• Tidak ada hasil yang ditemukan

dibiaskan dan di pantulkan berbeda arahnya, karena adanya indeks bias. Sebagai contoh terhadap sinar merah mempunyai indeks bias 2,407, sedangkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dibiaskan dan di pantulkan berbeda arahnya, karena adanya indeks bias. Sebagai contoh terhadap sinar merah mempunyai indeks bias 2,407, sedangkan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MINERAL INTAN

Intan merupakan satu – satunya batu permata yang mempunyai formula yang terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk bersama dengan pembekuan batuan ultrabasa misal periodotit dan kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipe terbentuk pada kedalaman 60 Mil (Kurang lebih 95 Km) atau lebih dalam di bawah permukaan bumi dan pada temperatur 1.500 – 2.000° C. Intan mempunyai hablur dengan sistem kubus , umumnya berarna bening tetapi terkadang berwarna kebiruan , kehijauan, kemerahan atau kuning , berat jenis 3,52 dengan kilap adamantin dengan garis tengah atom 1.54° A, kekerasan 10 skala Mosh atau 8000 – 8500 knop . Sejauh ini tidak di ketahui asal dan arti kata Intan yang dalam bahasa Inggris di sebut diamond. Kata diamond yang di turunkan dari bahasa belanda diamant sebenarnya berasal dari bahasa yunani yang berarti tidak terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi – kisi hablur mempunyai empat arah kelemahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang keras maka kristal ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau bidang yang halus sejajar dengan bidang oktahedron. Sifat ini sangat penting bagi pengrajin intan ( lapidan) dalam membagi intan berbutir besar menjadi butir – butir yang lebih kecil serta dalam membuat bentuk dan mengasahnya. Sifat lain yang penting adalah dalam membiaskan dan memantulkan sinar . Sinar yang berbeda kan

(2)

dibiaskan dan di pantulkan berbeda arahnya, karena adanya indeks bias. Sebagai contoh terhadap sinar merah mempunyai indeks bias 2,407, sedangkan indeks bias terhadap sinar ungu atau lembayung 2,465. Dispersi antara sinar merah dan ungu tercatat 0,058 ( = 2,465-2,407) dan antara sinar merah dan biru 0,048 . Karena harga dispersi yang sangat tinggi itu maka intan kelihatan gemerlapan.

Tiap – tiap batu mulia ( termasuk intan ) di cari dan di hitung berat jenisnya. Sesudah mengetahui nilai kerasnya, beratnya dapat dihitung dalam karat dari batu mulia itu . Karat untuk batu mulia (termasuk intan) adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram (1 karat = 0,20 gram). Satuan ini di pakai di seluruh dunia, oleh karenanya di sebut metrik. Jika kita timbang berat intan , tidak di katakan berat intan itu satu gram, melainkan dikatakan lima karat intan . Agar tidak salah pengertian, harap di ketahui bahwa timbangan karat yang di pakai untuk emas . Misalnya emas di namakan 24 karat adalah jenis emas murni ( = 100 % Au). Emas di sebut 18 karat mengandung 18/24 x 100 % = 75 % emas murni. Intan Indonesia terkenal karena intan yang paling keras dan paling berat di bandingkan dengan intan dari negara lain, mungkin dalam hal ini disebabkan intan Indonesia mempunyai bentuk kristal kembar. Di Indonesia intan sering terdapat sebagai endapan aluvial bersama dengan kuarsa, korondum dan sirkon. Di Indonesia terdapat di Martapura (Kalimantan Selatan ) dalam batuan yang di sebut Breksi Pemali dan didaerah Landak, Sekayan, Sanggau (Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah, Kecamatan Permata Intan). Di tempat ini terdapat kampung yang bernama kampung Sungai Gula tempat pemukiman penambang intan tradisional. Kebanyakan intan dari Kalimantan mempunyai warna. Warna yang di gemari adalah Air Laut yang berwarna putih , agak kebiruan seprti air laut , yang berwarna lebih biru di sebut Air Hujan harganya sangat mahal . Warna kuning merupakan intan yang paling murah. Kesemuanya ditemukan pada endapan aluvial di sungai purba. Jenis endapan intan yang lain ialah endapan pipa breksi yang di sebut endapan kimberlit, misalnya yang dijumpai di Kimberly (Afrika) dan Australia Barat . Endapan

(3)

kimberlit ini mempunyai ciri bahwa mineral olivin yang berasosiasi telah mengalami proses serpentinisasi. Intan yang diketemukan di Kalimantan dan berukuran paling besar adalah intan Trisakti dengan 166,72 karat di ketemukan di Kab. Cempaka tahun 1965 . Intan ini digosok di Amsterdam. Menyusul penemuan intan Galuh Cempaka berukuran 29,75 karat pada tanggal 18 Agustus 1969. Pada tahun itu juga di temukan intan Galuh Bulan berukuran 27,5 karat, sedang pada 27 November 1967 di temukan intan Galuh Badu berukuran 26,50 karat di Kec. Bati – Bati , Kab. Tanah Laut dan pada tahun 1987 akhir di temukan lagi intan dengan berat 50 karat berwarna kuning. Walaupun peneliti tentang intan tidak pernah berhenti, tetapi orang tidak pernah menemukan batuan asal intan. Meskipun semula Koolhoven, 1936 menduga asalnya dari Breksi Pemali , tetapi hingga saat ini pendapat itu belum dapat diyakini oleh semua orang . Intan ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan Pleistosen (dahulu di sebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen bahkan dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan demikian jelas intan setidaknya berumur Pra – Manunggal . Hingga kini intan di gali dari endapan sungai yang berumur Pleistosen hingga sekarang yang terdiri dari ukuran kerakal sampai lanau.

Sifat fisik dan kimia

Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industry.

Sifat - sifat intan : Kilauan (cahaya)

Karakteristik lain yang membuat berlian inheren berharga adalah kilau cahayanya. Intan mencerminkan cahaya dengan baik. Anda dapat mengambil sepotong kaca segi (misalnya kristal Swarovski) atau sepotong segi kuarsa berwarna terang dan meneliti aspek dalam cahaya putih

(4)

(aspek dipoles adalah bagian kecil yang berada di permukaan batu permata dipotong). Anda akan melihat bahwa aspek dari berlian hampir putih, sedangkan aspek gelas atau kuarsa agak transparan.

Kekerasan (ketahanan)

Alasan bahwa intan adalah permata dunia yang khusus adalah bahwa mereka dapat menjadi yang paling tahan lama. Mereka adalah substansi alam yang sulit didapatkan di dunia. Intan memiliki angka 10 pada skala moh's kekerasan dan mempunyai nilai kekerasan mutlak (absolute hardness) antara 167 dan 231 gigapaskal dalam berbagai ujian. Ini berarti bahwa hampir tidak ada yang dapat menggaruk intan (kecuali intan lain). Intan memiliki pesawat belahan dada, seperti kebanyakan mineral, sehingga jika jatuh atau memukul dengan sudut tertentu, mereka akan retak atau pecah. Oleh karena itu, penting bahwa berlian adalah segi dan diatur dengan cara yang melindungi wilayah rawan tersebut.

Dispersi

Intan adalah mineral khusus karena intan dapat membuat pelangi. Ini disebut dispersi, dan ini keunikan dari intan. (Batu permata lainnya dengan dispersi tinggi termasuk Zirkon, dan CZ). Ketika memutar berlian di dalam ruang terang, maka anda akan menangkap sekilas "api," kilatan cahaya berwarna.

Konduktivitas termal

Tidak seperti kebanyakan insulator listrik, berlian murni adalah konduktor panas yang baik karena ikatan kovalen yang kuat di dalam kristalnya. Konduktivitas termal berlian alami adalah yang tertinggi diantara material solid yang pernah diketahui. Kristal tunggal berlian sintetis dengan kemurnian 99,9% memiliki konduktivitas termal sebesar 30 W/cm K pada temperatur ruangan, lima kali lebih tinggi dibandingkan tembaga yang merupakan logam penghantar panas yang baik. Konduktivitas termal berlian akan berkurang sebanyak 1,1% dengan kehadiran atom karbon-13. Konduktivitas termal berlian dimanfaatkan oleh para penjual batu perhiasan dan ahli batu perhiasan untuk membedakan berlian asli dengan imitasi.

(5)

Ada banyak sumber daya dan sangat tersedia informasi tentang bagaimana mengevaluasi kualitas berlian. Ada berlian grading lembaga yang mengeluarkan sertifikat untuk berlian, merinci apa yang Anda dapatkan. Karena itu, belanja untuk berlian memerlukan kecerdasan, dan kehati-hatian.

Genesa

Intan termasuk dalam kelompok bahan galian yang terbentuk secara alami di kedalaman tertentu dari permukaan bumi, termasuk dalam kelompok mineral Carbon sebagai mineral utama penyusun intan (diamond).

Mineral Carbon terdapat di alam dengan 3 bentuk dasar, yaitu sebagai : 1. Diamond (Intan)- Sangat Keras, dengan kristal (berwarna) jernih

2. Graphite- Lunak, berwarna hitam, tersusun dari (unsur) carbon murni, struktur molekulernya tidak padat sekuat diamond (intan), hal tersebutlah yang menjadikan graphite lebih lunak dibandingkan diamond.

3. Fullerite, merupakan mineral yang terbuat dari molekul yang berbentuk bulat sempurna yang tersusun dari 60 atom Carbon .

Intan terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di bawah permukaan bumi, pada batuan yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki temperature dan tekanan tertentu yang memungkinkan untuk merubah (mineral) carbon menjadi intan.

Kebanyakan intan yang kita temukan sekarang merupakan hasil pembentukan proses jutaan-milyar tahun yang lalu, erupsi magma yang sangat kuat membawa intan-intan tersebut ke permukaan, membentuk pipa kimberlite, penamaan kimberlite berasal dari penemuan pertama pipa tempat intan berada tersebut di daerah Kimberley, Afrika Selatan.

Intan juga dapat ditemukan di dasar sungai sebagai endapan yang kita sebut sebagai endapan intan alluvial, pada dasarnya intan type alluvial juga berasal dari pipa Kimberlite purba yang kemudian mengalami proses geologi lanjutan berupa pengangkutan oleh air atau glacier yang

(6)

berlangsung pada jutaan-milyar tahun yang lalu, sehingga intan-intan yang berasal dari pipa kimberlite tersebut terbawa bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya dan kemudian terendapkan di dasar sungai.

Tempat ditemukan

Intan yang diketemukan di Indonesia baik untuk permata. Tempat penemuan antara lain di daerah :

 Riau : S. Siabu, Kamper , Bangkinang (berupa indikasi pada endapan aluvial).

 Kalimantan Barat : Muara Mengkiang (sebagai rombakan pada endapan aluvial) ; Ngabang (sebagai rombakan pada endapan aluvial).  Kalimantan Tengah : Kampung Sungai Gula, Kec. Permata Intan Barito Utara (merupakan endapan intan letakan pada aluvial ) ; Purukcau, Murungraya; Sei Pinang (semuanya merupakan endapan intan letakan pada aluvial); Pujon , cabang S. Bohot (berupa indikasi pada komplek batuan ultrabasa yang di kelilingi oleh batupasir dan serpih yang mengandung batu bara.

 Kalimantan Selatan : Kab. Martapura, Simpang Empat (antara kampung Mataram dan Sungkai, pinggir Jl. Raya Banjarmasin – Kandangan (terdapat dalam endapan kerikil pada daerah dataran banjir , telah diusahakan oleh masyarakat.

 Kalimantan Timur : Sekayak bunyi (berupa indikasi pada endapan aluvial), Kab. Kutai, Kec. Longiran, S.Babi; Kab. Kutai sekitar Kp. Tiongohan cabang sungai sebelah kanan.

Teknik Penambangan

Intan terutama ditambang dari pipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalam Bumi karena tekanan dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan.

Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah menggunakan mekanisasi, yaitu dengan mesin penyedot untuk menyedot tanah yang sudah digali.

(7)

Intan juga di cari dengan cara membuat galian lubang didalam tanah yang mugkin mengandung intan. Ada dua macam lubang yaitu Lubang surut dan Lubang dalam. Lubang surut kedalamannya antara satu sampai satu setengah meter sedang lubang dalam dapat mencapai sepuluh meter atau lebih . Untuk menghancurkan tanahnya pada mulanya hanya di gali dengan tenaga manusia, tetapi saat sekarang sudah ada yang mempergunakan pompa semprot seperti dilakukan dengan dulang ( = lingganan) yang terbuat dari kayu . Tempat mendulang batu dan tanah dinamakan pendulangan . Pendulangan yang ada disekitar Martapura ialah di Cempaka, Banyu Ireng , Ampar Tikar, Pendarapan dan Banjarbaru. Di sekitar proyek Riam Kanan terdapat pendulangan Mandikapau, Awang Bangkal , Tiwingan Rantau Bujur dan Rantau Alayung . Dimasa mendatang dimungkinkan melakukan penambangan intan dengan cara mekanik sedang pekerjaan mendulang memerlukan pengalaman bertahun – tahun.

Pengolahan dan pemanfaatan

Intan diasah dengan bentuk asahan fasit, misal berlian , markis, pendelop dan briolet. Diantara bentuk tersebut bentuk fasit berlian yang paling umum, sehingga intan yang demikian di sebut pula dengan nama berlian. Sering terjadi pedagang intan berlian membuat istilah intan dan berlian. Menurut mereka yang di sebut intan adalah yang tidak gemerlapan atau nampak suram , walaupun kedua permata tersebut sama – sama di asah dalam bentuk asahan fasit. Pendapat tersebut sebetulnya tidak benar. Bentuk asahan berlian bermacam macam antara lain berlian Swiss (sederhana), berlian gunting, berlian raja (standar) , berlian mawar, berlian magna, berlian bintang bersinar. Intan yang berukuran kecil biasanya di asah dengan bentuk asahan berlian sederhana yang mempunyai fasit meja, fasit mahkota dan fasit paviliun. Intan berukuran besar di asah dengan bentuk asahan berlian standar atau berlian lain yang mempunyai fasit meja,bintang, mahkota , sabuk atas , sabuk bawah, paviliun dan kulet. Dalam mangasah intan dengan bentuk

(8)

asahan fasit, pengaturan sudut fasit sangat penting . Hal yang sama juga dengan sudut antara mahkota dan paviliun merupakan kunci gemerlapannya bagi intan yang bersangkutan . Perbandingan panjang , lebar , tinggi juga melaporkan faktor yang harus di perhatikan . Apabila salah satu dari tiga faktor tersebut dilupakan , maka intan tersebut kurang gemerlapan. Lebih – lebih apabila ketiga faktor tersebut di lupakan , maka sebuah berlian akan nampak suram seperti sebuah potongan/pecahan gelas.

Terdapat dua jenis intan yang ada di dalam yaitu intan bening yang di sebut intan mulia atau intan permata dan intan hitam yang di sebut intan industri . Intan industri dipergunakan sebagai alat pemotong , dan pemoles misalnya sebagai mata gergaji , mata pahat bor, pemotong kaca , dan bubuk penggosok , pengasah dan pemoles. Jenis intan ini banyak di hasilkan oleh negara di Amerika Latin misal; Brazil, Bolivia, Argentina, Uruguay dan negara Afrika Selatan dan Afrika Barat . Ada pula yang di sebut intan Matara, yang sebenarnya mineral Zirkon yang berwrna bening es , atau dengan kata lain intan imitasi. Walaupun sangat jarang , intan bening yang berwarna sering pula di dapatkan misalnya berwarna kekuningan, kebiruan, kehijauan,kemerahan dan kadang dijumpai dalam keadaan warna tua. Karena intan yang berwarna menjadi sangat indah , tetapi jarang sehingga harga menjadi mahal. Ini dilakukan dalam reaktor atom dengan jalan neutronisasi dan penembakan dengan partikel alau elemen yang mempunyai atom berukuran sama. Misal warna hijau dengan menggunakan partikel radioaktif dari ikatan radium. Warna yang telah di hasilkan ini dapat diubah menjadi kuning atau coklat dengan pemanasan yang di atur.

Intan termasuk batu permata yang jarang dan sukar di dapat , sehingga di buat sintetis dan imitasinya. Di antara intan – intan dan imitasinya yang terkenal dan banyak beredar di toko permata adalah :  Fabulit (strontium fifanat), titanium (rutil)

(9)

 Linobat (litium niobat), nilam putih , spinel putih , sirkon  Sirkonia (sirkon kubus) , diamonair

 YAG (yttrium alumunium garnet)

 YIG (yttrium ion garnet), GGG (godolinium gallium garnet)  Djevalit (sirkonia Amerika Serikat)

 Paionit (sirkonia Rusia)

Untuk membedakan intan asli dan palsu perlu pengalaman , harga atau nilai sebuah intan di tentukan 4 faktor utama (biasa disebut 4C yaitu berat (carat) ; warna (colour); kejernihan /kebersihan (clarity) dan bentuk asahan ( cut ) . Intan dengan berat 0.5 – 2.0 karat sangat ideal karena mudah di jual , dipakai tidak terlalu mencolok . Intan berwarna pada intan yang bening . Kejernihan sebuah intan diartikan bahwa intan tersebut tidak mengandung atau mempunyai cacat termasuk pengotoran seperti gelembung atau mineral lain . Berdasarkan derajat kejerihan ini , intan dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut.

Simbol Kelas Keterangan

IF 1 Mutu tinggi, tak ada cacat/pengotoran.

VVS 2 Sedikit sekali mengandung cacat/pengotoran VS 3 Sedikit mengandung cacat / pengotoran SI 4 Pengotoran / cacat sekali

PI 5 Pengotoran / cacat nyata P2 6 Pengotoran / cacat besar

P3 7 Mutu rendah , pengotoran /cacat besar sekali Tabel 1 . Derajat Kejernihan Intan

Pengotoran atau cacat yang dimaksudkan di atas hanya dapat dilihat oleh para ahli permata / intan khususnya menggunakan alat laboraturium. Mungkin intan kelas 6 atau 7 dapat di uji dengan menggunakan peralatan sederhana misalnya mikroskop biokuler. Di samping klasifikasi tersebut di atas , ada pula klasifikasi berdasarkan kejernihan yang di gabungkan dengan warna serta dinyatakan dengan huruf dan angka seperti Tabel 2 berikut.

AA = putih biru 1 = bersih A = putih kebiru – biruan 1-2 = jernih

AB = putih 2-3 = sangat sedikit sekali mengandung pengotoran..

(10)

pengotoran.

BC = putih keperak – perakan 3-4 = sedikit pengotoran C = perak bunga tanjung bagian

atas

4-5 = sedikit pengotoran 2 D = perak bunga tanjung kabur 5 = sedikit pengotoran 3 E = bunga tanjung muda 6 = berbintik – bintik

F = bunga tanjung 7 = sangat berbintik – bintik Tabel 2. Warna dan Kejernihan intan.

Apabila dalam suatu sertifikat yang menyertai sebuah permata menyebutkan:

AB 1-2 : berarti intan yang bersangkutan putih jernih dan jernih F-6 : berarti intan bersangkutan berwarna bunga tanjung dan

berbintik – bintik

AA3 : berarti intan tersebut berwarna putih biru dan sangat sedikit mengandung pengotoran .

Walaupun intan merupakan benda terkeras yang tidak mungkin tergores oleh benda – benda lain, namun memerlukan perawatan pula. Pemakaian yang terus menerus menyebabkan intan akan kehilangangemerlapnya. Hal ini disebabkan oleh kotoran yang melekat pada permukaan fasit dan menghalangi sinar yang menembus, dibiaskan serta dipantulkan.

Dalam hal ini perawatan dilakukan dengan mencuci dan membersihkan . Alat – alat yang di perlukan antara lain :

 Sikat halus (misal sikat bulu mata)

 Larutan yang terdiri dari 20 Ons natrium bicarbonat (NaHCO3), 1 Ons

kaporit (CaOCl2), 1 ons garam dapur (NaCl) dan 16 ons air.

Yang sangat perlu diperhatikan ialah jangan sekali – sekali melepaskan intan dari ikatannya, karena dapat menyebabkan intan tersebut menjadi cacat . Apabila hal ini harus di kerjakan , serahkan kepada ahli permata. Apabila saat ini intan banyak dipakai sebagai

(11)

perhiasan untuk keindahan dan status sosial, pada jaman dahulu intan di anggap barang bertuah.

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan partisipatif adalah kegiatan merencanakan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat oleh Perusahaan dan masyarakat desa hutan atau Perusahaan dan masyarakat

Berdasarkan hasil terakhir bahwa citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah, maka pihak perusahaan bisa memperbaiki apa yang telah ada terutama faktor

Sprint planning adalah tahap dilakukannya meeting dengan product owner sebelum melakukan sprint backlog untuk menentukan sprint goal dan fungsi dari setiap story

Strategi dakwah SMAN 6 Gowa Kecamatan Parangloe terutama dalam meningkatkan kualitas keagamaan pada siswa adalah dengan cara mengaplikasikan aktivitas dakwah dalam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengkaruniakan berkah dan kasih sayang-Nya sehingga atas izin-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah mengenai Efektivitas Pelayanan Publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gowa (Perspektif Hukum

Harga pokok be- nih nilam diperoleh dari nisbah antara jumlah biaya pokok produksi benih ni- lam dalam suatu periode tertentu (BTi) dibagi dengan jumlah satuan produksi

Svaka tiskovna forma sadrži dvije vrste površina: tiskovne elemente (prenose tiskarsko bojilo) i slobodne površine (uloga je odvajanje tiskovnih elemenata i stvaranje