• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 1 PENGETAHUAN DASAR TENTANG KRISIS KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 1 PENGETAHUAN DASAR TENTANG KRISIS KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 1

PENGETAHUAN DASAR TENTANG KRISIS KESEHATAN

DI MASA PANDEMI COVID-19

(2)

1

1

Pokok Bahasan

1. Pengertian Bencana

2. Krisis Kesehatan dan Tahap Penanggulangannya a. Pra Krisis Kesehatan

b. Darurat Krisis Kesehatan c. Pasca Krisis Kesehatan

3. Kesiapsiagaan Klaster Menghadapi Bencana dan Krisis Kesehatan a. Struktur dan Alur Koordinasi Kesiapsiagaan Klaster Kesehatan b. Upaya Kesiapsiagaan Klaster Kesehatan

(3)

1

2

Pengertian Bencana

“Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,

(4)

1

3

Jenis Bencana

Bencana alam • Tanah longsor • Gempa bumi • Angin topan

Bencana non alam

• COVID-19

• Padam listrik luas

Bencana sosial

• Kerusuhan • Terorisme

(5)

1

4

Kejadian Luar Biasa (KLB)

• Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

• Contoh:

• Meningkatnya insiden demam dengue

• Munculnya penyakit polio pada daerah yang tidak terdapat polio sebelumnya

(6)

1

5

Apa itu krisis kesehatan?

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit, pengungsian, dan/atau adanya potensi bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang membutuhkan respon cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan tidak memadai.

(7)

1

6

Penyebab krisis kesehatan di Indonesia

60%

36%

4%

(8)

1

7

COVID-19 sebagai penyebab krisis kesehatan

• Termasuk bencana nonalam

• Transmisi sangat cepat dengan insiden yang tinggi

• Berpotensi besar mengganggu jalannya program kesehatan: • jumlah kunjungan pasien tuberkulosis (TB) menurun • Jumlah kunjungan perawatan antenatal menurun • Capaian imunisasi terganggu

(9)

1

8

Dibutuhkan langkah dan respon yang cepat di luar prosedur yang normal untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan akibat krisis

(10)

1

9

Tahapan penanggulangan krisis kesehatan

(11)

1

10

Prakrisis Kesehatan (1)

• Dilakukan pada situasi tidak/belum terjadi bencana atau pada situasi terdapat potensi bencana • Mencegah dan memitigasi potensi bencana

• Memastikan ketersediaan sumber daya kesehatan yang memadai pada kondisi krisis kesehatan di masa depan

(12)

1

10

Prakrisis Kesehatan (2)

Contoh kegiatan pada tahap ini:

• simulasi dan geladi bidang Kesehatan • pemberdayaan masyarakat

• pengembangan sistem peringatan dini • pembentukan Tim Medis Darurat

membuat standar prosedur Kaji Cepat Masalah Kesehatan (Rapid Health Assessment) • menyiapkan ketersediaan sarana dan prasarana Kesehatan

(13)

1

11

Tanggap Darurat Krisis Kesehatan (1)

• Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian akibat bencana untuk menangani dampak kesehatan yang ditimbulkan

• Tujuan:

• merespon seluruh kondisi kedaruratan secara cepat dan tepat • mencegah kecacatan lebih lanjut

(14)

1

11

Tanggap Darurat Krisis Kesehatan (2)

• Meliputi kegiatan:

• penyelamatan dan evakuasi korban • pemenuhan kebutuhan dasar

• pelindungan dan pemulihan korban

(15)

1

12

Pascakrisis

Kesehatan

• Ditujukan untuk mengembalikan kondisi sistem kesehatan seperti pada kondisi prakrisis kesehatan dan membangun kembali lebih baik (build back better) dan aman (safe). • Perlu dilakukan evaluasi dan perencanaan masa depan

(16)

1

13

Karantina Kesehatan (1)

Upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan

(17)

1

14

Karantina Kesehatan (2)

• Diatur dalam UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan • Dapat disebabkan oleh:

• Penyakit menular • Radiasi nuklir

• Pencemaran biologi • Kontaminasi kimia • Bioterorisme

(18)

1

15

Apa yang dilakukan pada karantina

kesehatan?

• Isolasi

• Pemberian vaksinasi

• Disinfeksi pada alat angkut dan barang • Pembatasan sosial berskala besar

• Pemantauan keluar masuknya orang dan alat transportasi

(19)

1

16

Pendekatan klaster dalam menghadapi

bencana

• Bencana dan krisis kesehatan merupakan kondisi luar biasa yang membutuhkan koordinasi dan kerjasama dari berbagai pihak

• Klaster bencana dapat tersusun dari: • Pemerintah pusat

• Pemerintah daerah

• Lembaga swadaya masyarakat • Perusahaan swasta

(20)

1

17

Klaster bencana

di tingkat

(21)

1

18

Klaster bencana di tingkat nasional

(22)

1

19

Klaster Kesehatan (1)

• Klaster Kesehatan dikoordinasi oleh Kementrian Kesehatan

• Dalam menghadapi bencana bekerjasama dengan tujuh klaster lainnya

• Pendekatan klaster harus dipahami agar tenaga kesehatan lebih mudah bekerja sama dengan sektor lain dalam kondisi krisis kesehatan

(23)

1

20

Subklaster kesehatan

Klaster kesehatan Subklaster pelayanan Kesehatan Sub klaster pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan Sub klaster pelayanan gizi Sub klaster kesehatan reproduksi Sub klaster kesehatan jiwa Sub klaster penatalaksanaan korban meninggal

(24)

1

21

COVID-19

• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan suatu penyakit yang menjadi pandemi di dunia dalam beberapa bulan terakhir, disebabkan oleh virus SARS-CoV-2

Transmisi virus ini dari manusia ke manusia lewat droplet langsung maupun tidak langsung • Penyakit ini telah menyebar dengan sangat cepat ke berbagai negara

Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia per tanggal 18 Februari 21à >1.200.000 kasus positif

dengan jumlah kasus baru harian berada pada kisaran angka 8.000-10.000 per hari

Sumber: Dong E, Du H, Gardner L. An interactive web-based dashboard to track COVID-19 in real time. The Lancet Infectious Diseases 2020;20:533-534.

(25)

1

22

Bagaimana proses penularannya?

(1)

1. LANGSUNG

§ Droplet à Percikan langsung

§ Jarak 1-2 meter dari orang yang batuk/bersin tanpa ditutup

2. TIDAK LANGSUNG

§ Droplet à tumpah ke permukaan benda

§ Kemudian kita menyentuh dengan tangan, tangan menyentuh wajah (mata, hidung, mulut) tanpa cuci tangan.

(26)

1

23

Bagaimana proses penularannya?

(2)

3. Vertikal

§ Terdapat risiko kecil penularan dari ibu ke janin sebesar 3.2%

4. Menyusui

§ Sangat jarang

§ Dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan penggunaan masker

Kotlyar AM, Grechukhina O, Chen A, Popkhadze S, Grimshaw A, Tal O, et al. Vertical transmission of coronavirus disease 2019: a systematic review and meta-analysis. Am J Obstet Gynecol July 2020. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2020.07.049

(27)

1

24

Gejala

Gejala lain: hidung tersumbat, nyeri kepala, konjungtivitis (sakit mata), diare (mencret), hilang penciuman dan pembauan, serta ruam pada kulit.

(28)

1

25

Tingkat keparahan yang bervariasi

Asimtomatik Ringan

Sedang

Berat

(29)

1

26

RISIKO TINGGI

Lansia

Seseorang dengan komorbid: DM dan Hipertensi

(30)

1

27

DEFINISI OPERASIONAL

(31)

1

28

KASUS SUSPEK

1.Memenuhi kriteria klinis DAN salah satu kriteria epidemiologis. 2.Seseorang dengan ISPA Berat, yaitu demam akut (≥ 380

C)/riwayat demam, dan batuk, dan tidak lebih dari 10 hari sejak onset, dan membutuhkan perawatan rumah sakit.

3.Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) yang tidak memenuhi kriteria epidemiologis dengan hasil rapid antigen SARSCoV-2 positif

(32)

1

28

KASUS SUSPEK

Kriteria Klinis:

• Demam akut (≥ 380C)/riwayat demam* dan batuk;

ATAU

• Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda akut berikut:

demam/riwayat demam*, batuk, kelelahan (fatigue), sakit kepala, myalgia, nyeri, tenggorokan, coryza/ pilek/ hidung tersumbat*,

sesak nafas, anoreksia/mual/muntah*, diare, penurunan kesadaran

(33)

1

28

KASUS SUSPEK

Kriteria Epidemiologis:

• Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat tinggal atau bekerja di tempat berisiko tinggi penularan; ATAU

• Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki

riwayat tinggal atau bepergian di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal;

ATAU

• Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, baik melakukan pelayanan medis, dan non-medis, serta petugas yang melaksanakan kegiatan investigasi, pemantauan kasus dan kontak;

(34)

KASUS PROBABLE

Memenuhi kriteria klinis

Kontak erat dengan

kasus

probable/konfirmasi

Kasus suspek

Gambaran radiologis

sugestif COVID-19

Orang dewasa meninggal

dengan distress

pernapasan

Kontak erat dengan

kasus

probable/konfirmasi

Anosmia

Ageusia

(35)

1

30

KASUS KONFIRMASI

Kasus yang dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang dibuktikan dengan kriteria sebagai berikut:

• Memiliki hasil RT-PCR positif

• Memiliki hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif DAN memenuhi kriteria suspek/probable

• Asimtomatik dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif DAN memiliki kontak erat dengan kasus probable/terkonfirmasi

(36)

1

30

KASUS KONFIRMASI

Kasus Konfirmasi dengan Gejala

(Simptomatik)

Kasus Konfirmasi tanpa Gejala

(Asimptomatik)

(37)

1

31

KONTAK ERAT

Riwayat kontak dengan kasus probable / konfirmasi COVID-19

• Kontak tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter + jangka waktu > 15 menit • Sentuhan fisik langsung (bersalaman, berpegangan tangan, dll)

• Orang yang memberikan perawatan langsung, tanpa menggunakan APD sesuai standar

• Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.

(38)

1

32

Mengenali gejala COVID-19

• Gejala sangat bervariasi!

• Namun dapat dipahami gejala yang paling sering: • Demam (88.5%)

• Batuk (68.6%)

• Anosmia / kehilangan indera penciuman (43 – 53%)

• Nyeri otot, pegal-pegal, rasa letih (35.8%) • Produksi dahak (28.2%)

• Sesak (21.9%)

• Nyeri kepala atau pusing (12.1%) • Diare (4.8%)

• Mual dan muntah (3.9%)

Sumber:

Li L, Huang T, Wang Y, Wang Z, Liang Y, Huang T, et al. COVID-19 patients’ clinical characteristics, discharge rate, and fatality rate of meta-analysis. J Med Virol March 2020. https://doi.org/10.1002/jmv.25757. Tong JY, Wong A, Zhu D, Fastenberg JH, Tham T. The Prevalence of Olfactory and Gustatory Dysfunction in COVID-19 Patients: A Systematic Review and Meta-analysis

(39)

Vaksinasi COVID-19

• Program vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif dalam menghambat laju transmisi penyakit infeksi

Menurunkan angka kesakitan dan kematian melalui kekebalan kelompok (herd immunity) • Vaksinasi untuk COVID-19 saat ini telah memasuki uji klinis tahap 3 dan 4 dan telah

diedarkan dengan izin Emergency Use Authorization oleh BPOM • Terbukti aman dengan efikasi sekitar 65% (vaksin Sinovac)

• Ibu menyusui dapat diberikan vaksin

• Ibu hamil masih merupakan kontraindikasi pemberian vaksin (dapat berubah di masa depan)

(40)

1

33

Apa yang harus dilakukan bidan dalam

menghadapi COVID-19?

• Memberlakukan protokol kesehatan di tempat praktik sehari-hari • Menggunakan APD dengan baik

• Berkoordinasi dengan Puskesmas setempat

• Melaporkan kepada dokter atau petugas lain yang berwenang untuk dilakukan pengkajian terhadap COVID-19 jika menemukan pasien suspek COVID-COVID-19

• Melakukan pemeriksaan swab COVID-19 untuk tindakan yang bersifat elektif

(41)

1

34

Alat pelindung

diri yang

digunakan

Jika pasien memiliki gejala saluran napas, maka sebaiknya masker yang digunakan adalah masker N95. Untuk

kemudahan praktik sehari-hari, jika memungkinkan maka sebaiknya bidan selalu menggunakan N95.

(42)

1

35

Pilihan masker pada proses persalinan

• Sebaiknya gunakan N95

• Tidak ada bukti persalinan menghasilkan aerosol, namun tetap disarankan karena: • Pajanan yang lama terhadap pasien

• Penggunaan masker pada pasien tidak optimal • Manuver valsava

(43)

1

36

Edukasi untuk masyarakat

(44)

1

37

Tiga hal esensial

• Physical distancing atau menjaga jarak

• Menggunakan masker secara universal dan dua arah

• Menjaga kebersihan tangan atau hand

(45)

1

38

Pencegahan Level Individu

Mencuci tangan lebih sering dengan menggunakan air

setidaknya 20 detik atau hand

sanitizer

Hindari berjabat tangan

Menggunakan masker

Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak serta tisu (buang ke tempeh sampah dan cuci

tangan) Segera mengganti baju atau

mandi setelah bepergian dari luar

Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda- benda yang sering disentuh

UNICEF. Everything You Need to Know About Washing Your Hands to Protect Against Corona Virus (Covid-19) [Internet]. 2020 [cited 5 September 2020]. Available from: https://www.unicef.org/coronavirus/everything-you-need-know-about-washing-your-hands-protect-against-coronavirus-covid-19

(46)

1

39

Peningkatan Imunitas Diri dan Pengendalian

Komorbid

Konsumsi gizi seimbang Suplemen vitamin Aktivitas fisik atau senam

ringan Tidak merokok

Istirahat cukup Mengendalikan komorbid

UNICEF. Everything You Need to Know About Washing Your Hands to Protect Against Corona Virus (Covid-19) [Internet]. 2020 [cited 5 September 2020]. Available from: https://www.unicef.org/coronavirus/everything-you-need-know-about-washing-your-hands-protect-against-coronavirus-covid-19

(47)

1

40

Menerapkan Etika Batuk

dan Bersin

• Ketika terpaksa harus keluar rumah, saat batuk atau bersin dapat

menggunakan tisu lalu tisu tersebut harus langsung di buang ke tempot sampah dan setelah itu cuci tangan • Ketika tidak ada tisu, dapat

menggunakan lengan atas dan ketiak

UNICEF. Everything You Need to Know About Washing Your Hands to Protect Against Corona Virus (Covid-19) [Internet]. 2020 [cited 5 September 2020]. Available from: https://www.unicef.org/coronavirus/everything-you-need-know-about-washing-your-hands-protect-against-coronavirus-covid-19

(48)

1

41

Menggunakan Masker yang Tepat

◦ Mencuci tangan sebelum memegang masker

◦ Cek masker (ada bolong, rusak, dan robek)

◦ Mencari sisi atas masker (terdapat bagian metal atau sisi

yang kaku)

◦ Pastikan sisi masker yang lebih berwarna berada di sisi luar

◦ Posisikan bagian metal atau yang kaku pada puncak hidung

◦ Menutupi mulut, hidung, dan dagu

◦ Hindari memegang masker

◦ Membuka masker dari belakang telinga atau kepala

◦ Tetap menjaga jarak dari masker yang telah digunakan

◦ Membuang masker ke tempat sampah ◦ Mencuci tangan

World Health Organization. Corona Virus Disease (Covid-19) Advice for The Public : When and How to Use Mask [Internet]. 2020 [cited 5 September 2020]. Available from:

(49)

1

42

Cara Menggunakan Masker yang Tepat

◦ Jangan menggunakan masker yang telah rusak

◦ Jangan hanya menutupi mulut atau hidung saja (menutupi area mulut, hidung, dan dagu

◦ Jangan menggunakan masker yang longgar

◦ Jangan menyentuh sisi luar (depan) masker

◦ Jangan meninggalkan masker pada area atau tempat yang dapat di jangkau oleh orang lain

◦ Jangan menggunakan kembali masker yang telah

digunakan sebelumnya (masker medis)

World Health Organization. Corona Virus Disease (Covid-19) Advice for The Public : When and How to Use Mask [Internet]. 2020 [cited 5 September 2020]. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/when-and-how-to-use-masks?gclid=EAIaIQobChMIj-P_2oLS6wIV23wrCh3eNgZWEAAYASAAEgLXPvD_BwE

(50)

1

43

Mencuci Tangan

Berapa lama?

• Dapat menggunakan air atau hand sanitizer selama 20-30 detik

Kapan saja?

• Setelah memegang hidung, batuk, dan bersin

• Setelah bepergian ke luar (tempat umum atau transportasi umum)

• Setelah memegang uang

• Sebelum dan sesudah makan

• Setelah dari toilet • Setelah memegang

barang- barang di luar rumah

UNICEF. Everything You Need to Know About Washing Your Hands to Protect Against Corona Virus (Covid-19) [Internet]. 2020 [cited 5 September 2020]. Available from:

https://www.unicef.org/coronavirus/everything-you-need-know-about-washing-your-hands-protect-against-coronavirus-covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 di Indonesia. Indonesia: BNPB; 2020.

(51)

1

44

Cara Mencuci Tangan

(52)

1

44

Referensi

Dokumen terkait

Dan itu udah efektif di dulu waktu saya berhenti merokok, karena saya ngerasa pasti kalo kita masih tau ada rasa enaknya kemaren, masih tau enaknya kemaren, kemaren, kemaren,

Sementara itu, kombinasi perlakuan umur simpan budchip dengan takaran kompos blotong menunjukkan interaksi yang negatif pada parameter tinggi tanaman, jumlah

303 8.1.7 Jumlah Tenaga Kerja Hotel Bintang Menurut Pendidikan dan Kecamatan di Kota Mataram, 2016/ Number of Labour Star Hotel by Education and Subdistrict in Mataram City, 2018

Hal ini berarti bahwa variabel profesionalisme, independensi, etika profesi, dan pengalaman mampu menjelaskan variabel kualitas audit sebesar 83,6%, sedangkan

Tuhan pengen pake kita untuk memainkan lagu-lagu yang indah kepada dunia ini, tapi gimana Tuhan bisa pakai kalau kita ngga pernah mau menyesuaikan nada kita

Dari teori cara untuk memuaskan pelanggan atau muzakki yang di jelaskan di atas terlihat bahwa produk yang di tawarkan oleh BAZ Kabupaten Wonosobo adalah

Karena itu pemilihan makanan selingan yang sehat dan bernutrisi dalam porsi seimbang sangat menunjang dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian anak secara optimal..

Urban farming pada daerah perkotaan ini menerapkan tiga gagasan pokok utama yakni yang pertama adalah dengan menerapkan nilai ekologi dengan harapan masyarakat