• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghitung Luas Peta Dengan Planimeter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menghitung Luas Peta Dengan Planimeter"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Menghitung Luas Peta dengan Planimeter

Luas wilayah pada peta dapat kita hitung dengan menggunakan metode balok dan grid (kotak). Kedua metode tersebut pada prinsipnya sama, yaitu memperkirakan luas peta dengan membuat kotak atau balok yang kemudian dihitung luasnya berdasarkan perbandingan skala. Hasil perhitungan kedua metode tersebut tidak mutlak benar, hal ini karena ada wilayah pada peta yang menjadi hilang atau bertambah. Sebagai contoh pada metode kotak jika wilayah pada peta yang terpotong kotak bujur sangkar daerah yang ada kurang dari separuh maka daerah itu dihilangkan (dihitung 0 ), sedangkan jika daerahnya tergambar separuh atau lebih maka akan dihitung 1. Perhitungan dengan cara tersebut dapat menyebabkan luas peta bisa menjadi lebih sempit atau justru lebih luas dari luas sebenarnya.

Untuk meminimalisasi kesalahan perhitungan pada metode grid dan balok yang bersifat manual, maka luas pada peta dapat kita ukur dengan menggunakan alat bantu pengukur luas peta yang biasa disebut PLANIMETER.

Prinsip kerja planimeter Adalah alat ini bekerja pada daerah/peta yang berbentuk area atau poligon tertutup. Perhitungan luas di mulai dengan menentukan titik awal, kemudian

menggerakkan alat tersebut searah pada dengan jarum pada batas poligon sampai kembali ke titik awal, dan setelah itu dilakukan pembacaan.

(2)

Biasanya pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang, perhitungan luas peta diperoleh dari perhitungan rata-rata.

Beberapa contoh Planimeter seperti pada gambar berikut ini :

========= ===========================================

(3)

== ===================================================

============================ ==================

(4)
(5)

Menghitung Luas Dengan Planimeter

Menghitung Luas Dengan Planimeter

Dalam pemetaan, bentuk ukuran dan luas merupakan hal yang sangat penting untuk dapat menggambarkan bentuk suatu benda yang berada di tanah keatas selembar kertas yang kemudian disebut peta. Luas atau volume dapat diketahui dengan berbagai macam metode. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing - masing yang dapat menjadi ciri khas dari masing – masing metode tersebut.

Dalam penentuan luas setiap centi meter tanah merupakan hal yang paling penting. Hal ini dikarenakan setiap centi meter tanah menyangkut hak miik orang lain yang harus dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penentuan luas haruslah dilakukan dengan hati – hati dan sebisa mungkin meminimalisir kesalahan walaupun kesalahan pasti ada di setiap pengukuran.

Pengukuran luasan dengan menggunakan alat Planimeter merupakan metode yang sudah cukup familliar di kalangan surveyor yang bergelut dibidang pemetaan dan perencanaan. Metode ini merupakan metode perhitungan luasan dengan menggunakan alat planimeter yang dijalan kan di sepanjang garis yang membatasi daerah yang akan dihitung luasan nya. Metode ini cukup efektif untuk menentukan luasan yang tidak terlalu besar dan bentuknya tidak teraturan.

Dalam penentuan luasan dengan menggunakan metode ini memerlukan beberapa alat dan bahan diantaranya adalah :

• Peta RBI yang akan dihitung luasannya • Planimeter

• Penggaris • Pensil • Pena

• Alat hitung ( kalkulator ) • Kertas kalkir

• Kertas A4

planimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan wilayah dimana bentuk dua dimensi sewenang-wenang. Ada beberapa jenis planimeters, tetapi semua beroperasi dengan cara yang sama. Cara tepat di mana mereka dibangun bervariasi, dengan jenis utama planimeter mekanis yang planimeters "kapak" polar, linear dan Prytz atau. Swiss matematika Jakob Amsler-Laffon membangun planimeter modern pertama pada 1854, konsep yang telah dirintis oleh Johann Martin Hermann pada tahun 1814. Banyak perkembangan diikuti planimeter Amsler terkenal, termasuk versi elektronik.

Planimeter terdiri dari sebuah hubungan dengan pointer pada salah satu ujungnya, digunakan untuk melacak sekitar batas dari bentuk. Ujung lain dari hubungan yang tetap adalah untuk sebuah planimeter kutub dan dibatasi garis untuk planimeter linier. Tracing di sekeliling permukaan menginduksi gerakan di bagian lain dari instrumen dan pembacaan ini digunakan untuk membangun daerah dari bentuk. planimeter berisi roda ukur yang gulungan sepanjang gambar sebagai jejak operator kontur. Ketika roda mengukur planimeter itu bergerak tegak lurus ke sumbu, maka gulungan, dan gerakan ini dicatat. Ketika roda mengukur bergerak sejajar dengan sumbu nya, semakin menurun roda tanpa rolling, sehingga gerakan ini diabaikan. Itu berarti planimeter langkah-langkah jarak yang mengukur perjalanan roda perusahaan, proyeksi tegak lurus terhadap sumbu roda mengukur tentang rotasi. Wilayah bentuknya proporsional

(6)

dengan jumlah yang berubah melalui roda mengukur berputar ketika planimeter adalah ditelusuri sepanjang perimeter lengkap bentuk.

Perkembangan planimeter dapat menetapkan posisi saat pertama daerah ( pusat massa ), dan bahkan momen kedua daerah . Gambar-gambar menunjukkan linier dan planimeter kutub. Pointer M pada salah satu ujung planimeter mengikuti C kontur permukaan S yang akan diukur. Untuk planimeter linier pergerakan E "siku" dibatasi terhadap sumbu-y. Untuk planimeter kutub "siku" terhubung ke lengan dengan titik akhir tetap O. lain Terhubung ke lengan ME adalah roda pengukuran dengan sumbu rotasi ke ME paralel.

(7)

Planimetri merupakan metode penentuan luasan secara grafis. Pada dasarnya penentuan luasan dan volume memiliki banyak cara dan metode. Kan tetapi praktikum yang dilakukan hanya menggunakan metode grafis yaitu dengan bantuan alat planimeter.

1. Pelaksanaan Praktikum

• Sediakan peta RBI dan daerah yang akan dihitung luasan nya. Dalam hal ini peta yang saya

pakai adalah peta Bondalem dengan nomor peta 1707 – 643. Sedangkan daerah yang akan dihitung luasannya adalah daerah desa Pacung dengan skala 1 : 25000

• Gambarkan bentuk daerah yang akan dihitung luasanya diatas kertas kalkir. • Foto copy kertas kalkir yang sudah digambar tersebut agar tidak rusak dan sobek.

• Bentuk persegi dengan ukuran 10 cm x 10 cm diatas sebuah kertas. Kemudian tempelkan diatas

meja yang cukup lebar untuk dilakukan pengukuran dengan menggunakan Planimeter den dilihat perbandingan antara luasan yang didapat dari alat dengan luasan yang dihitung secara matemetis. Lakukan pengukuran persegi tersebut sebanyak tiga kali.

• Cara mengoperasikan planimeter adalah :

o Pasang planimeter dengan salah satu lengan di tempatkan di tempat yang setabil dan tidak goyah

maupun berubah.

o Tempatkan ujung yang lain untuk melihat dan menelusuri sepanjang garis batas daerah yang akan

diukur. Sebelumnya garis batas luas sudah ditandai tempat awal dan ahirnya pengukuran.

o Baca angka yang terdapat dialat dengan menambahkan angka yang terdapat di bacaaan yang

(8)

o Perhatikan ujung planimeter yang berada tepat digaris batas daerah yang akan dihitung. Jalankan

ujung tersebut dengan memastikan bahwa ujung tersebut berada tepat di garis yang benar.

o Setelah ujung tersebut sampai dititik yang merupakan titik awal dan sekaligus titik akhir, maka

baca kembali angka yang didapat. Kemudian catat

• Setelah selesai mengukur daerah persegi maka selanjutnya ukur daerah peta yang akan dihitung

luasannya. Lakukan sebnyak tiga kali.

• Bandingkan hasilnya. Antara hasil pengukuran yang pertama sampai hasil pengukuran yang

ketiga diambil rata – ratanya. 2. Pengolahan Data

Dari praktikum yang telah dilakukan menghasilkan beberapa data berikut :

• Kotak - P1 = 7521 - P2 = 8536 • Peta - P1 = 8346 - P2 = 9582 - P3 = 9532 - P4 = 10756 - P5 = 0756 - P6 = 1970

Pada dasar nya metode planimetri merupakan metode perbandingan. Oleh karene itu untuk mendapatkan luasan daerah peta harus dibandingkan dengan luasan persegi. Dari data diatas maka didapat : - Luas planimeter persegi : 1015

- Luasplanimeter peta : 1224,667

- Luas persegi sebenarnya : 100 cm2

Maka.

Luas peta sebenarnya : 120,6568 Kemudian dikalikan skala

(9)

Luas peta sebenarnya : 3016420 cm2

Atau

(10)

Planimeter

Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan cara mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual dan planimeter digital. Pada laporan ini akan dibahas tentang planimeter manual

Gambar 1. Planimeter manual

Bagian-bagian planimeter :

Alat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh sendi yang

memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak. Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca pada piringan berskala yang

dihubungkan dengan roda ukur.

Keterangan:

1. Batang kutub 2. Batang pelacak

3. Kutub planimeter (tetap) 4. Sendi (engsel)

5. Jarum pelacak 6. Roda ukur berskala

(11)

7. Piringan berskala

8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)

9. Skala Nonius

Pengoperasian Planimeter

Langkah-langkah mempersiapkan alat planimeter sebelum digunakan untuk menghitung luas : 1. Letakan Peta yang akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak bisa berpindah

posisi

2. Mengeluarkan alat dari box alat 3. Mengatur panjang batang pelacak

4. Mencari posisi untuk kutub planimeter. Posisi kutub diusahakan agar batang pelacak

dapat menjangkau seluruh garis batas dengan sudut antara batang pelacak dengan batang kutuk lebih kecil dari 180⁰.

5. Setelah kutub terpasang, gerakkan mengelilingi area batas untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dari gerak roda

Langkah menghitung luas:

1. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada garis/ batas wilayah yang akan dicari luasannya.

2. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah ditentukan,

kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau mundur (berlawanan arah jarum

jam) melalui x1 sampai kembali ketitik awal (x0).

Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas, dilakukan pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari piringan berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan

pada titik akhir (x1).

Syarat dari pengukuran luas dengan planimeter yang baik adalah selisih antara bacaan di x0 dan

x1 tidak lebih dari 20

1. Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.

Penghitungan Luas dengan Planimeter

Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan pengukuran

dengan metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan titik akhir x1 dengan menggunakan

(12)

Keterangan :

La = luas area yang dicari (km2)

Lx = luas daerah dalam peta à diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter

Ly = luas kalibrasi dalam peta à diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter Lb = luas kotak kalibrasi

p = panjang (cm) l = lebar (cm)

Gambar

Gambar 1. Planimeter manual Bagian-bagian planimeter :
Gambar 3. Sketsa Peta yang diukur dan kotak yang dikalibrasi

Referensi

Dokumen terkait