• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR TAHUN 2011"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR TAHUN 2011

KOORDINASI DAN SINKRONISASI

KEGIATAN SATKER

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2011

(2)

LAPORAN AKHIR TAHUN 2011

KOORDINASI DAN SINKRONISASI

KEGIATAN SATKER

Oleh :

Wilda Mikasari, S.TP, M.Si

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2011

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2011

1. Judul Kegiatan : Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan SATKER

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu

3. Alamat Unit Kerja : Jalan Irian KM 6,5 Bengkulu 38119 PO BOX 1010 Bkl 38001

4. Penanggung Jawab Kegiatan :

a. Nama : Wilda Mikasari, S.TP, M.Si b. Pangkat/Golongan : Penata TK.I/IIId

c. Jabatan

1. Struktural : Kasubbag Tata Usaha 2. Fungsional :

5. Lokasi Kegiatan : Provinsi Bengkulu 6. Status Kegiatan : Lanjutan

7. Tahun Dimulai : Setiap Tahun

8. Biaya Kegiatan : Rp. 80.000.000,- (Delapan puluh juta rupiah)

9. Sumber Dana : DIPA BPTP BENGKULU TAHUN 2011

Mengetahui

Kepala Balai, Penanggung Jawab Kegiatan

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP Wilda Mikasari, S.TP, M.Si NIP. 19590206

198603

1002 NIP. 19690812 199803 2001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah yang maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Akhir Tahun Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan SATKER dapat disusun dengan baik.

Tujuan pembuatan laporan akhir tahun kegiatan sinkronisasi dan koordinasi adalah untuk menginformasikan kegiatan rapat bulanan dan kegiatan koordinasi yang dilakukan BPTP Bengkulu tahun 2011 dan mengevaluasinya untuk kegiatan yang akan datang.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, maka saran dan kritikan untuk kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan di BPTP Bengkulu.

Bengkulu, Desember 2011

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL ... ii

LEMBARAN PENGESAHAN ... iii

KATAPENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... vi RINGKASAN ... vii I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 2 1.3. Keluaran ... 3

II. PELAKSANAAN KEGIATAN ... 4

2.1. Rapat Bulanan ... 4

2.2. Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Prov. Bengkulu ... 17

2.3. Rapat Koordinasi P2BN ... 22

2.4. Sosialisasi Program Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) dan Alih Teknologi ... 24

2.5. Sosialisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ... 27

III. KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

3.1. Kesimpulan ... 31

3.2. Saran ... 31

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Budidaya ... 13

2. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sumberdaya... 14

3. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sosial Ekonomi……… 15

(7)

Ringkasan

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu merupakan UPT Badan Litbang Pertanian yang betugas menyampaikan paket teknologi yang telah dihasilkan oleh balai komoditas. Dalam penyampaian paket teknologi tersebut, BPTP tidak bisa bekerja sendiri dan harus menjalin kerjasama dengan instansi lain di daerah.

Sinkronisasi program dan koordinasi sangat penting dilakukan baik dalam internal maupun ekternal. Sinkronisasi internal yang telah dilakukan oleh BPTP Bengkulu dalam tahun 2011 meliputi rapat bulanan yang dilaksanakan setiap bulan dan rapat-rapat lain terkait kegiatan yang ada di BPTP Bengkulu. Sedangkan koordinasi yang bersifat ekternal meliputi Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu, Rapat Koordinasi P2BN, Sosialisasi Program Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) dan Alih Teknologi dan Sosialisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP).

(8)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu berdasarkan Permentan No. 16/2006 mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Selanjutnya dalam Permentan disebutkan fungsinya yaitu: (a) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (b) Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi dan diseminasi hasil-hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan, (c) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkjian serta perakitan materi penyuluhan, (d) Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (e) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, dan (f) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.

Dalam rangka mencapai tujuan Pembangunan pertanian, diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua stakeholder (pengguna) sehingga dapat terjalin komunikasi yang intensif antar berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha (swasta), lembaga swadaya masyarakat, dan petani sebagai subyek pembangunan daerah. Dimana semua komponen tersebut mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian, baik dalam menaggapi isu-isu aktual di bidang pertanian maupun dalam hal pengembangan inovasi teknologi pertanian. Koordinasi dan sinkronisasi juga dilakukan untuk mengidentifikasi kegiatan stakeholder, sehingga dapat mewujudkan visi yang sama dalam pembangunan pertanian. BPTP Bengkulu sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Badan Litbang Pertanian di Provinsi Bengkulu memerlukan sebuah kegiatan untuk memfasilitasi Koordinasi dan Sinkronisasi antar Instansi (Internal dan Eksternal) yang terkait secara partisipatif yang sejalan dengan kegiatan stakeholder.

Peran utama bidang pertanian dalam pembangunan nasional adalah sebagai penyumbang perolehan devisa, penyedia lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Bidang pertanian juga menjadi tumpuan dalam mengembangkan

(9)

kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian. Dengan demikian bidang pertanian mempunyai peranan yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Pembangunan pertanian membutuhkan kerjasama dan dukungan banyak pihak, komunikasi yang intensif antar berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan petani sebagai subyek pembangunan daerah. Dimana semua komponen tersebut mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian, baik dalam menaggapi isu-isu aktual di bidang pertanian maupun dalam hal pengembangan inovasi teknologi pertanian. Dari sisi manajemen dipahami bahwa pembangunan pertanian perlu memadukan fungsi-fungsi yang ada diberbagai sektor dan tata-hubungan pemerintah, pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota, legislatif serta masyarakat pertanian kesemuanya perlu bahu membahu dan memiliki visi yang sama.

Dalam pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian mempunyai program untuk swasembada (jagung dan kedelai) dan swasembada berkelanjutan (padi), Swasembada daging sapi, swasembada gula, dan pengembangan Kawasan Hortikultura. Sebagai upaya percepatan pelaksanaan berbagai program tersebut, diperlukan adanya sinergi yang saling memperkuat antara berbagai stakeholder yang terkait, baik secara horizontal maupun secara vertikal. Sehubungan dengan upaya untuk mendukung tercapainya berbagai program dan kegiatan tersebut, BPTP Bengkulu sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Badan Litbang Pertanian di daerah yang memiliki tugas dan fungsi dalam penyiapan kerjasama serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, maka diperlukan suatu kegiatan untuk menfasilitasi Koordinasi dan Sinkronisasi dengan stakeholder sebagai upaya untuk menindaklanjuti pelaksanaan program Kementerian Pertanian dan pelaksanaan program pembangunan pertanian di wilayah Bengkulu.

1.2. Tujuan:

1. Terlaksananya koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholder di daerah dalam rangka pelaksanaan program pembangunan pertanian dan penerapan teknologi pertanian spesifik lokasi di wilayah Bengkulu.

(10)

1.3. Luaran

1. Terjalinnya koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholder di daerah dalam rangka pelaksanaan program pembangunan pertanian dan penerapan teknologi pertanian spesifik lokasi di wilayah Bengkulu.

2. Tersosialisasikannya program dan teknologi pertanian hasil Litkaji BPTP Bengkulu.

(11)

II PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Rapat Bulanan

Rapat bulanan merupakan agenda runtin BPTP Bengkulu yang dilaksanakan setiap bulan yang dihadiri oleh seluruh karyawan BPTP Bengkulu. Rapat bulanan digunakan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi baik dari pusat maupun informasi lain yang harus ditindaklanjuti oleh Balai, selain itu dalam rapat bulanan juga dilaporkan perkembangan kegiatan, baik fisik maupun keuangannya, permasalahan dan pemecahan masalah serta rencana tindak lanjutnya.

Rapat bulanan BPTP Bengkulu biasanya dilaksanakan pada awal bulan setiap bulannya.

Rekapan Hasil rapat bulanan BPTP Bengkulu adalah:

1. Pembukaan. Rapat bulanan BPTP Bengkulu dibuka oleh Kasubbag Tata Usaha (Wilda Mikasari, M.Si).

2. Pengarahan oleh Kepala BPTP Bengkulu yang disampaikan oleh Bapak Dr. Dedi Sugandi, MP.

3. Penyampaian Laporan dari tiap unit.

a. Tata Usaha (bagian Rumah tangga dan Kepegawaian). Bahan laporan dan evaluasi Bagian Tata Usaha.

Laporan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, yang kegiatan itu meliputi: (i) menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan (ii) menerima, mencatat lamaran pekerjaan, memverifikasi berkas dan menerus kan lamaran serta mengarahkan pelamar.

Laporan bahan dan penyusunan pengembangan pegawai, yang kegiatannya meliputi: (i) bahan penyusunan rencana pendidikan, pelatihan, ujian dinas, penghargaan dan tanda jasa, (ii) bahan usulan peserta pendidikan, pelatihan serta ujian dinas, penghargaan dan tanda jasa, (iii) bahan bimbingan peningkatan jiwa korsa disiplin pegawai dan penyelesaian kasus kepegawaian, (iv) bahan pemberian izin belajar, (v) Daftar Urut Kepangkatan (DUK), nominative dan buku Induk pegawai dan (vi) kepegawaian dalam data base Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG).

(12)

Laporan urusan kesejahteraan pegawai, yang kegiatannya meliputi : (i) bahan usulan dan memantau pengurusan kartu Taspen, Askes, Karpek, Karis, dan karsu, (ii) bahan pemberian cuti pegawai, bantuan sosial, kesehatan serta perijinan yang berkaitan dengan kepegawaian, (iii) bahan penyusunan rencana peningkatan kesejahteraan pegawai antara lain tabungan perumahan pegawai dan memantau perkembangan pelaksanaannya dan (iv) bahan perubahan status pegawai meliputi perkawinan, kelahiran, perceraian dan kematian.

Laporan urusan tata usaha kepegawaian, yang kegiatannya meliputi : (i) menghimpun, mengolah dan mendokumentasikan surat-surat dan berkas-berkas kepegawaian, (ii) menghimpun, mendokumentasikan dan menyiapkan bahan sosialisai peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian, (iii) bahan penyesuaian gaji pegawai (termasuk kenaikan gaji berkala), (iv) bahan penyusunan keputusan pencantuman gelar, (v) bahan usulan pemberian sanksi pelanggaran disiplin pegawai.

Laporan urusan mutasi pegawai, yang kegiatannya meliputi: (i) bahan usulan mutasi kepegawaian yang meliputi pengangkatan pegawai baru kenaikan pangkat, pemindahan, peninjauan kembali masa kerja, penyesuaian ijazah, perbantuan, penarikan, pengangkatan/pengaktifan kembali. Pemberhentian dan pemensiunan pegawai, (ii) bahan usulan pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan, (iii) bahan usulan surat pernyataan menduduki jabatan dan (iv) usulan mutasi kepegawaian

Laporan bahan evaluasi kinerja pegawai yang kegiatannya meliputi: (i) bahan analisis dan evaluasi kenerja pegawai, (ii) bahan penyusunan promosi pegawai, (iii) bahan evaluasi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dan Daftar Perincian Penilaian Pelaksanaan Pegawai Negeri Sipil dan (iv) bahan evaluasi Daftar Hadir Pegawai

Laporan bahan pendayagunaan Jabatan Fungsional yang kegiatannya meliputi : (i) bahan penilaian angka jabatan fungsional, (ii) usulan penyesuain jabtan fungsional, (iii) usulan pembebasn sementara dan pengaktifan kembali bagi pejabat fungsional, (iv) usulan penerbitan keputusan pengangkatan jabatan, pembebasan sementara, pengaktifan kembali dan pemberhentian jabtan fungsional, (v) surat peringatan bagi pejabat fungsional yang tidak dapat memenuhi angka kredit, (vi) pemantauan perolehan angka kredit

(13)

pejabat fungsional, (vii) bahan evaluasi perolehan angka kredit pejabat fungsional dan (viii) mengolah dan mendokumentasikan hasil penilaian angka kredit pejabat fungsional.

Laporan urusan perbendaharaan yang kegiatannya meliputi : (i) mengumpulkan bahan dan melakukan penilaina persyaratan calon

pengelola anggaran, (ii) bahan usulan calon pengelolah anggaran, (iii) penggandaan dan mendistribusikan peraturan perundang undangan

bidang keuangan, (iv) bahan bimbingan administrasi keuangan, (v) bahan penyelesaian tuntunan perbendaharaan dan tuntunan ganti rugi (TP-TGR) dan (vi) pembinaan dan pengembangan terhadap pengelolaan anggaran. Laporan urusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang kegiatannya

meliputi : (i) penyusunan dan pembahasan penetapan target dan

penggunaan PNBP, (ii) pembinaan dan evaluasi penggunaan PNBP, (iii) identifikasi, inventarisasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi sumber-sumber

PNBP yang potensial, (iv) koordinasi, pengkajian, penyusunan, dan evaluasi peraturan tentang tarif PNBP dan (v) mengumpulkan, mengolah data dan menyusun laporan PNBP.

Laporan bahan evaluasi dan tindak lanjut hasil pengawasan yang kegiatannya meliputi : (i) rencana tindak lanjut penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), (ii) koordinasi dan sinkronisasi tindak lanjut penyelesaian LHP, (iii) bahan tindal lanjut penyelasaian LHP dan (iv) menyiapkan pemantauan dan evaluasi tindal lanjut penyelesaian LHP.

Laporan urusan penyiapan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), yang kegiatannya meliputi : (i) penelitian dan pengujian dokumen Surat Permintaan Pembayaran (SPP), yang diterbitkan Bendahara Pengeluaran dan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan (ii) bahan penelitian SPM dan menyampaikan ke KPPN

Laporan bahan penyusunan laporan keuangan, yang kegiatannya meliputi : (i) inventarisasi arsip data computer Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP), (ii) penggabungan Arsip Data Komputer (ADK), (iii) bahan penyusunan laporan bulanan, triwulan, semester I dan sementer II ( tahunan) dan (iv) bahan penyusunan laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan.

(14)

Laporan urusan penatausahaan barang milik Negara, yang kegiatannya

meliputi: (i) bahan pembinaan pengadaan barang/jasa, (ii) bahan pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa dan (iii) urusan

pengadaan, pendistribusian dan penatausahaan bahan dan sarana kantor serta barang inventaris.

Laporan bahan penyusunan laporan kekayaan Negara, yang kegiatannya meliputi : (i) bahan penyusunan laporan pengelolaan barang milik Negara, (ii) dokumentasi kepemilikan barang milik Negara, (iii) bahan kajian realisasi barang milik Negara, (iv) bahan kajian usulan penetapan dan ahli status rumah Negara, (v) bahan kajian relokasi barang milik Negara, (vi) bahan

penyusunan konsep standarisasi dan akreditasi sarana pengkajian, (vii) bahan klasifikasi/penetapan barang milik Negara sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintah, (viii) bahan pembinaan pelaksanaan system akuntansi barang milik Negara dan (ix) bahan penyusunan neraca kekayaan Negara. Laporan urusan penghapusan yang kegiatannya meliputi : (i) bahan

pembinaan penghapusan barang milik Negara dengan tindak lanjut dijual, dipertukaran dan dihibahkan serta pemusnahan, (ii) bahan kajian atas barang milik Negara yang disewakan, dipinjamkan, kerjasama pemanfaatan dan bangun guna serah serta penyertaan modal pemerintah, (iii) bahan laporan tindak lanjut penghapusan barang milik Negara dan (iv) bahan penyusunan laporan pengelolaan barang milik Negara maupun penyusunan neraca kekayaan Negara.

Laporan urusan penetapan barang milik Negara, yang kegiatannya meliputi : (i) bahan pembinaan pemanfaatan barang milik Negara dengan disewakan, dipinjamkan, kerjasama pemanfaatan dan bangun guna serah serta penyertaan modal pemerintah, (ii) bahan pengkajian usulan barang milik Negara dengan disewakan, dipinjamkan, kerjasama pemanfaatan dan bangun guna serah serta penyertaan modal pemerintah dan (iii) bahan laporan tindak lanjut pemanfaatan barang milik Negara dengan disewakan, dipinjamkan, kerjasama pemanfaatan dan bangun guna serah serta penyertaan modal pemerintah.

Laporan urusan tata usaha yang kegiatannya meliputi : (i) urusan surat masuk yang meliputi pengambilan penerimaan, penyortiran, pencatatan dan penyampaian surat, (ii) urusan surat keluar baik langsung maupun melalui

(15)

pos yang meliputi pencatatan, penyimpanan dan penerimaan, (iii) pengiriman dan penerimaan berita melalui facsimile, (iv) urusan penggandaan surat, naskah dan dokumen, (v) pelayan tata usaha pimpinan dan (vi) bahan pembinaan ketatausahaan dan kearsipan.

Laporan urusan kearsipan yang kegiatannya meliputi : (i) pengendalian kearsipan, (ii) data base klasifikasi, (iii) penataan dan pemberkasan

arsip/dokumen, (iv) pemeliharaan dan perawatan arsip/dokumen, (v) penilaian arsip/dokumen, (vi) kegiatan penyusutan arsip/dokumen dan

(vii) bahan evaluasi pengelolaan arsip.

Laporan urusan rumah tangga, yang meliputi : (i) penyelengaraan kegiatan upacara rapat-rapat dan penerimaan tamu, (ii) pengaturan penggunaan dan pemeliharaan barang milik/kekayaan Negara (kendaraan dinas, gedung kantor, halaman, rumah dinas, mess, laboratorium, kebun percobaan, dan sarana lain), (iii) urusan tata letak ruang, kebersihan, ketertiban dan keamanan, (iv) urusan pengelolaan listrik, air, gas, dan telepon, serta sarana komunikasi.

b. Kasie. Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian

Bahan laporan Kasie. Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian adalah :

Laporan penyusunan rencana kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, yang kegiatannya meliputi : (i) mengumpulkan, mengolah, dan analisis data serta menyajikan bahan penyusunan rencana kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (ii) bahan evaluasi rencana kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (iii) bahan pembahasan rencana kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guana spesifik lokasi dan (iv) bahan penyusunan rencana strategis pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Laporan penyusunan program pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi yang kegiatannya meliputi : (i) penyusunan program pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (ii) bahan evaluasi program pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (iii) bahan pembahasan program pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (iv) bahan penyusunan prioritas program pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

(16)

Laporan penyusunan anggaran pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi yang kegiatannya meliputi : (i) bahan penyusunan nota keuangan dan RAPBN, (ii) bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran- Kementrian/lembaga (RKA-KL), (iii) bahan penelaahan RAKL dan memfasilitasi penyiapan bahan penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan (iv) rivisi DIPA/Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Laporan rencana pengembangan dan implementasi Sistem Informasi

Manajemen (SIM) program dan anggaran, yang kegiatannya meliputi : (i) data program dan anggaran, (ii) bahan pelaksanaan SIM program dan anggaran

Laporan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran yang kegiatannya meliputi : (i) data perkembangan pelaksanaan program dan anggaran, (ii) bahan penyusunan identifikasi masalah dalam pelaksanaan program dan anggaran, (iii) sosialisasi pedoman pemantauan, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran

Laporan bahan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, yang kegiatannya meliputi : (i) evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, (ii) menyiapkan bahan rekomendasi dan saran tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan program dan anggaran berbasis kinerja.

Laporan bahan penyusunan laporan, yang kegiatannya meliputi: (i) penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran kegiatan

pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (ii) data hasil pemantauan dan evaluasi dalam Sistem Informasi Mnajemen Monotoring Dan Evaluasi (SIMONEV), (iii) penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), (iv) mengumpulkan dan mengolah bahan laporan bulanan, tengah tahunan, tahunan dan laporan lain kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan (v) rapat koordinasi pelaksanaan program dan anggaran berbasis kinerja.

Laporan urusan sarana pengkajian, yang kegiatannya meliputi : (i) bahan penyusunan neraca, analisis kebutuhan, relokasi sarana

laboratorium dan lapangan serta prasarana lain, (ii) bahan penyusunan

konsep standarisasi dan akreditasi sarana pengkajian, (iii) pengaturan, pelayanan, pemantauan penggunaan dan menyiapkan bahan

(17)

laporan tentang penyiapan, pendaya gunaan dan pemeliharaan sarana laboratorium dan lapangan

Laporan bahan perencanaan kerjasama pengkajian, yang kegiatannya meliputi : (i) identfikasi dan inventarisasi mitra kejasama dalam dan luar negeri, (ii) bahan usulan kerjasama dalam dan luar negeri, (iii) bahan naskah pejanjian kerjasama dalam dan luar negeri, (iv) bahan pemantauan dan analisis pelaksanaan kerjasama dalam dan luar negeri, (v) bahan komunikasi dengan mitra kerjasama dalam dan luar negeri dan (vi) penyiapan kunjungan mitra kerjasama dalam dan luar negeri.

Laporan penyiapan bahan evaluasi kerjasama pengkajian yang kegiatannya meliputi : (i) evaluasi kerjasama dalam dan luar negeri, (ii) konsep evaluasi kerjasama dalam dan luar negeri, (iii) bahan laporan kerjasama dalam dan luar negeri.

Laporan administrasi kerjasama pengkajian, yang kegiatannya meliputi : (i) bahan dan mengurus dokumen perjalanan dinas keluar negeri, (ii) administrasi tenaga ahli asing, dalam rangka kerjasama, (iii) perizinan

penyelenggaraan pertemuan kerjasama pengkajian tingkat nasional dan internasional dan (iv) perizinan pemasukan dan/atau pengeluaran bahan atau materi pengkajian.

Laporan bahan pengembangan sistem informasi yang kegiatannya meliputi : (i) informasi untuk mendukung promosi dan komunikasi hasil pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi melalui media internet, (ii) pemuktahiran informasi situs Web Balai Pengkajian, (iii) bahan implementasi e-goverment di Balai Pengkajian.

Laporan penyiapan promosi, diseminasi yang kegiatannya meliputi : (i) bahan promosi, diseminasi, pameran dan penyajian data hasil pengkajian

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (ii) bahan peragaan hasil pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (iii) bahan informasi hasil pengkajian dalam rangka hubungan kerja dengan lembaga tinggi negara, lembaga pemerintah, organisasi profesi/asosiasi, (iv) bahan untuk keperluan media massa meliputi penjelasan, konferensi, kunjungan, wawancara, dengar pendapat, temu kehumasan dan liputan kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (v) jejaring

(18)

kerjasama dengan media massa dan (vi) bahan analisis pendapat umum kegiatan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

Laporan urusan komersialisasi hasil pengkajian,yang kegiatannya meliputi : (i) bahan komersialisasi teknologi hasil pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, (ii) bahan analisis umpan balik, (iii) bahan identifikasi hasil pengkajian untuk dikomunikasikan kepada pengguna (iv) jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian.

Laporan urusan perpustakaan dan dokumentasi hasil pengkajian, yang kegiatannya meliputi : (i) perpustakaan pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi (ii) bahan dan mendokumentasikan hasil-hasil pengkajian dalam bentuk perangkat lunak dan perangkat keras.

Laporan urusan publikasi hasil pengkajian, yang kegiatannya meliputi : (i) bahan penelaahan tata cara pengolahan naskah dan perancangan penyajian, (ii) bahan publikasi hasil-hasil pengkajian, (iii) bahan pemantauan pelaksanaan kegiatan penyebaran publikasi hasil pengkajian dan (iv) bahan pertukaran publikasi hasil pengkajian dengan instansi terkait, (v) bahan laporan kegiatan promosi hasil pengkajian dan hubungan masyarakat serta perpustakaan dan (vi) bahan pengurusan HAKI

c. Perencanaan Program

Bahan laporan perencanaan program meliputi :

Laporan koordinasikan penyusunan program induk (RIPP), landasan, arah dan strategi program penelitian/ pengkajian sesuai dengan mandat Balai serta menyelaraskan keterkaitan program penelitian Balai dengan Badan Litbang Pertanian dan Unit Kerja Lain yang terkait

Laporan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pelaporan

Laporan koordinasi pelaksanaan Monev, pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pelaporan

Laporan penyusunan rencana dan program pengkajian, melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran pengkajian dan melakukan data base dan SIM Laporan kebutuhan dana dan penggunaannya berdasarkan program dan

kegiatan yang diusulkan.

(19)

Laporan usulan biaya dan perhitungan anggaran Pengkajian. Menyiapkan bahan pendukung pembahasan Anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari aspek komponen kegiatan pengkajian. Mengusulkan, mengolah dan menyiapkan bahan Pra Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Lembaran Kerja (RKA-KL) berdasarkan satuan tiga. Menyiapkan bahan dan menyelesaikan naskah serta Rencana Operasional Kegiatan. Menyiapkan bahan usulan revisi Daftar Isian Kegiatan, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, dan Petunjuk Operasional (PO). Menyiapkan bahan penyusunan nota keuangan dan RAPBN serta anggaran PNBP.

d. Kelompok Pengkaji (Kelji Budidaya, Sumber daya, Sosial Ekonomi dan Pasca Panen).

Kelompok Pengkaji Budidaya.

Kelompok Pengkaji Budidaya di Ketuai oleh Ir. Eddy Makruf dan anggotanya adalah Dr. Wahyu Wibawa, Ir. Ahmad Damiri, M.Si, Drs. Afrizon, M.Si, Ir. Miswarti, Zul Efendi, S.Pt, Yahumri, SP, Erpan Ramon, S.Pt, Adianto,A.Md danJohan Syafri, A.Md

Laporan Pengkaji Budidaya meliputi:

Laporan pembinaan profesionalisme tenaga fungsional dalam penelitian dan pengkajian budidaya pertanian, meliputi aspek-aspek teknologi budidaya komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dalam perspektif pengembangan agribisnis: (i) penyusunan rencana kerja, kebutuhan biaya dalam rangka Pengkajian budidaya Pertanian serta pelaksanaan,evaluasi dan pelaporan, (ii) rencana pelatihan jangka pendek dan jangka panjang bagi tenaga fungsional dalam kelompoknya (peneliti, penyuluh dan teknisi),

(iii) pembuatan RPTP, ROPP dan Juknis dalam kelji Budi Daya, (iv) mengumpulkan dan mendokumentasikan hasil pengkajian budidaya

pertanian, (v) melakukan Pengkajian budidaya Pertanian dalam rangka pengembangan teknologi pertanian, (vi) pelaksanaan monitor dan evaluasi pelaksanaan pengkajian dilapangan, (vii) bahan penilaian prestasi (DP3) dan laporan kinerja (Logbook) tenaga fungsional di kelompoknya, (viii) merancang dan melaksanakan kegiatan khusus (pertemuan, diskusi, telaah pustaka) untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan karier tenaga fungsional, (ix) laporan tengah tahun dan akhir tahun dari kegiatan litkaji dan atau

(20)

diseminasi, (x) pembuatan laporan bulanan, tengah tahun, akhir tahun dan laporan tahunan Balai, (xi) membantu Kepala Balai dalam pemeriksaan usulan fungsional, (xii) membuat RPTP, RKOT, ROP, dan Juknis pengkajian, (xii) melaksanakan kegiatan litkaji, (xiii) analisis data dan menyusun laporan bulanan, semester dan laporan akhir, (xiv) seminar hasil dan menyebarluaskan hasil litkaji.

Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Budidaya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Budidaya.

No Judul Kegiatan Penanggung Jawab

1. Kajian Pola dan Faktor Penentu Distribusi Penerapan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu

Dr. Wahyu Wibawa, MP

2 Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Dr. Wahyu Wibawa, MP

3 Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi Melalui Inovasi Teknologi (M-P3MI)

Ir. Ahmad Damiri, M.Si

4 Pendampingan SL-PTT di Provinsi Bengkulu Dr. Wahyu Wibawa, MP

5 Visitor Plot Perbenihan Padi dan Rumah kaca Ir. Eddy Makruf

Kelompok Pengkaji Sumberdaya.

Kelompok Pengkaji Sumberdaya diketuai oleh Ir. Sri Suryani M. Rambe, M. Agr dan anggotanya adalah Ir. Siswani D Daliani, Agus Darmadi ,SP, Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si, Yong Farmanta, SP, Harwi Kusnadi, S.Pt, Yartiwi,SP, Nur Megawati,SP, Siti Rosmana, SP, Yulie Oktavia, SP, Hendri Suyanto dan Robiyanto.

Laporan Kelompok Pengkaji Sumberdaya

Laporan pembinaan profesionalisme tenaga fungsional dalam penelitian dan pengkajian sumberdaya pertanian wilayah, meliputi aspek-aspek potensi dan pengelolaan sumberdaya lahan, iklim, lingkungan dan alat mesin untuk pengembangan agribisnis komoditas tanaman pangan hortikultura, perkebunan dan peternakan : (i) penyusunan rencana kerja, kebutuhan biaya

(21)

dalam rangka Pengkajian Sumberdaya Pertanian serta pelaksanaan,evaluasi dan pelaporan, (ii) rencana pelatihan jangka pendek dan jangka panjang bagi tenaga fungsional dalam kelompoknya (peneliti, penyuluh dan teknisi), (iii) mengkordinir pembuatan RPTP, ROPP dan Juknis dalam kelji Sumber Daya, (iv) mendokumentasikan hasil pengkajian sumberdaya pertanian, (v) ,mlakukan Pengkajian Sumberdaya Pertanian dalam rangka pengembangan teknologi pertanian, (vi) pelaksanaan monitor dan evaluasi pelaksanaan pengkajian dilapangan, (vii) penilaian prestasi (DP3) dan laporan kinerja (Logbook) tenaga fungsional di kelompoknya, (viii) melaksanakan kegiatan khusus (pertemuan, diskusi, telaah pustaka) untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan karier tenaga fungsional, (ix) laporan tengah

tahun dan akhir tahun dari kegiatan litkaji dan atau diseminasi, (x) pembuatan laporan bulanan, tengah tahun, akhir tahun dan laporan

tahunan Balai, (xi) membantu Kepala Balai dalam pemeriksaan usulan fungsional.

Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sumberdaya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sumberdaya. No Judul Kegiatan Penanggung Jawab

1. Kajian Kelembagaan Formal dan Informal dalam mendukung pembangunan pertanian di Bengkulu

Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si)

2 Pendampingan Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau di Provinsi Bengkulu

Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si) 3 Gelar Teknologi Pertanian Ir. Siswani Dwi Daliani

Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi

Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi diketuai oleh Ir. Ruswendi, MP dan anggotanya adalah Dr. Dedi Sugandi, MP, Dr.Umi Puji Astuti,MP, Rudi Hartono, SP. MP, Hamdan, SP, Andi Ishak, A.Pi, Yesmawati, SP, Helena Bidi Astuti, SP, Waluyo, A.Md dan Alfayanti, SP.

(22)

Laporan kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi.

Melakukan pembinaan profesionalisme tenaga fungsional dalam penelitian dan pengkajian sosial ekonomi dalam pengembangan agribisnis, meliputi aspek-aspek kelembagaan, pemasaran, SDM dan analisis finansial usahatani : (i) masukan pada penyusunan rencana kerja, kebutuhan biaya dalam rangka Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian serta pelaksanaan,evaluasi dan pelaporan, (ii) pengembangan keilmuan dan profesionalisme tenaga peneliti dan teknisi, (iii) Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian dalam rangka pengembangan teknologi pertanian, (iv) menyusun rencana kerja dan kebutuhan biaya dalam rangka Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian, (v) mengumpulkan dan mendokumentasikan hasil pengkajian sosial ekonomi pertanian, (vi) mengkordinir pembuatan RPTP, RKOT, ROP dan Juknis, (vii) memberi masukan tentang rencana pelatihan jangka pendek dan jangka panjang bagi tenaga fungsional dalam kelompoknya (peneliti, penyuluh dan teknisi), (viii) mengumpulkan dan mendokumentasikan hasil pengkajian sosial ekonomi pertanian, (ix) melakukan Pengkajian sosial ekonomi pertanian dalam rangka pengembangan teknologi pertanian, (x) membantu pelaksanaan monitor dan evaluasi pelaksanaan pengkajian dilapangan, (xi) menyiapkan bahan penilaian prestasi (DP3).

Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sosial Ekonomi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sosial Ekonomi.

No Judul Kegiatan Penanggung Jawab

1 2 3

1. Kebijakan Diversifikasi Pangan Untuk Mengurangi Konsumsi Beras di Bengkulu

Dr. Dedi Sugandi, MP

2 Analisis Peran wanita dalam Rumah tangga Petani Mendukung Keberhasilan Program SL-PTT – PUAP di Bengkulu

Dr. Dedi Sugandi, MP

3 Limbah Pertanian Sebagai Pakan sapi dan Pupuk Percepatan Adopsi Teknologi Pemanfaatan Organik di Bengkulu

(23)

Sambungan Tabel 3

1 2 3

4 Peningkatan Pendapatan Sebesar 30% melalui Intensifikasi dan Integrasi Ternak dan Tanaman di Provinsi Bengkulu

Dr. Dedi Sugandi, MP

5 Pengkajian Percepatan Adopsi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi sawah dan Padi Rawa Sebagai Pengganti Varietas IR-64 dan Ciherang Untuk Meningkatkan 200% Adopter di Bengkulu

Dr. Dedi Sugandi, MP

6 Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)

Dr. Umi Pudji Astuti, MP

Kelompok Pengkaji Pasca Panen

Kelompok Pengkaji Pasca Panen di Ketuai oleh Lina Ivanti, S.TP dan anggotanya adalah Wilda Mikasari,S.TP.M.Si, Shannora Yuliasari, S.TP, MP dan Taufik Hidayat, S.TP.

Laporan Kelompok Pengkaji Pasca Panen adalah :

Laporan pembinaan profesionalisme tenaga fungsional dalam penelitian dan pengkajian sosial ekonomi dalam pengembangan agribisnis, meliputi aspek-aspek kelembagaan, pemasaran, SDM dan analisis finansial usahatani : (i) penyusunan rencana kerja, kebutuhan biaya dalam rangka Pengkajian pascapanen dan pengolahan hasil pertanian serta pelaksanaan,evaluasi dan pelaporan, (ii) encana pelatihan jangka pendek dan jangka panjang bagi tenaga fungsional dalam kelompoknya (peneliti, penyuluh dan teknisi), (iii) pembuatan RPTP, ROPP dan Juknis dalam kelji pascapanen, (iv) mendokumentasikan hasil pengkajian pascapanen dan pengolahan hasil pertanian, (v) Pengkajian pascapanen dan pengolahan hasil pertanian dalam rangka pengembangan teknologi pertanian, (vi) pelaksanaan monitor dan evaluasi pelaksanaan pengkajian dilapangan, (vii) bahan penilaian prestasi (DP3) dan laporan kinerja (Logbook) tenaga fungsional di kelompoknya, (viii) merancang dan melaksanakan kegiatan khusus (pertemuan, diskusi, telaah pustaka) untuk peningkatan pengetahuan,

(24)

akhir tahun dari kegiatan litkaji dan atau diseminasi, (x) membantu tertibnya pembuatan laporan bulanan, tengah tahun, akhir tahun dan laporan tahunan Balai, (xi) Kepala Balai dalam pemeriksaan usulan fungsional, (xii) membuat RPTP, RKOT, ROP, dan Juknis pengkajian, (xiii) kegiatan litkaji, (xiv) melakukan analisis data dan menyusun laporan bulanan, semester dan laporan akhir, (xv) seminar hasil dan menyebarluaskan hasil litkaji.

2.2. Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu

Sosialisasi kegiatan BPTP dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Akselerasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu Tahun 2011 pada tanggal 28 Februari 2011 bertempat di Gedung Serba Guna Pemda Provinsi Bengkulu, dengan memperhatikan arahan Gubernur, materi dari narasumber serta respon peserta dan dinamika pada forum diskusi, dihasilkan rumusan sebagai berikut :

Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Akselerasi Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu Tahun 2011 diselenggarakan dengan tujuan untuk melakukan review program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2010, serta melakukan percepatan program dan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2011 di Provinsi Bengkulu.

Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Bakorluh pada saat Panen Raya perlu membahas langkah-langkah persiapan kegiatan untuk mendukung kegiatan musim tanam selanjutnya, seperti : ketersediaan saprodi, alat mesin pertanian dan alat pasca panen.

Tahun 2011 diminta dilakukan perubahan-perubahan mendasar, antara lain: (1) merubah cara merencanakan kegiatan dikaitkan dengan musim dan target capaian produksi, (2) merubah cara bekerja dengan melakukan percepatan realisasi fisik di lapangan, sehingga pada akhir semester-I 2011 realisasi fisik dapat mencapai 50 % dan atau realisasi anggaran minimal 50% dimana pada bulan Maret sudah terserap 20 %, serta (3) merubah cara melakukan pengendalian dan pemantauan di lapangan ke arah yang lebih efektif sesuai dengan siklus produksi pertanian.Untuk itu perlu dibuat penjadwalan di setiap Dinas/SKPD

(25)

Provinsi dan Dinas/Instansi Kabupaten/Kota agar target tersebut dapat dicapai.

Kegiatan-kegiatan yang telah tertuang dalam DIPA 2011 agar didorong dapat berdampak pada pencapaian target EMPAT SUKSES Kementrian Pertanian, antara lain dengan: peningkatan produksi lima komoditas utama pada tahun 2011 di tingkat nasional yaitu padi 70,6 juta ton, jagung 22 juta ton, kedelai 1,56 juta ton, gula 3,87 juta ton dan daging sapi 0,44 juta ton.

Konsumsi beras Nasional diharapkan menurun sekurang-kurangnya 1,5% per tahun dengan sasaran konsumsi beras 98,1 kg/kapita/tahun, serta Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat dari 86,4 tahun 2010 menjadi 88,1 pada tahun 2011. Sasaran komoditas tersebut dijabarkan ke dalam target provinsi dan kabupaten/kota untuk menjadi indikator keberhasilannya dan selanjutnya dilaksanakan percepatan-percepatan pelaksanaan di lapangan.

Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian Provinsi agar mengkoordinasikan dalam proses perencanaan, evaluasi dan pelaporan di daerah, mengawal pelaksanaan anggaran dan mensinergiskan program dan kegiatan dari berbagai sumber pembiayaan yang ada di daerah. Penghematan dana 10 %, dapat dikembalikan ke Kemtan dan hanya dapat digunakan untuk peningkatan produksi Padi / Beras tahun 2011.

Tantangan dan masalah aktual di sektor pertanian : a) Perubahan iklim, ketidak pastian iklim, iklim ekstrem, b) Menurunnya stok pangan dunia, c) Meningkatnya harga pangan ditingkat global dan lokal, d) Peningkatan permintaan, e) Kegiatan bisnis pertanian semakin maju dan berkembang, f) Pergerakan informasi sangat cepat, dan g) Regulasi dan anggaran harus semakin berimbang.

Strategi Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan di Provinsi Bengkulu ditempuh melalui : Peningkatan Produktivitas, Perluasan Areal Tanam, Pengamanan Produksi dan Penguatan Kelembagaan dan Pembiayaan. Tahun 2006 – 2010 target peningkatan produksi padi di Provinsi

Bengkulu telah dapat dicapai dengan rata-rata 8,48 persen per tahun, dan untuk tahun 2011 – 2015 produksi padi ditargetkan meningkat

(26)

sebesar 7 persen per tahun, untuk kebutuhan benih padi BLBU di Kabupaten/Kota agar segera disampaikan ke Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, yang dilengkapi dengan CP/CL, jadwal kebutuhan benih. Tahun 2011 (MT 2010/2011 dan MT 2011) sasaran indikatif luas

tanam padi Provinsi Bengkulu seluas 141.487 Ha, dengan perincian per Kabupaten/Kota : Bengkulu Utara 18.013 Ha, Bengkulu Tengah 13.578 Ha, Mukomuko 14.101 Ha, Bengkulu Selatan 16.666 Ha, Seluma 25.070 Ha, Kaur 12.346 Ha, Rejang Lebong 18.285 Ha, Kepahiang 6.639 Ha, Lebong 12.158 Ha, dan Kota Bengkulu 4.631 Ha.

Tahun 2011 (MT 2010/2011 dan MT 2011) sasaran indikatif luas panen padi Provinsi Bengkulu seluas 134.412 Ha, dengan perincian per Kabupaten/Kota : Bengkulu Utara 17.112 Ha, Bengkulu Tengah 13.578 Ha, Mukomuko 13.403 Ha, Bengkulu Selatan 15.832 Ha, Seluma 23.815 Ha, Kaur 11.727 Ha, Rejang Lebong 17.369 Ha, Kepahiang 6.306 Ha, Lebong 11.550 Ha, dan Kota Bengkulu 4.369 Ha.

Sasaran produksi padi Provinsi Bengkulu tahun 2011 (MT 2010/2011 dan MT 2011) sebanyak 613.209 ton GKG, dengan perincian per Kabupaten/Kota : Bengkulu Utara 68.718 ton, Bengkulu Tengah 49.426 ton, Mukomuko 54.167 ton, Bengkulu Selatan 65.769 ton, Seluma 96.875 ton, Kaur 45.926 ton, Rejang Lebong 71.488 ton, Kepahiang 26.247 ton, Lebong 48.039 ton, dan Kota Bengkulu 21.100 ton.

Strategi Kebijakan Pengembangan Hortikultura ditempuh melalui 6 pilar, yaitu : Pengembangan Kawasan, Penataan Rantai Pasokan, Penerapan GAP dan SOP, FATIH, Pengembangan Kelembagaan Usaha, serta Peningkatan Konsumsi dan Akselerasi Eksport.

Masalah dan tantangan Ketahanan Pangan di Provinsi Bengkulu yaitu : Alih Fungsi Lahan, Global Warming, Pertumbuhan Penduduk yang tidak terkontrol, dan rusaknya infrastruktur pertanian, Lumbung Pangan, dan Distribusi. Untuk mengantisipasi alih fungsi lahan sudah diterbitkan Instruksi Gubernur Bengkulu No 1 Tahun 2010.

Sasaran pemantapan ketahanan pangan masyarakat Bengkulu tahun 2011 – 2016 yaitu menurunnya konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun, pemantapan stabilitas harga dan pasokan pangan serta

(27)

menurunnya jumlah penduduk rawan pangan sebesar 1 persen per tahun.

Kebutuhan beras Provinsi Bengkulu Tahun 2011 sebanyak 195.424 ton, dengan tingkat konsumsi 111,2 kg/kapita/tahun lebih rendah dari tahun 2010 sebesar 113,8 kg/kapita/tahun.

Surat MENDAGRI No: 027/317/SJ tentang Pengadaan Beras Dalam Negeri berisi:

a. Melaksanakan Rakor untuk melakukan Gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Provinsi/Kab/Kota.

b. Membentuk Pos Komandi di Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan dan Desa sebagai simpul Gerakan P2BN.

c. Membuat rencana kerja dan melaporkan secara berjenjang setiap satu bulan sekali dari Kades sampai Gubernur.

d. Gubernur melaporkan ke Mendagri dan tembusan disampaikan kepada Menko Perekonomian, Menteri Pertanian.

Peran BPTP Bengkulu dalam Strategi Operasional sesuai 4 sukses KEMTAN yaitu: Adaptasi dan pengembangan teknologi untuk peningkatan produktivitas, diversifikasi produk local, kelembagaan petani, serta percepatan adopsi teknologi oleh para pengguna.

Tahun 2011 BPTP Provinsi Bengkulu akan melaksanakan kegiatan pendampingan dalam bentuk : 1) Pendampingan SLPTT Padi, Jagung, Kacang Tanah; 2) Model pengembangan pertanian perdesaanmelalui inovasi (M-P3MI); 3) Pendampingan Program PSDSK; 4) Pendampingan program hortikultura; dan 5) Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).

Kegiatan diseminasi oleh BPTP Provinsi Bengkulu tahun 2011 : 1) Gelar teknologi; 2) Pameran inovasi teknologi; 3) Temu informasi teknologi; 4) Sosialisasi inovasi teknologi pertanian spesifik Bengkulu; dan 5) Visitor plot perbenihan padi dan rumah kaca.

Untuk pencapaian target sasaran peningkatan produksi pertanian serta ketahanan pangan masyarakat diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian antara lain dilakukan melalui penyuluhan pertanian secara integratif dan

(28)

partisipatif. Fokus penyuluhan petanian di Provinsi Bengkulu tahun 2011 – 2015 adalah memperkuat kelembagaan petani, memberdayakan usaha petani, serta mewujudkan petani yang berjiwa wirausaha, agribisnis dan berwawasan global.

Program Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian : 1) Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian 2) Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian, 3) Revitalisasi Sistem Pendidikan Pertanian, 4) Dukungan Manajemen dan Teknis

Rencana aksi Penyuluhan : 1) Perumusan mekanisme dan tata hubungan kerja antara kelembagaan teknis pertanian, kelembagaan Litbang dan kelembagaan penyuluhan; 2) Pendampingan tenaga penyuluh bersama POPT dan mantri tani di lokasi SL-PTT; 3) Pendampingan penyuluh pada sentra produksi padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi; 4) Pertemuan penyuluh, peneliti dan petani di sentra produksi; 5) Penyebaran materi penyuluhan kepada penyuluh melalui

Cyber Extension, 6) Penyebaran materi penyuluhan melalui media audio

visual, 7) Penyebaran materi penyuluhan melalui media cetak, 8) Pemberian penghargaan bagi kepala daerah, penyuluh dan petani yang berhasil meningkatkan produksi dan produktivitas

Rencana aksi Pelatihan Pertanian : 1) Diklat Teknis Agribisnis Padi, Jagung, Kedelai, Tebu dan Daging Sapi bagi Penyuluh; 2) Diklat Teknis dan Kewirausahaan Agribisnis bagi Petugas Teknis; 3) Magang bagi Widyaiswara; 4) Diklat Teknis dan Kewirausahaan Agribisnis bagi Pelaku/Non Aparatur.

Program pembangunan perkebunan tahun 2010 – 2014 adalah peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan. Program ini dilaksanakan melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi dengan didukung oleh penyediaan benih bermutu, sarana produksi, serta perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha.

Sasaran pengembangan perkebunan rakyat melalui revitalisasi perkebunan di Provinsi Bengkulu dengan fokus intensifikasi tanaman kakao, peremajaan kelapa sawit dan karet rakyat. Kegiatan peremajaan

(29)

kelapa sawit (Bansos) tahun 2011 di Kabupaten Bengkulu Selatan seluas 100 Ha, Kab. Seluma 95 Ha, dan Kab Mukomuko 100 Ha. Di Kab. Bengkulu Utara terdapat kegiatan replanting dengan teknologi alternatif seluas 20 Ha.

Melalui APBD Provinsi Bengkulu tahun 2011 akan dilakukan kegiatan penyediaan bibit kelapa sawit sebanyak 57.250 batang, penyediaan bibit karet 138.000 batang, integrasi kopi dan ternak, serta bantuan mesin potong rumput 1.280 unit.

Peran Karantina dalam perlindungan mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya ked an dari dalam wilayah RI dalam rangka mendukung kelestarian sumberdaya pertanian untuk mendukung swasembada dan swasembada berkelanjutan.

Dalam operasional, Karantina meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yang memiliki kewenangan perizinan / persetujuan pemasukan dan pengeluaran tumbuhan dan hewan.

2.3. Rapat Koordinasi P2BN

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Badan Litbang Dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Dalam Rangka Peningkatan Produksi Beras Nasional di Provinsi Bengkulu, dilaksanakan di Ruang Pertemuan Raffles City

Hotel Bengkulu tanggal 25 April 2011.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Badan Litbang Dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Dalam Rangka Peningkatan Produksi Beras Nasional di Provinsi Bengkulu diawali oleh sambutan oleh Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Assiten II bidang ekonomi dan pembangunan Provinsi Bengkulu (H. Ir. Fauzan Rahim, MM). Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan hal-hal berikut :

Pembangunan pertanian tidak hanya berdampak pada petani selaku pelaku usahatani, tetapi juga akan berdampak langsung terhadap ketahanan pangan dan perekonomian daerah, bahkan juga berdampak pada perekonomian, stabilitas politik dan keamanan nasional. oleh karena itu, sektor pertanian tetap menjadi skala prioritas pembangunan di Provinsi

(30)

Bengkulu.

Dalam rangka mendukung program peningkatan ketahanan pangan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 68 tahun 2002 tentang ketahanan pangan dan instruksi presiden nomor 5 tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrim, kepada 11 Menteri, Kepala kepolisian RI, Panglima TNI, para Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk mengamankan produksi gabah/beras nasional serta antisipasi dan respon cepat menghadapi kondisi iklim ekstrim. Untuk itu, diperlukan rapat koordinasi pelaksanaan program P2BN di Provinsi Bengkulu yang akan dipimpin langsung oleh Kepala Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI. Pada tahun 2011 ini Provinsi Bengkulu dibebani untuk memproduksi tanaman pangan khususnya padi sebanyak lebih dari 530.926 ton Gabah Kering Giling (GKG). Tentu hal ini memerlukan kerja keras berbagai pihak, namun tetap harus terkoordinasi, terintegrasi dalam bentuk langkah-langkah nyata dan kegiatan terukur yang akan menjamin pencapaian target tersebut di atas.

Secara riil, pemerintah (pusat) sudah membantu dalam bentuk dana-dana apbn (dekonsentrasi maupun tugas pembantuan dan alokasi khusus) maupun dalam bentuk bantuan – bantuan benih unggul, bantuan subsidi pupuk, bantuan pembangunan sarana dan prasarana pertanian, bantuan pembiayaan (bantuan sosial, skim-skim kredit) dan sebagainya. tentunya kita sangat berterima kasih dan mengharapkan bantuan-bantuan tersebut mencapai sasaran, output yang jelas, berdampak/impact yang nyata bagi peningkatan produksi beras khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga secara nyata mendukung program P2BN melalui penyediaan 3.347 unit handtraktor s.ampai dengan tahun 2010 dan masih menyediakan kembali 100 unit handtraktor ditambah 135 unit Power Thresher (perontok padi) di tahun 2011 ini, penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi pembangunan pertanian di provinsi dan kabupaten/kota, rapat koordinasi pupuk dan pembiayaan tingkat

(31)

provinsi, peraturan gubernur tentang pupuk bersubsidi dan kebijakan-kebijakan lain mendukung peningkatan produksi dan produktivitas padi secara khusus maupun pertanian secara umum. Melalui APBD Provinsi Bengkulu telah sediakan lebih dari 140 unit sepeda motor untuk para penyuluh pertanian lapangan, telah disediakan untuk perbaikan-perbaikan irigasi lebih dari Rp. 75 milyar dari APBD Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu juga telah mengeluarkan surat Nomor 521.21/07/BKP tanggal 4 Maret 2011 tentang Gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) tahun 2011 dan hampir semua bupati/walikota juga telah menyurati camat di wilayah masing-masing untuk melakukan gerakan aksi mendukung P2BN.

Mengingatkan agar semua dinas/instansi terkait di tingkat Provinsi, lebih-lebih di kabupaten/kota dan lapangan, agar segera melaksanakan langkah-langkah konkrit terjadwal, terkoordinasi dan juga dilaporkan kepada kepala daerah (Gubernur, Bupati/Walikota) masing-masing.

Mengharapkan ada kesepakatan bersama sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing dinas/instansi lingkup pertanian di provinsi juga di kabupaten/kota, didukung oleh para stakeholder, untuk mendukung suksesnya gerakan P2BN.

Setelah pembukaan oleh Asisten II materi dilakukan penandatangan nota kesepakatan bersama antara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, dan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian yang disaksikan dan diketahui oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Penyampaian materi sebanyak dua materi masing-masing disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (Ir. Muclis Ibrahim), dan Kepala puslitbangtan pangan (Dr. Hasil Sembiring). Sebelum penyampaian materi dari Puslitbang Tanaman Pangan diawali dengan pembingkaian oleh Kepala Badan Litbang Pertanian (Dr. Ir.Haryono).

2.4. Sosialisasi Program Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) dan Alih Teknologi.

Sosialisasi program anugerah kekayaan intelektual luar biasa (AKIL) dan alih teknologi, dilaksanakan pada hari kamis sampai tanggal 30 Juni sampai

(32)

dengan 1 Juli 2011 betrempat di Auditorium Balitro Bogor. Acara ini dihadiri oleh peserta peneliti/perekayasa perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang Pertanian Wilayah Barat, profesor riset (prof. Sumarno), peraih AKIL Tahun 2010 (Dr. Firdaus Kasim), Kepala balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (dr. Agung Hendriadi, M.Eng). Kegiatan tersebut dibuka oleh Plh, Kepala Badan Litbang Kementarian Pertanian (Dr. Hasil Sembiring).

Berdasarkan materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Kusuma Diwyanto (Tim Pokja Alih Teknologi), program pemberian Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) merupakan sebuah ajang yang tepat untuk menunjukkan berbagai prestasi bagi dosen, peneliti dan masyarakat yang menghasilkan kekayaan intelektual yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahun 2011 ini merupakan tahun kedua program tersebut diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kebudayaan dan Parawisata.

Tujuan pemberian AKIL adalah agar tercipta budaya masyarakat untuk menghasilkan dan menghargai kayra intelektual serta budaya kreatif dan inovatif dalam rangka meningkatkan daya saing nasional.

Bentuk Anugerah bagi pemenang AKIL berupa piagam dan uang senilai Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) termasuk pajak. Para pemenang berasal dari beberapa kategori yang dilombakan yakni :

a. Kategori bidang Teknologi (penghasil Hak Paten) yang terdiri dari 5 klaster. b. Kategori bidang Varietas Tanaman (penghasil Hak PVT) yang terdiri atas 12

Klaster.

c. Kategori bidang ilmu pengetahuan (penghasil Hak Cipta) terdiri atas 9 klaster. d. Kategori bidang industri kreatif (penghasil Hak Cipta) terdiri atas 7 klaster.

Materi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Ir. Joko Purnomo, M.Si (BPATP). Merupakan hak yang timbul atas hasil oleh pikir manusia yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. HKI mencakup Hak Cipta, Marek, Desian Industri, Paten, Circuit Lay-out Design, Rahasia dagang dan perlindungan varietas tanaman.

(33)

Materi Dr. Agung Hendriadi, M.Eng (Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian).

a. Pengelolaan HKI

Membiayai pendaftaran, pemeriksaan substantif dan pemeliharaan perlindungan HKI.

Mempercepat proses pendaftaran HKI. Permintaan percepatan pengumuman.

Memfasilitasi media pemeriksaan substantif terutama paten. b. Alih Teknologi.

Promosi teknologi hasil litbang yang dilaksanakan melalui Round Table Meeting (RTM) yang rencananya dilaksanakan setiap bulan.

Memfasilitasi pralisensi untuk teknologi yang perlu dilakukan scaling up. Memediasi rintisan lisensi hingga terjadinya kesepakatan yang diwujudkan

dalam naskah perjanjian lisensi.

Memantau pelaksanaan pengembangan lisensi. Memediasi bila terjadinya perselisihan.

Menata-usahakan royalti.

Profesor Sumarno mengajak para peneliti dan perekayasa agar berpikir kreatif-eksrapolatif. Berpikir kreatif-eksrapolatif merupakan keharusan bagi peneliti supaya penelitiannya bermanfaat. Selain itu, proses berpikir seperti ini digunakan dalam:

a. Mengaplikasikan hasil pemikiran plot ke praktek operasioanal produksi komersial.

b. Memperbesar cakupan pemikiran berdasarkan informasi yang tersedia. c. Berpikir induktif untuk permasalahan yang lebih besar.

d. Berpikir secara kompehensif-holistik antar disiplin keilmuan.

e. Mencari kemungkinan yang dapat dilakukan guna memecahkan masalah yang lebih komplek menggunakan komponen informasi yang tersedia.

(34)

Dr. Firdaus Kasim (penerima AKIL Tahun 2010) tata cara pengusulan AKIL. a. Pengusulan harus memilih salah satu kategori dan klaster yang tercantum

dalam buku panduan.

b. Semua pengusul harus mengisi biodata dan data awak secara online di

website www.anugerahkekayaanintelektual.com dan kemudian mengirimkan

hard copy data lengkap proposal ke panitia.

c. Usulan perorangan disampaikan langsung oleh yang bersangkutan kepada panitia.

d. Usulan dari instansi pemerintah/lembaga/perguruan tinggi/swasta disampaikan oleh instansi yang bersangkutan kepada panitia.

e. Usulan disampaikan dalam bentuk proposal yang dilampiri biodata dan data pendukung lainnya.

f. Proposal dalam bentuk hard copy (bila perlu disertai CD soft copy) disampaikan kepada panitia.

g. Proposal kategori Teknologi, Ilmu Pengetahuan dan Industri Kreatif dikirimkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiknas sementara proposal kategori varietas Tanaman dikirimkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman.

Kegiatan sosialisasi Program Anugerah Intelektual Luar Biasa (AKIL) dan Alik Teknologi ditutup secara rsemi oleh Prof. Kusumo Diwyanto, dalam sesi ini juga disampaikan harapan seluruh peserta agar program AKIL tidak hanya diselenggarakan pada lingkup nasional, tetapi juga dilaksanakan pada lingkup Badan Litbang. Disisi lain, perlu upaya pengawalan program ini pada lingkup BPTP yang rencananya akan dilakukan oleh para profesor riset dan peneliti senior.

2.5. Sosialisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP)

Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut Pasca produksi (Postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca panen (postharvest) dan pengolahan

(processing).Penanganan pasca panen (postharvest) sering disebut juga sebagai

(35)

semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi. Pengolahan (secondary processing)

merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan pengolahan industri. Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan. Prosedur/perlakuan dari penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai bidang kajian antara lain:

Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunanyang ditanam dalam skala luas seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya bisa berupa pelayuan, penjemuran, pengupasan, pencucian, fermentasi dll.

Penanganan pasca panen pada produksi benihbertujuan mendapatkan benih yang baik dan mempertahankan daya kecambah benih dan vigornya sampai waktu penanaman. Teknologi benih meliputi pemilihan buah, pengambilan biji, pembersihan, penjemuran, sortasi, pengemasan, penyimpanan, dll.

Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman panganyang berupa biji-bijian (cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan

(curing/drying), pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan

penyakit, dll.

Penanganan pasca panen hasil hortikulturayang umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin, pelilinan, dll.

(36)

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menghadiri undangan sebagai narasumber dalam acara sosialisasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (PPHP) yang diselenggarakan oleh dinas pertanian dan ketahanan pangan

Waktu dan Tempat Pelaksanaan adalah pada tanggal 7 juni 2011 di gedung PKK Kabupaten Mukomuko. Peserta yang mengikuti kegiatan ini antara lain adalah kelompok waniata tani dan kelompok pengolahan pasca panen binaan dari dinas pertanian, perkebunan dan kehutanan serta dinas perindustrian dan perdagangan dan ibu-ibu PKK kabupaten muko-muko lebih kurang 30 orang

.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan sosialisasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (PPHP) yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Perkebuanan dan Kehutanan Kabupaten muko-muko pada tanggal 6 juni 2011 di gedung PKK dimulai pada pukul 08. 00 WIB. Acara dimulai dengan laporan panitia penyelenggara yang disampaikan oleh ibu Masamah, SP (Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian). Kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari ketua tim penggerak PKK kabupaten Muko-muko yang disampaikan langsung oleh Ibu Bupati Muko-muko.Ibu bupati berharap setelah diadakannya pelatihan ini akan tumbuh usaha skala rumah tangga yang bergerak dibidang pengolahan hasil pertanian dan pada akhirnya mampu menambah penghasilan serta mensejahterakan keluarga.

Setelah disampaikan pengarahan dari ibu Bupati diadakan diskusi mengenai masalah dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pengolahan dan pemasaran hasil yang dilakukan oleh ibu-ibu kelompok wanita tani yang hadir. Dalam diskusi, para peserta pelatihan sangat ingin menindaklanjuti kegiatan ini dengan menerapkannya di rumah tangga dan memproduksi sebagai usaha skala rumah tangga karena untuk pemasaran produk yang dihasilkan tidak perlu dikhawatirkan sebab sudah dipersiapkan toko/Stokish untuk menampung produk tersebut.

Setelah diadakan diskusi, peserta istirahat sejenak dan dilanjutkan kembali dengan praktek pengolahan hasil pertanian yang antara lain pembuatan dodolsalak, siroup mangga, eskrim mangga, aneka olahan ubijalar (stik dan ulir ubijalar) serta pembuatan rambutan goreng. Praktek pembuatan produk hasil pertanian ini didampingi langsung oleh rombongan dari BPTP Bengkulu. Peserta

(37)

sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini dan pada saat praktek membuat produk.

(38)

III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1. Kesimpulan

1. Sinkronisasi dan Koordinasi internal melalui rapat bulanan dan koordinasi dengan stakteholder serta dinas terkait lainnya dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan penting dilakukan mengingat BPTP Bengkulu sebagai UPT Badan Litbang yang bertugas menampaikan inovasi teknologi pertanian di daerahnya. 2. Rapat bulanan perlu dilakukan untuk menyampaikan berbagai informasi baik dari

pusat maupun dari pemerintah daerah.

3.2. Saran

1. Untuk lebih tercapainya hasil yang lebih baik, sebaiknya komunikasi dua arah antara pengambil kebijakan dan pelaksana dilapangan lebih ditingkatkan lagi. 2. Rapat bulanan dan rapat lainnya sebaiknya dijadualkan untuk tetap dilaksanakan.

Gambar

Tabel 1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Budidaya.
Tabel 2. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sumberdaya.
Tabel 3. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi dibawah Kelji Sosial Ekonomi.

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan yaitu meteran dan luxmeter dengan teknik pengumpulan data observasi langsung mengenai kondisi lingkungan fisik (penerangan,

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang bertugas melaksanakan

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang bertugas melaksanakan

Obesitas dan gizi lebih dapat terjadi karena adanya ketidak- seimbangan antara energi dari makanan yang masuk lebih besar dibandingkan dengan energi yang

Sebuah aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (i) hak untuk menerima arus kas dari aset berakhir, atau (ii) Perusahaan dan Entitas Anak mengalihkan hak untuk

Adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut menunjukan bahwa anggota gerakan pemuda hijrah mampu mengatur tingkah lakunya sesuai dengan yang diperintahkan

Data-data pada Aplikasi Pusat Data merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) yang kemudian kami kelompokan menjadi Data: Indikator Kinerja Pemerintah

Akan tetapi kesadaran akan bahaya rokok tidak diikuti dengan pengetahuan yang menyeluruh mengenai bahaya merokok : hanya 4 dari 10 responden yang mengetahui mengenai kandungan