• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGUKURAN LUAS PADA PETA DIGITAL MATA KULIAH GEOMATIKA 1

N/A
N/A
Veny maora Da

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PENGUKURAN LUAS PADA PETA DIGITAL MATA KULIAH GEOMATIKA 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGUKURAN LUAS PADA PETA DIGITAL MATA KULIAH GEOMATIKA 1

Dosen Pengampu

Dr. Ir. Sunar Rochmadi, M.E.S.

Disusun oleh : Kelompok 3 A - PTSP

Muhammad Bayu Setyo NIM. 19505244002 Riany Fatmabilla NIM. 21505241008 Riski Danar Fatoro NIM. 21505241031 Veny Maora Dwi A NIM. 21505241032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENANAAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2023

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan dan pertolongan penulis dalam terselesaikannya laporan dengan judul “Laporan Pengukuran Luas pada Peta Digital” dalam mata kuliah Geomatika 1.

Laporan ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran dalam proses pembuatan laporan ini. Maka dari itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Dr.Ir. Sunar Rochmadi, M.E.S selaku dosen pengampu Geomatika I.

3. Orang tua yang memberi dukungan material maupun non-material.

4. Teman-teman kelas A Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan 2021 dan semua pihak yang ikut andil dalam membantu pembuatan laporan.

Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, sehingga penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi semua pihak akan mendatang.

Yogyakarta, 10 April 2023 Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 6

1.1 Latar Belakang ... 6

1.2 Tujuan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Google Earth Pro ... 7

2.2 Pengukuran Luas ... 7

2.3 Langkah-langkah Pengukuran Luas pada Peta Digital ... 9

BAB III PEMBAHASAN ... 12

3.1 Pengukuran Luas Dibatasi Garis Berbentuk Kurva ... 12

3.2 Pengukuran Luas dari Titik Koordinat ... 13

BAB IV PENUTUP ... 15

4.1 Kesimpulan ... 15

4.2 Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(4)

iv DAFTAR TABEL

Table 1. Hasil Pengukuran Luas Pulau Sumba dengan Garis Berbentuk Kurva .. 13 Table 2. Pengukuran Luas Changi Airport dengan Titik Koordinat ... 14

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampilan Google Earth Pro ... 7

Gambar 2. Pembagian Luasan menjadi Segi Tiga ... 8

Gambar 3. Trapesium ... 8

Gambar 4. Luas dari Koordinat ... 9

Gambar 5. Contoh Pengukuran Luas Dibatasi Garis Kurva ... 10

Gambar 6. Contoh Pembacaan Koordinat Titik Sudut Luasan ... 11

Gambar 7. Pengukuran Luas Pulau Sumba 1 ... 12

Gambar 8. Pengukuran Luas Pulau Sumba 2 ... 12

Gambar 9. Pengukuran Luas Pulau Sumba 3 ... 13

Gambar 10. Pengukuran Luas Changi Airport dengan Titik Koordinat ... 13

(6)

6 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan canggih seiring dengan perkembangan zaman. Bahkan kemajuan teknologi dewasa ini sangat cepat berkembang. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini memberikan pengaruh besar terhadap beberapa aspek dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek pendidikan.

Geomatika adalah suatu kajian keilmuan dan rekayasa yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari kegiatan mengukur, menganalisis, mengelola, menyimpan dan menyajikan deskripsi dan lokasi dari data berbasis muka bumi (georeferenced) atau yang sering disebut sebagai data spasial.

Teknologi pemetaan berkembang semakin pesat pada abad ke-21 ini.

Pesatnya perkembangan teknologi pemetaan terutama pada peralatan yang digunakan dengan perkembangan metode, walaupun prinsip-prinsip dasarnya masih sama. Kecenderungan umum yang tampak pada perkembangan teknologi pemetaan adalah bergesernya peralatan mekanis dan optis ke peralatan elektronis. Sedangkan pemakainya pun bergeser dari manual ke otomatis. Perkembangan ini ditunjang oleh makin besarnya peranan teknologi elektronika dan informatika pada pemetaan, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, hingga penyajian data dan penyimpanannya.

Salah satu pengukuran dalam geomatika adalah pengukuran luas suatu daerah dengan memanfaatkan teknologi software Google Earth Pro. Dengan demikian, mahasiswa khususnya mahasiswa Teknik Sipil sebagai civitas akademika harus mampu mengaplikasikan teknologi ini guna mengikuti dan menyeimbangi perkembangan teknologi dunia.

1.2 Tujuan

a. Dapat memahmi serta mengerti cara pengukuran luas pada peta digital.

b. Dapat mengenal Google Earth Pro sebagai aplikasi untuk mengukur luasan pada peta.

c. Dapat mempratikkan penggunaan dari Google Earth Pro dalam ilmu ukur tanah.

(7)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Google Earth Pro

Gambar 1. Tampilan Google Earth Pro

Google Eearth merupakan aplikasi yang diciptakan oleh perusahaan Keyhole Inc pada 2004, sebelumnya aplikasi tersebut bernama Earth Viewer dan pada tahun 2005 terjadi perubahan nama. Saat ini Google Earth merupakan salah satu perekaman citra dengan resolusi hingga 15 x 15 m. Melihat perubahan relief suatu daerah pada masa lalu, hal tersebut dapat dilakukan dengan memeriksa tahun perekaman yang dilakukan oleh Google Earth dengan cara mengklik toolbarsShow Historical Imagenary” kemudian kita bisa menentukan tahun berapa yang ingin dimunculkan. Mendapat informasi update, dengan mengaktifkan fitur yang ada di Primary Database yang berada pada sisi kiri bawah jendela Google Earth, kita bis melihat informasi- informasi seperti foto, tempat-tempat umum, dan jalan umum yang ada di Google Earth.

2.2 Pengukuran Luas

Pengukuran luas lahan penting untuk semua aspek pengelolaan lahan dan sumberdaya alam. Kegunaan penentuan luas lahan antara lain:

a. Menentukan harga tanah

b. Mnentukan besar pajak atas tanah

c. Perencanaan pengelolaan lahan, danau, atau daerah tangkapan air d. Memperkirakan material yang digunakan untuk perkerasan

Lahan yang perlu ditentukan luasnya dapat berbentuk beraturan atau secara geometris sederhana dan dapat pula berbentuk tidak beraturan. Bentuk lahan

(8)

8 yang secara geometris sederhana dapat berupa segi tiga, segi empat atau segi banyak.

Bentuk geometri yang paling mudah untuk menghitung luas adalah segi tiga.

Luas segi tiga dapat dihitung dengan mengetahui ketiga sisinya, tanpa perlu mempertimbangkan berapa besar masing-masing sudutnya. Hal ini berbeda dengan segi empat, yang perlu mempertimbangkan apakah berbentuk persegi, persegi panjang, trapesium atau jajaran genjang.

Dengan bentuk segi tiga, dari hasil pengukuran jarak ketiga sisinya, dapat dihitung luasnya. Oleh karena itu, pada praktiknya penentuan luas segi empat atau lebih, biasanya dilakukan dengan membagi-baginya menjadi segitiga- segitiga.

Gambar 2. Pembagian Luasan menjadi Segi Tiga

Luas areal dengan bentuk yang beraturan, atau segi banyak yang semua sisinya berupa garis lurus, dapat pula ditentukan luasnya dengan membagibaginya menjadi beberapa trapesium atau segitiga. Dalam menghitung luas segitiga sebenarnya dapat pula diperlakukan sebagai trapesium dengan salah satu sisi yang sejajar panjangnya nol. Oleh karena itu, bentuk trapesium (Gambar 81) sebagai bentuk umum untuk mebagi-bagi luasan.

Gambar 3. Trapesium

Penentuan luas lahan menggunakan koordinat titik-titik batas merupakan cara yang banyak dilakukan, karena hitungan mudah dikerjakan dengan komputer.

Untuk menentukan luas, koordinat semua titik sudut pada batas luasan lahan

(9)

9 harus ditentukan lebih dahulu. Penentuan koordinat dapat dilakukan antara lain dengan:

a. Pengukuran menggunakan Global Positioning System (GPS)

b. Pengukuran poligon dengan mengukur semua sisi, semua sudut, dan satu azimuth

Gambar 4. Luas dari Koordinat

2.3 Langkah-langkah Pengukuran Luas pada Peta Digital

Pengukuran luas yang dibatasi oleh garis berbentuk kurva dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Buka Google Earth Pro.

2. Cari lokasi yang akan diukur. Pencarian dapat dillakukan dengan menggunakan Mouse Navigation atau menggunakan menu Search melalui menu View, kemudian Side Bar. Contoh, Search: Pulau Peleng, Sulawesi Tengah. Apabila peta tampak terlalu kecil, perbesar menggunakan Zoom In, sedangkan apabila tampak terlalu besar, perkecil menggunakan Zoom Out.

3. Klik menu Tools, kemudian Ruler.

4. Pilih menu Polygon atau 3D polygon pada Ruler. Mouse Navigation di-non-aktifkan.

5. Kursor ditepatkan di salah satu titik batas pulau yang diukur, kemudian diklik.

(10)

10 6. Kursor digerakkan menyelusuri batas pulau tersebut hingga kembali

ke titik awal pengukuran, lalu diklik.

7. Luas yang ditampilkan dapat dibaca.

Gambar 5. Contoh Pengukuran Luas Dibatasi Garis Kurva

Untuk menghitung luas, dilakukan pengukuran koordinat titik-titik sudut luasan yang dibatasi oleh garis-garis lurus dengan langkah sebagai berikut :

1. Buka Google Earth Pro.

2. Cari lokasi yang akan diukur. Pencarian dapat dillakukan dengan menggunakan Mouse Navigation atau menggunakan menu Search melalui menu View, kemudian Side Bar. Contoh, Search: Kualanamu Airport, Sumatera Utara. Apabila peta tampak terlalu kecil, perbesar menggunakan Zoom In, sedangkan apabila tampak terlalu besar, perkecil menggunakan Zoom Out.

3. Klik menu Tools, kemudian Ruler.

4. Mouse Navigation di-non-aktifkan.

5. Kursor ditepatkan disalah satu titik sudut di batas luasan yang diukur, kemudian diklik.

6. Baca koordinat UTM titik tersebut yang tampak di kanan bawah layar monitor dan catat dalam tabel. Gambar 95 menunjukkan contoh pembacaan koordinat titik sudut luasan, dengan X atau meter Timur = 487669,42 meter dan Y atau meter Utara = 404397,17 meter.

7. Kursor dipindahkan ke titik sudut luasan berikutnya di sebelah kanannya. Pemindahan kursor searah putaran jarum jam.

(11)

11 8. Langkah ke (5) dan (6) dilakukan untuk titik tersebut.

9. Langkah ke (7) dan (8) diakukan sehingga semua titik sudut luasan diperoleh koordinatnya.

10. Hitung luas menggunakan rumus luas dengan koordinat.

Gambar 6. Contoh Pembacaan Koordinat Titik Sudut Luasan

(12)

12 BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengukuran Luas Dibatasi Garis Berbentuk Kurva

Pengukuran luas yang dibatasi garis berbentuk kurva dilakukan pada Pulau Sumba dengan 3 kali pengukuran oleh 3 pengukur.

Gambar 7. Pengukuran Luas Pulau Sumba 1

Gambar 8. Pengukuran Luas Pulau Sumba 2

(13)

13 Gambar 9. Pengukuran Luas Pulau Sumba 3

Dari ketiga pengukuran didapatkan hasil sebagai berikut :

Table 1. Hasil Pengukuran Luas Pulau Sumba dengan Garis Berbentuk Kurva

Objek Pengukur

Luas (Km2) Luas Luas rata-

rata

Simpangan baku

Pulau Sumba

1. Riany 10905

10969,08 56,22 2. Danar 10992.16

3. Veny 11010.09 3.2 Pengukuran Luas dari Titik Koordinat

Pengukuran luas dari titik koordinat dilakukan pada Changi Airport.

Gambar 10. Pengukuran Luas Changi Airport dengan Titik Koordinat

2 1

3 4

(14)

14 Dari pengukuran menggunakan titik koordinat didapatkan hasil luasan sebagai berikut :

Table 2. Pengukuran Luas Changi Airport dengan Titik Koordinat No.

Titik

Koordinat (m)

Plus Minus

X Y

1 386359.95 146033.12

56960517823.9 55837717464.674

2 390052.05 144522.53

56702144292.461 58546656684.180

3 392341.21 150099.60

58369031819.532 59470978603.085

4 388868.67 151579.74

58564340767.413 56787705150.350

1 386359.95 146033.12

Jumlah = 230601715391.670 230720870796.219

Selisih = -119155404.549

Setengah selisih = -59577702.275

Luas = 59577702.275 m2

= 5957.7702 Ha

= 59.57 Km2

(15)

15 BAB IV

PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Pengukuran luasan dapat dilakukan dengan menggunakan Google Earth Pro, pada pengukuran ini kita dapat mengetahui luasan pada suatu wilayah. Pengukuran luasan dilakukan dengan pembatasan garis berbentuk kurva maupun dengan bantuan titik koordinat. Pada pengukuran yang dilakukan dengan garis berbentuk kurva pada Pulau Sumba didapatkan luas sebesar 10969,08 Km2 dengan simpang baku 56,22 Km2. Kemudian pada pengukuran luas dengan titik koordinat diperoleh luasan Changi Airport sebesar 59,57 Km2.

4.2 Saran

Sebaiknya pada saat melakukan pengukuran luasan harus lebih teliti sehingga pada saat pembuatan titik-titik yang akan dilakukan pengecekan tidak terjadi kemiringan dan keluar jalur yang mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat.

(16)

16 DAFTAR PUSTAKA

Pengukuran dan Perpetaan Digital. (2020). Jakarta: Kemendikbutristek.

Handoko, N. (2012). Pengukuran Luas dan Pemetaan. Scribd.

Riyadi. (2020). Pengukuran Luas. USM.

Referensi

Dokumen terkait