• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sepania Septi Filipa. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi unitri malang 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sepania Septi Filipa. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi unitri malang 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 Sepania Septi Filipa. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi unitri

malang 2015

ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MEMPENGARUHI LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. SEPATU BATA

Sepania Septi Filipa, Dr. Nur Ida Iriani, MM, Dan Anung Prasetyo Nugroho, SE. MMA Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. sepaniasepti@yahoo.co.id

Abstrak

Modal kerja merupakan salah satu faktor penting dalam dunia usaha. Dalam perkembangannya PT. Sepatu Bata Tbk. banyak faktor yang harus diperhatikan terutama tingkat likuiditas agar tetap eksis, untuk dapat membuat keputusan keuangan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat likuiditas pada perusahaan PT. Sepatu Bata Tbk.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Universitas Brawijaya Malang yaitu laporan keuangan PT. Sepatu Bata Tbk periode 2011-2013. Penelitian menghitung rasio Likuiditas yang terdiri dari Current ratio dan cash ratio. Kemudian dari hasil perhitungan rasio-rasio tersebut, dapat diketahui kinerja keuangan PT. Sepatu Bata Tbk sebagai hasil penelitian ini. Dari kinerja keuangan tersebut disesuaikan dengan rasio standar keuangan keuangan.

Hasil penelitian menunjukan rata-rata Current ratio dan cash ratio PT. Sepatu Bata Tbk dikatakan sehat karena diatas dari standar ketentuan keuangan yaitu lebih dari 0,50. Adapun yang perlu diperhatikan oleh PT. Sepatu Bata Tbk adalah tetap menjaga tingkat likuiditas yang sehat dengan cara memperhatikan utang lancar dan mengontrol arus kas pengeluaran.

Kata Kunci : Penggunaan Modal Kerja, Current ratio dan cash ratio, Likuiditas Perusahaan PT. Sepatu Bata Tbk.

(2)

2

Sepania Septi Filipa, Program Management Studies, Faculty of

Economics unitri Malang, 2015

ANALYSIS OF USE OF WORKING CAPITAL IN AFFECTING LIQUIDITY IN PT. BATA SHOE

Sepania Septi Filipa, Dr. Nur Ida Iriani, MM, Dan Anung Prasetyo Nugroho, SE. MMA Program Management Studies, Faculty of Economics

Tunggadewi Tribhuwana University of Malang. Sepaniasepti.filipa@yahoo.co.id

ABSTRACT

Working capital is one important factor in the business world. In the development of PT. Shoes Bata Tbk. many factors must be considered, especially the level of liquidity in order to continue to exist, to be able to make financial decisions. The purpose of this study to determine the factors that influence the level of liquidity in the company PT. Shoes Bata Tbk.

This study used secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange (IDX) Branch UB Malang that the financial statements. Shoes Bata Tbk 2011-2013. Research calculates the ratio of liquidity consisting of cash ratio and current ratio. Then from the calculation of these ratios, it can be seen financial performance. Shoes Bata Tbk as a result of this research. Of financial performance is adjusted by the ratio of financial financial standards.

The results showed an average current ratio and cash ratio PT. Shoes Bata Tbk is healthy because of the above standards financial provisions of more than 0.50. As for the need to be considered by the PT. Shoes Bata Tbk is maintaining a healthy level of liquidit by considering current debt and cash flow control spending. Keywords: Use of Working Capital, Current ratio and cash ratio, liquidity PT. Shoes Bata

(3)

3 PENDAHULUAN

Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai operasinya sehari-hari misalnya untuk membayar perskot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain, uang atau dana yang dikeluarkan.

Modal kerja mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pengukuran tingkat keberhasilan penyelenggaraan perusahaan, karena dengan pengelolaan yang baik akan dapat meningkatkan pendapatan yang menjadi tujuan perusahaan. Terkait dengan hal tersebut perlu dikaji lebih jauh akan peranan modal kerja dalam menunjang peningkatan pendapatan perusahaan. Dalam rangka kajian tersebut perlu ditelusuri elemen-elemen modal kerja dalam peranannya terhadap peningkatan pendapatan dan sekaligus pembentukan laba.

Usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan yaitu pengelolaannya yang harus dilakukan secara professional dengan memperhatikan aspek-aspek yang mendukung kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Adapun salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menjalankan perusahaan adalah tingkat likuiditas yang dicapai oleh perusahaan

Salah satu masalah keuangan yang dihadapi perusahaan adalah pengunaan modal kerja. modal kerja yang baik sangat penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam mengelola modal kerja dapat mengakibatkan kegiatan usaha menjadi terhambat atau berhenti sama sekali. sehingga adanya analisis atau modal kerja perusahaan yang sangat penting untuk dilakukan untuk mengetahui situasi modal kerja pada saat ini, kemudian hal itu dihubungkan dengan

situasi keuangan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. dari informasi ini dapat ditentukan program apa yang harus dibutuhkan atau langkah apa yang harus diambil untuk mengatasinya.

Pembiayai dengan utang atau leverage keuangan menurut Brighan dan Houston (2001:48) memiliki tiga implikasi penting, yaitu : pertama, Memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan, pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbuka. Kedua, kreditur melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada kredirut. Ketiga, jika perusahaan memperoleh pengambilan yang lebih besar atau investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengambilan atas pemilik akan lebih besar.

Pada dasarnya, jika perusahaan meningkatkan jumlah utang sebagai sumber dasarnya hal tersebut dapat meningkat risiko keuangan. Jika perusahaan tidak dapat mengelola dana yang diperoleh dari utang secara produktif, tersebut dapat memberikan pengaruh negatif dan berdampak terhadap menurunya likuidtas perusahaan. Sebaliknya jika utang tersebut dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek investasi yang produktif . perusahaan sepatu bata menjadi perusahaan yang penting bagi perkembangan perekonomian bangsa.

Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu badan usaha untuk memenuhi kebutuhan finansialnya yang harus dipenuhi. Tingkat likuiditas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya perlu

(4)

4 diperhatikan oleh pihak intern

perusahaan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan bagi perkembangan suatu badan usaha dari tahun ke tahun. Tingkat likuiditas bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui apakah perusahaan yang bersangkutan memerlukan uang yang cukup di pergunakan secara lancar dalam menjalankan usahanya.

Pada dasarnya dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan dapat diukur dengan posisi modal kerja perusahaan yang berjalan dari laba yang didapatkan dalam periode tertentu dimana modal tersebut dapat menunjukan tingkat keamanan (margin of safety) kreditur jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut juga dapat dengan membandingkan aktiva lancar yang ada dengan hutang yang sudah diambil oleh perusahaan tersebut.

Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Bagi investor tingkat likuiditas dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek pada saat ditagih, sehingga semakin tingkat likuiditas akan semakin bagus. Karena tingkat pengambilan dana juga akan tinggi, tetapi tidak demikian dengan investor. Para investor lebih cenderung menyukai likuiditas yang rendah karena mengindikasikan aktiva lancar didaya gunakan secara efektif yang akan berpengaruh terhadap laba yang akan diterima (jumingan,2006:124).

Berdasarkan studi penelitian pada perusahaan Sepatu Bata dapat diketahui bahwa terdapat beberapa perusahaan yang memiliki jumlah modal kerja yang

tinggi maka tingkat perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang rendah likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan sehingga dapat melihat kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan Sepatu Bata menjadi perusahaan yang penting bagi perkembangan perekonomian bangsa. Hal ini tidak lepas dari banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam perusahaan Sepatu Bata di indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwasannya dalam proses produksi Sepatu Bata. Oleh karena itu perusahaan Sepatu Bata memiliki peranan dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan suatu negara. Sehingga munculah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi likuiditas pada perusahaan PT. Sepatu Bata. Sehingga perusahaan tersebut melakukan evaluasi perusahaan.sehingga dapat mencapai yang maksimal.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat likuiditas pada perusahaan PT. Sepatu Bata?

Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengethui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat likuiditas pada perusahaan PT. Sepatu Bata.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Universitas Brawijaya Malang yaitu laporan keuangan PT. Sepatu Bata Tbk periode 2011-2013. Penelitian menghitung rasio Likuiditas yang terdiri dari Current ratio dan cash

ratio. Kemudian dari hasil perhitungan

rasio-rasio tersebut, dapat diketahui kinerja keuangan PT. Sepatu Bata Tbk sebagai hasil penelitian ini. Dari kinerja keuangan tersebut disesuaikan dengan rasio standar keuangan keuanga.

(5)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarka data yang diperoleh dari laporan keuangan dari PT. Sepatu Bata Tbk tahun 2011 sampai 2013 yang diambil di Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Universitas Brawijaya. Adapun untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan PT. Sepatu Bata Tbk. Adapun untuk mengetahui tingkat likuiditas dalam penelitian ini peneliti menggunakan Current Ratio (Rasio

Lancar) dan Cash ratio (Rasio Kas), maka data disajikan sebagai berikut. 1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current ratio menunjukkan sejauh

mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Current

ratio dapat dihitung dengan formula: Current ratio =

Adapun data disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1: Current Ratio (Rasio Lancar) PT. Sepatu Bata Tbk

Tahun 2011 2012 2013

Aktiva lancar Rp 316.643.577 Rp 357.373.694 Rp 435.578.754 Utang lancar Rp 148.822.766 Rp 168.267.966 Rp 257.337.714

Current ratio 2,13 2,12 1,69

Dari tabel 1, diketahui Current ratio pada PT. Sepatu Bata diketahui bahwa semakin tahun mengalami penurunan pada tahun 2011 diketahui 2,13, pada tahun 2012 diketahui 2,12 dan pada tahun 2013 diketahui 1,69. Dimana tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) dinyatakan Sehat.

2. Cash ratio (Rasio Kas)

Cash Ratio dapat dihitung dengan

formula:

Cash ratio =

Adapun data disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2: Cash ratio (Rasio kas).

Tahun 2011 2012 2013

Kas/Aset Rp 516.649.305 Rp 574.107.994 Rp 680.685.060 Utang lancar Rp 148.822.766 Rp 168.267.966 Rp 257.337.714

Cash Ratio 3,47 3,41 2,65

Dari tabel 2, diketahui Cash Ratio pada PT. Sepatu Bata diketahui bahwa semakin tahun mengalami penurunan pada tahun 2011 diketahui 3,47, pada tahun 2012 diketahui 3,41 dan pada tahun 2013 diketahui 2,65. Aimana data dinyatakan memiliki tingkat likuiditas yang sehat dan baik.

3. Perbandingan Penjuaan Neto dengan Laba Neto PT. Sepatu Bata Tbk.

Dari data diketahui bahwa jumlah penjualan neto dari tahun 2011 sampai 2013 semakin meningkat tetapi tidak sesuai dengan laba neto pada tahun

(6)

6 2013 yang mengalami penurunan.

Adapun perbandingan Penjuaan Neto dengan Laba Neto PT. Sepatu Bata Tbk dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1: Perbandingan Penjuaan Neto dengan Laba.

Dari Gambar 1, diketahui bahwa terjadi penurunan pendapatan laba bersih pada tahun 2013, padahal penjuala neto pada tahun 2013 tinggi. Hal tersebut dikerenakan adanya pembayaran likuiditas yang tinggi. Berdasarkan dari data dalam perhitungan rasio likuiditas pada tahun 2013 dinyatakan menurun yang disebabkan kurangnya pengontrolan pengeluaran utang-utang lancar oleh pihak PT. Sepatu Bata Tbk.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data diketahui bahwa tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) yaitu Current ratio (Rasio Lancar) diketahui tingkat likuiditas pada tahun 2011 2,13, pada tahun 2012 diketahui 2,12 dan pada tahun 2013 diketahui 1,69. Sedangkan Cash ratio

(Rasio kas) pada tahun 2011 diketahui 3,47, pada tahun 2012 diketahui 3,41 dan pada tahun 2013 diketahui 2,65. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena tingkat likuiditas lebih dari 0,50 sesuai ketentuan laporan keuangan. Dari data diketahui bahwa tingkat penjualan bersih dan total asset PT. Sepatu Bata Tbk semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) adalah utang lancar, penjualan bersih dan jumlah asset.

1. Utang lancar

Semakin berkurang utang lancar pada setiap tahunnya maka tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) semakin mengalami peningkatan maupun sebaliknya semakin bertambah utang lancar maka semakin rendah tinggkat likuiditas perusahaan.

2. Penjualan bersih

Apabila dalam sebuah perusahaan terhadap peningkatan penjualan bersih maka PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) dinyatakan mengalami tingkat likuiditas yang baik.

3. Jumlah asset.

Sedangkan apabila terhadap peningkatan jumlah asset maka dinyatakan PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) mengalami tingkat likuiditas yang baik. Karena semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Dalam pengunaan modal kerja untuk mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan pada PT. Sepatu Bata Tbk yakni dapat meningkatkan total aktiva,

log size perusahaaan, nilai pasar saham,

(7)

7 mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam memperoleh keuntungan dan tingkat efisiensi atas penggunaan aset perusahaan yang merupakan salah satu aspek penting sebagai acuan oleh perusahaan dalam menilai kinerja suatu perusahaan tersebut. Sedangkan tujuan likuiditas bagi perusahaan yaitu untuk sarana mengatahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancar.

Adapun tujuan rasio likuiditas yaitu untuk mengatahui prningkatan volume kegiatan perusahaan untuk menambah kebutuhan dana dan membiayai harta lancarr. sebagian besar kebutuhan tersebut dipenuhi dengan meningkatkan hutang-hutang. Tetapi jika hal lain-lain tetap, investasi jangka panjang untuk membiayai tambahan kebutuhan modal kerja diperlukan agar rasio dapat dipertahankan.Apabila pengendalian kurang baik terhadap besarnya investasi dalam persediaan dan piutang memyebabkan adanya investasi melebih dari pada yang seharusnya, maka sekali lagi rasio likuiditas akan turun dengan tajam, kecuali apabila disediakan lebihbanyakdana jangka panjang.

Sedangkan yang harus diketahui oleh PT. Sepatu Bata Tbk untuk

mengukur likuiditas perusahaan menggunakan pendekatan dengan cara

mempelajari kemampuan perusahaan untuk mengubah piutang usaha dan persediaan kas dalam suatu periode waktu tertentu. Pengubahan piutang usaha menjadi kas dapat diukur dengan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan penagihan piutang perusahaan dengan menghitung periode penagihan rata- rata.

SIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah maka dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk yaitu

dilihat dari Current ratio (Rasio Lancar) pada tahun 2011 diketahui tingkat likuiditas 2,13, pada tahun 2012 diketahui 2,12 dan pada tahun 2013 diketahui 1,69. Sedangkan dilihat dari

Cash ratio (Rasio kas) pada tahun 2011

diketahui 3,47, pada tahun 2012 diketahui 3,41 dan pada tahun 2013 diketahui 2,65. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena tingkat likuiditas lebih dari 0,50 sesuai ketentuan laporan keuangan Bank Indonesia.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk adalah utang lancar, penjualan bersih dan jumlah asset. Dimana semakin berkurang utang lancar pada setiap tahunnya maka tingkat likuiditas PT. Sepatu Bata Tbk semakin mengalami peningkatan maupun sebaliknya semakin bertambah utang lancar maka semakin rendah tinggkat likuiditas perusahaan. Sedangkan apabila terhadap peningkatan penjualan bersih dan jumlah asset maka dinyatakan PT. Sepatu Bata Tbk mengalami tingkat likuiditas yang baik. Karena semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. DAFTAR PUSTAKA

Chairuddin, H. 2012. Analisis Posisi

Likuiditas digital library Fakultas

Ekonomi dan Manajemen dinamika Universitas Sumatera Utara

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo

(8)

8

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan

Keuangan, Edisi Ke-Empat, Liberty, Yogyakarta

Riyanto, Bambang, 2009. Dasar-dasar

Pembelajaran Perusahaan,

BPFE,Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja

Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gambar

Tabel 2:  Cash ratio (Rasio kas).
Gambar 1:  Perbandingan Penjuaan  Neto dengan Laba.

Referensi

Dokumen terkait

St rukt ur organisasi inst ansi yang m enangani urusan bidang Cipt a Karya di Kabupat en.. M alaka saat ini melalui Dinas PU dan

a) Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh padangan yang holistik

Dumbbell curl merupakan suatu alat yang digunakan untuk melatih otot biceps brachii dengan cara melakukan gerakan fleksi dan ekstensi elbow joint yang terbuat dari lempengan

Peserta yang mengikuti IFEST (ITN Islamic Festival), Bedug 2016, Gema Islam Gema Perubahan adalah delegasi dari sekolah dan kampus, aktif sebagai siswa/i dan

Berdasarkan riset gap tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh nilai Z-Score, struktur modal, size , risiko kredit, dan permodalan

Dari bentangan di atas dapat disimpulkan bahwa Bustan al-Salatin dan Ruba’ii Hamzah al-Fansuri merupakan dua karya yang menjadi sumber informasi dan sekaligus sumber kajian sejarah

Pada hasil analisis dan pengamatan proses pembelajaran siklus I menunjukkan hal-hal sebagai berikut : 1) belum seluruh siswa mampu menguasai materi pembelajaran Bahasa

penelitian sastra seperti atau kalimat-kalimat dalam wacana analisis kata-kata dalam kalimat atau lebih besar lagi