• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014

TENTANG

URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dengan telah diberlakukannya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Gigi

dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan dan telah

ditetapkannya Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0421/KUM/2013 tentang Pemberian Nama Bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan, maka dipandang perlu dilakukan perumusan uraian tugas unsur organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas Unsur Organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia) ;

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5055) ;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

(3)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ;

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut;

17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147 Tahun 2010 tentang

Perizinan Rumah Sakit;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 775 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Komite Medis di Rumah Sakit;

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;

21. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);

22. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun

2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1); 23. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 025 Tahun

2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 29) ;

24. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor

188.44/0421/KUM/2013 tentang Pemberian Nama Bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Provinsi Kalimantan Selatan ;

(4)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

6. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan yang selanjutnya disebut Rumah Sakit Gigi dan Mulut adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, dan tindakan medis. 7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi

Kalimantan Selatan.

8. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan.

9. Komite Medis adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.

10. Kelompok Staf Medis Fungsional adalah Kelompok Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis/Ahli di Instalasi dalam Jabatan Fungsional dan diberi tugas, wewenang oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai profesinya.

BAB II

URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

Pasal 2

(1) Rumah Sakit Gigi dan Mulut mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan gigi dan mulut secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan, pemeliharaan kesehatan, dan pengobatan penyakit gigi dan mulut serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, penelitian, dan pengembangan.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. membina dan mengoordinasikan pelaksanaan usaha pelayanan kesehatan gigi dan mulut, promotif, kuratif, preventif, dan pencegahan penyakit gigi dan mulut ;

(5)

b. merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan usaha pelayanan kesehatan dan pemulihan penyakit gigi dan mulut ;

c. merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan rehabilitasi kesehatan gigi dan mulut ;

d. merumuskan kebijakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, rawat jalan, dan rawat inap ;

e. merumuskan dan mengoordinasikan usaha pelayanan kesehatan gigi dan mulut kemasyarakatan ;

f. mengoordinasikan kebijakan pelaksanaan sistem rujukan pengobatan penyakit gigi dan mulut;

g. mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis Rumah Sakit Gigi dan Mulut dan kegiatan pendidikan riset dan penelitian tenaga kesehatan gigi dan mulut; dan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. (3) Unsur organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut terdiri atas :

a. sub bagian tata usaha; b. seksi pelayanan medik;

c. seksi keperawatan dan penunjang medis; dan d. seksi sumber daya manusia.

Pasal 3

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program dan rencana kegiatan, evaluasi dan pelaporan urusan administrasi kepegawaian, keuangan, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, kehumasan, hukum, ketatalaksanaan, dokumentasi, dan perpustakaan.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan ketatausahaan ;

b. menyiapkan bahan dan menyusun program kerja dan rencana kegiatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut ;

c. mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data Rumah Sakit Gigi dan Mulut ;

d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran, mengelola administrasi keuangan, dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan ;

e. menerima, mencatat, dan menyetorkan pendapatan yang diperoleh dari semua pelayanan ke kas daerah ;

f. menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategik dan rencana kerja Rumah Sakit Gigi dan Mulut;

g. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan mengelola administrasi kepegawaian ;

h. menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit sesuai kebutuhan ;

i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana, pengadaan, pemeliharaan, penyimpangan, distribusi, inventarisasi, dan penghapusan perlengkapan kantor ;

j. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, pengetikan, penggandaan, dan expedisi ;

(6)

k. melaksanakan urusan kebersihan, keamanan kantor, dan ruangan pelayanan, perparkiran, administrasi perjalanan dinas, keprotokolan dan kehumasan ;

l. mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, menyusun laporan akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Gigi dan Mulut ;

m. menyiapkan bahan dan memberikan telaahan dan analisa terkait dengan kebijakan yang berdampak terhadap hukum ; dan

n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 4

(1) Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas membina, mengatur, memantau, dan mengendalikan kegiatan pelayanan rawat inap, rawat jalan, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta evaluasi pelayanan rawat inap dan rawat jalan.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelayanan medik ;

b. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif dan darurat ;

c. menghimpun dan mengolah data jumlah pasien rawat inap, jalan, intensif, rawat, dan darurat ;

d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan peralatan pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ;

e. menyiapkan bahan dan menyusun standar operasional prosedur pelayanan rawat inap, jalan, intensif dan darurat ;

f. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan unsur/unit kerja terkait dalam penyusunan rencana kebutuhan, pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ;

g. menyiapkan fasilitasi kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut rawat inap, rawat jalan, intensif, dan darurat ;

h. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian atas kondisi kelayakan sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ;

i. melakukan kerja sama dengan unsur/unit kerja terkait dalam kegiatan pelayanan, inventarisasi peralatan medik, fasilitas sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ;

j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pemanfaatan peralatan medik, fasilitas sarana dan prasarana pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ;

k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan rawat inap, jalan, intensif, dan darurat ; dan

l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 5

(1) Seksi Keperawatan dan Penunjang Medik mempunyai tugas membina, mengatur, memantau, dan mengendalikan kegiatan asuhan, etika dan mutu keperawatan serta melaksanakan inventarisasi, analisis kebutuhan, penyediaan logistik, pemeliharaan dan pendistribusian sarana pelayanan medik dan keperawatan.

(7)

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan keperawatan dan

penunjang medik ;

b. menghimpun dan mengolah data tenaga perawat, penunjang medis, para medis, teknisi medis, dan non medis ;

c. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis perawatan perencanaan, kebutuhan, pemanfaatan dan penempatan tenaga perawat, medis, teknis medis dan non medis ;

d. menyiapkan bahan dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam kegiatan penyusunan kebutuhan, pemanfaatan tenaga perawat, medis, teknis medis dan non medis ;

e. melaksanakan evaluasi dalam pelayanan administrasi pasien dan pelayanan instalasi penunjang ;

f. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis asuhan, etika, dan mutu perawatan ;

g. menyiapkan bahan dan menyusun pertimbangan teknis dalam peningkatan pelayanan perawatan dan instalasi ;

h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan perawatan dan penunjang medik ;

i. menyiapkan bahan dan menyusun analisis kebutuhan, inventarisasi, penyediaan logistik, pemeliharaan dan pendistribusian sarana pelayanan medik dan keperawatan.

j. menyiapkan bahan dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam menyusun rencana penghapusan sarana dan prasaran penunjang medik yang nilai manfaatnya rendah atau yang sudah tidak dimanfaatkan ;

k. menyiapkan bahan laporan kegiatan Seksi Keperawatan dan Penunjang Medik dalam berbagai bentuk ; dan

l. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 6

(1) Seksi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan ketenagaan rumah sakit, penelitian dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan.

(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan,

pendidikan dan pelatihan ketenagaan rumah sakit, penelitian, dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan ;

b. menghimpun dan mengolah data pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga medik, perawat dan non medik ;

c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelatihan tenaga medis dan non medis rumah sakit;

d. memfasilitasi penyelenggaraan penelitian dan pendidikan Kedokteran Gigi, akademi serta lembaga pendidikan lainnya ;

e. melaksanakan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non medis rumah sakit ;

(8)

f. menyiapkan bahan administrasi fasilitasi serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan medis rumah sakit;

g. menyiapkan bahan dan data personil tenaga medis calon peserta pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non medis ;

h. menyiapkan bahan dan menyusun modul/materi pelatihan sesuai norma dan standar waktu program pelatihan ;

i. melaksanakan pembinaan, pengurusan, pemantauan dan evaluasi

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan non medis rumah sakit ;

j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan, pendidikan dan pelatihan ketenagaan rumah sakit, penelitian dan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan secara periodik ; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP Pasal 7

Ketentuan lebih lanjut mengenai yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Pasal 8

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Ditetapkan di Banjarmasin

pada tanggal 26 Februari 2014

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, ttd

H. RUDY ARIFFIN

Diundangkan di Banjarbaru pada tanggal 26 Februari 2014

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, ttd

MUHAMMAD ARSYADI

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 NOMOR 12

Referensi

Dokumen terkait

Juz ‘Amma yang dimaksud disini adalah surat-surat pendek dari Juz 30 dalam Al-Qur’an. Dengan demikian pengertian menghafal Juz ‘Amma adalah suatu upaya yang siswa lakukan

Dari hasil analisis ini dapat diketahui bahwa dengan adanya objek wisata Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. ©Ramdan Gumelar 2015 Universitas

downline. Setelah mengajak orang tersebut menjadi downline kita, maka identitas orang tersebut kita daftarkan ke upline dengan cara SMS. Dalam mendaftarkan

(2015) Hasil ini kemungkinan terjadi karena walaupun perusahaan berada di tengah persaingan pasar yang ketat, manajemen yang menerapkan strategi bisnis diferensiasi

Tujuan penelitian ini untuk membangun sistem informasi pendaftaran pasien berobat pada rumah sakit khusus paru-paru palembang berbasis android, agar mempermudah para

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, perlu

terbatas (PT), lain halnya dengan izin usaha sebagai lembaga Keuangan Mikro Syariah. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, setiap Bank pasti berorientasi pada