• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PREDIKSI KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PREDIKSI KEUANGAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PREDIKSI

MODEL PREDIKSI

KEUANGAN

KEUANGAN

Drajat Armono Drajat Armono

Visiting Postgraduate Student & Literature Study at Ph.D Program, AU Taiwan, RoC Visiting Postgraduate Student & Literature Study at Ph.D Program, AU Taiwan, RoC Master of Science in Accounting, University of Gadjah Mada Master of Science in Accounting, University of Gadjah Mada

(2)

MODEL PREDIKSI KEUANGAN

MODEL PREDIKSI KEUANGAN

BEBERAPA MODEL PREDIKSI KEUANGAN BEBERAPA MODEL PREDIKSI KEUANGAN 1.

1. Linear ProgrammingLinear Programming

2.

2. Delphi ForcastingDelphi Forcasting

3.

3. Time Series forcasting ( Trend)Time Series forcasting ( Trend)

4.

4. Break Even analisysBreak Even analisys

5.

5. Economic Order Quantity ( EOQ )Economic Order Quantity ( EOQ )

6.

6. Just In Time ( JIT )Just In Time ( JIT )

7.

7. Analisis Kesulitan keuangan & Prediksi Analisis Kesulitan keuangan & Prediksi

Kebangkrutan

(3)

LINEAR PROGRAMMING

LINEAR PROGRAMMING

Digunakan untuk merencanakan

Digunakan untuk merencanakan

kombinasi input biaya yang paling

kombinasi input biaya yang paling

optimal untuk menghasilkan suatu atau

optimal untuk menghasilkan suatu atau

beberapa produk atau output sehingga

beberapa produk atau output sehingga

tercapai optimasi

(4)

DELPHI FORCASTING

DELPHI FORCASTING

Adalah metode expert sistem yang

Adalah metode expert sistem yang

disempurnakan dengan metode diskusi

disempurnakan dengan metode diskusi

para ahli sehingga menghasilkan

para ahli sehingga menghasilkan

kesimpulan terbaik yang merupakan

kesimpulan terbaik yang merupakan

konsensus para ahli.

(5)

TIME SERIES FORCASTING

TIME SERIES FORCASTING

( TREND)

( TREND)

Prestasi yang lalu digunakan sebagai

Prestasi yang lalu digunakan sebagai

pedoman untuk meramalkan

pedoman untuk meramalkan

kecenderungan / trend masa depan

kecenderungan / trend masa depan

perusahaan.

(6)

BREAK EVEN ANALISYS

BREAK EVEN ANALISYS

Model ini mencoba mencari dan

Model ini mencoba mencari dan

menganalisa perilaku hubungan antara

menganalisa perilaku hubungan antara

besarnya biaya, besarnya volume, dan

besarnya biaya, besarnya volume, dan

besarnya laba.

(7)

ECONOMIC ORDER QUANTITY

ECONOMIC ORDER QUANTITY

( EOQ )

( EOQ )

Model ini dapat memberikan angka

Model ini dapat memberikan angka

berapa pembelian sehingga

berapa pembelian sehingga

perusahaan mendapatkan biaya

perusahaan mendapatkan biaya

optimal.

(8)

JUST IN TIME ( JIT )

JUST IN TIME ( JIT )

Sebuah model untuk meningkatkan

Sebuah model untuk meningkatkan

produktivitas dan menekan

produktivitas dan menekan

pemborosan serta ketidakefisienan

pemborosan serta ketidakefisienan

lainnya.

(9)

UNSUR-UNSUR JIT

UNSUR-UNSUR JIT

( JOHNSON )

( JOHNSON )

1.

1. Sikap awareness – educationSikap awareness – education

2.

2. House-keepingHouse-keeping

3.

3. Quality improvement to zero defect ( tak ada Quality improvement to zero defect ( tak ada

kerusakan )

kerusakan )

4.

4. Uniform Plant Load, produksi sesuai demandUniform Plant Load, produksi sesuai demand

5.

5. Redesign Process Flow Redesign Process Flow

6.

6. Set Up ReductionSet Up Reduction

7.

(10)

ANALISIS KESULITAN KEUANGAN &

ANALISIS KESULITAN KEUANGAN &

PREDIKSI KEBANGKRUTAN (1)

PREDIKSI KEBANGKRUTAN (1)

 Kebangkrutan merupakan kesulitan likuiditas Kebangkrutan merupakan kesulitan likuiditas

yang sangat parah sehingga perusahaan yang sangat parah sehingga perusahaan

tidak mampu menjalankan operasi dengan tidak mampu menjalankan operasi dengan

baik. baik.

 Kesulitan keuangan bisa dilihat sebagai Kesulitan keuangan bisa dilihat sebagai

kontinum yang panjang, dari yang ringan kontinum yang panjang, dari yang ringan

sampai yang paling berat. Berikut ini empat sampai yang paling berat. Berikut ini empat

katagori kesulitan keuangan : katagori kesulitan keuangan :

(11)

ANALISIS KESULITAN KEUANGAN &

ANALISIS KESULITAN KEUANGAN &

PREDIKSI KEBANGKRUTAN (2)

PREDIKSI KEBANGKRUTAN (2)

 Analisis kesulitan keuangan sangat Analisis kesulitan keuangan sangat

membantu pembuat keputusan untuk membantu pembuat keputusan untuk

menetukan sikap terhadap perusahaan yang menetukan sikap terhadap perusahaan yang

mengalami kesulitan keuangan tersebut. mengalami kesulitan keuangan tersebut.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

analisis ini adalah :kreditur, investor, otoritas analisis ini adalah :kreditur, investor, otoritas

pembuat keputusan, pemerintah, auditor, pembuat keputusan, pemerintah, auditor,

manajemen. manajemen.

(12)

HASIL STUDI KEBANGKRUTAN (1)

HASIL STUDI KEBANGKRUTAN (1)

 Tahun 1966 Beaver menggunakan 29 nisbah Tahun 1966 Beaver menggunakan 29 nisbah

keuangan pada lima tahun sebelum terjadi

keuangan pada lima tahun sebelum terjadi

kebangkrutan.

kebangkrutan.

 Tujuan studi ini adalah untuk menentukan apakah Tujuan studi ini adalah untuk menentukan apakah

nisbah-nisbah keuangan terpilih bisa digunakan

nisbah-nisbah keuangan terpilih bisa digunakan

untuk memprediksi kebangkrutan.

untuk memprediksi kebangkrutan.

 Beaver membuat enam kelompok nisbah keuangan Beaver membuat enam kelompok nisbah keuangan

dan membuat

dan membuat univariate analisys, univariate analisys, yaitu yaitu

menghubungkan tiap-tiap nisbah untuk menentukan

menghubungkan tiap-tiap nisbah untuk menentukan

nisbah mana yang paling baik digunakan sebagai

nisbah mana yang paling baik digunakan sebagai

prediktor.

(13)

HASIL STUDI KEBANGKRUTAN (2)

HASIL STUDI KEBANGKRUTAN (2)

 Beaver menemukan bahwa nisbah aliran kas Beaver menemukan bahwa nisbah aliran kas

terhadap kewajiban total merupakan prediktor yang

terhadap kewajiban total merupakan prediktor yang

paling baik.

paling baik.  Catatan :Catatan :

1.

1. Kelemahan model prediksi ini adalah adanya Kelemahan model prediksi ini adalah adanya

kemungkinan konflik antar variabel prediktor

kemungkinan konflik antar variabel prediktor

2.

2. Tahun 1968 Altman menemukan formula untuk Tahun 1968 Altman menemukan formula untuk

mendeteksi kebangkrutan perusahaan dengan

mendeteksi kebangkrutan perusahaan dengan

istilah yang sangat terkenal, yang disebut

istilah yang sangat terkenal, yang disebut

(14)

Z-SCORE MODEL

Z-SCORE MODEL

 Keterangan :Keterangan : WC/TA

WC/TA = Working Capital / Total Asset= Working Capital / Total Asset RE/TA

RE/TA = Retained Earning / Total Asset= Retained Earning / Total Asset EBIT/TA

EBIT/TA = Earning Before income tax / Total= Earning Before income tax / Total

AssetAsset MVE/BVD

MVE/BVD = Market Value Equity / Book Value Of= Market Value Equity / Book Value Of

DebtDebt S / TA

S / TA = Sales / total Asset= Sales / total Asset

Z-Score = 1,2 WC/TA + 1,4 RE/TA + 3,3 EBIT/TA + 0,6 MVE/BVD + 1,0 S/TA

(15)

KRITERIA PENILAIAN

KRITERIA PENILAIAN

Z-SCORE

Z-SCORE

 Bila Z-score tersebut lebih rendah dari 2,675 Bila Z-score tersebut lebih rendah dari 2,675

maka kemungkinan perusahaan bangkrut maka kemungkinan perusahaan bangkrut

lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan

dengan Z-Score nya di atas 2,675. Secara dengan Z-Score nya di atas 2,675. Secara spesifik Altman juga memberikan batasan spesifik Altman juga memberikan batasan

bahwa perusahaan dengan Z < 1,81 bahwa perusahaan dengan Z < 1,81

merupakan perusahaan bangkrut, sedangkan merupakan perusahaan bangkrut, sedangkan

perusahaan dengan Z > 2,99 merupakan perusahaan dengan Z > 2,99 merupakan

perusahaan yang sehat. perusahaan yang sehat.

(16)

ANALISIS FUNDAMENTAL

ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisa ini mencoba memperkirakan harga saham Analisa ini mencoba memperkirakan harga saham

dimasa yang akan datang dengan (1) mengestimasi

dimasa yang akan datang dengan (1) mengestimasi

faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi nilai

faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi nilai

saham dimasa datang (2) menerapkan hubungan

saham dimasa datang (2) menerapkan hubungan

variabel – variabel tersebut sehingga diperoleh harga

variabel – variabel tersebut sehingga diperoleh harga

saham.

saham.

Karena faktor yang mempengaruhi harga saham adalah Karena faktor yang mempengaruhi harga saham adalah

sangat banyak, maka untuk melakukan analisa

sangat banyak, maka untuk melakukan analisa

fundamental diperlukan beberapa tahapan analisis: (1)

fundamental diperlukan beberapa tahapan analisis: (1)

Kondisi makro ekonomi / kondisi pasar, (2) Analisa

Kondisi makro ekonomi / kondisi pasar, (2) Analisa

industri dan (3) analisa kondisi perusahaan.

(17)

ANALISIS EKONOMI

ANALISIS EKONOMI

TOP-DOWN APPROACH

TOP-DOWN APPROACH

KONDISI EKONOMI DAN PASAR

KONDISI EKONOMI DAN PASAR

MODAL

MODAL

VARIABEL EKONOMI MAKRO

VARIABEL EKONOMI MAKRO

MERAMAL PERUBAHAN PASAR

MERAMAL PERUBAHAN PASAR

MODAL

(18)

TOP-DOWN APPROACH

TOP-DOWN APPROACH

Dalam melakukan analisis penilaian saham, Dalam melakukan analisis penilaian saham,

investor bisa melakukan analisis

investor bisa melakukan analisis

fundamental secara “

fundamental secara “top-downtop-down” untuk ” untuk

menilai prospek perusahaan.

menilai prospek perusahaan.

Analisis secara “Analisis secara “top-downtop-down” meliputi:” meliputi:

1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang

1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang

mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan.

mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan.

2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek

2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek

paling baik.

paling baik.

3. Analisis perusahaan dan penentuan saham

3. Analisis perusahaan dan penentuan saham

perusahaan mana yang terbaik.

(19)

Analisis Ekonomi dan Pasar Modal

Tujuan: Membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negeri dalam bentuk saham, obligasi

ataupun kas.

GAMBAR 10.1. PROSES DALAM

GAMBAR 10.1. PROSES DALAM

TOP-DOWN APPROACH

TOP-DOWN APPROACH

Analisis Industri

Tujuan: Berdasarkan analisis ekonomi

dan pasar, tentukan jenis-jenis industri mana saja yang menguntungkan dan

mana yang tidak berprospek baik. Analisis Perusahaan

Tujuan: Berdasarkan hasil

analisis industri, tentukan perusahaan-perusahaan

mana dalam industri terpilih yang berprospek

(20)

ANALISIS KONDISI EKONOMI

ANALISIS KONDISI EKONOMI

DAN PASAR MODAL

DAN PASAR MODAL

Mengapa tahap ini penting? Mengapa tahap ini penting?

1. Karena adanya kecenderungan hubungan

1. Karena adanya kecenderungan hubungan

yang kuat antara apa yang terjadi pada

yang kuat antara apa yang terjadi pada

lingkungan ekonomi makro dan

lingkungan ekonomi makro dan kinerja kinerja

suatu pasar modal. suatu pasar modal.

2. Pasar modal mencerminkan apa yang

2. Pasar modal mencerminkan apa yang

terjadi pada perekonomian makro.

(21)

HUBUNGAN PERUBAHAN KONDISI

HUBUNGAN PERUBAHAN KONDISI

EKONOMI DAN HARGA SAHAM

EKONOMI DAN HARGA SAHAM

Siegel (1991), menyimpulkan adanya hubungan Siegel (1991), menyimpulkan adanya hubungan

yang kuat antara harga saham dan kinerja

yang kuat antara harga saham dan kinerja

ekonomi makro, dan perubahan pada harga

ekonomi makro, dan perubahan pada harga

saham selalu terjadi sebelum terjadinya

saham selalu terjadi sebelum terjadinya

perubahan ekonomi.

perubahan ekonomi.

Mengapa demikian?Mengapa demikian?

1. harga saham yang sudah terbentuk akan

1. harga saham yang sudah terbentuk akan merefleksikan ekspektasi investor atas kondisi

merefleksikan ekspektasi investor atas kondisi ekonomi di masa datang.

ekonomi di masa datang.

2. kinerja pasar modal akan bereaksi lebih dahulu

2. kinerja pasar modal akan bereaksi lebih dahulu

terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro

terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro

yang akan terjadi seperti perubahan tingkat

yang akan terjadi seperti perubahan tingkat

bunga, inflasi, ataupun jumlah uang beredar.

(22)

VARIABEL EKONOMI MAKRO

VARIABEL EKONOMI MAKRO

Beberapa variabel ekonomi makro yang bisa Beberapa variabel ekonomi makro yang bisa

berpengaruh terhadap kinerja dan prospek

berpengaruh terhadap kinerja dan prospek

perusahaan adalah:

perusahaan adalah:

1. Produk Domestik Bruto (PDB).

1. Produk Domestik Bruto (PDB).

2. devisit anggaran 2. devisit anggaran 3. Inflasi. 3. Inflasi. 4. Tingkat Bunga 4. Tingkat Bunga 5.

5. investasi swastainvestasi swasta

6. kurs rupiah

6. kurs rupiah

7. neraca perdagangan dan pembayaran

(23)

Tabel 10.1. Matriks Hubungan Beberapa

Tabel 10.1. Matriks Hubungan Beberapa

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas Perusahaan

INDIKATOR

INDIKATOR

EKONOMI

EKONOMI PENGARUHPENGARUH PENJELASANPENJELASAN

PDB

PDB Meningkatnya PDB Meningkatnya PDB merupakan sinyal

merupakan sinyal

yang baik (positif)

yang baik (positif)

untuk investasi dan

untuk investasi dan

sebaliknya jika PDB sebaliknya jika PDB menurun. menurun. Meningkatnya PDB mempunyai Meningkatnya PDB mempunyai

pengaruh positif terhadap daya

pengaruh positif terhadap daya

beli konsumen sehingga dapat

beli konsumen sehingga dapat

meningkatkan permintaan

meningkatkan permintaan

terhadap produk perusahaan.

terhadap produk perusahaan.

Inflasi

Inflasi Peningkatan inflasi Peningkatan inflasi secara relatif

secara relatif

merupakan sinyal

merupakan sinyal

negatif bagi pemodal

negatif bagi pemodal

di pasar modal.

di pasar modal.

Inflasi meningkatkan pendapatan

Inflasi meningkatkan pendapatan

dan biaya perusahaan. Jika

dan biaya perusahaan. Jika

peningkatan biaya produksi lebih

peningkatan biaya produksi lebih

tinggi dari peningkatan harga

tinggi dari peningkatan harga

yang dapat dinikmati oleh

yang dapat dinikmati oleh

perusahaan maka profitabilitas

perusahaan maka profitabilitas

perusahaan akan turun.

(24)

Tabel

Tabel

10.1.

10.1.

Matriks Hubungan Beberapa

Matriks Hubungan Beberapa

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas Perusahaan

INDIKATOR

INDIKATOR

EKONOMI

EKONOMI PENGARUHPENGARUH PENJELASANPENJELASAN

Tingkat Tingkat Bunga Bunga Tingkat bunga Tingkat bunga yang tinggi yang tinggi merupakan sinyal merupakan sinyal negatif terhadap negatif terhadap harga saham. harga saham.

Tingkat suku bunga yang meningkat

Tingkat suku bunga yang meningkat

akan menyebabkan peningkatan suku

akan menyebabkan peningkatan suku

bunga yang disyaratkan atas

bunga yang disyaratkan atas

investasi pada suatu saham.

investasi pada suatu saham.

Disamping itu tingkat suku bunga

Disamping itu tingkat suku bunga

yang meningkat bisa juga

yang meningkat bisa juga

menyebabkan investor menarik

menyebabkan investor menarik

investasinya pada saham dan

investasinya pada saham dan

memindahkannya pada investasi

memindahkannya pada investasi

berupa tabungan ataupun deposito.

berupa tabungan ataupun deposito.

Investasi Investasi Swasta Swasta Menigkatnya Menigkatnya investasi swasta investasi swasta adalah sinyal adalah sinyal positif bagi positif bagi pemodal. pemodal.

Meningkatnya investasi swasta akan

Meningkatnya investasi swasta akan

meningkatkan PDB sehingga dapat

meningkatkan PDB sehingga dapat

meningkatkan pendapatan konsumen.

(25)

Tabel 10.1 Matriks Hubungan Beberapa

Tabel 10.1 Matriks Hubungan Beberapa

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas Perusahaan

INDIKATOR

INDIKATOR

EKONOMI

EKONOMI PENGARUHPENGARUH PENJELASANPENJELASAN

Kurs Kurs Rupiah Rupiah Menguatnya kurs Menguatnya kurs

rupiah terhadap mata

rupiah terhadap mata

uang asing uang asing merupakan sinyal merupakan sinyal positif bagi positif bagi perekonomian yang perekonomian yang mengalami inflasi mengalami inflasi

Menguatnya kurs rupiah terhadap

Menguatnya kurs rupiah terhadap

mata uang asing akan menurunkan

mata uang asing akan menurunkan

biaya impor bahan baku untuk

biaya impor bahan baku untuk

produksi, dan akan menurunkan

produksi, dan akan menurunkan

tingkat suku bunga yang berlaku.

tingkat suku bunga yang berlaku.

Anggaran Anggaran Defisit Defisit Merupakan sinyal Merupakan sinyal

positif bagi ekonomi

positif bagi ekonomi

yang sedang yang sedang mengalami resesi, mengalami resesi, tetapi merupakan tetapi merupakan

sinyal yang negatif

sinyal yang negatif

bagi ekonomi yang

bagi ekonomi yang

mengalami inflasi.

mengalami inflasi.

Anggaran defisit akan mendorong

Anggaran defisit akan mendorong

konsumsi dan investasi pemerintah,

konsumsi dan investasi pemerintah,

sehingga dapat meningkatkan

sehingga dapat meningkatkan

permintaan terhadap produk

permintaan terhadap produk

perusahaan. Akan tetapi, di sisi lain

perusahaan. Akan tetapi, di sisi lain

justru akan meningkatkan jumlah

justru akan meningkatkan jumlah

uang beredar dan akibatnya akan

uang beredar dan akibatnya akan

mendorong inflasi.

(26)

Tabel 10.1 Matriks Hubungan Beberapa

Tabel 10.1 Matriks Hubungan Beberapa

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas Perusahaan

INDIKATOR

INDIKATOR

EKONOMI

EKONOMI PENGARUHPENGARUH PENJELASANPENJELASAN

Neraca Neraca Perdagangan Perdagangan dan dan Pembayaran Pembayaran Defisit neraca Defisit neraca perdagangan dan perdagangan dan pembayaran pembayaran merupakan sinyal merupakan sinyal negatif bagi negatif bagi pemodal. pemodal.

Defisit neraca perdagangan dan

Defisit neraca perdagangan dan

pembayaran harus dibiayai dengan

pembayaran harus dibiayai dengan

menarik modal asing. Untuk

menarik modal asing. Untuk

melakukan hal ini, suku bunga harus

melakukan hal ini, suku bunga harus

dinaikkan.

dinaikkan.

Sumber: Dikutip dari Harianto, F. dkk., 1998, “Perangkat dan Teknik Analisis

(27)

MERAMAL PERUBAHAN

MERAMAL PERUBAHAN

PASAR MODAL

PASAR MODAL

Untuk membuat keputusan investasi, Untuk membuat keputusan investasi,

kemampuan untuk mengetahui perubahan

kemampuan untuk mengetahui perubahan

apa yang sedang terjadi di pasar modal

apa yang sedang terjadi di pasar modal

belumlah cukup bagi investor.

belumlah cukup bagi investor.

Investor memerlukan kemampuan untuk Investor memerlukan kemampuan untuk

‘meramalkan’ apa yang mungkin terjadi di

‘meramalkan’ apa yang mungkin terjadi di

kemudian hari pada pasar modal, dan apa

kemudian hari pada pasar modal, dan apa

kira-kira dampaknya bagi keputusan

kira-kira dampaknya bagi keputusan

investasi yang akan diambil.

(28)

MERAMAL PERUBAHAN

MERAMAL PERUBAHAN

PASAR MODAL

PASAR MODAL

Peramalan perubahan pasar modal bisa Peramalan perubahan pasar modal bisa

dilakukan dengan berbasis pada data-data:

dilakukan dengan berbasis pada data-data:

1. Perubahan siklus ekonomi.

1. Perubahan siklus ekonomi.

2. Perubahan variabel-variabel ekonomi

2. Perubahan variabel-variabel ekonomi

makro.

(29)

ANALISIS INDUSTRI (1)

ANALISIS INDUSTRI (1)

Analisis industri merupakan tahap kedua dalam Analisis industri merupakan tahap kedua dalam analisis fundamental secara

analisis fundamental secara top-down approachtop-down approach..Dalam analisis industri, investor mencoba Dalam analisis industri, investor mencoba

memperbandingkan kinerja dari berbagai industri,

memperbandingkan kinerja dari berbagai industri,

untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja

untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja

yang memberikan prospek paling baik ataupun

yang memberikan prospek paling baik ataupun

sebaliknya.

sebaliknya.

Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis industri Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis industri tersebut, investor akan menggunakan informasi

tersebut, investor akan menggunakan informasi

tersebut sebagai masukan untuk

tersebut sebagai masukan untuk

mempertimbangkan saham-saham dari kelompok

mempertimbangkan saham-saham dari kelompok

industri mana sajakah yang akan dimasukkan

industri mana sajakah yang akan dimasukkan

dalam portofolio.

(30)

PENGERTIAN INDUSTRI

PENGERTIAN INDUSTRI

Pengelompokan suatu industri dalam Pengelompokan suatu industri dalam

kenyatannya tidaklah sesederhana yang

kenyatannya tidaklah sesederhana yang

dibayangkan, karena banyak perusahaan

dibayangkan, karena banyak perusahaan

yang bergerak dalam lini bisnis yang

yang bergerak dalam lini bisnis yang

berbeda.

berbeda.

Untuk menyiasati permasalahan tersebut, Untuk menyiasati permasalahan tersebut,

diperlukan suatu metode pengklasifikasian

diperlukan suatu metode pengklasifikasian

industri.

industri.

Salah satu metode pengklasifikasian Salah satu metode pengklasifikasian

industri ke dalam berbagai divisi, atau

industri ke dalam berbagai divisi, atau

disebut sistem

disebut sistem Standard Industrial Standard Industrial

Classification

(31)

PENGERTIAN INDUSTRI

PENGERTIAN INDUSTRI

Standar pengelompokan industri di Standar pengelompokan industri di

Indonesia disebut

Indonesia disebut Jakarta Stock Exchange Jakarta Stock Exchange

Sectoral Industry Classfification

Sectoral Industry Classfification (JASICA). (JASICA). Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi, Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi,

dan masing-masing divisi tersebut dibagi

dan masing-masing divisi tersebut dibagi

lagi menjadi kelompok industri utama dan

lagi menjadi kelompok industri utama dan

diberi kode dua digit.

diberi kode dua digit.

Contoh klasifikasi industri JASICA di BEJ Contoh klasifikasi industri JASICA di BEJ

dapat dilihat pada tabel berikut :

(32)

Tabel 10.2 Klasifikasi Industri di

Tabel 10.2 Klasifikasi Industri di

Indonesia

Indonesia

1. 1. PERTANIANPERTANIAN 1.1. 1.1. PertanianPertanian 1.2. 1.2. PerkebunanPerkebunan 1.3. 1.3. PertenakanPertenakan 1.4. 1.4. PerikananPerikanan 1.5. 1.5. KehutananKehutanan

1.6. Lain-lain yang belum terklasifikasi

1.6. Lain-lain yang belum terklasifikasi

2. 2. PERTAMBANGANPERTAMBANGAN 2.1.

2.1. Pertambangan batu baraPertambangan batu bara 2.2.

2.2. Pertambangan minyak dan gas bumiPertambangan minyak dan gas bumi 2.3.

2.3. Pertambangan logam & mineral lainnyaPertambangan logam & mineral lainnya 2.4.

2.4. Pengalian batu atau tanahPengalian batu atau tanah

2.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi

2.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi

3.

3. INDUSTRI DASAR DAN KIMIAINDUSTRI DASAR DAN KIMIA 3.1.

3.1. Semen Semen 3.2.

3.2. Keramik, gelas, porselen Keramik, gelas, porselen 3.3.

3.3. Produk logam dan sejenisnya Produk logam dan sejenisnya 3.4.

3.4. KimiaKimia 3.5.

3.5. Plastik Plastik 3.6.

3.6. Pakan ternak Pakan ternak

3.7. Industri kayu & pengolahannya 3.7. Industri kayu & pengolahannya 3.8. Pulp dan kertas

3.8. Pulp dan kertas

3.9. Lain-lain yang belum terklasifikasi 3.9. Lain-lain yang belum terklasifikasi

(33)

Tabel 10.2 Klasifikasi Industri di

Tabel 10.2 Klasifikasi Industri di

Indonesia

Indonesia

4. 4. ANEKA INDUSTRIANEKA INDUSTRI

4.1. Mesin dan alat berat4.1. Mesin dan alat berat

4.2. Otomotif dan komponenya4.2. Otomotif dan komponenya

4.3. Tesktil dan garmen4.3. Tesktil dan garmen

4.4. Alas kaki4.4. Alas kaki

4.5. Kabel 4.5. Kabel

4.6. Elektronik4.6. Elektronik

4.7. Lain-lain yang belum terklasifikasi4.7. Lain-lain yang belum terklasifikasi

5. 5. INDUSTRI BARANG KONSUMSIINDUSTRI BARANG KONSUMSI

5.1. Makanan dan minuman5.1. Makanan dan minuman

5.2. Industri tembakau5.2. Industri tembakau

5.3. Farmasi5.3. Farmasi

5.4. Kosmetik & barang rumah tangga5.4. Kosmetik & barang rumah tangga

5.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi5.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi

6.6. KONSTRUKSI, PROPERTI & KONSTRUKSI, PROPERTI & REAL ESTAT

REAL ESTAT

6.1. Konstruksi6.1. Konstruksi

6.2. Propeti dan real estat6.2. Propeti dan real estat

6.3. Lain-lain yang belum terklasifikasi6.3. Lain-lain yang belum terklasifikasi

7. 7. INFRASTRUKTUR, UTILITAS & INFRASTRUKTUR, UTILITAS & TRANSPORTASI

TRANSPORTASI

7.1. Energi7.1. Energi

7.2. Jalan tol, bandaran, pelabuhan dan 7.2. Jalan tol, bandaran, pelabuhan dan sejenisnya sejenisnya 7.3. Telekomunikasi7.3. Telekomunikasi 7.4. Transportasi7.4. Transportasi

(34)

Tabel 10.2 Klasifikasi Industri di

Tabel 10.2 Klasifikasi Industri di

Indonesia

Indonesia

8. 8. KEUANGAN KEUANGAN 8.1. Bank8.1. Bank

8.2. Lembaga pembiayaan8.2. Lembaga pembiayaan

8.3. Perusahaan efek8.3. Perusahaan efek

8.4. Asuransi8.4. Asuransi

8.5. Reksa dana8.5. Reksa dana

8.6 Lain-lain yang belum terklasifikasi8.6 Lain-lain yang belum terklasifikasi

9. 9. PERDAGANGAN DAN JASAPERDAGANGAN DAN JASA

9.1. Perdagangan besar barang industri9.1. Perdagangan besar barang industri

9.2. Perdagangan besar barang 9.2. Perdagangan besar barang konsumsi

konsumsi

9.3. Perdagangan eceran9.3. Perdagangan eceran

9.4. Hotel dan restoran9.4. Hotel dan restoran

9.5. Pariwisata dan hiburan9.5. Pariwisata dan hiburan

9.6. Periklanan dan media massa9.6. Periklanan dan media massa

9.7. Jasa komputer dan perangkatnya9.7. Jasa komputer dan perangkatnya

(35)

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

Mengapa analisis industri merupakan tahap Mengapa analisis industri merupakan tahap

penting dalam investasi?

penting dalam investasi?

Beberapa hasil penelitian empiris Beberapa hasil penelitian empiris

dirangkum oleh Reilly dan Brown (1997),

dirangkum oleh Reilly dan Brown (1997),

menyimpulkan:

menyimpulkan:

1. Industri yang berbeda mempunyai tingkat

1. Industri yang berbeda mempunyai tingkat

return yang berbeda pula, sehingga

return yang berbeda pula, sehingga

analisis industri perlu dilakukan untukanalisis industri perlu dilakukan untuk

mengetahui perbedaan kinerja antar mengetahui perbedaan kinerja antar

(36)

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

2

2. . Tingkat return masing-masing industri Tingkat return masing-masing industri

berbeda di setiap tahunnya. Oleh karena berbeda di setiap tahunnya. Oleh karena

itu, analis dan investor juga perlu

itu, analis dan investor juga perlu

menambahkan dengan beberapa data lain

menambahkan dengan beberapa data lain

yang relevan untuk mengestimasi return

yang relevan untuk mengestimasi return

industri di masa yang datang.

industri di masa yang datang.

3. Tingkat return perusahaan-perusahaan di

3. Tingkat return perusahaan-perusahaan di

suatu industri yang sama, terlihat cukup

suatu industri yang sama, terlihat cukup

beragam.

(37)

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

4. Tingkat risiko berbagai industri juga

4. Tingkat risiko berbagai industri juga

beragam, sehingga analis dan investor

beragam, sehingga analis dan investor

perlu mempelajari dan mengestimasi

perlu mempelajari dan mengestimasi

faktor-faktor risiko yang relevan untuk

faktor-faktor risiko yang relevan untuk

suatu industri tertentu seperti halnya

suatu industri tertentu seperti halnya

estimasi return.

estimasi return.

5. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil

5. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil

sepanjang waktu, sehingga analisis risiko

sepanjang waktu, sehingga analisis risiko

berdasarkan data historis dapat

berdasarkan data historis dapat

digunakan untuk mengestimasi risiko digunakan untuk mengestimasi risiko

(38)

ESTIMASI RETURN INDUSTRI

ESTIMASI RETURN INDUSTRI

Untuk menilai return yang diharapkan dari Untuk menilai return yang diharapkan dari

suatu industri, bisa dilakukan dengan

suatu industri, bisa dilakukan dengan

langkah berikut:

langkah berikut:

1. Estimasi

1. Estimasi earning per share (EPS) earning per share (EPS) yang yang diharapkan dari suatu industri

diharapkan dari suatu industri

2. Estimasi

2. Estimasi Price Earning RatioPrice Earning Ratio (P/E) yang (P/E) yang diharapkan atau disebut juga sebagai

diharapkan atau disebut juga sebagai expected expected earning multiplier

(39)

ESTIMASI RETURN INDUSTRI

ESTIMASI RETURN INDUSTRI

3. Mengalikan kedua hasil estimasi tersebut

3. Mengalikan kedua hasil estimasi tersebut

sehingga diperoleh nilai akhir yang diharapkan sehingga diperoleh nilai akhir yang diharapkan

dari suatu industri (dari suatu industri (expected ending value of expected ending value of

industryindustry).).

4. Menentukan return yang diharapkan dari suatu

4. Menentukan return yang diharapkan dari suatu

industri, dengan cara menjumlahkan nilai yang

industri, dengan cara menjumlahkan nilai yang

diharapkan dari suatu industri dengan dividen

diharapkan dari suatu industri dengan dividen

yang diharapkan dari suatu industri, kemudian

yang diharapkan dari suatu industri, kemudian

dibagi dengan nilai awal industri tersebut pada

dibagi dengan nilai awal industri tersebut pada

periode sebelumnya.

(40)

ESTIMASI

ESTIMASI

EPS

EPS

INDUSTRI

INDUSTRI

Bagaimana cara mengestimasi EPS Bagaimana cara mengestimasi EPS

industri?

industri?

Ada tiga teknik yang bisa dipakai:Ada tiga teknik yang bisa dipakai:

1. Daur hidup industri (

1. Daur hidup industri (industry life cycleindustry life cycle))

2. Analisis input output

2. Analisis input output

3. Hubungan industri dengan lingkungan

3. Hubungan industri dengan lingkungan

ekonomi.

(41)

PERSAINGAN & RETURN INDUSTRI

PERSAINGAN & RETURN INDUSTRI

Tingkat return yang diharapkan dari suatu Tingkat return yang diharapkan dari suatu

industri juga tergantung pada intensitas

industri juga tergantung pada intensitas

persaingan yang ada dalam industri.

persaingan yang ada dalam industri.

Intensitas persaingan dalam suatu industri Intensitas persaingan dalam suatu industri

akan menentukan kemampuan industri

akan menentukan kemampuan industri

untuk tetap memperoleh tingkat return di

untuk tetap memperoleh tingkat return di

atas rata-rata.

atas rata-rata.

Intensitas persaingan merupakan gambaran Intensitas persaingan merupakan gambaran

dari lima faktor utama persaingan

(42)

GAMBAR 10.2 LIMA FAKTOR PERSAINGAN YANG

GAMBAR 10.2 LIMA FAKTOR PERSAINGAN YANG

MENENTUKAN PROFITABILITAS INDUSTRI

MENENTUKAN PROFITABILITAS INDUSTRI

Ancaman barang substitusi Pemain baru potensial Pemain baru potensial Pemasok

Pemasok PembeliPembeli

Barang Substitusi Barang Substitusi Pesaing industri Persaingan antara perusahaan dalam industri Ancaman pemain baru Bargaining power pemasok Bargaining power pembeli

(43)

ESTIMASI EARNING MULTIPLIER

ESTIMASI EARNING MULTIPLIER

INDUSTRI

INDUSTRI

Bagaimana cara mengestimasi Bagaimana cara mengestimasi earning earning

multiplier

multiplier industri?industri? 1. Analisis makro

1. Analisis makro

mempelajari hubungan antara

mempelajari hubungan antara earningearning multipliermultiplier

industri dengan

industri dengan earningearning multipliermultiplier pasar. pasar.

2. Analisis mikro

2. Analisis mikro

mengamati variabel-variabel yang mempengaruhi

mengamati variabel-variabel yang mempengaruhi

earning multiplier

earning multiplier industri, seperti industri, seperti dividend- dividend-

payout payout ratioratio (DPR), tingkat return yang disyarat- (DPR), tingkat return yang

kan dalam industri (kan dalam industri (kk), dan tingkat pertumbuhan ), dan tingkat pertumbuhan

(44)

ANALISIS PERUSAHAAN

ANALISIS PERUSAHAAN

Analisis perusahaan merupakan tahap Analisis perusahaan merupakan tahap

ketiga dalam analisis fundamental secara

ketiga dalam analisis fundamental secara top-down approach

top-down approach..

Analisis perusahaan dilakukan untuk Analisis perusahaan dilakukan untuk

menjawab pertanyaan:

menjawab pertanyaan:

- Perusahaan manakah dalam industri terpilih yang

- Perusahaan manakah dalam industri terpilih yang

mampu menawarkan keuntungan bagi kita?

mampu menawarkan keuntungan bagi kita?

- Saham-saham perusahaan manakah dalam

- Saham-saham perusahaan manakah dalam

industri industri terpilih yang paling menguntungkan terpilih yang paling menguntungkan

bagi investor?bagi investor?

- Saham-saham manakah dalam industri terpilih

- Saham-saham manakah dalam industri terpilih

yang yang undervaluedundervalued (dibeli) dan (dibeli) dan overvaluedovervalued

(45)

ANALISIS PERUSAHAAN

ANALISIS PERUSAHAAN

Dalam analisis perusahaan, investor bisa Dalam analisis perusahaan, investor bisa

menggunakan dua komponen utama, yaitu:

menggunakan dua komponen utama, yaitu:

1.

1. Earning Per Share (EPS)Earning Per Share (EPS) 2. Price Earning Ratio (PER)

2. Price Earning Ratio (PER)

Mengapa? Ada tiga alasan:Mengapa? Ada tiga alasan:

-

- kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham

mengestimasi nilai intrinsik suatu saham

- dividen yang dibayarkan perusahaan pada

- dividen yang dibayarkan perusahaan pada

dasarnya dibayarkan dari dasarnya dibayarkan dari earningearning

- adanya hubungan antara perubahan

- adanya hubungan antara perubahan earningearning

(46)

EPS DAN INFORMASI LAPORAN

EPS DAN INFORMASI LAPORAN

KEUANGAN

KEUANGAN

Informasi laporan keuangan adalah salah Informasi laporan keuangan adalah salah

satu jenis informasi keuangan yang sangat

satu jenis informasi keuangan yang sangat

berguna investor dan bisa diperoleh dengan

berguna investor dan bisa diperoleh dengan

relatif mudah dan murah.

relatif mudah dan murah.

Berdasarkan informasi laporan keuangan, Berdasarkan informasi laporan keuangan,

investor juga bisa mengetahui besarnya

investor juga bisa mengetahui besarnya

perbandingan earning perusahaan terhadap

perbandingan earning perusahaan terhadap

jumlah lembar saham atau disebut dengan

jumlah lembar saham atau disebut dengan Earning Per Share

Earning Per Share (EPS). (EPS).

EPS bisa menggambarkan prospek earning EPS bisa menggambarkan prospek earning

perusahaan di masa datang.

(47)

KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM

KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN

Penggunaan laporan keuangan secara Penggunaan laporan keuangan secara

akuntansi dalam analisis perusahaan

akuntansi dalam analisis perusahaan

mengandung beberapa kelemahan, khususnya

mengandung beberapa kelemahan, khususnya

yang berkaitan dengan pelaporan

yang berkaitan dengan pelaporan earningearning

perusahaan.

perusahaan.

Beberapa kelemahan tersebut adalah:Beberapa kelemahan tersebut adalah:

1. Kemungkinan munculnya konflik kepentingan

1. Kemungkinan munculnya konflik kepentingan

antara investor di satu sisi sebagai pengguna

antara investor di satu sisi sebagai pengguna

laporan keuangan, dan manajemen di sisi

laporan keuangan, dan manajemen di sisi

lainnya sebagai penyaji laporan keuangan.

lainnya sebagai penyaji laporan keuangan.

2. Ketidakmampuan laporan keuangan untuk

2. Ketidakmampuan laporan keuangan untuk

menggambarkan kondisi perusahaan yang

menggambarkan kondisi perusahaan yang

paling terkini (terbaru).

(48)

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

PERUSAHAAN

PERUSAHAAN

Analisis perusahaan, disamping

Analisis perusahaan, disamping

dilakukan dengan melihat laporan

dilakukan dengan melihat laporan

keuangan, bisa juga dilakukan dengan

keuangan, bisa juga dilakukan dengan

menganalisis rasio profitabilitas

menganalisis rasio profitabilitas

perusahaan.

perusahaan.

Dua jenis rasio profitabilitas yang sering

Dua jenis rasio profitabilitas yang sering

digunakan adalah:

digunakan adalah:

1.

1. Return on EquityReturn on Equity (ROE) (ROE)

2.

(49)

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

PERUSAHAAN

PERUSAHAAN

ROE menggambarkan kemampuan perusahaan ROE menggambarkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang bisa diperoleh

menghasilkan laba yang bisa diperoleh

pemegang saham.

pemegang saham.

Rumus untuk menghitung ROE adalah:Rumus untuk menghitung ROE adalah:

(10.1)

(10.1)

ROA menggambarkan kemampuan aset-aset ROA menggambarkan kemampuan aset-aset

yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan

yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan

laba. laba. (10.2) (10.2) aset Jumlah EBIT ROA = sendiri modal Jumlah pajak dan bunga setelah bersih Laba ROE =

(50)

EARNING PER SHARE (EPS)

EARNING PER SHARE (EPS)

Bagaimana cara menghitung EPS?Bagaimana cara menghitung EPS?

Rumus untuk menghitung EPS adalah:Rumus untuk menghitung EPS adalah:

(10.3)

(10.3)

Di samping penggunaan rumus di atas, EPS Di samping penggunaan rumus di atas, EPS

juga bisa dihitung dengan rumus berikut:

juga bisa dihitung dengan rumus berikut:

EPS = ROE X Nilai buku per lembar saham (10.4)EPS = ROE X Nilai buku per lembar saham (10.4) beredar saham Jumlah pajak dan bunga setelah bersih Laba EPS = beredar saham Jumlah sendiri modal Jumlah X sendiri modal Jumlah pajak bungadan setelah bersih Laba =

(51)

ESTIMASI NILAI INTRINSIK SAHAM

ESTIMASI NILAI INTRINSIK SAHAM

Bagaimana cara mengestimasi nilai intrinsik Bagaimana cara mengestimasi nilai intrinsik

saham dengan memanfaatkan dua

saham dengan memanfaatkan dua

komponen informasi penting dalam analisis

komponen informasi penting dalam analisis

perusahaan, yaitu PER dan EPS.

perusahaan, yaitu PER dan EPS.

Rumus untuk menghitung nilai intrinsik Rumus untuk menghitung nilai intrinsik

saham:

saham:

P

P00 = Estimasi EPS X PER= Estimasi EPS X PER

= E= E11 X PER X PER (10.5)

Gambar

GAMBAR 10.1. PROSES DALAM GAMBAR 10.1. PROSES DALAM
GAMBAR 10.2  LIMA FAKTOR PERSAINGAN YANG GAMBAR 10.2  LIMA FAKTOR PERSAINGAN YANG

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dibangun suatu perancangan sistem perangkat ajar yang berbasiskan multimedia yang disertai dengan fitur-fitur yang menarik, seperti tampilan animasi, video

121 E történeti és régészeti jelenség kapcsán szükséges kitérnünk, illetve megemlítenünk a legkorábbi avar kori régészeti emlékekhez 122 sorolható erdélyi

Skripsi program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Muria Kudus, Dosen Pembimbing I Drs. Sucipto, M.Pd, Kons, Dosen Pembimbing II Dra. Kata Kunci:

21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (&#34;UU OJK&#34;), yang tugas dan wewenangnya meliputi pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan,

Mohon hal ini pokja pertimbangkan karena pada dasarnya pelelangan yang bersifat pengadaan barang tidak pernah melakukan evaluasi teknis dengan nilai ambang batas?. Biasanya

Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap pengetahuan guru tentang peranan guru besar sebagai kepimpinan pengajaran, mengenalpasti sama ada terdapat perbezaan tahap

  Nevertheless,   selection  of  shade,  container  or  media  to  cultivate  this  stingless  bee  can  be  engineered  to   increase  the  production  of

Haastateltava 4 Työssä jaksamisen koen helpommaksi tulevaisuudessa, sillä uuden oppiminen ja koulutus eivät ole enää jokapäiväistä, mutta että työt ovat aina kesken ja ikinä