BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Dalam upaya meningkatkan Derajat Kesehatan yang optimal, Dalam upaya meningkatkan Derajat Kesehatan yang optimal, perawat
perawat merupakan merupakan salah salah satu satu unsur unsur kesejahteraan kesejahteraan komponenkomponen pembangunan
pembangunan di di bidang bidang kesehatan kesehatan yang yang perlu perlu dilaksanakan dilaksanakan karenakarena Perawat yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan kepada Perawat yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan kepada Manusia secara utuh meliputi biologis, psikososial, dan spiritual yang Manusia secara utuh meliputi biologis, psikososial, dan spiritual yang dapat menunjang proses penyembuhan penyakit klien.
dapat menunjang proses penyembuhan penyakit klien.
Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan dan Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan dan semakin meningkatnya kemiskinan di Masyarakat, memudahkan semakin meningkatnya kemiskinan di Masyarakat, memudahkan terjadinya penyakit saluran cerna salah satunya adalah penyakit
terjadinya penyakit saluran cerna salah satunya adalah penyakit
Typhus
Typhus
A
Ab
bd
do
om
miina
nalis
lis
, hal ini didukung oleh sanitasi lingkungan yang buruk,, hal ini didukung oleh sanitasi lingkungan yang buruk, pengetahuanpengetahuan masyarakat masyarakat tentang tentang kesehatan kesehatan yang yang masih masih kurang kurang serta serta polapola hidup yang tidak teratur ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak hidup yang tidak teratur ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
memenuhi syarat kesehatan. Data WHO (
Data WHO (World Health OrganisationWorld Health Organisation) memperkirakan angka) memperkirakan angka insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun dengan insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya 600.000 orang meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia. Di Indonesia sendiri, penyakit ini bersifat endemik. terjadi di Asia. Di Indonesia sendiri, penyakit ini bersifat endemik. Menurut WHO 2008, penderita dengan demam tifoid di Indonesia tercatat Menurut WHO 2008, penderita dengan demam tifoid di Indonesia tercatat
penderita demam tifoid dan paratifoid yang dirawat inap di Rumah Sakit sebanyak 41.081 kasus dan 279 diantaranya meninggal dunia. (Eunike, Mei 2015)
Insidens rate demam thypoid di Asia Selatan dan Tenggara termasuk China pada tahun 2010 rata-rata 1.000 per 100.000 penduduk per tahun. Insidens rate demam tifoid tertinggi di Papua New Guinea sekitar 1.208 per 100.000 penduduk per tahun. Insidens rate di Indonesia masih tinggi yaitu 358 per 100.000 penduduk pedesaan dan 810 per 100.000 penduduk per kotaan per tahun dengan rata-rata kasus per tahun
600.000-1.500.000 penderita. Angka kematian demam tifoid di Indonesia masih tinggi dengan CFR sebesar 10%.
Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medis Depkes RI, pada tahun 2008, demam thypoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 81.116 dengan proporsi 3,15%, urutan pertama ditempati oleh diare dengan jumlah kasus 193.856 dengan proporsi 7,52%, urutan ketiga ditempati oleh DBD dengan jumlah kasus 77.539 dengan proporsi 3,01%.
Di Sulawesi Selatan jumlah penderita demam thypoid dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 terdapat 18.270 penderita dengan tingkat CFR 0,99% per 100 penduduk. Ada penelitian yang mendapatkan peningkatkan jumlah kasus pada musim hujan, ada yang mendapatkan peningkatan pada musim kemarau dan ada pula yang
mendapatkan peningkatan pada peralihan antara musik kemarau dan musim hujan. (Depkes, RI)
Insiden penderita
thyphoid
, presentase tertinggi penyakit ini menyerang pada golongan umur 6 – 12 tahun yaitu sebanyak 52 % dan selebihnya menyerang pada golongan umur 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 48 %. Data dari RS. Bhayangkara Makassar pada tahun 2014 sebanyak 1866 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 1074 orang. (RM Rs. Bhayangkara Makassar)Berdasarkan hal tersebut di atas dan hasil penentuan kasus, maka penulis menyusun karya tulis dengan judul Asuhan Keperawatan Klien An. A dengan
Typhus A bdominalis
di Ruang Perawatan Anak Parkit RS. Bhayangkara Makassar.B. Batasan Masalah
Berdasarkan dari data di atas dan berdasarkan informasi dari berbagai referensi yang ada memberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa pasien dengan gangguan system pencernaan mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi pada asuhan keperawatan. Dengan memberikan yang maksimal kemungkinan terjadinya masalah dapat dikurangi.
Berhubung masalah pencernaan ini cukup luas dan mengingat waktu yang terbatas maka dalam penulisan karya Tulis Ilmiah ini penulis hanya membatasi mengenai dengan judul “Asuhan Keperawatan Klien
An. M dengan
Typhus Abdominalis
di Ruang Perawatan Anak Parkit RS. Bhayangkara Makassar ”.C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum
Mendapat gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan:
Typhus
Abdominalis
diruang perawatan Parkit RS. Bhayangkara Makassar. 2. Tujuan Khususa. Dapat melaksanakan pengkajian sesuai dengan masalah yang muncul pada Klie An “M“ gangguan sistem pencernaan:
Typhus
Abdominalis
.b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Klien An “M“ gangguan sistem pencernaan:
Typhus Abdominalis
.c. Dapat menyusun perencanaan dan implementasi keperawatan pada Klien An “M“ gangguan sistem pencernaan:
Typhus Abdominalis
. d. Dapat menyusun implementasi keperawatan pada klien An “M”gangguan sistem pencernaan:
Typhus Abdominalis
.e. Dapat mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada Klien An “M“ gangguan sistem pencernaan :
Typhus Abdominalis
.f. Dapat menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
D. Manfaat Penulisan 1. Akademik
a. Sebagai sumber informasi bagi institusi dalam meningkatkan program Diploma III Keperawatan pada masa yang akan datang. b. Sebagai bahan bacaan diperpustakaan.
c. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar program khusus Diploma III.
2. Rumah Sakit
Dapat memberi masukan bagi Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas Asuhan keperwatan khususnya dalam penanganan klien yang mengalami gangguan sistem pencernaan:
Typhus Abdominalis
.3. Klien dan Keluarga
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai cara pencegahan perawatan dan pengobatan pada gangguan sistem pencernaan :
Typhus Abdominalis
.4. Tenaga Keperawatan
Dapat menjadi masukan bagi perawat dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan khususnya bagi klien
Typhus Abdominalis
untuk membantu penyembuhan.E. Metodologi penulisan
Studi kasus ini dilaksanakan diruang perawatan anak Parkit RS. Bhayangkara Makassar dari tanggal 02-04 juli 2015.
2. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain :
a. Studi kepustakaan yaitu menggunakan sumber bacaan seperti buku paket dan bahan kuliah yang berhubungan dengan isi
laporan.
b. Studi kasus yaitu kasus ini menggunakan metode keperawatan yang komprehensif yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
c. Untuk mengumpulkan data dan informasi dalam pengkajian dapat digunakan tekhnik:
1) Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, perawat, dan pihak lain yang dapat memberikan data dan
informasi yang akurat. 2) Observasi
Pengamatan langsung dengan mengikuti perkembangan selama pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan tekhnik inpeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4) Studi Dokumentasi
Informasi atau data melalui dokumen-dokumen atau catatan yang ada kaitannya dengan kasus tersebut, misalnya status pasien dan catatan lain di Ruang Medical Record .
F. Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ini, penulis bagi dalam beberapa bab dan sub bab yang disusun sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang menguraikan latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan pustaka, meliputi konsep dasar medis meliputi : pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, Insiden, patofisiologi,
manifestasi klinik, tes diagnostik, dan penanganan.
Konsep dasar keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Bab III: Laporan kasus, meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Bab IV: Pembahasan, menguraikan tentang kesenjangan antara tinjauan pustakan dan tinjauan kasus yang ditemukan dan diuraikan secara
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Bab V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu untuk diperhatikan.
Daftar Pustaka Lampiran :