• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi SAP Kulit Lansia FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi SAP Kulit Lansia FIX"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN MATERI

PERAWATAN KULIT PADA LANSIA

1. Pengertian Lansia

WHO (World Health Organization) mendefinisikan bahwa lansia atau lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun, yang mana pada usia ini menunjukan prosese penuaan yang telah berlangsung secara nyata.

Lanjut usia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Surini dan Utomo , 2003).

2. Struktur Kulit

Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air.

Struktur kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis merupakan lapisan terluar, dan aksesori-aksesorinya(rambut, kuku, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat) berasal dari lapisan ektoderm embrio. Dermis berasal dari mesoderm. Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi pelindung, sekresi, ekskresi, pengatur temperatur, dan sensasi. Kulit memiliki tiga lapisan utama: epidermis, dermis, dan subkutan ( Perry & Potter, 2005).

a. Epidermis

Epidermis merupakan epitel gepeng (skuamosa) berlapis, dengan beberapa lapisan yang terlihat jelas. Jenis sel yang utama disebut ‘keratinosit’.

(2)

- Kelenjar keringat ekrin, Kelenjar keringat ekrin penting dalam pengaturan suhu tubuh.

- Kelenjar keringat apokrin, Kelenjar keringat apokrin terutama banyak ditemukan di daerah aksila dan anogenital.

- Rambut, tumbuh dari invaginasi tubular pada epidermis yang disebut folikel, dan folikel rambut beserta kelenjarsebasea disebut sebagai ‘unit pilosebasea’.

- Kelenjar sebasea, terdapat di setiap tempat pada kulit mulai dari tangan sampai kaki.

- Kuku, merupakan lempengan keratin transparan yang berasal dari invaginasi epidermis pada dorsum falang terakhir dari jari. b. Dermis

Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang terletak dibawah epidermis, dan merupakan bagian terbesar dari kulit. Dermis dan epidermis saling mengikat melalui penonjolan-penonjolan epidermis kebawah (rete ridge) dan penonjolan-penonjolan ke atas (dermal papillae).

c. Fungsi Kulit

Beberapa fungsi kulit adalah sebagai berikut: (1) Mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh.

(2) Melindungi dari masuknya zat-zat kimia beracun dari lingkungan dan mikroorganisme.

(3) Fungsi-fungsi imunologis melindungi dari kerusakan akibat radiasi UV.

(4) Mengatur suhu tubuh (5) Sintesis vitamin D

(3)

3. Struktur Kulit Lansia a. Epidermis

Pada lansia epidermis tipis dan rata,terutama yang paling jelas diatas tonjolan-tonjolan tulang,telapak tangan,kaki bawah dan permukaan dorsalis tangan dan kaki. Penipisan ini menyebabkan vena-vena tampak lebih menonjol. Degenerasi menyeluruh jaringan penyambung,disertai penurunan cairan tubuh total,menimbulkan penurunan turgor kulit. Sedikit kolagen yang terbentuk pada proses penuaan ,dan terdapat penurunan jaringan elastic,mengakibatkan penampilan yang lebih keriput. Tekstur kulit lebih kering karena kelenjar eksokrin lebih sedikit dan penurunan aktivitas kelenjar eksokrin dan kelenjar sebasea.

b. Dermis

- Volume dermal mengalami penurunan yang menyebabkan penipisan dermal dan jumlah sel berkurang. Implikasi dari hal ini adalah lansia rentan terhadap penurunan termoreguasi,penutupan dan penyembuhan luka lambat,penurunan respon inflamasi dan penurunan absorbs kulit terhadap zat-zat topical.

- Penghancuran serabut elastic dan jaringan kolagen oleh enzim-enzim. Implikasi dari hal ini adalah perubahan dalam penglihatan karena adanya kantung dan pengeriputan disekitar mata,turgor kulit menghilang.

c. Subkutis

Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada subkutis akibat proses menua :

- Lapisan jaingan subkutan mengalami penipisan. Implikasi dari hal ini adalah penampilan kulit yang kendur menggantung diatas tulang angka.

(4)

- Distribusi kembali dan penurunan lemak tubuh. Implikasi dari hal ini adalah gangguan fungsi perlindungan dari kulit.

4. Karakteristik Kulit Lansia

a. Kulit Kering, Kasar dan Bersisik

Kulit tampak kering, bersisik, warna lebih gelap, keabu-abuan dan nampak suram. Kekeringan ini terjadi akibat menurunya hormon, menurunya fungsi kelenjar sebasea, berkurangnya jumlah dan fungsi kelenjar keringat, berkurangnya kadar air dalam epidermis serta paparan sinar matahari yang terlalu lama.

Kulit kasar dan bersisik timbul akibat proses keratinisasi serta perubahan ukuran sel –sel epidermis dimana stratum mudah lepas dan cenderung untuk mati dan melekat satu sama lain pada permukaan kulit. b. Kulit Berkerut dan Kendur

Kulit kendur / menggelantung dengan kerutan – kerutan dan garis kulit lebih jelas . Hal ini disebabkan karena :

- Penurunan jumlah fibroblast yang menyebabkan penurunan jumlah serat elastin lebih sklerotik dan menebal sehingga jaringan kolagen menjadi kendor dan serabut elastin kehilangan daya lenturnya, kulit menjadi kendor dan kurang lentur,

- Tulang dan otot menjadi atrofi, jaringan lemak subkutan berkurang, lapisan, kulit tipis serta kehilangan daya kenyalnya sehingga terbentuk kerutan – kerutan dan garis – garis kulit.

(5)

c. Gangguan Pigmentasi Pada Kulit

Hal ini disebabkan perubahan – perubahan pada distribusi pigmen melanin dan proliferasi melanosit, serta fungsi melanosit menurun sehingga penumpukan melanin tidak teratur dalam sel – sel basal epidermis.

Disamping itu epidermimal turn over menurun sehingga lapisan sel – sel kulit mempunyai banyak waktu untuk menyerap melanin yang mengakibatkan terjadinya bercak – bercak pigmentasi pada kulit.

d. Perubahan Rambut dan Kuku 1) Rambut :

- Pertumbuhan menjadi lambat, lebih halus dan jumlahnya lebih sedikit. - Rambut pada alis, lubang hidung dan wajah sering tumbuh lebih

panjang.

- Rambut memutih.

- Rambut banyak yang rontok. 2) Kuku :

- Pertumbuhan kuku lebih lambat, kecepatan pertumbuhan menurun 30 – 50 % dari orang dewasa.

- Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya dan rapuh. - Warna kuku agak kekuningan.

- Kuku menjadi tebal dan keras.

5. Kelainan Kulit Pada Lansia a. Xerosis Kutis

Xerosis atau kulit kering sering ditemukan pada usia lanjut, insidens dan keparahannya meningkat seiring bertambahnya usia. Xerosis pada usia lanjut disebabkan multifaktorial, meliputi faktor genetik, perubahan proses keratinisasi dan kandungan lipid pada kulit yang menua serta pengaruh lingkungan (cuaca dingin dan kering, pemakaian bahan-bahan bersifat iritan,

(6)

penggunaan pemanas atau pendingin ruangan secara berlebihan), penyakit tertentu (gagal ginjal kronik, hipotiroid, HIV, keganasan, defisiensi nutrisi, terapi atau obat-obat tertentu (radiasi, diuretik, isotretinoin).

Gejala umumnya berupa rasa gatal, terbakar, tersengat, dan sensasi seperti tertarik. Xerosis merupakan penyebab tersering pruritus generalisata pada usia lanjut. Kulit tampak kering, kasar, retak, dengan fisura dan skuama, tampilannya seperti pola porselen yang retak. Xerosis paling sering tampak pada ekstremitas, tapi dapat pula terlihat pada badan dan wajah.

b. Pruritus

Pruritus didefinisikan sebagai sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus kronik berlangsung lebih dari 6 minggu, hal ini sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya bahkan dapat menyebabkan gangguan tidur hingga depresi.

c. Dermatitis

Dermatitis adalah kondisi dimana kulit mengalami peradangan. Peradangan ini dapat dilihat dengan adanya ruam, kulit memerah yang dapat menimbulkan rasa gatal. Jenis dermatitis yang sering dialami Lansia :

1) Dermatitis asteatotik: dermatitis yang terjadi di atas kulit dengan xerosis, dan sering menyerang usia lanjut. Perubahan musim (misal: kelembaban rendah, suhu dingin) akan memperburuk penyakit ini, yang cenderung lebih sering terjadi pada musim dingin. Manifestasinya berupa kulit kering dan gatal dengan fisura dan skuama halus pada tungkai bawah.

2) Dermatitis stasis: timbul pada tungkai bawah karena adanya insufisiensi vena. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya selulitis ataupun ulkus. Tatalaksana meliputi elevasi dan kompresi tungkai bawah dengan stoking, terapi topikal dengan kortikosteroid potensi lemah.

(7)

3) Dermatitis numularis: manifestasi klinis berupa lesi berbentuk koin yang gatal, paling sering ditemukan pada tungkai bawah, lengan, punggung tangan, dan badan.

4) Dermatitis seboroik: lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Kekambuhan dipicu oleh faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun. Gejala klinis berupa eritema dengan skuama berminyak dan kekuningan. Predileksi pada area kulit yang banyak kelenjar sebaseanya, seperti kulit kepala, alis mata, liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sternal, areola mammae.

5) Dermatitis kontak: biasa dipicu oleh penggunaan bahan bersifat iritan dan kelembaban udara lingkungan sekitar dan bahan allergen.

d. Ulkus Dekubitus

Ulkus dekubitus sering di dapatkan pada lansia, khususnya penderita dengan resiko tinggi, misalnya kelumpuhan total (tetraplegi), penderita kanker stadium akhir, diabetes, penderita ginjal tahap akhir, fraktur femor, imunosupresi, inkontinensia, malnutrisi, mobilitas yang kurang. Ulkus ini umumnya terjadi di atas tulang yang menonjol. Adanya tekanan kronis menyebabkan iskemia dan berakibat kerusakan jaringan.

6. Perawatan Kulit Pada Lansia

Pada lansia, fungsi – fungsi kulit maupun struktur kulit mengalami perubahan. Padahal kulit memiliki peran yang besar sebagai pelindung tahap pertama manusia dari invasi virus dan kuman. Masalah kulit yang paling sering dialami lansia adalah kulit kering dan gatal-gatal. Berikut adalah cara perawatan kulit pada lansia untuk mengurangi kulit kering dan gatal:

(8)

Kulit diseluruh bagian tubuh harus terjaga keberesihannya, termasuk bebas dari basah karena keringetan, karena akan mengundang infeksi jamur. b. Mandi

Pada lansia lebih dianjurkan mandi menggunakan air hangat. Air dingin akan menyebabkan kulit lansia lebih kering. Kekeringan pada kulit akan memicu rasa gatal pada kulit lansia. Hindari pembersihan (menggosok) kulit secara berlebihan hal ini akan membuat rasa gatal semakin menjadi. Gunakanlah sabun dengan kadar detergen yang rendah dan mengandung pelembab alami, seperti sabun bayi, sabun dengan kandungan minyak zaitun, dan sabun dengan pelembab tinggi.

c. Pelembab Kulit

Untuk menjaga kulit tetap lembab setelah mandi gunakan pelembab. Pelembab membantu lapisan lemak tipis pada permukaan kulit untuk mencegah penguapan air dari kulit sehingga dapat mempertahankan kelembaban yang masih ada. Pilihlah krim pelembab yang mengandung minyak nabati, seperti minyak wijen, dan minyak zaitun. Pelembab yang mengandung vitamin E memiliki manfaat untuk meningkatkan kelembaban kulit, sebagai anti oksidan yang menekan pembentukan radikal bebas sehingga menghabat kerusakan sel – sel kulit, melindungi kulit terhadap kerusakan yang di sebabkan sinar UV.

Perawatan kulit adalah salah satu pilar dari praktik keperawatan yang penting, mempertahankan atau meningkatkan kesehatan kulit umumnya tidak mahal dan tidak sulit. Tindakan sederhana dapat memiliki dampak positif pada kualitas hidup dan membantu mencegah kerusakan kulit. Kebersihan kulit sangat penting untuk kesehatan kulit dan penting dalam mempromosikan kesejahteraan pribadi. Bagi lansia dengan kulit kering sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara kebersihan dan pembersihan yang berlebihan, yang dapat merusak fungsi penghalang (Voegeli, 2008a). Penggunaan produk sabun yang tepat dapat berkontribusi untuk menjaga

(9)

kesehatan kulit. Kulit menerima berbagai rangsangan (stimulus) dari luar. Kulit merupakan pintu masuk kedalam tubuh. Kebersihan kulit mencerminkan kesadaran seseorang terhadap pentingnya arti kebersihan. Upaya membersihkan kulit dapat dilakukan dengan cara mandi setiap hari secara teratur (Bandiyah, 2009).

Tujuan perawatan kulit :

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang b. Memelihara kebersihan diri seseorang c. Memperbaiki kebersihan diri yang kurang d. Pencegahan penyakit

e. Meningkatkan percaya diri seseorang f. Menciptakan keindahan

Prinsip perawatan kulit :

a) Kulit dan membran mukosa yang utuh dan sehat merupakan garis pertahanan pertama kali untuk melawan agen yang berbahaya

b) Daya tahan kulit dan membran mukosa temadap injuri/luka bervariasi untuk tiap orang.

c) Sel-sel tubuh yang terpelihara hidrasinya mengurangi resiko kerusakan kulit d) Sirkulasi adekuat diperlukan untuk mempertahankan kehidupan sel

Pengawasan yang perlu diperhatikan selama perawatan kulit adalah: 1. Memeriksa ada tidaknya lecet

2. Mengoleskan minyak, pelembab kulit setiap selesai mandi agar kulit tidak terlalu kering atau keriput.

3. Menggunakan air hangat untuk mandi, yang berguna merangsang peredaran darah dan mencegah kedinginan.

4. Menggunakan sabun yang halus dan jangan terlalu sering karena hal ini dapat mempengaruhi keadaan kulit yang kering dan keriput.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/dermatology /the-aging-skin/.

Kariosentono. H. (2006). Dermatitis Atopik (Eksema). Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) : Surakarta. Nugroho, Wahjudi. “Keperawatan Gerontik”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta 2000.

Surini, S & Utomo, B. (2003). Fisioterapi pada Lansia. Jakarta: EGC.

Tarwoto & Wartonah, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :EGC

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penambahan serat ijuk ke dalam adukan beton diharapkan dapat menambah kuat tarik belah beton yang optimum, serta beton yang dihasilkan lebih

Hadhrat Masih Mau’ud as juga mengatakan di tempat lain bahwa pembicara mereka bukan berpikir bagaimana agar pidato kuliah mereka harus mengesankan hati para pendengar dan

- Bahwa, benar apda hari Sabtu tanggaI 11 Juni 2016 sekira pukuI 15.30 Wib bertempat di JaIan Beting SemeIur PAM KeIurahan Sirantau Kecamatan Datuk Bandar Kota

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi KWL (Know, Want, and Learn) dapat meningkatkan kemampuan belajar biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

Diki Rosiandi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dari hasil penelitian menunjukan bahwa

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Melek huruf memungkinkan manusia melalukan lompatan kuantum dalam peradaban karena dengan melek huruf masyarakat luas ‘tercerahkan’ atau paling tidak memiliki daya dalam

gambaran mengenai : (a) alokasi tenaga kerja wanita pada usahatani padi di lahan lebak yang mengunakan varietas ciherang yang dilaksanakan di Kecamatan Babirik Kabupaten