• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 10. Kabupaten Subang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 10. Kabupaten Subang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IV. LOKASI PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Lokasi

PT. Sang Hyang Seri (Persero) sebagian besar arealnya terletak di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, dan sebagian kecil masuk di Kecamatan Blanakan dan Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. Lokasi geografis PT. Sang Hyang Seri berada antara 06°16’- 06°20’LS dan 107°36’- 107°39’ BT dan barada pada ketinggian sekitar 15 m dpl dengan kemiringan lereng berkisar 0 - 3%. Secara keruangan batas-batas wilayahnya adalah sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciasem, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukahaji, sebelah utara berbatasan dengan Desa Blanakan, dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pancabali. 780000 780000 795000 795000 810000 810000 825000 825000 9 2 5 5 0 0 0 925 5 0 0 0 9 2 7 0 0 0 0 927 0 0 0 0 9 2 8 5 0 0 0 928 5 0 0 0 9 3 0 0 0 0 0 930 0 0 0 0 9 3 1 5 0 0 0 931 5 0 0 0 5 0 5 10 Km N E W S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 18 20 21 BLA N A KA N PA M A NU K AN PU SA K AN A G AR A SU KR A CIA S EM BIN O N G CO M PRE N G PA T OK BE U SI PA BU A RA N PU RW AD A D I PA G AD E N CIP U NA G A RA CIP E UN D E U Y KA L IJA T I SU BA N G CIB OG O SA GA L A HE R AN G CIJA M B E JAL A N CA GA K CIS A LA K TA N JU N GS IA N G SA NG H Y AN G SE R I K E C A M A TA N : K E T E R AN G A N : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

KABUPAT EN SUB ANG

Gambar 10. Kabupaten Subang

4.1.2. Topografi

Topografi Kabupaten Subang secara umum dapat dipisahkan menjadi tiga zona seperti yang diuraikan di bawah ini dimana lokasi penelitian menempati pada wilayah zona ke-tiga. Gambaran ketiga zona tersebut adalah sebagai berikut:

(2)

1. Daerah Pegunungan (Subang bagian selatan)

Daerah ini memiliki ketinggian antara 500-1500 meter dari permukaan laut (m dpl) dan menempati wilayah sekitar 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini tercakup di dalam beberapa kecamatan, yaitu: Jalancagak, Ciater, Kasomalang, Sagalaherang, Serangpanjang, dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang. Kondisi penggunaan lahan di zona ini sebagian besar berupa perkebunan, baik perkebunan negara maupun perkebunan rakyat, hutan dan lokasi pariwisata.

2. Daerah Berbukit dan Dataran (Subang bagian tengah)

Daerah ini mempunyai ketinggian antara 50–500 meter dari permukaan laut (m dpl) dan memiliki cakupan luasan sekitar 35 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi beberapa wilayah kecamatan, yaitu: Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, Cikaum, dan Pagaden Barat. Pada zona ini penggunaan lahan yang dominan adalah perkebunan karet, tebu, dan buah-buahan untuk pertanian dan industri. Selain itu, juga terdapat perumahan, pusat pemerintahan, serta daerah militer.

3. Daerah Dataran Rendah (Subang bagian utara)

Daerah ini mencakup daerah pesisir yang memiliki ketinggian antara 0-50 meter dari permukaan laut (m dpl) atau mencakup sekitar 45 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi beberapa kecamatan, yaitu: Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, dan sebagian Pagaden Barat. Di bagian utara dari wilayah Kabupaten Subang ini penggunaan lahannya didominasi oleh sawah berpengairan teknis dan tambak pantai.

Dari aspek kemiringan lereng, sekitar 80,80% wilayah Kabupaten Subang memiliki kemiringan 0°-17°, 10,64% wilayahnya memiliki kemiringan 18°-45°, dan sisanya 8,56% memiliki kemiringan di atas 45°.

(3)

4.1.3. Iklim

Iklim di daerah Sukamandi (PT. Sang Hyang Seri) menurut Oldeman tergolong tipe D, sedangkan menurut Ferguson tergolong tipe C (Andriarini, 2007). Di daerah ini musim hujan terjadi pada bulan November sampai dengan bulan April dengan curah hujan maksimal 4200 mm, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober dengan curah hujan maksimal 610 mm. Untuk curah hujan, total curah hujan tahunan di wilayah ini sebesar 1200 mm/tahun, dimana curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Januari sampai Februari, sedangkan rata-rata suhu harian adalah 27,3°C, dimana suhu udara maksimum mencapai 31,2°C dan suhu udara minimum mencapai 23,4°C. Untuk kelembaban udara di wilayah ini relatif besar, yaitu sebesar 86,7% (Andriarini, 2007).

4.1.4. Geologi, Geomorfologi, dan Kondisi Tanah

Berdasarkan peta geologi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

Bandung), litologi di lokasi penelitian termasuk ke dalam Formasi Aluvial, dimana morfologi bentuklahan di lokasi penelitian relatif seragam, yaitu merupakan dataran yang secara morfogenesis terbentuk oleh proses fluvial. Dataran aluvial ini tergolong muda, yaitu berumur kuarter.

Sejalan dengan bentuklahannya, tanah yang terbentuk di daerah Sukamandi (PT. Sang Hyang Seri) memiliki tipe tanah Aluvial dengan tekstur lempung berdebu, dan pH tanah berkisar antara 4-5 (Andriarini, 2007). Tanah ini cocok untuk tanaman padi namun kurang cocok untuk tanaman palawija dan hortikultura, sehingga bila tanaman-tanaman jenis tersebut diusahakan di wilayah ini, maka harus dilakukan upaya-upaya perbaikan tanah (soil improvement) terlebih dahulu.

4.1.5. Demografi

Salah satu modal utama dalam pembangunan, selain sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah jumlah penduduk dan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam pembangunan yang dibutuhkan adalah SDM yang secara

(4)

kuantitas mencukupi dan secara kualitas dapat diandalkan, atau dengan kata lain SDM yang siap pakai.

Berdasarkan data statistik Subang Dalam Angka tahun 2006, penduduk Kabupaten Subang berjumlah 1.402.134 jiwa, dengan komposisi 710.237 jiwa laki-laki (51%) dan 691.897 jiwa perempuan (49%), dengan tingkat kepadatan

penduduk mencapai 683,38 jiwa per km2. Dari semua kecamatan, Kecamatan

Subang merupakan wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk

tertinggi, yaitu sebesar 2.212,86 jiwa per km2.

Dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk Kabupaten Subang terdiri dari 23,50 % usia anak-anak (0-14 tahun), 8,05 % usia remaja (15-19 tahun), 29,55 % usia muda (20-39 tahun) dan 38,90 % usia tua dan lansia.

4.2. Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 4.2.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1940 perusahaan ini berbentuk perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama Pamanukan & Tjiasem Lands (P&T Lands). Berkat adanya proses nasionalisasi yang terjadi pada tahun 1957, maka P&T Land kemudian dikelola oleh Yayasan Pembangunan Daerah Jawa Barat (YPDB). Nama yayasan ini yang kemudian diubah menjadi Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya pada tahun 1966. Pada saat yang sama dibentuk pula proyek-proyek lain, yaitu Proyek Penelitian dan Mekanisasi serta Proyek Perhewani dengan SK Deputi Menteri Departemen Produksi Persediaan Bahan Makanan No.61/M.P/1966, tanggal 26 April 1966.

Pada tahun 1968, ketiga proyek tersebut dilebur menjadi satu menjadi Lembaga Sang Hyang Seri melalui SK Menteri Pertanian No.9/2/1968 tanggal 29 Februari 1968. Perkembangan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 tahun 1971 dibentuklah Perum Sang Hyang Seri yang berfungsi sebagai produsen dan pemasar benih tanaman pangan, dan merupakan salah satu sub sistem perbenihan nasional. Dengan bantuan pinjaman dana dari Bank Dunia, Perum Sang Hyang Seri pada saat itu menjadi perusahaan perbenihan yang modern dan terbesar di Indonesia bahkan di Asia.

(5)

Status Perum selanjutnya dirubah menjadi Persero melalui PP 18/1995 tanggal 28 Juni 1995 berdasarkan akte notaris Imas Fatimah,SH di Jakarta yang memiliki Nomor 2 tanggal 1 Pebruari 1996 dan Nomor 93 tanggal 28 Juni 1996 yang disahkan melalui Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: C2-9832.HT.01. 01.TH.96 tanggal 28 Oktober 1996. Keputusan ini selanjutnya disempurnakan dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: C-24643.HT.01.04.TH.2002, tanggal 24 Desember 2002. Melalui keputusan ini, usaha pokok (core business) PT. Sang Hyang Seri dikembangkan lebih luas dari benih tanaman pangan menjadi benih pertanian.

Pengelolaan perusahaan PT. Sang Hyang Seri pada saat ini dilaksanakan oleh Kementerian BUMN sesuai PP 64/2001 tanggal 13 September 2001. Bidang usaha yang ditangani sebagai usaha pokok PT. Sang Hyang Seri adalah benih pertanian dengan mengembangkan diversifikasi usaha yang terkait dengan usaha pokok. Pengembangan usaha ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang lengkap kepada konsumen (petani) dalam satu paket budidaya pertanian yang pada gilirannya nanti industri benih ini diharapkan dapat/mampu berperan sebagai

lokomotif usaha agribisnis.

4.2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Sang Hyang Seri diatur berdasarkan SK Direksi No. 56/SHS.01/Kept/IV/2000. Menurut surat keputusan ini, manajemen PT. Sang Hyang Seri (Persero) dikelola berdasarkan sistem Regional Manager (RM). Saat ini PT. Sang Hyang Seri memiliki 5 Regional Manager (RM), yaitu RM I Sukamandi, RM II Jawa Timur, RM III Medan, RM IV Lampung, dan RM V Sulawesi Selatan. Secara struktural masing-masing RM membawahi beberapa UBD (Unit Bisnis Daerah).

RM I terdiri dari beberapa UBD, yaitu UBD khusus Sukamandi, UBD Serang, UBD Ciamis, UBD Garut, UBD Tegal, UBD Banyumas, dan UBD Cirebon. UBD khusus Sukamandi merupakan satu-satunya UBD di PT. Sang Hyang Seri (Persero) yang mempunyai areal lahan produksi, sehingga disebut sebagai UBD khusus. PT. Sang Hyang Seri (Persero) RM I dipimpin oleh seorang

(6)

Deputi membawahi beberapa Kepala UBD. Seorang Kepala UBD membawahi beberapa Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian. Bagian-bagian yang ada di PT. Sang Hyang Seri (Persero) RM I UBD khusus Sukamandi adalah Bagian Produksi, Bagian Pengolahan Benih, Bagian Usaha Benih Hortikultura dan Kemitraan, Bagian Keuangan, Bagian Pemasaran. Untuk sub bagian terdiri dari: Sub Bagian Pengadaan Barang, Sub Bagian Irigasi dan Jalan, Sub Bagian Hama dan Penyakit, Sub Bagian Pembinaan Mutu Benih dan beberapa Sub bagian lainnya.

Jumlah karyawan PT. Sang Hyang Seri (Persero) Sukamandi, saat sekarang ada sekitar 431 orang yang sebagian besar berlatar belakang SMU, selebihnya lulusan SD, SLTP, dan Sarjana. Adapun status pegawai dibedakan menjadi tiga, yaitu pegawai tetap, honorer, dan pegawai harian lepas.

4.2.3. Bidang Usaha dan Pemasaran

Luas areal PT. Sang Hyang Seri (Persero) RM 1 UBD khusus Sukamandi yang ada sekitar 4.300 ha, namun baru terealisasi sekitar seluas 3.500 ha, sehingga sekitar 800 ha merupakan areal yang tidak ditanam. Pengelolaan produksi PT. Sang Hyang Seri (Persero) ini dilakukan dalam dua sistem produksi, yaitu sistem

swakelola dan sistem kerjasama. Sistem swakelola merupakan sistem produksi

dimana seluruh kegiatan produksi mulai dari tanam sampai dengan pengolahan dan pemasaran benih dilakukan oleh perusahaan, sedangkan sistem kerjasama dilakukan dengan cara petani menyewa lahan pada perusahaan namun cara pembayaran sewa berupa hasil panen padi yang jumlahnya sebesar 1,2 ton/ha dan sisa hasilnya harus dijual kepada perusahaan dengan harga 5% di atas harga pasaran.

Bidang usaha PT. Sang Hyang Seri (Persero) diatur dalam PP No. 18 Tahun 1995, Bab II Pasal 2, yaitu berupa:

1) Produksi, pengolahan, penyimpanan, pengepakan, dan penyaluran serta pemasaran benih tanaman padi dan hortikultura.

2) Penelitian, pendidikan, dan penyuluhan dalam bidang perbenihan dan kegiatan lain yang langsung menunjang usaha perbenihan.

(7)

Untuk mengusahakan pengawasan dan kelancaran distribusi yang tepat guna, maka dibentuklah kantor pemasaran cabang/daerah. Untuk PT. Sang Hyang Seri (Persero) cabang Jawa Barat dibentuk 5 KPD (Kasubag Pemasaran Daerah) sebagai berikut:

1. KPD Sukamandi, untuk wilayah pemasaran Subang, Karawang, Purwakarta, dan Bekasi.

2. KPD Cirebon, untuk wilayah pemasaran Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka.

3. KPD Tasikmalaya, untuk wilayah pemasaran Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Sumedang.

4. KPD Sukabumi, untuk wilayah pemasaran Sukabumi, Bogor, Cianjur, dan Bandung.

5. KPD Serang, untuk wilayah pemasaran Serang, Pandeglang, Tangerang, dan Lebak.

KPD tersebut berfungsi sebagai bagian yang dapat memperluas jaringan distribusi, dan juga berfungsi sebagai penghubung langsung perusahaan dengan pihak penyalur/konsumen terhadap keluhan atau klaim. Dalam hal ini, setiap KPD mengkoordinir pelaksanaan di daerah masing-masing yang ditetapkan sebagai tanggung jawabnya.

4.2.4. Kemitraan Usaha dan Fasilitas Usaha

Kemitraan usaha adalah jenis usaha yang dibangun dengan pola kerjasama

antara PT. Sang Hyang Seri dengan mitra strategis sebagai investor sekaligus pasar (off farm) dan dengan petani plasma sebagai pelaksana lapangan (on farm). Adapun produk dan kegiatan yang ditangani saat ini adalah sebagai berikut:

Pembeli dan penjual gabah konsumsi.

Produksi dan pemasaran beras (khusus, kepala, wangi dan ketan) dengan merek PITALOKA.

Memasarkan produk sarana produksi seperti pupuk buatan/pupuk organik, PPC bio-organik, pestisida dan yang lainnya dengan merek SANG HYANG SERI (Merek BIOSANG, Bio P20002 GELEDEK).

(8)

Pengembangan produksi dan pemasaran pakan ternak. Pengembangan Pusat Pelatihan Agribisnis.

Adapun untuk fasilitas usaha yang ada saat ini di PT. Sang Hyang Seri saat ini, mencakup:

Lahan HGU Sukamandi, Sawah irigasi teknis ± 3.150 Ha.

22 UBD tersebar di 5 Regional Manager, dengan jaringan wilayah kerja di 75 Kabupaten dan membina sebanyak 733 kelompok tani panangkar dan 50.320 petani penangkar benih dengan luas lahan ± 30.000 Ha.

Gudang berkapasitas ± 25.000 ton/tahun.

Alat pengering dan pengolahan benih berkapasitas ± 58.500 ton/tahun. Memiliki jaringan distribusi dengan 322 penyalur dan 3.655 kios. SDM, Produksi, Pasar dan Keuangan.

Memiliki sistem pengadaan bahan baku yang berbasis komunitas melalui pola swakelola, kerjasama pengelolaan dan kerjasama baik pada lahan sendiri maupun lahan petani.

Gambar

Gambar 10. Kabupaten Subang

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan dengan judul “Perencanaan Unit Sanitasi Pabrik Wafer Cream dengan Kapasitas Produksi 43.200 Kemasan per Hari @ 62,5

Metode peramalan dengan pendekatan statistik digunakan untuk peramalan yang berdasarkan pada pola data, dan termasuk ke dalam model peramalan deret berkala (time series) antara

Pramila, model pasinaon snowball throwing kalihan media audio visual saged ngindhakaken proses kalihan kasil pasinaon kaprigelan maos endah sekar macapat

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh debitur dalam melakukan mediasi perbankan yaitu debitur melakukan pertemuan dengan pihak bank untuk meminta penjelasan untuk

Alasan menggunakan metode Naïve Bayes Classifier adalah karena metode Naïve Bayes Classifier merupakan penyederhanaan dari teorema Bayes, Teorema bayes itu sendiri merupakan

Pada hydrocephalus yang tidak berhubungan (obstruksi), yang terjadi lebih sering daripada jenis yang lain, cairan cerebrospinal dari ventrikel tidak dapat mencapai rongga

Berdasarkan hasil Cointegration Test, indeks LQ45, tingkat suku bunga the Fed , nilai tukar, harga minyak dan indeks saham regional tidak memiliki hubungan

Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan guru adalah dengan pendekatan kekuasaan yaitu suatu proses kegiatan pembelajaran di kelas guru mengontrol tingkah laku