• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SDN CIMONE 3 KOTA TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SDN CIMONE 3 KOTA TANGERANG"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SDN

CIMONE 3 KOTA TANGERANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Nama : Indri Ramadhanty NIM : 1686206232

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

(2)

i LEMBAR PERSETUJUAN

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Nama Mahasiswa : INDRI RAMADHANTY

Nomor Pokok Mahasiswa : 1686206232

Program Strudi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Penggunaan Multimedia Pada Pembelajaran

Tematik Kelas 3 SDN Cimone 3 Kota Tangerang

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Seminar Proposal.

Tangerang, April 2020

Tim Pembimbing: Tanda tangan:

Pembimbing I, Dr. Yeni Nuraeni, M.Pd ……… NBM. 121 4345 Pembimbing II Nur Latifah, M.Pd ……… NBM.

Ketua Program Studi

PGSD

Dr. Ina Magdalena M.Pd

(3)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,

bimbingan, karunia dan izin-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Penggunaan Multimedia Pada Pembelajaran

Tematik Kelas III SDN Cimone 3 Kota Tangerang’’. Tidak lupa sholawat

dan salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,

semoga kita akan selalu menjadi pengikutnya hingga akhir zaman. Pada

kesempatan kali ini, saya dengan tulus menyampaikan penghargaan dan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama

proses penyusunan proposal ini, karena tanpa dukungan dan bimbingannya

peneliti tidak akan mampu menyelesaikan proposal ini. Perkenankanlah

peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

2. Dr. Enawar, S.Pd., MM., MOS Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

3. Dr. Ina Magdalena, M.Pd selaku Ketua Program Studi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Dr. Yeni Nuraeni, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang senantiasa

berkenan memberikan pengarahan, bimbingan, dan nasehat dengan

penuh keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan dan penulisan

(4)

iii 5. Nur Latifah, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang senantiasa

berkenan memberikan pengarahan, bimbingan, dan nasehat dengan

penuh keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan dan penulisan

skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen FKIP-PGSD Universitas Muhammadiyah

Tangerang yang telah memberi ilmu kepada penulis dengan berbagai

ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penulisan skripsi dan

pengalaman selama ini yang berguna sebagai bekal di masa sekarang

maupun yang akan datang.

7. Dadang S.Pd Selaku Kepala Sekolah di SDN Cimone 3 Kota Tangerang

yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian.

8. Rinda Nur Afsyah S.Pd selaku guru kelas III di SDN Cimone 3 Kota

Tangerang yang telah membantu peneliti melakukan penelitian.

9. Bapak/Ibu Guru dan Siswa Kelas III di SDN Cimone 3 Kota Tangerang

yang telah membantu dan bekerjasama dalam proses penelitian skripsi

ini.

10. Kedua orang tua tercinta Rohmat dan Lili Amaliah tak lupa kakak

tercinta Andri Tri Ferdiansyah terimakasih yang selalu memberikan do’a, motivasi dan semangat dalam mengerjakan penelitian ini. Untuk

segala do’a, semangat dan dukungan yang selalu diberikan tanpa henti.

11. Seluruh sahabat – sahabatku terutama (Nuurii Shelviyani, Sarah Waty

Intan Sary, Siti Jazillah, ) yang selalu menemani peneliti untuk mencari

(5)

iv yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, Terima kasih atas

semangat dan candaan kalian yang membuat hari-hari selama penulisan

ini menjadi ringan dan menyenangkan.

12. Teman-teman Bimbingan Skripsi 2019-2020 yang namanya tidak bisa di

sebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan semangat.

13. Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Muhammadiyah Tangerang yang sama-sama berjuang dalam menyusun

skripsi untuk meraih gelar sarjana.

Semoga semua bantuan dan kemudahan mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian skripsi ini

dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan acuan didalam dunia

pendidikan lain-Nya. Aamiin..

Tangerang, April 2020

Indi Ramadhaty

(6)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. Fokus Penelitian ... 6 C. Perumusan Masalah ... 6 D. Tujuan Penelitian ... 7 E. Manfaat Penelitian ... 7 BAB II ... 9 KAJIAN TEORI ... 9 A. Landasan Teori ... 9 1. Hakikat Multimedia ... 9

(7)

vi

b. Multimedia ... 11

c. Macam-macam Multimedia ... 12

d. Penggunaan Multimedia... 14

2. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 15

a. Pengertian Pembelajaran Tematik... 15

b. Landasan Pembelajaran Tematik ... 17

c. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik ... 18

d. Tema ... 20

3. Kurikulum 2013 ... 20

4. Karakteristik Siswa Kelas III SD ... 22

B. Penelitian Yang Relevan ... 23

BAB III ... 26

A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian ... 28

(8)

vii E. Instrumen Penelitian... 32 F. Analisis Data ... 40 G. Keabsahan Data ... 41 DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN ... 47

(9)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian...28

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penggunaan….……...33

Multimedia Pada Pembelajaran Tematik

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Penggunaan...35

(10)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Triangulasi Sumber...42

Gambar 3.2. Triangulasi Teknik...43

(11)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Wawancara...47

Kepala Sekolah

Lampiran 2 Format Wawancara...50

Guru Kelas

Lampiran 3 Format Wawancara...53

Siswa

Lampiran 4 Format Observasi...55

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia pada dasarnya memiliki potensi dapat mendidik dan

didik. Manusia dapat mendidik yaitu karena manusia tersebut mempunyai

kemampuan untuk dapat mentransfer pengetahuan yang telah dimiliki,

menilai, membimbing, melatih, serta memotivasi.

Manusia memiliki potensi untuk dapat didik yaitu karena menusia

itu memiliki potensi untuk belajar menerima pengetahuan, bimbingan, dan

latihan sehingga manusia itu akan mempunyai pengalaman dan

pengetahuan yang lebih luas dan mampu berbagi ilmu dengan yang

lainnya.

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan potensi yang manusia

miliki yaitu dengan melalui pendidikan. Dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

(13)

2 Kurikulum adalah sebuah alat untuk membuat perangkat

pembelajaran yang terdapat rancangan mengajar, isi mata pelajaran untuk

dijadikan pedoman guru saat melaksanakan proses pembelajaran yang

akan ditempuh oleh siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Di tahun

2013, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan melakukan perubahan

kurikulum terbaru yang dikenal dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013

adalah kurikulum yang sudah diberlakukan oleh pemerintah dan sudah

diterapkan untuk menggantikan kurikulum sebelumnya. Hal ini tercantum

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 57 Tahun 2014 pasal 1 tentang kurikulum 2013 “Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yaitu kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah yang telah dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut

Kurikukulum 2013”.

Kurikulum 2013 memiliki karakteristik dimana siswa dituntut

untuk lebih aktif, kreatif, inovatif, dalam setiap pemecahan masalah yang

mereka hadapi. Saat kegiatan belajar siswa lebih ditekankan pada

pengembangan sikap rasa ingin tahu, kerjasama, dan membelajarkan siswa

dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu menjadi mampu serta tidak mau

menjadi mau. Kurikulum 2013 pada sekolah dasar memiliki tujuan yang

menekankan agar siswa menjadi aktif dalam belajar. Hal ini tercantum

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun

(14)

3 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan

warga negara yang beriman, produktif, keratif, inovatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kegiatan yang utama dalam menentukan keberhasilan proses

pendidikan adalah kegiatan pembelajaran. Undang-undang No.20 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 40 menyatakan bahwa Guru dan tenaga

kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang

bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Sudah seharusnya

pendidikan dirancang dengan baik, guna untuk memberikan pemahaman

dan dapat meningkatkan prestasi belajar bagi peserta didik.

Upaya meningkatkan prestasi peserta didik, guru harus mampu

menyajikan informasi yang menarik bagi siswanya karena dengan adanya

suatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan

kemasan yang baru, serta didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media

sehingga akan lebih menarik perhatian mereka untuk belajar. Sebagai guru

hendaknya memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan, kreativitas,

serta memiliki kemampuan untuk memilih media yang akan digunakan

dalam mengajar. Karena media itu merupakan salah satu cara untuk dapat

mencapai sebuah tujuan.

Media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu atau

(15)

4 tersebut dapat berupa film, video, gambar, modul dan sebagainssya.

Dengan adanya media yang digunakan dalam pembelajaran siswa lebih

mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan siswa itu tidak

merasa jenuh ketika dalam proses pembelajaran.

Pada kurikulum 2013 pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah

Dasar dilakukan dengan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang menggunakan tema dan dari tema tersebut

dikaitkan dengan beberapa mata pelajaran. Pada pembelajaran tematik

lebih menekankan kepada siswa yang dituntut secara aktif dalam

pembelajaran, sehingga siswa tersebut akan mampu menemukan ide-ide

baru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III di SDN

Cimone 3 Kota Tangerang pada tanggal 20 juli 2019 yang merupakan

salah satu Sekolah Dasar (SD) yang telah menerapkan kurikulum 2013,

menurut Ibu Rinda, dalam pelaksanaan pembelajarannya guru sudah

menggunakan multimedia (banyak media). Dalam penggunaan media guru

juga mengalami kendala dalam penyediaan media itu sendiri. Kendala itu

seperti mereka terkadang kesulitan memilih media yang dapat digunakan

secara menyeluruh dalam satu pembelajaran, kesulitan mencari bahan daur

ulang karena ada beberapa media yang dibuat dari bahan daur ulang, dan

kendala keterbatasan biaya.

Media tersebut sudah ada yang di sediakan sekolah, guru membuat

(16)

5 didik untuk membuat maupun membawa media dari rumah

masing-masing. Walaupun banyak kendala yang harus mereka hadapi mereka

selalu berusaha membuat media se kreatif mungkin agar dalam

pembelajaran dapat menggunakan media.

Menurut Ibu Rinda, media sangat penting dan dibutuhkan dalam

proses pembelajaran tematik karena dengan menggunakan media pesan

dan materi yang ingin disampaikan dapat lebih tersampaikan, peserta didik

lebih mudah memahami, suasana belajar lebih menyenangkan, dan siswa

menjadi lebih aktif. Jika tanpa media peserta didik akan merasa jenuh,

suasana belajar akan pasif, dan peserta didik cepat lupa degan materi yang

diajarkan.

Jadi, seorang guru sudah seharusnya kreatif dalam membuat

suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya dan dengan

diserta penggunaan multimedia (banyak media) di setiap pembelajaran.

Kreativitas guru dalam membuat media juga diperlukan karena dengan

media dapat membantu guru untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran.

Guru sangat membutuhkan media karena dengan media dapat memperjelas

pesan agar tidak terlalu verbalitas, menimbulkan gairah belajar, mengatasi

keterbatasan waktu, dan interaksi langsung antara murid dengan sumber

belajar akan lebih terasa

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik ingin meneliti

(17)

6 Multimedia Pada Pembelajaran Tematik Kelas III SDN Cimone 3 Kota Tangerang”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan yang ada pada latar belakang masalah, untuk lebih

fokusnya peneliti memfokuskan pada masalah peneliti sebagai berikut :

1. Multimedia yang diteliti adalah bentuk-bentuk media yang digunakan

dalam pembelajaran tematik oleh guru di SDN Cimone 3 Kota

Tangerang.

2. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran tematik di di SDN

Cimone 3 Kota Tangerang.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah,

rumusan penelitiannya sebagai berikut :

1. Bagaimana guru memanfaatkan memanfaatkan multimedia pada

pembelajaran tematik kelas III di SDN Cimone 3 Kota Tangerang ?

2. Faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam pemanfaatan

multimedia pada pembelajaran tematik kelas III di SDN Cimone 3

Kota Tangerang dan bagaimana cara guru untuk mengatasi

permasalahan tersebut ?

3. Bagaimana penggunaan multimedia pada pembelajaran tematik kelas

(18)

7 D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana guru memanfaatkan multimedia

pada pembelajaran tematik kelas III di SDN Cimone 3 Kota

Tangerang.

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam

pemanfaatan multimedia pada pembelajaran tematik kelas III di SDN

Cimone 3 Kota Tangerang dan cara guru mengatasi permasalahan

tersebut.

3. Untuk mendeskripsikan penggunaan multimedia pada pembelajaran

tematik kelas III di SDN Cimone 3 Kota Tangerang.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menambah ilmu pengetahuan dalam

ilmu pendidikan khususnya dalam penggunaan media dalam

pembelajaran tematik yang sesuai dengan kriteria sehingga dapat

menigkatkan pengelolaan pembelajaran menjadi lebih baik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa dan Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dalam

(19)

8 ini juga sebagai bahan informasi dan pemahaman pentingnya

media dalam pembelajaran.

b. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru untuk dapat

menggunakan media ketika dalam proses pembelajaran karena

dengan menggunakan media akan meningkatkan motivasi belajar

siswanya.

c. Bagi Stakeholder (Orangtua dan pihak lain)

Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki penggunaan

media yang digunakan agar menjadi lebih efektif dan efesien

(20)

9 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hakikat Multimedia

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar. Dibawah ini beberapa penjelasan mengenai

media pembelajaran menurut para ahli :

Menurut (Ega, 2016, h.2), Kata media berasal dari bahasa latin,

yaitu medius. Arti kata medius adalah tengah, perantara, atau

pengantar. Dalam proses pembelajaran, media diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau alat-alat elektronik yang berfungsi untuk

menangkap, memproses, dan menyusun segala informasi visual atau

verbal. Media juga dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat

digunakan sebagai penyampaian pesan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dari pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam

proses pembelajaran baik berupa alat grafis maupun elektronik yang

berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik agar

(21)

10 Sementara itu menurut (Hidayat, 2015, h.152) Media dirtikan

perantara yang digunakan untuk membawa atau menyampaiakan

pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan. Dari pendapat

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang

digunkan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.

Dimana guru berperan sebagai komunikator (orang yang

menyampaikan pesan) media sebagai perantara dan siswa sebagai

komunikan (orang yang menerima pesan).

Briggs dalam (Zaiful et al., 2019, h.6) menyatakan bahwa

media adalah alat bantu untuk memberikan perangsang bagi siswa

supaya proses belajar mengajar terjadi. Dari pendapat ahli tersebut,

maka dapat diartikan bahwa media merupakan alat yang dapat

merangsang siswa untuk ingin belajar agar proses belajar mengajar

antara guru dan siswa dapat terjadi.

Berdasarkan teori para ahli tersebut media pembelajaran

adalah alat grafis, photografis atau alat elektronik yang dapat

digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran seorang guru berperan sebagai komunikator

sehingga membutuhkan media sebagai perantara untuk menyampaikan

pesan atau informasi kepada komunikan yaitu siswa. Media juga

sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan

(22)

11 b. Multimedia

Multimedia meupakan bagian dari jenis media pembelajaran.

Multimedia adalah media gabungan dari berbagai media pembelajaran.

Berikut pengertian multimedia menurut beberapa ahli :

Menurut (Hidayat, 2015, h.168) Multimedia berasal dari kata “multi” dan “media”. Multi berarti banyak, sehingga multimedia dapat

diartikan sebagai gabungan dari berbagai media yang terintegritas.

Berdasarkan perndapat ahli tersebut, multimedia adalah gabungan dari

beberapa media pembelajaran yang ada. Artinya dalam proses belajar

mengajar guru tidak hanya menggunakan satu media saja.

(Ega, 2016) Multimedia merupakan perpaduan berbagai bentuk

elemen informasi yang digunakan sebagai sarana menyampaikan tujuan

tertentu. Multimedia merupakan gabungan dari berbagai macam media,

baik tujuan pembelajaran maupun tujuan yang lain (h.8). Berdasarkan

pendapat ahli tersebut maka multimedia adalah sarana yang terdiri dari

berbagai macam media yang digunakan dalam menyampaikan suatu

informasi dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

multimedia adalah berasal dari kata “Multi” yang berarti banyak. Sehingga

multimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai macam media

seperti media visual. Audio, audio-visual yang digunakan dalam proses

belajar mengajar yang bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi

(23)

12 c. Macam-macam Multimedia

Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu

untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru salah satunya adalahnya

menggunakan multimedia. Berikut beberapa bentuk multimedia yang

dapat digunakan dalam pembelajaran :

Menurut (Zaiful et al., 2019, h.88) ada 4 multimedia yang dapat

digunakan dalam pembelajaran yaitu :

1) Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk memperjelas

materi-,materi yang sifatnya teoritis, yang digunakan dalam pembelajaran

klasikal dengan grup belajar yang cukup banyak.

2) CD Multimedia Interaktif

Sifat media ini selain bersifat interaktif juga bersifat multi media

terdapat unsur-unsur media seperti sound, animasi, video, teks dan

grafis. Berikut beberapa model multimedia interaktif :

a. Model Drill

Model drill pada dasarnya salah satu strategi pembelajaran

yang bertujuan memberikan pengalaman yang lebih kongkrit

melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang

mendekati suasana yang sebenarnya.

b. Model Turorial

Model tutorial merupakan strategi pembelajaran yang

(24)

13 perangkat lunak program komputer yang berisi materi

pelajaran.

c. Model Simulasi

Model simulasi salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan

memberikan pengalaman yang lebih kongkrit melalui

penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati

suasana yang sebenarnya.

d. Model Games

Model games dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran

yang menyenangkan”, dimana peserta didik dihadapkan pada

beberapa petunjuk dan aturan permainan.

3) Video Pembelajaran

Selain Cd interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan

untuk pembelajaran SD. Video bersifat interaktif-tutorial

membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui

visualisasi.

4) Internet

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran

mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ada 4

multimedia yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu multimedia

presentasi, CD multimedia interaktif, video pembelajaran dan internet.

(25)

14 drill, model tutorial, model simulasi, dan model games. Dimana dari

keempat macam multimedia yang dapat digunakan memiliki tujuan dan

cara penggunaan yang berbeda-beda.

d. Penggunaan Multimedia

Guru harus memahami hal-hal terkait dalam penggunaan media

pembelajaran dengan menyesuaikan dengan karakteristik materi, kondisi

kelas dan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Penggunaan multimedia

dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut :

Menurut (Zaiful et al., 2019, h.96) ada beberapa kegiatan yang

dapat dilakukan dalam penggunaan multimedia diantaranya :

1) Presentasi

Penggunaan perangkat lunak seperti Microsoft power point yang

di dalam presentasi power point dibuat semanrik mungkin.

2) CD Multimedia Inteaktif

Dalam pmenggunakan media CD Multimedia Interaktif ada

beberapa bentuk interaksi yang sengajar dirancang. Bentuk

interaktis tersebut seperti program drill, program tutorial, program

simulasi dan program game.

3) Video Pembelajaran

Pengunaan media video dapat diterapkan ketika pembelajaran

materi penyerbukan pada tumbuhan, teknik okulasi, pembelahan

(26)

15 4) Internet

Pemanfaatan internet bagi siswa dapat dilakukan dengan cara siwa

mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum,

sejarah, biografi, laporan dan data statistik.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa ada 4 kegiatan

yang bisa kita lakukan untuk menggunakan multimedia dalam

pembelajaran yaitu kegiatan presentasi, kegiatan CD Multimedia

Interaktif, kegiatan video pembelajaran dan kegiatan menggunakan

internet. Semua kegiatan tersebut bisa kita lakukan untuk mempermudah

kita dalam menggunakan multimedia di dalam proses belajar mengajar di

kelas.

2. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran Tematik adalah model pembelajaran yang diterapkan

pada kurikulum 2013 yang memiliki tujuan agar siswa belajar dengan

secara mandiri dan proses pembelajaran bermakna bagi siswa yang sesuai

dengan pengalaman dan lingkugan siswa itu sendiri. Berikut pengertian

pembelajran tematik dari beberapa ahli :

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut (Majid, 2017, h.17) Pembelajaran tematik adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi

yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling siswa dan dalam rentang

(27)

16 tersebut, pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang

dalam pembelajarannya tidak hanya satu bidang studi saja tetapi beberapa

bidang studi dan pembelajaran nya disesuaikan dengan kemampuan dan

perkembangan anak.

Menurut (Nuraeni, 2018, h.27) Pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada peserta didik.

Berdasarkan ahli tersebut, pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran yang bertujuan agar dapat pembelajaran dapat bermakna bagi

peserta didik.

Menurut Poerwadarminta (1983) Pembelajaran Tematik adalah

Pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada murid (Majid, 2017, h.80) Berdasarkan pendapat ahli

tersebut, Pembelajaran Tematik adalah Pembelajaran yang menggunakan

tema untuk menggabungkan dari beberapa mata pelajaran agar dapat

memberikan pengalaman yang bermakna kepada murid.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dalam pembelajarannya

menggunakan tema, tema mengaitkan dari beberapa mata pelajaran akan

(28)

17 perkembangan anak. Pembelajaran tematik dalam prosesnya memberikan

kebebasan kepada siswa untuk menggali kemampuan yang sesuai dengan

dirinya dan pembelajaran tematik juga bertujuan agar pembelajaran lebih

bermakna bagi siswa.

b. Landasan Pembelajaran Tematik

Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar

seorang guru harus mempertimbangkan banyak faktor. Selain karena

pembelajaran itu pada dasarnya merupakan implementasi dari kurikulum

yang berlaku , juga selalu membutuhkan landasan-landasan yang kuat.

Landasan-landasan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yaitu : (Majid,

2017, h.87)

1) Landasan filosofis

Secara filosofis, kemunculan pembelajaran tematik sangat

dipengaruhi oleh tiga aliran yaitu aliran progresivisme,

konstruktivisme, dan himanisme. Dimana pengetahuan bukan

sesuatu yang sudah terjadi, melainkan suatu proses yang

berkembang terus-menerus.

2) Landasan Psikologis

Psikologis perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan

isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar

tingkat keluasan dan kedalamannya sesusai dengan tahap

(29)

18 3) Landasan Yuridis

Landasan Yuridis berkaitan dengan berbagai kebijakan atau

peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di

Sekolah Dasar. Seperti dalam UU No. 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan anak dan UU No. 20 Tahun 2002 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik mempunyai 3 landasan yaitu landasan filosofis,

landasan psikologis dan landasan yuridis. Landasan filosofis yaitu

landasan yang berkaitan tentang aliran-aliran dimana pengetahuan adalah

suatu proses yang berkembang terus-menerus, landasan psikologis yaitu

landasan yang berkaitan dalam menentukan isi/materi pembelajaran

tematik agar sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, dan

landasan yuridis berkaitan dengan undang-undang dan kebijakan yang

mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di Sekolah Dasar, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik sebagai berikut : (Akbar et al, 2017, h.19)

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa sedangkan guru lebih

(30)

19 2) Memberikan pengalaman langsung

Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu

yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang

lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Menyajikan beberapa konsep mata pelajaran dari berbagai mata

pelajaran secara terpadu.

5) Bersifat fleksibel

Mengaitkan mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang

lainnya berdasarkan kesesuain isi.

6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Berdasarakan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

tematik memiliki karakteristik dimana pada prosesnya pembelajarannya

berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata

pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsop dari berbagai mata

pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

(31)

20 d. Tema

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang memakai

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga peserta didik

mendapatkan pengalaman yang bermakna. Tema yang dimaksud adalah

gagasan pokok atau pokok pikiran yang dijadikan pokok pembicaraan.

Perkembangan Teknologi merupakan Tema ke-7 yang diajarkan di

semester genap kelas III SDN Cimone 3 Kota Tangerang. Tema

Perkembangan Teknologi terdiri atas empat subtema, antara lain :

1) Subtema 1 : Perkembangan Teknologi Produksi Pangan

2) Subtema 2 : Perkembangan Teknologi Produksi Sandang

3) Subtema 3 : Perkembangan Teknologi Produksi Komunikasi

4) Subtema 4 : Perkembangan Teknologi Transportasi

3. Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah

pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung

dengan kurikulum yang digunakan. Berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan itulah pemerintah melalui Kemendikbud menetapkan sebuah

kurikulum yang berlaku pada tahun pelajaran 2013/2014 yang dikenal

dengan sebutan Kurikulum 2013. Berikut pengertian kurikulum

berdasarkan pendapat para ahli :

Menurut (Fadlillah, 2017, h.16) Kurikulum 2013 adalah sebuah

(32)

21 menyeimbangakan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa

sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dari pendapat ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah kurikulum yang memiliki

tujuan untuk menyeimbangkan dan meningkatkan kemampuan soft skills

dan hard skills.

Kemendikbut, (2013) kurikulum 2013 adalah rancangan bangun

pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik,

bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermatabat,

beradab, berbudaya, berkarakter, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mendiri,

menjadi warga Negara yang demokratis, dan bertanggung jawab

(Magdalena, 2018, h.77).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang untuk mengembangkan

potensi peserta didik bangsa Indonesia agar menjadi warga Negara yang

demokratis dan bertanggung jawab.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013

adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan

menyeimbangkan potensi peserta didik berupa sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang bertujuan agar peserta didik bangsa Indonesia menjadi

(33)

22 4. Karakteristik Siswa Kelas III SD

Anak yang berada di di kelas awal Sekolah dasar (SD) adalah anak

yang berada pada rentangan usia dini. Menurut Piage,kematangan

bio-psikologis seseorang memiliki tingkatan-tingkatan. Tingkatan

perkembangan intelektual memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain : (Majid,

2017, h.8)

1) Tahap pra-oprasional (2-7 Tahun)

Tahap ini di tandai dengan mulainya adaptasi terhadap symbol,

tingkah laku berbahasa, permainan dan berpikir logis antara

operasional konkret dengan prakonseptual. Pada tahap ini

kemampuan perkembangan ingatan siswa didik sudah mulai

mantap, tetapi kemampuan berpikir deduktif dan induktifbmasih

lemah/belum mantap

2) Tahap Operasional Konkret (7-11 Tahun)

Tahap ini ditandai dengan kemampuan berpikir konkret dan

mendalam, mampu mengklasifikasikan dan mengontrol

persepsinya. Pada tahap ini, perkembangan kemampuan berpikir

siswa sudah mantap, kemampuan skema asimilasinya sudah lebih

tinggi dalam melakukan suatu koordinasi yang konsisten antar

skema.

Berdasarkan tahapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa

Sekolah Dasar (SD) kelas I-VI memiliki tingkatan intelektual operasional

(34)

23 Dimana dalam proses pembelajaran siswa memerlukan sesuatu yang

konkret agar memudahkan mereka dalam menerima dan memahami

pembelajaran.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian (Ika, 2015) “Penggunaan Multimedia Dalam Upaya

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Subtema Kebragaman Budaya Bangsaku Kelas IV SDN Rosela Indah Subang”.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

peneliti dalam dua siklus dengan menggunakan multimedia dalam

pembelajaran tematik tentang keberagaman budaya di Indonesia pada

siswa kelas IV SDN Rosela Indah, dapat meningkatkan pemahaman

siswa. Peningkatan tersebut terbukti dengan ketuntasana klasikal pada

hasil tes prasiklus hanya sebesar 34,37% dengan nilai rata-rat kelas

sebesar 68,12. Pada siklus I naik menjadi 75,47 dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 68,12. Pada siklus II naik menjadi 87,50% dengan nilai

rata-rata kelas sebesar 81,72. Sedangkan keaktifan siswa pada kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan multimedia mengalami

peningkatan. Pada siklus I rata-rata komponen keaktifan siswa sebesar

72,78 dengan persentase siswa aktif 52,38% (kategori cukup aktif) dan

siklus II komponen aktivitas klasikal siswa mengalami peningkatan

(35)

24 peningkatan sebesar 28,57% sehingga menjadi 80,95% (kategori

sangat aktif).

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dengan penelitian peneliti

yaitu menggunakan multimedia dalam pembelajaran tematik. Dan

perbedaannya adalah pada penelitian Ika Hartika, yaitu menggunakan

hasil belajar siswa dan perbedaan lainnya adalah pelaksanaan

penelitian dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar (SD) sedangkan

peneliti melakukan penelitian di kelas III.

2. Penelitian Muhamad Rahman Amrullah (2018) “Pengaruh Media

Pembelajaran Multimedia Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Qurnia Mataram”. Berdasarkan hasil penelitian

penulis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan

positif pada penerapan multimedia audio visual terhadap hasil belajar

siswa kelas IV SDN Qurnia Mataram. Hasil ini didukung oleh hasil

angket respon siswa yang menunjukkan 40% siswa memberikan

respon baik dan 20% sangat baik terhadap penggunaan multimedia

audio visual.

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dengan penelitian peneliti

yaitu menggunakan multimedia dalam pembelajaran. Dan

perbadaannya adalah pada penelitian Muhamad Rahman Amrullah,

yaitu lebih terfokus pada multimedia audio visual, menggunakan hasil

(36)

25 dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar (SD) sedangkan peneliti

melakukan penelitian di kelas III.

3. Penelitian (Kartikasari, 2016) “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis

Multimedia Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Materi Sistem

Pencernaan Manusia Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V MI Miftahul Huda Pandantoyo”. Berdasarkan hasil penelitian penulis

dapat diketahui bahwa rata-rata siswa kelas eksperimen sebelum

melakukan pembelajaran sebesar 111.24 menjadi 128.76, pada kelas

control sebesar 111.13 menjadi 120.26. perhitungan signifikansi

menunjukkan 0.015 0.05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan

penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi.hasil pre test dan

post test menunjukkan peningkatan rata-rata lebih tinggi pada kelas

eksperimen, yaitu sebesar 63 (pre test) dan 86.16 (post test), kelas

control sebesar 61.52 (pre test) dan 79.30 (post test). Kelas eksperimen

menunjukkan peningkatan hasil belajar lebih tinggi dari kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan terdapat pengaruh yang signifikan pada

penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar.

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dengan penelitian peneliti

yaitu membahas penggunaan multimedia pada pembelajaran. Dan

perbedaannya adalah pada penelitian Galuh Kartikasari memfokuskan

pada motivasi dan hasil belajar siswa dan perbedaan lainnya adalah

pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V sedangkan peneliti

(37)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan

jenis metode penelitian deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2016, h.6)

Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

Kemudian menurut (Erwin, 2018, h.18) Peneltian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal

lain yang sudah disebutkan kemudian hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang digunakan meneliti

kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci dan

data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dalam bentuk laporan

bukan angka-angka. Penggunaan metode penelitian deskriptif sangat

cocok digunakan dalam penelitian ini, karena dengan menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif pada penelitian ini diharapkan dapat

diperoleh data yang akurat, mendalam, serta bermakna sehingga tujuan

(38)

27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cimone 3 Kota

Tangerang yang berlokasi di Jl. Proklamasi No.9, Kelurahan Cimone,

Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Alasan mengapa memilih SD

Negeri Cimone 3 Kota Tangerang berdasarkan hasil yang telah

didapati SD Negeri Cimone 3 Kota Tangerang telah menggunakan

kurikulum 2013 dan dalam proses pembelajaran gurunya sudah

mengggunakan media walaupun ada sebagian guru yang belum

menggunakan media di dalam proses pembelajaran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Juni 2019 dan dilanjutkan pada bulan

Januari 2020 sampai dengan 2020 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

(39)

28 Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu Keterangan

1. Pengajuan judul Juni

2. Bimbingan proposal Desember-Maret

3. Seminar proposal skripsi April

4. Bimbingan dan revisi

hasil seminar

April

5. Pembuatan instrumen

penelitian

April

6. Pengumpulan data April

7. Pengolahan dan analisis

data

Mei

8. Ujian skripsi Juni

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Sumber data penelitian merupakan subjek dari mana data dapat

diperoleh. Subjek penelitian ini adalah guru kelas III SD Negeri Cimone 3

Kota Tangerang. Dalam suatu penelitian, pengumpulan data merupakan

(40)

29 dalam penelitian. Alasan subjek penelitian adalah guru kelas III karena

guru disebut juga peran utama dalam proses pembelajaran siswa di kelas

atau diluar kelas. Peran yang dimiliki sangat penting dalam proses

pembelajaran, bagaimana cara seorang guru dalam menggunakan media

pembelajaran dan menerapkanya pada saat proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini data dikelompokan menjadi data primer dan

data sekunder sebagai berikut :

1. Data primer

Menurut (Sugiyono, 2016, h.137) Data primer adalah data

yang diperoleh secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data

primer dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran, buku guru

dan siswa, media, guru kelas III, kepala sekolah, dan peserta didik

kelas III SD Negeri Cimone 3 Kota Tangerang. Data primer dapat

diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

2. Data Sekunder

Menurut (Sugiyono, 2016, h.137) Data sekunder adalah data

yang diperoleh secara tidak langsung kepada pengumpul data

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder yang

dicari oleh peneliti adalah profil SD Cimone 3 kota Tangerang,

foto-foto media pembelajaran. Kemudian, dokumen seperangkat

pembelajaran seperti RPP, jadwal pelajaran dan sebagainya. Ada juga

(41)

30 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian. Dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan suatu

hal yang sangat penting, karena untuk mendapatkan data yang diperlukan

dalam penelitian. Menurut (Sugiyono, 2016, h.224), “Teknik pengumpulan

data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan

dari peneliti adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Menurut (Erwin, 2018, h.147) Observasi disebut juga pengamatan

dan observasi dalam penelitian kualitatif merupakan pengamatan langsung

terhadap objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya

mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian, peneliti menggunakan

observasi terus terang atau tersamar untuk melakukan pengumpulan data.

Dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan yang akan diamati, tetapi

tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut tetapi narasumber mengetahui

sedang dilakukannya observasi. Dalam penelitian ini yang di observasi

adalah proses pembelajaran siswa yang dilakukan oleh guru kelas III dan

melalui observasi juga untuk memperoleh data dan mengumpulkan data

tentang proses penggunaan multimedia pada pembeljaran tematik yang

(42)

31 2. Wawancara

Menurut (Erwin, 2018, h.151) wawancara adalah kegiatan untuk

memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema

yang diangkat dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

melalui wawancara semiterstruktur atau wawancara mendalam (indepth

interview), hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data kualitatif serta

beberapa keterangan dari informasi dari informan. Tujuan dari wawancara

jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.

Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti

dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

3. Studi Dokumen

Menurut (Sugiyono, 2016, h.240) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini

digunakan untuk mengumpulkan arsip yang berkaitan dengan penelitian

ini sebagai bukti-bukti fisik dari kegiatan yang dapat dipertanggung

jawabkan. Arsip tersebut mencakup data siswa, catatan lapangan, foto-foto

kegiatan, rekaman dan data lainnya yang relevan serta terkait dengan

penelitian ini, melalui teknik dokumentasi ini untuk memperoleh data yang

akurat, tentang bagaimana penggunaan multimedia pada saat proses

(43)

32 E. Instrumen Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2016, h.222) dalam penelitian kualitatif

peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data

dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas peneliti menggunakan instrumen

untuk mengumpulkan data di lapangan, intrumen tersebut berupa pedoman

obsevasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi.

1. Instrumen Observasi

Dalam instrumen observasi ini peneliti mengamati secara langsung

penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran tematik di SDN

Cimone 3 Kota Tangerang. Yang akan diamati dalam penelitian ini adalah

penggunaan multimedia pada pembelajaran tematik kelas III di SDN

(44)

33 Adapun dibawah ini instrumen observasi sebagai berikut :

3.2

Instrumen Observasi Penggunaan Multimedia Pada Pembelajaran Tematik No Rumusan Masalah Aspek yang diamati Pernyatan 1. Bagaimana penggunaan multimedia pada pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3 kota Tangerang ? Pengunaan multimedia pada pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3 Kota Tangerang 1. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Awal 1) Persiapan (guru membuat RPP,

menyiapkan media dan

memilih media dengan

tepat) b. Kegiatan Inti 1) Menyampaikan tujuan 2) Mengenalkan media 3) Menjelaskan langkah-langkah penggunaan media

(45)

34 menggunakan media

5) Pengunaan metode

yang menarik

6) Siswa aktif terlibat

7) Kelas tetap kondusif

c. Kegiatan Penutup

1) Evaluasi

2. Multimedia yang

digunakan

1) Sesuai dengan tujuan

2) Relevan dengan materi

3) Mudah digunakan oleh

siswa

4) Sesuai dengan tingkat

kemampuan berpikir

siswa

(46)

35 2. Instrumen Wawancara

Penelitian ini menggunakan instrumen wawancara dan peneliti

melakukan wawancara kepada guru kelas III, siswa, dan kepala sekolah

Adapun dibawah ini instrumen observasi sebagai berikut :

Table 3.3

Instrumen wawancara penggunaan multimedia pada pembelajaran tematik No Rumusan Masalah Tujuan Pertanyaan 1. Bagaimana guru memanfaatkan multimedia pada pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3

Kota Tangerang ?

Pemanfaatan

multimedia pada

pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3

Kota Tangerang

1. Multimedia apa saja

yang ada di sekolah ini ?

2. Berapakah jumlah

multimedia yang ada di

sekolah ini ?

3. Bagaimana kondisi

multimedia yang ada di

sekolah ini ?

4. Dimanakah tempat

untuk menyimpan

(47)

36 5. Bagaimana penataan

multimedia di sekolah

ini ?

6. Apakah guru selalu

menggunakan

multimedia dalam

pembelajaran tematik ?

7. Bagaimana cara guru

menyiapkan multimedia

yang akan di gunakan

dalam pembelajaran

tematik ?

8. Adakah buku pedoman

pemanfaatan multimedia

?

9. Apakah ada pengawasan

dari kepala sekolah

terhadap pemanfaatan

multimedia pada

pembelajarab tematik ?

(48)

37 pengawasan yang dilakukan kepala sekolah ? 11. Apakah multimedia pada pembelajaran tematik sudah di manfaatkan secara maksimal ?

2. Faktor apa saja

yang menjadi

hambatan dalam

pemanfaatan

multimedia pada

pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3

Kota Tangerang ?

Faktor hambatan

dan cara guru

dalam mengatasi permasalahan dalam pemanfaatan multimedia pada pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3

Kota Tangerang

1. Apa saja hambatan yang

dialami guru dalam

memanfaatkan multimedia pada pembelajaran tematik ? 2. Bagaimana pengadaan multimedia di sekolah ini ? 3. Adakah inventaris multimedia tematik di sekolah ini ? 4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan

(49)

38 dalam pemanfaatan multimedia pada pembelajaran tematik ? 3. Bagaimana penggunaan multimedia pada pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3

kota Tangerang ?

Penggunaan

multimedia pada

pembelajaran

tematik kelas III

di SDN Cimone 3

Kota Tangerang

1. Bagaimana pola

penggunaan multimedia

pembelajaran tematik di

dalam kelas III ?

(perorangan, kelompok

tau di demonstrasikan

oleh guru)

2. Metode apa yang di

gunakan guru dalam

proses pembelajaran ? 3. Bagaimana guru mengaktifkan dan melibatkan siswa dengan memanfaatkan multimedia pada pembelajaran tematik ?

4. Bagaimana cara guru

membuat kelas tetap

(50)

39 menggunakan

multimedia pada

pembelajaran tematik ?

5. Bagaimana cara guru

melakukan evaluasi

setelah menggunakan

multimedia pada

pembelajaran tematik ?

dan seperti apa bentuk

evaluasinya ?

6. Bagaimana hasil

evaluasi pembelajaran

tematik setelah kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan

multimedia ?

Format wawancara terdapat pada lampiran

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara

(51)

40 Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini

berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai penggunaan

multimedia pada pembelajaran tematik kelas III di SDN Cimone 3 Kota Tangerang.

F. Analisis Data

Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan mejadi

hipotesis. Menurut (Sugiyono, 2016, h.244) analisis data adalah suatu

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Model analisis

kualitatif yang digunakan adalah model Miles & Huberman yang meliputi

:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan

membuang data-data yang tidak diperlukan. Data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti

(52)

41 2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dengan demikian penyajian data akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi dan merencanakan merencanakan langkah

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah proses reduksi data dan penyajian data berikutnya peneliti

harus melakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan

kesimpulan penelitian kualitatif yang dapat menjawab rumusan masalah

yang dirumuskan sejak awal, tetapi memungkinkan juga tidak. Atau

temuan baru yang sebelumnya beum pernah ada, yaitu berupa deskriptif

suatu obyek yang sebelumnya masih semu sengingga setelah diteliti

menjadi jelas.

G. Keabsahan Data

Untuk memperoleh penyajian data yang akurat, maka dibutuhkan

pemeriksaan sumber data. Dalam hal ini, peneliti menggunakan

triangulasi. Menurut (Sugiyono, 2016, h.273) Tiangulasi diartikan sebagai

pengecakan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi

(53)

42 1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data

yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan sutu

kesimpulan.selanjutnya diminta kesepakatan (member check) dengan

sumber data tersebut.

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber

(Sugiyono, h.273)

Bawahan

(54)

43 2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik

yang berbeda. Oleh karena itu peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data yang

dianggap benar.

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik

(Sugiyono, h.273)

Dokumentasi

(55)

44 3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengn teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel.

Gambar 3.3 Triangulasi Waktu

(Sugiyono, h.274)

Pagi

(56)

45 DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sa’dun et al. (2017). Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar (L. Pipih (ed.); ke-2).

Ega, W. R. (2016). Ragam Media Pembelajaran (Jarot Adi (ed.); 1st ed.). Kata

Pena.

Erwin, W. (2018). Mahir Penelitian Pendidikan modern (S. Atma (ed.); ke-1).

Araska.

Fadlillah, M. (2017). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/Mi,

SMP/MTS, & SMA/MA (KR Rose (ed.); ke-2). AR-RUZZ Media.

Hidayat Syarif H. Dr. (2015). Profesi Kependidikan Teori dan Praktik di Era

Otonomi (ke-2). Pustaka Mandiri Penerbit Buku Super.

Ika, H. (2015). PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU KELAS IV SDN

ROSELA INDAH SUBANG TAHUN 2014-2015. Jurnal Penelitian Guru

FKIP Universitas Subang, 02, 2598–5930.

http://ejournal.unsub.ac.id/index.php/JPG/article/view/471

Kartikasari, G. (2016). PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIMEDIA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA: Studi Eksperimen pada

Siswa Kelas V MI Miftahul Huda Pandantoyo. Jurnal Dinamika Penelitian,

16(1).

(57)

46 nal+galuh+kartikasari&btnG=

Magdalena, E. a. (2018). Bahan Ajar Pengembangan Kurikulum (Nurfadillah

Septy (ed.); ke-2). FKIP UMT Press.

Majid Abdul. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu (Muliawati Nur Nita (ed.);

ke-3). PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nuraeni Yeni. (2018). Bahan Ajar Pembelajaran Temati (mawardi (ed.); ke-2).

Cahaya Pelajar.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (ke-23).

ALFABETA cv.

Zaiful, R., Halimatus, S., & Nanda, S. (2019). Ragam Media Pembelajaran

(58)

47 LAMPIRAN

Lampiran I

Format Wawancara Kepala sekolah

Nama Sekolah :

Nama Kepala sekoalah : Hari/ tanggal wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1. Multimedia apa saja yang ada di

sekolah ini ?

2. Berapakah jumlah multimedia yang

ada di sekolah ini ?

3. Bagaimana pengadaan multimedia

tematik di SD ini ?

4. Adakah inventaris multimedia

tematik di SD ini ?

5. Bagaimana kondisi multimedia yang

ada di sekolah ini ?

6. Dimanakah tempat untuk

menyimpan multimedia ?

7. Bagaimana penataan multimedia di

sekolah ini ?

(59)

48 multimedia ?

9. Apakah ada pengawasan dari kepala

sekolah terhadap pemanfaatan

multimedia ?

10. Bagaimana bentuk pengawasan yang

dilakukan kepala sekolah ?

11. Apakah guru selalu menggunakan

multimedia dalam pembelajaran

tematik ?

12. Bagaimana cara guru menyiapkan

multimedia yang akan digunakan

dalam pembelajaran tematik ?

13. Apakah ada hambatan yang dialami

guru dalam menyiapkan multimedia

dalam pembelajaran tematik ?

14. Apa saja hambatan yang dialami

guru dalam memanfaatkan

multimedia pada pembelajaran

tematik ?

15. Bagaimana cara mengatasi

permasalahan dalam pemanfaatan

multimedia pada pembelajaran

(60)

49

16. Bagaimana hasil evaluasi

pembelajaran tematik setelah

kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan multimedia ?

17. Apakah multimedia pada

pembelajaran tematik sudah

(61)

50 Lampiran II

Format Wawancara Guru Kelas Nama Sekolah :

Nama Guru :

Hari/ tanggal wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1. Multimedia apa saja yang ada di

sekolah ini ?

2. Berapakah jumlah multimedia yang

ada di sekolah ini ?

3. Bagaimana pengadaan multimedia

tematik di SD ini ?

4. Adakah inventaris multimedia

tematik di SD ini ?

5. Bagaimana kondisi multimedia yang

ada di sekolah ini ?

6. Dimanakah tempat untuk

menyimpan multimedia ?

7. Bagaimana penataan multimedia di

sekolah ini ?

8. Adakah buku pedoman pemanfaatan

(62)

51 9. Apakah ada pengawasan dari kepala

sekolah terhadap pemanfaatan

multimedia ?

10. Bagaimana bentuk pengawasan yang

dilakukan kepala sekolah ?

11. Apakah guru selalu menggunakan

multimedia dalam pembelajaran

tematik ?

12. Bagaimana cara guru menyiapkan

multimedia yang akan digunakan

dalam pembelajaran tematik ?

13. Apakah ada hambatan yang dialami

guru dalam menyiapkan multimedia

dalam pembelajaran tematik ?

14. Apa saja hambatan yang dialami

guru dalam memanfaatkan

multimedia pada pembelajaran

tematik ?

15. Bagaimana cara mengatasi

permasalahan dalam pemanfaatan

multimedia pada pembelajaran

tematik ?

(63)

52 multimedia pemebelajaran tematik di

dalam kelas III ? (perorangan,

kelompok atau di demonstrasikan)

17. Metode apa yang biasa digunakan

guru dalam proses pembelajaran ?

18. Bagaimana guru mengaktifkan dan

melibatkan siswa dengan

memanfaatkan multimedia tematik ?

19. Bagaimana cara guru melakukan

evaluasi setelah menggunakan

multimedia ? Apa bentuk

evaluasinya ?

20. Bagaimana hasil evaluasi

pembelajaran tematik setelah

kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan multimedia ?

21. Apakah multimedia pada

pembelajaran tematik sudah

(64)

53 Lampiran III

Format Wawancara Siswa

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas :

Hari/ tanggal wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah dalam pembelajaran tematik

guru selalu menggunakan media ?

2. Apakah kamu senang jika dalam

pembelajaran tematik menggunakan

media ?

3. Apa saja media yang pernah

digunakan ?

4. Apakah kalian ikut aktif dalam

menggunakan media ?

5. Apakah guru kalian melakukan

evaluasi setelah pembelajaran

menggunakan media ?

6. Kesulitan apa yang kalian temui pada

saat menggunakan media ?

(65)

54 kalian memahami pembelajaran atau

(66)

55 Lampiran IV

Format Lembar Observasi

Nama Sekolah :

Nama Guru :

Kelas :

Hari/ tanggal :

Media :

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Persiapan

a. Guru membuat RPP

b. Guru menyiapkan media

c. Guru memilih media

dengan tepat

d. Guru meletakkan media di

tempat yang tepat

2. Penyajian

e. Guru menyampaikan

tujuan

f. Guru mengenalkan media

g. Guru menjelaskan

langkah-langkah

(67)

56 h. Penggunaan media mempertinggi perhatian siswa i. Menggunakan metode yang menarik j. Guru melakukan demonstrasi k. Guru terampil menggunakan media l. Siswa melakukan demonstrasi

m. Siswa berpartisipasi aktif

3. Tindak Lanjut

n. Siswa memperoleh

pengalaman nyata

o. Timbal balik

p. Guru menjajaki tujuan

q. Evaluasi

4. Kondisi Media

r. Sesuai dengan tujuan

s. Relevan dengan materi

t. Mudah digunakan oleh

(68)

57 u. Sesuai dengan tingkat

kemampuan berpikir

Gambar

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber     (Sugiyono, h.273)
Gambar 3.2 Triangulasi Teknik
Gambar 3.3 Triangulasi Waktu

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah tahapan tahapan pemberdayaan dilakukan oleh kelompok dengan didampingi pihak lembaga swadaya masyarakat bina desa, upaya peningkatan kesejahteraan keluarga

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang di kutip oleh Tim Puslitjaknov dengan 6

[r]

Berdasarkan hasil penelitian di sekolah tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam membina interaksi sosial siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yapimda

Melalui penelitian diatas produk tabungan terbukti mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Menabung Masyarakat di PT. BPR Guna Daya. Produk

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang Nya kepada penulis sehingga “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR ARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN

Dengan penambahan fraksi berat CuI, konduktivitas bahan konduktor padat (CuI) x (AgI) 1-x naik, dimana CuI menghalangi gerakan ionik baik pada daerah frekuensi pertama 0,01 Hz

[r]