• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI KAJIAN ONLINE

Syarah Hadits ke-4

KETETAPAN

TAKDIR MANUSIA

DARI SEMENJAK

DI DALAM RAHIM

Disampaikan Oleh :

Abû Salmâ Muhammad

Al-Wasathiyah wal I’tidâl

SYARAH HADITS

ARBAIN NAWAWI

(2)

2 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

2

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

MATERI KAJIAN ONLINE

SYARH AL-ARBAIN AN-NAWAWIYAH

Dari Kitab

Fathul Qowî Matîn fî Syarhil Arba’îna wa Tatimmah

al-Khamsîn

Karya

al-‘Allâmah ‘Abdul Muhsin Hamad al-‘Abbâd al-Badr Oleh :

(3)

3 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

3

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

Dari Abû ‘Abdirrahman, ‘Abdullâh bin Mas’ûd

Radhiyallâhu ‘anhu, beliau berkata : Rasûlullâh ﷺ bersabda

kepada kami dan beliau adalah sang shâdiq mashdûq (yang selalu benar lagi dibenarkan ucapan-nya) :

“Sesungguhnya, setiap orang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, kemudian berubah menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) dalam waktu yang sama (40 hari), lalu berubah menjadi mudghoh (sekerat daging) juga dalam waktu yang sama (40 hari). Kemudian diutuslah malaikat kepadanya dan ditiupkan ruh kepadanya serta diperintahkan dengan empat kalimat (ketetapan), yaitu Rezekinya, Ajalnya, Amalnya dan Kesengsaraan atau Kebahagiannya.

(4)

4 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

4

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

Demi Dzat yang tiada sesembahan yang haq kecuali Ia. Sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan penduduk surga hingga jarak antara dirinya dengan surga tinggal sehasta saja, namun takdir yang ditentukan mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan penduduk neraka maka ia pun masuk ke dalamnya.

Demikian pula ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan penduduk neraka hingga jarak antara dirinya dengan nereka tinggal sehasta saja, namun takdir yang ditentukan mendahuinya, sehingga ia beramal dengan amalan penduduk surga dan ia pun masuk ke dalamnya.” [HR Bukhari dan Muslim].

1. Ucapan Ibnu Mas’ûd Radhiyallâhu ‘anhu : “beliau adalah

Shâdiq dan Mashdûq.”, maknanya adalah yang shadiq

(benar/jujur) perkataannya, dan mushoddaq (lagi dibenar-kan) semua yang datang kepada beliau berupa wahyu. Sesungguhnya Ibnu Mas’ûd mengutarakan ucapan ini karena hadits tersebut berbicara tentang perkara tak kasat mata (ghaib) yang tidak bisa diketahui melainkan haruslah dengan perantaraan wahyu.

(5)

5 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

5

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

***

2. Sabda Nabî ﷺ : “Dikumpulkan penciptaannya di dalam perut

ibunya”, ada yang berpendapat yaitu dikumpulkannya air

mani pria dengan air mani (ovum) wanita di dalam rahim, sehingga tercipta dari kedua air ini sosok manusia.

Sebagaimana firman Allâh ﷻ :

Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar.” [QS

ath-Thâriq : 6].

Dan Firman-Nya ﷻ :

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air (mani)

yang hina. Kemudian Kami letakkan ia di suatu tempat

yang kokoh (rahim).” [QS al-Mursalât : 20-21].

Yang dimaksud dengan “penciptaannya” di sini adalah proses yang terjadi dari air (mani) tersebut membentuk manusia. Ada di dalam Shahîh Muslim (1438) :

ام

دلولا نوكي نيلما لك نم

(6)

6 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

6

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

“Tidaklah semua yang berasal dari air mani akan menjadi anak.”

***

3. Hadits ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan kejadian manusia, yaitu :

(1) Nuthfah, yaitu cairan yang sedikit.

(2) ‘Alaqoh, yaitu darah kental yang membeku (gumpalan darah, Pent.)

(3) Mudghoh, yaitu sekerat daging yang seukuran dengan sesuatu yang bisa dikunyah.

Allâh telah menyebutkan ketiga tahapan ini di dalam firman-Nya ﷻ :

(7)

7 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

7

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

Wahai sekalian manusia! Jika kalian ragu dengan hari

kebangkitan, maka sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan

yang tidak sempurna.” [QS al-Hajj : 50].

Yang dimaksud dengan Mukhollaqotin ghoyri mukhollaqotin di ayat di atas adalah, yang terbentuk (fisiknya) dengan yang tidak terbentuk.

Ayat yang paling banyak menceritakan tentang tahapan penciptaan manusia adalah firman Allâh ﷻ di dalam surat al-Mu’minûn :

ٍينِكَم ٍراَرَ ق ِفِ ًةَفْطُن ُهاَنْلَعَج َُّثُ ٍينِط ْنِم ٍةَل َلَُس ْنِم َناَسْنِْلْا اَنْقَلَخ ْدَقَلَو﴿

ْطُّنلا اَنْقَلَخ َُّثُ

اًماَظِع َةَغْضُمْلا اَنْقَلَخَف ًةَغْضُم َةَقَلَعْلا اَنْقَلَخَف ًةَقَلَع َةَف

﴾َينِقِلاَْلْا ُنَسْحَأ َُّللَّا َكَراَبَ تَ ف ۚ َرَخآ اًقْلَخ ُهَنَْأَشْنَأ َُّثُ اًمَْلَ َماَظِعْلا َنَْوَسَكَف

Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dari

saripati tanah, kemudian Kami jadikan air mani itu (menetap) di dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu, Kami jadikan ‘alaqoh, lalu ‘alaqoh tersebut Kami jadikan mudghoh (segumpal daging), lalu segumpal daging itu Kami jadikan padanya tulang belulang dan tulang ini kemudian Kami selimuti dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allâh,

Pencipta Yang Paling Baik.” (QS al-Mu’minûn : 12-14)

(8)

8 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

8

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

4. Hadits di atas menunjukkan bahwa setelah berlalu 3 tahapan (fase perkembangan embrio) selama 120 hari, maka ditiupkanlah ruh padanya, sehingga menjadi manusia yang hidup. Sebelum ditiupkan ruh, janin tersebut adalah mati.

Disebutkan di dalam al-Qur’ân al-Karîm bahwa manusia itu memiliki 2 fase kehidupan dan 2 fase kematian, sebagaimana firman Allâh ﷻ tentang ucapan orang kafir (saat hari kiamat dan dihadapkan dengan siksa neraka) :

Mereka (Orang -orang kafir itu) mengatakan : Wahai

tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kaliu

dan menghidupkan kami dua kali pula...” (QS Ghâfir :

(9)

9 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

9

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

Kematian pertama itu adalah sebelum ditiupkannya ruh (yaitu saat janin sebelum usia 120 hari dan sebelum ditiupkan ruh, Pent.).

Kehidupan pertama adalah mulai dari ditiupkannya ruh hingga datangnya ajal (kematian di dunia).

Kematian kedua adalah dari semenjak wafat (dicabutnya nyawa) hingga hari kebangkitan (kiamat). Kematian kedua ini tidak menafikan adanya kehidupan di alam

Barzakh (alam kubur) sebagaimana ditetapkan oleh

al-Qur’an dan sunnah.

Adapun kehidupan kedua, adalah kehidupan setelah kebangkitan (kiamat), inilah kehidupan yang kekal dan berlangsung tanpa akhir.

Keempat kondisi di atas, diterangkan oleh Allâh di dalam firman-Nya :

﴾ٌروُفَكَل َناَسْنِْلْا َّنِإ ۗ ْمُكيِيُْيُ َُّثُ ْمُكُتيُِيُ َُّثُ ْمُكاَيْحَأ يِذَّلا َوُهَو﴿

Dan Dialah yang menghidupkan kalian, lalu

mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian kembali. Sesungguhnya manusia itu benar-benar

bersifat kufur.” (QS al-Hajj : 66).

ِهْيَلِإ َُّثُ ْمُكيِيُْيُ َُّثُ ْمُكُتيُِيُ َُّثُ ۖ ْمُكاَيْحَأَف ًتًاَوْمَأ ْمُتْ نُكَو َِّللَِّبِ َنوُرُفْكَت َفْيَك﴿

﴾َوُعَجْرُ ت

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu

(tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu,

(10)

10 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

10

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

menghidupkan kamu kembali. Kemudian

kepada-Nyalah kamu dikembalikan” (QS al-Baqoroh : 28)

Apabila ada janin yang lahir setelah ditiupkannya ruh lalu mati, maka hukumnya berlaku seperti hukum kelahiran bayi lainnya, yaitu ia harus tetap dimandikan, disholati, keluar masa iddah jika ia budak wanita yang melahirkan anak majikannya yang disebut ummu walad, dan berlaku hukum nifas bagi sang ibu. Namun apabila janinnya keguguran sebelum 120 hari, maka tidak belaku hukum-hukum ini.

***

5. Setelah Malaikat menetapkan baginya Rezeki, Ajal, Jenis Kelamin laki atau wanita, dan Kesengsaraan atau kebahagiannya, ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki atau wanita bukanlah ilmu ghaib yang khusus diketahui oleh Allâh ﷻ saja, karena Malaikat juga mengetahui hal ini. Karena itu, mengetahui apakah janin itu berjenis kelamin laki atau wanita adalah suatu hal yang mungkin.

(11)

11 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

11

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

6. Bahwa takdir Allâh itu mendahului segala sesuatu yang ada. Kebahagiaan dan kesengsaraan yang sebenarnya adalah yang kelak dialami manusia setelah matinya.

***

7. Kondisi manusia ditinjau dari permulaan dan akhirnya itu ada 4 jenis, yaitu :

(1) Orang yang awal dan akhirnya baik. (2) Orang yang awal dan akhirnya buruk.

(3) Orang yang awalnya baik namun akhirnya buruk. Seperti orang yang hidup di atas ketaatan namun sebelum wafatnya ia murtad dari Islam dan mati di atas kemurtadan.

(4) Orang yang awal buruk namun akhirnya baik. Seperti tukang sihir Fir’aun yang akhirnya mereka beriman pada tuhannya Harun dan Musa. Atau seperti Yahudi yang biasa mengganggu Nabi ﷺ,

(12)

12 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

12

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

lalu Nabi mengunjungi-nya ketika ia sakit dan mengajaknya untuk masuk Islam sehingga si Yahudi itu masuk Islam. Nabi ﷺ pun bersabda :

دملحا

رانلا نم هذقنأ يذلا لله

“Segala pujian milik Allâh yang telah

menyelamatkannya dari neraka.” (HR Bukhari

: 1356).

Kedua jenis manusia di akhir (yaitu jenis ke-3 dan ke-4) adalah yang ditunjukkan di dalam hadits ini.

***

8. Hadits di atas menunjukkan bahwa manusia itu beramal dengan suatu amalan yang mengandung kebahagiaan atau kesengsaraannya, ini adalah dengan kehendak dan keinginannya. Namun meski demikian, kehendak dan keinginannya ini tidaklah terlepas dari kehendak dan keinginan Allâh.

Manusia itu mukhoyyar (diberi pilihan untuk bisa memilih) ditinjau dari sisi ia dapat beramal dengan ikhtiar (pilihan)-nya, sekaligus muyassar (sudah dimudahkan dengan jalan yang telah ditetapkan padanya), dalam

(13)

13 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

13

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

artian dia takkan memperoleh sesuatu apapun yang tidak dikehendaki Allâh.

Hadits ini juga menunjukkan kepada 2 perkara, yaitu sebelum kematiannya, seseorang telah didahului dengan ketetapan (takdir)-nya, yaitu entah ia beramal dengan amalan penduduk surga ataukah ia beramal dengan amalan penduduk neraka.

***

9. Bahwa manusia itu wajib merasa takut (khouf) sembari tetap berharap (roja’). Karena, ada diantara manusia yang dia beramal dengan amalan baik di dalam hidupnya, namun di akhir kehidupannya ia menutupnya dengan keburukan [sehingga ia harus takut dan khawatir, Pent.].

Demikian pula tidak sepatutnya seseorang berputus asa (harapan), karena sesungguhnya ada manusia yang ia lama melakukan kemaksiatan, namun Allâh anugerahkan kepadanya petunjuk sehingga ia memperoleh petunjuk di akhir usianya.

(14)

14 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

14

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

10. Imam Nawawi berkata saat menjelaskan hadits ini : Apabila ada yang berpendapat dengan membawakan firman Allâh :

﴿

﴾ ًلََمَع َنَسْحَأ ْنَم َرْجَأ ُعيِضُن َلَ َّنَِإ ِتاَِلَاَّصلا اوُلِمَعَو اوُنَمآ َنيِذَّلا َّنِإ

Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan

kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan

yang baik itu.” (QS al-Kahfi : 30)

Secara zhahirnya ayat, bahwa suatu amal shalih yang ikhlas itu diterima. Dan apabila suatu amalan itu diterima berdasarkan janji dari Yang Maha Mulia, maka akan selamatlah ia dari akhir yang buruk (sû’ul khâtimah).

Maka jawabannya dari dua sisi :

Pertama, bahwa amalan tersebut berkaitan dengan syarat diterimanya suatu amalan dan akhir yang baik (husnul

(15)

15 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

15

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

mengikhlaskan amalnya, maka akan selamanya dirinya tidak ditutup akhir hidupnya kecuali juga dengan kebaikan pula.

Kedua, bahwa akhir yang buruk, sesunggunya terjadi pada orang yang memang beramal buruk, atau ia mencampur amal shalihnya dengan kotoran berupa riya’ (ingin dilihat) atau sum’ah (ingin didengar). Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits yang lain :

ا

ن

مكدحأ

ةنلجا لهأ لمعب لمعيل

سانلل ودبي اميف

“Sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan penghuni surga di dalam hal yang tampak di hadapan manusia...”

Yaitu, yang tampak di hadapanh manusia berupa zhahir yang baik padahal bathin (niatnya) buruk dan jelek. Wallâhu a’lam.

(16)

16 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

16

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

11. Faidah yang bisa dipetik dari hadits di atas :

(1) Penjelasan tahapan-tahapan perkembangan

manusia di dalam perut ibunya.

(2) Bahwa ditiupnya ruh itu terjadi setelah hari ke-120, dan saat itulah janin tersebut dianggap sebagai manusia.

(3) Bahwa ada diantara malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi janin.

(4) Beriman kepada perkara yang ghaib.

(5) Beriman kepada takdir Allâh dan mengimani takdir itu ketentuannya sudah mendahului apapun yang ada di dunia ini.

(6) Bolehnya bersumpah walau tanpa diminta bersumpah untuk memperkuat suatu ucapan. (7) Bahwa amalan itu tergantung akhirnya.

(8) Menggabungkan antara rasa takut dan harap. Hendaknya orang yang sudah baik amalnya dia takut akan akhir yang buruk, dan orang yang buruk amalnya tidak berputus asa dari rahmat Allâh.

(9) Bahwa amalan itu merupakan faktor penyebab masuk ke dalam surga atau neraka.

(10) Bahwa orang yang telah ditetapkan baginya kesengsaraan, maka tidak diketahui di dunia ini.

(17)

17 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

17

Hadits ke-4 : Ketetapan Takdir Manusia dari Semenjak Di Rahim

Demikian pula sebaiknya [orang yang telah ditetapkan baginya kebahagiaan tidak diketahui di dunia ini. Karena itu yang wajib adalah beramal dan berupaya tidak henti-hentinya beramal baik.Pent.]

****

Disampaikan -insya Allâh- pada hari Rabu, 23 Dzulhijjah 1438 H/

13 September 2017 pada Kajian Online via SKYPE dan MIXLR.

GRUP WHATSAPP DAN CHANNEL TELEGRAM

AL-WASATHIYAH WAL I’TIDAL 2017

Cara Mudah Mendengarkan

Kajian Live Via Mixlr

1. Buka browser apa saja (Chrome, Opera, IE, dll) 2. Ketik alamat ini : mixlr.com/abusalmamuhammad

3. Tunggu hingga terkoneksi dan silakan dengarkan.

Tambahan : Bagi yang punya smatrtphone bisa mengunduh aplikasi mixlr di store. Mendengarkan via aplikasi lebih stabil -insya Allâh-.

(18)

18 SYARAH HADITS ARBAIN NAWAWI

18

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu kebijakan dalam mengatasi permasalahan permukiman yaitu melalui program permukiman kembali penduduk yang tinggal di bantaran sungai ke lokasi permukiman baru

Adanya masyarakat yang tinggal di sekitar penambangan kapur dengan jarak yang sangat dekat dengan kawasan tambang kapur dalam kurun waktu yang lama, maka ini merupakan

Imam Muslim berkata dalam kitab shohihnya (dari Ibnu Abbas, pen), “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjama’ shalat Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya di

Maka dapat disimpulkan bahwa makna tabarruj di dalam kitab Syarah Shahih Muslim adalah berfokus pada makna kedua hadits yaitu hadits tentang perempuan yang

Dan sesungguhnya salah seorang diantara kalian melakukan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dia dan neraka itu kecuali sehasta saja, tetapi catatan taqdir mendahuluinya, lalu

2 Salah satu model yang dapat diterapkan oleh guru ialah model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stay (dua tinggal dua tamu). Model pembelajaran ini

Hasil penelitian ini adalah ada perbedaan antara jarak tempat tinggal dari lokasi industri genteng terhadap penurunan fungsi paru penduduk di Desa Kedawung Kecamatan

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,