• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V MIN MEDAN SUNGGAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V MIN MEDAN SUNGGAL."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V MIN MEDAN SUNGGAL

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

MAULANA ARAFAT LUBIS

NIM. 8146181017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

ABSTRACT

Maulana Arafat Lubis (2016). Development of teaching material of Comic based Problem Based Learning model to increase civic education learning outcomes of V grade student MIN Medan Sunggal. Thesis, Medan : Basic Education Study Program Pascasarjana, State University of Medan.

This research aims to develop teaching materials of a joint decision of comic material form V grade. This is done because the reading interests of students is still low and student learning outcomes is still relatively low, including V grade students MIN Medan Sunggal districts Medan Sunggal . In addition, the textbooks of Citizenship Education (Civics) circulating in schools still use formal language and descriptive so as not to provide an understanding for students . This has an impact on the interest and motivation to learn to Civics students who are not lack of learning the material and the results of the joint decision of students is low.

Subject of this research was V grade students MIN Medan Sunggal District Medan Sunggal on second semester in academic year 2015/2016. Kinds of this research was development reseach (Research and Development/ R&D) ADDIE. The steps that were done were (1) Analizing of Teacher and Student Need, (2) comic Design, (3) Development , (4) Implementation, (5) Evaluation . Data collection techniques used in this research were (1) Data Analysis validity of comic teaching Materials, (2) Analysis data of achievement test, (3) Analysis of the increase in achievement test, (4) analysis of the effectiveness of the application of teaching materials comics.

The results of this study indicate that the comic based on the results of the validation conducted by five experts , namely two expert of Civics material to obtain a percentage value of 91.0 % , one expert of illustrations with a value of 92.5 % , and two linguists with a value of 88,3 %. Similarly, the test results of student learning using the validity of product moment. The mean score on the acquisition of first tests in class V-B prior to use teaching materials developed an average yield of 15.8 pretest and posttest 30.1. While in class V-C after using teaching materials developed to obtain an increase in the average value of 81.8. Based on observations of the activities of teachers, students, the impression of the teacher, student responses, and student learning outcomes that includes completeness of interest and classical , then the application of the comic declared effective and excellent.

The logical consequence of the application of comics and problem based learning models implicated in the increased interest, attention, participation student learning outcomes and can make learning more interactive and effective in achieving the learning objectives.

(6)

i

ABSTRAK

Maulana Arafat Lubis (2016). Pengembangan Bahan Ajar Komik Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar bentuk komik materi keputusan bersama kelas V. Penelitian ini dilakukan karena minat membaca siswa masih rendah dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah, termasuk pada siswa kelas V MIN Medan Sunggal kecamatan Medan Sunggal. Selain itu, buku pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang beredar di sekolah masih menggunakan bahasa formal dan deskriptif sehingga belum memberikan pemahaman bagi siswa. Hal ini berdampak pada minat dan motivasi belajar PKn siswa yang kurang dan hasil belajar materi keputusan bersama siswa yang rendah.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MIN Medan Sunggal kecamatan Medan Sunggal pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( Research and Development/ R&D), ADDIE. Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah (1) Analisis kebutuhan guru dan siswa, (2) Desain komik, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, (5) Evaluasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis data validitas bahan ajar komik, (2) Analisis data tes hasil belajar, (3) Analisis peningkatan tes hasil belajar, (4) Analisis efektivitas penerapan bahan ajar komik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komik berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh 5 orang pakar, yakni 2 ahli bidang materi PKn dengan memperoleh nilai persentase 91,0%, 1 ahli bidang ilustrasi gambar dengan nilai 92,5%, dan 2 ahli bahasa dengan nilai 88,3% . Demikian pula dengan tes hasil belajar siswa yang menggunakan validitas product moment. Rerata perolehan skor pada tes awal di kelas V-B sebelum menggunakan bahan ajar yang dikembangkan hasil rata-rata pretes 15,8 dan postes 30,1. Sedangkan di kelas V-C sesudah menggunakan bahan ajar yang dikembangkan terjadi peningkatan dengan memperoleh nilai rata-rata 81,8. Berdasarkan pengamatan aktivitas guru, siswa, kesan guru, respon siswa, dan hasil belajar siswa yang meliputi ketuntasan tujuan dan klasikal, maka penerapan komik dinyatakan efektif dan sangat baik.

Konsekuensi logis dari penerapan komik dan model problem based learning berimplikasi pada meningkatnya minat, perhatian, partisipasi, hasil belajar siswa dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT

Karena atas hidayah dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis

ini yang merupakan salah satu syarat bagi peneliti untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada Fakultas Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan dengan sebaik mungkin.

Teristimewa peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda

H. Salman Lubis (Alm) dan Ibunda Hj. Dahrany yang selalu berkorban demi

kesuksesan dan kebahagiaan anaknya, dan juga kepada segenap abang-abang dan

kakak-kakak tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kesabaran

telah menuntun peneliti untuk bersabar dan tawakal menghadapi tantangan dalam

penulisan tesis ini.

Selama dalam proses penyelesaian tesis ini banyak kendala yang

dihadapi peneliti namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari

berbagai pihak terutama Ibu Dr. Reh Bungana Br. Perangin-angin, M.Hum. selaku

Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Dosen

Pembimbing II yang penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing dan

memotivasi peneliti untuk menyempurnakan penelitian yang dilakukan.

Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang

(8)

iv

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar

dan Ibunda Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi

Pendidikan Dasar.

4. Ibu Dr. Reh Bungana Br. Perangin-angin, M.Hum. dan Bapak Dr. Deny

Setiawan, M.Si. selaku dosen pembimbing tesis yang telah mendampingi,

membimbing, serta memotivasi penulis dari sejak awal hingga selesainya

tesis ini dengan baik sesuai yang diharapkan.

5. Bapak Dr. Hidayat, M.Si. sebagai narasumber I dan penguji, Bapak

Dr. R. Mursid, M.Pd. sebagai narasumber II dan penguji, Bapak

Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd. sebagai narasumber III dan penguji

yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun demi

penyempurnaan tesis ini.

6. Bapak H. Sudarmadi sebagai ajudan Rektor Universitas Negeri Medan

yang telah membantu peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan tesis

ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Dasar PPs yang telah banyak

memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada

(9)

v

8. Bapak Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum. sebagai validator bahasa, Bapak

Drs. Halking, M.Si. sebagai validator materi Pendidikan

Kewarganegaraan, Bapak Adek Cerah Kurnia Azis, S.Pd., M.Pd. sebagai

validator ilustrasi gambar, Bapak Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd.

sebagai validator materi Pendidikan Kewarganegaraan, dan Ibu Tasnim

Lubis, S.Pd.I., M.Hum. sebagai validator bahasa yang telah membantu

peneliti untuk berkarya.

9. Kepada Seluruh Staff Pegawai PPs UNIMED terkhusus Bang Hizrah

Syahputra Harahap yang telah banyak membantu peneliti dalam

kemudahan pengolahan dan pengumpulan berkas-berkas.

10. Ibu Azizah, S.Ag selaku Kepala Sekolah MIN Medan Sunggal yang telah

memberikan izin pelaksanaan penelitian, bimbingan, dan semangat serta

Bapak dan Ibu guru MIN Medan Sunggal yang telah banyak memberikan

bantuan dan kerjasama selama peneliti melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

11. Siswa-siswi tercinta MIN Medan Sunggal yang telah banyak

menginspirasi peneliti dan memberikan pengalaman nyata bagi peneliti

dalam mengemban tugas menjadi guru.

12. Ayahanda Alm. H. Salman Lubis dan Ibunda Hj. Dahrany yang ikhlas

berjuang lahir bathin demi peneliti, sabar mendengarkan keluh kesah

peneliti, memberikan semangat baik berbentuk riil maupun materiil, dan

tak henti-hentinya berdo’a untuk keberhasilan dan kebahagiaan peneliti.

13. Terkhusus buat saudara sekandung seperjuangan peneliti, Abang Torkis

(10)

vi

S.Ag/ Istri, Kakak Latifah Lubis, S.Sos/ Suami, Nuraidah Lubis/ Suami

tercinta yang telah ikut membantu, memberikan motivasi, dan do’a bagi

peneliti.

14. Tercinta Adinda Nashran Azizan yang telah dengan sepenuh hati

mendampingi, menemani, dan meringankan beban peneliti dalam

penyusunan tesis ini.

15. Terkasih kepada teman-teman kelas A1-Reguler angkatan 2014 yang

telah berbagi suka maupun duka bersama peneliti selama mengikuti

perkuliahan. Khususnya teman teman yang sangat membantu dalam

penelitian ini Suci Perwita Sari M.Pd; Waliyul Maulana Siregar, M.Pd;

Isma Yunita, M.Pd; Mutia Sari, M.Pd; dan teman-teman lain yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

16. Terkhusus kepada sahabat tercinta Muslim Nst, M.Hum Ichsan Alwafi,

S.Kom, Fandi Setiawan, S.Pd, dan Winda Lestari Siregar S.Pd.I yang

selalu memberikan dukungan penuh kepada peneliti.

17. Teristimewa kepada Abang kelas PPs UNIMED, Sujarwo S.Pd., M.Pd

yang telah membantu, memberikan saran, masukan, dan dukungan tiada

henti-hentinya kepada peneliti.

18. Dan kepada seluruh kawan-kawan yang tidak dapat disebutkan satu per

satu, yang sudah setia memberikan dukungan.

Peneliti menyadari masih banyak kesalahan baik isi maupun penulisan.

Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat

(11)

vii

peneliti terima dari berbagai pihak, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga tesis ini

bermanfaat bagi peneliti serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran

dalam dunia pendidikan.

Medan, 24 Maret 2016 Penulis,

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V MIN Medan

Sunggal Tahun Pelajaran 2015/2016 ... 4

Tabel 2.1 : Aspek-Aspek Kemampuan Peserta Didik ... 12

Tabel 2.2 : Peran Guru dan Peserta Didik dalam PBL ... 27

Tabel 2.3 : Sintaks Model PBL ... 31

Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Komik Oleh Validator Ahli Materi ... 64

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Komik Oleh Validator Ahli Ilustrasi Gambar ... 65

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Komik Oleh Validator Ahli Bahasa. ... 66

Tabel 3.4 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 67

Tabel 3.5 : Kisi-kisi Lembar Pengamatan Guru ... 68

Tabel 3.6 : Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 69

Tabel 3.7 : Deskripsi Kategori Validitas Butir Soal ... 72

Tabel 3.8 : Hasil Analisis Validitas Tes ... 72

Tabel 3.9 : Deskripsi Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 74

Tabel 3.10 : Hasil Uji Reliabilitas Tes ... 75

Tabel 3.11 : Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen ... 76

Tabel 3.12 : Deskripsi Kategori Daya Pembeda ... 77

Tabel 3.13 : Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda ... 77

Tabel 4.1 : Hasil Validasi Bahan Ajar Komik Oleh Drs. Halking, M.Si Ahli Materi PKn ... 86

Tabel 4.2 : Hasil Validasi Bahan Ajar Komik Oleh Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd Ahli Materi PKn ... 87

Tabel 4.3 : Hasil Validasi Bahan Ajar Komik Oleh Adek Cerah Kurnia Azis, S.Pd., M.Pd Ahli Ilustrasi Gambar ... 88

Tabel 4.4 : Hasil Validasi Bahan Ajar Komik Oleh Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum Ahli Bahasa ... 89

Tabel 4.5 : Hasil Validasi Bahan Ajar Komik Oleh Tasnim Lubis, S.Pd.I., M.Hum Ahli Bahasa ... 90

Tabel 4.11 : Statistik Deskriptif Hasil Belajar PKn ... 104

Tabel 4.12 : Hasil Gain Score Tes Hasil Belajar Kelas V-B ... 108

(13)

xii

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Contoh Sampul Depan Komik ... 42

Gambar 2.2 : Contoh Panel Komik ... 43

Gambar 2.3 : Contoh Parit ... 43

Gambar 2.4 : Sudut Pandang Eye Level. ... 44

Gambar 2.5 : Contoh Close Up ... 45

Gambar 2.6 : Contoh Narasi. ... 45

Gambar 2.7 : Contoh Balon Kata. ... 46

Gambar 2.8 : Contoh Symbolia. ... 47

Gambar 2.9 : Contoh Halaman Isi Komik. ... 47

Gambar 3.1 : Model Penelitian dan Pengembangan ADDIE ... 60

Gambar 4.1 : Diagram Hasil Belajar PKn Siswa ... 105

Gambar 4.2 : Lokasi Penelitian ... 115

Gambar 4.3 : Guru Membagikan Soal Pretes ... 116

Gambar 4.4 : Guru Membagikan Bahan Ajar Komik ... 116

Gambar 4.5 : Guru Membimbing Siswa Cara Membaca Bahan Ajar Komik ... 117

Gambar 4.6 : Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran ... 118

Gambar 4.7 : Siswa Mempraktekkan Pemilu ... 119

Gambar 4.8 : Guru Membimbing Siswa ... 120

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus... 129

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 132

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Komik Oleh Ahli Materi (PKn) ... 144

Lampiran 4 : Instrumen Penilaian Komik Oleh Ahli Ilustrasi Gambar 147 Lampiran 5 : Instrumen Penilaian Komik Oleh Ahli Bahasa ... 150

Lampiran 6 : Sintaks Model Problem Based Learning ... 153

Lampiran 7 : Instrumen Lembar Observasi Guru ... 154

Lampiran 8 : Instrumen Lembar Observasi Siswa ... 156

Lampiran 9 : Lembar Kesan Guru ... 158

Lampiran 10 : Hasil validasi perhitungan ... 159

Lampiran 11 : Tingkat kesukaran ... 160

Lampiran 12 : Daya beda tes... 161

Lampiran 13 : Tabel rangkuman dan reliabilitas ... 162

Lampiran 14 : Soal Setelah Valid Pretes dan Postes ... 163

Lampiran 15 : Penilaian Tes Hasil Belajar oleh Validator Ahli ... 164

Lampiran 16 : Hasil Penilaian Komik Oleh Ahli Materi (PKn) ... 168

Lampiran 17 : Hasil Penilaian Komik Oleh Ahli Materi (PKn) ... 172

Lampiran 18 : Hasil Penilaian Komik Oleh Ahli Ilustrasi Gambar ... 176

Lampiran 19 : Hasil Penilaian Komik Oleh Ahli Bahasa ... 180

Lampiran 20 : Hasil Penilaian Komik Oleh Ahli Bahasa ... 184

Lampiran 21 : Hasil Pretes Siswa Kelas V-B ... 188

Lampiran 22 : Hasil Pretes Siswa Kelas V-C ... 189

Lampiran 23 : Hasil Postes Siswa Kelas V-B ... 190

Lampiran 24 : Hasil Postes Siswa Kelas V-C ... 191

Lampiran 25 : Perolehan Nilai Pretes dan Postes Kelas V-B ... 192

Lampiran 26 : Perolehan Nilai Pretes dan Postes Kelas V-C ... 193

Lampiran 27 : Hasil Gain Score Tes Hasil Belajar Siswa Kelas V-B .... 194

Lampiran 28 : Hasil Gain Score Tes Hasil Belajar Siswa Kelas V-C .... 195

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan

suatu bangsa sebab pendidikan merupakan instrumen utama pengembangan SDM.

Pengembangan SDM ini bukan hanya berdasarkan kualitas seseorang dalam

menguasai suatu keterampilan khusus, namun terlebih lagi dapat menjadi manusia

yang dapat diandalkan (desirable person quality).

Untuk membentuk manusia agar dapat diandalkan, maka diperlukan

sebuah pengetahuan yang berperan dalam pembentukan karakter dan watak luhur

seseorang. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 22 Tahun 2006 tentang mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn). Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

bahwasanya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD

1945. Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. Selain itu PKn juga merupakan

mata pelajaran yang memiliki fokus pada pembinaan karakter warga Negara

dalam perspektif kenegaraan, dimana diharapkan melalui mata pelajaran ini dapat

terbina sosok warga Negara yang baik (good citizenship).

(17)

2

Pentingnya PKn diajarkan di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah

Ibtidaiyah (MI) agar siswa sejak dini dapat memahami dan mampu melaksanakan

hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,

terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945

(Susanto, 2013:233).

Berdasarkan UUD 1945 Nomor 20 Tahun 2003, bahwasanya tujuan PKn

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sebagai berikut :

(1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan; (2) berparisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti

korupsi; (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesa agar dapat hidup bersama

dengan bangsa-bangsa lainnya. (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi (Setiawan, 2015:12).

Berdasarkan pemahaman ini, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah

pembelajaran PKn dikatakan berhasil apabila siswa telah mampu menguasai

berbagai penanaman sikap dan karakter demokratis, positif, kritis, dan rasional

dalam menanggapi kemajuan teknologi baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Berdasarkan tingkat kognitif siswa, maka sebuah pembelajaran dikatakan telah

berhasil jika 80% siswa telah mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan

(18)

3

Namun berdasarkan hasil observasi di MIN Medan Sunggal khususnya

di kelas V, dalam pembelajaran di kelas guru lebih banyak mengandalkan buku

paket. Seringnya bahan ajar yang bersifat textbook center (berpusat pada buku

pelajaran) selalu diaplikasikan guru dalam pembelajaran yang bersifat sosial

seperti pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya materi

keputusan bersama. Pernyataan ini didukung dengan aktivitas guru dalam

mengajar masih menerapkan model pembelajaran konvensional dan metode

ceramah yang sering diterapkan. Guru menerangkan kemudian siswa mencatat

hal-hal yang dianggap penting. Siswa hanya pasif mendengarkan uraian materi,

menerima, dan menelan begitu saja ilmu atau informasi dari guru.

Selain itu, pemanfaatan bahan ajar yang tidak berganti dari tahun

ketahun, penggunaan buku paket yang tidak efektif, dimana guru hanya melihat

contoh-contoh soal saja tanpa mengembangkan buku paket itu sendiri pada saat

proses kegiatan pembelajaran. Permasalahan tersebut dapat mempengaruhi

rendahnnya kompetensi siswa dalam memahami materi yang terdapat pada

pelajaran PKn seperti kebebasan berorganisasi, peraturan perundang-undangan

tingkat pusat dan daerah, pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) dan yang khususnya pada materi Keputusan Bersama. Hal ini

berdampak buruk bagi siswa misalnya hasil belajar siswa untuk belajar PKn.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di MIN Medan Sunggal

tergambar bahwa pelaksanaan pembelajaran masih memprihatinkan. Dalam

pembelajaran PKn, proses pembelajaran hanya menciptakan siswa yang mampu

menguasai teori secara kognitif yakni pemahaman dan ingatan saja, tetapi jarang

(19)

4

berbagai pernyataan diatas maka wajar kiranya hasil belajar siswa masih rendah.

Hal tersebut didukung dengan pemerolehan hasil belajar PKn siswa kelas V T.P

2015/2016 pada semester I, yaitu :

Tabel 1.1 Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal Tahun

Pelajaran 2015/2016

No. Nilai Sumatif

PKn Tuntas Siswa Siswa Tidak Tuntas Ketuntasan Persentase

1 V-A 8 7 53,0 %

2 V-B 10 12 48,3 %

3 V-C 8 15 46,2 %

Jumlah 26 34 49,1 %

(Sumber : Tata Usaha MIN Medan Sunggal)

Berdasarkan tabel 1.1. di atas, syarat ketuntasan adalah 80% siswa harus

mencapai nilai 70. Namun, terlihat bahwa di kelas V-A sebanyak 8 orang (53%)

siswa yang tuntas, V-B sebanyak 10 siswa (48,3%) yang tuntas, V-C sebanyak 8

siswa (46,6%) yang tuntas. Jika diakumulasikan siswa yang mampu mencapai

KKM sebanyak 49,1 %. Hal ini membuktikan bahwa nilai siswa masih berada di

bawah KKM.

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, guru perlu

mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran. Selanjutnya selain

menentukan kriteria pencapaian hasil belajar, guru juga perlu menentukan

instrumen beserta kriteria keberhasilannya. Hal ini perlu dilakukan, sebab dengan

kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang harus dilakukan siswa dalam

mempelajari isi atau bahan pelajaran. Maka dalam pembelajaran khususnya mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) siswa dituntut untuk memiliki hasil

(20)

5

Untuk meningkatkan hasil belajar dan menunjang minimnya ranah

kognitif dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru tidak lagi sekedar

menyampaikan materi saja. Namun lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai

fasilitator, manajer, mediator, dan motivator bagi siswanya. Untuk itu, guru

dengan berbagai keahlian pedagogik yang dimilikinya harus mampu menciptakan

pembelajaran semenarik mungkin dan tepat pada sasaran. Pembelajaran yang

dimaksud bukan hanya meliputi model dan cara mengajar guru, melainkan

kelengkapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus dirancang

sendiri.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dalam menyusun

RPP adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar penting

dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari

kompetensi yang ingin dicapainya. Kompetensi mengembangkan bahan ajar

idealnya telah dikuasai guru secara baik, namun pada kenyataannya masih banyak

guru yang belum menguasainya, sehingga dalam melakukan proses pembelajaran

masih banyak yang bersifat konvensional. Dampak dari pembelajaran

konvensional ini antara lain aktivitas guru lebih dominan dan sebaliknya siswa

kurang aktif karena lebih cenderung menjadi pendengar. Kemudian, pembelajaran

yang dilakukannya juga kurang menarik karena pembelajaran kurang variatif.

Selain itu, guru masih saja bersifat textbook center (berpusat pada buku pelajaran)

saja, sehingga sumber belajar siswa hanya sebatas dari buku. Selain berpusat pada

buku pelajaran, siswa juga kurang memahami maksud dari materi yang terdapat

(21)

6

siswa dalam memahami ketika proses kegiatan belajar berlangsung, padahal

banyak bahan ajar untuk mendukung minat belajar siswa.

Bahan ajar terdiri dari berbagai macam seperti buku pelajaran, modul

maupun leaflet. Namun bahan ajar yang bersifat buku pelajaran, modul maupun

leaflet sudah dianggap mulai usang dan membosankan. Hal tersebut disebabkan

bahan ajar cetak tersebut hanya berisi materi-materi dengan pembahasan yang

kurang membuat siswa lebih meminati pelajaran dan minimnya contoh gambar,

sehingga tidak menimbulkan rasa ketertarikan pada siswa untuk membacanya.

Guru luput dari bahan ajar cetak lainnya, seperti Komik. Komik merupakan salah

satu media cetak yang sangat diminati para pembacanya khususnya anak Sekolah

Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Komik yang di dalamnya terdapat selembaran kertas yang berisi tulisan

dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti, dan

gambar-gambar yang sederhana dan Komik juga digunakan untuk memberikan keterangan

singkat tentang suatu masalah. Rohani berpendapat bahwa Komik pembelajaran

merupakan media yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam

memahami suatu materi, yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga bersifat informatif dan edukatif. Komik juga

bukan sekedar gambar saja, akan tetapi ada suatu pesan pembelajaran di dalamnya

(Lesmono Dkk, 2012:101).

Kebutuhan guru sekarang ini adalah buku pelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran maupun indikator yang akan dicapai siswa. Sehingga guru

mudah untuk menyampaikan materi dan konsep kepada siswa, maka perlu

(22)

7

pada mata pelajaran PKn. Sedangkan kebutuhan belajar siswa sekarang ini adalah

buku pelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga guru mudah

untuk menyampaikan materi dan konsep kepada siswa, maka perlu dilakukan

pengembangan bahan ajar komik khususnya materi keputusan bersama.

Untuk menunjang jalannya penggunaan bahan ajar komik dalam proses

pembelajaran, ternyata model pembelajaran juga merupakan komponen yang

sangat berperan penting untuk terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan

efesien. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat mendorong tingkat

keberhasilan hasil belajar siwa, seperti: model Problem Based Learning

(Pemecahan Berbasis Masalah), Problem Posing (Pengajuan Masalah),

Probing-Prompting (mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman), Means-Ends Analysis

(pemikiran sistem dalam penerapannya merencanakan tujuan keseluruhan) ,dan

Picture And Picture (menggunakan gambar). Pada model-model pembelajaran

tersebut sangat ditekankan pada kegiatan kooperatif siswa, mulai dari kegiatan

mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, analisis, dan

mengkomunikasikan kembali. Semuanya dilakukan secara kelompok dan secara

kontekstual. Sehubungan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

khususnya materi keputusan bersama didominasi pada keadaan sosial sehingga

model problem based learning sangat cocok untuk diterapkan dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Problem based learning merupakan

model pembelajaran pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

masyarakat dan siswa dituntut untuk mampu memecahkan masalah tersebut

secara kooperatif. Dalam penelitian ini, maka diangkat melalui materi keputusan

(23)

8

hanya mampu menyebutkan pengertian dan tata cara pelaksanaan pemilu secara

teoritis tanpa mengetahui bagaimana tata cara pemilu secara langsung. Selain itu,

siswa kurang mengerti maksud keputusan bersama dan bagaimana tata cara dalam

memilih seorang pemimpin.

Berdasarkan hal tersebut, model PBL sangat berperan dalam membantu

pemahaman siswa dalam memahami tentang tata cara pemilu atau mengambil

keputusan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam menerapkan

model tersebut. Selain itu bahan ajar juga penting dalam mendorong suksesnya

penerapan model PBL dalam meningkatkan pemahaman siswa lebih mendalam.

Tidak tersedianya bahan ajar dan model pembelajaran yang relevan untuk

digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka fokus utama penelitian

ini adalah peneliti memproduksikan/ membuat bahan ajar Komik sebagai salah

satu alternatif dalam mengatasi masalah hasil belajar yang digunakan melalui

model problem based learning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

kelas V di MIN Medan Sunggal. Berdasarkan penjelasan di atas, maka di angkat

penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Komik Berbasis Model

Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa

Kelas V MIN Medan Sunggal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang hanya menyentuh

(24)

9

2. Bahan ajar kurang menarik hanya berpedoman pada buku cetak.

3. Guru kurang memahami penerapan model pembelajaran dalam kegiatan

pembelajaran.

4. Minimnya pengembangan bahan ajar pada PKn materi keputusan bersama.

5. Guru kurang menyadari akan pentingnya menyusun perangkat pembelajaran

maupun pelaksanaan pembelajaran khususnya penggunaan model dan bahan

ajar dalam pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan keseluruhan masalah yang telah diidentifikasi di atas maka

fokus masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada pengembangan

bahan ajar Komik untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan

siswa pada materi keputusan bersama di kelas V menggunakan model problem

based learning.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah rancangan bahan ajar bentuk komik yang dikembangkan

berbasis model Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn pokok

bahasan keputusan bersama?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar PKn siswa yang menggunakan bahan

ajar komik berbasis model Problem Based Learning?

(25)

10

1.5 Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui:

1. Bahan ajar komik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang

bercirikan model Problem Based Learning pokok bahasan keputusan bersama.

2. Peningkatan hasil belajar PKn siswa yang menggunakan bahan ajar komik

berbasis model Problem Based Learning.

3. Efektivitas penerapan bahan ajar komik yang dikembangkan.

1.6 Manfaat Penelitian

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu dan

pengetahuan khususnya pembelajaran PKn di Sekolah. Selain itu, hasil penelitian

diharapkan juga bermanfaat dan memperkaya sumber kepustakaan dan dapat

disajikan sebagai bahan acuan dan penelitian lebih lanjut di masa yang akan

datang.

Secara praktis, manfaat penelitian ini adalah :

1) Bagi guru yaitu bentuk tindakan nyata membantu usahnya dalam

meningkatkan hasil belajar PKn.

2) Bagi siswa yaitu sebagai peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan

pembelajaran yang lebih baik dengan dimilikinya pengalaman dan kemampuan

mengatasi permasalahan yang menghambat keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran di dalam kelas dan sekaligus pengalaman dan kemampuan

bekerja merancang melaksanakan dan mengevaluasi penelitian tindakan kelas.

3) Bagi pengelola pendidikan yaitu sebagai masukan berupa hal-hal yang dapat

menjadi pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan pendidikan

(26)

122

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Mengacu pada rumusan masalah, analisis data, dan pembahasan dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Rancang model bahan ajar komik yang dikembangkan menggunakan model

problem based lerning sangat baik berdasarkan penilaian oleh para validator.

Validator terdiri atas lima validator ahli tersebut, empat validator memberikan

kriteria penilaian sangat baik pada bahan ajar komik, yakni validator materi

PKn dua orang dengan nilai persentese 91,0%, ilustrasi gambar satu orang

dengan nilai persentase 92,5%, dan bahasa dua orang dengan nilai persentase

88,3 %. Maka dapat disimpulkan bahwasanya bahan ajar komik tersebut sudah

dapat digunakan.

2. Hasil belajar siswa dengan bahan ajar komik yang dikembangkan melalui

model problem based learning mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan

pada hasil rata-rata gain score pretes dan postes pada kelas V-B sebelum

menggunakan komik yaitu 14,3. Sedangkan pada kelas V-C yang sudah

menggunakan bahan ajar komik memiliki nilai rata-rata gain score 61,1. Maka

dapat dikatakan bahwa penggunaan bahan ajar komik berbasis model problem

based learning dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya pada pelajaran

Pendidikan Kewarganegaran materi keputusan bersama.

3. Efektivitas sebelum melakukan penerapan bahan ajar komik memiliki rata-rata

N-gain 0,16. Sedangkan setelah melakukan penerapan bahan ajar yang

dikembangkan dalam pembelajaran PKn menggunakan model problem based

(27)

123

learning mempunyai kriteria tinggi. Hal ini berdasarkan pada hasil rata-rata

N-Gain yaitu 0,77 dengan kriteria tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

5. 2.1. Saran untuk Guru

Guru disarankan untuk memanfaatkan buku komik ini secara optimal.

berguna untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan mempermudah siswa

memahami konsep-konsep pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

5.2.2. Saran untuk Siswa

Siswa disarankan untuk menggunakan buku komik yang dikembangkan

oleh peneliti. Penggunaan komik ini diyakini dapat membantu

menumbuhkembangkan minat membaca siswa dan meningkatkan pemahaman

siswa terhadap konsep materi keputusan bersama. Sehingga dengan pemahaman

ini diharapkan hasil pembelajaran dapat lebih meningkat.

5.2.3.Saran untuk Peneliti lain

Peneliti lain disarankan untuk mempertimbangkan prosedur

pengembangan bahan ajar pada penelitian ini. Penelitian ini diharapkan mampu

menginspirasi peneliti lain untuk mengembangkan bahan ajar PKn demi

memenuhi kebutuhan siswa akan sebuah media PAIKEM yang bermutu.

Uji efektivitas bahan ajar dilakukan tanpa kelas pembanding. Guna

mendapatkan gambaran utuh mengenai efektivitas bahan ajar, selanjutnya perlu

dilakukan penelitian quasi eksperimen untuk keseluruhan isi produk dengan

(28)

124

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arfiliana. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Bentuk Komik dan Lembar Kerja

Siswa dengan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 060843 Kecamatan Medan Barat. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Asyhar, H. R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persada.

Arnita Sinaga, Herty. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Teks Eksplasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Talawi. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Aslamiah Ritonga, Soybatul. 2015. Peningkatan Aktivitas Belajar dan

Keterampilan Sosial Pada Pelajaran IPS dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas IV SDN 112165 Aek Nabara. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

_____ . 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

_____ . 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan

Sosial. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darwis, Umar. 2012. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw Berbantuan Media IT dan Interaksi Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD 064987 Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat

(29)

125

Fauzi, K.M.S. 2002. Pendekatan Matematika Realistik pada Pokok Bahasan

Pembagian di SD. Tesis. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.

Gagne, Dkk. 2005. Principles of instructional design (5th ed.). Belmont, CA:

Thomson/ Wadsworth.

Januszewski, A., Molenda, M. 2008. Educational Technology. New York:

Lawrence Erlbaum Associates.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

Offset.

McCloud, Scott. 2001. Understanding Comics atau Memahami Komik, terjemahan

S.Kinanti. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Maharsi, Indiria. 2011. Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata

Buku.

Mascelli, Joseph V. 1997. The Five C’S of Sinematrography: Motion Picture

Filming Technique Simplified atau Angle-Kontiniti-Editing-Close Up-Komposisi dalam Sinematografi, terjemahan HMY Biran. Jakarta: Yayasan Citra.

Mediagus. 2012. Perangkat Pembelajaran Komik. Padang: Jurusan Seni Rupa

Fakultas Bahasa dan Seni UNP.

Mona, Zulia. 2012. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi

Operasi Pecahan dengan Menerapkan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V MIS AR-RAHMAN Bubun T.A 2011/2012. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Masdiono, Toni. 2007. 14 Jurus Membuat Komik. Jakarta: Kreatif Media.

Mayer, R. E. 2008. Learning and Instruction. New Jersey: Pearson Education, Inc.

_____ . 2001. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning. University of

California, Santa Barbara, (online),

(30)

126

_____ . 2003. The Promise of Multimedia Learning: Using The Same

Instructional Design Methods Across Different Media. Learning and

Instruction.13.125-139.

http://sam.arts.unsw.edu.au/media/File/MayerMediaMethod03.pdf. Diakses 1 Oktober 2015.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Purnamasari, Evi Nur Eka. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Video

Pembelajaran Terhadap Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude, Karanglewas, Banyumas. Skripsi. Yogyakarta: FIP UNY.

Riska, Tim. 2010. Pengembangan Media Komik Pembelajaran Kontekstual dan

Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Matematika SMPN Kecamatan Stabat. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana.

Santrock, J.W. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Sitepu, B.P. 2014. Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sapto D, Ikhwan & Sudarsih. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/ MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulhan, Najib Dkk. 2008. Mari Belajar Pendidikan Kewarganegaraan: Untuk SD/

MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Samin Lubis, Mara. 2011. Telaah Kurikulum. Medan: Citapustaka Media Perintis.

Setiawan, Deny. 2015. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: Larispa

Indonesia.

Setiawan, Deny. 2015. Ilmu Kewarganegaraan. Medan: Larispa.

Setiawan, Deny. 2013. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan: Unimed

Press.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Shoimin, A. & KR, Rose. (Ed). 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(31)

127

_____ . 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media Grup.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Sudjana. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory and Practice. Fifth

Edition. Allyn and Bacon : Boston.

Stuvi School of Film and Television. 2005. “Juru Kamera” dalam Seminar dan

WorkshopJuru Kamera Angkatan 11. Yogyakarta.

Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik: Untuk Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sitorus, Syahrial. 2012.Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil

Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas IV SD Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

_____ . 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Taufiq. 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPS Sekolah Dasar Kelas IV di

Kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Undang-Undang Nomor 12. 2011. Peraturan Perundang-Undangan.

Walker, Mort. 1980. The Lexicon of Comicana. USA: Comicana Inc.

Widhiarso, W. 2011. Mengaplikasikan Uji-t untuk Membandingkan Gain Score

antar Kelompok dalam Eksperimen. Yogyakarta: Fpsi Universitas Gadjah

Mada.

Wanhar, Fira A. 2015. Penggunaan Model Problem Based Learning dalam

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 060790 Medan Area. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Waluyanto, Heru Dwi. 2005. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual

(32)

128

Zulkifli. 2010. Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa

Gambar

Tabel 4.15 : Hasil
Tabel 1.1 Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal Tahun

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran sedemikian rupa, sehingga terjalin keterkaitan antara komponen pembelajaran yang dimaksud. Strategi berarti pola atau pilihan pola kegiatan belajar

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D dapat meningkatkan kemampuan spasial

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, puji-syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Tan- pa adanya direksi dan komisaris, suatu PT tidak dapat men- jalankan fungsinya sebagai sebuah institusi atau badan yang melakukan aktivitas usaha untuk mencari keuntungan

Industri kecil batik bapak Halil dan bapak Fadhali ini adalah industri keluarga yang menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitarnya. Bapak Halil selain sebagai

Awalnya penatalaksanaan VAP dilakukan berdasarkan prinsip terapi eskalasi ( escalation therapy ) yaitu memulai terapi dengan satu jenis antibiotik misalnya sefalosporin

pembelajaran IPA berbasis metode inkuiri yang layak pada materi kalor dan perpindahannya berdasarkan standar penilaian yang ditinjau dari validitas dan

dilakukan di SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung. Menurut Ibu Fransiska Pratiwi P., M.Pd. selaku Guru bahasa Indonesia mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks eksposisi,