PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN STRETCHING DA STRETCHING DAN STRENGTHENINN STRENGTHENING G DALAMDALAM BORDER CASE:
BORDER CASE: DYSTROPHIA DYSTROPHIA MUSCULORUM MUSCULORUM PROGRESSIVPROGRESSIVAA (DMP)(DMP)
Disusun oleh: Disusun oleh:
1.
1. DINIDINITYTYAAS SUS SULISTLISTYYA A RINI RINI (170(170)) 2.
2. NRNRMA MA N!N!ITITA A SARSARI (1I (1"7)"7)
PR#RAM STUDI DI! $ISITERAPI
PR#RAM STUDI DI! $ISITERAPI
%URUSAN $ISITERAPI
%URUSAN $ISITERAPI
PLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
PLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
201&
201&
'A' I 'A' I PENDAULUAN PENDAULUAN A. A. LL**+ ,+ ,elel--nn
Dalam suatu kehidupan manusia yang ada di bumi ini pasti akan menemui Dalam suatu kehidupan manusia yang ada di bumi ini pasti akan menemui suatu kematian dan juga sebaliknya antara individu mahkluk hidup yang satu suatu kematian dan juga sebaliknya antara individu mahkluk hidup yang satu dengan yang lainya akan mejalani
dengan yang lainya akan mejalani suatu hubungan kekeluargaan untuksuatu hubungan kekeluargaan untuk meneruskan kelangsungan hidup, sebagai tanda untuk mempertahankan meneruskan kelangsungan hidup, sebagai tanda untuk mempertahankan kehidupan, dengan
kehidupan, dengan adanya kelahiran individu adanya kelahiran individu baru. baru. Kehidupan pada umKehidupan pada umumnyaumnya manusia lahir, berkembang dan tumbuh dalam keadaan normal, s
manusia lahir, berkembang dan tumbuh dalam keadaan normal, s eperti contoheperti contoh awal manusia lahir belum mampu untuk melakukan aktivitas secara mandiri, awal manusia lahir belum mampu untuk melakukan aktivitas secara mandiri, makan dan minum, karena melewati proses perkembangan dan pertumbuhan yang makan dan minum, karena melewati proses perkembangan dan pertumbuhan yang seimbang dengan seiringnya waktu tertentu manusia dapat melakukan aktivitas seimbang dengan seiringnya waktu tertentu manusia dapat melakukan aktivitas tersebut secara
tersebut secara mandiri. Tamandiri. Tapi ada juga yang mempunyai kekurangan dari pi ada juga yang mempunyai kekurangan dari fisik,fisik, psikologis, dalam suatu perkembangan ny
psikologis, dalam suatu perkembangan nya tersebut. Ada banya tersebut. Ada banyak hal yangak hal yang
menyebabkan tumbuh kembang manusia mengalami gangguan, seperti timbulnya menyebabkan tumbuh kembang manusia mengalami gangguan, seperti timbulnya penyakit, adanya gangguan m
penyakit, adanya gangguan metabolisme karena virus, dan adanya gangguan yangetabolisme karena virus, dan adanya gangguan yang di bawa sejak lahir, untu
di bawa sejak lahir, untuk makalah yang kami buat ini akan membahas k makalah yang kami buat ini akan membahas tentangtentang gangguan yang dibawa sejak lahir yaitu
gangguan yang dibawa sejak lahir yaitu Dystrophia Mu Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva.. Dystrophia Mu
Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva merupakan penyakit distrofi merupakan penyakit distrofi
muskular progresif, bersifat herediter, dan sering mengenai anak laki-laki daripada muskular progresif, bersifat herediter, dan sering mengenai anak laki-laki daripada anak perempuan. nsidensi penyakit itu relatif jarang, hanya sebesar ! dari anak perempuan. nsidensi penyakit itu relatif jarang, hanya sebesar ! dari "#$$-#$$$ kelahiran
#$$$ kelahiran bayi laki-laki bayi laki-laki %Tay%Tay, &$!&'., &$!&'. Dystrophia Mu
Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva atau yang sering dikenal dengan atau yang sering dikenal dengan istilah singkatan D() merupakan suatu kelainan distrofi otot yang bersifat istilah singkatan D() merupakan suatu kelainan distrofi otot yang bersifat progresif yang disebabkan karena abnormalitas gen yang di tu
progresif yang disebabkan karena abnormalitas gen yang di turunkan secara *-runkan secara *-linked atau pun secara autosom. Dalam kasus ini ditemukan adanya gangguan linked atau pun secara autosom. Dalam kasus ini ditemukan adanya gangguan berupa kelemahan otot, biasanya diketahui saat anak sudah berjalan sekitar usia berupa kelemahan otot, biasanya diketahui saat anak sudah berjalan sekitar usia
"-# tahun %pada tipe
# tahun %pada tipe Duchenne Muscular Dystrop Duchenne Muscular Dystrophyhy' dan belakangan %pada tipe' dan belakangan %pada tipe Becker Muscular Dystrophy
Becker Muscular Dystrophy', kecuali pada', kecuali pada Congenital Muscular DystrophyCongenital Muscular Dystrophy yang yang terlihat hipotoni saat lahir. +angguan lain pada penderita penyakit ini yaitu sering terlihat hipotoni saat lahir. +angguan lain pada penderita penyakit ini yaitu sering
'A' I 'A' I PENDAULUAN PENDAULUAN A. A. LL**+ ,+ ,elel--nn
Dalam suatu kehidupan manusia yang ada di bumi ini pasti akan menemui Dalam suatu kehidupan manusia yang ada di bumi ini pasti akan menemui suatu kematian dan juga sebaliknya antara individu mahkluk hidup yang satu suatu kematian dan juga sebaliknya antara individu mahkluk hidup yang satu dengan yang lainya akan mejalani
dengan yang lainya akan mejalani suatu hubungan kekeluargaan untuksuatu hubungan kekeluargaan untuk meneruskan kelangsungan hidup, sebagai tanda untuk mempertahankan meneruskan kelangsungan hidup, sebagai tanda untuk mempertahankan kehidupan, dengan
kehidupan, dengan adanya kelahiran individu adanya kelahiran individu baru. baru. Kehidupan pada umKehidupan pada umumnyaumnya manusia lahir, berkembang dan tumbuh dalam keadaan normal, s
manusia lahir, berkembang dan tumbuh dalam keadaan normal, s eperti contoheperti contoh awal manusia lahir belum mampu untuk melakukan aktivitas secara mandiri, awal manusia lahir belum mampu untuk melakukan aktivitas secara mandiri, makan dan minum, karena melewati proses perkembangan dan pertumbuhan yang makan dan minum, karena melewati proses perkembangan dan pertumbuhan yang seimbang dengan seiringnya waktu tertentu manusia dapat melakukan aktivitas seimbang dengan seiringnya waktu tertentu manusia dapat melakukan aktivitas tersebut secara
tersebut secara mandiri. Tamandiri. Tapi ada juga yang mempunyai kekurangan dari pi ada juga yang mempunyai kekurangan dari fisik,fisik, psikologis, dalam suatu perkembangan ny
psikologis, dalam suatu perkembangan nya tersebut. Ada banya tersebut. Ada banyak hal yangak hal yang
menyebabkan tumbuh kembang manusia mengalami gangguan, seperti timbulnya menyebabkan tumbuh kembang manusia mengalami gangguan, seperti timbulnya penyakit, adanya gangguan m
penyakit, adanya gangguan metabolisme karena virus, dan adanya gangguan yangetabolisme karena virus, dan adanya gangguan yang di bawa sejak lahir, untu
di bawa sejak lahir, untuk makalah yang kami buat ini akan membahas k makalah yang kami buat ini akan membahas tentangtentang gangguan yang dibawa sejak lahir yaitu
gangguan yang dibawa sejak lahir yaitu Dystrophia Mu Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva.. Dystrophia Mu
Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva merupakan penyakit distrofi merupakan penyakit distrofi
muskular progresif, bersifat herediter, dan sering mengenai anak laki-laki daripada muskular progresif, bersifat herediter, dan sering mengenai anak laki-laki daripada anak perempuan. nsidensi penyakit itu relatif jarang, hanya sebesar ! dari anak perempuan. nsidensi penyakit itu relatif jarang, hanya sebesar ! dari "#$$-#$$$ kelahiran
#$$$ kelahiran bayi laki-laki bayi laki-laki %Tay%Tay, &$!&'., &$!&'. Dystrophia Mu
Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva atau yang sering dikenal dengan atau yang sering dikenal dengan istilah singkatan D() merupakan suatu kelainan distrofi otot yang bersifat istilah singkatan D() merupakan suatu kelainan distrofi otot yang bersifat progresif yang disebabkan karena abnormalitas gen yang di tu
progresif yang disebabkan karena abnormalitas gen yang di turunkan secara *-runkan secara *-linked atau pun secara autosom. Dalam kasus ini ditemukan adanya gangguan linked atau pun secara autosom. Dalam kasus ini ditemukan adanya gangguan berupa kelemahan otot, biasanya diketahui saat anak sudah berjalan sekitar usia berupa kelemahan otot, biasanya diketahui saat anak sudah berjalan sekitar usia
"-# tahun %pada tipe
# tahun %pada tipe Duchenne Muscular Dystrop Duchenne Muscular Dystrophyhy' dan belakangan %pada tipe' dan belakangan %pada tipe Becker Muscular Dystrophy
Becker Muscular Dystrophy', kecuali pada', kecuali pada Congenital Muscular DystrophyCongenital Muscular Dystrophy yang yang terlihat hipotoni saat lahir. +angguan lain pada penderita penyakit ini yaitu sering terlihat hipotoni saat lahir. +angguan lain pada penderita penyakit ini yaitu sering
jatuh, mengeluh nyeri, kesulitan menaiki tangga, dan
jatuh, mengeluh nyeri, kesulitan menaiki tangga, dan toe walking toe walking . Terlihat. Terlihat pembesaran otot terutama bagian betis. Kelemahan yang paling dahulu
pembesaran otot terutama bagian betis. Kelemahan yang paling dahulu terlihatterlihat adalah
adalah fleksor fleksor leher pada usia prasekolah. Kelemahan bersifat umum, namun leher pada usia prasekolah. Kelemahan bersifat umum, namun predominan bagian proksimal dahulu
predominan bagian proksimal dahulu. +elang panggul mendahului gelang . +elang panggul mendahului gelang bahubahu beberapa tahun sebelumnya. ebesar $
beberapa tahun sebelumnya. ebesar $ Duchenne Muscular Dystrop Duchenne Muscular Dystrophyhy menderita
menderita skoliosis skoliosis pada usia !&-! tahun. Kelainan otot dijumpai juga pada pada usia !&-! tahun. Kelainan otot dijumpai juga pada miokardium
miokardium. )ada penderita D() ditandai adanya. )ada penderita D() ditandai adanya Gower's signGower's sign yaitu kesulitan yaitu kesulitan bangkit dari lantai %bertumpu pada lutut dan tangan
bangkit dari lantai %bertumpu pada lutut dan tangan, lutut, lutut ekstensiekstensi sementara sementara lengan ke depan, lalu lengan menumpu pada paha sementara bangkit ke posisi lengan ke depan, lalu lengan menumpu pada paha sementara bangkit ke posisi tegak sehingga tercapai ekstensi hip maksimal' %Anurogo dito, &$!$'.
tegak sehingga tercapai ekstensi hip maksimal' %Anurogo dito, &$!$'.
/isioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting /isioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam penanganan kasus ini. /isioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang dalam penanganan kasus ini. /isioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan kemampuan gerak dan fungsi tubuh secara memelihara dan memulihkan kemampuan gerak dan fungsi tubuh secara
maksimal sepanjang daur kehidupan. Termasuk pelayanan dalam keadaan dimana maksimal sepanjang daur kehidupan. Termasuk pelayanan dalam keadaan dimana gerak dan fungsi terancam oleh penuaan, cedera, nyeri, penyakit,
gerak dan fungsi terancam oleh penuaan, cedera, nyeri, penyakit, gangguan-gangguan, atau faktor-faktor kondisi dan lingkungan. +erak fungsional adalah gangguan, atau faktor-faktor kondisi dan lingkungan. +erak fungsional adalah suatu titik
suatu titik pusatnya keadaan tubuh yang pusatnya keadaan tubuh yang sehat %01)T, &$!!sehat %01)T, &$!!'.'.
Adapun permasalahan fisioterapi yang muncul pada kasus ini antara lain Adapun permasalahan fisioterapi yang muncul pada kasus ini antara lain seperti penurunan kondisi umum pasien, gangguan pernapasan,
seperti penurunan kondisi umum pasien, gangguan pernapasan, kelemahan otot,kelemahan otot, kontraktur dan lain-lain. 2ntuk menangani permasalahan-permasalahn tersebut kontraktur dan lain-lain. 2ntuk menangani permasalahan-permasalahn tersebut serta memperlambat progresifitas maka diperlukan latihan-latihan. 3atihan-latihan serta memperlambat progresifitas maka diperlukan latihan-latihan. 3atihan-latihan yang dapat diberikan seperti
yang dapat diberikan seperti strengthening strengthening ,, stretching stretching , dan lain-lain., dan lain-lain.
'.
'. RuRu/u/ussn /n /ssllhh
esuai dengan latar belakang diatas, maka adapun rumusan masalah esuai dengan latar belakang diatas, maka adapun rumusan masalah sebagai berikut4 apakah penatalaksanaan fisioterapi pada anak dengan kasus sebagai berikut4 apakah penatalaksanaan fisioterapi pada anak dengan kasus Dystrophia Mu
Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva %D()' mengunakan modalitas terapi latihan%D()' mengunakan modalitas terapi latihan dapat terjadi peningkatan kekuatan otot5
.
. TTuuuun Pn Penuenulislisnn
esuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan sebagai esuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan sebagai berikut4 untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada anak dengan kasu berikut4 untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada anak dengan kasuss Dystrophia Mu
Dystrophia Musculorum Progrsculorum Progressivaessiva %D()' mengunakan modalitas terapi latihan%D()' mengunakan modalitas terapi latihan dapat terjadi peningkatan kekuatan otot.
dapat terjadi peningkatan kekuatan otot.
D.
D. MMnn* * PenPenulisulisnn
6erdasarkan uraian diatas, adapun manfaat penulisan diantaranya adalah4 %!' 6erdasarkan uraian diatas, adapun manfaat penulisan diantaranya adalah4 %!' untuk penulis supaya menambah wawasan pengetahuan penulis,
untuk penulis supaya menambah wawasan pengetahuan penulis, %&' untuk teman%&' untuk teman sejawat supaya menjadi bacaan atau acuan untuk pembuatan makalah selanjutnya, sejawat supaya menjadi bacaan atau acuan untuk pembuatan makalah selanjutnya, %"' untuk pembaca supaya menjadi ilmu pengetahuan, %7' untuk instansi terkait %"' untuk pembaca supaya menjadi ilmu pengetahuan, %7' untuk instansi terkait supaya menjadi acuan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
supaya menjadi acuan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
'A' II 'A' II
KA%IAN TERI KA%IAN TERI
A.
A. AnAn*o*o/i /i $un$unsisiononll !
!.. 88ttoott
8tot adalah merupakan kelompok jaringan terbesar di dalam tubuh, dan 8tot adalah merupakan kelompok jaringan terbesar di dalam tubuh, dan membentuk sekitar setengah dari berat tubuh. 8tot rangka sendiri membentuk membentuk sekitar setengah dari berat tubuh. 8tot rangka sendiri membentuk sekitar 7$ pada pria dan "& pada wanita. )ada otot polos dan otot jantung sekitar 7$ pada pria dan "& pada wanita. )ada otot polos dan otot jantung membentuk sekitar !$ sisanya dari berat tubuh total. 8tot-otot tersebut dapat membentuk sekitar !$ sisanya dari berat tubuh total. 8tot-otot tersebut dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara sesuai dengan karakteristik mereka. )ertama, diklasifikasikan dalam berbagai cara sesuai dengan karakteristik mereka. )ertama, otot digolongkan sebagai otot serat lintang %otot rangka dan jantung' dan otot otot digolongkan sebagai otot serat lintang %otot rangka dan jantung' dan otot polos. Kedua, otot dapat digolo
polos. Kedua, otot dapat digolongkan ke dalam ototngkan ke dalam otot volunteer volunteer %otot rangka' dan %otot rangka' dan otot
otot involunter involunter %otot jantung dan otot polos'. %otot jantung dan otot polos'. a.
a. ttruruktktur our ototot rat rangngkaka
Ada dua sistem jaringan yang membentuk tubuh manusia, yaitu sistem Ada dua sistem jaringan yang membentuk tubuh manusia, yaitu sistem jaringan rangka dan jaringan otot. Kedua jaringan tersebut penting
jaringan rangka dan jaringan otot. Kedua jaringan tersebut penting untuk tubuhuntuk tubuh kita karena kedua jaringan tersebut memberi proteksi pada tubuh, memberi kita karena kedua jaringan tersebut memberi proteksi pada tubuh, memberi penyanggaan dan membantu d
penyanggaan dan membantu dalam melakukan gerakan.alam melakukan gerakan.
Tulang merupakan sistem jaringan penunjang yang khusus dari sis Tulang merupakan sistem jaringan penunjang yang khusus dari sis temtem kerangka tubuh manusia. 2ntuk dapat melakukan fungsinya sebagai sistem kerangka tubuh manusia. 2ntuk dapat melakukan fungsinya sebagai sistem penunjang, tulang-tulang harus digerakkan
penunjang, tulang-tulang harus digerakkan secara bersamaan. )eresendiansecara bersamaan. )eresendian
merupakan penghubung antar tulang satu dengan tulang lainnya dimana terdapat merupakan penghubung antar tulang satu dengan tulang lainnya dimana terdapat ligamen yang berperan dalam persendian tersebut dan dibantu dengan otot-otot ligamen yang berperan dalam persendian tersebut dan dibantu dengan otot-otot disekitarnya.
disekitarnya.
8tot rangka memiliki bagian berbagai macam bentuk dan ukuran serta 8tot rangka memiliki bagian berbagai macam bentuk dan ukuran serta terdiri dari beberapa unit kecil.
terdiri dari beberapa unit kecil. Myofibril Myofibril adalah bagian unit dari otot yangadalah bagian unit dari otot yang berkontraksi, rileks dan memanjang.
yang terdiri dari pola terang dan pola gelap. )enyusun utama dari sarkomer adalah aktin dan myosin.
/ungsi utama jaringan otot adalah untuk menghasilkan gerakan melalui kemampuannya berkontraksi dan menegang. 8tot melekat pada tulang melalui tendon. 2jung otot yang melekat dan permanen atau tidak bergerak disebut origo, sedangkan ujung otot yang bergerak dengan tulang disebut inser sio. aat otot berkontraksi, otot-otot menegang lalu kemudian diteruskan pada tulang-tulang
melalui tendon. aat itulah terjadi gerakan. 9adi dapat dikatakan bahwa gerakan terjadi sebagai akibat interaksi antara sistem jaringan otot dan rangka %Alter, !::#'.
%a'
+ambar &.!. %a' letak otot rangka dalam tubuh; %b' struktur otot rangka %<uhri, &$!"'
b. /isiologi otot rangka
timulus dihantarkan saraf menuju sel otot, kemudian ion 1a terlepas dari reticulum sarcoplasma. )rotein myosin sebagai en=im memecah AT)
à
AD) > ?. etiap kontraksi otot merupakan peristiwa pemecahan AT)à
AD) > ? %<uhri, &$!"'.c. (ekanisme gerak otot
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan
difraksi sinar *, @ansen dan @uly %l:' mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.
(odel ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.
Bangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut %kontraksi'. Kontraksi ini memerlukan energi.
)ada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam =ona @ %=ona @ adalah bagian terang di antara & pita gelap'. Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A %pita gelap', sedangkan ban %pita terang' dan =ona @ bertambah pendek waktu kontraksi.
2jung miosin dapat mengikat AT) dan menghidrolisisnya menjadi AD). 6eberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan AT) ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. (iosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin
lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Belaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. katan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru AT) bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang agi.
'. Dystrophia Musu!oru" Pro#r$ssi%a (DMP)
Dystrophia musculorum progressiva %D()' adalah uatu kelainan pada anak yang ditandai dengan kelemahan otot secara progessif % progressive muscle degeneration' dan terjadi pseudohypertropy %hipertropi semu' yang menyerang pada umur " C !& th. Dystrophia musculorum progressiva %D()' merupakan
kelainan akibat heredofamiliar, terkait sifat sex di salah satu kromosom * pada sex wanita yg bersifat resesif % * *d ' .
Adapun tanda dan gejala dari Dystrophia musculorum progressiva %D()' adalah sebagai berikut4
a. 1anggung cara berjalan, melangkah, atau berjalan. %)asien cenderung untuk berjalan pada kaki depan mereka, karena suatu tonus betis peningkatan juga. 6erjalan kaki adalah adaptasi kompensasi untuk
kelemahan ekstensor lutut'. b. ering jatuh.
c. Kelelahan.
d. Kesulitan dengan keterampilan motorik %berlari, melompat, melompat'.
e. )eningkatan lumbar lordosis, menyebabkan pemendekan otot fleksor hip. ni memiliki efek pada postur keseluruhan dan cara berjalan, melangkah, atau berjalan.
f. 8tot kontraktur tendon achilles dan paha belakang merusak fungsi karena serat otot memendek dan fibrosis terjadi pada jaringan ikat. g. )rogresif kesulitan berjalan.
h. Pseudohypertrophy %pembesaran semu' dari lidah dan otot betis. 9aringan otot akhirnya digantikan oleh jaringan lemak dan ikat, maka pseudohypertrophy panjang.
i. Bisiko tinggi gangguan neurobehavioral %misalnya, AD@D', gangguan belajar %disleksia', dan non-progresif kelemahan dalam keterampilan
kognitif tertentu %terutama memori jangka pendek verbal', yang diyakini sebagai hasil dari distrofin hadir atau disfungsional dalam otak.
j. Akhirnya kehilangan kemampuan untuk berjalan biasanya pada usia !& tahun.
k. 1acat tulang skeletal cacat termasuk skoliosis dalam beberapa kasus. a. @istologi
Adanya pelepasan serabut otot secara besar-besaran dan diganti oleh jaringan ikat dan penimbunan sel-sel lemak. 9aringan menyatu membentuk jaringan yg non elastis dan tidak kuat, kemudian menyebabkan penyusutan
serabut otot sehingga mengalami fibrosis.
&. Tipe Dystrophia musculorum progressiva %D()' a. Duchenne
(erupakan kategori D() berat. D() ini mempunyai gejala awal normal pada periode tertentu tonus otot menurun mulai dari arah distal ke proksimal yang menyebabkan kekuatan otot menurun drastis sehingga aktifitas
menurun % problem gross fine motor '. )ada D() tipe duchenne tidak terdapat gangguan pada sistem saraf pusat, sehingga tidak ada gangguan pada kognitif. Kualitas hidup menurun karena otot-otot diafragma mengalami pelemahan.
!' +ambaran patologi
Duchenne muscular dystrophy %D(D' merupakan penyakit distrofi muskular progresif, bersifat herediter, dan mengenai anak laki-laki. nsidensi penyakit itu relatif jarang, hanya sebesar satu dari "$$ kelahiran bayi laki-laki.
)enyakit tersebut diturunkan melalui *-linked resesif, dan hanya mengenai pria, sedangkan perempuan hanya sebagai karier. )ada D(D terdapat kelainan genetik yang terletak pada kromosom *, lokus *p&!.& yang bertanggung jawab terhadap pembentukan protein distrofin. )erubahan patologi pada otot yang mengalami
distrofi terjadi secara primer dan bukan disebabkan oleh penyakit sekunder akibat kelainan sistem saraf pusat atau saraf perifer.
Distrofin merupakan protein yang sangat panjang dengan berat molekul 7& kDa,dan terdiri dari "#E asam amino. )enyebab utama proses degeneratif pada D(D kebanyakan akibat delesi pada segmen gen yang bertanggung jawab
terhadap pembentukan protein distrofin pada membran sel otot, sehingga menyebabkan ketiadaan protein tersebut dalam jaringan otot.
?rb pada tahun !EE7 untuk pertama kali memakai istilah dystrophia muscularis progressiva. )ada tahun !E, Duchenne memberikan deskripsi lebih lengkap mengenai atrofi muskular progresif pada anak-anak.6ecker
mendeskripsikan penyakit muscular dystrophy yang dapat diturunkan secara autosomal resesif, autosomal dominant atau *-linked resesif. @offman et al menjelaskan bahwa kelainan protein distrofin merupakan penyebab utama D(D dan 6ecker (uscular Dystrophy %6(D'. %0edhanto, &$$'.
&' )atogenesis
Duchenne muscular dystrophy %D(D' disebabkan oleh mutasi gen distrofin di lokus *p&!. Distrofin bertanggung jawab untuk menghubungkan sitoskeleton dari setiap serat otot yang mendasari lamina basal %matriks
ekstraselular' melalui kompleks protein yang mengandung banyak sub unit. Tidak adanya distrofin memungkinkan kelebihan kalsium untuk menembus sarcolemma %membran sel'. )erubahan dalam jalur sinyal menyebabkan air masuk ke dalam mitokondria yang kemudian meledak. Dalam distrofi otot rangka, disfungsi mitokondria menimbulkan amplifikasi stress!induced sinyal kalsium sitosol dan amplifikasi dari stres akibat reaktif oksigen spesies %B8' produksi. Dalam kompleks proses yang melibatkan beberapa jalur dan tidak jelas dipahami, meningkatkan stres oksidatif dalam kerusakan sel sarcolemma dan akhirnya
menyebabkan kematian sel. erat otot mengalami nekrosis dan akhirnya diganti dengan adiposa dan jaringan ikat.
D(D diwariskan dalam pola "!linked resesif . 0anita biasanya akan
menjadi pembawa untuk penyakit sementara laki-laki akan terpengaruh. 6iasanya, pembawa perempuan akan menyadari mereka membawa mutasi sampai mereka
memiliki anak yang terkena dampak. )utra seorang ibu pembawa memiliki
kesempatan $ dari mewarisi gen cacat dari ibunya. )utri seorang ibu pembawa memiliki kesempatan $ menjadi pembawa atau memiliki dua salinan normal gen. Dalam semua kasus, sang ayah juga akan melewati F normal untuk anaknya atau * normal untuk putrinya. )embawa )erempuan kondisi "!linked resesif, seperti D(D, dapat menunjukkan gejala tergantung pada pola mereka *-inaktivasi.
Duchenne muscular dystrophy %D(D' disebabkan oleh mutasi pada gen distrofin, yang terletak pada kromosom *. D(D memiliki kejadian ! di 7.$$$ laki-laki yang baru lahir. (utasi dalam gen distrofin baik dapat diwariskan atau terjadi secara spontan selama transmisi germline.
"' (anifestasi klinis
)enyakit ini ditandai dengan progressive weakness dan wasting of muscles. @al ini terlihat pada laki-laki, dan diturunkan sebagai karakteristik resesif sex! linked dengan tingkat mutasi yang tinggi. +ambaran klinis biasanya terlihat dalam tiga tahun pertama, dan penyakit berlangsung sampai pasien tidak mampu berjalan yang mungkin terjadi di dekat usia !&, atau pada awal masa remaja. i anak
meninggal karena infeksi pernapasan atau gagal jantung beberapa waktu di dekade kedua atau ketiga.
Kelemahan otot relatif simetris dan dimulai pada proksimal pelvic girdle, shoulder girdle dan trunk . Tangan biasanya mempertahankan beberapa fungsi
yang berguna sampai tahap akhir dari penyakit, meskipun extreme weakness dari lengan dan otot sekitar shoulder girdle membuatnya sangat sulit bagi anak untuk menggunakan tangannya tanpa bantuan mekanis. Pseudohyperthrophy terlihat sampai batas tertentu di hampir setiap pasien, di calf muscle, #uadriceps, gluteal dan deltoid muscles, dan kadang-kadang terjadi pada grup otot yang lain.
%hepherd, !:E$'.
+ejala utama dari duchenne muscular dystrophy %D(D', gangguan neuromuskuler progresif, adalah kelemahan otot yang berhubungan dengan
pengecilan otot dengan otot menjadi yang pertama terkena dampak, terutama yang mempengaruhi otot-otot pinggul, daerah panggul, paha, bahu, dan otot betis . Kelemahan otot juga terjadi pada lengan, leher, dan daerah lain, tetapi tidak sedini di bagian bawah tubuh. 6etis sering diperbesar.
b. Backer
(erupakan Kategori D() sedang yang mengenai sampai usia belasan dan usia maksimal adalah &$ tahun. +ejala dari D() backer adalah gower$s sign %>', gower manuver %>', mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan kekuatan
menyebabkan otot-otot seluruh tubuh akan paralysis, proses lebih lama dari tipe duchenne. )ada D()tipe backer dilakukan terapi mulai umur E tahun.
c. Tipe lain %kategori D() ringan'
!' %imb girdle4 jika yg terkena bagian leher, shoulder girdle; jika yg terkena limb girdle bawah pelvic > thigh %otot #uadriceps G otot sekitarnya'.
&' &ascio scapulo humeral 4 yang terkena pada fascio scapula C shoulder girdle
"' (capulo peroneal limb 4 yang terkena shoulder girdle dan peroneus 7' Distal pattern : lengan bawah atau tungkai bawah yang terkena.
". Diagnosis banding dengan spinal muscular atrophy %(A' a. Definisi spinal muscular atrophy %(A'
(A adalah penyakit genetik otot-saraf %neumuscular genetic disorder ' yang ditandai dengan kelumpuhan otot. 0alaupun tampilan klinik yang nyata dari pasien-pasien (A adalah kelumpuhan otot, terutama pada kedua kaki.
umber utama kelumpuhan bukan disebabkan oleh rusaknya sel-s el otot itu sendiri. Kelumpuhan yang terjadi murni disebabkan oleh rusaknya sel-sel saraf pada sumsum tulang belakang % spinal cord '. ni berbeda dengan distrofi otot
dimana kerusakannya memang terjadi di otot itu sendiri.
Fang dimaksud dengan sumsum tulang belakang % spinal cord ' dalam tulisan ini adalah bagian dari sistem saraf pusat yang berjalan secara kontinu dari otak turun hingga ke punggung bagian bawah. Dari s umsum tulang belakang ini keluar cabang-cabang persarafan yang bertanggung jawab untuk berbagai bagian tubuh, termasuk anggota gerak tangan dan kaki.
+erakan-gerakan otot seperti kita ketahui, dikendalikan oleh otak dengan perantaraan sumsum tulang belakang, dimana saraf-saraf yang menghubungkan
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kerusakan sel-sel saraf pada sumsum tulang belakang menyebabkan hilangnya kemampuan kontrol motorik, terutama pada otot-otot yang bertanggungjawab untuk gerakan-gerakan seperti merangkak, berjalan, mengunyah, kontrol kepala dan leher dan bahkan
pernafasan. Dalam hal ini otot-otot kaki dan pernafasan lebih sering dan lebih parah mengalami kelumpuhan dibandingkan otot-otot lain. Kelumpuhan
menyebabkan otot tidak pernah digunakan, sehingga membuatnya mengecil %atrofi', terutama terlihat pada kaki.
b. 9enis spinal muscular atrophy %(A'
6erdasarkan tingkat keparahannya, (A dibagi kedalam tiga tipe.
1) SMA Ti3e I4 *u 5ise,u* u &$r'(i#)Ho**"a(( Dis$as$4 5lh *i3e 6n 3lin 3+h.
+ejala-gejala pada (A Tipe dimulai sangat awal, bisa sejak sebelum kelahiran atau paling lambat sejak usia # bulan setelah kelahiran.
+ejala-gejalanya ditandai dengan kesulitan bernafas, tidak dapat menyusu dan kelemahan otot yang menyeluruh.
)roblem utama pada bayi (A tipe adalah kelemahan pada otot-otot pernafasan, yang membuatnya sering bergantung pada alat bantu pernafasan. 6ayi
dengan (A Tipe memiliki harapan hidup yang sangat rendah, dimana semua atau hampir semua meninggal sebelum usia & tahun disebabkan kegagalan pernafasan.
&' SMA Ti3e II /e/ili-i *in-* -e3+hn 6n -u+n4 i- 5i,n5in-n 5enn *i3e I.
+ejala-gejala (A pada tipe dimulai antara umur # hingga !E bulan. Anak-anak dengan (A tipe dapat duduk tanpa dibantu dan kadang-kadang dapat berdiri dengan susah payah berpegang pada kakinya. Hamun tidak satupun yang dapat berjalan.
0alaupun harapan hidupnya lebih tinggi dibandingkan (A tipe , pada umumnya anak-anak dengan (A tipe mengalami masalah bera t pada
pernafasan yang menjadi penyebab kematian pada usia awal kanak-kanak.
"' SMA *i3e III *u 6n u 5ise,u* Kuel,e+8eln5e+ Disese4 5lh *i3e 5enn *in-* -e3+hn 3lin +en5h.
+ejala-gejalanya baru dimulai pada usia setelah !E bulan. 6iasanya
diawali dengan perkembangan motorik yang normal dan kemudian pada usia awal kanak-kanak mengalami penurunan kemampuan motorik yang signifikan. )ada kasus-kasus yang jarang, gejala baru mulai muncul pada usia dewasa %beberapa ahli menyebutnya (A Tipe I'.
c. Karakteristik genetika molekuler pada (A
)enyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada gen (H! yang terletak pada lengan panjang kromosom %disebut juga J'. ebagian besar %:' pasien
(A, sama sekali tidak memiliki (H!, dimana dikatakan (H! mengalami deletion. ementara pada sekitar " pasien, (H!-nya ada tetapi mengalami kerusakan pada urutan DHA. ebagian kecil %&' pasien (A tidak
menunjukkan kelainan apapun pada (H!, disebut dengan non-J (A.
(A diturunkan dari orangtua kepada anak secara autosomal recessive. Dalam hal ini, kedua orang tua adalah pembawa %carrier ' kerusakan pada gen (H!, namun sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala (A atau sehat.
2ntuk sebuah penyakit genetik, (A terbilang cukup sering terjadi dengan insidensi ! diantara #.$$$-!$.$$$ kelahiran hidup. ementara ! diantara 7$ orang sehat adalah pembawa kerusakan pada gen (H! yang tidak
menunjukkan gejala-gejala (A. 9ika dua orang pembawa kerusakan gen (H! menikah, maka terdapat kemungkinan & anak-anak yang dilahirkan akan menderita (A. ementara terdapat kemungkinan $ anak-anak yang
dilahirkan akan sehat namun menjadi pembawa kerusakan gen (H! dan & persen kemungkinan anak-anak yang dilahirkan sehat dan memiliki gen (H!
yang juga sehat.
Fang menarik dari (A adalah bahwa gen (H! sesungguhnya memiliki gen kembaran yang terletak tepat disampingnya pada lengan panjang kromosom , disebut juga gen (H&. Kedua gen, (H! dan (H& memiliki urutan DHA yang ::,: sama dan seharusnya dapat menghasilkan protein yang sama, yaitu yang disebut protein (H. @al lain yang menarik adalah, walaupun : pasien (A mengalami kehilangan %deletion' (H!, tidak ada satupun pasien yang juga mengalami kehilangan (H&.
)erbedaan urutan DHA antara (H! dan (H& yang hanya $,$! itu ternyata amat sangat penting atas berfungsi atau tidaknya masing-masing gen. )ada (H!, urutan DHA-nya memungkinkannya untuk berfungsi secara normal dan menghasilkan protein (H yang fungsional. ementara pada (H&, urutan DHA-nya membuatnya tidak mampu berfungsi secara normal dimana protein (H yang dihasilkan tidak fungsional.
. Pe/e+i-sn
!. )emeriksaan kekuatan otot dengan manual muscle testing %((T' Manual muscle testing %((T' adalah suatu usaha untuk menentukan atau mengetahui kemampuan seseorang dalam mengkontraksikan otot atau grup
ototnya secara volunter atau disadari.
Adapun skala otot yang digunakan secara internasional untuk mengukur kekuatan otot menurut 8ford4
$ %<ero' 4 Tidak ada kontraksi yang terobservasi %dengan inspeksi atau palpasi'.
! %Trace' 4 Ada sedikit kontraksi tetapi tidak sampai terjadi gerakan sendi.
& %)oor' 4 ubyek mampu bergerak dengan 3+ penuh, tanpa melawan gravitasi %complete range of movement without gravity'. " %/air' 4 ubyek mampu bergerak dengan 3+ penuh, melawan
gravitasi %complete range of movement against gravity'. 7 %+ood' 4 ubyek mampu bergerak dengan 3+ penuh, melawan
gravitasi dengan tahanan sedangmoderat %complete range of movement against gravity with some resistance'.
%Hormal' 4 ubyek mampu bergerak dengan 3+ penuh, melawan gravitasi dengan tahanan maksimal %Complete range of movement with maximal resistance'.
&. )resentase nilai progresifitas a. Tingkat progresifitas L !$th angat progresif -!$th edang M th Bingan b. Hilai progresifitas No+/l !! #oo5 +> !$
+ : + - E $i+ / > / # / - Poo+ ) > 7 ) " ) - & T+9e ! e+o $
c. )rotokol penghitungan presentase progresifitas
9umlah otot yang dihitung ada &E otot %!7 pasang', yaitu otot abdominalis, Juadriceps, gluteus maimus, gluteus medius, tibialis anterior, iliopsoas, latisimus dorsi, serratus anterior, triceps brachii, pectoralis, deltoideus, rhomboideus, lower trape=ius, upper trape=ius.
Total skor 4 &E !! N "$E poin Total hasil pengukuran !$$
"$E
% Kekuatan otot & ' > ! !$$ "$E
Dilakukan per tahun4 )rogresifitas N tahun - Tahun .
". )engukuran 3ingkup +erak endi
3ingkup gerak sendi %3+' atau range of motion %B8(' adalah luas lingkup gerak sendi yang bisa dilakukan oleh suatu sendi. 3+ dapat juga
diartikan sebagai ruang gerakbatas-batas gerakan dari suatu kontraksi otot dalam melakukan gerakan, apakah otot tersebut dapat memendek atau
memanjang secara penuh atau tidak. Terdiri dari inner range, middle range, outer range dan full range.
Dalam praktek fisioterapi, salah satu tehnik evaluasi yang paling sering digunakan untuk mengukur 3+ adalah penggunaan goniometer.
Adapun tujuan pengukuran 3+4
a. 2ntuk mengetahui 3+ pada satu sending dibandingkan dengan sendi yang lainnya %sendi sakit dibandingkan dengan sendi
normal'.
b. (embantu penegakan diagnose terapi
c. 2ntuk evaluasi keberhasilan terapi
d. 2ntuk dokumentasi
e. Dapat membantu meningkatkan motivasi klien
f. Dapat digunakan untuk penelitian
7. )engukuran antropometri
)engukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur
tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur %meteran'. )engukuran antropometri yang akan dilakukan adalah4
a. 3ingkar kepala
b. )anjang tungkai kanan %dari trochantor ma)or ' c. )anjang tungkai kiri %dari trochantor ma)or ' d. )anjang tungkai kanan %dari A'
e. )anjang tungkai kiri %dari A' f. 3ingkar segmen4
!' Tungkai
)atokan Kanan Kiri
! cm diatas condylus lateral !$ cm diatas condylus lateral cm diatas condylus lateral tepat pada condylus lateral cm dibawah condylus lateral !$ cm dibawah condylus lateral ! cm dibawah condylus lateral
&' 3engan
)atokan Kanan Kiri
! cm diatas epicondylus lateral !$ cm diatas epicondylus lateral cm diatas epicondylus lateral tepat pada epicondylus lateral cm dibawah epicondylus lateral !$ cm dibawah epicondylus lateral ! cm dibawah epicondylus lateral
. )emeriksaan sensoris
)emeriksaan sensoris meliputi 4
Pe/e+i-sn Senso+is Nili Iisual
Auditory mell G Taste
Touch %@and and /oot ' Tactile
Iestibular )roprioceptive
Hilai diisi dengan skor 4
$4 Tidak berfungsi sama sekali
!4 Kurang fungsinya
& 4 Hormal
#. )emeriksaan fungsional dengan +(/(
+(/( adalah suatu jenis pengukuran klinis untuk mengevaluasi perubahan fungsi gross motor pada penderita D(). Terdiri dari EE item
item', merangkak dan kneeling %!7 item', berdiri %!" item', berjalan %!& item', berlari dan melompat %!& item'. Bumus penilaian +(/( 4
A. 6erbaring dan berguling total dimensi A! !$$
6. Duduk total dimensi 6#$ !$$
1. (erangkak dan berlutut total dimensi 17& !$$ D. 6erdiri total dimensi D": !$$ ?. 6erjalan, berlari dan melompat total dimensi A& !$$ Total skor N A>6>1>D>D
. ndeks 6arthel
ndeks 6arthel merupakan penilaian pemeriksaan kemampuan fungsional yang didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktifitas fungsional. )enilaian ini meliputi !$ kemampuan, yaitu4
Ho Aktivitas 6antuan (andiri
! (akan !$
& 6erpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan
sebalinya termasuk duduk di tempat tidur - !$ !
" Kebersihan diri %mencuci muka, menyisir,
mencukur dan menggosok gigi' $
7 Aktivitas di toilet %menyemprot, mengelap' !$
(andi $
# 6erjalan di jalan yang datar % jika tidak mampu
jalan melakukannya dengan kursi roda' !$ !
E 6erpakaian %termasuk memakai sepatu' !$
: (engontrol6A6 !$
!$ (engontrol6AK !$
Total !$$
)enilaian4
$ C &$ 4 Ketergantungan penuh
&! C #! 4Ketergantungan berat %sangat bergantung'
#& C :$ 4 Ketergantungan moderat
:! C :: 4 Ketergantungan ringan
!$$ 4 (andiri
D. In*e+;ensi
Teknologi intervensi yang digunakan dalam makalah ini adalah terapi latihan yang terdiri dari stretching dan strengthening .
(tretching yaitu meregangkan suatu jaringan yang mengalami perlengketan atau pemendekan, selain itu stretching juga bertujuan untuk
menambah 3+ dan meningkatkan fleksibilitas otot %Kisner, !::#'. (tretching disini lebih digunakan untuk memelihara 3+ dan meningkatkan fleksibilitas jaringan disekitar sendi.
(trengthening yaitu merupakan latihan yang dilakukan dengan memberikan tahanan dari luar terhadap kerja otot yang membentuk suatu gerakan. Tahanan dari luar tersebut bisa berasal dari tahanan normal maupun mekanik %Kisner, !::#'. Apabila otot itu berkontraksi dengan melawan suatu tahanan, maka ketegangan dalam otot itu akan naik. Karena ketegangan otot
bertambah %bila melawan suatu tahanan' maka untuk memperkuat otot-otot lengan menggunakan tahanan. Tahanan yang diberikan bisa menggunakan tahanan
manual, kantong pasir, per dan karet. ?fek penggunaan latihan strengthening adalah %!' menambah kekuatan dan daya tahan otot %&' memperbaiki
ketidakseimbangan otot %"' mengembangkan koordinasi gerakan %7' memperbaiki kemampuan fungsional dan %' memperbaiki kondisi umum pasien.
Dalam sebuah jurnal yang berjudul result of manual resistance eercise on a manifesting carrier of Duchene muscular dystrophy yang dilakukan selama !& minggu pada anak yang menderita D(). Dalam jurnal ini menunjukkkan adanya peningkatan kekuatan otot pada seluruh ekstremitas setelah dilakkan terapi latihan berupa penguatan otot dengan tahanan manual dari terapis. elain itu pasien juga
tidak mengalami jatuh tak beralasan selama periode latihan !& minggu tersebut %6ohannon, !:E#'.
'A' III
LAPRAN STATUS KLINIS
LAPRAN STATUS KLINIK
%KA2 T2(6AH+'
HA(A (A@A0A 4
H..(. 4
T?()AT )BAKTK 4 F)A1 2BAKABTA )?(6(6H+ 4 ?DF 0A)ADA t. /t
Tanggal )embuatan 3aporan 4 !E oktober &$!# Kondisikasus 4 /T A %)?DATB'
I.
KETERAN#AN UMUM PENDERITA
Hama Anak 4 Alin Afifah2mur 4 Tahun 9enisKelamin 4 )erempuan Agama 4 slam )ekerjaan 8rtu 4 wasta Alamat 4 Trenggalek Ho. 1( 4 :E#&
II.
DATADATAMEDISRUMA SAKIT
%Diagnosis medis, catatanklinis, medikamentosa, hasil lab, radiologi %jikaada', termasuk tatus +)A'
@asil pemeriksaan tanggal !E Agustus &$!
Diagnosis medis 4 Distrophy (uscular )rogressiva (edika (entosa 4
-@asil 3ab 4 profil jantung normal tatus +)A 4 +! )! A$
A. PEMERIKSAAN SU'YEKTI$
1. Keluhn U*/ Dn Ri<6* Pen6-i* Se-+n
%Termasuk didalamnya lokasi keluhan, onset, penyebab, kemampuan yang dicapai anak saat ini, ketidakmampuan anak yang belum dicapai diandingkan dengan pencapaian pada usianya, riwayat gangguan yang mengarah pada kondisi saat ini. Biwayat kehamilan dan persalinan yang berkaitan dengan kondisi saat ini'
)emeriksaan tanggal 8ktober &$!# 4
)asien usia tahun mengeluh masih belum bisa berdiri dan kelemahan padakedua kedua kakinya sehingga sulit untuk berdiri.
Keluhan terjadi saat anak memasuki usia ! tahun. Anak belum bisa berjalan hingga saat ini.
ebelumnya anak berkembang dengan normal. )ada usia " bulan anak mampu tengkurap, usia # bulan mampu berguling, : merangkak, dan pada umur !7 bulan anak masih belum bisa berjalan.
Biwayat saat pre natal, natal, dan post natal tidak dite mukan adanya gangguan pada anak maupun ibu.
2. Ri<6* Kelu+ Dn S**us Sosil
%Kondisi saat ibu hamil sampai melahirkan, potensi gangguan kehamilan karena lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal, status asupan nutrisi saat kehamilan'
bu hamil dan melahirkan dengan normal tanpa ada gangguan yang berarti. Keluarga juga tidak memiliki riwayat penyakit D().
=. Ri<6* Pen6-i* Dhulu 5n Pen6e+*
Tidak ada'. PEMERIKSAAN 'YEKTI$
1. Pe/e+i-sn Tn5 !i*l
%Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, antropometri spt tinggi badan, berat badan, lingkar kepala'
DH 4 :$menit BB 4 &&menit Temp 4 normal
T6 4 !$ cm 66 4 &$ kg
2. Ins3e-si > ,se+;si
%kesan pertama profil anak dilihat dari aspek fisik, sosial dan e mosional serta kognitif saat bertemu dengan anak'
tatis 4
- Heck 4 cenderung fleksi - houlder 4 cenderung protraksi - ?lbow Gwrist 4 tampak normal
- Trunk 4 lordosis ringan dan dada agak membusung ke depan - )elvic 4 torsi anterior
- @ip, knee, dan ankle 4 kelemahan pada ankle, sehingga pasien hanya berdiri dengan menumpu kedua lututnya.
Dinamis 4
- )asien belum bisa berjalan secara mandiri.
- )asien tidak mampu berdiri dari posisi duduk sehingga membutuhkan bantuan orang lain
=. Pl3si
%postural maping tonus otot saat posisi statis dan dinamis'
- Teraba tonus otot yang lembek pada hampir di seluruh tubuh pasien seperti otot fleksor lengan, abdominal, fleksor hip, dan dorsi dan plantar fleksi ankle.
- Teraba suhu pasien yang normal, tidak ada perbedaan suhu antara kaki dan kepala
Teraba otot yang spasme pada otot paravertebrae seperti erector spine dan latissimus dorsia. Kemampuan fungsional dasar 4
Anak sudah mampu merangkak dan anak belum bisa berjalan secara mandiri. b. Kemampuan fungsional aktivitas 4
Anak mampu makan sediri, mengontrol 6A6 dan 6AK, dan berpakaian. Anak belum mampu naik turun tangga secara mandiri, mandi masih membutuhkan bantuan.
@. Pe/e+i-sn S3esii-: ( Pe/e+i-sn senso+i-4 3e/e+i-sn
s3s*isi*s4 DDST4 #M$M)
a. )emeriksaan kekuatan otot dengan ((T
No N/ *o* Nili *o* S-o+
De-s*+ Sinis*+ De-s*+ Sinis*+
! 2pper Trape=ius " "
& 3ower Trape=ius " "
" Bhomboideus " " 7 Deltoideus " " )ectoralis " " # Triceps 6rachii " " erratus Anterior " " E 3atisimus Dorsi " " : liopsoas " " !$ Ouadriceps 7 7 E E !! +luteus (aimus " "
!& +luteus (edius " "
!" TibialisAnterior ! ! & &
!7 Abdominalis " "
To*l S-o+ !EE
)resentase total skor N !EE !$$ N #!,$" "$E
Kesimpulan 4 ditemukan adanya kelemahan pada otot ekstremitas atas dan bawah terutama pada otot deltoid, rhomboid, pectoralis, serratus anterior, latisimus dorsi, trape=ius, triceps, ilipsoas, dan gluteus dan abdominalis dengan nilai otot ", sedangkan tibialis anterior dengan nilai !. )ada otot Juadriceps memiliki nilai 7. )emeriksaan
progresifitas belum bisa dilakukan karena pemeriksaan baru dilakukan satu kali dan onset belum terjadi lebih dari setahun.
b. )emeriksaan antropometri lingkar segmen dan ekspansi thoraks dengan midline
!' )engukuran ?kspansi Thoraks
No P*o-n sil
! (anubrium sterni $, cm
& )apilla mamae ! cm
" )roc. *hypoideus ! cm
&' )engukuran 3ingkar egmen Tungkai
P*o-n Knn (9/) Ki+i (9/) ! cm diatas condylus lateral &E & !$ cm diatas condylus lateral &# &, cm diatas condylus lateral &" &" tepat pada condylus lateral &" &! cm dibawah condylus lateral &! &$ !$ cm dibawah condylus lateral &! &$ ! cm dibawah condylus lateral &$ &$
3engan
P*o-n Knn (9/) Ki+i (9/) ! cm diatas epicondylus lateral !, !, !$ cm diatas epicondylus lateral !# !# cm diatas epicondylus lateral ! !#, tepat pada epicondylus lateral ! !# cm dibawah epicondylus lateral !# ! !$ cm dibawah epicondylus lateral !" !&, ! cm dibawah epicondylus lateral !" !&
Kesimpulan 4 pada pemeriksaan ekspansi thoraks anak saat inspirasi dan inspirasi ditemukan hasil $,-! cm saat diukur dengan midline. @al ini menunjukkan kurangnya mobilitas dan fleksibilitas pada thoraks saat digunakan untuk bernafas. )ada
pemeriksaan lingkar segmen, ditemukan bahwa lengan dan tungkai kiri lebih besar dibandingkan dengan lengan dan tungkai kanan. Hamun selisihn ya tidak terlalu jauh, hanya berkisar $,-! cm saja.
c. )emeriksaan gerak aktif dan pasif TA6?3
@A3 )?(?BKAAH +?BAK AKT/
No #e+-n Knn Ki+i
! Abduksi bahu /ull B8( /ull B8(
& Adduksi bahu /ull B8( /ull B8(
" Abduksi hori=ontal bahu /ull B8( /ull B8(
7 Adduksi hori=ontal bahu /ull B8( /ull B8(
/leksi bahu /ull B8( /ull B8(
# ?kstensi bahu /ull B8( /ull B8(
?ksorotasi bahu /ull B8( /ull B8(
E ?ndorotasi bahu /ull B8( /ull B8(
: /leksi siku /ull B8( /ull B8(
!$ ?kstensi siku /ull B8( /ull B8(
!! )almar fleksi /ull B8( /ull B8(
!& Dorsal fleksi /ull B8( /ull B8(
!" )ronasi /ull B8( /ull B8(
!7 upinasi /ull B8( /ull B8(
! /leksi hip Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
!# ?kstensi hip Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
! Abduksi hip Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
!E Adduksi hip Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
!: ?ksorotasi hip Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
&$ ?ndorotasi hip Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
&! /leksi knee Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
&& ?kstensi knee Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( &" )lantar fleksi Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
&7 Dorsal fleksi Tidak /ull B8( Tidak /ull B8(
TA6?3
No #e+-n Knn Ki+i
! Abduksi bahu /ull B8( /ull B8(
& Adduksi bahu /ull B8( /ull B8(
" Abduksi hori=ontal bahu /ull B8( /ull B8(
7 Adduksi hori=ontal bahu /ull B8( /ull B8(
/leksi bahu /ull B8( /ull B8(
# ?kstensi bahu /ull B8( /ull B8(
?ksorotasi bahu /ull B8( /ull B8(
E ?ndorotasi bahu /ull B8( /ull B8(
: /leksi siku /ull B8( /ull B8(
!$ ?kstensi siku /ull B8( /ull B8(
!! )almar fleksi /ull B8( /ull B8(
!& Dorsal fleksi /ull B8( /ull B8(
!" )ronasi /ull B8( /ull B8(
!7 upinasi /ull B8( /ull B8(
! /leksi hip /ull B8( /ull B8(
!# ?kstensi hip /ull B8( /ull B8(
! Abduksi hip /ull B8( /ull B8(
!E Adduksi hip /ull B8( /ull B8(
!: ?ksorotasi hip /ull B8( /ull B8(
&$ ?ndorotasi hip /ull B8( /ull B8(
&! /leksi knee /ull B8( /ull B8(
&& ?kstensi knee /ull B8( /ull B8(
&" )lantar fleksi /ull B8( /ull B8(
&7 Dorsal fleksi /ull B8( /ull B8(
Kesimpulan 4 )ada hasil pemeriksaan gerak aktif dan pasif dapat disimpulkan bahwa ditemukan adanya keterbatasan 3+ aktif pada sendi anggota gerak seperti sendi bahu, pangul, dan trunk. edangkan pada 3+ pasif tidak terdapat keterbatasan.
d. )emeriksaan sensoris
ensoris Keterangan
Iisual &
Auditori &
Touch %hand G foot' &
mell &
Taste &
Tactile &
)roprioceptive !
Kesimpulan 4 pada pemeriksaan sensorik ditemukan adanya gangguan pada sensoris vestibular dan propioseptif dengn nilai !.
e. )emeriksaan gross motor dengan +(/( %hasil terlampir' Dimensi A 4 :&,! Dimensi 6 4 E"," Dimensi 1 4 E# Dimensi D 4 $ Dimensi ? 4 $ T8TA3 4
Kesimpulan 4 anak berada pada dimensi A. f. )emeriksaan fungsional dengan indeks barthel
No A-*i;i*s 'n*un Mn5i+i Nili
! (akan !$ !$
& 6erpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan
sebalinya termasuk duduk di tempat tidur -!$ ! " Kebersihan diri %mencuci muka, menyisir,
mencukur dan menggosok gigi' $ 7 Aktivitas di toilet %menyemprot, mengelap' !$ !$
(andi $ $
# 6erjalan di jalan yang datar % jika tidak mampu
jalan melakukannya dengan kursi roda' !$ ! !$
Haikturuntangga !$
E 6erpakaian %termasuk memakai sepatu' !$
: (engontrol6A6 !$ !$
Total $
kor ketergantungan 4 $ %ketergantungan moderat'
Kesimpulan 4 pada pemeriksaan fungsional dengan indeks barthel, ditemukan bahwa tingkat ketergantungan anak adalah moderat yaitu dengan skor nilai $.
Anak masih membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yaitu pada saat mandi, naik turun tangga, dan berpakaian.
g. +ower manuvergower sign @asil 4 negatif
Kesimpulan 4 hasil test gower sign yang negatif menunjukkan bahwa anak tersebut belum memiliki salah satu gejala khas yang dimiliki oleh anak yang menderita D().
. UNDERLYIN# PRESS
(LINIAL REASNIN#)
D. DIA#NSIS $ISITERAPI
+, I"pair"$(t
- Kondisi umum 4 adanya gangguan respirasi karena anak mudah lelah dan nafas pendek
- Adanya gangguan sensoris pada vesitibular - )ostur trunk mulai lordosis
- Tonus postural hipotonus karena sulit melawan gravitasi saat hendak berdiri dari posisi duduk
- Adanya kelemahan otot trape=ius, deltoid, gluteus, Juadriceps, dan gastroc.
Kognitif Participatio n -Naik turun tangga -toileting kti!ita "er#iri #ari $asa %otoris &ensoris &% - Pla' ()erap' - Ko*unikasi - +reat)ing e,ercise - &trengt)ening - &tretc)ing - N$(- fasilitasi #ari posisi #u#uk ke "er#iri -Pe*alu -&e#ikit "icara .esti"ular - Kele*a)an otot - /& *enurun - Potensi kontraktur - angguan *pair*en unction al $%P ere#ofa*iliar
kro*oso* a#a anita
Rusakn'a selsel saraf pa#a spinal Pre Natal
-Kon#isi i"u saat )a*il ti#ak *engelu)kan apaapa
- (i#ak ter#apat infeksi
Natal
! anak la)ir nor*al ! /a)ir spontan ! nak la)ir cukup
"ulan Post Natal ! nak ti#ak keang ! (i#ak a#a N$(-fasilitasi naik turun tangga N$(-fasilitasi "er#iri #ari %an#iri oal selanutn'a
+isa #u#uk ke "er#iri #engan oal
- %eningkatkan K
- %enaga kekuatan otot - %eningkatkan /& sen#i
- Adanya potensial kontraktur pada otot trape=ius, deltoid, gluteus, Juadriceps, dan gastroc.
-, .u(tio(a! Li"itatio(
a. )asien sudah bisa 4- 6erdiri dengan menumpu lutut b. )asien belum bisa 4
- 6erdiri
)
(engangkat lengan dengan full B8(/, Disa0i!ity1Partiipatio( r$stritio(
)asien bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun dengan sedikit bantuan
E. PR#RAM $ISITERAPI
!
. Tuun %n- Pnn
- Anak mampu berdiri dari posisi duduk meskipun dengan sedikit bantuan - Anak mampu mengangkat lengan ke atas sehingga dapat melakukan aktivitas
fungsional tangan dengan baik
- (enjaga postur agar tidak timbul problem sekunder seperti skoliosis, lordosis, maupun kifosis
2. Tuun %n- Pen5e-
- (eningkatkan kondisi umum pasien terutama pada problem respirasi
- (eningkatkan kekuatan otot dan mencegah kontraktur pada otot A+A dan A+6 - (eningkatkan tonus otot postural agar bisa melawan gravitasi
(emperbaiki gangguan sensoris vestibular=. Te-noloi In*e+;ensi $isio*e+3i
- 6reathing ecercise - tretching
- trengthtening
- 3atihan gerak pasif dan aktif
$. RENANA E!ALUASI
a. ?valuasi kekuatan otot dengan ((Tb. ?valuasi antropometri lingkar segmen dan ekspansi thoraks dengan midline c. ?valuasi gerak aktif dan pasif
d. ?valuasi sensoris
e. ?valuasi postur dengan +(/(
f. ?valuasi fungsional dengan indeks barthel
#. PR#NSIS
- Ouo ad vitam 4 buruk sebab D() merupakan penyakit yang progresif - Ouo ad sanam 4 buruk sebab D() merupakan penyakit yang progresif - Ouo ad functionam 4 buruk sebab D() merupakan penyakit yang progresif - Ouo ad cosmeticam 4 buruk sebab D() merupakan penyakit yang progresif
. PELAKSANAAN TERAPI ARIAN
Total durasi latihan 4 P "$ menit
!. 6reathing ecercise
- Tujuan 4 menjaga K2, meningkatkan kekuatan otot pernapasan, meningkatkan ekspansi thoraks, rileksasi
- Bespon 4 anak mampu mengambil nafas dalam dan menghembuskannya dengan maksimal, adanya gerakan pada thoraks
- )osisi terapis 4 duduk di samping pasien
- )osisi anak 4 tidur telentang diganjal bantal pada kepala
- )elaksanaan 4 terapis meminta pasien meminta pasien mengambil nafas dalam dari hidung dan dihembuskan lewat mulut. Terapis memgang dada pasien untuk merasakan nafas dan gerakan thoraks
- Dosis 4 tarik nafas E kali hitungan, lalu dihembuskan. Diulangi E kalisesi &. tretching %penguluran'
- Tujuan 4 mencegah kontraktur otot, rileksasi otot, meningkatkan 3+ - Bespon 4 anak merasa nyaman saat diulur dan target 3+ dapat terpenuhi - )osisi terapis 4 duduk di samping pasien
- )osisi anak 4 tidur telentang diganjal bantal pada kepala
- )elaksanaan 4 latihan ini dilakukan dengan cara menjauhkan origo dan insersio otot dengan cara mengulur otot tersebut berlawanan dengan fungsi otot tersebut. tretching dilakukan pada otot-otot yang potensial kontraktur. alah satunya otot bantu pernapasan.
- Dosis 4 ringan ". trenghtening
- Tujuan 4 meningkatkan kekuatan otot, menjaga postur, meminimalisir deformitas - Bespon 4 anak mampu melawan tahanan dari terapis tanpa ada gerakan
kompensasi maupun asosiasi
- )osisi terapis 4 duduk di samping pasien
- )osisi anak 4 disesuaikan dengan otot yang akan dikuatkan
- )elaksanaan 4 terapis melakukan penguatan pada otot yang mengalami kelemahan dengan memberi tahananbeban subma dari tenaga terapis pada otot tersebut. - Dosis 4 tahan #-E detik, ulangi E kali per otot
7. 3atihan gerak pasif dan aktif
- Tujuan 4 menjaga sifat fisiologis otot, mencegah kontraktur otot, rileksasi otot, meningkatkan 3+, meningkatkan kekuatan otot
- Bespon 4 sendi bergerak full B8( dan tidak ada gerakan kompensasi maupun asosisasi
- )osisi terapis 4 duduk di samping pasien
- )osisi anak 4 diposisikan sesuai dengan otot yang akan dilatih
- )elaksanaan 4 terapis melakukan latihan gerak pasif dan pada otot-otot yang mengalami kelemahan
- Dosis 4 dilakukan pengulangan #-E kali tiap otot . HDT fasilitasi berdiri dari posisi duduk
- Tujuan 4 fasilitasi berdiri, meningkatkan kekuatan otot postural, memperbaiki sensoris pada sendi dan vestibular, menigkatkan kesimbangan, meningkatkan tonnus otot postural, sebagai latihan anti gravity, meningkatkan kontrol kepala - Bespon 4 anak mampu mengontrol kepala dan mampu berdiri dari posisi duduk
walaupun dengan bantuan.
- )osisi terapis 4 duduk di belakang pasien - )osisi anak 4 duduk di depan terapis
- )elaksanaan 4 terapis memfasilitasi anak untuk bangkit berdiri dari posisi duduk dengan pegangan pada pelvic. Anak diminta memgang lututnya sendiri untuk membantu berdiri.
I.
E!ALUASI SETELA SELESAI TERAPI
%)encapaian anak pada saat setelah terapi, hal hal yang belum tercapai dan faktor penyebab'- )encapaian anak pada sesaat setelah terapi 4 belum ada perubahan yang signifikan yang terjadi setelah terapi, namun keadaan tidak semakin memburuk setelah dilakukan terapi
- @al-hal yang belum tercapai 4 peningkata kekuatan otot yang signifikan belum tercapai, gerakan bangkit ke berdiri dari duduk belum tercapai
- /aktor penyebab 4 anak kurang ada motivasi saat berlatihterapi
II.
RENANATERAPI SELAN%UTNYA
Bencana terapi selanjutnya masih sama dengan terapi sebelumnya, yaitu 4- 6reathing ecercise - tretching
- trengthtening
- 3atihan gerak pasif dan aktif
- HDT fasilitasi berdiri dari posisi duduk
III.
RENANA TINDAK LAN%UT SETELA SATU SERI
TERAPI
etelah dilakukan satu seri terapi yaitu 7 kali terapi, maka rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk program terapi selanjutnya adalah 4
- (elanjutkan terapi yang sudah ada sebelumnya
- 3atihan strenghtening dengan memberikan beban berupa kantong pasir sehingga bisa lebih terukur
- )lay therapy yaitu diberikan terapi dengan permainan atau dengan alat bantu mainan untuk meningkatkan semangat anak saat melakukan terapi.
%. ASIL TERAPI AKIR
No N/ *o*
Nili *o* S-o+
De-s*+ Sinis*+ De-s*+ Sinis*+
T awal T
akhir T awal
T
akhir T awal
T
akhir T awal T akhir
! 2pperTrape=ius " " " "
& 3owerTrape=ius " " " "
" Bhomboideus " " " " 7 Deltoideus " " " " )ectoralis " " " " # Triceps 6rachii " " " " erratus Anterior " " " " E 3atisimusDorsi " " " " : liopsoas " " " " !$ Ouadriceps 7 7 7 7 E E E E !! +luteus (aimus " " " "
!& +luteus (edius " " " "
!" TibialisAnterior ! ! ! ! & & & &
!7 Abdominalis " " " "
To*l S-o+ : !EE
)resentase total skor N !EE !$$ N #!,$" "$E
Kesimpulan 4 belum tercapai adanya peningkatan kekuatan pada otot ekstremitas atas dan bawah secara signifikan.)ada otot deltoid, rhomboid, pectoralis, serratus anterior, latisimus dorsi, trape=ius, triceps, ilipsoas, dan
gluteus dan abdominalis dengan nilai otot ", sedangkan tibialis anterior dengan nilai !. )ada otot Juadriceps memiliki nilai 7.. 0alaupun begitu, latihan
penguatan akan tetap menjaga fungsi fisiologis otot sehingga keadaan anak tidak menjadi lebih buruk.
b. ?valuasi antropometri lingkar segmen dan ekspansi thoraks dengan midline !' ?valuasi )engukuran ?kspansi Thoraks
No P*o-n sil
! (anubrium sterni $, cm
& )apilla mamae ! cm
&' ?valuasi )engukuran 3ingkar egmen Tungkai
P*o-n Knn (9/) Ki+i (9/) ! cm diatas condylus lateral &E & !$ cm diatas condylus lateral &# &, cm diatas condylus lateral &" &" tepat pada condylus lateral &" &! cm dibawah condylus lateral &! &$ !$ cm dibawah condylus lateral &! &$ ! cm dibawah condylus lateral &$ &$
3engan
P*o-n Knn (9/) Ki+i (9/) ! cm diatas epicondylus lateral !, !, !$ cm diatas epicondylus lateral !# !# cm diatas epicondylus lateral ! !#, tepat pada epicondylus lateral ! !# cm dibawah epicondylus lateral !# ! !$ cm dibawah epicondylus lateral !" !&, ! cm dibawah epicondylus lateral !" !&
Kesimpulan 4 setelah dilakukan breathing ecercise dan strenghtening otot, belum ditemukan adanya peningkatan ekspansi thoraks. )ada evaluasi ekspansi thoraks anak saat inspirasi dan inspirasi ditemukan hasil $,-! cm saat diukur dengan midline. @al ini menunjukkan masih kurangnya mobilitas dan fleksibilitas pada
thoraks saat digunakan untuk bernafas. Ke mudian pada pemeriksaan lingkar segmen, ditemukan bahwa lengan dan tungkai kiri lebih besar dibandingkan dengan lengan dan tungkai kanan. Hamun selisihnya tidak terlalu jauh, hanya berkisar $,-! cm.
c. ?valuasigerak aktif dan pasif
TA6?3
@A3 ?IA32A +?BAK AKT/
No #e+-n Knn Ki+i
T A<l T A-hi+ T A<l T A-hi+
! Abduksi bahu Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( & Adduksi bahu Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( " Abduksi hori=ontal bahu
/ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
7 Adduksi
hori=ontal bahu
/ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
/leksi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
# ?kstensi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
?ksorotasi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
E ?ndorotasi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
: /leksi siku /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!$ ?kstensi siku /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!! )almar fleksi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!& Dorsal fleksi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!" )ronasi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!7 upinasi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
! /leksi hip Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( !# ?kstensi hip Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( ! Abduksi hip Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( !E Adduksi hip Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( !: ?ksorotasi hip Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( &$ ?ndorotasi hip Tidak /ull Tidak /ull Tidak /ull Tidak /ull
B8( B8( B8( B8( &! /leksi knee Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( && ?kstensi knee Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( &" )lantar fleksi Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( &7 Dorsal fleksi Tidak /ull
B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( Tidak /ull B8( TA6?3
@A3 ?IA32A +?BAK )A/
No #e+-n Knn Ki+i
T A<l T A-hi+ T A<l T A-hi+
! Abduksi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
& Adduksi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
" Abduksi
hori=ontal bahu
/ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
7 Adduksi
hori=ontal bahu
/ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
/leksi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
# ?kstensi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
?ksorotasi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
E ?ndorotasi bahu /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
: /leksi siku /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!$ ?kstensi siku /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!! )almar fleksi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!& Dorsal fleksi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!" )ronasi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!7 upinasi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
! /leksi hip /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!# ?kstensi hip /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
! Abduksi hip /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!E Adduksi hip /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
!: ?ksorotasi hip /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
&$ ?ndorotasi hip /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
&! /leksi knee /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
&" )lantar fleksi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
&7 Dorsal fleksi /ull B8( /ull B8( /ull B8( /ull B8(
Kesimpulan 4 belum ada peningkatan 3+ aktif yang signifikan, namun anak sudah mau berusaha untuk meningkatkan gerakannya.
d. ?valuasi sensoris
Senso+is T A<l T A-hi+
Iisual & &
Auditori & &
Touch %hand G foot' & &
mell & &
Taste & &
Tactile & &
)roprioceptive ! !
Iestibullar ! !
Kesimpulan 4 setelah diberikan perlakuan, belum ditemukan adanya perbaikan yang signifikan pada pemeriksaan sensorik, yaitu masih ditemukan adanya gangguan pada sensoris vestibular dan propioseptif dengn nilai !. @al ini ditunjukkan dengan ketergantungan anak untuk bangkit berdiri. Anak masih membutuhkan bantuan penuh dari orang lain untuk bangkit berdiri dari posisi duduk. Hamun anak sudah jarang jatuh tanpa sebab setelah terapi.
e. ?valuasi postur dengan +(/( %hasil terlampir' Dimensi A 4 :&,! Dimensi 6 4 E"," Dimensi 1 4 :$ Dimensi D 4 $ Dimensi ? 4 $ T8TA3 4
Kesimpulan 4 terdapat sedikit peningkatan kemampuan gross motor yang dicapai anak tetapi +(/( tetap pada dimensi A.
No A-*i;i*s TA<l TA-hi+
! (akan !$ !$
& 6erpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan
sebalinya termasuk duduk di tempat tidur !$ " Kebersihan diri %mencuci muka, menyisir,
mencukur dan menggosok gigi' 7 Aktivitas di toilet %menyemprot, mengelap' !$ !$
(andi $ $
# 6erjalan di jalan yang datar % jika tidak mampu
jalan melakukannya dengan kursi roda' !$ !
Haik turuntangga
E 6erpakaian %termasuk memakai sepatu'
: (engontrol6A6 !$ !$
!$ (engontrol6AK !$ !$
Total $ $
kor ketergantungan 4 $ %ketergantungan moderat'
Kesimpulan 4 pada pemeriksaan fungsional dengan i ndeks barthel, belum ditemukan adanya peningkatan kemandirian dari anak. Tingkat ketergantungan anak masih pada level moderat yaitu dengan skor nilai $. Anak masih membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yaitu pada saat mandi, naik turun tangga, dan berpakaian.
QQQQQQQ, QQQQQQQQQQ
(engetahui,
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
H). H(.
**n Pe/,i/,in:
'A' I!
ASIL DAN PEM'AASAN
)asien dengan diagnosa dystrophy muscular progressive *DMP+ berjenis kelamin perempuan dengan umur tahun telah diberikan terapi inti dengan pendekatan dengan terapi latihan berupa stretching, strengthening , dan latihan
gerak aktif. )roblematik yang ditemukan adalah4
a. Kondisi umum 4 adanya gangguan respirasi karena anak mudah lelah dan nafas pendek