• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh : Apriliya Bina Purwanti

A11200745

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Agustus 2017

(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Apriliya Bina Purwanti

NIM : A11200745

Program Studi : S1 Keperawatan

Jenis Karya : Skripsi

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Agustus 2017

Yang Menyatakan

(6)

vi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Agustus 2017

Apriliya Bina Purwanti1) Nurlaila 2) Wuri Utami 3)

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut WHO dan UNICEF, terdapat sekitar 2 milyar kasus penyakit diare di seluruh dunia setiap tahun. Kejadian diare balita pada dasarnya dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan penyebaran kuman penyebab diare dan meningkatnya risiko terjangkit diare yaitu menyiapkan dan menggunakan botol susu yang memudahkan pencemaran kuman penyebab diare

Tujuan : Mengetahui hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan

cross sectional. Sampel berjumlah 41 orang yang diambil secara consecutive sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif menggunakan uji korelasi chi square.

Hasil : Penelitian ini menunjukkan sebagian ibu bayi dengan penyajian susu formula kategori buruk (43.9%) dan bayi mengalami diare (61.0%).

Kesimpulan : Ada hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Kata Kunci : susu formula, diare, bayi

1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

(7)

vii S1 PROGAM OF NURSING DEPT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-thesis, August 2017

Apriliya Bina Purwanti1) Nurlaila 2) Wuri Utami 3)

RELATIONSHIP OF FORMULA PRESENTATION TO INFANT DIARRHEA IN RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRACT

Background: According to WHO and UNICEF, there are about 2 billion cases of diarrheal diseases worldwide each year. The incidence of underfive diarrhea can basically be prevented by considering the risk factors that can cause diarrhea. Community behavior that can cause the spread of germs that cause diarrhea and increased risk of contracting diarrhea is to prepare and use a bottle of milk that facilitates the contamination of germs that cause diarrhea

Objective: To know relationship of formula presentation to infant diarrhea in RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Method: This research uses correlational method with cross sectional approach. Sample amounted to 41 people taken consecutive sampling. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using chi square correlation test.

Results: This study shows some infant mothers with poor category formula feedings (43.9%). Most babies have diarrhea (61.0%).

Conclusion: There is a relationship of formula presentation to the occurrence of diarrhea in infants at Dr. Soedirman Kebumen.

Keywords: formula, diarrhea, infant

(8)

viii MOTTO

“Dan Kami Perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua

orangtua ibu, bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu…” (QS. Luqman:13)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri…”

(QS. Luqman:18)

“Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecermelangan hidup yang diidamkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan….”

(Mario Teguh)

“Sabar, kuat dan berserah diri pada-Nya dalam menghadapi setiap ujian.

Berjuanglah dengan apa yang „kan kita cita-citakan dan bersyukurlah atas apa

(9)

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur atas segala nikmat yang lebih kepada Allah SWT, karya kecil yang sederhana ini ku persembahkan untuk :

 Kedua Orang tuaku (Alm. Bapak Warisman) dan (Ibu Siti Maryatun), sebagai wujud rasa hormat dan baktiku, serta terimakasih atas doa yang selalu kau panjatkan untukku dan dorongan serta semangat yang tanpa henti untukku guna meraih kesuksesan dan cita-citaku.

 Kedua mertuaku (Bapak Sumedi dan Ibu Siti Muntobingah) tercinta yang selalu mendoakan ku dan memberikan semangat dalam meraih kesuksesan dancita-citaku.

 Keluarga kecilku (suamiku tercinta Muh. Muhtadin) dan malaikat kecilku (Aimar Maulana Hamizan) yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa yang lebih.

 Keempat saudaraku (Mas Agus, Mba Yani, Mas Agung dan Mas Widik) yang selalu memberi motivasi, do‟a, dan semangat.

 Teman-teman seperjuangan dan teman yang selalu menemani dan selalu ada disaat suka maupun duka (Tea, Cemik, Anidul, Mamak Ade) terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahkan karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian dengan judul “Hubungan Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare pada Bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Selama proses pembuatan proposal ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Madkhan Anis, S.Kep Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yanuar, M.Kep,Ns selaku Ketua Prodi S1Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Pembimbing dalam penelitian ini, yaitu Ibu Nurlaila, M.Kep danIbu Wuri Utami, M.Kep yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyelesaikan proposal ini.

4. Seluruh dosen program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan ijin pengetahuan kepada penulis.

5. Kepala ruang Unit Melati RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin pelaksanaan studi Pendahuluan dan penelitian kepada penulis.

6. Kedua orangtuaku tercinta (Alm. Bapak Warisman dan Ibu Siti Maryatun), dan kakak-kakakku (Mas Agus, Mba Yani, Mas Agung dan Mas Widik)

yang telah memberikan do‟a restu, dan dukungan materil dan moril.

7. Kedua mertuaku (Bapak Sumedi dan Ibu Siti Muntobingah) tercinta yang selalu mendoakan ku dan memberikan semangat dalam meraih kesuksesan dan cita-citaku.

(11)

xi

Hamizan) yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa yang lebih.

9. Teman-temanku S1keperawatan (Asih Tea, Ami, Desty, Anggun, Amri, Anida, Ade, Ida, Heti, Fella) angkatan 2012 STIKES Muhammadiyah Gombong.

10.Teman seperjuangan satu bimbingan (Asih Tea dan Ami) yang telah mau bekerja sama dalam penyelesaian penelitian ini.

11.Pihak-pihak lain yang saya tidak dapat sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekuranganya, oleh karena itu, segala saran dan masukan sangat diharapkan untuk perbaikan penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan di bidang kesehatan pada khususnya.Amin.

Gombong, July 2017

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERNYATAAN... ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...……… iii

HALAMAN PENGESAHAN ...………. iv

MOTTO ... v

C. Tujuan Penelitian……….. 4

D. Manfaat penelitian………. 5

E. Keaslian Penelitian……… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori……….... 8

1. Diare……… 8

a. Pengertian diare………. 8

b. Klasifikasi diare……….... 8

c. Penyebab diare pada bayi……….. 9

(13)

xiii

diare pada balita... 14

g. Penularan Diare Pada Balita... 15

h. Penanganan Diare Pada Balita...…... 15

2. Susu Formula...……… 19

a. Definisi Susu Formula.……… 19

b. Jenis Susu Formula...………. 20

c. Kandungan Susu Formula………...……… 23

d. Penyajian Susu Formula... 23

e. Efek atau dampak negatif Pemberian Susu Formula..… 24

f. Faktor yang mempengaruhi Pemberian Susu Formula.. 27

B. Kerangka Teori Penelitian……….……… 30

C. Kerangka Konsep……….. 31

D. Hipotesis... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian………. 33

B. Populasi dan Sampel……….……… 33

C. Tempat dan waktu penelitian... 35

D. Variabel penelitian... 35

E. Definisi Operasional... 36

F. Teknik Pengumpulan Data……… 37

G. Uji validitas dan reliabilitas instrumen... 39

H. Teknik Analisa dan Pengolahan Data……….………….. 41

I. Etika Penelitian……….. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 45

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisio perasional ………... 36 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penyajian Susu Formula di RSUD Dr. Soedirman Kebumen, tahun 2017

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian Diare Pada Anak Balita di RSUD Dr. Soedirman Kebumen, tahun 2017

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin penelitian

Lampiran 2 Lembar permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 Hasil pengolahan penelitian SPSS

Lampiran 5 Hasil Uji Valid

Lampiran 6 Kuesioner

Lampiran 7 Jadwal penelitian

(17)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Menurut WHO dan UNICEF, terdapat sekitar 2 milyar kasus

penyakit diare di seluruh dunia setiap tahun. Dari semua kematian anak balita karena penyakit diare, 78% terjadi di wilayah Afrika dan Asia Tenggara (Kemenkes, 2013).

Angka kematian balita karena diare Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yakni 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia, selanjutnya 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina. Indonesia menduduki rangking ke-6 tertinggi setelah Singapura (3 per 1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Vietnam (18 per 1.000) dan Thailand (20 per 1.000) (Sadikin, 2013).

Berdasarkan data yang disajikan SDKI 2012 dari 16.380 anak

Menurut Profil kesehatan Profinsi Jawa Tengah Tahun 2011, angka kejadian diare sebesar (57,9%), mengalami peningkatan dibanding cangkupan tahun 2010 (44,48%), sedangkan angka kejadian diare tahun

2012 menurun menjadi (42,66%). Pada tingkat Kabupaten kota diketahui bahwa cakupan tertinggi di kota Klaten (93,33%), terendah kota Cilacap (6,20). Jumlah kasus diare di Kabupaten Kebumen pada tahun 2014 yang dilaporkan adalah sebanyak 23.938 kasus yang tertangani (Dinas Kesehatan Kebumen, 2014).

(18)

2

Kejadian diare balita pada dasarnya dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Menurut Kemenkes (2011), ada beberapa kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yakni perilaku sehat yang terdiri dari pemberian ASI

yaitu perilaku untuk menyusui bayi secara penuh sampai mereka berusia 6 (enam) bulan, pemberian makanan pendamping ASI yaitu saat

bayi secara bertahap mulai dibiasakan dengan makanan orang dewasa, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, menggunakan jamban, membuang tinja bayi yang benar serta pemberian imunisasi campak yaitu pemberian imunisasi campak segera setelah bayi berumur 9 bulan untuk mencegah agar bayi tidak terkena penyakit campak, karena anak yang sakit campak sering disertai diare sehingga pemberian imunisasi campak merupakan salah satu cara mencegah diare. Kegiatan lain yang dapat mencegah kejadian diare yakni meningkatkan kesehatan lingkungan yang terdiri dari penyediaan air bersih, pengelolaan sampah serta pembuangan air limbah.

Susu formula merupakan susu buatan pabrik yang telah diformulasi menyerupai ASI, walau ASI tetap yang terbaik. Susu formula dibuat sesuai golongan usia bayi, mulai dari bayi yang baru lahir (new born) usia 0-6 bulan, 6-12 bulan, dan usia batita 1-3 tahun, usia prasekolah 3-5 tahun, serta usia sekolah lima tahun ke atas (Sutomo dkk, 2010).

Menurut Khasanah (2011), prinsip pemilihan susu yang tepat dan

baik untuk anak adalah susu yang sesuai dan bisa diterima oleh sistem tubuh bayi. Susu terbaik tidak harus susu yang disukai bayi atau susu yang harganya mahal. Susu terbaik tidak akan menimbulkan gangguan saluran cerna seperti, diare, muntah, atau kesulitan buang air besar.

(19)

3

Sebaliknya, jika pemberian susu formula terlalu encer atau jumlahnya dibatasi dapat menyebabkan marasmus atau kurang gizi. Untuk bayi yang diberikan susu formula biasanya frekuensi pemberiannya setiap 3-4 jam pada bulan pertamanya atau bila bayi lapar. Semakin besar frekuensi menyusui akan semakin berkurang, tapi jumlah susu formula akan meningkat. Apabila ibu mengalami kesulitan dalam menentukan

jumlahnya dengan tepat, sebaiknya gunakan botol susu yang ada petunjuk ukuran sehingga memudahkannya menyiapkan susu formula

dengan jumlah yang tepat (Khasanah, 2011).

Menurut penelitian Hertina Kalay (2012) sebanyak 62,5% memiliki tindakan yang tidak baik dalam pemberian susu formula kepada anaknya. Menurut Prof. Dr.Sam Soeharto menjelaskan susu yang sudah diencerkan sebaiknya tidak dibiarkan hingga 2 jam sehingga meningkat hingga 18% (Adiningsih, 2011).

(20)

4

Menurut hasil penelitian N. Astari (2013), ada hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 92,5% bayi pada kelompok kasus menderita diare dan diberi susu formula.

Perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan penyebaran kuman

penyebab diare dan meningkatnya risiko terjangkit diare yaitu menyiapkan dan menggunakan botol susu yang memudahkan pencemaran kuman

penyebab diare ( Dinkes RI, 2013).

Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada bulan Mei 2017, terdapat 10 bayi yang di rawat di bangsal Melati. Dari 10 bayi tersebut yang mendapat ASI eksklusif sebanyak 4 bayi, dan yang menggunakan botol susu sebanyak 6 bayi. Dari 4 bayi yang mendapat ASI eksklusif 2 bayi terjadi diare, dan 6 bayi yang menggunakan botol susu 5 bayi terjadi diare.

Banyaknya kejadian diare akibat konsumsi susu formula pada bayi menjadi fenomena yang menimbulkan permasalahan, perlu dikaji lebih lanjut tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah kebersihan dan sterilisasi botol tempat menyajikan. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi usia 0-24 bulan sangat rentan terhadap `bakteri yang dapat menyebabkan sakit

diare. Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada

(21)

5

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah ”bagaimana penyajian susu formula yang baik pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan penyajian susu formula terhadap

kejadian diare pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. 2. Tujuan Khusus

a.) Untuk mengetahui penyajian susu formula pada bayi. b.) Untuk mengetahui kejadian diare pada bayi.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa, serta sebagai bahan bacaan dan menjadi sumber pustaka untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan serta merupakan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada balita di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

3. Bagi Ibu Balita

Dapat memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan Ibu tentang penyajian susu formula dan tentang diare pada balita.

E. Keaslian Peneliti

(22)

6

1. Nuriza Astari (2013) dengan judul Hubungan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis Penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan kasus kontrol dengan

matching berdasarkan usia bayi. Pengambilan subjek secara purposive sampling. Kelompok kasus adalah 40 subjek yang mengalami diare

sedangkan kontrol adalah 40 subjek yang tidak mengalami diare. Data dianalisis menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 92,5% bayi pada kelompok kasus menderita diare dan diberi susu formula. Persamaan dengan penelitian ini adalah tentang diare sebagai salah satu variabelnya. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan adalah waktu penelitian, tempat penelitian.

(23)

7

yang terlihat bersih belum tentu bebas dari kuman penyebab penyakit. Persamaan dengan penelitian ini adalah tentang diare sebagai salah satu variabelnya. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan adalah waktu penelitian, tempat penelitian.

3. Stefan (2013) dengan judul “Hubungan Antara Penggunaan Botol Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Balita”. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan botol susu formula dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan

(24)

1

DAFTAR PUSTAKA.

Adiningsih, S. (2011). Waspadai Gizi Balita Anda: Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Al Ummah, Muhammad Basirun. (2009). Jenis-Jenis Penelitian. Diakses terakhir tanggal 23 Januari 2014.

Amiruddin. (2007). Promosi Susu Formula menghambat pemberian ASI Ekslusif pada bayi 6-11 bulan di Kelurahan Pa’Baeng– Baeng Makasar. Makasar, (UNHAS).

Arifin, S. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu Melahirkan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arvin, Kliegman Behrman. (2012). Nelson Ilmu Keperawatan Anak ed. 15, alih bahasa Indonesia, A.Samik Wahab.Jakarta: EGC.

Aziz Alimun Hidayat, (2010). Ilmu Kesehatan Anak, Salemba Medika: Jakarta Abdoerrachman.

Bambang. (2011). Super Baby Directory. Jogjakarta: Flashbook. Cetakan I.

Destriatania, Suci. (2007). Gambaran Pola Konsumsi Susu Formula pada Anak Usia 0-24 Bulan di Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang Tahun 2007. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Kebumen : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Dwinda. (2006). Susu Formula. Jakarta : EGC.

Erfiana, Irma. 2012. Kajian Berbagai Faktor yang Berperan dalam Pemberian Susu Formula Awal pada Bayi (6-8) di Kelurahan Tugu Jaya Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Jawa Barat, Universitas Siliwangi.

(25)

2

Hidayat, Aziz Alimul A. (2010). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi Pertama-Jakarta : Salemba Medika.

Juffrie M, Mulyani. (2013). Modul Pelatihan Diare. UKK gastro-Hepatologi IDAI

Judarwanto, Widodo. (2008), Enterobacter sakazakii, Bakteri Pencemar Susu. RS Bunda Jakarta & Picky Eaters Clinic. Dari: http://medicastore.com. Diakses tanggal 15 April 2013.

Khasanah, Nur. (2011). ASI atau Susu Formula ya?.Jogjakarta: flashbooks.

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare. Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Situasi Diare Di Indonesia. Jakarta.

Kemenkes. (2013). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan:

Situasi Diare Pada Balita di Indonesia. Jakarta.

Kodrat, Laksono, (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi. Yogyakarta: Media Baca.

Maryunani, Anik. (2010). Imu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM. Nanny,Vivian Lia Dewi.dkk. 2011.

Muhammad Hasbi Assiddiqi : Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita Di Medan, 2 Desember 2009.

Nasar, dkk. (2010). Makanan Bayi dan Ibu Menyusui. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cetakan I.

Nasir. (2011). Manfaat ASI dan Perbandingannya dengan Susu Formula. http://dokternasir.web.id/2011. Diakses tanggal 25 Juni 2013.

Ngastiyah. (2011). Perawatan Anak Sakit. Ed. 2. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. (2010). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

(26)

3

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nuryati, Siti. (2007). Susu Formula dan Angka Kematian Bayi. http:unisosdem.org/ (diakses tanggal 8 April 2013).

Paramita GW. Soprima M. Haryanto B. (2010). Perilaku Ibu Pengguna Botol Susu Dengan Kejadian Diare Pada Balita (online). Diunduh dari: URL: http://journal.ui. ac.id/upload/artikel/646-1307-2-PB.pdf

Puspitasari. (2011). Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Bidan Praktek Swasta Hj. Renik Suprapti Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas.

Skripsi. Stikes Harapan Bangsa.

Riwidikdo, handoko. (2009). Statistik Kesehetan: Belajar mudah teknik analisis data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Roesli, Utami. (2008). Inisiasi Menyusui dini. Jakarta: Pustaka Bunda.

Saraswati, Hasan. (2013). Menjadi Dokter Bagi Anak Anda. Jogjakarta : Bahtera Buku.

Saryono. (2013). Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Pres.

Soegijanto, S. (2013). Ilmu PenyakiT Anak, Diagnosa, dan Penatalaksanaan. Salemba Medika.

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Sofwan, Rudianto. (2013). Cara Cepat Atasi Diare Pada Anak. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.

(27)

4

Sudoyo A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suririnah. (2009). Buku Pintar Merawat Bayi Umur 0-12 Bulan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistika.

Sutomo, Budi dan Anggraini, Dwi Yanti. (2010). Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demedia Pustaka.

UNICEF dan Depkes RI. (2011). Petunjuk praktis bagi Ibu Kader dalam Menyusui. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatana Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat.

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Reliability

Warni ngs

(33)

Frequencies

Penyajian Susu Formula Pada Bayi Usia 0-24 Bul an

(34)

Crosstabs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Penyajian Susu Formula Pada Bayi Usia 0-24 Bulan * Kej adian Diare Pada Anak Balita Crosstabulation

2 16 18

Not assuming the null hy pothesis. a.

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep………………………………………...
Tabel 4.3 Tabulasi silang Hubungan Penyajian Susu Formula Terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Dari teori yang diungkapkan oleh Geerzt diatas penulis berpendapat bahwa kamon merupakan simbol atau bentuk perwakilan konsep pemikiran orang Jepang yaitu sistem kekerabatan

Teknik pengujian kualitas bakteriologi daging ayam dan sapi yang dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Balai Besar Veteriner Yogyakarta adalah dengan melakukan

Bagi orang Melayu di Rokan Hulu tidak ada individu yang berdiri sendiri, keberadaannya selalu terkait dengan keluarga, keluarga besar dan suku. Adat mengatur

Tujuan: Mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruktif kronik dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Rumah Sakit PKU

a) Hasil pengujian berdasarkan pada analisis perancangan sistem telah sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut terbukti dengan dapat berjalannya seluruh proses

Arus kas operasi adalah kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan

Sebagian besar dimensi saluran drainase eksisting di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang masih mampu menerina limpasan air hujan, namun kondisi fisiknya

Hasil penelitian dari penelitian ini adalah pada perlakuan C 2 perendaman air panas kemudian direndamkan ke air dingin merupakan parameter yang terbaik dengan persentase