• Tidak ada hasil yang ditemukan

NGS BATTERY BUDGET. Universitas Kristen Petra. Baju berkerah / hem dengan logo NGS 1 baju berkerah ( agak tebal ) :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NGS BATTERY BUDGET. Universitas Kristen Petra. Baju berkerah / hem dengan logo NGS 1 baju berkerah ( agak tebal ) :"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NGS BATTERY BUDGET Trial aki gratis ( dengan asumsi 10 mobil

panther )

perkiraan bagi 10 bengkel yang benar - benar

berpotensi

N 70 : Rp 515.000,00 x 10 = Rp 5.150.000,00

5.150.000,00 5.150.000,00

1. RAK BESI : ukuran 70 cm x 1,5 m

1 batang besi = 6 m ( menggunakan besi siku )

Display Rp 45.000,00 / batang

Total ±2,5 batang = Rp 112.500,00 112.500,00

* Papan nama merk NGS

papan triplek 1 lembar Rp 60.000,00

kebutuhan max 0,5 lembar 30.000,00 142.500,00

2. RAK BESI BULAT MENGELILINGI TIANG : ukuran 1 m x 2 m

1 batang besi = 6 m ( menggunakan besi bulat )

* Untuk tiang penyangga :

Rp 60.000,00 / batang ( ketebalan 1 dim )

Total ±1,5 batang = Rp 80.000,00 80.000,00

* Untuk besi rak :

Rp 50.000,00 / batang ( ketebalan 3,25 mm )

Total ±2 batang = Rp 100.000,00 100.000,00 180.000,00

Baju berkerah / hem dengan logo NGS 1 baju berkerah ( agak tebal ) :

Univers

ita

s Krist

en Petr

(2)

Rp 1.100.000,00 1.100.000,00 1.100.000,00

Program Cash Back Program cash back dapat diambil dari strata diskon.

Ex : strata diskon awal 15 % + 9 % diberi 15% + 7%

sisa dari 2% dialokasikan untuk cash back

Asumsi N 70 = Rp 515.000,00

15% + 7% = Rp 407.100,00

15% + 9% = Rp 398.350,00

2% = Rp 8.750,00 → alokasi dana cash

back 8.750,00 8.750,00

Gratis charger ( asumsi bagi 10 bengkel yang Charger :

benar - benar berpotensi ) ±Rp 400.000,00 x 10 = Rp 4.000.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00

Gratis Midtronics ( asumsi bagi 3 bengkel yang Midtronics :

terpotensi ) ±Rp 15.000.000,00 x 3 = Rp 45.000.000,00 45.000.000,00 45.000.000,00 Univ ersi tas Kriste n P etr a 45

(3)

46

USAHA KECIL & MENENGAH

Halaman Utama Tajuk Rencana Nasional Ekonomi Uang & Efek Jabotabek Nusantara Luar Negeri Olah Raga Iptek Hiburan Feature Mandiri Ritel Hobi Wisata Eureka Kesehatan Cafe & Resto Hotel & Resor Asuransi Otomotif Properti Promarketing Budaya CEO Telekomunikasi UK&M Opini Foto

Astra Otoparts Tawarkan Waralaba ”Shop & Drive”

JAKARTA – Divisi ritel di PT Astra otoparts Tbk masih tergolong baru. Sekitar tahun 2001 baru mulai berjalan namun belum menggunakan brand Shop & Drive melainkan Super A. Setelah modelnya ditingkatkan barulah dipakai brand Shop & Drive yang sudah dipatenkan sampai ke Asia Tenggara.

Astra otoparts kini memiliki kurang lebih 28 anak perusahaan yang memproduksi suku cadang otomotif. Dari situ, muncul pemikiran untuk membuat jalur distribusi yang langsung ke konsumen sehingga

memungkinkan Astra Otoparts lebih leluasa mengontrol dan memonitor. Selain itu membuka peluang untuk memperluas jaringan. Karena sifatnya yang ritel, agak leluasa pula untuk mengambil margin keuntungan. “Yang sekarang coba untuk difokuskan di sini adalah produk-produk yang sifatnya fast moving (cepat laku) dan service ringan,” kata Dikky Jolesar, Marketing & Promotion Supervisor Astra Otoparts.

Astra Otoparts sebenarnya tidak hanya memiliki Shop & Drive tetapi juga Super Shop & Drive. Jika Shop & Drive konsentrasi pada penjualan aki, oli, shock breaker dan aksesoris, super Shop & Drive lebih komplek. Selain menyediakan produk yang disediakan Shop & Drive, juga menjual ban, rem dan pelek termasuk service balancing dan spooring. “Semua merek ban kita sediakan,” katanya.

Namun, ia menambahkan, Astra Otoparts kini mencoba fokus untuk Shop & Drive yang memang ditujukan bagi pengusaha kelas menengah. Investasinya lebih kecil, tetapi prospeknya justru lebih menarik. Pertama karena produk yang dijual masuk kategori cepat laku dan memberikan service ringan. Selain itu, dari segi pengurusan tidak merepotkan para investor atau calon pengusaha.

Divisi ritel Astra Otoparts memperkenalkan sistem franchise (waralaba) baru pada tahun ini dan sampai akhir tahun initial fee atau franchise fee dibebaskan untuk para investor. Sebelum meluncurkan waralaba, Astra Otoparts menggodok sistem IT dan merchandising terlebih dulu. Kita coba bangon toko-toko milik Astra sendiri, buat percontohan di beberapa lokasi dan begitu sudah stabil dan bisa ditawarkan ke masyarakat, barulah pada tahun 2004 ini dijual.

14 Gerai

Shop & Drive di Jabotabek ada 14 outlet baik milik Astra otoparts maupun waralaba. Jumlah outlet waralaba baru sekitar 4-5 buah. Sedangkan secara nasional jumlah outlet Shop & Drive sekitar 34-45 outlet. Kita membuka peluang partner-partner baru yang bergabung dengan astra otoparts diberi kompensasi berupa pembebasan franchise fee

(4)

berikan ke investor. Namun untuk produk non-Astra seperti oli, marjinnya sekitar 15 persen.

Cukup Menarik

Investasi di Shop & Drive, menurut Dikky, cukup menarik, dengan investasi yang tidak terlalu besar, hanya Rp 130 juta di luar tanah dan bangunan. Dengan dana Rp 130 juta, investor sudah bisa menjalankan bisnisnya karena eksterior maupun interiornya, semua rak, stok awal dan modal kerja, pajak dan upacara pembukaan toko, komputer termasuk program sampai SDM sudah disediakan Astra Otoparts.

Ada dua alternatif dukungan SDM yang diberikan. Bila investor punya orang kita bisa bantu proses rekrutmennya seperti psikotes, wawancara, tes kesehatan dan training. Setelah itu baru kita serahkan ke pemilik. Bantuan tersebut tidak dikenakan biaya karena itu mendapat dukungan dari kantor pusat.

Alternatif kedua, bila calon tenaga kerja tidak memenuhi kriteria, Astra otoparts akan mencoba tawarkan SDM ke pemilik. Keputusan akhir ada pada pemilik, setidaknya kita sudah berikan saran ke mereka. Kalau mereka tidak punya orang, mereka tinggal terima beres karena Astra Otoparts akan menyediakan SDM yang sudah dibekali pelatihan dan pengetahuan produk sebelumnya. Bagi investor yang baru memutuskan untuk bergabung tahun depan kemungkinan akan dikenakan franchise fee.

Super Shop & Drive juga sudah diwaralabakan di daerah Jogya dan Semarang. Investasinya antara Rp 2,5-3 miliar. Investasinya cukup mahal karena harus membeli peralatan balancing dan spooring, sewa tanah. Selain itu stoknya pun harus lebih besar. Pengaturan SDM lebih

kompleks. Oleh karena itu Astra Otoparts memutuskan untuk tidak fokus ke sana dulu.

Sengitnya persaingan di sektor ritel membuat Shop & Drive tidak bisa menetapkan harga produk secara sembarangan ke konsumen. Apalagi masyarakat Indonesia masih sensitif terhadap harga.

Konsep yang bisa dijual melalui Shop & Drive adalah pelayanan. Selain itu, Astra Otoparts bisa memastikan bahwa produk yang dijual asli dari pabrikan. Orang tidak perlu khawatir lagi mendapatkan barang palsu. Bahkan untuk aki, kita berikan garansi yang berlaku di seluruh outlet Shop & Drive selama satu tahun. Begitu aki rusak, bisa ditukar dengan pengecekan ringan gratis seperti membersihkan saringan udara, cek tekanan ban, radiotor, stater dan pengapian selama tiga bulan. Database pelanggan sudah terekam. Memang belum online tetapi realtime. Setiap sore seluruh outlet harus mengirim data ke kantor pusat yang akan menyebarkannya ke seluruh outlet pada pagi harinya. Jadi data pelanggan di Sunter bisa dilihat di outlet Kelapa Gading.

Animo Pengunjung

Selama pameran franchise yang berlangsung selama tiga hari (24-26/11), Dikky mengaku kaget dengan animo para pengunjung. Hari pertama saja ada 150 pengunjung yang mengisi form permohonan survei lokasi. Beberapa pengunjung juga ada yang langsung meminta master franchise.

(5)

48

menirukan permintaan pengunjung. Hal tersebut, kata Dikky

dimungkinkan, asalkan si master franchise bisa mempridiksi dan memberi target yang jelas mengenai berapa outlet yang akan dibangun berikut dengan target penjualannya.

Antonius Leo Paul, Area Supervisor PT Astra Otoparts menambahkan, biasanya, pengunjung pameran tertarik dengan bisnis yang ditawarkan Astra Otopart karena dana investasi sendiri tidak terlalu tinggi selain itu ruang yang dipersyaratkanpun tidak terlalu besar 70-90 m2 dengan area parkir minimum 5 meter. Tak kalah penting, pengunjung melihat brand Astra di belakang usaha ritel otomotif pertama di Indonesia ini yang dikembangkan sejak 2001.

Tips

Ada dua kunci yang menentukan keberhasilan outlet Shop & Drive, yakni menyangkut tenaga kerja dan lokasi. Oleh karena itu Astra Otoparts perlu melakukan survei ke lokasi yang ditawarkan konsumen. Seperti kasus di Taman Palem di Jakarta Barat. Secara sepintas, lokasinya ada di daerah pemukiman. Dari studi kelayakan, di bulan pertama investor tidak kita tawarkan muluk-muluk.

Penjualan bulan pertama dan kedua Rp 10 juta dan ketiga Rp 30 juta. Namun ternyata pada bulan pertama penjualannya sudah mencapai Rp 17 juta sampai bulan ketiga sudah mencapai Rp 58 juta. Saya pikir ini menarik untuk lokasi yang bagus. Begitu juga outlet waralaba di daerah Cirendeu, Tangerang

Ia memberi contoh lagi, outlet Shop & Drive milik Astra Otoparts di daerah Sunter baru berjalan tiga-empat tahun, penjualannya cukup tinggi sekitar Rp 140-150 juta per bulan.

Dari studi kelayakan yang dilakukan tim survei, setiap satu outlet bisa mencapai titik impas (break even point/BEP) satu tahun tetapi ada

beberapa outlet-tergantung lokasinya- tidak sampai satu tahun. Agar tidak merugikan pemilik outlet, Astra otoparts memberlakukan aturan minimal radius lima kilometer terdapat satu outlet.

(SH/danang jm/gatot irawan)

Copyright © Sinar Harapan 2003

(6)

Kamis, 09 Maret 2006

Onderdil Asli lebih Tahan Lama?

''Yang imitasi, disikut sajalah.'' Demikian salah satu ungkapan seorang konsumen dalam

sebuah iklan yang sering kita dengar di media televisi, ketika membandingkan kualitas spare

parts (suku cadang) asli (genuine) dan palsu.

Pada bagian lain, seorang pemuda juga mengungkapkan, bahwa suku cadang asli, merupakan nyawa (ruh) dari kendaraan bermotor. ''Genuine Parts, nyawanya motor ... (menyebutkan nama salah stau merek produsen sepeda motor, {red}),'' ujar pemuda bersangkutan.

Seperti umum diketahui, saat ini banyak beredar komponen (suku cadang) palsu atau imitasi. Konsumen kesulitan membedakan komponen yang benar-benar asli dan komponen yang imitasi (palsu). Bahkan, kendati mengetahui produk bersangkutan bukan produk asli (genuine

parts), banyak juga konsumen yang memilih produk imitasi sebagai bagian dari komponen

yang dipasang pada kendaraannya, baik mobil maupun motor.

Bagaimanakah sebenarnya kualitas antara produk asli dan imitasi? Apakah, onderdil (komponen) asli benar-benar memberikan jaminan pemakaian komponen akan tahan lama, agar mesin tidak meraung-raung, atau karena prestige dan gengsi?

Direktur PT Astra Otoparts, Mochamad Koeswono mengatakan, setiap onderdil (komponen) asli yang dipergunakan pada mobil maupun sepeda motor, pasti memberikan jaminan pemakaian lebih awet. ''Sudah pasti, setiap komponen yang asli, membuat pemakaian komponen bersangkutan menjadi tahan lama,'' tegas Koeswono kepada Republika di Jakarta, Selasa (7/3).

Menurut Koeswono, lamanya pemakaian komponen asli tersebut, karena kualitas produk yang dihasilkan sama persis dengan komponen yang terpasang pada kendaraan saat pertama kali dibeli. ''Wajar kalau onderdil asli lebih tahan lama. Karena barang tersebut, dibuat oleh produsennya beserta jaringannya. Sehingga, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi,'' ujar Koeswono. Ia menegaskan, dibandingkan dengan produk imitasi, onderdil asli selain

menghasilkan pemakaian komponen menjadi tahan lama, juga dapat membuat penggunanya lebih tenang. ''Kalau menggunakan produk imitasi, akan memberikan ketidaknyamanan pemiliknya saat membawa kendaraannya,'' kata Koeswono.

Hal yang sama juga diakui Wagino, seorang mekanik di Bengkel Intan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut pria kelahiran Solo (Jateng) ini, dengan menggunakan komponen asli, maka kemungkinan terjadinya kerusakan pada komponen bersangkutan, tak perlu dirisaukan. ''Biasanya, yang genuine parts selalu ada jaminan (garansi) dari pabriknya. Sehingga, jika konsumen mengalami hal-hal yang kurang memuaskan, maka produk yang sudah dibeli bisa diganti dengan yang baru,'' ujarnya.

Sementara, lanjutnya, jika menggunakan produk imitasi, konsumen akan selalu merasa was-was mengenai komponen yang digunakannya. Lebih parahnya lagi, kata Wagino, jika

(7)

50

menggunakan yang imitasi, risiko harus siap ditanggung sendiri. Dan jika kendaraan yang dipakai mengalami kerusakan tambahan karena adanya komponen imitasi, maka jangan salahkan bengkel dan produsen. Tapi salahkan diri sendiri yang menggunakan produk imitasi tersebut,'' tegas Wagino.

Obet, seorang mekanik salah satu bengkel di Mangga Besar, Jaksel mengungkapkan, komponen asli kualitasnya sama dengan produk sebelumnya. Jika mobil atau motor yang dibeli diberikan garansi tiga tahun oleh pabriknya, maka kualitas komponen asli juga tahan dipakai hingga tiga tahun.''Komponen asli biasanya baru akan mengalami keretakan pada usia tiga tahun. Namun, ia bisa dipakai hingga lima tahun lamanya. Nah, jika produk penggantinya tidak sama persis (genuine parts) dengan produk aslinya, maka baru pemakaian beberapa bulan sudah kelihatan retaknya,'' papar Obet. Sementara itu, Edi, salah satu pedagang spare

parts di pasar loak Pasar Minggu, mengatakan, walaupun mengetahui kualitas onderdil palsu

lebih rendah dibandingkan dengan onderdil asli, masih banyak konsumen yang menggunakan onderdil asli untuk menggantikan komponen kendaraan yang sudah aus.

Edi menyebutkan, tujuh dari 10 konsumen yang datang membeli onderdil di tempatnya, memilih onderdil imitasi. ''Umumnya mereka menggunakan komponen imitasi. Alasannya, tentu saja mereka menyesuaikan dengan kemampuan keuangannya,'' ujar Edi.

Ia menjelaskan, harga komponen asli (genuine parts) memang lebih mahal dari harga

komponen imitasi. Perbedaannya mencapai 3-4 kali lipat. ''Jika yang imitasi harganya katakan sebesar Rp 100 ribu, yang asli bisa Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu,'' jelasnya.

Head Department Customer Service PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), Angelika Susanti menegaskan, suku cadang imitasi merupakan suku cadang dengan kualitas terbawah (KW2). Ditinjau dari segi harga memang sangat murah, namun dampak yang ditimbulkannya dapat mengganggu performa kendaraan seperti bocor, rusak, patah dan lainnya.

Hal yang sama juga disampaikan Obet. Menurutnya, harga komponen asli bisa mencapai lima kali lipat dibandingkan yang imitasi. Sebab produk yang asli dijamin kualitasnya. ''Harganya memang mahal. Sebab, kualitas produk bersangkutan memang bagus,'' ujarnya.

Obet mengatakan, perbandingan konsumen yang menggunakan produk asli pada kendaraan bermotor tujuh berbanding tiga. ''Tujuh dari 10 orang konsumen yang membeli komponen, memilih yang imitasi. Sementara yang tiga lainnya menggunakan yang genuine parts,'' papar Obet.

Namun, berapa lama jangka waktu masing-masing komponen yang digunakan pada

kendaraan, kata Wagino, semuanya tergantung pada jenisnya. ''Sulit menentukan berapa lama waktu penggunaan untuk satu komponen asli dibandingkan dengan yang imitasi. Tetapi, komponen asli pemakaiannya bisa lebih lama,'' jelas Wagino.

Yang Asli untuk Bagian Mesin

Bahkan pengguna komponen imitasi pun tak mau selamanya memakai komponen palsu. ''Walaupun konsumen memilih produk imitasi, tidak semuanya yang dipilih yang imitasi. Ada bagian tertentu yang mereka tetap menggunakan genuine parts (asli, {red}), yakni bagian mesin,'' ujar Wagino. Konsumen, kata dia, tidak berani menggantikan komponen dalam mesin dengan komponen imitasi. Pasalnya, jika digantikan dengan yang imitasi, dikhawatirkan akan mengganggu performa mesin dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

(8)

Peredaran komponen atau onderdil palsu sudah sangat mewabah di masyarakat. Namun, untuk memberantasnya, ternyata cukup sulit. Buktinya, masih banyak produk imitasi ini dijual di pasar secara bebas, sebagaimana diutarakan beberapa pedagang.

Manager Promotion & Advertising PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Herry

Setyanto mengatakan begitu sulitnya memberantas peredaran komponen palsu. Karena itu, kata dia, daripada kesulitan memberantasnya, maka lebih baik para pemasok komponen palsu ini direkrut untuk bergabung menghasilkan produk-produk komponen yang berkualitas. ''Jadi akan lebih baik lagi. Mereka juga akan makin bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan kita juga bisa memberikan pembinaan lebih lanjut,'' jelas Herry.

Direktur PT Astra Otoparts (AOP), Mochammad Koeswono mengatakan, pihaknya akan tetap konsisten melakukan penelitian dan penelusuran jejak-jejak para pembuat komponen palsu (khususnya yang berkenaan dengan produk yang dihasilkan grup AOP). ''Kita tetap memerangi peredaran komponen palsu ini dengan melaporkannya pada pihak yang berwenang,'' tegas Koeswono.

Ia mengakui, peluang bagi pembuat onderdil palsu untuk mendistribusikan produknya setiap tahun terus meningkat. Pasalnya, produksi dan volume penjualan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat juga terus meningkat.

Karena itu, lanjut Koeswono, harus ada upaya-upaya konkret untuk membatasi peredaran komponen palsu tersebut. ''Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas produk

komponen yang kami buat di PT AOP. Termasuk mengembangkan brand tersendiri,'' ujarnya. Head Department Customer Service PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), Angelika Susanti menambahkan, pihak ASKI terus berupaya melawan pemalsuan ini dengan cara legal action untuk melindungi produk Aspira. Koeswono menegaskan, produk yang dikembangkan PT AOP untuk brand tersendiri (mandiri) ini adalah merek Aspira. ''Melalui produk yang kita buat sendiri, maka kita akan memberikan jaminan bahwa produk yang kita buat benar-benar bisa

dipertanggungjawabkan,'' ujarnya.

Untuk membuktikan kualitas produk yang dihasilkan, lanjut Koeswono, pihaknya juga

mengembangkan outlet tersendiri, yakni shop & drive. Melalui outlet penjualan shop & drive ini pihaknya optimis, masyarakat akan banyak yang menggunakan produk-produk Aspira.

Wagino, seorang mekanik di Bengkel Intan, Pasar Minggu, mengatakan, produk Aspira kualitasnya memang tidak sama dengan produk yang dihasilkan pabrikan (produsen). ''Kualitasnya belum setangguh genuine parts, namun cukup bagus,'' jelasnya.

Namun, pihak ASKI menegaskan, suku cadang Aspira merupakan suku cadang genuine yang kualitasnya dijamin oleh Astra. Ditambahkan Obet, mekanik di kawasan Mangga Besar, kualitas Aspira dengan Indopart dari Indomobil, hampir setara. ''Kualitasnya hampir sama. Mana yang bagus, semuanya tetap kembali ke konsumen juga,'' elak Obet.

Mocin

Kehadiran produk seperti Aspira dan Indomobil, kata Obet, justru menguntungkan konsumen pengguna sepeda motor China (mocin). Ketika komponen asli mocin mengalami keausan, justru yang menjadi pilihan konsumen kendaraan mocin adalah produk Aspira dan Indopart.

(9)

52

''Sebab, untuk mendapatkan suku cadang asli mocin cukup sulit, karena harus impor. Makanya, konsumen memilih produk Aspira atau Indopart,'' jelasnya.

Pasar Turun, Kejar Ekspor

Kondisi makro Indonesia yang belum menentu di awal tahun 2006 ini, diperkirakan akan terus berlanjut hingga awal semester II. Banyak kalangan pesimistis, industri otomotif Indonesia (khususnya), bisa lebih baik dibandingkan tahun 2005 lalu. Bahkan, bisa menyamai rekor penjualan tahun 2005 sebesar 530.000 unit (mobil) dan 5,1 juta (sepeda motor), sudah merupakan angka yang cukup fantastis.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), Bambang Trisulo mengatakan, setidaknya ada tiga skenario bagi pelaku pasar (industri

otomotif) menyikapi makro ekonomi yang belum stabl paska kenaikan BBM awal Oktober 2005 silam. Pertama, kata Bambang, skenario pesimis, artinya volume penjualan kendaraan

bermotor (mobil) hanya mencapai 400 ribu unit. Kedua, moderat, artinya volume penjualan mencapai 450 ribu unit.

Ketiga, optimis, volume penjualan sama dengan yang diraih tahun 2005. ''Melihat makro ekonomi awal tahun sudah seperti ini, kita realistis saja. Pencapaian diperkirakan antara 400 ribu hingga 450 ribu unit. Ini saja sudah bagus,'' ujar Bambang.

Kondisi ini juga dialami PT Astra Otoparts (AOP) Tbk -- salah satu anak perusahaan Astra International (AI). Seperti dikatakan Direktur PT AOP, Ir Mochammad Koeswono, tahun 2006 diperkirakan perkembangan industri otomotif Indonesia turun hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu. ''Mungkin turun hingga 30 persen. Dan Juli diperkirakan baru bisa recovery (mengalami perbaikan). Karena itu, kemungkinan produksi AOP pun akan turun juga,'' ujar Mochammad Koeswono.

Menurut dia, penurunan ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang belum menentu pascakenaikan BBM tahun lalu. Sepanjang tahun 2005 lalu, PT AOP sebagai produsen komponen otomotif terkemuka nasional, berhasil menjual atau mengekspor 550.000 baterai (accu) merek Incoe di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Keberhasilan menembus pasar di Dubai ini merupakan rangkaian keberhasilannya merambah pasar Timur Tengah sekaligus juga keberhasilan dari proses pengembangan riset dan

pendekatan pemasaran yang dilakukan putra-putri Indonesia di AOP. ''Dengan kondisi dalam negeri yang belum menentu, kita akan menggenjot pasar ekspor,'' tegas Koeswono.

Tujuan ekspor AOP adalah negara-negara di Timur Tengah seperti Dubai, Iran, Kuwait dan Bahrain. Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor komponen AOP adalah Afrika, Eropa, Asia (kawasan ASEAN) dan Rusia.

Produk yang dieskpor antara lain meliputi aki, shock absorber, kanvas rem, dan filter mobil. ''Kita akan terus mengembangkan ekspor ke sejumlah negara yang memiliki peluang pasar yang baik dan menjanjikan,'' jelas Koeswono. Khusus di Timur Tengah, negara-negara lain yang dituju selain Uni Emirat Arab (UEA) adalah Bahrain dengan produk baterai merek

Quantum, Iran (Quantum, GS dan suku cadang kendaraan bermotor), Lebanon (Quantum, GS, Incoe, dan Ohayo), Iraq (Quantum), Kuwait (Quantum dan GS), Qatar (GS, Incoe, dan

sejumlah suku cadang kendaraan bermotor). Selain itu, Oman (Incoe dan GS), Yaman

(Quantum, Filter, Ohayo, GS dan Incoe), serta Arab Saudi (suku cadang kendaraan bermotor). Penguatan ekspor ke Benua Afrika, terutama ditujukan ke Libya (baterai merek GS), Ghana

(10)

Beberapa waktu lalu, Direktur Humas PT AOP, Eko D Haryanto mengatakan, AOP juga akan mengembangkan pasar komponen di kawasan ASEAN seperti Thailand dan Malaysia.

Berbagai produk komponen otomotif produksi AOP telah masuk ke pasar ASEAN melalui Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) setempat seperti Suzuki dan Honda. ''Beberapa suku cadang produk AOP kini telah digunakan sebagai spare parts OEM (Original Equipment

Manufacture) ATPM. Sebagai contoh melalui Aspira kita memiliki brand sendiri Honda Genuine

parts,'' ujar Eko D Haryanto. ( )

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesakan tugas menyusun laporan yang diberikan

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dibahas adalah apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Think Pair Square (TPS) dapat memperbaiki proses

This study employed research and development (R & D) method, which was adapted into five major steps. Those five steps were research and information collecting,

Ukuran Rumah Tangga untuk bahan pangan kacang hijau berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar, yaitu masyarakat menggunakan

melaksanakan koordinasi kegiatan administrasi umum dan kepegawaian pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kepada instansi terkait agar terjalin hubungan

Pemilihan tema, layout, isi content halaman serta hal yang lainnya diserakan kepada pihak pertama selaku pemilik website untuk menentukan layout/tema sesuai

Konsumen yang dirugikan akibat mengkonsumsi air galon aqua palsu yang telah dijelaskan di atas dapat melakukan upaya hukum melalui jalur diluar pengadilan

Pada saat fakultas Syari’ah ini menjadi salah satu fakultas dalam lingkungan IAIN Antasari pada bulan Nopember 1964 telah meluluskan Srjana muda (BA) sebanyak 25