• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2014"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

1

No. 47/10/36/ Th.VIII, 1 Oktober 2014

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

H

ARGA

P

RODUSEN

G

ABAH

BULAN

SEPTEMBER

2014

A.

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

NILAI

TUKAR

PETANI

(NTP)

SEPTEMBER

2014

SEBESAR

103,74

ATAU

NAIK

0,06

PERSEN

NTP Banten September 2014 sebesar 103,74 atau naik 0,06 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP dikarenakan laju kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang sebesar 0,33

persen, lebih cepat daripada laju kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang sebesar 0,27

persen.

Pada September 2014 terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Banten sebesar 0,30 persen

terutama disebabkan oleh naiknya indeks kelompok perumahan sebesar 0,74 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Banten September 2014 sebesar 107,41 atau naik

0,17 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Pada Bulan September 2014 dari NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Lampung dengan nilai indeks

sebesar 106,53 yang diikuti Provinsi Bali sebesar 106,02 dan Provinsi Jawa Timur sebesar 105,30.

Sedangkan Nilai Tukar Petani terendah terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 95,49.

(2)

Subsektor Bulan Persentase Perubahan Agustus September

(1) (2) (3) (4)

Gabungan / Banten

a. Indeks yang diterima (It) 115,70 116,08 0,33

b. Indeks yang d dibayar (Ib) 111,59 111,89 0,27

c. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 112,85 113,19 0,30

d. Indeks BPPBM 107,90 108,07 0,15

e. Nilai Tukar Petani (NTP) 103,68 103,74 0,06

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

3

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (I

b

)

(4)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok

Bulan

Juni Agustus September

Persentase perubahan September 2014 thd

Agustus 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks Diterima Petani 115,97 115,38 116,54 1,00

- Padi 116,25 115,66 116,89 1,06

- Palawija 110,84 110,23 110,15 -0,07

b. Indeks Dibayar Petani 111,92 112,24 112,56 0,29

- Indeks Konsumsi Rumahtangga 112,66 113,00 113,35 0,31

- Indeks BPPBM 108,26 108,44 108,63 0,18

c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 103,62 102,80 103,53 0,71 2. Hortikultura

a. Indeks Diterima Petani 109,87 110,19 110,13 -0,05

- Sayur-sayuran 106,36 109,10 110,60 1,37

- Buah-buahan 112,09 110,84 109,77 -0,97

- Tanaman Obat 112,92 112,49 112,48 -0,01

b. Indeks Dibayar Petani 110,91 111,15 111,48 0,29

- Indeks Konsumsi Rumahtangga 112,29 112,57 112,93 0,32

- Indeks BPPBM 107,13 107,24 107,47 0,21

c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 99,06 99,13 98,79 -0,34 3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Diterima Petani 125,39 123,03 121,46 -1,28

- Tanaman Perkebunan Rakyat 125,39 123,03 121,46 -1,28

b. Indeks Dibayar Petani 111,84 112,15 112,42 0,24

- Indeks Konsumsi Rumahtangga 112,61 112,96 113,27 0,27

- Indeks BPPBM 108,16 108,28 108,37 0,08

c. Nilai Tukar Petani (NTP-R) 112,11 109,70 108,04 -1,52 4. Peternakan

a. Indeks Diterima Petani 114,53 114,40 115,69 1,13

- Termak Besar 115,58 116,86 118,67 1,55

- Ternak Kecil 116,79 117,90 119,57 1,41

- Unggas 113,42 112,28 113,76 1,32

- Hasil Ternak 113,54 112,63 112,32 -0,28

b. Indeks Dibayar Petani 109,37 109,74 109,96 0,20

- Indeks Konsumsi Rumahtangga 112,22 112,66 112,99 0,30

- Indeks BPPBM 106,35 106,65 106,74 0,09

c. Nilai Tukar Petani (NTP-T) 104,72 104,25 105,21 0,93 5. Perikanan

a. Indeks Diterima Petani 117,13 117,79 117,04 -0,64

- Penangkapan 128,43 129,84 128,68 -0,89

- Budidaya 108,34 108,40 107,97 -0,40

b. Indeks Dibayar Petani 111,02 111,12 111,39 0,24

- Indeks Konsumsi Rumahtangga 112,49 112,65 112,99 0,31

- Indeks BPPBM 108,72 108,72 108,87 0,14

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

5

(6)

4.

Indeks Harga Konsumen Pedesaan

KELOMPOK IKRT IKRT Agustus

IKRT September Inflasi Perdesaan (persen) UMUM 112,85 113,19 0,30 1. Bahan Makanan 114,92 115,34 0,36

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan

Tembakau 110,23 110,46 0,21

3. Perumahan 112,71 113,55 0,74

4. Sandang 108,89 108,59 -0,28

5. Kesehatan 111,21 111,56 0,31

6. Pendidikan,Rekreasi&Olah Raga 111,14 111,22 0,07

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

7

5.

Perbandingan antar Provinsi di Indonesia

Provinsi NTP Rangking Provinsi NTP Rangking

Lampung 106,53 1 DKI 100,91 18

Bali 106,02 2 Sumatera Selatan 100,78 19

Jawa Timur 105,30 3 Papua Barat 100,72 20

Sulawesi Selatan 105,16 4 Kalimantan Tengan 100,56 21

Jawa Barat 104,16 5 Maluku 100,43 22

Maluku Utara 104,09 6 Sumatera Barat 100,17 23

Banten 103,74 7 Sulawesi Utara 99,87 24

Bangka Belitung 103,54 8 Sumatra Utara 99,76 25

Sulawesi Barat 103,37 9 NTB 99,56 26

Yogyakarta 102,92 10 Kalimantan Selatan 99,17 27

NTT 102,71 11 NAD 98,08 28

Sulawesi Tengah 102,26 12 Papua 97,08 29

Keulauan Riau 102,00 13 Kalimantan Barat 96,67 30

Gorontalo 101,79 14 Jambi 96,21 31

Sulawesi Tenggara 101,64 15 Riau 95,63 32

Jawa Tengah 101,15 16 Bengkulu 95,49 33

Kalimantan Timur 101,12 17 Nasional 106,71

(8)

Subsektor Agustus 2014 September 2014 Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan 106,40 107,28 0,82

2. Hortikultura 102,75 102,48 -0,26

3. Tanaman Perkebunan Rakyat 113,62 112,08 -1,36

4. Peternakan 107,27 108,39 1,04

5. Perikanan 108,34 107,50 -0,77

a. Tangkap 119,88 118,88 -0,84

b. Budidaya 99,41 98,73 -0,68

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

9

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH

Kelompok Kualitas

Jumlah

Obser-vasi

Harga Gabah di Tingkat Petani (Rp./Kg.) Rata-rata Harga Tingkat Penggili ngan (RP/Kg) Harga Pembelian Pemerintah (HPP)* (Rp./Kg.) Terendah Tertinggi

Rata-Rata (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) G K G 14 29,79% 4 150 Kec. Wanasalam Kab.Lebak 4 500 Kec. Warunggunung Kab.Lebak 4 289 4 399 4 150 G K P 17 3 900 4 200 4 062 4 165 Petani 3 300 36,17% Kec. Munjul Kab.

Pandeglang Kec. Wanasalam, Kab. Lebak Penggilingan 3 350

Gabah Kualitas Rendah 34,04% 16 Kec. Saketi 3 600 4 200 3 944 4 023 - Kab. Pandeglang Kec. Kramatwatu Kab. Serang

Berdasarkan observasi sebanyak 47 transaksi gabah di 3 Kabupaten (Pandeglang, Serang dan

Lebak), rata-rata harga gabah di tingkat petani pada September 2014 dibandingkan keadaan Agustus

2014 untuk Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 1,88 persen, Gabah Kering Panen (GKP) naik

sebesar 2,15 persen, dan gabah kualitas rendah juga naik sebesar 9,55 persen.

Rata-rata harga gabah bulan September 2014 di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG Rp 4.399,-

per kg, kualitas GKP Rp. 4.165,- per kg dan gabah kualitas rendah rata-rata Rp 4.023,- per kg.

Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 3.600 per kg dijumpai di Kecamatan Saketi

Kabupaten Pandeglang dengan kualitas rendah (varietas Ciherang), sedangkan harga tertinggi

sebesar Rp. 4.500,- per kg dijumpai di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak untuk kualitas

GKG (varietas ciherang).

(10)

2. Harga Terendah, Tertinggi dan Rata – rata Komponen Mutu

Kelompok Kualitas Kadar Air (persen) Kadar Hampa/Kotoran (persen) Juli Agustus September Juli Agustus September

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

GKG 12,68 12,24 12,21 2,93 2,84 2,63

GKP 15,22 15,70 13,60 5,57 5,96 5,78

Kualitas Rendah 18,33 18,31 19,14 12,92 12,57 13,72

3. Persentase Jumlah Observasi harga Gabah di bawah HPP di Tingkat Penggilingan

Pada Bulan September 2014 ini tidak ditemukan o

Rincian Di Tingkat Penggilingan (persen)

April Mei Juni Juli Agustus September

Observasi Di bawah HPP 0,77 - 9,09 - - -

Obs. Gabah Kualitas Rendah 35,00 31,58 15,38 29,27 18,42 34,04

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

11

Kualitas

Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Tingkat Petani (Rp/Kg)

Juli Agust Sept

persen Perubahan

Kol (4)thd(3) Juli Agust Sept

persen Perub. Kol (8) thd (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) GKG 4,538 4,320 4,399 1,82 4,450 4,210 4,289 1,88 GKP 4,156 4,077 4,165 2,17 4,060 3,976 4,062 2,15 Kualitas rendah 3,714 3,736 4,023 7,69 3,593 3,600 3,944 9,55

(12)

C. PERKEMBANGAN UPAH BURUH

UPAH NOMINAL HARIAN BURUH TANI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2014 SEBESAR Rp.

36.276,-

1.

Perkembangan Upah Buruh Pertanian

Rincian Jenis Upah

Bulan

% Perubahan September 2014 thd Agustus 2014 Juli 2014 Agustus 2014 September 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Provinsi Upah Nominal 36,199 36,276 36,358 0,23

Upah Riil *) 32,177 32,145 32,121 -0,07

2.

Perkembangan Upah Buruh Informal

Upah nominal buruh tani pada September 2014 dibanding upah buruh tani Agustus 2014 mengalami

kenaikan sebesar 0,23 persen atau naik dari Rp. 36.276,- menjadi Rp. 36.358,- per hari. Namun

secara riil*) mengalami penurunan sebesar 0,07 persen.

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada September 2014 tidak

mengalami perubahan yakni sebesar Rp. 70.040,- per hari. Namun secara riil*) mengalami

penurunan sebesar 0,47 persen

(13)

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 47/10/36/Th.VIII, 1 Oktober 2014

13

Rincian Jenis Upah Bulan September 2014 thd % Perubahan

Agustus 2014 Juli Agustus September

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Bangunan per hari Upah Nominal 68 412 70 040 70 040 0,00

Upah Riil *) 58 723 59 583 59 300 -0,47

Pembantu rumah tangga Upah Nominal 450 407 472 488 477 075 0,97

per bulan Upah Riil*) 389 692 401 946 403 925 0,49

(14)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si

Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki

Sedangkan pada uji kemiripan, pada penelitian ini menggunkan metode chi square distance, yang merupakan pengembangan dari chi-square test yang biasa digunakan menghitung

Pada perancangan alat ini, terdapat dua tahap yaitu perancangan hardware yang berisi rancangan mekanik dan rancangan rangkaian yang dibutuhkan, dan rancangan software

Setelah mencermati dan mempelajari Nota Keuangan dan Raperda Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran 2014 dan Rancangan Peraturan

Hasil temuan di tujuh negara yang dikaji di dalam studi ini—Kanada, China, Jerman, India, Indonesia, Singapura dan Thailand—menunjukkan bahwa sektor TIK dan

Keterampilan Penulisan: cerita dibuat dengan benar, sistematis, dan menarik menunjukkan keterampilan pembuatan cerita yang baik Keseluruhan cerita sangat menarik, jelas

1) Pasien menggunakan obat yang tidak sesuai dengan indikasi yang dialami saat itu. 2) Penggunaan produk obat lebih dari satu pada kondisi yang seharusnya

Starter suspensi mikrobia 10% dengan densitas 2,2 x 10 7 sel/ml (90% bakteri dan 10 % khamir) diinokulasikan ke medium air buah kelapa 150 mL dengan variasi konsentrasi sukrosa