• Tidak ada hasil yang ditemukan

Goda Istri Teman Lewat Medsos, Warga Kebon Gunung Dihajar Babak Belur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Goda Istri Teman Lewat Medsos, Warga Kebon Gunung Dihajar Babak Belur"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Goda Istri Teman Lewat

Medsos, Warga Kebon Gunung

Dihajar Babak Belur

PURWOREJO, FP – Diduga lantaran cemburu, MS (26) warga RT 02 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, nekad menganiaya Andri Mulyono (25) warga RT 03 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo yang masih tetangganya hingga babak belur.

MS yang berprofesi sebagai Sat Pam BRI, Glagah, Magelang ini nekad menghajar lantaran istrinya kerap berkomunikasi lewat WatsApp dengan korban.

Kejadian yang sempat menarik perhatian warga sekitar tersebut terjadi pada Kamis (23/3) malam sekitar pukul 19.30 di rumah MS. Pada saat menganiaya korban, MS dibantu ANF (24).

Kapolsek Loano AKP Markotib mengatakan, berawal dari kecemburuan MS yang kerap memergoki istrinya sering berhubungan dengan korban melalui medsos, WhatsApp, maupun BBM.

Karena tak kuat menahan cemburu, dengan dibantu ANF tersangka kemudian nekad menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. Akibat penganiayaan itu korban menderita luka pada bagian muka, kepala, dan dada sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

“Tidak terima suaminya diperlakukan seperti itu, istri korban, Sri Kusumawati Jumat (24/3) sore sekitar pukul 15.30 WIB melaporkan kejadian itu ke Polsek Loano, “kata Kapolsek, Kamis (30/3).

Dijelaskan, dugaan sementara motifnya karena tersangka cemburu. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Sementara itu, MS nekad menganiaya korban lantaran sudah beberapa kali diingatkan agar jangan mengganggu istrinya tapi tidak digubris. “Saya sudah omong baik-baik tapi tidak mau nurut ya sebagai suami jadi emosi, “kata MS yang mengaku khilaf dan menyesal.

(2)

Pembunuh Mayat di Pituruh

Tertangkap, Motifnya Karena

Sakit Hati

PURWOREJO, FP – Mayat laki-laki yang ditemukan tewas di saluran irigasi Desa Megulung, Kecamatan Pituruh ternyata korban pembunuhan yang dilakukan oleh Widodo WN (33) warga Bukit Gading Balaraja Blok J 3 No 52 A RT 05 RW 04 Kelurahan Cengkudu, Kecamatan Balaraja Kota Tangerang dan IS(35) warga RT 01 RW 02 Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Purworejo, serta IRF alias IPG yang kini masih dalam pencarian.

Hal itu terungkap dalam Pres release yang digelar Polres Purworejo, Senin (27/3).

Diungkapkan Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK, terungkapnya kasus pembunuhan bermula dari penemuan mayat laki-laki tanpa identitas di tanggul pinggir sawah Desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh pada Rabu (15/3).

Dari hasil temuan itu kemudian dilakukan autopsi oleh tim forensik RS Bhayangkara Semarang dan hasilnya disebutkan ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yang diduga sebagai penyebab kematian.

“Dari pengembangan kasus tersebut diperoleh informasi mengenai seseorang yang ditarik dan diseret ke dalam mobil yang terjadi di pertigaan Doplang, Purworejo, “kata Kapolres.

Kata Kapolres, berdasarkan inform asi yang diperoleh, ciri-ciri mayat yang ditemukan dengan orang yang dimasukan ke dalam mobil ditemukan kesamaan.

(3)

Tersangka pembunuhan

penyelidikan akhirnya diperoleh keterangan bahwa kendaraan yang digunakan adalah mobil rental. “Dari pemilik mobil rental diketahui identitas yang menyewa yang diduga sebagai pelakunya, “ujar Kapolres.

Masih kata Kapolres, setelah melalui penyelidikan diketahui tersangka berada di Tangerang dan dilakukan penangkapan terhadap WN. Dari interogasi diketahui WN mengaku melakukakan pembunuhan dibantu oleh WS dan IRF alias IPG.

“Selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap WS. Sementara IRF alias IPG terlebih dulu kabur dan kini masih terus kita kejar, “ucapnya.

Menurut Kapolres, dari pengakuan tersangka pembunuhan itu dilakukan bersama-sama dimulai dari menyeret korban dan dimasukan ke dalam mobil di Japan Jendral Sudirman atau pertigaan Doplang.

(4)

Mobil yang digunakan tersangka

dibawa ke jalan belakang terminal bus Purworejo. Ditempat itu korban diturunkan dari mobil kemudian dipukuli dan ditendang secara bersama-sama hingga korban tidak berdaya.

Setelah itu korban dimasukan mobil lagi dan kemudian dibuang di jalan pinggir sawah Desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh. Pads saat dibuang, kondisi korban sudah dalam keadaan sekarat. “Dari pengakuan tersangka, dirinya nekad menghabisi nyawa korban karena dendam lantaran korban pernah menyakiti tersangka. Tersangka dan korban teman sewaktu sekolah, “ucap Kapolres.

Sementara itu, tersangka mengaku dendam karena sewaktu sekolah pernah dijatuhkan dari pohon kelapa setinggi 7 meter. “Tidak cacat tapi sampai sekarang masih sakit, “kata WN.

Dikatakan Kapolres, atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau merampas nyawa orang lain dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.

(5)

Kepala Desa Nyaris Tertipu

Oknum

Mengaku

Kapolres

Kebumen

KEBUMEN, FP – Seorang Kepala Desa di Kebumen nyaris menjadi korban penipuan sesorang yang mengaku sebagai Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, Minggu (26/3)

Beruntung kepala desa yang waspada dan curiga lalu menghubungi seorang pejabat Polres Kebumen untuk melakukan konfirmasi sehingga niat si penipu bisa digagalkan.

Menurut Kepala Desa itu, si penelepon mengaku sebagai AKBP Alpen yang sudah mengganti nomor handphone nya. Orang yang mengaku sebagai AKBP Alpen itu kemudian mengutarakan niatnya untuk meminjam sejumlah uang dan segera akan dikembalikan.

Menanggapi hal itu, Kapolres Kebumen melalui Kasubbag Humas AKP Willy Budiyanto, SH, MH menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah percaya bila ada penelepon yang nomor ponsel nya tidak terdaftar atau nomor baru dan mengaku-ngaku sebagai pejabat Polres Kebumen. Apalagi kemudian meminta atau meminjam sejumlah uang atau barang.

“Modus seperti ini sering terjadi menjelang atau beberapa saat setelah pergantian pejabat utama Kepolisian. Para pelaku sangat lihai berkata-kata, sok akrab dan sebagainya. Lalu ujung-ujungnya meminta atau meminjam sejumlah uang dengan cara transfer ke nomor rekening tertentu.” kata AKP Willy.

AKP Willy menghimbau, agar masyarakat Kebumen waspada bila ada yang menghubungi melalui ponsel. Bila mencurigakan lebih baik abaikan saja. “Namun bila sudah terlanjur terjadi pembicaraan segera informasikan ke Kepolisian terdekat, “ucap Willy.

(6)

Terapkan Tilang Online

KEBUMEN, FP – Terhitung mulai hari ini, Sabtu (25/3) Sat Lantas Polres Kebumen menerapkan sistem E Tiang, atau tilang online.

Kasat Lantas Polres Kebumen, AKP Aditya Ramdani, SIK menjelaskan, penerapan sistem tilang tersebut bagian dari program Promoter Kapolri dan berlaku seluruh Indonesia. Namun demikian belum semua daerah menerapkanya.

“Dengan sistem tilang online ini sangat membantu masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas. Jika sebelumnya perlu sekitar dua minggu untuk proses sampai pengadilan, dengan sistem yang baru ini langsung bisa selesai jika pelanggar langsung membayar denda di BRI,”kata AKP Aditya Ramdani, Sabtu (25/3).

Dikatakan, dengan sistem tilang online tersebut, nantinya setiap pelanggar lalu lintas hanya akan diminta nomer handphone dan diberi blangko warna biru sebagai tanda bukti tilang. Selanjutnya pelanggar dipersilahkan untuk membayar jumlah denda tilang ke Bank BRI.

Setelah itu pelanggar nantinya akan menerima notifikasi berisi data pelanggaran yang dilakukan dan jumlah denda yang harus dibayarkan. Setelah melakukan pembayaran, stroke bukti pembayaran diserahkan kepada petugas untuk mengambil barang bukti yang disita petugas, seperti SIM, STNK dan lainya.

“Jika pelanggar memiliki e-banking dan membayar langsung pada saat itu juga, maka setelah menunjukan bukti transfer pembayaran denda maka saat itu juga barang bukti akan dikembalikan,”kata Kasat Lantas.

Menurut AKP Aditya, meski sudah diberlakukan tilang sistem eletronik bukan berarti tilang manual tidak berlaku. “Tetap berlaku dan pelanggar akan diberi blangko warna merah sebagai bukti menolak ditilang dan dipersilahkan mengurus lewat Kejaksaan setempat,”katanya.

Diungkapkan, bagi pelanggar yang tidak memiliki handphone, maka yang bersangkutan akan diberi blangko dan nomer rekening untuk membayar denda. “Setelah itu bukti pembayaran diserahkan petugas untuk ditukar dengan barang bukti, “ucap AKP Aditya.

(7)

Sunarto Tusuk Istri Didepan

Anaknya

PURWOREJO, FP – Sunarto (55), warga Dusun Teges RT 03 RW 06, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Purworejo nekad menghabisi nyawa Saripah (45) istrinya, Rabu (8/3) sekitar pukul 04.30. WIB.

Belum diketahui pasti apa penyebab Sunarto sampai nekad menghabisi istrinya. Namun dari penuturan tetangganya, Sunarto yang berprofesi sebagai tukang reparasi payung keliling tersebut mengalami gangguan kejiwaan.

Peristiwa pembunuhan pertamakali diketahui oleh Daryanto (40), adik Sunarto yang rumahnya tidak begitu jauh.

Menurut Daryanto, berawal ketika dirinya mendengar teriakan Saripah, dari arah rumahnya. Mendengar teriakan itu Daryanto langsung berlari ke arah rumah kakaknya.

Sampai dirumah kakaknya Daryanto kemudian berusaha masuk tapi pintunya terkunci dari dalam. “Saya kemudian menggedor nggedor pintu tapi tetap tidak ada reaksi dari dalam rumah, ” kata Daryanto saat ditemui di rumah duka Rabu (8/3).

(8)

Diruangan ini Saripah meregang nyawa

beberapa saat digedor akhirnya pintu dibuka oleh Marjuki anak bungsu Sunarto, dan ketika Daryanto masuk sangat terkejut saat melihat istri Sunarto tergeletak di lantai dengan posisi tengkurap bersimbah darah.

Sementara disampingnya berdiri Sunarto masih memegang pisau dapur. Sedang disampingnya terlihat Marjuki terlihat ketakutan.

Melihat kondisi itu, Daryanto kemudian mencoba memberi bantuan, namun karena takut Daryanto berbalik dan kemudian mengajak tiga warga sekitar.

Setelah itu salah seorang tetangga mengamankan Sunarto sementara warga lain menghubungi petugas kesehatan terdekat. ” Menurut pak mantri, dari hasil pemeriksaan korban sudah meninggal, “katanya.

Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke lurah setempat dan dilanjutkan ke polisi. Petugas yang datang langsung mengevakuasi korban dan dibawa ke RSUD Purworejo untuk dilakukan visum. Sedang Sunarto diamankan ke Polres Purworejo.

(9)

Saripah menin g g a l denga n t i g a l u k a tusuk a n p a d a pungg u n g , d u a tusuk a n p a d a kepal a , dan satu dibagian pangkal lengan.

Dikatakan Daryanto, sebulan sebelum kejadian perangai Sunarto memang terlihat aneh. “Sering mengeluh dikejar-kejar orang dan merasa istrinya selingkuh sehingga sangat cemburu. Padahal tidak ada apa-apa, itu hanya perasaan Sunarto saja, ” kata Daryanto.

Tidak itu saja, Sunarto juga sering lari-lari keliling desa sehingga warga menganggap Sunarto sudah stres. Bahkan pernah Sunarto kabur ke Yogyakarta dan ketika diajak pulang tidak mau dengan alasan dirumahnya banyak Polisi. “Dan puncaknya ya kejadian ini, ” ungkap Daryanto.

Hasil perkawinanya dengan Saripah, Sunarto dikaruniai tiga anak. Selama ini Sunarto tinggal dengan istrinya dan anaknya yang bungsu, Marjuki, yang masih kelas 3 SD. Sementara dua anaknya di pondok pesantren, Yogyakarta.

(10)

Meresahkan, Maling Warnet dan

Toko Sembako Diringkus Polisi

KEBUMEN, FP – Petualangan tersangka pembobol sejumlah rumah dan toko sembako serta warnet harus berkahir di Kantor Polisi. Tersangka berinisial DM (36) warga Banjarnegara berhasil diamankan Polsek Sempor Polres Kebumen setelah sempat menjadi buron dan target opersi Polres Kebumen.

Dijelaskan Kapolsek Sempor Polres Kebumen AKP Wasidi, ditangkapnya DM pada hari Senin (20/2) pukul 11.00 WIB di Banjarnegara berdasarkan keterangan komplotannya yang lebih dahulu di ringkus Sat Reskrim Polres Kebumen.

“DM ditangkap berdasarkan keterangan dari tersangka berinisial DFI (33) warga sempor, yang mengatakan jika saat melakukan sejumlah aksi ditemani oleh DM,” ucap Wasidi, Kamis (02/3). DFI yang ternyata seorang residivis kambuhan dan sudah dua kali masuk bui itu sebulumnya ditangkap Sat Reskrim Polres Kebumen karena aksi pencurian kendaraan bermobil jenis Pick Up Mitsubishi SS.

Didepan penyidik, DFI mengaku jika sebelumnya telah melakukan sejumlah aksi pencurian di toko sembako dan warnet yang berada di Jatinegara Sempor bersama DM.

“DM ternyata adalah seorang takmir masjid di daerah Banjarnegara,” imbuh wasidi.

(11)

Tersangka j u g a telah menga k u i j i k a melak u k a n pencu r i a n p a d i 8 , 5 kwint al di Gudan g Gapok t a n Ds. Bejiruyung Kec. Sempor Kab. Kebumen.

Selain itu, delapan unit komputer milik warnet Upin Ipin berhasil digondol oleh kawanan ini. Dalam pengakuannya, komputer itu mereka jual di daerah Banyumas seharga Rp, 3.150.000,-.

Dikatakan AKP Wasidi, tersangka DM telah mengakui perbuatnnya. “Dirinya nekat mencuri lantaran kekurangan modal untuk usaha jual beli singkong dan rongsokan,” papar Wasidi berdasarkan keterangan DM.

Masih kata AKP Wasidi, akibat perbuatannya itu, DM dijerat dengan pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun kurungan penjara.

Pukul

Kancil,

Capung

Ditangkap Polisi

PURWOREJO, FP – DP alias Capung (35) warga Dusun Pacalan RT 02 RW 05 Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano, Purworejo tak bisa

(12)

berkutik saat ditangkap Unit Reskrim Polsek Loano Polres Purworejo karena diduga sudah menganiaya And I Setiawan alias Kancil (31) warga Dusun Beru Tengah RT 02 RW 05 Desa Kalisemo, Kecamatan Loano, Purworejo.

Akibat penganiayaan itu Kancil menderita luka-luka dan melaporkan ke Polsek Loano. Dan untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya, Capung kini mendekam dalam sel tahanan Polsek Loano.

Kejadian berawal pada Selasa (14/2) sekitar pukul 21.00 WIB saat Kancil dan Capung serta dua temanya sedang duduk-duduk diteras rumah Arti Riyandari di Dusun Pacalan RT 02 RW 05 Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano.

Pada saat ngobrol-ngobrol Capung tersinggung dan emosi dengan ucapan Kancil. Tak bisa menahan emosi, Capung langsung memukul wajah Kancil, selanjutnya menendang hingga Kancil terjatuh ke tanah.

Take cukup sampai disitu, saat Kancil bangun lehernya langsung dicekik oleh Capung dan disertai pukulan ke wajah hingga Kancil kembali sempoyongan. Meski mendapat tendangan dan pukulan namun Kancil tidak melawan.

Melihat situasi tersebut, kedua teman mereka kemudian berusaha melerai dengan cara memegang tangan Capung. Kesempatan tersebut digunakan oleh Kancil menyelamatkan diri dan pulang ke rumahnya.

Sekitar pukul 23.00 WIB dengan diantar tetangganya Kancil berobat ke Rumah Sakit Islam di Kecamatan Loano.

Atas kejadian tersebut korban mengalami luka di bibir bagian bawah pecah, leher luka bekas cekikan dan muka sebelah kiri lebam kebiruan. Usai berobat selanjut Kancil melapokan kejadian itu ke Polsek Loano.

“Mendapat laporan Unit Reskrim langsung bergerak dan setelah mendapat bukti awal kemudian dilakukan penangkapan terhadap tersangka, ” kata Kapolsek Loano, AKP Markotib.

(13)

Polres Purworejo Siap Gelar

Operasi Simpatik Candi 2017

URWOREJO, FP – Mulai besuk, Kamis (2/3) hingga 21 hari kedepan Polres Purworejo akan menggelar Operasi Simpatik Candi 2017. Sedikitnya sebanyak 55 personal akan diterjunkan dalam operasi tersebut dengan sasaran para pelanggar lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatalitas seperti melawan arus, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan kebut-kebutan. ” Sesuai sandinya Simpatik, maka dalam pelaksanaanya operas simpatik candi 2017 in I lebih mengedapankan pada tindakan preentif dan prepentif sehingga pelanggar tidal akan dijatuhi tilang, ” kata Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK disela-sela upacara Gelar Operasi Simpatik Candi 2017 dihalaman Mapolres Purworejo, Rabu (1/3).

Diharapkan, dengan adanya Operasi Simpatik Candi 2017 tersebut jumla h l a k a lanta s dan fatal i t a s d i Purwo r e j o a k a n menur un. ” Dihar apkan j u g a untuk mewujudkan dan memelihara Kamseltibcar Lantas di

(14)

Purworejo semakin tertib dan masyarakat mendapat edukasi, ” ucap Kapolres.

Sementara dalam sambutanya membacakan amanat Kepala Kops Lalu Lintas Polri, Drs. Royke Lumowa, MM didepan peserta upacara Kapolres Purworejo mengatakan, jumlah angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2015 sejumlah 98.970 kejadian dan pada tahun 2016 sebanyak 105.374 kejadian atau mengalami kenaikan 6 persen.

Korban meninggal dunia tahun 2015 sejumlah 26.495 orang dan tahun 2016 sebanyak 25.859 orang atau menurun 2 persen.

Curi Sepeda Motor Untuk

Muter-muter,

Warga

Condongsari Ditangkap Polisi

PURWOREJO, FP – AK alias Nul (24) warga Dusun Kulon RT 002 RW 002 Desa Condongsari, Kecamatan Banyuurip, Purworejo tersangka pencuri sepeda motor di area persawahan diringkus Unit Reskrim Polsek Bayan Polres Purworejo.

Nul ditangkap Sabtu (25/2) dirumahnya sekitar pukul 20.00 WIB tanpa ada perlawanan.

Kapolsek Bayan, AKP Suryanto mengungkapkan, bermula saat tersangka melewati jalan setapak pinggir persawahan Dukuh Karang Kidul RT 02 RW 03 Desa Batodaleman, Kecamatan Bayan, Selasa (7/2) sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat itu tersangka melihat sepeda motor Honda Supra 225 nopol AA 2631 BV milik Wagito (58) warga Dukuh Karang Kidul RT 02 RW 03 Desa Botodaleman, Kecamatan Bayan, Purworejo terpakir

(15)

dipinggir sawah dan kunci kontaknya masih berada di motor. “Melihat kondisi itu timbul niat jahat tersangka dan tanpa pikir panjang sepeda motor milik korban kemudian dibawa kabur, ” kata Kapolsek Bayan, Selasa (28/2).

Setelah berhasil dibawa kabur selama beberapa hari sepeda motor hasil curian itu digunakan berkeliling tanpa tujuan. Agar tidak diketahui pemiliknya, plat nomer sepeda motor tersebut dilepas.

Sewaktu

AK alias Nul

berada di Desa Golok, Kecamatan Banyuurip sepeda motor itu kehabisan bensin dan ditinggal disebuah pekarangan oleh tersangka. ” Sepeda motor itu kemudian ditemukan oleh perangkat Desa Golok dan dilaporkan ke Polsek Banyuurip, ” ucap AKP Suryanto.

Polsek Bayan yang mendapat informasi penemuan sepeda motor di Desa Golok kemudian berkoordinasi dengan Polsek Banyuurip. Akhirnya diketahui sepeda motor itu benar milik korban yang

(16)

dilaporkan hilang. ” Setelah dilakukan koordinasi dan penyelidikan akhirnya diketahui siapa tersangkanya dan dilakukan penangkapan dirumahnya, ” kata AKP Suryanto.

Dikatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka mengaku nekad mencuri sepeda motor untuk kebutuhan hidup. “Rencananya akan dijual untuk kebutuhan hidup dan memperbaiki sepeda motor miliknya, ” tutur Kapolsek.

Menurut Kapolsek, tersangka sudah dua kali melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. ” Yang pertama dulu mencuri di GOR WR Supratman Purworejo, namun hanya dihukum empat Bulan karena waktu itu masih dibawah umur, ” katanya. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Diamankan sebagai barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Supra 125 , plat nomer, dan knalpot.

Komplotan Pencuri Truk Pasir

Dibekuk Sat Reskrim Polres

Purworejo

URWOREJO, FP – Komplotan pencuri menggasak truk pengangkut pasir milik Junaedi (26) warga Kabupaten Kebumen. Komplotan itu beraksi dengan modus membius sopir truk bernama Wakidun (31) menggunakan air mineral dicampur obat tetes mata dan obat penenang. Aksi itu berhasil diungkap Satreskrim Polres Purworejo.

Pelaku berinisial SN (36) warga Batang Jawa Tengah dan AS (45) dari Sukabumi Jawa Barat berhasil diringkus, sedangkan LK

(17)

(35) warga Sukabumi buron. “Sudah kami ketahui ciri-cirinya, penangkapan LK tinggal tunggu waktu saja,” tutur AKP Kholid Mawardi SH, Kasat Reskrim Polres Purworejo, Senin (27/2).

Peristiwa yang terjadi di penghujung Desember 2016 itu bermula ketika tiga pelaku berkumpul di Sukabumi dan merencanakan kejahatan di Jawa Tengah bagian selatan. Mereka mengendarai minibus hingga Kebumen, lalu SN turun di pertambangan pasir wilayah itu. Sementara LK dan AS berkendara hingga Ketawangrejo Kecamatan Grabag.

SN yang berpura-pura menjadi pembeli pasir bernama Rismo, warga Pemalang Jawa Tengah, bertemu dengan makelar pasir Misbakul Anwar. “Terjadi kesepakatan dan saksi diminta mengantar pasir ke Prembun, lalu saksi Misbakul bersama Wakidun, ditemani SN naik truk pasir. Namun SN kemudian mengalihkan tujuan ke arah Ketawangrejo dengan alasan pasir akan dibongkar di sana,” terangnya.

Sampai Ketawangrejo, pelaku LK sudah menunggu di tepi Jalan Daendels dan mereka membongkar pasir di tepi jalan itu. “Lalu SN mengajak Misbakul Anwar jalan kaki menuju ATM di Grabag. Sampai ATM, SN pamit dengan alasan batal ambil uang, tapi minta saksi menunggunya di boks ATM, SN naik ojek ke Kutoarjo,” paparnya.

Pelaku LK yang istirahat usai bongkar, mengajak sopir ke warung, lalu memberi Wakidun minuman bercampur bius. Setelah korban tidak sadar, LK membawa truk dan bersama AS yang menunggu di terminal Ketawang, menuju Kutoarjo untuk bertemu SN. “Mereka lari ke Temanggung dan menjual truk Rp 30 juta,” ungkapnya.

Pemilik truk melapor ke Polres Purworejo dan dilakukan penyelidikan. Tersangka SN dan AS diringkus di Jepara. Dua tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman 12 tahun penjara, Sementara itu, tersangka AS mengaku menggunakan uang hasil curian untuk

(18)

mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Juga untuk bayar utang,” kata Kasat Reskrim.

Referensi

Dokumen terkait