• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOVARIAN (ANACOVA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KOVARIAN (ANACOVA)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 ANALISIS KOVARIAN

I. PENDAHULUAN

Analisis kovarian atau sering disebut dengan Anakova adalah teknik statistik yang merupakan perpaduan antara analisis regresi (Anareg) dengan analisis varian (Anava). Secara lebih khusus dalam Anakova akan diadakan analisis residu pada garis regresi, yaitu dilakukan dengan jalan membandingkan varian residu antar kelompok dengan varian residu dalam kelompok. Anakova akan dihitung dengan melakukan pengendalian statistik yang gunanya untuk membersihkan atau memurnikan perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebagai akibat dari pengaruh variabel-variabel luar. Pengendalian terhadap pengaruh luar dalarn penelitian memiliki fungsi yang penting terutama untuk mempelajari pengaruh murni suatu perlakuan pada variabel tertentu terhadap variabel lain.

Anakova merupakan teknik statistik yang sering digunakan pada penelitian eksperimental dan juga observasional. Keunggulan-keunggulan Anakova dalam analisis data penelitian antara lain:

1. Dapat meningkatkan presisi rancangan penelitian terutarna apabila peneliti masih ragu pada pengelompokan-pengelompokan subyek perlakuan yang diterapkan dalam penelititan, yaitu apakah sudah benar-benar dapat mengendalikan pengaruh variabel luar ataukah belum.

2. Dapat digunakan untuk mengendalikan kondisi-kondisi awal dari variabel terikat.

3. Dapat digunakan untuk mereduksi variabel-variabel luar yang tidak diinginkan dalam penelitian.

Prosedur pengendalian variabel dalam Anakova ada 2 cara, yaitu: (1) pengendalian pada pengaruh variabel luar, dan (2) pengendalian pada kondisi Nama Anggota Kelompok:

1. Fitriani (NIM: 13708259006) 2. Titik Nurpita Dewi (NIM: 13708259011) 3. Yudhi Wiyoko (NIM: 13708259012) Prodi : PSn

Kelas : Kemenag A

(2)

2

awal variabel terikat yang berbeda. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam mengerjakan Anakova adalah:

1. variabel luar yang dikendalikan harus berskala interval atau rasio.

2. Harus ada dugaan yang kuat bahwa ada hubungan antara variabel kendali dengan variabel terikat

3. Harus ada dugaan bahwa variabel kendali tidak dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel eksperimental.

Beberapa pengertian variabel yang akan digunakan dalam Anakova antara lain:

1. kriterium, adalah variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi, dimana data harus berbentuk interval atau rasio.

2. Kovariabel, disebut juga variabel kendali, variabel kontrol, variabel konkomitan yang diberi lambang X, dan data harus berbentuk interval atau rasio.

3. Faktor, yaitu sebutan untuk variabel bebas atau variabel eksperimental yang ingin diketahui pengaruhnya dan data harus berbentuk nominal atau ordinal. Persamaan model linear untuk analisis kovarian, menurut Kirk (1995: hal 718) yaitu:

( ̅ ) ( ) ( )

II. CONTOH KASUS Kasus 1

A. Judul

Perbedaan Metode Pembelajaran (Metode Kooperatif, Metode Ceramah dan Pemberian Tugas) terhadap Prestasi Belajar Biologi dengan Mengendalikan Kecerdasan pada Siswa Kelas XI SMA N I Ngaglik.

(3)

3

 Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan jenis metode pembelajaran terhadap prestasi belajar biologi dengan mengendalikan kecerdasan pada siswa kelas XI SMA N 1 Ngaglik.

 Jenis metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah metode kooperatif (A1), metode ceramah (A2) dan pemberian tugas (A3).

 Skor kecerdasan siswa diperoleh sebelum pemberian perlakuan (treatment) yang mungkin tidak homogen.

 Masing-masing kelompok juga secara acak mendapat pembelajaran menggunakan salah satu jenis metode pemelajaran.

 Setelah pembelajaran selesai, semua kelompok mendapat tes dengan soal dan waktu yang sama.

C. Rumusan masalah

Setelah dikendalikan oleh skor tes kecerdasan (X), apakah terdapat perbedaan hasil belajar Biologi (Y) antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif (A1) dengan metode ceramah (A2) dan pemberian tugas (A3 )?

(4)

4

Tabel 1. Skor tes kecerdasan (X) dan hasil belajar biologi (Y)

A1 A2 A3 X Y X Y X Y 29 49 48 35 53 47 46 74 72 67 15 19 21 27 35 39 23 38 33 50 22 24 49 46 52 43 64 61 55 54 20 34 28 35 42 44 46 47 40 54 33 45 35 39 36 48 63 57 56 78 14 20 30 32 34 42 40 38 54 56 E. Penyelesaian Keterangan:

A = Metode Pembelajaran dengan 3 taraf perlakuan ( A1 = metode kooperatif, A2 = metode ceramah, dan A3 = pemberian tugas). X = Skor Tes Kecerdasan = kovariabel (X)

Y = Skor Prestasi Belajar Biologi

F. Hipotesis Statistik

Perhitungan Manual

1) Merumuskan hipotesis

H0: µ1= µ2 =µ3 (Setelah dikendalikan oleh kovariabel skor tes kecerdasan, tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah, dan pemberian tugas)

H1: µ1 ≠ µ2≠ µ3 (Setelah dikendalikan oleh kovariabel skor tes kecerdasan, terdapat perbedaan hasil belajar biologi

(5)

5

antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah dan pemberian tugas.

2) Memilih nilai signifikansi (α) α = 0.05

3) Memilih uji statistik

4) Menentukan kriteria keputusan H0 ditolak jika Fhitung > Fα (v1,v2) 5) Perhitungan

Tabel 2. Jumlah data

A1 A2 A3 X Y X Y X Y 29 15 22 20 33 14 49 19 24 34 45 20 48 21 49 28 35 30 35 27 46 35 39 32 53 35 52 42 36 34 47 39 43 44 48 42 46 23 64 46 63 40 74 38 61 47 57 38 72 33 55 40 56 54 67 50 54 54 78 56 ∑ 520 300 470 390 490 360 a. Computational symbol ∑ (∑ ∑ ) [ ] ( ) ∑ [ ] ( ) ( ) ( ) ∑ (∑ ) [ ] ( ) ( ) ( )

(6)

6 ∑ (∑ ) [ ] ( ) ∑ [ ] ( ) ( ) ( ) ∑ (∑ ) [ ] ( ) ( ) ( ) (∑ )(∑ ) [ ] ( )( ) ∑ [ ] ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( ) ∑ (∑ )(∑ ) [ ] ( )( ) ( )( ) ( )( ) b. Computational formulas [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] ( ) ( )

(7)

7

c. Tabel 3. ANACOVA

No. source SS df MS F Ftabel

1. 2. Between groups, Within Groups, 707,99 1680,6 p – 1 = 2 p(n–1) –1=26 354 64,64 5,4764 3,37 3. Totaladj 2388,6 np – 2=28 6) Kesimpulan

Karena nilai Fhitung=5,4764> Fα (v1,v2)=3,37, maka H0 ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya, pada taraf signifikansi 5% tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah dan pemberian tugas dengan dikendalikan oleh kovariabel skor tes kecerdasan.

Perhitungan dengan SPSS 17.0

1) Merumuskan hipotesis

H0: µ1= µ2 =µ3 (Setelah dikendalikan oleh kovariabel skor tes kecerdasan, tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah, dan pemberian tugas)

H1: µ1 ≠ µ2≠ µ3 (Setelah dikendalikan oleh kovariabel skor tes kecerdasan, terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah dan pemberian tugas.

2) Memilih nilai signifikansi (α) α = 0.05

(8)

8

3) Memilih uji statistik

4) Menentukan kriteria keputusan H0 ditolak jika Sig< 0,05 5) Perhitungan

Langkah-langkah penggunaan SPSS for Completely Randomized Analysis of Covariance Design)

1. Klik “variable view”

2. Mengetik Variabel-variabel dalam penelitian, dan klik “values” pada variable metode.

(9)

9

3. Klik “data view”

(10)

10

5. Klik OK pada kotak dialog “Univariate”

(11)

11

7. Klik OK pada kotak dialog Univariate

(12)

12

6) Hasil analisis dengan SPSS

Tabel 4. Tabel ANACOVA dengan SPSS

7) Kesimpulan

Karena nilai Sig. < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, pada taraf signifikansi 5% tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif, metode ceramah dan

(13)

13

pemberian tugas dengan dikendalikan oleh kovariabel skor tes kecerdasan.

Kasus 2

A. Judul

Perbedaan Metode Pembelajaran TGT dengan Metode Pembelajaran NHT terhadap Prestasi Belajar IPA dengan Mengendalikan Motivasi pada Siswa Kelas VIII MTs Sunan Pandanaran.

B. Penjelasan

 Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan metode pembelajaran TGT dan metode pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar biologi dengan mengendalikan motivasi pada siswa kelas VIII MTs Sunan Pandanaran.

 Jenis metode pembelajaran yang digunakan sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu metode TGT (A1) dan metode NHT (A2).

 Skor motivasi siswa diperoleh sebelum pemberian perlakuan (treatment) yang mungkin tidak homogen.

 Masing-masing kelompok juga secara acak mendapat pembelajaran menggunakan salah satu jenis metode pemelajaran.

 Setelah pembelajaran selesai, semua kelompok mendapat tes dengan soal dan waktu yang sama.

C. Rumusan masalah

Setelah dikendalikan oleh motivasi (X), apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA (Y) antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode TGT dengan metode NHT?

(14)

14

D. Data

Tabel 5. Hasil Tes Kemampuan IPA METODE A1 A2 X Y X Y 8 6 7 8 9 7 8 9 8 6 6 7 7 6 6 6 6 5 5 4 8 7 8 8 7 6 7 7 7 6 6 7 8 7 9 8 6 5 5 6 E. Penyelesaian Keterangan:

A = Metode Pembelajaran dengan 2 taraf perlakuan yaitu TGT (A1) dan metode NHT (A2).

X = Skor Motivasi, sebagai kovariabel Y = Skor Prestasi Belajar IPA

(15)

15

F. Hipotesis Statistik

1) Merumuskan hipotesis

H0: µ1= µ2 (Setelah dikendalikan oleh kovariabel skor motivasi, tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode TGT dengan metode NHT.)

H1: µ1 ≠ µ2 (Setelah dikendalikan oleh kovariabel skor motivasi, terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode TGT dengan metode NHT.)

2) Memilih nilai signifikansi (α) α = 0.05

3) Memilih uji statistik

4) Menentukan kriteria keputusan H0 ditolak jika Sig< 0,05

G. Perhitungan

Tabel 6. Ancova dengan program SPSS

H. Kesimpulan

Karena nilai Sig < 0,05, maka H0 ditolak pada taraf signifikansi 0.05. Artinya, dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, setelah dikendalikan

(16)

16

oleh kovariabel skor motivasi, terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode TGT dengan metode NHT.

Gambar

Tabel 2. Jumlah data
Tabel 4. Tabel ANACOVA dengan SPSS
Tabel 5. Hasil Tes Kemampuan IPA  METODE  A1  A2  X  Y  X  Y  8  6  7  8  9  7  8  9  8  6  6  7  7  6  6  6  6  5  5  4  8  7  8  8  7  6  7  7  7  6  6  7  8  7  9  8  6  5  5  6  E
Tabel 6. Ancova dengan program SPSS

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dibandingkan dengan metode konvensional ceramah

Berdasarkan hasil penelitian dengan taraf signifikansi 5% , diperoleh : (1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa ditinjau dari perbedaan metode

 Metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penampilan, diskusi, pemberian tugas, pembelajaran terprogram, pemecahan masalah, studi kasus, seminar, dan proyek  Metode ceramah,

Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan metode pemberian Tugas pada siswa Kelas VII MTs

Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 5% yang artinya terdapat perbedaan nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi dan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran daring dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas melalui grup WhatsApp/Zoom/Google Classroom, peserta

Dari hasil output diatas, diperoleh nilai signifikansi = 0,000 < 0,05 atau H0 ditolak dan Ha di terima, yang artinya adalah terdapat pengaruh metode pemberian tugas secara signifikan

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: Apakah terdapat perbedaan Hasil Belajar Siswa antara menggunakan Metode Ceramah dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe