• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( L Kj I P )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( L Kj I P )"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( L Kj I P ). DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2016. 1.

(2) KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi akuntabilitas implementasi program dan kegiatan berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2016, disusun buku Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan sumber daya di lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima sepanjang Tahun 2016. LKJIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016 berisi gambaran perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan serta capaian sasaran strategik yang dilaksanakan pada Tahun 2016, yang merupakan capaian kinerja tahun pertama pelaksanaan Rencana Starategis (Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016-2020). Telah cukup banyak hal-hal yang telah dicapai dalam kurun waktu lima tahun terakhir dalam konteks Renstra, namun demikian masih cukup banyak pula permasalahan dan tantangan kedepan yang masih harus diselesaikan. Untuk itu diperlukan komitmen dalam mengawal perkembangan dan dinamika di bidang Pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan daerah secara konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima sesuai dengan visi dan misi Dinas Peternalan Kabupaten Bima dalam lingkup tugas serta perannya masing-masing. Kiranya laporan ini dapat menjadi masukan bagi perumusan kebijakan selanjutnya, dan diikuti dengan peningkatan manajemen kinerja yang lebih baik serta kerja keras oleh seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima, sebagai salah satu wujud pengabdian kepada bangsa dan negara pada umumnya dan daerah Kabupaten Bima pada khususnya. Bima,. Pebruari 2017. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima. Ir. ABDOLLAH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19591231 199103 1 092. ii.

(3) DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii. DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................... iv BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................... 1. A. Latar Belakang .................................................................................................... B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ C. Data Organisasi .................................................................................................. D. Sistimatika Penulisan........................................................................................... 1 2 3 16. BAB II: PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 ............... 17 A. Rencana Strategis................................................................................................ B. Visi dan Misi ....................................................................................................... C. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................................................. D. Kebijakan Strategis ............................................................................................. E. Program dan Kegiatan Strategis Tahun 2016 ..................................................... F. Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................................ G. Perjanjian Kinerja ................................................................................................ 17 17 18 18 19 19 20. BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 21 A. Pengukuran Kinerja ............................................................................................ B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis ...................................................................... C. Analisis Capaian Kinerja ..................................................................................... D. Realisasi Anggaran .............................................................................................. 21 22 24 35. BAB IV: PENUTUP ..................................................................................................... 40 Lampiran – lampiran. iii.

(4) RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai pelaksanaan program dan kegiatan berbasis kinerja, sebagaimana terdapat dalam Penetapan Kinerja Tahun 2016 yang merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima dalam Tahun 2016-2021. Laporan ini berisi penetapan kinerja dan akuntabilitas kinerja, dimana termasuk didalamnya akuntabilitas keuangan, analisis kinerja dan evaluasi kinerja guna menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan dan tingkat capaian dari target pada tingkat sasaran program. Dalam penyusunan LKjIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima disajikan tentang Indikator Keberhasilan dan Kegagalan dalam pencapain sasaran, tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam Penjanjian Kinerja, sehingga diperlukan pola pengukuran kinerja mulai Rencana Strategis dan berakhir sampai dengan pengukuran kinerja atas sasaran program kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapain visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK). Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016-2021, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima mempunyai 3 (Lima) sasaran strategis dan 1 (satu) tujuan strategis yang kemudian dijabarkan dalam 4 (Empat) program. Secara kumulatif capaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima berdasarkan Sasaran pada tahun 2016 mencapai tingkat 100,32% yang masuk dalam kategori sangat baik. Dalam konteks pengklasifikasikan tingkat keberhasilan diukur dari tingkat capaian yang telah ditetapkan, maka secara umum kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima dapat dinyatakan berhasil. Memperhatikan pada tingkat capaian kinerja tersebut, dilaksanakan evaluasi terhadap program-program yang belum optimal dalam suatu koridor atas serangkaian pembandingan capaian kinerja dalam kurun waktu satu tahun terakhir membandingkan dengan tahun sebelumnya guna memperkuat formulasi komparatif yang komperhensif. Masih dalam konteks ini, hal tersebut diorientasikan pula untuk menjadi bagian yang terintegrasi dalam suatu upaya konstruktif dan berkelanjutan guna mengoptimalkan dan menyempurnakan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima pada tahun yang akan datang.. iv.

(5) BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam undang-undang tersebut diatas disebutkan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016, merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima sebagai salah satu penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Bima dalam kerangka integrasi perwujudan Visi Kabupaten Bima. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) ini merupakan instrumen dan metode pertanggungjawaban pemerintah yang pada intinya mengungkapkan target perencanaan, pelaksanaan, dan pengukuran kinerja serta evaluasi dan analisa atas capaian kinerja hasil pelaksanaan tahun sebelumnya. LKJiP menjelaskan faktor-faktor keberhasilan atau kegagalan atas capaian realisasi target kinerja organisasi melalui pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban dalam persfektif transparansi dan akuntabilitas. Penyusunan LKJiP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016 ditetapkan dan mengacu pada ketentuan dan peraturan perundangan, sebagai berikut : 1.. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor X/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;. 2.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;. 3.. Undang-Undang Republik Indonesia Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;. 4.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;. 5.. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;. 6.. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;. 7.. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 1.

(6) 8.. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;. 9.. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016 – 2021; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bima; 12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencanan Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) tahun 2010 – 2015; 13. Peraturan Bupati Bima Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima. B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima, dimaksudkan untuk : 1.. Sebagai salah satu pelaksanaan kewajiban setiap instansi pemerintah sesuai amanat peraturan perundang-undangan, tentang penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;. 2.. Memberikan gambaran dan informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima selama Tahun 2016, dalam kerangka mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan mendorong “TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH “RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL”.. Tujuan penyusunan LKJiP Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bimaadalah untuk : 1.. Dapat digunakan sebagai media akuntabilitas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bimayang menjadi acuan baku dan analisis lanjutan, mengarah pada sinergitas, sinkronisasi, dan integritas pelaksanaan program kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bimasesuai dengan acuan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bimadengan arah kebijakan mewujudkan good governance di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bima.. 2.. LKJiP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima ini juga berorientasi sebagai sarana perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkesinambungan disertai analisis lanjutan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, sehingga Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bimadapat berperan dan berfungsi maksimal memfasilitasi, merumuskan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan daerah dalam proses penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Bima.. 2.

(7) C. Data Organisasi 1.. Susunan Oragnisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bimayang ditindaklanjuti dengan Perbup Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekreatariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan 2. Sub Bagian Program dan Pelaporan c. Bidang Budidaya dan Pengembangan Peterakan, terdiri dari : 1. Seksi Pembibitan dan Teknis Produksi Ternak 2. Seksi Pakan dan Kaji Terap 3. Seksi Pengembangan Peternakan d. Bidang Agribisnis, terdiri dari : 1. Seksi Pelayanan Usaha 2. Seksi Sumber Daya dan Kelembagaan 3. Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran e. Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari : 1. Seksi Pengamatan, Penyidikan dan Penyuluhan Hewan 2. Seksi Pencegahan, Pemberantasan dan Pelayanan Kesehatan Hewan 3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner f. Unit Pelaksana Teknis Dinas g. Kelompok Jabatan Fungsional Dalam menyelenggarakan kewenangan sebagaimana diuraikan diatas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima didukung oleh pejabat-pejabat dan staf yang tersebar pada jajaran/komponen Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala sub Bagian, Kepala Seksi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima serta Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) serta Jajaran komponen pada lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut : a.. Kepala. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah dengan tugas dalam Penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Peternakan berdasarkan asas otonomi daerah dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bimaterdiri dari sekretaris, Kepala Bidang dan Kasubag/Kasubid, yaitu : Sekretaris, Kepala Bidang Budidaya dan Pengembangan Peternakan, Kepala Bidang Agribisnis Peternakan, dan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner. 3.

(8) b. Sekretaris Merupakan unsur Pelaksana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima dan mempunyai tugas : 1. Melaksanakan urusan tata usaha, kearsipan dan perlengkapan rumah tangga dinas 2. Menyiapkan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, penyusunan rencana program, evaluasi dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, 3. Menganalisis pengembangan tugas dan fungsi kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Sekretaris mempunyai fungsi yaitu: 1. Penyelenggaraan urusan tata usaha, kearsipan dan perlengkapan rumah tangga dinas, 2. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian, 3. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan, 4. Penyelenggaraan penyusunan rencana program, evaluasi, dan pelaporan serta pembinaan organisasi dalam ketatalaksanaan. Sekretaris berada dibawah Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas dan dibantu oleh beberapa Kepala Subag Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan serta Kepala Bagian Program dan Pelaporan dibantu oleh beberapa staf dalam rangka pelaksanaan tugas pada sekretaris. c. Kepala Bidang Budidaya Kepala Bidang Budidaya merupakan unsur pelaksana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas: 1. 2. 3. 4. 5.. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisir permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan bidudaya, Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Budidaya, Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis di bidang budidaya, Melaksanakan analisis dan pengembangan tugas dan fungsi Bidang Budidaya, Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yg diberikan atasan.. Untuk melaksanakan tugas tersebut, bidang Budidaya mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelaksanaan bimbingan teknis produksi, 2. Pelaksanaan pembibitan ternak, 3. Pelaksanaan pengawasan pengaturan dan penggunaan lahan pakan ternak, 4. Pelaksanaan pengkajian penerapan tekhnologi peternakan. Kepala Bidang Budidaya berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang dibantu 4.

(9) oleh beberapa kepala sub bidang terdiri dari : Seksi Pembibitan dan Teknis Produksi Ternak, Seksi Pakan dan Kaji Terap dan Seksi Pengembangan Peternakan serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelencaran tugas dan fungsi Bidang Budidaya. d. Kepala Bidang Agribisnis Kepala Bidang Agribisnis merupakan unsur pelaksana Dinas Petrnakan mempunyai tugas melaksanakan: 1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisir permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan berkaitan dengan agribisnis peternakan, 2. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Bidang Agribisnis peternakan, 3. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis di bidang agribisnis peternakan, 4. Melaksanakan analisis dan pengembangan tugas dan fungsi Bidang agribisnis peternakan, 5. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan atasan. Untuk melaksanakan tugas di atas, maka Bidang Agribisnis Peternakan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Melaksanakan pelayanan usaha agribisnis peternakan, 2. Melaksanakan pemantauan sumber daya dan kelembagaan usaha agribisnis peternakan, 3. Melaksanakan bimbingan pemantauan, pengolahan dan pemasaran hasil usaha agribisnis peternakan. Kepala Bidang berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang Argribisnis dibantu oleh beberapa kepala sub bidang terdiri dari : Seksi Pelayanan Usaha, Seksi Sumberdaya dan Kelembagaan dan Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelancaran tugas dan fungsi Bidang Agribisnis. e. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner KepalaBidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner merupakan unsur pelaksana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas: 1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisir permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahanm yang berkaitan dengan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner 2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Bidang Hesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner 3. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjukl teknis di bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Hewan Veteriner 5.

(10) 4. 5.. Melaksanakan analisis dan pengembangan tugas dan fungsi Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi: 1. Pengamatan, penyidikan dan epidemilogi penyakit hewan serta membuat peta penyakit hewan 2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan 3. Pelayanan kesehatan hewan 4. Pengawasan kesehatan masyarakat veteriner Kepala Bidang Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan masyarakat Veterinerberada dibawah kendali dan Bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner dibantu oleh beberapa kepala sub bidang terdiri dari : Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan, Seksi Pencegahan, Pemberantasan, dan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelencaran tugas dan fungsi Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Peraturan Bupati Bima Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima mengamanatkan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewanyaitu : Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki tugas pokok membantu sebagian tugas Bupati dalam Penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Peternakan berdasarkan asas otonomi daerah, tugas pembantuan dan dekonsentrasi. Dalam hal ini tugas pokok tersebut merupakan diterjemahkan sebagai urusan Pemerintahan Kabupaten Bima dalam bidang Peternakan. Selanjutnya berdasarkan Berdasarkan Peraturan Bupati Bima Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima, bahwa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang peternakan dan kesehatan hewan, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.. 6.

(11) 3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan 1). Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah PNS No Tingkat pendidikan PNS Struktural Fungsional 1 SD Sederajat 1 2 SMP Sederajat 1 3 SLTA Sederajat 41 4 Diploma sederajat 3 5 S1 Sederajat 101 5 6 S2 1 7 S3 Jumlah 147 6 Sumber Data : Sub Bagian Umum, kepegawaian dan Keuangan Tahun 2016. Ket. 2). Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan Tabel 1.2 Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan No Nama Pelatihan Penjenjangan Jumlah 1 SPAMEN / PIM II 0 2 SPAMA/PIM III/Spada 1 3 ADUM / PIM IV/Adumla 10 J umlah 11 Sumber Data : Sub Bagian Umum, kepegawaian dan Keuangan Tahun 2016 3). Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan. No 1. 2. 3. Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Jumlah PNS Golongan PNS Struktural Fungsional Golongan Ia Golongan Ib Golongan Ic 1 Golongan Id Golongan IIa 8 Golongan IIb 6 Golongan IIc 16 Golongan IId 2 Golongan IIIa 42 Golongan IIIb 18 Golongan IIIc 22. Ket 1 1 7.

(12) Golongan IIId 25 4 Golongan Iva 3 4 Golongan IVb 3 Golongan IVc 1 TOTAL 147 6 Sumber Data : Sub Bagian Umum, kepegawaian dan Keuangan Tahun 2016 4). Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon dan Staf Tabel 1.4 Jumlah Pegawai Yang Menduduki Eselon dan Staf No Jabatan Jumlah 1 Eselon II 1 2 Eselon III 5 4 Eselon IV 33 5 Fungsional 6 6 Staf 108 J umlah 114 Sumber Data : Sub Bagian Umum, kepegawaian dan Keuangan Tahun 2016 5). Inventaris Ruangan Perlengkapan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. Daftar inventaris ruanganDinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Nama Barang / Merk/ Tahun Jumlah No. Ukuran Bahan Kode Barang Jenis Barang Type Pembelian Barang Rak-rak 1 biasa kayu 31/12/2002 02.05.02.03.04 1 Penyimpanan Mesin Ketik Manual 2 Olivetty besi 31/12/2013 02.06.01.01.03 12 Longewagen (18) Mesin Ketik Manual 3 Olimpia besi 31/12/2014 02.06.01.01.03 6 Longewagen (18) 4 Lemari Besi Brother besi 31/12/1997 02.06.01.04.01 1 5 Lemari Besi asahi besi 31/12/1987 02.06.01.04.01 1 6 Lemari Besi Asahi besi 31/12/2000 02.06.01.04.01 1 7 Lemari Besi 2 pintu besi 31/12/2000 02.06.01.04.01 1 8 Rak Besi/Metal bertingkat besi 31/12/1990 02.06.01.04.02 1 kayu + 9 Rak Kayu bertingkat 31/12/1987 02.06.01.04.03 1 kaca 10 Rak Kayu biasa kayu + 31/12/1987 02.06.01.04.03 1 8.

(13) 11. Rak Kayu. bertingkat. 12. Rak Kayu. 2 pintu. 13 14. biasa biasa Vip. 19. Rak Kayu Rak Kayu Filling Besi/Metal Filling Besi/Metal Filling Besi/Metal Filling Besi/Metal Filling Kayu. kaca kayu + kaca kayu + kaca kayu kayu. 20. 31/12/1997 02.06.01.04.03. 1. 31/12/2000 02.06.01.04.03. 1. 31/12/2002 02.06.01.04.03 31/12/2002 02.06.01.04.03. 4 1. besi. 31/12/2006 02.06.01.04.04. 1. Elite. Besi. 31/12/2005 02.06.01.04.04. 1. Olivetti. Besi. 31/12/2005 02.06.01.04.04. 1. VIP. Besi. 31/12/2005 02.06.01.04.04. 1. biasa. kayu. 31/12/1987 02.06.01.04.05. 2. Brand Kas. ichiban. besi. 31/12/1980 02.06.01.04.06. 1. 21. Brand Kas. ichiban. besi baja. 31/12/1990 02.06.01.04.06. 2. 22. Brand Kas. delica leo. baja. 31/12/1980 02.06.01.04.06. 1. 23 24 25 26 27 28 29. Brand Kas Lemari kayu Lemari kayu Lemari kayu Lemari kayu Lemari kayu Lemari kayu. ichiban 1 pintu 2 pintu 1 pintu 2 pintu 2 pintu 2 pintu. besi kayu kayu kayu kayu kayu kayu. 31/12/1990 31/12/2000 31/12/1987 31/12/1998 31/12/2000 31/12/2002 31/12/2002. 02.06.01.04.06 02.06.01.04.14 02.06.01.04.14 02.06.01.04.14 02.06.01.04.14 02.06.01.04.14 02.06.01.04.14. 1 1 1 1 1 1 3. 30. Lemari kayu. 2 pintu. kayu. 31/12/1995 02.06.01.04.14. 1. 31 32. Lemari kayu Lemari kayu. kayu kayu. 31/12/2000 02.06.01.04.14 31/12/1995 02.06.01.04.14. 1 1. 33. Lemari Kayu. kayu jati. 31/12/2005 02.06.02.01.01. 1. 34 35. Lemari Kayu Rak Kayu. 2 pintu 2 pintu Lemari Kayu / 2 pintu 2 Pintu Rak Arsip. 31/12/2014 02.06.02.01.01 31/12/2005 02.06.02.01.02. 10 6. 36. Meja Rapat. biasa. 31/12/2000 02.06.02.01.10. 1. 37. Kursi Tamu. -. kayu jati kayu jati kayu + kaca kayu. 31/12/2005 02.06.02.01.28. 2. 38. Kursi Tamu. biasa. kayu + wol. 31/12/2002 02.06.02.01.28. 1. 39 40. Kursi Putar Kursi Putar. Hidrolik biasa. 4 1. 41. Kursi Putar. PUTAR. Plastik/Wol 31/12/2014 02.06.02.01.30 wol+plastik 31/12/2006 02.06.02.01.30 plastik + 31/12/2008 02.06.02.01.30 wol. 15 16 17 18. 1 9.

(14) 42. Kursi Putar. 43. Kursi Putar. 44. Kursi Biasa. 45 46 47 48 49 50 51. Kursi Biasa Kursi Biasa Meja Komputer Meja Komputer Meja Komputer Meja Komputer Meja Biro. 52. Meja Biro. 53. Sofa. 54. Sofa. 55. Sofa. 56 57. Kursi Plastik Kursi Plastik. 58. Kursi Kerja. 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77. Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja Kursi Kerja. putar hidrolik bundar biasa biasa biasa biasa biasa Aztec biasa 1/2 biro meja 1/2 biro 3+1+1 mini prabu mini Prabu Mini 3+1+1 / Kulit kayu SBP/206 SBP/206 kursi kerja 1/2 biro biasa biasa biasa biasa biasa biasa biasa biasa wol biasa biasa biasa biasa biasa biasa biasa biasa biasa wol. wol plastik / wol. 31/12/2008 02.06.02.01.30. 1. 31/12/2008 02.06.02.01.30. 1. kayu. 31/12/2000 02.06.02.01.31. 1. kayu + wol kayu teks wod teks wod tekswood tekswood kayu jati. 31/12/2004 31/12/1987 31/12/2001 31/12/2007 31/12/2006 31/12/2000 31/12/2014. 02.06.02.01.31 02.06.02.01.31 02.06.02.01.37 02.06.02.01.37 02.06.02.01.37 02.06.02.01.37 02.06.02.01.48. 9 7 1 1 1 1 12. kayu jati. 31/12/2014 02.06.02.01.48. 1. kayu + wol. 31/12/1987 02.06.02.01.49. 2. kayu+wol. 31/12/2008 02.06.02.01.49. 1. 30/06/2015 02.06.02.01.49. 1. plastik Plastik. 31/12/2011 02.06.02.01.61 31/12/2011 02.06.02.01.61. 1 99. kayu jati. 31/12/2008 02.06.02.01.66. 17. kayu jati kayu + wol kayu kayu + wol kayu wol + kayu kayu + wol kayu kayu + wol kayu kayu kayu / wol kayu / wol kayu kayu + wol kayu kayu + wol kayu wol + kayu. 31/12/2014 31/12/2004 31/12/1987 31/12/2004 31/12/2008 31/12/2000 31/12/2008 31/12/2000 31/12/2000 31/12/2008 31/12/1998 31/12/1987 31/12/1995 31/12/1998 31/12/2004 31/12/2008 31/12/2008 31/12/2000 31/12/2000. 13 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2 6 1. 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66. 10.

(15) 78 79. Kursi Kerja Kursi Kerja. 80. Lemari Es. 81. Lemari Es. 82. AC Sentral. 83. AC Sentral. 84 85 86. 89. Kipas Angin Wireless Wireless P.C Unit/ Komputer PC P.C Unit/ Komputer PC Lap Top. 90. Lap Top. accer. 91. Lap Top. accer. 92 93. Lenovo HP. 95. Note Book Note Book Personal Komputer Lainlain Meja Kerja. 96. Meja Kerja. 1 Biro. 97. Meja Kerja. 1/2 Biro. 98. Meja Kerja. 1/2 Biro. 99. Meja Kerja. 1 Biro. 87 88. 94. biasa biasa uchida / 1 pintu lg / 2 pintu Dalkin Sharp 1 PK Maspion Ashley toa. kayu kayu. 31/12/2008 02.06.02.01.66 31/12/1998 02.06.02.01.66. 5 2. plastik besi. 31/12/2007 02.06.02.04.01. 2. plastik besi. 31/12/2007 02.06.02.04.01. 1. besi. 31/12/2005 02.06.02.04.02. 1. besi. 31/12/2014 02.06.02.04.02. 1. besi plastik besi. 31/12/2008 02.06.02.04.06 31/12/2014 02.06.02.06.12 31/12/1998 02.06.02.06.12. 4 1 1. Advance. besi. 31/12/2009 02.06.03.02.01. 1. 19/10/2015 02.06.03.02.01. 1. besi Besi dan Mika Besi dan Mika Besi. 31/12/2009 02.06.03.02.02. 1. 31/12/2012 02.06.03.02.02. 1. 31/12/2012 02.06.03.02.02. 1. 31/12/2014 02.06.03.02.03 31/05/2015 02.06.03.02.03. 2 1. LG. besi. 31/12/2008 02.06.03.02.05. 1. 1/2 Biro. kayu kayu + kaca kayu kayu + kaca kayu kayu + kaca kayu kayu kayu kayu + kaca kayu/kaca kayu kayu kayu + kaca. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 10. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1. 31/12/1993 02.06.04.01.10. 1. 31/12/2004 02.06.04.01.10. 1. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1. 31/12/2008 02.06.04.01.10 31/12/2004 02.06.04.01.10 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1 1 2. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1. 31/12/2000 02.06.04.01.10 31/12/2000 02.06.04.01.10 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1 1 4. 31/12/2000 02.06.04.01.10. 1. HP Acer. 100 Meja Kerja. 1/2 Biro. 101 Meja Kerja 102 Meja Kerja 103 Meja Kerja. 1/2 Biro 1/2 Biro 1/2 Biro. 104 Meja Kerja. 1/2 Biro. 105 Meja Kerja 106 Meja Kerja 107 Meja Kerja. 1 Biro 1/2 Biro 1/2 Biro. 108 Meja Kerja. 1/2 Biro. 11.

(16) kayu + kaca kayu kayu + kaca kayu kayu + kaca. 109 Meja Kerja. 1 Biro. 110 Meja Kerja. 1/2 Biro. 111 Meja Kerja. 1/2 Biro. 112 Meja Kerja. 1 Biro. 113 Meja Kerja. 1/2 Biro. 114 115 116 117 118 119 120 121 122. Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja Meja Kerja. kayu/kaca kayu kayu kayu + kaca kayu kayu + kaca kayu + kaca kayu kayu. 123. Meja Kerja. 1 Biro 1 Biro 1/2 Biro 1/2 Biro 1/2 Biro 1/2 Biro 1/2 Biro 1 Biro biasa biasa, 1/2 biro. 124. Meja Tamu Ruangan Biasa. biasa. 128 129. Kursi Kerja Pejabat Eselon III Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Layar Proyektor Lensa Kamera. 130. Mikroskop. 131. Mikroskop. 132 133. Mikroskop Lemari Kayu. 134. Meja Biro. 135. Meja Biro. 136. Meja Biro. 137. Kursi Kerja. 138. Kursi Kerja. 139. Lemari Es. 125 126 127. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1. 31/12/1993 02.06.04.01.10. 4. 31/12/2004 02.06.04.01.10. 3. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 1. 31/12/1987 02.06.04.01.10. 7. 31/12/2000 31/12/1995 31/12/2000 31/12/2000 31/12/2000 31/12/2000 31/12/2008 31/12/1987 31/12/2005. 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10 02.06.04.01.10. 1 1 5 3 1 4 2 1 1. 30/06/2015. 02.06.04.01.10. 1. kayu. 31/12/1996. 02.06.04.02.11. 1. -. kulit+plastik. 31/12/2006. 02.06.04.03.05. 1. Olimpik. kayu + tekwod. 31/12/2006. 02.06.04.07.06. 1. 2 pintu. kayu. 31/12/2002. 02.06.04.07.06. 2. 31/12/2014 30/04/2015. 02.07.01.01.87 02.07.01.02.63. 1 1. besi. 31/12/2006. 02.09.02.05.59. 4. besi. 31/12/2007. 02.09.02.05.59. 1. kayu jati. 30/06/2015 31/12/1997. 02.09.02.05.59 02.06.02.01.01. 1 2. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 6. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 6. besi. 31/12/2009. 02.06.02.04.01. 1. Acer Mikroskop Elektrik Mikroskop Elektrik meja 1/2 biro meja 1/2 biro meja 1/2 biro 1/2 biro kursi kerja 1/2 biro shap. 12.

(17) 140. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis. 141. Meja Biro. 142 143. Kursi Kerja Meja Kerja. 144. Meja Biro. 145 146 147. Kursi Kerja Gerobak Dorong Rak Kayu. 148. Meja Biro. 149. Kursi Kerja. 150. 152. Lemari Es Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Lemari Kayu. 153. Meja Biro. 154. Kursi Kerja. 155. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.04.07.06. 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 1. kayu jati kayu jati. 31/12/2008 31/12/2008. 02.06.02.01.66 02.06.04.01.10. 2 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 3. kayu jati kayu jati. 31/12/2008 30/06/2015 31/12/1990. 02.06.02.01.66 02.03.02.01.02 02.06.02.01.02. 1 1 1. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.48. 6. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.66. 2. besi. 31/12/1990. 02.06.02.04.01. 1. lemari. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.04.07.06. 1. Kayu. 31/12/1997. 02.06.02.01.01. 2. Kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 5. Kayu Jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 3. Kursi Kerja. Lemari Meja 1/2 Biro / 1/2 Biro kursi kerja / 1/2 Biro biasa. 31/12/2008. 02.06.02.01.66. 2. 156. Lemari Es. LG. kayu jati besi dan mika. 31/12/2007. 02.06.02.04.01. 1. 157. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis. -. Kayu. 31/12/1997. 02.06.04.07.06. 1. 158. Meja Biro. Kayu Jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 1. 159. Kursi Kerja. Kayu Jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 1. 160 161. Lemari Kayu Rak Kayu. kayu jati kayu jati. 31/12/1998 31/12/1999. 02.06.02.01.01 02.06.02.01.02. 1 1. 162. Meja Biro. Kayu Jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 4. 163. Sofa. 31/12/1998. 02.06.02.01.49. 1. 164. Kursi Kerja. Kayu Jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 4. 165. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis. Lemari Arsip. Kayu Jati. 31/12/1998. 02.06.04.07.06. 1. 166. Meja Biro. Meja Setengah. Kayu Jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.48. 4. 151. meja 1/2 biro biasa biasa Meja Kerja 1/2 Biro biasa Rak arsip meja 1/2 biro kursi kera 1/2 biro Shap. meja 1/2 biro Kursi Kerja / 1/2 Biro Lemari Meja Setengah Biro sofa Kursi Kerja 1/2 biro. 13.

(18) 167. Kursi Kerja. Biro Kursi Kerja. 168. Lemari Kayu. Lemari. 169. Meja Biro. 170. Meja Biro. 171. Kursi Kerja. 172. Kursi Kerja. 173. Lemari Es. 174. Meja Biro. 175. Kursi Kerja. 176. Meja Biro. Meja Setengah Biro meja 1/2 biro Kursi Kerja 1/2 biro Kursi Kerja 1/2 biro Shap / 1 Pintu meja 1/2 biro Kursi Kerja 1/2 biro 1/2 biro. 177. Kursi Kerja. biasa. 178. Gerobak Dorong. 179. Meja Biro. 180 181. Kursi Kerja Meja Kerja. 182. Meja Biro. 183. Kursi Kerja. 184 185. Lemari Es Lemari Kayu. 186. Meja Biro. 187. Kursi Kerja. meja 1/2 biro Biasa 1/2 Biro meja 1/2 biro kursi kerja 1/2 biro Sanyo Lemari meja 1/2 biro kursi kerja 1/2 biro. 188. Lemari Es. 189. Meja Biro. 190. Kursi Kerja. 191. Lemari Es. LG. besi. 31/12/2009. 02.06.02.04.01. 1. 192 193. Lemari Kayu Rak Kayu. kayu jati kayu jati. 31/12/1990 31/12/1990. 02.06.02.01.01 02.06.02.01.02. 1 1. 194. Meja Biro. lemari rak arsip meja 1/2 biro. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.48. 3. LG meja 1/2 biro kursi kerja 1/2 biro. Kayu Jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.66. 4. Kayu Jati. 31/12/2000. 02.06.02.01.01. 1. Kayu Jati. 31/12/2000. 02.06.02.01.48. 4. kayu jati. 31/12/2000. 02.06.02.01.48. 1. kayu jati. 31/12/2000. 02.06.02.01.66. 4. Kayu Jati. 31/12/2000. 02.06.02.01.66. 1. Besi dan Plastik. 31/12/2000. 02.06.02.04.01. 1. Kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 1. kayu jati. 31/12/2004. 02.06.02.01.48. 2. kayu jati. 31/12/2004. 02.06.02.01.66. 2. 30/06/2015. 02.03.02.01.02. 1. kayu jati. 31/12/1998. 02.06.02.01.48. 3. kayu jati kayu jati. 31/12/2008 31/12/2008. 02.06.02.01.66 02.06.04.01.10. 2 1. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.48. 1. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.66. 1. besi kayu jati. 31/12/2009 31/12/1997. 02.06.02.04.01 02.06.02.01.01. 1 1. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.48. 2. kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 2. besi. 31/12/2007. 02.06.02.04.01. 1. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.48. 2. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.66. 2. 14.

(19) kursi kerja 1/2 biro. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.66. 2. -. kayu jati. 31/12/1990. 02.06.04.07.06. 1. Kursi Kerja. Kursi Kerja 1/2 Biro. Kayu jati. 31/12/1997. 02.06.02.01.66. 2. 198. Meja Kerja. 1/2 biro. kayu jati. 31/12/2008. 02.06.04.01.10. 1. 199. Meja Biro. Kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.48. 3. 200. Kursi Kerja. Kayu jati. 31/12/1990. 02.06.02.01.66. 3. 201 202. Kursi Kerja Kursi Kerja. kayu jati kayu jati. 31/12/2008 31/12/2008. 02.06.02.01.66 02.06.02.01.66. 1 1. 203. Meja Kerja. kayu jati. 31/12/2008. 02.06.04.01.10. 1. 204. Sepeda Motor. BESI MIKA. 13/01/2016. 02.03.01.05.01. 1. 205. Container. Inoxcva. 04/04/2016. 02.05.01.03.07. 1. 206. Container. Inoxcva. 04/04/2016. 02.05.01.03.07. 1. 207. Container. Inoxcva. 04/04/2016. 02.05.01.03.07. 1. 208. Container. Inoxcva. 04/04/2016. 02.05.01.03.07. 1. 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220. Printer Printer Printer Printer Printer Printer Printer Printer Printer Printer Printer Printer. 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08 02.06.03.04.08. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. Komputer PC. Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016 26/09/2016. 221. iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 iP 2770 Acer All In One. 26/09/2016. 02.06.03.02.01. 1. 222. Komputer PC. Acer All In One. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.01. 1. 223. Komputer PC. Acer All In One. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.01. 1. 224. Komputer PC. Acer All In One. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.01. 1. 195. Kursi Kerja. 196. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis. 197. Meja 1/2 Biro Kursi Kerja 1/2 biro biasa biasa 1/2 biro Yamaha Vega RR DB. 20,5 liter 20,5 liter 20,5 liter 20,5 liter. 15.

(20) 225. Komputer PC. Acer All In One. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.01. 1. 226. Komputer PC. Acer All In One. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.01. 1. 227. Laptop. Acer One 14. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.02. 1. 228. Laptop. Besi, Plastik, Kaca. 26/09/2016. 02.06.03.02.02. 1. 229. Kursi Tamu. Acer One 14 Kursi Sudut. Kayu. 21/10/2016. 02.06.02.01.28. 1. Sumber Data : Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan Tahun 2016. D. Sistematika Penulisan Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016, LKJiP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pengantar LKJiP Tahun 2016 berupa Pengantar; Maksud dan Tujuan; Data Organisasi meliputi: struktur hirarkhi organisasi, uraian tugas pokok, fungsi dan Kepegawaian dan Perlengkapan; serta Sistematika Penyajian. BAB II PERENCANAAN STRATEGIS Bab ini berisi gambaran umum uraian Rencana Strategis yang menjabarkan Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran-sasaran yang akan dicapai dalam konteks rencana jangka menengah; Rencana Kerja Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016; serta Rencana Kinerja Tahun 2016 sebagai gambaran dan acuan dalam penyusunan LKJiP Tahun 2016, yang memuat program, kegiatan, dan target capaian dalam upaya pencapaian Sasaran Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini berisi uraian evaluasi capaian kinerja per-sasaran dan pertujuan, analisis capaian kinerja per-sasaran dan per-tujuan, termasuk termasuk faktor pendorong keberhasilan, permasalahan, kendala utama, dan langkah strategi penanganannya. Selain itu disajikan pula akuntabilitas keuangan yang menggambarkan realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tahun 2016 terkait dengan tugas pokok dan tugas-tugas strategis lainnya. BAB IV PENUTUP Bab ini berisi ringkasan dari tinjauan pelaksanaan kegiatan dan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2016 yang dirangkum ke dalam kesimpulan terhadap Akuntabilitas Kinerja serta Rencana Tindak Lanjutnya.. 16.

(21) BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 A. Rencana Strategis Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perngkat Daerah (Renstra-SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahunan dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada, Renstra SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatf yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi meliputi Keijakan dan Program yang realistis untuk kurun waktu lima tahun2016-2021. Rencana strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi yang mencakup sejumlah langkah atau taktik yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan perencanaan strategis, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima diharapkan dapat membangun strategi sebagai bagian penting berorientasi pada hasil yang diinginkan di masamendatang. Dengan penetapan visi, misi dan strategi yang jelas dan tepat, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewandiharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. Berkaitan dengan hal tersebut berikut ini akan diuraikan tentang visi, misi dan faktor- faktor kuncikeberhasilan. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Oleh karena itu, visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : B. Visi dan Misi Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Visi Pemerintah Kabupaten Bima secara prinsip adalah upaya mewujudkan pembangunan masyarakat yang lebih baik, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik, dengan berdasar pada nilai-nilai hakiki yang menjadi fondasi kehidupan dalam masyarakat seutuhnya. Substansi upaya untuk merealisasikan sasaran-sasaran makro tersebut setelah dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor strategis yang ada dan berkembang dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan, hal tersebut diwujudkan dalam Visi Kabupaten Bima sebagai berikut : “Mewujudkan pemerintah dan masyarakat yang RAMAH “ Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal”. Dengan mengacu pada Visi di atas, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima mempunyai visi sebagai berikut: “Mewujudkan Kabupaten Bima Yang Maju dalam Bidang Peternakan” Guna mewujudkan Visi tersebut terdapat Misi yang harus dilaksanakan, yaitu:  Misi Kabupaten Bima : 17.

(22) . 1. Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui Penerapan Nilai-Nilai Religius Dalam Kehidupan Bernegara Dan Bermasyarakat; 2. Mewujudkan Masyarakat Yang Aman Tertib Dan Nyaman Dengan Mengedepankan Penegakan Supermasi Hukum; 3. Meningkatkan Kemajuan Dan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Dan Pengangguran Didukung Tersedianya Sarana Dan Prasarana Berbasis Tata Ruang Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 4. Meningkatkan Kemampuan, Kejujuran Aparatur Pemerintah Dengan Mengedepankan Rasa Tanggungjawab Melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik; 5. Membangun Masyarakat Yang Maju, Mandiri, Dan Berdaya Saing. Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima adalah mendorong tumbuh dan berkembangnya industri di bidang peternakan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.. C. Tujuan dan Sasaran Strategis Guna mewujudkan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima tersebut, tujuan yang harus dicapai adalah mendukung terwujudnya swasembada daging nasional Tahun 2024 melalui pengembangan ekonomi kerakyatan yang kreatif di sektor peternakan, dengan indikator terpenuhinya ketersediaan daging sebagai sumber pangan hewani. Sesuai dengan Tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan Sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya populasi ternak bibit dan potong dalam rangka ketersediaan pangan hewani. 2. Meningkatnya produksi daging dalam rangkapemenuhan kebutuhan pangan asal hewani masyarakat. 3. Meningkatnya konsumsi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. D. Kebijakan Strategis Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah (organisasi) untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk Kebijakan dalam Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanKabupaten Bima tahun 2016-2021 adalah : 1. Peningkatan Populasi dan Produktivitas ternak melalui perbaikan mutu bibit, pakan, konservasi lahan, pelayanan kesehatan hewan, penyebaran dan pengembangan ternak potong, bibit, dll. 2. Pemantapan Kelembagaan Agribisnis di Perdesaan melalui pembinaan, pelatihan dan pendampingan. 3. Pemantapan koordinasi antar Sektor dan Sub sektor dalam penyelenggaraan program – program yang mendukung pertanian terpadu pada suatu kawasan tertentu. 4. Menumbuhkembangkan Wiraswasta agribisnis dari skala usaha kecil, mikro, menengah dan koperasi.. 18.

(23) 5. Peningkatan ketahanan pangan masyarakat melalui perluasan spektrum pembangunan peternakan dengan memperhatikan potensi dan keragaman sumber daya alam, dinamika pasar, kondisi sosial budaya setempat dan kelestarian lingkungan 6. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengurangi ketergantungan dan keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menyediakan Anggaran serta mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri, kreatif dan bertanggungjawab. 7. Pengembangan Teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan spesifik lokasi. 8. Pengembangan Komoditas peternakan berdasarkan karakteristik Wilayah dan keunggulan komparatif. 9. Peningkatan kualitas sumber daya birokrasi peternakan dan sumber daya agribisnis.. pelaku. 10. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang pada setiap wilayah peternakan di Kabupaten Bima sehingga mampu mendukung kinerja aparat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. E. Program dan Kegiatan Strategis Tahun 2016. 1. Peningkatan Ketahanan Pangan 2. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 3. Pengembangan Agribisnis Peternakan 4. Peningkatan Derajat Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner F.. Indikator Kinerja Utama (IKU) Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, berdasarkan hasil Reviu RPJMD Kabupaten Bima tahun 2016 - 2021. Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima sebagai berikut: Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016. No.. Sasaran Strategis. Uraian Indikator. Target. 1.. Peningkatan populasi ternak dalam rangka ketersediaan pangan hewani. Populasi Ternak. 2.000.000 Ekor. 2.. Peningkatan produksi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan hewani. Produksi Daging. 2.531 ton. 19.

(24) 3.. Peningkatan konsumsi daging Konsumsi Daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani. 5.00. g/kap ita/th. G. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Perjanjian Kinerja Tahun 2016Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanKabupaten Bima, sebagai berikut: Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanTahun 2016 Sasaran Strategis. Indikator Kinerja. Peningkatan populasi ternak dalam rangkaketersedia an pangan hewani. Populasi Ternak. Peningkatan produksi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan hewani. Produksi Daging. Peningkatan konsumsi daging dalam rangka pemenuhankebut uhan protein hewani. Konsumsi Daging. Target. Program / kegiatan. 2.000.000 Ekor. Peningkatan Produksi Hasil Ternak. 450.000.000. Peningkatan Kesehatan Hewan dan Masayarakat Veteriner Peningkatan Ketahanan Pangan. 563.500.000. 2.531 ton. 5.00 Pengembangan kg/kapita/th Agribisnis. Anggaran (Rp.). 2.772.983.684. 232.500.000. 20.

(25) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran pencapaian target masing-masing indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen RENSTRA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016 – 2021 sehingga dapat digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan, sasaran, strategi kebijakan dan program yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima. 1.3. PengukuranKinerja Pengukuran kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dilakukan berdasarkan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016 – 2021 serta dokumen perjanjian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016. Pengukuran tingkat capaian kinerja dimaksud, dilakukan dengan cara membandingkan antara Target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan denganrealisasinya. Hasil Penilaian Kinerja sasaran didapatkan dari rerata nilai capaian indicator dari masing-masing sasaran tersebut.Penilaian keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tersebut, digunakan skala ordinal sbb : Tabel 3.1 Kategori Pencapaian Sasaran. No.. Rentang Capaian. Kategori Capaian. 1. Lebih dari 100 %. Sangat Berhasil. 2. Lebih dari 75 % sd. 100 %. Berhasil. 3. 55 % sd. 75 %. Cukup Berhasil. 4. Kurang dari 55 %. Kurang Berhasil. Realisasi atas indikator kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2016 menunjukan hasil sebagai berikut:. 21.

(26) Tabel3.2. Realisasi Indikator Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanTahun 2016 No. Sasaran Strategis. 1.. Peningkatan populasi ternak dalam rangka ketersediaan pangan hewani Peningkatan produksi. 2.. 3.. Indikator Sasaran. Target. Realisasi. Populasi Ternak. 2.000.000 Ekor. 2.088.565 ekor. Produksi Daging. 2.531 ton. 2.484 ton. 5.00 kg/kapita/th. 4,92 kg/kapita/th. daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan hewani Peningkatan konsumsi Konsumsi daging dalam rangka Daging pemenuhan kebutuhan protein hewani. Sasaran tersebut diatas didukung oleh program : 1. Peningkatan Ketahanan Pangan 2. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 3. Peningkatan Kesehatan Hewan dan Veteriner 4. Pengembangan Agribisnis Peternakan 1.4. Capaian Kinerja SasaranStrategis Dalam rangka meningkatkan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Strategis.Indikator Kinerja Strategis merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain Indikator Strategis digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari Instansi pemerintah yang bersangkutan termasuk didalamnya adalah Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanKabupaten Bima. Secara umum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RENSTRA maupunRPJMD Tahun 2016-2021. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada RPJMD Tahun 2016-2021 sebanyak 3sasaran. Rincian pencapaian kinerja masing-masing sasaran strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut :. 22.

(27) Tabel 3.3 Capaian Sasaran strategis Kabupaten Bima Tahun 2016 No.. 1.. 2.. 3.. RataKuran 55 % Lebih dari Lebih Sasaran strategis rata g dari sd. 75 75 % sd. dari 100 Capaian 55 % % 100 % % Misi : Mendorong tumbuh dan berkembangnya industri dibidang peternakan baik oleh pemerintah, masyarakat maupun perusahaan swasta. Peningkatan populasi ternak Sangat Populasi dalam rangka 104,43 Berhasil Ternak ketersediaan pangan hewani Peningkatan produksi daging Produksi dalam rangka 98,13 Berhasil Daging pemenuhan kebutuhan pangan hewani Peningkatan konsumsi daging Konsumsi dalam rangka 98,40 Berhasil Daging pemenuhan kebutuhan protein hewani Sangat Rata – rata capaian 100,32 Berhasil Indikator Kinerja. Dari 3 indikator sasaran strategis pembangunan diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 3.4 Pencapaian Target Misi No. A. 1 2 3 4. Kategori Misi Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil. Jumlah Indikator 3 1 2 -. Persentase 100,00 33,33 66,67 -. Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 3 sasaran yang mencakup 3 indikator sasaran, diketahui bahwa 1 indikator sasaran atau 33,33% Sangat Berhasil, 2 indikator sasaran atau 66,67 % Berhasil. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 100,32 % atau bermakna Sangat Berhasil. Jadi capaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima pada tahun 2016Sangat Berhasil. 23.

(28) 1.5. Analisis CapaianKinerja Hasil pengukuran kinerja tersebut diatas kemudian dilakukan analisis pada setiap sasaran strategis untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai faktor pendukung serta faktor penghambat terhadap kinerja yang diharapkan. Hasil analisis ke 3 (tiga) sasaran strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut : SASARAN 1 : “Peningkatan populasi ternak dalam rangka ketersediaan pangan hewani” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 1 yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan nilai rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 104,43 % dengan predikat Sangat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis ke-1 Indikator kinerja. Satuan. Peningkatan Populasi Ternak. Ekor. Tahun 2016 Target. Realisasi. % Capaian. 2.000.000. 2.088.565. 104,43. Tahun 2015. 1.897.309. S/D Tahun 2016. Target Renstra. 2.088.565. 2.000.000. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : Secara rinci sebaran populasi ternak Tahun 2016 di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Perkembangan Populasi Ternak Besar, Kecil dan Unggas di Kabupaten Bima No A 1 2 3 4 5. Jenis. 2015. Tahun. 2016. TERNAK (ekor) Sapi 170.118 177.701 Kerbau 14.934 14.093 Kuda 5.464 5.635 Kambing 200.580 211.617 Domba 16.400 11.264 Sub Total Ternak 407.496 420.310 B. UNGGAS (ekor) 1 Ayam Ras 1.017.800 1.016.350 2 Ayam Buras 448.159 526.150 3 Itik 23.854 28.755 Sub Total Unggas 1.489.813 1.571.255 Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima. Ket. Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat 24.

(29) Berdasarkan tabel diatas dapat dirinci perkomoditas populasi ternak di Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : Untuk ternak besar (sapi, kerbau dan kuda), populasi sapi mengalami peningkatan sebanyak 7.583 ekor atau sebesar 4,27% yaitu dari 170.118 ekor pada Tahun 2015 menjadi 177.701 ekor pada Tahun 2016. Selanjtnya populasi kerbau mengalami penurunan sebanyak 841 ekor atau sebesar 5,63% yaitu dari 14.934 ekor pada Tahun 2015 menjadi 14.093 ekor pada Tahun 2016. Sementara untuk populasi ternak kuda mengalami peningkatan sebanyak 171 ekor atau sebesar 3,03% yaitu dari 5.464 ekor pada Tahun 2015 menjadi 5.635 ekor pada Tahun 2016. Untuk ternak kecil (Kambing dan Domba), populasi ternak kambing mengalami peningkatan sebanyak 11.037 ekor atau sebesar 5,22% yaitu dari 200.580 ekor pada Tahun 2015 menjadi 211.617 ekor pada Tahun 2016. Sementara untuk populasi ternak domba mengalami penurunan sebanyak 5.136 ekor atau sebesar 31,37% yaitu dari 16.407 ekor pada Tahun 2015 menjadi 11.264 ekor pada Tahun 2016. Untuk ternak unggas, populasi Ayam Ras mengalami penurunan sebanyak 1.450 ekor atau sebesar 0,14% dari 1.017.800 ekor pada Tahun 2015 menjadi 1.016.350 ekor pada Tahun 2016. Kemudian populasi ayam buras mengalami peningkatan sebanyak 77.991 ekor atau sebesar 17,40% yaitu dari 448.159 ekor pada Tahun 2015 menjadi 526.150 ekor pada Tahun 2016. Sementara populasi itik mengalami peningkatan sebanyak 4.901 ekor atau sebesar 20,54% yaitu dari 23.854 ekor pada tahun 2015 menjadi 28.755 ekor pada Tahun 2016. Terjadinya penurunan populasi pada beberapa jenis ternak pada Tahun 2016 dapat disebabkan antara lain oleh : jumlah kelahiran yang kecil, tingkat kematian yang cukup tinggi, pemotongan ternak yang cukup besar, jumlah pengeluaran ternak yang sangat banyak sementara pemasukan ternak yang sangat sedikit. Sehingga solusi dari permasalahan diatas adalah dengan meningkatkan kesehatan hewan melalui pencegahan (vaksinasi) dan pengobatan penyakit hewan yang terindikasi sakit serta pemberantasan terhadap penyakit menular pada ternak. Disamping itu juga perlu adanya kesadaran masyarakat dalam meningkatkan pengelolaan ternak mereka dengan pola dan teknik pemeliharaan yang lebih baik dan modern, ternak tidak boleh lagi dibiarkan lepas dan mencari makanannya sendiri pada lahan-lahan pertanian dan perbukitan sehingga menyebabkan tingkat pengawasan dari peternak sangat rendah sekali. Dalam rangka mempertahankan populasi yang ada perlu juga pengawasan dan pengendalian pengeluaran ternak potong dan bibit keluar daerah dan pencegahan terhadap pemotongan betina produktif. Sebaran populasi ternak di Kabupaten Bima Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Populasi Ternak Per Kecamatan di Kabupaten Bima Tahun 2016. No 1 2 3 4 5 6. Kecamatan Ambalawi Belo Bolo Donggo Lambu Langgudu. Ayam ras 2.150 855.000 5.700 9.000. Unggas Ayam buras 2.768 45.428 132.548 21.885 26.418 47.057. Ternak Besar dan Kecil Itik. Sapi. 719 2.900 2.000 4.079. 10.010 4.788 11.633 10.129 10.243 10.416. Kerbau. Kuda. Kambing. Domba. 686 286 146 706 1.625 689. 25 451 217 1.498 161 160. 12.587 26.202 15.546 17.499 19.235 10.290. 1.092 4.929 131 649 535 1.760. 25.

(30) No 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18. Kecamatan Mada Pangga Monta Sanggar Sape Tambora Wawo Wera Woha Palibelo Lambitu Soromandi Parado Jumlah. Unggas Ayam Ayam ras buras 73.700 18.792 5.000 2.300 13.000 4.500 28.000 6.000 12.000 1.016.350. 25.002 2.239 31.581 6.653 51.111 4.672 15.021 12.966 6.981 64.040 10.988 526.150. Ternak Besar dan Kecil Itik. Sapi. Kerbau. Kuda. Kambing. Domba. 152. 16.748. 469. 645. 20.350. 501. 2.139 166 1.443 1.975 80 2.773 2.139 827 1.000 28.755. 10.488 16.582 10.576 9.276 7.535 19.496 4.085 5.143 3.188 12.843 4.522 177.701. 285 1.278 313 724 1.258 3.725 259 186 567 612 279 14.093. 162 185 209 226 207 196 333 338 8 601 13 5.635. 7.177 7.545 28.506 10.591 4.455 4.342 4.108 3.085 947 17.037 2.115 211.617. 179 38 178 61 30 213 133 835 11.264. Sumber : Pendataan Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk populasi ternak unggas kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap jumlah populasi adalah Kecamatan Bolo sebanyak 990.448 ekor atau sebesar 63,04%. Sedangkan wilayah yang paling kecil memberikan kontribusi terhadap populasi ternak unggas adalah Kecamatan Sanggar sebanyak 4.705 ekor atau sebesar 0,30%. Selanjutnya untuk populasi ternak sapi, kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Kecamatan Wera dengan populasi sebanyak 19.496 ekor atau sebesar 10,97%, kemudian disusul oleh Kecamatan Madapangga, Sanggar, Soromandi dan Bolo. Sedangkan kecamatan yang memberikan kontribusi paling kecil yaitu Kecamatan Lambitu sebanyak 3.188 ekor atau sebesar 1,79%. Selanjutnya untuk populasi ternak kerbau, kecamatan yang paling besar memberikan kontribusi terhadap populasi adalah Kecamatan Wera sebanyak 3.725 ekor atau sebesar 26,43%. Sedangkan kecamatan yang paling kecil memberikan kontribusi terhadap populasi ternak kerbau adalah Kecamatan Bolo sebanyak 146 ekor atau sebesar 1,04%. Selanjutnya untuk populasi ternak kuda, kecamatan yang paling besar memberikan kontribusi terhadap populasi adalah Kecamatan Donggo sebanyak 1.498 ekor atau sebesar 26,58%. Sedangkan kecamatan yang memberikan kontribusi populasi yang paling kecil adalah Kecamatan Lambitu sebanyak 8 ekor atau sebesar 0,14%. Selanjutnya untuk ternak kecil (Kambing dan Domba), wilayah yang paling besar memberikan kontribusi populasi adalah Kecamatan Belo sebanyak 31.131 ekor atau sebesar 13,97%. Sedangkan kecamatan yang paling kecil memberikan kontribusi populasi ternak kecil adalah Kecamatan Lambitu sebanyak 947 ekor atau sebesar 0,42% Faktor yang mendukung tercapainya Sasaran 1 diantaranya adalah : 1. Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan ternak karena di dukung oleh lahan yang masih sangat luas bagi pemeliharaan ternak baik secara ekstensif maiupun intensif, penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) sebagai pakan ternak dan melimpahnya limbah jerami padi yang dapat dioleh dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak. 2. Beternak merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Kabupaten Bima yang telah membudaya dan menjadi status sosial dalam masyarakat karena dengan beternak mereka memiliki tabungan masa depan karena dapat dipergunakan untuk membiayai 26.

(31) pendidikan anak-anak, hajatan besar seperti pernikahan, berqurban dan sebagai tabungan untuk berangkat umroh dan berhaji. 3. Semakin mudahnya masyarakat dalam mengembangkan peternakan karena adanya kemudahan melalui kebijakan pemerintah dalam memberikan pembiayaan kredit usaha kepada masyarakat. 4. Masyarakat semakin sadar dengan pentingnya meningkatkan derajat kesehatan hewan dan penyediaan pakan untuk mendapatkan tingkat produksi yang maksimal bagi ternaknya. Faktor yang menghambat tercapainya Sasaran 1 diantaranya adalah : 1. Pola pemeliharaan ternak yang masih ekstensif dimana ternak dilepas bebas pada lahanlahan pertanian dan wilayah bukit dan pegunungan untuk mencari makanan sendiri sangat rentan terhadap pencurian dan pengeluaran ilegal oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. 2. Disamping itu pengawasan terhadap kesehatan dan penyakit sangat sulit dilakukan oleh peternak sehingga tidak sedikit ternak bunting yang mati karena melahirkan. 3. Pengembangan peternakan di Kabupaten Bima baik ternak bibit maupun potong masih mengandalkan murni pembibitan dan penggemukan oleh masyarakat meskipun pembinaan dan penyuluhan serta penerapan informasi dan teknologi tetap di lakukan oleh petugas baik dari peternakan maupu dari penyuluh pertanian. 4. Masih minimnya sarana dan prasarana peternakan yang dibangun dalam menunjang pembangunan di bidang peternakan seperti jalan produksi, embung peternakan, kandang kolektif, pusat pengembangan peternakan, dll. 5. Masih tingginya pemotongan betina produktif oleh masyarakat dapat menurunkan jumlah kelahiran ternak sehingga secara langsung dapat menurunkan jumlah populasi ternak. Strategi Pemecahan Masalah : 1. Merubah pola pemeliharaan ternak masyarakat dari ekstensif (dilepas) ke pola ekstensif (dikandangkan) 2. Membangun sarana dan prasarana peternakan yang memadai. 3. Tegas terhadap penerapan aturan hukum yang berlaku guna kelangsungan pembangunan peternakan.. 27.

(32) SASARAN 2 : “Peningkatan produksi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan hewani” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 2 yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan nilai rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 98,13 % dengan predikat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis ke-2 Indikator kinerja Produksi Daging. Satuan Ton. Tahun 2016 Target. Realisasi. % Capaian. 2.531. 2.484. 98,13. Tahun 2015 2.410. S/D Tahun 2016. Target Renstra. 2.484. 2.531. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : Dari tabel diatas bahwa pencapaian indikator peningkatan produksi daging belum mencapai target yang telah ditentukan. Secara rinci perkembangan produksi daging Tahun 2016 di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.7 Perkembangan Produksi Daging di Kabupaten Bima Tahun 2015/2016 No. Produksi Daging (Ton). Jumlah. Ket. 2015 2016 Sapi 535 588 Meningkat Kerbau 72 61 Menurun Kambing 27 29 Meningkat Domba 2 1 Menurun Kuda 79 76 Menurun Sub Jumlah 715 755 Meningkat 1 Ayam Ras 745 743 Menurun 2 Ayam Bukan Ras 465 546 Meningkat 3 Itik 21 26 Meningkat Sub Jumlah 1.261 1.315 Meningkat 1 Jeroan Semua jenis 434 414 Menurun Total Prod Daging 2.410 2.484 Meningkat Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima 1 2 3 4 5. Berdasarkan tabel diatas, produksi daging yang dihitung terdiri dari produksi daging sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, unggas dan jeroan. Secara umum produksi daging di Kabupaten Bima mengelami peningkatan sebesar 74 ton atau naik sebesar 2,98% yaitu dari 2.410 ton pada Tahun 2015 menjadi 2.484 ton pada Tahun 2016.. 28.

(33) Sementara itu, untuk masing-masing jenis daging mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk produksi daging sapi mengalami peningkatan sebanyak 53 ton atau sebesar 9,01% yaitu dari 535 ton pada Tahun 2015 menjadi 588 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi daging kerbau mengalami penurunan sebanyak 11 ton atau sebesar 15,28% yaitu dari 72 ton pada Tahun 2015 menjadi 61 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi daging kambing mengalami peningkatan sebanyak 2 ton atau sebesar 6,90% yaitu dari 27 ton pada Tahun 2015 menjadi 29 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi daging domba mengalami penurunan sebanyak 1 ton atau sebesar 50% yaitu dari 2 ton pada Tahun 2015 menjadi 1 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi daging kuda mengalami penurunan sebanyak 3 ton atau sebesar 3,80% yaitu dari 79 ton pada Tahun 2015 menjadi 76 ton pada Tahun 2016. Sementara untuk ternak unggas, produksi daging ayam ras mengalami penurunan sebanyak 2 ton atau sebesar 0,27% yaitu dari 745 ton pada Tahun 2015 menjadi 743 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi daring ayam buras mengalami peningkatan sebanyak 81 ton atau sebesar 14,84% yaitu dari 465 ton pada Tahun 2015 menjadi 546 ton pada Tahun 2016. Sedangkan untuk produksi itik mengalami peningkatan sebanyak 5 ton atau sebesar 19,23% yaitu dari 21 ton pada Tahun 2105 menjadi 26 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi jeroan mengalami penurunan sebanyak 20 ton yaitu dari 434 ton pada Tahun 2015 menjadi 414 ton pada Tahun 2016. Terjadinya penurunan produksi yang terjadi pada beberapa jenis daging seperti daging kerbau, domba, ayam ras dan jeroan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya menurunnya tingkat populasi ternak, menurunnya jumlah pemotongan dan menurunnya permintaan pasar akan daging kerbau, domba, ayam ras dan jeroan. Solusi yang perlu dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah dengan meningkatkan populasi ternak, meningkatkan pengawasan pemotongan baik di dalam RPH aupun diluar RPH dan promosi produk terhadap daging yang dihasilkan terhadap pasar dalam dan luar kabupaten. Secara rinci produksi daging per kecamatan di Kabupaten Bima Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.8 Produksi Daging Per Kecamatan di Kabupaten Bima Tahun 2016 No.. Kecamatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.. Monta Parado Bolo Madapangga Woha Belo Palibelo Wawo Lambitu Langgudu Sape Lambu Wera Ambalawi Donggo Soromandi Sanggar Tambora. Daging (ton) Sapi 16 11 41 27 55 24 16 25 17 24 50 26 36 27 19 13 23 19. Kerbau 4 3 5 6 6 2 2 2 2 2 5 4 4 4 3 2 3 2. Kuda 3 2 8 6 9 2 1 3 2 4 6 5 7 4 4 3 5 3. Kambing. Domba. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0. Ayam Ras 4 0 625 12 20 0 0 0 0 0 66 2 0 0 0 3 1 0. Ayam Buras 26 11 138 19 16 47 13 530 7 49 33 27 5 3 23 66 2 5. Itik. Jeroan 2 1 3 0 2 0 2 2 0 4 1 6 0 1 2 1 0 0. 12 7 149 17 28 17 9 101 8 18 36 17 15 12 12 17 10 8. Jumlah (ton) 68 36 970 88 137 93 44 664 37 102 198 88 68 52 64 106 45 38. 29.

(34) Berdasarkan tabel diatas secara umum kecamatan yang memberikan kontribusi terhadap produksi daging paling besar adalah Kecamatan Bolo sebesar 970 ton atau sekitar 39,05% dari total produksi daging Kabupaten Bima, kemudian disusul oleh Kecamatan Wawo dengan produksi sebesar 664 ton atau sekitar 26,73%, kemudian selanjutnya Kecamatan Sape sebesar 198 ton atau sekitar 7,97%, kemudian selanjutnya Kecamatan Woha sebesar 137 ton atau sekitar 5,52%, kemudian selanjutnya Kecamatan Soromandi sebesar 106 ton atau sekitar 4,27%, kemudian selanjutnya Kecamatan Langgudu sebesar 102 ton atau sekitar 4,11%. Sementara wilayah yang paling kecil memberikan kontribusi terhadap produksi daging adalah Kecamatan Parado yaitu sebesar 36 ton atau sekitar 1,45%. Berdasarkan produksi per jenis ternak, untuk produksi daging sapi, wilayah yang paling tinggi memberikan kontribusi adalah Kecamatan Woha yaitu sebanyak 55 ton atau sebesar 9,35% dan yang memberikan kontribusi paling kecil adalah Kecamatan Parado yaitu sebesar 11 ton atau sekitar 1,87%. Untuk produksi daging kerbau, wilayah yang paling tinggi memberikan kontribusi adalah Kecamatan Madapangga dan Woha yaitu sebanyak 6 ton atau sebesar 9,84% dan wilayah yang paling sedikit memberikan kontribusi terhadap produksi daging kerbau adalah Kecamatan Belo, Palibelo, Lambitu, Langgudu, Soromandi dan Tambora yaitu sebanyak 2 ton atau sebesar 3,27%. Untuk produksi daging kuda, wilayah kecamatan yang paling tinggi memberikan kontribusi adalah Kecamatan Bolo yaitu sebanyak 8 ton atau sebesar 10,53% dan kecamatan yang memberikan kontribusi paling rendah adalah Kecamatan Palibelo yaitu sebanyak 1,32%. Untuk produksi daging kambing, 18 kecamatan memberikan kontribusi produksi daging kambing yang hampir sama yaitu sebanyak 1 ton atau sebesar 3,45%. Untuk produksi daging domba, 18 kecamatan memberikan kontribusi yang hampir sama yaitu sebanyak 0,5% atau sebesar 50%. Untuk produksi daging ayam ras, wilayah yang paling tinggi memberikan kontribusinya adalah Kecamatan Bolo yaitu sebanyak 625 ton atau sebesar 84,12%, sedangkan wilayah yang memberikan kontribusi paling rendah adalah Kecamatan Parado, Belo, Palibelo, Wawo, Lambitu, Langgudu, Wera, Ambalawi, Donggo dan Tambora. Untuk produksi daging ayam buras, wilayah yang memberikan kontribusi paling tinggi adalah Kecamatan Wawo yaitu 530 ton atau sebesar 97,07% sedangkan wilayah yang memberikan kontribusi paling kecil adalah Kecamatan Sanggar dan Tambora yaitu sebanyak 2 ton atau sebesar 0,37%. Untuk produksi daging itik, wilayah yang paling tinggi memberikan kontribusi adalah Kecamatan Lambu yaitu sebanyak 6 ton atau sebesar 23,08%, sedangkan wilayah yang memberikan kontribusi paling rendah adalah Kecamatan Madapangga, Belo, Lambitu, Wera, Sanggar dan Tambora. Untuk produksi jeroan, wilayah yang paling tinggi memberikan kontribusi adalah Kecamatan Bolo yaitu sebanyak 149 ton atau sebesar 35,99%, sedangkan wilayah yang memberikan kontribusi paling rendah adalah Kecamatan Parado yaitu sebanyak 7 ton atau sebesar 1,69%. Faktor yang mendukung tercapainya Sasaran 2 diantaranya adalah : 1. Jumlah populasi ternak besar khususnya sapi potong dan ternak kecil khususnya kambing yang mengalami peningkatan sehingga secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi daging. 2. Meningkatnya jumlah produksi daging dapat disebabkan oleh meningkatnya jumlah pemotongan ternak oleh masyarakat seperti adanya hajatan pernikahan, khitanan, qurban, doa syukuran dan lain-lain. 30.

(35) 3. Meningkatnya jumlah populasi ternak ayam ras khususnya broiler dan ayam kampung super juga dapat memberikan peningkatan terhadap produksi daging di Kabupaten Bima. Faktor yang menghambat tercapainya Sasaran 2diantaranya adalah : 1. Masih cukup tingginya angka pomotongan ternak tidak tercatat atau pemotongan di luar RPH sehingga pencatatan data pemotongan ternak dalam laporan kurang maksimal. 2. Minimnya sarana Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) di Kabupaten Bima sehingga pemotongan ternak tidak dapat terawasi dengan maksimal. Disamping masih rendahnya pemanfaatan RPH/RPU sebagai tempat pemotongan ternak yang ada. Strategi Pemecahan Masalah : 1. Meningkatkan jumlah pemotongan ternak dalam Rumah Potong Hewan (RPH) dengan penegakkan aturan dengan memberikan sanksi terhadap masyarakat yang melakukan pemotongan tidak lapor dan diluar tempat pemotongan yang disediakan. 2. Membangun tempat pemotongan seperti RPH/RPU di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Bima, minimal terdapat satu RPH/RPU/TPH tiap-tiap kecamatan. SASARAN 3 : “Peningkatan produksi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan hewani” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran 3 yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan nilai rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 98,40 % dengan predikat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis ke-3 Indikator kinerja Konsumsi Daging. Satuan Kg/Kapi ta/Th. Tahun 2016 Target. Realisasi. % Capaian. 5,00. 4,92. 98,40. Tahun 2015 5,01. S/D Tahun 2016. Target Renstra. 4,92. 5,00. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : Dari tabel diatas bahwa pencapaian indikator peningkatan konsumsi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani belum mencapai target yang telah ditentukan. Pencapaian kinerja sasaran tingkat konsumsi daging pada Tahun 2016 sebesar 4,92 kg/kapita/tahun atau sebesar 69,73% dari target yang telah ditentukan sebesar 5,00 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi daging pada Tahun 2015 sebesar 5,01 kg/kapita/tahun, tingkat konsumsi daging mengalami penurunan sebesar 0,09% atau sebesar 0,45 kg/kapita/tahun. 31.

(36) Tingkat konsumsi daging masyarakat di Kabupaten Bima pada Tahun 2016 masih belum memenuhi standar gizi nasional, dimana menurut standar gizi nasional widya karya pangan dan gizi Tahun 1998 : kebutuhan akan protein hewani 18 gram per kapita per hari, yang terbagi dari 12 g protein berasal dari ikan dan 6 gram protein berasal dari ternak yang setara dengan daging sebesar 10,3 kg/kapita/hari, telur sebesar 6,5 kg/kapita/tahun dan susu sebesar 7,2 kg/kapita/tahun. Secara rinci perkembangan konsumsi daging Tahun 2016 di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.10 Perkembangan konsumsi daging di Kabupaten Bima Tahun 2015/2016 No 1 2 3 4 5 1 2 3 1. Jumlah Konsumsi Daging Ket (kg/kapita/tahun) 2015 2016 Sapi 1,13 0,99 Menurun Kerbau 0,15 0,13 Menurun Kambing 0,06 0,01 Menurun Domba 0,00 0,00 Tetap Kuda 0,17 0,16 Menurun Sub Jumlah 1,51 1,15 Menurun Ayam Ras 1,57 1,56 Menurun Ayam Bukan Ras 0,98 1,15 Meningkat Itik 0,05 0,05 Tetap Sub Jumlah 2,60 2,76 Meningkat Jeroan Semua jenis 0,91 0,87 Menurun Total Prod Daging 5,01 4,92 Menurun Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bima. Berdasarkan tabel diatas bahwa secara umum jumlah konsumsi daging masyarakat di Kabupaten Bima mengalami penurunan sebanyak 0,45 kg/kapita/tahun atau sebesar 0,09% yaitu 5,01 kg/kapita/tahun pada Tahun 2015 menjadi 4,92 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Jika di rinci berdasarkan jenis daging yang dikonsumsi, untuk daging sapi mengalai penurunan sebesar 0,14 kg/kapita/tahun atau sekitar 12,39% yaitu dari 1,13 kg/kapita/tahun pada Tahun 2015 menjadi 0,99 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Untuk konsumsi daging kerbau juga mengalami penurunan mesekipun tidak signifikan sebesar 0,02 kg/kapita/tahun atau sekitar 13,33% yaitu 0,15 kg/kapita/tahun pada Tahun 2015 menjadi 0,13 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Untuk konsumsi daging kambing juga mengalami penurunan sebesar 0,05 kg/kapita/tahun atau sekitar 83,33% yaitu 0,06 kg/kapita/tahun menjadi 0,01 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Demikian halnya dengan konsumsi daging kuda juga mengalami penurunan sebesar 0,01 kg/kapita/tahun atau sekitar 5,88% yaitu 0,17 kg/kapita/tahun pada Tahun 2015 menjadi 0,16 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Untuk konsumsi daging unggas secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,16 kg/kapita/tahun atau sekitar 5,80% yaitu 2,60 kg/kapita/tahun pada Tahun 2015 menjadi 2,76 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Dimana untuk konsumsi daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 0,01 kg/kapita/tahun atau sekitar 0,64% yaitu dari 1,57 kg/kapita/tahun pada Tahun 2015 menjadi 1,56 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Untuk konsumsi daging ayam buras mengalami peningkatan sebesar 0,17 kg/kapita/tahun atau 32.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Bertitik tolak dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung Tahun 2013 – 2018, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Sumber daya yang digunakan adalah alokasi anggaran yang pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp 960.000,00 dan digunakan untuk menunjang pencapaian kinerja pada

Sistem ini dapat memberikan kemudahan kepada pengguna yang akan melakukan seleksi fitur pada dokumen teks berbahasa Indonesia, dapat membantu mengurangi fitur

digunakan dalam pengkajian penggemukan sapi di Desa Satra, sapi-sapi yang mendapatkan perlakuan pakan tambahan (baik dedak padi maupun dedak kopi) memberikan pengaruh yang

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perhubungan dan transportasi. Meningkatnya kualitas sarana dan prasana pelayanan kesehatan dasar dan

Kita ketahui bahwa proses yang ada dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perbedaan dialek bahasa Minangkabau Kenagarian Padang Air Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan