1 1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan yang ketat di dalam dunia bisnis menjadikan masing-masing perusahaan berusaha untuk terus melakukan perkembangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas usaha yang dimilikinya. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan maka kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan akan bertambah juga. Untuk dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang kian meningkat, perusahaan membutuhkan partisipasi dari seluruh manajemen dan anggota perusahaan. Partisipasi dari seluruh anggota dan manajemen perusahaan akan berjalan dengan baik apabila terdapat sistem pengendalian yang memberikan pengawasan atas kegiatan operasional yang dijalankan oleh manajemen dan seluruh anggota perusahaan. Dengan adanya sistem pengendalian maka perusahaan dapat menjaga eksistensinya dalam dunia bisnis (Rahmawati, 2010).
Manajemen kini menyadari bahwa sistem pengendalian merupakan kebutuhan penting dalam perusahaan. Sistem pengendalian pada perusahaan akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pengelolaan atas semua sumber daya yang dimiliki, untuk meningkatkan efektivitas guna mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem pengendalian yang ada pada perusahaan sering disebut dengan sistem pengendalian intern perusahaan (Biga,2013).
Menurut Mulyadi (2008) sistem pengendalian intern didefinisikan sebagai metode, struktur organisasi yang bertugas untuk memberi perlindungan yang baik
bagi aset organisasi, meneliti keandalan laporan akuntansi perusahaan, serta menciptakan adanya efektivitas dan kepatuhan pada peraturan yang ada dalam organisasi. Pengendalian intern dibuat dan dikelola oleh seluruh anggota organisasi seperti dewan direksi, manajemen dan anggota lainnya untuk memberikan kepastian bahwa keandalan laporan keuangan, efektivitas kegiatan operasi perusahaan serta peraturan yang ada telah berjalan dengan baik dan dipatuhi oleh anggota perusahaan (Messier dkk, 2014).
Hampir seluruh perusahaan membutuhkan adanya sistem pengendalian intern untuk mengelola perusahaannya. Salah satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi. Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan pemesanan barang ke pusat (perusahaan manufaktur) untuk kemudian dijual kembali ke pedagang kecil dan pedagang eceran tanpa mengubah bentuk dari barang tersebut (Wijayanto, 2012). Kegiatan distribusi erat kaitannya dengan pergudangan, saluran distribusi, penjualan, lokasi persediaan, kurir transportasi dan penjualan grosir serta ritel. Distribusi menjadi sangat penting ketika perusahaan berusaha mengembangkan pangsa pasarnya. Karena begitu pentingnya kegiatan distribusi maka sistem pengendaian intern sangat dibutuhkan untuk mengelola perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi (David, 2010).
Bagi perusahaan distribusi sistem pengendalian intern memegang peranan penting. Sistem pengendalian intern yang ada, akan berperan bagi manajemen untuk bertanggung jawab pada perusahaannya. Salah satu tanggung jawab manajemen dalam perusahaan adalah memastikan bahwa sistem pengendalian intern yang berjalan pada perusahaan dapat memberikan keamanan bagi aset dan berbagai
dokumen penting lainnya. Sistem pengendalian intern yang baik juga dapat membantu manajemen untuk menghasilkan informasi yang andal, sehingga dapat digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan, contohnya seperti informasi laba yang dihasilkan dan biaya produksi yang dikeluarkan (Messier dkk, 2014)
Sistem pengendalian intern pada perusahaan distribusi digunakan khususnya untuk melakukan pengawasan atas persediaan yang dimiliki perusahaan karena persediaan merupakan hal terpenting yang dimiliki oleh perusahaan. Persediaan memiliki arti sebagai salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan. Persediaan mempunyai peran andil paling besar dalam kegiatan operasional perusahaan, karena dengan adanya persediaan, perusahaan menginvestasikan sebagian besar modalnya untuk membeli barang dagang tersebut yang natinya akan diubah menjadi kas setelah melalui proses penjualan (Manengkey, 2014). Sistem pengendalian intern persediaan meliputi pengendalian atas prosedur penerimaan dan pengeluaran barang dagang serta penyimpanan barang dagang pada gudang perusahaan. Sistem pengendalian intern persediaan akan menjamin keamanan persediaan perusahaan, mengecek ketelitian pencatatan persediaan yang ada serta mewujudkan efektivitas pengelolaan persediaan. (Fariyanti, 2013).
Pentingnya persediaan bagi perusahaan mengakibatkan kebutuhan
penyimpanan persediaan barang di gudang penyimpanan menjadi faktor penting, karena gudang merupakan tempat untuk menyimpan persediaan barang yang dimiliki. Persediaan yang disimpan di gudang rentan mengalami kehilangan, keusangan ataupun kerusakan. Berbagai macam risiko yang mungkin terjadi pada persediaan dapat berupa kesalahan saat melakukan pencatatan permintaan barang,
kesalahan saat melakukan prosedur pengeluaran barang dari gudang, dan masih banyak lainnya. Untuk itu sistem pengendalian intern persediaan barang diperlukan untuk mengurangi risiko persediaan yang mungkin dialami oleh perusahaan (Manengkey, 2014).
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Bagas Thomas (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Sistem Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Pada PT. Anugraha Wening Caranadway menyatakan bahwa risiko paling besar yang dialami perusahaan terdapat pada pengelolaan persediaan bahan baku dan bagian akuntansinya. Hal itu dapat terjadi karena lemahnya prosedur dan sistem pengendalian intern yang ada, serta kurangnya dokumen-dokumen yang digunakan sebagai alat penunjang sistem pengendalian intern.
Sistem pengendalian intern atas persediaan juga diterapkan pada perusahaan distribusi PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang. PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang adalah perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi yang kegiatannya melakukan pembelian dan penjualan barang berupa cat tembok serta powder coating untuk besi dan alumunium. Kegiatan operasional utama yang dilakukan oleh PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang adalah melakukan pembelian dengan memesan barang dagang ke pusat yang berada di Bandung untuk kemudian dijual kembali ke pedagang grosir maupun pedagang eceran yang ada di Semarang dan sekitarnya. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai penerapan prosedur sistem pengendalian intern atas persediaan dan efektivitas sistem pengendalian intern persediaan pada perusahaan distribusi cat yaitu PT. Nusa Sarana Indonesia (PT. NSI) cabang Semarang dengan judul “Analisa Penyimpanan
Persediaan Cat-Powder Coating di Gudang Guna Meningkatkan Efektivitas Sistem Pengendalian Intern PT. Nusa Sarana Indonesia Cabang Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin penulis teliti dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan prosedur sistem pengendalian intern atas persediaan yang ada pada PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang?
2. Apakah sistem pengendalian intern atas persediaan pada PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang sudah efektif?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prosedur sistem pengendalian intern atas persediaan yang ada pada PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang
2. Untuk mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern atas persediaan yang ada pada PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Penulisan skripsi ini sangat bermanfaat bagi penulis karena lewat penelitian ini penulis dapat menerapkan ilmu yang sudah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, penulis juga dapat menggali ilmu yang lebih lagi mengenai sistem pengendalian persediaan yang ada pada
perusahaan, masalah–masalah yang sering timbul dan bagaimana cara mengatasi atau meminimalisasi permasalahan yang ada pada sistem pengendalian persediaan.
2. Bagi PT. Nusa Sarana Indonesia
Manfaaat penulisan skripsi ini bagi perusahaan adalah untuk memberi informasi kepada PT. Nusa Sarana Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya terlebih yang berhubungan dengan sistem pengendalian persediaan barang.Selain itu sebagai masukan untuk perusahaan dalam menjalankan sistem pengendalian yang ada khususnya pada persediaan.
3. Bagi seluruh pembaca
Penulis juga berharap hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian mengenai sistem pengendalian intern persediaan barang yang ada di perusahaan serta memberikan kontribusi yang positif bagi para pembaca sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang objek yang diteliti yaitu sistem pengendalian persediaan perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bagian bab yang terdiri atas :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai alasan penulis mengangkat judul yang terpapar dalam latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori yang mendukung penelitian penulis, penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai objek yang menjadi bahan penelitian, jenis dan sumber data, metode penelitian, metode dalam pengumpulan data, tahapan dalam melakukan penelitian serta analisis data
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian terhadap objek penelitian serta pembahasan mengenai analisis sistem pengendalian intern persediaan yang diterapkan oleh PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan atas hasil penelitian penulis terhadap sistem persediaan PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang serta saran yang dapat memberi masukan bagi kemajuan PT. Nusa Sarana Indonesia cabang Semarang.
1.6 Batasan Masalah
Begitu luasnya cakupan mengenai sistem pengendalian intern atas peyimpanan persediaan, penulis membatasi penelitian hanya berfokus pada analisis sistem pengendalian intern persediaan yang disimpan di gudang sebagai akibat dari pembelian.