai

pendekatan dan metodelogi + nilai

kualifikasi tenaga ahli)

:16,00 + 13,20 + 48 = 77,20

Nilai teknis gabungan yang diperoleh dibandingkan dengan ambang batas (passing

grade).

Ambang Batas (passing grade) adalah nilai minimal yang masih dapat diterima atau ditoleransi. Dalam pengertian pengadaan konsultan, ambang batas (passing grade)

adalah kemampuan minimal yang harus dimiliki konsultan baik badan usaha maupun

perorangan untuk melaksanakan pekerjaan yang sedang dikompetisikan. Salah satu cara

menentukan ambang batas dengan cara kuesioner ahli yaitu meminta pendapat para ahli untuk yang memiliki kemapuan dan pengalaman dalam bidangnya.

r. Dengan cara sama, dapat dihitung nilai teknis penyedia yang lain dan hasil

perhitungan masukkan dalam kertas kerja dibawah ini:

Rekapitulasi evaluasi teknis jasa konsultansi No Nam a

Penyedia

Hasil penilaian Nilai Gabungan

Evaluasi t eknis

Am bang Bat as (passing

grade) Pengalam an

perusahaan Pendekat a n dan M et odolog

i

Kualifikasi Tenaga

Ahli

Kesimp ulan

Ket eranga n

1 PT. A 16,00 13,20 48 77,2 70 Lulus

2 PT.C 11,79 15,07 57 83,86 70 Lulus Diundang

pembukaa n sampul II

3 PT.D 11,81 12,00 48 71,81 70 Lulus

4 PT.E 10,99 12,00 36 58,99 70 Gugur

5 PT.F 12,99 13,07 36 62,06 70 Gugur

6 PT.G 11,30 11,73 36 59,03 70 Gugur

(42)

Penyedia dengan nilai teknis terbaik yang diundang untuk pembukaan

sampul II (penawaran harga), sedangkan peringkat II dan III sebagai

cadangan.

Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi dinyatakan

gagal.

e. ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I

yang paling sedikit memuat:

i. Nama seluruh peserta;

ii. Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alas an

ketidaklulusan peserta;

iii. Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;

iv. Ambang batas nilai teknis;

v. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

vi. Tanggal dibuatnya berita acara; dan

vii. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan

seleksi;

viii. Pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang

memenuhi syarat.

15.Penetapan peringkat teknis

a. ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara

Evaluasi Sampul I, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah).

b. PA pada K/L/D/I, membuat Surat Penetapan Peringkat Teknis untuk nilai

seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah

mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan :

i. Usulan penetapan urutan peringkat teknis peserta ditembuskan kepada

PPK dan APIP K/L/D/I yang bersangkutan ;

ii. Apabila PA pada K/L/I atau Kepala Daerah tidak setuju dengan usulan

ULP, maka PA pada K/L/I atau Kepala Daerah secara tertulis

memerintahkan e

Gambar

Gambar 2. Seleksi umum, prakualifikasi, dua sampul dan evaluasi kualitas
Tabel 1. Persyaratan teknis kualifikasi
Tabel 2. Unsur penilaian persyaratan teknis konsultan
gambar perhitungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kepada Penyedia/ Rekanan yang berminat dan informasi jadwal pelatihan agar dapat menghubungi Sekretariat LPSE Kabupaten Kuantan Singingi/ Bagian Ekbang Setda

Bersama ini disampaikan terkait Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa (RUP) Tahun Anggaran 2014 untuk seluruh satuan kerja di Kabupaten Kuantan Singingi akan

1) Dalam hal diperlukan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan tertentu, dapat dilakukan kontrak/sewa tersendiri. Sebelum dilakukan

ULP dapat menggunakan sistem Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik yang. diselenggarakan oleh

Pengadaan Barang yang terdiri atas bagian atau komponen dalam negeri dan bagian atau komponen yang masih harus di impor, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a..

sama dengan waktu pelaksanaan Kontes.. 8) Peserta dapat menyampaikan Barang yang akan dikonteskan serta Dokumen. Kontes melalui pos/jasa pengiriman dengan ketentuan

B.3 Pelelangan Umum Prakualifikasi Metode Dua Tahap Dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis.... Penunjukan Langsung dan

Menurut Pasal 36 Perpres No.54/2010 dan perubahannya pengadaan barang/jasa, sepanjang memungkinkan, harus dilakukan melalui pelelangan umum dengan pascakualifikasi. Cara inilah