• Tidak ada hasil yang ditemukan

b15aktivitas sebagai pencegah 2 deoksiribosa dari buah pare momordica charantina lprosidingsemnaskim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "b15aktivitas sebagai pencegah 2 deoksiribosa dari buah pare momordica charantina lprosidingsemnaskim"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

lsBN 978-?79'981

17

-6'9

':' ra.r::.tl:jr:;ti.ri. :

'l'-,.1f

."

,-

:' .

,,1

,,ir,,tl=,..,,,,,,,,,,

:

-',1,',i..

.r.lti;. :: .

"i:l

eninghqtqn

Kuolitqs

Pendidihon

d6#

''' "'::;::;:i:i;t:

,"

ii#Penelitiqn

Kimiq'Menyongsong

UNV'ttl

\r I I .

-i

sebogqi

World

Closs

University

jr

Bl

: l:'

.'

Sf,MIlIV

AR

NJ

AS

I

O

AIi

AU

KIIIdIA

;iffi

dalan

nngk"

. ;'.t ..t 1a+1 :tx , .,i.,(i:

.. ,:, . ,,...i:fi

::|.'4

.:. ..:.*

. .i.11*

i: : . i.?r:;a

tt-:r': .:.i4)\n

:..1: .' .:.::?a

' '

'i:':1

.-:::.4 .:,t

'':s

._ _i.&

,rii:i-*

' :.!;/:;

..;i:8,

,-Is

t:s

. i:i&ig.'4.&

#'t

,:lti, ,ri.@

\.j4i*|

,: , aEu

r:iR

..r&

. rt::+l}]

.a;.jatt

,tt/*

r4Yi.l =*?; . ,,i:l!.{l :|f€

:i& . *\.n

.

+i8l

:w ',..js

rd r: ijiq.5{

' €.::jl.'::+:

:::i':'i''

:1.:.a:

,jrti..i,;

Diselenggarakan

oleh

:

jlrusan

Pendidikan

Kin-ria

(2)

DAFTAR

ISI

PEMAKALAH

UTAMA

Prof. Dr. Siamsul

Arifin

Achmad

K"un"kuiogu*o,-r

Hayati

sebagai Panggung

Ilmu

Pengetahuan

Kirnia

Bahan

Alam Yang Indah

Prof. Dr.

Nurfina

Aznam, APt'

SU

Peningkatan

Kualitas

Penciidikan

Dan

Penelitian

Kimia

Menuju

UNY

Sebagai

World

Class

University

Prof. Dr.

Sr-rwarsih

MadYa

K"biiokon Peningkatan Kualitas Profesionalisme

gum

di

DiY

PEMAKALAH PENDAMPINC

nri

Wiaiyantoro,

Elvi

Rusmiyanto

Pancaning

Wardoyo,

dan

Wolly

Candramila

1

Karakterisasi

Senyawa

Antihiperlipidemik

dari

( G nr c

irin

nt nn gos t sn n

Linn\

Aktif

Antihiperglikemia

dan

Fraksi Metanol

Kulit

Batang

Manggis

C. Bud

marwanti

5

sintesis senyawa

4-Hidroksi

-5-Dimetilaminometil-3-Metoksibenzil

Alkohol

densau

Bahan Dasar

Vanilin

Melalui

Reaksi

Mannich

Haryoto,

Euis H.Hakim, Yana

M.

Syah, Sjamsul

A.

Achmad,

lia

D.

Iuliawatv.

Lailv Bin Din,

Talifah

Latip

10

Senvara,a

Dimerstilbenoid

Dari

Kulit

(Dipterocarpaceae)

darr

Efek Sitotoksisitas

388

Batang Slnren

Oaslis

terhadap

Sel

Ler,rkemia

P-Indvah Sulistvo

Arty

76

Sintesis Beberapa Senyawa

Mono Para-Hidroksi

Kalkon dan

Uji

Sitotoksisitasnya Terlladap

Sel

Raji

Soerva

Dewi M, Saptono Hadi, Eliza

Nur

Setyowati

23

lsolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Penyusun

Minvak

Atsiri

Daurr

Sirih Merah

(Pipcr

crocnttrnr

Ruiz)

Sri

Atun

29

Plrytochemical

Study

Some Phenolic Compounds

from

Anisoptern

Mnrcinntn

Sri Handavani

34

Mempelajari

Sintesis Senyawa

Tabir Surya Melalui

Modifikasi

Reaksi

Kondensasi

Aldol

Silang

Retno

Arianinsrum

& Sri Handavani

'39

Aktivitas

Sebagai Pencegah

2-Deoksiribosa

dari

Buah Pare

(Monordica Clnrantin L.\

Fx.

Ashar

Andriyanto

dan

Supriyanto

C. 43

Uji

Mutu

Bahan Standar Pembanding Berdasarkan Data Dukung

Metoda Nvala Spektrornetri

Serapan

Atom

(SSA)

Dadaus Hermarvanr,

Atti

Glttrtartir, Zainul

Kamal? 48

Uji

Cemaran Logarn Kadrnir-rrn

(Cd) dalam

Air

Sr.rngai

Cidunan

Kabupaten

Serarrg secara

Spektrofotometri

Seraparr

Atom

Su

siti

as

tri

52

Silika

Termodifikasi

Sr-rlfortat:

Sintesis, Karakterisasi

dan

)*-.-.

't

/

---t r''

(3)

t.:;l:!:.;: :'-r I

ai:+:,-iii:.r:tj.li:.: i

1::;i.Aii.::::fi:.:r'll

",;il r .i l

r**;,i*.r i

-i:-"."r'!t l

?'14:--$:: ::l

Aktivitas

Sebagai Pencegah

2-Deoksiribosa

dari

Buah Pare (Momordicn

Charrtftiu

L-)

Retno

Arianingruml

clan

Sri lianclayani

Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY e-mailr : Arianingrum@lycos.corrr

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk tnenentukan aktivitas sebagai pencegah degradasi 2-deoksiribosa dalanr

fraksi kloroform, etil asetat, dan metanol sisa dari biji, serabut buah, dan daging buah dari pare putih dan hijau. Masirrg-masing sampel diekstraksi dengan pelarut metanol pada suhu karnar' selanjutnya

dipartisi berturutlturut dingan pelarut n-heksana, kloroform, dan

etil

asetat' Aktivitas sebagai

f"n."gnfr degradasi 2-deckslribosa dilakukan dengan metode Fenton. Hasil penelitian menunjukkan Lahwa"aktiyitas sebagai pencegah degradasi 2-deoksiribosa banyak ditemukan pada fraksi etil asetat dan fraksi rnetanol sisa. Aktivitas fraksi metanol sisa dari serabut buah pare hijau, daging buah pare

putih, dan daglng buah pare hijau dengan IC56 berhrrut-turut sebesar 1,535 ppm; 8,744 ppm; dan

i,ZSO

pp*.Jrnititl

aktivitas lebih tinggi dibanding kontrol positif vitamin C (lCsp = 10,571 ppm )' BHT (IC5s: 253,863 ppm), dan rutin (lC5e: 28'164 ppm)'

Katakunci

: 2-deoksiribosa,

biji,

serabut bual4 daging buah. pare putih, dan pare hijau'

Pendahuluan

Pare

(Momordica charantia

I.)

merupakan salah satrr tanaman dari

famili

Cucurbitaceae yang

banyak

ditemukan

di

daerah

tropika'

Di

masyarakat, dikenal

3 ltiga)

macam pare,

yaitu

:

pare hijau, pare putih, dan pare ular. Pare hijau dan pare putih banyak ditemukan di pasaran. Pare hijau buahnya berwama

hiiau

berbentiik

lonjong

ketil'

berbintil halus, dan

rasanya

pahit.

Pare

putih

berwama putih kehijauan, berbentuk bulat panjang

dan

rasanya

tidak

terlalu pahit

dibandingkan dengan pare hijau.

Di

Indonesia, Cina, dan

India

tanaman pare

dikenal memiliki

banyak khasiat

sebagai obat

tradisional

untuk

mengobati

beberapa penyakit

(Murakami,

T.,

et.

a1.,2000).

Di

Indonesia buah

pare

yang

rasanya

pahit

diantaranya berkhasiat

untuk

mengobati

penyakit

batuk,

radang

tenggorokan,

sakit

mata merah, demam, malaria, penambah

nafsu

makan,

kecing manis'

disentri,

reumatik, sariawan dan

infeksi

cacing. Daun pare

dikenal mampu

mengobati

sakit lever,

demam,

sifilis, gononhea,

dan

cacingan.

Akar

tanaman

pare digunakan untuk mengobati disentri dan rvasir, sedangkan

bijinya

selain digunakan sebagai obat

cacing

dan

impotensi

juga

dikenal

berkhasiat

mengobati kanker (Anonim, 2007).

Beberapa penelusuran

literatur

menunjukkan

pula

bahwa dalam

tanaman

ini

mengandung

senyawa

kimia yang memiliki

aktivitas

biologi

yang menarik. Dalam buah pare

mengandung

triterpenoid, albiminoid,

karbohidrat,

beberapa

vitamin

(A,

B

dan

C),

dan

zat

wama. Daunnya

mengandung rnomordisina; momordina, karatenoid,

resin, dan minyak lemak.

Sementara akarnya

mengandung asam momordiai dan asam oieanolat,

sefia

bijinya

mengandung

saponin-

alkaloid, triterpenoid, dan asam momordial.

Beberapa

penelitian

lain

menunjukkan pula adanya senyawa flavanoid pada buah pare' Selain

itu di

dalam ekstrak metanol buah pare

juga

ditemukan beberapa senyawa triterpenoid seperti (19R, 23 E)-5beta,

l9-epoksi-19-metoksicucurbita-6,23.25,-trien-19-al,

dan

(23

E)-3beta-hidroksi-7beta,2,s-dime-toksi-cucur-bita-5,23-dien- 1 9-al.

Bersama senyawa tersebut juga terdapat tetrasiklin

triterpenoid, yaitu (19R, 23 E)-5beta, l9-epoksi-19-dimetoksicucurbita-6,23-dien-3beta-ol

dan

(19R,

23

E)-5beta, 19-epoksi-19-metoksicucurbita-6,23-diena-3beta-25-diol (Kimura,Y ., et al. ,2005).

Penelitian

yang telah

dilakukan

oleh Karunayake, et.al. (1984) dalam Murakami,

T.,

et-aL,

QA}U

menunjukkan bahwa ekstrak alkoholik

buah

M.

chorantia yang

berasal

dari Sri

Lanka

dapat menghambat kenaikan glukosa darah pada

tikus.

Penelitian

lain

menunjukkan

bahwa

flavonoid yang

diisolasi

dart

M.

chararttio

efektif

meningkatkan

kadar

hemoglobin

dalarn

tikus

(Anila L dan Vijayalakshmi, N.R, 2000).

Dalam

brji

pare telah diketahui

pula

adanya

ser.lyawa alpha dan beta momorkadn, sefta protein

MAP 30

(rnornordica

antiviral protein

30)

yang

memilki aktivitas

antitumor

dan

anti

HIV

(Lee-Huang S. et.al. 1995 dan Mock. J.W. et

al,

1996).

Adanya

kandungan

senyawa-senyawa

kimia

tersebut mendorong

untuk

dilakukan

suatu
(4)

merupakan salah satu penyusun Deovl'riltottrrclerc

ncirl

(DNA)

yartg sangat betperan penting dalarn proses biosintesis proteill' Kerusakan pada sellyawa

ini

akan berpengaruh terhadap proses biosintesis

protein

Can

enzim yang

sangat diperlukan oleh tubuh. Salah satu penyebab kerusakan

DNA

adalah adanya raclikal bebas (fi'ee raciica[)

di

dalam tubuh'

Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang

mempunyai

satu elektron atau

lebih

yang

tidak berpasangan, sehingga

bersifat

reaktif

(Muhilal,

1991).

Pencegahan pernbentukan

radikal

bebas

dapat diiakukan

dengart menggunakan senyawa

yang

dapat berperan sebagai antioksidan. seperti

vitamin

C

clan

E,

karoten, serta s€nyawa-senyawa

golongan

fenol, amin

dan amino-fenol (Ketaren,

1986).

Oleh

karena adanya

senyawa alkalcid,

flavanoid

dan

senyawa

biohktif lainnya

dalam

tanaman tersebut,

maka

perlu

dilakukan

uji

aktivitasnya sebagai

pencegah

degradasi

2-deoksiribosa, khususnya terhadap buah pare hijau dan

putih

yang banyak ditemukan

di

pasaran dan

dikonsumsi

oleh

masyarakat.

Uji

dilakukan

terhadap

biji,

serabut buah, dan daging buah yang

lnenyatu dengatt

kulit

pada

pale putih dar'

hijau

yang

diekstraksi menggunakan

pelarut

metanol'

selanjutnya

dipartisi

dengan

pelarut

n-heksana'

kloroform, dan etil asetat.

Penelitian

ini

penting

di

lakukan

sebagai

upaya

untuk

mengetahui

lebih lanjut

manfaat tanaman pare yang selama

ini

banyak dikonsumsi sebagai sayuran buah baik secara langsung maupun

lida\

langsgng, Pe4elillqn ini qefqpq\qn penglltlaq

awal

untuk melakukan eksplorasi senyawa

bioaktif

yang

berpotensi sebagai pencegah

degradasi

2-deoksiribosa.

Informasi

yang

diperoleh

dari

penelitian

ini

akan

bermanfaat

pula

bagi

penyediaan bahan

baku obat

di

bidang

industri farmasi.

biologinya, khr-rsusuya sebagai pencegah degladasr l-deoksiri bosa

Senyarva

l-deoksrlrbosa

Metodologi

Bahan dan

AIat

Buah pare putih dan hijau diperoleh dari Pasar

Gowok, Sleman Yogyakarta' Identifi kasi tumbuhan

dilakukan

di

bagian

Biologi

Farmasi,

Fakultas Fannasi, Universitas Gadjah Mada. Ekstraksi yang

dilakukan meliputi

:

Biji,

serabut buah dan daging

buah

dari pare putih dan hijau.

Pelarut

yang

digunakan

antara

lain

metanol,

n-heksan,

kloroform,

dan

etil

asetat.

Bahan

uji

aktivitas

sebagai pencegah degradasi

2-deosksiribosa:

etanol, buffer potasium fosfat

pH

7,4;HtOz'HCl,

asam askorbat

(vitamin

C

p.a),

2-deoksiriboda,

FeSO.r.

TBA

(Asam

tiobarbiturat),

TCA

(Tri

Chloro Acid)- BHT ,

rutin,

akuades-Alat

untuk

ekstraksi

meliputi

:

Buchi

Rotavapor, pengaduk magnet, peralatan

gelas,

penyarinu

(kairl

salinlr). sedartgkarr

aiat

u:ttrrk u.;t

aktivitas sebagai penceg.lll 2-deosksiribosa nleliputi

:

spektrofbtometer

UV-

nlikrc

pipet-

tip-

peralatan gelas. pipet. sartrlrg tangan.

Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengarr

melakukan

ekstraksi terhadap

tnasitrg-masitrg

bUi'

serabut buah, dan daging buah

dari

pare

putih

dan hijau

dengan

teknik

maserasi Irenggunakan

pelarut

metanol pada

suhu kamar

selama

2

r

24

jam'

Ekstrak

tersebut selanjutnya dievaporasi

pada

tekanan rendah menggutrakan evaporator vakum

hingga diperoleh ekstak

metairol

yang

pekat'

Masing-masing

ekstrak

dipartisi

dengan tingkat kepolaran dari rendah ke tinggi, yaitu berturut-turut menggunakan pelarut tt-heksan, kloroform, dan etil asetat. Selanjutnya fraksi pelarut dengan rendemen

besar dilakukan

uji

aktivitas

sebagai pencegah

degradasi

2-deoksiribosa

secara

invitro

menggunakan metode Fenton.

Sebanyak

0,02

mL

larutan

sampel

pada

berbagai konsentlasi

(62,5

;

125;250;500;

dan

1000

ppm)

ditambahkan dengan reagen Fenton

yang

terdiri dari

:

0,2

ml

larutan deoksiribosa 9

mN{; 0,2

mL

.

asam

askorbat 0,01

mM ;

0,2 mL

larutan

buffer

fosfat

pH

7,4; 0,2

mL

larutan

hidrogen

peroksida 0,03

yo:

dan

0,2

mL

larutan

FeSO.r

0,1 mM.

Larutan tersebut dihomogenkan.

Campuran tersebut

diinkubasi

selama

30

menit

pada suhu

37"C.

Hal

yang

sama

juga

dilakukan pada tabung reaksi yang mengandung reagen yang sama

tetapi

tidak

mengandung

senyawa yffiE

dianalisis. Reaksi

dihentikan

dengan penambahan

3 mL

larutan

aiam

tiobaibifurat

y-ng terdiri

daii

16,8

g TCA

yang dilarutkan dalam 100

mL

HCI 0,125

N

dan 0,416

g TBA

kemudian dipanaskan dan diaduk hingga homogen, dan ditambah dengan 0,015 g

BHT

yang dilarutkan dalam

l0

mL

etanol.

Larutan

tersebut

dipanaskan

pada

suhu

80'C

selama

15

menit

dalam

penangas

air.

Setelah

didinginkan, disentrifus selama 5 menit pada 5500

rpm.

Wama

merah

dari

larutan

yang

terbentuk

diukur

absorbansinya

pada panjang

gelombang

maksimum

menggunakan spektrofotometer UV.

Sebagai pembanding

(kontrol pcsiti{)

digunakan

vitamin

C, BHT,

dan

rutin

dan sebagai blangko digunakan larutan buffer potasium fosfat

pH7,4-Teknik

Pengumpulan dan Analisis Data

Data

hasil

absorbansi masing-masing sampel

dikumpulkan, selanjutnya kemampuan mencegah

degradasi

2-deoksiribosa

dihitung

sebagai persentase

(7o)

berkurangnya absorbansi larutan

yang

mengandung senyawa

bioaktif yang

dapat

-

mencegah degradasi 2-deoksiribosa dibandingkan

dengan

larutan

blangko.

Semakin

besar

berkurangnya absorbansi,

berarti

semakin

kuat

aktivitasnya sebagai

pencegah

degradasi

(5)

deoksiribosa.

Rurntts

perhitunganrlya

sebagat

berikut :

o/n aktivitas

:

Ao

-

As

x

100%

Ao

Keterangan :

Ao = abiorbansi tanpa penambahan sampel As

:

absorbansi samPel

Besamva

IC

50

dihitung

nlerggttnakan

Dersam3an

rlgresi

linear dari grafik log konsentrasi

i*"rU"

x)

veisus probit (sebagai sumbu

y)'

Harga

orobit diperoleh

dari

konversi proscntase aktlvltas

!.Uuoui

pencegah degradasi 2-deoksiribosa yang

aif

i,i"e

rn"ngiunukun Tabel l{arga Probit '

Hasil

dan Pembahasan

Hasil ekstraksi mdnggunakan pelarut metanol'

kemudian

dipartisi

dengan pelarut.

n-heksana'

kloroform, dan

etil

asetat

diperoleh

rendemen

tJi"n-U"^u"t

pada fraksi metanol sisa' Pada fraksi

;-h;li-t;'

diperoleh

hasil vang

relatif . sedikit'

t"it.gg",farf.

dilakukan

uji

aktivitas pada fraksi

i".."uui.

Hal

ini

menunjukkan bahwa pada buah

pare

putih

clan hijau banyak

ml.eandung-:tlyu*u

i"tg'*f"if

polar vang larut

.dalam

i":*:ll-

du^

beberapa

,"nyu,u"

yung lebih

t::dul

tingkat

t.poturu.,nyu yang terlaiut

dalam

klorofrom

dan

etil asetat.

Aktivitas

sebagai pencegah

degradasi.

2-a"otiiriUot"

dapat dlnyatakan sebagai harga IC5s

(lrtltibitirttt

(-ottLatttt'(tliott)' N4enlu-ut

1(irll

cl

:l

izooz;-

lC.,r

<

100 ppnr dikategorikan sangat aktif: IOO-fbOO ppn-, dikategolikan

aktif-

1000-5000 ppm

clikategoriian

meniliki

aktivitas

rendah:

dan

>

iOOO,ipo*

clikategorikan

tidak

aktil'

Sebagai

kontrol'

pc,sitil

claiam

penelitian

ini

digunakan

vitanrin

i.

gHf.

dan

rutin

yang memiliki

harga

lC;s

berturut-turut

sebesar

10,571

pprn

(sangat

ufii0;25i,86i

pprn

(akti{); dan

28'164

ppm

(sangat aktii).

Hasil

uji

aktivitas pada

fraksi

. klorofo.rm

(Gambar

1)

rnenunjrrkkan bahrva maslng-masulg

Lagian buah pare

rnemiiiki

aktivitas

relatif

lebih

,"n'd"h

dibonCing

vitamin

C,

dar.r

rutin'

Namun'

fr"f.ti

kloroforrl

ciaging

pare

hijau

memiliki aktivitas lebih tinggi dibanding dengan

BHT'

Dernikian

juga bila

ditinjau dari

harga. IC56

(faUJ r),

menurtJukkan bahwa

aktivitas

sebagai

p"n."g"t'

2-deokiiribosa pada fraksi.

kloroform

lir".nJtun

paling banyak pada bagian daging.buah

pute ttiluu'pada

bagian

daging

buah pare hijatr'

l.ngun' IC;o

sebesar

36'299

ppm (lebih

tinggi

Jiu""ol"g

Eur;-

ruou

serabut

baik

pare

putih

;;;;

;"'"

hijau, dan

biji

pare

putih.

tidak

,n"nunlui.t

un

udunyu

aktivitas'

namun pada

biji

pare hijau

menunjukkan

- -1duny1 aktivitas

meskipun-rendah (IC5s

:

4'801,755

ppm)'

Adanya senyawa golongan

flavanoid

dan terpenoid yang

i"ti'"-t

aitam

-tloroform

memberikan kontribusi terhadaP aktivitas tersebut'

.E

ro

940

S30

20

200 400 600

800

Konsentrasi (PPm)

-{-

Fraksi Kloroform

Biji

i Pare Putih

_S-

Fraksi Kloroform Serabut Pare Putih Fraksi Kloroform Daging Pare Putih '.-)<-- Fraksi Kloroform Biji

Pare Hijau

-x-

Fraksi Kloroform

Serabut Pare Hijau

-9-

Fraksi Kloroform Daging Pare h'rjau

--'-

Vit C

._-_

BHT

-.'-

Rutin [image:5.595.148.503.455.681.2]

10

Gambar

1.

Grafik perse. Aktivitas Fraksi

Kloroform

Biji,

Serabut
(6)

Tatrel

l.

tlarga lC56dari Fr-aksi Klorolomr

Biji,

Serabut Buah. dan Daging Buah Pare Putih dan Pare Hijau. No Buah Bagian

IC

Ketera

Pare Putih

Biii

142.724.98 Tidak

aktif

Serabut Buah 795.609.51 Tidak

aktif

Daging buah 334.657

Aktif

2 Pare Hijau

Biii

4 801.755

Serabut Buah 4.t39.996.7 Tidak

aktif

Dasins buah 36.299 Saneat

aktif

a0

60

50 70

4D

30

+FtaksrE!'lAs€tal aij,Pare Pulih --#-FraksiEtrlAsotat

Serabut Pa.e Putih FraksiElil as€t5 I

Daging Pare Pulih -':. FtalsiElilAsetar i!

BiiiP?re Hiiau +-FraksiElil Asetal l

S e ra b u I P a rs H'lau

+-FraksiEtil Asolat Dagi.q Pate llijau i---*-*.u ira m in c ]l

rli

't !

s

r\

I

\t*--t-"

[image:6.595.68.530.117.548.2]

200 4oo 600 800 1000 K o n s e n tra s I (p p m )

Gambar

2.

Giafik

Persen

Aktivitas

Fraksi

Etil

Asetat

Biji,

Serabut Buah, dan Daging Buah dari Pare Putih dan Hijau dibandingkan dengan Kontrol Positif Vitamin

c,

BHT, dan Rutin

il

ii

Tabel

2.

Harga lCso d aging Buah Pare Putih dan Pare Hiiau

No Buah

Rloian

IC*

Keteransan

I Pare Putih

Biii

1.t54.782 Aktifitas rendah Serabut Buah 21.5r3 Sansat

aktif

Daeins buah 51.404 Sansat

aktif

2. Pare Hijau

Biii

79.086 Sansat

aktif

Serabut Buah s3.592 Sansat

aktif

Daeine buah 20.724 Sansat

aktif

Pada

fraksi

etil

asetat, semua bagian buah pare

memiliki aktivitas sebagai pencegah 2-deoksiribosa (Gambar

2

dan Tabel

2). Aktivitas tertinggi

pada

daging

buah

pare hijau,

<iengan IC5s sebesar

20,720 ppm

(iebih tinggi bila

dibanding

BHT

dan

rutin). Aktivitas

terendah terdapat pada

biji

pare

putih

dengan IC5e sebesar 1.154,782 ppm. Harga

IC56 dari serabut buah pare putih dan daging buah

pare

putih,

masing-masing

sebesar

21,513 ppm

(lebih tinggi dibanding BHT dan rutin) dan

5l'404

ppm (lebih tinggi

di

banding

BHT).

Sedangkan

harga IC56

dari

biji

dan serabut buah pare hijau, masing-masing

sebesar

79,086

ppm dan

53,592 ppm (lebih tinggi dibanding BHT).

Senyawa-senyawa

golongan

flavanoid

dan

alkaloid

yang larut

dalam

fraksi

ini

memberikan

kontribusi

sebagai pencegah degradasi

2-deoksiribosa yang lebih

tinggi

dibanding

senyawa-senyawa

yang relatif

kurang

polar

pada

{iaksi

kloroform.

Demikian juga pada fraksi metanol sisa, semua

bagian buah pare memiliki aktivitas

sebagai

pencegah 2-deoksiribosa (Gambar

3

dan Tabel 3).

Aktivitas tertinggi pada bagian

serabut

buah

pare

hijau

(lC;o sebesar 1,535 ppm), dan aktivitas terendah terdapat pada bagian

biji

pare putih (lC5s sebesar 619,441 ppm).

Bila

dibandingkan dengan

kontrol

positif, aktivitas

dari

fraksi

metanol sisa bagian serabut
(7)

pare

hijau.

daging buah pare

putih

(l!,,

-l-110

ppm), dan

daging buah pare

hijau

(lc'o

=8'744

ppm)

relaiif

lebih

tinggi

dibanding denqan r itamin

C,

gHf,

dan

rutin. Aktivitas

fi'aksi nretanol sisa

dari

serabut buah pare putih (1C56

:

13,332 pprn)

lebih

rendah dibancling

vitamin

C,

rramun lebih

tinggi

dibanding

BHT

dan

rutin'

seciangkan

aktiuitat fraksi rnetanol sisa dari

biji

pare putih dan

biji

pare hijau (lC5s

:

428,647 ppm) lebih rendah

dibanding

vitamin

C,

BHT,

dan

rutin'

Meuulut

Anna

P-

(1994),

di

dalam

daging buah

pare

mengandung vitamin C.

Hal

ini

akan tnemberikan

kontribusi

pada

tingginya

aktivitas

sebagai

pencegah 2-deoksiribosa.

Selain

itu

adanya

,"tyu*u-t"nyu*u

golongan

fenolat yang

larut

dalam fraksi

metanol

juga

akan

mernberikan

kontribusi

terhadap

tingginya aktivitas

sebagai

pencegah degradasi 2-deoksiribosa'

'

Senyawa 2-deoksiribosa merupakan salah satu

penyusun

Deoxyribonucletc

acid (DNA)

yang

sangat berpe|arl perltitlg dalarl-r proses biosirrtesrs

protein.

DNA

nrelaltri proses

tlanskripsi

akan

diubah

nrenjadi

RNA. dan

selanjtrtni'a trelaltri

proses trartslasi

akan diubah menjadi

protein berclasarkan intbrrrtasi genetik

dari

basa-basa yang teldapat pada P.NA. Salah satu penlebab kerusakari

DNA

adalah adanya radikal bebas (fi'ee radical) di dalam tubuh. Radikal bebas adalah suatu atonr atau

molekui yang mernpunyai satu

elektlcn

atau lebih

yang tidak

betpasangan' sehirlgga bersif'at l'eaktil

(Muhilal.

1991). Pencegahan pembentukan radikal

bebas dapat dilakukan dengan

menggunakan

senyawa vang dapat berperan sebagai antioksidan.

seperti

vitamin

C

dan

E,

karoten, serta

senyawa-,"nyutuu

golongan

fenol,

arnin dan

amino-fenol

(Ketaren, 1986). Adanya senyawa

goiongan

flavanoid, terpenoid, fenolat dan vitamin

C

yang terdapat dalam buah pare memberikan kontribusi terhadap aktivitas tersebut.

Fraksi Kloroform

Daging Fbre tutih

- -:'-- Fraksi Kloroform Brji

fbre Htjau

--x-

Fraksi Kloroform Serabut l%re F{jau

--o-

Fraksi Kloroform

Daging [?are hijau

--+--

Vit C

*

BHT

--+-

Fraksi Kloroform Biji

Fare futih --m-- Fraksi Kloroform

Serabut Pare futih

I

0l--

-0

200 400 600 800

1000

Konsentrasi (ppm)

i l

-

Rltin

Gambar 3. Grafik persenlAktivitas Fraksi Metanol

Biji,

Serabut Buah,

{an

Daging Buah dari Pare Putih dan

Hijau dibandingkan dengan Kontrol Positif Vitamin

c,

BHT, dan Rutin

o (E

I

.;

j

s

Tabel

3.

Harga IC5e dari Fraksi Metanol Sisa

Biji,

Serabut Buah, dan Daging Buah Pare Putih dan Pare Hijau'

No Buah Baeian IC.n Ket n

I Pare Putih

Biii

619.441

Akrif

Serabut Buah IJJJZ Saneat

Aktif

l)agins buah 8,744 Saneat

Aktif

[image:7.595.53.539.313.526.2]
(8)

Sangat

aktif

Dari

penelitian

ini

dapat

pula

diperoleh

informasi bahrva aktivitas sebagai

pericegali

degradasi 2-deoksir-ibosa umumnya terdapat pada

bagian

daging

buah

yang

menyatu dengan kulit

buah.

Aktivitas

pada daging pare hijau

relatif

lebih

tinggi dibanding daging pare putih.

Kesimpulan

i.

Aktivitas

sebagai pencegah degradasi

2-deoksiribosa banyak ditemukan pada iraksi etil

asetat dan fraksi metanol sisa.

2.

Aktivitas

fraksi metanol sisa dari serabut buah

pare hijau, daging budh pare putih, dan daging

buah

pare hijau

dengan IC56 bertutur-turut sebesar 1,535

ppm;

8,744

ppm;

dan

1,780

ppm

memiliki

aktivitas lebih

tinggi

dibanding

kontrol positif vitamin C

(IC50:

10,571 ppm ),

BHT

(ICjo

:

253,863 ppm), dan rutin (IC56 = 28,164 ppm).

Ucapan

Terimakasih

Ucapan

terimakasih

diberikan

kepada

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Pendidikan Nasional atas dana Penelitian Dosen

Muda yang kami

terima

untuk

terselenggarnya

penelitian ini.

Tokuda,

II.

2005.

Cucurbitane{ype

triterpenoids

frorn the

fruit

of

fulomordica clrurantia.

J.

Nar. Prod.68(5): 807-9.

Ketaren S. 1986. Pengantar Tehtologi Minyak dan

Lenak Patrgan. Jakarta : UI. Press

Leung-Huang,

S.,

Huang

P.L.,

Chen

H.C,

Iluang

P.L, Bourinbaiar

A.,

Huang

H.[,

and

Kunag

H.F.

1995.

Anti

HIV

and

anti-turnor

activities

of

recombinant

MAP30 from

bitter

melon. Gene.lSl(2)

:

151-6.

Mock J.W., Ng T.B., Wong R.N., Yao

Q.2.,

Yeung

H.W, and

Fong

W.P.

1996.

Demonstration

of

ribonuclease

activity

in

the

plant ribosome-inactivating proteins alpha- and beta-nromorcharins.

Life

Sci, 59(22), I 853-9

lVluhilal. 1991. Teori radikal Bebas dalam Gizi dan Kedokteran, Cermin Dunia Kedokteran, No. 73.

hal9-11.

Murakami,

T.,

Emoto,

A.,

Matsuda

E.,

and

Yoshikawa

M.

2001.

Structures

of

new

cucurbitane-type

.

triterpene

glycosides,

goyaglycosides-a,

-b, -c, -d,

-e,

-f,

-g,

and -h,

and

new

oleanane-type

triterpene

saponins, goyasaponins

I, II,

and

III,

from the fresh

fruit

of

Japanese Momordica charantia

.L.,

Chem.

Phann.

Bull.

49(1)

54-63.

Pharmaceutical

Society ofJapan.

Daftar

Pustaka

Anna

Poedjiadi.

1994. Dasar-dasar

Biokimia,

Penerbit Universitas Indonesia.

Anila

L,

and

Vijayalakshmi

N.R.

(2000).

Beneficial effect

of

flavonoids

from

Sesamum

indicum, Emblica

fficinalis,

and Momordica c ltaranti a. P hytother Res. I 4(8): 592-5.

Anonim, 2007.

Pare

(

Momcrdica

charantia)

(http.wwrv.iptek.net.id/ind/warintek/ Budidaya_ pertanian _idx.pphp?doc), diakses 6 Juni2007

Kim

H.J.,

Eun

J.C., Sung

II.C.,

Shin

K.C.,

Heui

D.P.,

Sang

W.C.

2002. Antioxidative activity

of

resveratrol and

its

derivatives isolated from seeds

of

Paeonia lactiflora. Biosci. Biotechnol. 66

(e),

1990-19e3

Kimura

Y., Akihisa, T.,

Yuasa,

N.,

Ukiya, M.,

Suzuki,

T,

Toriyama,

M,

Motohashi, S., and

Gambar

Gambar Fraksi Kloroform Biji, Serabut B^uah, dan Daging Buah dari Pare Putih1. Grafik perse
Gambar 2. Giafik Persen Aktivitas Fraksi Etil Asetat Biji, Serabut Buah, dan Daging Buah dari Pare Putihdan Hijau dibandingkan dengan Kontrol Positif Vitamin c, BHT, dan Rutin
Gambar 3. Grafik Putih Hijau dibandingkan persenlAktivitas dengan Fraksi Kontrol Positif Vitamin Metanol Biji, Serabut c, Buah, BHT, {an dan Daging Buah dari Pare danRutin

Referensi

Dokumen terkait

dalam penelitian kualitatif dapat diperoleh dengan observasi, wawancara,

(b) You are the audit manager for Parker, a limited liability company which sells books, CDs, DVDs and similar items via two divisions: mail order and on-line ordering on the

Skripsi yang berjudul Analisis Psikologi Tokoh ‘Aku’ dalam Novel Bunda Lisa Karya Jombang Santani Khairen menggunakan Teori Humanistik Abraham Maslow serta Kaitannya

Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr. Dari 4 bayi yang mendapat ASI eksklusif 2 bayi terjadi diare, dan 6 bayi yang menggunakan botol susu 5 bayi terjadi diare. Dari

Kelompok tersebut antara lain yaitu kelompok pencapaian identitas yang dapat memahami keinginan dirinya dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam mewujudkannya, kelompok

data sekunder, yaitu sejumlah keterangan dan data yang digunakan seseorang dan diperoleh secara tidak langsung terdiri dari data pendapatan asli daerah, data jumlah

Naiknya biaya input sebesar 5 % dan harga output tetap, berpengaruh terhadap naiknya penerimaan / manfaat proyek setiap tahunnya sehingga manfaat bersih yang diterima