• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN PERALATAN MAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN PERALATAN MAKAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Proses perencanaan suksesi merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan perusahaan keluarga. Proses perencanaan suksesi adalah proses yang menentukan perusahaan dapat menjadi perusahaan keluarga yang di lakukan dari generasi ke generasi. Penilitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuali- tatif dan pengumpulan data menggunakan metode wawancara. Dalam menetapkan narasumber menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian yang dilakukan pada Perusahaaan peralatan makan bahwa perusahaan ini mengalami proses peren- canaan suksesi dari generasi pertama ke generasi kedua. Pendiri mempersiapkan calon suksesor yang ada di perusahaan untuk dapat menggantikan posisi di perusahaan kedepannya. Adanya pengembangan potensi yang dilakukan kepada calon suksesor agar siap dalam kepemimpinan perusahaan kedepannya.

Kata Kunci—Perusahaan keluarga, Proses Perencanaan Suksesi

I. PENDAHULUAN

Perusahaan keluarga adalah perusahaan yang memiliki banyak pengaruh terhadap perekonomian di dunia ini. Perusahaan keluarga dijalankan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dapat juga di katakan sebagai generasi penerus dari generasi sebelum nya. Perusahaan keluarga terdiri atas dua generasi atau lebih. Banyak sekali perusahaan keluarga yang memberikan banyak pengaruh terhadap suatu lingkungan atau bahkan sebuah negara. Terhadap lingkungan perusahaan keluarga memberikan sebuah pengaruh yang baik. Sebagai salah satu contoh nya adalah dapat memberikan lapangan perkerjaan bagi ora- ng-orang di sekitar nya.

Di Amerika Serikat, 24 juta bisnis keluarga menyerap 62 persen angkatan kerja yang ada dan menyumbang 64 persen dari PDB negara. Sedangkan di Indonesia, Biro Pusat Statistik mencatat, perusahaan keluarga di Indonesia merupakan perusahaan swasta yang punya kontribusi besar terhadap PDB, yaitu mencapai 82,44 persen (Bank Mandiri, 2012). Di Indonesia dari 195.000 perusahaan, 95% nya adalah perusahaan keluarga (Susanto, 2007)

Perusahaan keluarga memilik sebuah peran sangat berpengaruh pada suatu negara. Di lihat dari sisi lain perusahaan keluarga juga memiliki banyak masalah yang sering terjadi. Terdapat banyak macam cara perusahaan keluarga yang akan di wariskan kepada suksesor. Ada perusahaan yang memulai nya orang tua bersama dengan anak nya hingga akhir nya perusahaan telah berkembang dan juga seorang anak telah menerima jabatan dalam perusahaan

tersebut. Selain itu ada juga yang hanya di mulai dari orang tua nya dari perusahaan yang masih kecil hingga akhir nya menjadi besar dan terus berkembang baru akan di lanjutkan oleh anak nya. Hal tersebut di lakukan memiliki tujuan agar perusahaan tetap berada dalam kepemilikan dari anggota keluarga tersebut. Dalam mempersiapkan seorang suksesor sering terjadi kendala yang di alami. Di antara nya adalah seorang suksesor merasa belum siap untuk menjalankan sebuah perusahaan yang akan di berikan oleh orang tua nya. Pada umum nya perusahaan keluarga di bangun untuk dapat bertahan dari generasi ke generasi. Dalam membangun perusahaan yang kuat maka generasi pertama harus memiliki sebuah cara agar perusahaan tetap berjalan dan berkembang. Sebuah kualitas dari suksesor di tentukan oleh generasi pertama. Generasi pertama adalah generasi yang membangun perusahaan dan membentuk kualitas generasi kedua. Hal tersebut di lakukan karena agar perusahaan tidak di ambil alih oleh pihak yang lain yang tidak ada hubungan keluarga. Perusahaan yang di ambil alih oleh pihak lain akan memiliki kemungkinan untuk mengalami kehancuran atau di rebut oleh pihak luar yang bukan keluarga tersebut. Oleh karena itu seorang suksesor sangat di butuhkan untuk mengelola perusahaan pada saat generasi pertama akan di gantikan oleh generasi kedua. Dalam membentuk seorang suksesor yang baik ada beberapa hal yang harus di perhatikan.

Di indonesia beberapa perusahaan yang cukup terkenal telah melakukan proses perencanaan suksesi telah berhasil, yaitu PT. Jamu Nyonya Meneer (Merdeka, 2015). Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1919 dengan nama Jamu Cap Portret Nyonya Meneer. Perusahaan ini awal nya di dirikan oleh seorang ibu yang bernama Lau Ping Nio. Di mulai nya usaha ini karena sang suami mengalami sakit keras pada saat jaman penjajahan belanda. Pada saat pen-jajahan jaman Belanda tersebut membuat nyonya meneer berusaha membuktikan keahliannya dalam membuat jamu yang telah di ajarkan oleh orang tua. Hingga akhir nya dengan ramuan jamu tersebut nyonya meneer dapat meno-long keluarga, tetangga, dan masyarakat lain nya. Lau Ping Nio memiliki empat orang anak yang bernama Hans Ramana, Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan. Namun, Hans Ramana adalah anak yang di percaya untuk menjadi suksesor dari perusahaan tersbut. Hans Ramana mendapat jabatan di perusahaan sebagai direktur utama pada tahun 1952. Pada tahun 1976 Hans Ramana tel\h meninggal dan di gantikan oleh generasi berikut nya. Hingga saat ini perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun memiliki banyak masalah yang terjadi.

PROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN PERALATAN

MAKAN

Jonathan Linggo

Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

(2)

PT. Tigaraksa Satria yang juga merupakan perusahaan keluarga yang telah dijalankan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan, berdiri pada tahun 1919 dan di dirikan oleh Widjaja. Pada tahun 1960 perusahaan mulai di jalankan oleh ketiga anak laki-laki dari Widjaja, dan mulai untuk mengimpor barang produk konsumen sebagai tambahan bisnis utama nya.

Perusahaaan peralatan makan sama dengan perusahaan lainnya yang juga ingin memiliki seorang suksesor agar perusahaan dapat berkembang lebih besar. Pemilik dari perusahaan ini adalah Johan Listiyo. Perusahaan tersebut terletak di daerah Ngagel, Surabaya. Perusahaaan peralatan makan bergerak di bidang peralatan makan seperti sendok, garpu, pisau makan. Johan Listiyo memiliki empat orang anak yang berjumlah dua anak laki-laki dan dua anak perem-puan. Anak pertama dan terakhir adalah perempuan yang bernama Stefanny dan Angel. Anak yang kedua dan ketiga adalah laki-laki yang bernama Rendy dan Edo. Perusahaan ini akan di berikan kepada anaknya Rendy yang di tunjuk sebagai seorang suksesor dari perusahaan Perusahaaan peralatan makan ini.

Perusahaaan peralatan makan akan membentuk seorang suksesor agar suksesor dapat menjalankan perusahaan dengan baik. Persiapan yang dilakukan ditujukan untuk calon suksesor maka dari itu sangat menarik untuk mengetahui prosesnya dalam membentuk calon suksesor tersebut.Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan suksesi yang terjadi dalam Perusahaaan peralatan makan.

Penelitian ini menggunakan kerangka kerja penelitian yaitu proses perencanaan suksesi pada Perusahaaan peralatan makan yang memiliki dimensi-dimensi seperti: persiapan, melakukan penilaian, mengembangkan profil, membuat perencanaan, dan implementasi.

Perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang di jalankan oleh satu orang atau lebih berasal dari suatu keluarga, dalam hal membuat sebuah keputusan dan pengawasan.

Menurut Donnelley (2002), dapat dinamakan perusahaan keluarga dalam suatu organisasi apabila paling sedikit ada keterlibatan dari dua generasi dalam keluarga itu dan mereka memiliki sebuah pengaruh kebijakan perusahaan (dalam Susanto, 2005).

Menurut Tjondrorahardja (2005), perusahaan keluarga merupakan perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga dari saham hingga kepemilikan perusahaan tersebut dan yang menjalankan atau mengoperasikan perusahaan adalah keluarga sehari-hari yang merupakan salah satu dari pihak keluarga yang telah dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan bersama dalam perusahaan keluarga tersebut.

Menurut Ward dan Aronoff (2002), suatu perusahaan dapat di namakan perusahaan keluarga jika yang mengawasi keuangan perusahaan terdapat dua atau lebih anggota keluarga.

Terdapat dua jenis perusahaan keluarga dalam terminologi bisnis, yaitu (Susanto, 2005) :

1. Family Owned Enterprise (FOE), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tetapi dikelola oleh profesional

ekskutif yang berasal dari luar lingkaran keluarga. Dalam hal ini keluarga berperan sebagai pemilik dan tidak melibatkan diri dalam operasi di lapangan agar pengelolaan perusahaan berjalan secara profesional. Dengan pembagian peran ini, anggota keluarga sebagai pemilik perusahaan dapat mengoptimalkan diri dalam fungsi pengawas perusahaan. 2. Family Business Enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang dikelola oleh anggota keluarga pendirinya. Baik kepemilikan maupun pengelolanya dipegang oleh pihak yang sama, yaitu keluarga. Perusahaan ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam perusahaan oleh anggota keluarga.

Menurut Le Breton-Miller & Steier, L. P. (2004) suksesi adalah suatu proses untuk mendapatkan kepemimpinan keluarga yang berkompeten pada seluruh generasi. Dalam proses perencanaan suksesi diperlukan adanya transfer nilai-nilai yang telah tertanam sebagai budaya keluarga dan akan menjadi suatu hal yang efektif untuk persiapan generasi berikutnya.

Menurut Hastings (2005), mengatakan suksesi adalah sebuah strategi yang dalam jangka pangjang dapat memastikan bahwa karyawan yang tepat dapat berada dalam pekerjaan yang tepat dan di waktu yang tepat.

Perencanaan suksesi dapat menjelaskan mengenai apa yang dibutuhkan karyawan dalam jangka pendek dan jangka panjang dalam suatu organisasi, dan selanjutnya membuat rencana untuk mengidentifikasi, menarik, dan menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat (Dahlke, 2012, p.6).

Menurut Schmalzried & Fallon (2007), suksesi adalah suatu upaya yang proaktif dapat memastikan bahwa kepemimpinan dalam suatu organisasi akan terus menerus mengidentifikasi, bagaimana posisi akan di isi, dengan direncanakan dan tidak direncanakan akan terjadi (Ganu, 2012).

Beberapa tahapan dalam perencanaan suksesi, antara lain (Susanto, 2013) :

1.

Menyelaraskan perusahaan dengan visi keluarga

2.

Mendidik, dan melatih generasi penerus masa depan

3.

Menyiapkan penyerahan kekuasaan dari generasi senior ke generasi penerus

4.

Mempersiapkan rencana mengenai proses pengalihan kepemilikan dari generasi senior ke generasi yang lebih muda

5.

Mempersiapkan perubahan struktur organisasi Mendidik keluarga hingga dapat saling memahami hak, tanggung jawab, dan peran di masa depan

Proses perencanaan suksesi merupakan proses dilakukannya pembentukan pribadi dari calon suksesor, proses harus dilakukan secara efektif, karena proses ini akan membentuk pribadi calon suksesor.

Menurut Leach (2007), ada tiga unsur dalam perencanaan suksesi, yaitu :

1. Membangun komunikasi yang terbuka

Komunikasi yang dilakukan secara terbuka dapat menjadi sebuah keunggulan. Dengan komunikasi terbuka satu sama lain dapat saling memahami dan saling mengerti keinginan masing-masing. Selain itu dapat mempererat hubungan satu dengan yang lain. Dalam mencapai tujuan seperti ini

(3)

di-butuhkan suatu prosedur yang teroganisir dan kerangka kerja yang formal.

2. Kreatif vs konflik yang merusak

Dalam mengembangkan suatu rencana strategi keluarga dapat menimbulkan banyak perdebatan. Konfilk yang membangun adalah konflik yang terdapat perbedaan perspektif diterima dan dihargai dan dapat menyebabkan suatu hasil yang kreatif positif. Konflik yang merusak yaitu berpusat pada diri sendiri, hubungan dan sejarah yang pada akhirnya perdebatan menjadi buntu.

3. Membangun family teamwork

Perencanaan yang sukses adalah menyangkut kebutuhan bagi keluarga demi meningkatkan efektivitas tim mereka. Pembicaraan yang efektif dapat menimbulkan kerjasama yang sukses dalam keluarga dan perencanaan serta pe-nyelesaian yang lebih baik

Perencanaan suksesi memiliki tujuan adalah untuk mempersiapkan suatu organisasi dari tantangan dan hambatan untuk berasiosasi dengan perubahan besar dalam posisi. Hal ini memiliki tujuan bahwa calon suksesor kandidat yang siap mengisi posisi pada saat posisi mengalami kekosongan yaitu dengan cara mengembangkan para pekerja. Dengan perencanaan suksesi dapat dibentuk standar kualifikasi dan manajer dibutuhkan dalam memimpin sebuah organisasi di masa yang akan datang (Atwood, 2007. p.6).

Dengan proses suksesi ini maka dapat terjadi berbagai tantangan dalam perusahaan dan perusahaan dapat menjadi lebih baik, calon suksesor juga diharapkan dapat mengembangkan perusahaan agar perusahaan dapat lebih berkembang dengan baik.

Menurut Atwood (2007, p.14), perencanaan suksesi dibagi menjadi lima tahap, yaitu :

1. Persiapan

Melakukan persiapan untuk calon suksesor yang di lakukan oleh owner untuk melakukan persiapan kepada calon suksesor dengan salah satu cara pemberian pendidikan formal dan persiapan dari keluarga.

2. Melakukan penilaian

Melihat bakat dan minat calon suksesor 3. Mengembangkan profil

Pemilik melakukan mengembangkan profil calon suksesor dengan cara pemberian pelajaran dan pengalaman bekerja di luar perusahaan dan pemberian motivasi kepada calon suksesor.

4. Membuat perencanaan

Pemilik membuat perencanaan untuk calon suksesor,

incumbent akan menentukan posisi yang sesuai dengan calon

suksesor, apakah langsung diletakan pada jajaran top

managment ataukah memulai dari bawah.

5. Implementasi

Tahap calon suksesor mulai menjalankan perusahaan .Penelitian ini men coba menganalisa konsep proses perencanaan suksesi, prencanaan suksesi tersebut terdiri dari lima tahapan, yaitu: persiapan, melakukan penilaian,

mengembangkan profil, membuat perencanaan, dan implementasi di dalam Perusahaaan peralatan makan.

Dalam penelitian sebelumnya telah memaparkan arti perusahaan keluarga, suksesi dan mengapa membutuhkan tenaga kerja profesional. Kesuksesan dalam perusahaan keluarga bergantung pada penerapan pada proses perencanaan suksesi. Keberhasilan suksesi pun tidak lepas dari pengaruh pemimpin dari generasi sebelumnya pada saat mempersiapkan calon suksesor yang akan datang. Dalam perusahaan keluarga terkadang tenaga kerja profesional dibutuhkan untuk mengembangkan perusahaan, tenaga kerja profesional dibutuhkan untuk membimbing calon suksesor agar lebih matang dan siap menjalankan perusahaan.

Dalam perencaan suksesi ada beberapa tahapan yang dilalui, antara lain tahap persiapan, tahap ini mempersiapkan calon suksesor sebelum terjun kedalam perusahaan, tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian, tahap ini incumbent melihat bakat dan minat calon suksesor terhadap perusahaan, lalu tahap selanjutnya adalah mengembangkan profil, berdasarkan penilaian yang telah dibuat, incumbent membantu calon suksesor untuk mengembangkan bakat yang ada dan dilatih dengan bekerja diluar perusahaan, lalu tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan, incumbent membuat perencanaan bagi calon suksesor incumbent mulai melihat suksesor harus ditempatkan, tahap selanjutnya adalah implementasi, suksesor mulai menjalankan pekerjaan dalam perusahaan.

II. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Artinya dalam memahami proses perencanan suksesi yang akan dilakukan pada Perusahaaan peralatan makan. Menurut Strokes (2007, p.xi), penelitian kualitatif adalah penelitian yang memiliki kepentingan dengan makna dan penafsiran. Menurut Moleong (2007, p.6) penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang memiliki tujuan untuk memahami sebuah fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, persepsi, tindakan, motivasi,dll.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (in-depth interview) semi terstruktur sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, arsip atau dokumen baik dari pihak perusahaan maupun yang berasal dari publikasi instansi resmi pemerintah.

Teknik pemilihan narasumber melalui pengambilan sample dengan menggunakan teknik purposive sample (sampel bertujuan). Purposive sample adalah teknik pemilihan sampel yang telah melalui pertimbangan dan dengan tujuan tertentu. Peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang dipandang mengetahui situasi sosial yang terjadi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan sehingga memudahkan peneliti untuk menggali informasi dari objek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2010).

(4)

Narasumber pada penelitian ini adalah Narasumber 1 sebagai Komisaris yang mengetahui terkait sejarah dan segala proses yang terjadi dalam perusahaan. Narasumber kedua yaitu Narasumber 2 yang merupakan calon suksesor yang dipilih oleh pemilik perusahaan sebagai penerus dari perusahaan dan Narasumber ketiga yaitu sebagai manajer marketing. Narasumber ketiga merupakan karyawan yang sehari-harinya berinteraksi dengan Narasumber 1 dan mengerti bagaimana pemilik membentuk calon suksesor.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber untuk mencari data dari sumber yang telah dipilih dalam mencari data yang dibutuhkan. Data diambil dari beberapa sumber yang dianggap dapat dipercaya kebenaranya dengan cara wawancara dan pengamatan dilakukan dengan secara umum. Memerlukan adanya eksplorasi agar dapat mengerti kebenaran sumber data dari beberapa sumber.

III. HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN A. Sejarah dan Profil perusahaan

Perusahaaan peralatan makan berdiri sejak tahun 2006, perusahaan tersebut bergerak dalam bidang peralatan makan yang meliputi sendok, garpu, dan pisau makan. Perusahaan tersebut melakukan penjualan dengan pengiriman di luar negeri dan dalam negeri. Perusahaan ini beralamat di Jl. Dumar Industri B 37, Surabaya. Perusahaan tersebut di dirikan oleh Johan sebagai direktur sekaligus pemilik dari perusahaan

Perusahaan tersebut memproduksi peralatan makan yang meliputi sendok, garpu, dan pisau makan. Dalam melakukan penjualanya perusahaan ini melakukan pengiriman ke dalam dan luar negri. Jumlah karyawan di perusahaan ini memiliki jumlah yang cukup banyak yaitu kurang lebih sekitar 600 orang. Dibutuhkan karyawan yang berjumlah besar untuk dapat memenuhi permintaan pasar. Perusahaan ini menjual dengan sistem grosir dan tidak menjual secara eceran.

Pemilik memiliki empat orang anak yang terdiri dari dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Anak pertama Pemilik perempuan, yang kedua laki, yang ketiga laki-laki, dan yang keempat perempuan. Pemilik memilih anaknya yang kedua bernama Narasumber 2 sebagai calon suksesor.

A. Visi Perusahaan

1. Menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi sebagai market leader untuk perusahaan sendok, garpu, pisau di Indonesia

2. Menjadi perusahaan sendok, garpu, dan pisau yang mempunyai product image yang berkualitas tinggi untuk memberikan kepuasan pelanggan

3. Menjadi perusahaan sendok, garpu, dan pisau yang berkualitas terbaik di dunia

B. Misi Perusahaan

1. Memberikan jaminan harga yang kompetitif kepada pelanggan

2. Memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui profesionalisme, jaringan yang luas, sistem manajemen terpadu, teknologi tepat guna dan penggunaan standar yang di akui nasional dan internasional

3. Mengembangkan perusahaan dan sumber daya manusia secara efektif dan efisien sehingga menjadi aset perusahaan yang paling bernilai

C. Pembagian Tugas secara umum dari setiap divisi

ialah sebagai berikut :

Komisaris : Menerima laporan dari direktur, menilai apakah keputusan yang ditentukan oleh direktur itu sudah sesuai, komisaris juga menilai apakah perusahaan berjalan dengan baik atau tidak, memberikan saran untuk direktur.

Direktur : Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan serta bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

Marketing Manajer : Bertanggung jawab terhadap

manajemen bagian pemasaran dan bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

Secretary : Memperiapkan keperluan dalam rapat yang

harus di bicarakan serta membantu direktur dalam meyelesaikan tugasnya.

Finance manajer : Bertugas untuk menyelesaikan dan

mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan uang perusahaan.

Accounting manajer : Menghitung dan memberikan saran

dan informasi kepada direktur apa yang menjadi kekurangan perusahaan pada tiap titik tertentu.

D. Analisa Proses Perencanaan Suksesi

Perusahaaan peralatan makan

Dalam penelitian ini Perusahaaan peralatan makan akan mempersiapkan calon suksesor yang bernama Randy sebagai penerus dari perusahaan ini. Berikut adalah proses perencanaan suksesi yang di lakukan Perusahaaan peralatan makan dalam mempersiapkan calon sukesornya

.

E. Proses suksesi

Persiapan

Dalam mempersiapkan seorang calon suksesor yang berkualitas tinggi maka terdapat beberapa hal yang dilakukan, karena untuk melahirkan seorang calon sukesor ini Perusahaaan peralatan makan ini melakukan banyak proses dalam melakukan perencanaan suksesi ketika calon sukesor menjalankan tugas atau jabatan pada perusahaan. Beberapa diantaranya yang di lakukan oleh Perusahaaan peralatan makan adalah:

1.

Mempersiapkan Bisnis

Dalam mempersiapkan bisnis pada perusahaan Perusahaaan peralatan makan pemilik melakukan persiapan bisnis dengan mengikutsertakan calon suksesor melakukan pekerjaan atau ambil bagian dalam perusahaan dengan memberikan saran kepada pemilik, dalam menyelesaikan suatu masalah yang terjadi dalam perusahaan tersebut dan

(5)

calon suksesor ikut belajar mengatur keungan dalam memberikan gaji kepada karyawan perusahaan Perusahaaan peralatan makan. Menurut suksesor persiapan yang di lakukan oleh pendiri yaitu dengan memberikan pengetahuan bisnis kepada calon suksesor dengan diberi pengenalan tentang perusahaan dan operasional perusahaan.

2. Mempersiapkan keluarga

Mempersiapkan keluraga merupakan persiapan yang penting dalam melakukan persiapan pada calon suksesor, karena keluarga merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh yang besar terhadap calon suksesor. Dalam lingkungan ke-luarga dipersiapkan agar calon suksesor mendapatkan dukungan dari lingkungan. Dengan adanya persiapan dari keluarga seperti yang dikatakan oleh Linga Wardani Maria hal ini dilakukan dengan melihat reaksi dari keluarga bahwa jika calon suksesor yang telah dipilih mendapatkan tang-gapan yang baik dan tidak terjadi adanya penolakan yang berasal dari keluarga tersebut, mengingat bahwa Pemilik yang merupakan pemilik dari Perusahaaan peralatan makan ini memiliki dua anak laki-laki. Sehingga pada saat anak-anak dari pemilik tumbuh dewasa tidak terjadi saling iri hati.

Melakukan Penilaian

Melakukan penilaian juga diperlukan dalam membentuk calon suksesor. Dengan adanya penilaian ini pemilik dapat melihat anak mana yang akan dipilih sesuai dengan ketertarikan dan bakat yang di miliki anak-anaknya. Sesuai dengan penilaian dari pemilik untuk memilih anak yang dapat menjadi calon suksesor, pemilik memilih anaknya yang bernama Narasumber 2. Narasumber 2 yang merupakan anak ke dua dari pemilik juga mengatakan bahwa memiliki ketertarikan untuk menjalankan perusahaan. Narasumber 2 memiliki ketertarikan ingin menjadi calon suksesor dari perusahaan dengan mengikuti perkuliahan salah satu Universitas di Surabaya yang bernama Universitas Kristen Petra. Calon suksesor juga memiliki bakat yang dapat berguna bagi perusahaan Perusahaaan peralatan makan ini bakat yang dimiliki berupa dengan memberikan saran kepada pemilik dalam mengambil keputusan.

Mengembangkan Profil

Dalam membentuk calon suksesor yang berkualitas memerlukan ada nya mengembangkan profil dari calon suksesor, karena dengan adanya ini calon suksesor akan dapat berkembang dengan lebih baik. Dalam mengembangkan profil calon suksesor terdapat beberapa hal, di antaranya yaitu:

1.

Program Pendidikan

Program Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam membentuk calon suksesor yang bernama Randy menjadi berkualitas. Dengan program pendidikan ini calon suksesor dapat memimpin perusahaan. Dalam memimpin suatu perusahaan seringkali terdapat banyak sekali masalah-masalah yang terjadi dan harus di hadapi. Dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut di butuhkan ilmu

dan pengalaman yang didapat pada waktu menjalani program perguruan tinggi tersebut. Dalam mendapatkan ilmu untuk megembangkan profil, Randy menjalani pendidikan di Universitas Kristen Petra dan memilih jurusan Teknik Industri. Jurusan teknik industri dipilih karena menurut Narasumber 2 dengan menjalani pendidikan tersebut dapat berguna bagi perusahaan.

2.

Program Pelatihan

Program pelatihan diberikan pada calon suksesor yang memiliki tujuan dengan adanya program pelatihan ini dapat membantu calon suksesor untuk mengembangkan diri. Program pelatihan ini dapat membantu calon suksesor ketika menjalankan tugas dan jabatan pada perusahaan nanti. Program khusus yang di berikan salah satu contoh nya adalah dapat mengikuti kursus bahasa. Dalam kursus bahasa ini dapat membantu calon suksesor bertemu dan berhubungan langsung dengan pembeli dari luar negri karena Perusahaaan peralatan makan ini juga melakukan penjualan melalui ekspor. Kursus yang dijalani Narasumber 2 adalah kursus bahasa china dan bahasa jerman. Randy di berikan kursus bahasa china dan bahasa jerman karena customer sebagian besar berasal dari negara china dan jerman.

Membuat perencanaan

Membuat perencanaan merupakan suatu hal yang penting untuk di lakukan untuk keberlanjutan perusahaan karena setelah berjalanya proses dari persiapan, melakukan penilaian, hingga mengembangkan profil setelah itu sampai pada tahap ini. Seorang calon suksesor membutuhkan pembuatan perencanaan setelah banyaknya yang didapat maka mulai waktunya untuk merencanakan apa yang akan dilakukan ketika akan melakukan tugas dan menjalani jabatan pada saat memimpin perusahaan nanti. Berikut adalah beberapa yang dapat menjadi perencanaan :

1.

Keikutsertaan

Dalam proses ini yaitu calon suksesor yang bernama Narasumber 2 akan mengalami proses calon suksesor akan bekerja dalam perusahaan tetapi calon suksesor hanya bekerja di perusahaan dengan keterlibatannya hanya mengawasi tanpa adanya jabatan yang tetap hingga akhir nya kedepannya akan diberikan jabatan yang penting dalam perusahaan. Calon suksesor mengatakan, keterlibatanya nanti dalam perusahaan di mulai dari keikutsertaan tanpa adanya jabatan yang tetap. Dengan adanya proses keterlibatan calon suksesor dapat memperoleh ilmu di perusahaan calon sukse-sor dapat mengerti bagaimana yang harus dilakukan kedepannya untuk mendapatkan posisi di perusahaan.

Implementasi

Pada tahap ini adalah tahap calon suksesor mulai menjalankan jabatan dengan sepenuhnya tanpa memiliki bantuan. Calon suksesor pada tahap ini masih belum siap karena masih dalam proses menempuh pendidikan perguruan tinggi. Calon suksesor mengatakan bahwa merasa masih belum siap pada saat ini jika harus memimpin perusahaan

(6)

atau menjalankan jabatan sepenuhnya pada saat ini, karena calon suksesor masih menjalani proses pendidikan pada tingkat perguruan tinggi. Proses implementasi ini memiliki kemungkinan dapat terjadi pada tahun 2025, hal ini dikarenakan Randy yang masih menjalani proses pendidikan dan juga perusahaan yang akan dipimpin ini merupakan perusahaan yang besar.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian telah di lakukan pada Perusahaaan peralatan makan dapat memberikan kesimpulan dan saran yang dapat di gunakan sebagai masukan untuk Perusahaaan peralatan makan agar dapat melakukan perencanaan suksesi ini lebih baik.

1. Proses perencanaan suksesi yang terjadi pada Perusahaaan peralatan makan ini yang pertama di lakukan dengan cara melakukan persiapan kepada calon suksesor. Persiapan yang di lakukan yang pertama adalah mempersiapkan ke-luarga terlebih dahulu dan selanjutnya adalah mempersiapkan bisnis bagi calon suksesor.

2. Proses yang kedua adalah dengan melakukan penilaian kepada calon suksesor agar dapat mengerti bakat dan ketertarikan calon suksesor dalam memimpin perusahaan ini..

3. Dalam proses yang ketiga ini adalah Perusahaaan peralatan makan melakukan pengembangan profil kepada calon suksesor yang berguna bagi calon suksesor ketika memimipin perusahaan nanti.

4. Proses yang keempat ini Perusahaaan peralatan makan melakukan perencanaan kepada calon suksesor terhadap perusahaan.

5. Proses yang kelima ini adalah proses implementasi yang akan di lakukan perusahaan Perusahaaan peralatan makan kepada calon suksesor. Pada tahap ini calon suksesor masih belum dapat menjalani proses ini.

Saran

Perusahaan ini sebaiknya tetap melanjutkan langkah-langkah proses perencanaan suksesi yang telah di lakukan sebelumnya karena berdasarkan penelitian yang telah di lakukan bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan dapat sesuai dengan hasil yang di harapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang telah di lakukan dapat di terapkan di tahap generasi berikutnya karena langkah yang di terapkan dapat memeberikan hasil yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Aronoff, C. E., & Ward, J. L. (2002). Family meetings: how to build a stronger family and a stronger business. Family Enterprise Publisher.

Atwood, C. (2007). Succession planning basics. United States of America: The American Society for Training and Development.

Bank Mandiri. (2012). Power lunch: Tantangan perusahaan keluarga di era bisnis modern, Retrieved April 3,

2014, from

http://www.wirausahamandiri.co.id/terkini-press-Power Lunch:“Tantangan Perusahaan Keluarga di Era Bisnis Modern”.html

Breton-Miller, I. M. (2004). Toward an integrative model of effective FOB succession.

Dahlke, A. (2012). Business Succession Planning For Dummies. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Ganu, J. B. Creating a culture of enterprising women through

succession planning.

Glover, Jane L. (2014). Gender,power and successionin family farm business. Retreived November 15, 2015

from HYPERLINK

http://www.emeraldinsight.com /doi/full/10.1108/IJGE-01-2012-0006

Leach, P. (2007). Family business: The essentials. Great Britain: BDO Stoy Hayward.

Purhantara, W. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Susanto, A. (2005). World class family business. Jakarta: Quantum Bisnis & Manajemen (PT. Mizan Pustaka). Susanto, A. (2007). Perusahaan Keluarga. Jakarta: The

Jakarta Consulting Group.

Silalahi, U. (2010). Metodologi penelitian sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Perempuan berstatus single parent mengalami perubahan status tidak hanya berperan sebagai ibu dalam mengurus rumah tangga, mengasuh, melindungi, dan mendidik anak

Na samom kraju rada dokazali smo jedan od najljepˇsih teorema geometrije trokuta: Feuerbachov te- orem koji govori da Feuerbachova kruˇznica dira upisanu kruˇznicu danog

Pemberdayaan pedagang yang diatur pada Pasal 33 dalam Perda Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2013 sebagai peningkatan mutu kualitas pelayanan dan kesejahteraan

Menjaga keselarasan antara yang dipikirkan dengan yang dikatakan dan yang dilakukan dengan selalu menjunjung tinggi moral, etika, dan kemanusiaan.. Jujur, Disiplin

b) Untuk penentuan posisi pilar batas daerah kabupaten/kota, pengukuran dilakukan dengan metode GPS. Tipe alat GPS apa yang harus dipakai dan metode apa yang dilakukan

Kedua kelompok kader Posyandu tersebut dipilih karena memiliki jumlah lansia yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan banjar lainnya di Desa Pererenan.Beberapa masalahyang

BETOAMBARI KOTA BAUBAU SULAWESI TENGGARA SMEA ANGGOTA DPRD KOTA BAUBAU, PERIODE 2009-2014..

Mahasiswa mengungkapkan gagasannya di dinding toilet agar semua mahasiswa dapat melihatnya, tentu terjadi interaksi yang menarik di dalam toilet tersebut karena tanggapan gagasan