di Universitas Kanjuruhan Malang
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata 1
Disusun Oleh :
Heru Cahyono (070403020014)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2012
ii
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PABX DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG” oleh Heru Cahyono ini telah
diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Yusriel Ardian, S.Kom Alexius Endy Budianto, S.Kom, MMTi
iii
DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
Disusun oleh :
HERU CAHYONO 070403020014
Telah diuji dan di pertahankan dihadapan sidang komisi dan sidang skripsi pada tanggal 21 September 2012
dan telah memenuhi syarat serta dinyatakan lulus
Komisi Sidang, Komisi Penguji,
Yusriel Ardian, S.Kom Wiji Setiyaningsih, M.Kom
Ketua Komisi Sidang/Pembimbing I Penguji I
Alexius Endy Budianto, S.Kom, MMTi Ir. Rachman Kurniawan
Pembimbing II Penguji II
Eko Fachtur Rochman, S.Kom
Penguji III Malang, 17 Oktober 2012
DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
Yoyok Seby Dwanoko, S.Kom, M.Kom
iv
PERSEMBAHAN
v
ABSTRAK
Cahyono, Heru, 2012. Implementasi Server VoIP IP PBX Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan PABX di Universitas Kanjuruhan Malang. Skripsi, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang. Pembimbing I : Yusriel Ardian, S.Kom. Pembimbing II : Alexius Endy Budianto, S.Kom. MMTi.
Kata kunci: Pelayanan, VoIP IP PBX, Quality of Service (QoS), Mean Opinion Score (MOS).
VoIP adalah teknologi yang menawarkan telepon melalui jaringan IP (Internet Protocol) dan mengalami perkembangan menjadi VoIP IP PBX yang dapat menggabungkan VoIP dengan PABX (Private Automatic Branch
Exchange), penggunaan teknologi VoIP IP PBX akan semakin mempermudah
dan menekan biaya untuk penambahan ekstension telepon analog yang ada di PABX tanpa harus menambah PABX.
Universitas Kanjuruhan Malang memiliki struktur jaringan yang masih kurang maksimal, khususnya untuk pemanfaatan jalur lokal sebagai alternatif media dalam berkomunikasi suara di kalangan instansi selain menggunakan PABX.
Dengan menggunakanVoIP IP PBX yang memiliki banyak extension, memungkinkan penambahan extension yang banyak dan bahkan setiap meja staf mempunyai extension, untuk QoS dan MOS dari pengujian sistem memiliki kriteria baik sesuai standart ITU-T.
Dalam segi keamanan enkripsi data kurang terjamin tetapi bisa diatasi dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN) yang memberikan
authentication untuk memastikan bahwa kedua ujung dalam koneksi adalah user
yang sesuai diberikan kewenangan untuk mengakses suatu server.
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang bisa terukir untuk mengungkapkan rasa Syukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga laporan
skripsi yang berjudul “Implementasi Server VoIP IP PBX untuk
Meningkatkan Kualitas Layanan PABX di Universitas Kanjuruhan Malang”
ini bisa diselesaikan dengan baik.
Kelancaran penyelesaian skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan
moril maupun materiil dan kerja sama dari semua pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
2. Teman-teman Fakultas Teknologi Informasi yang selalu membantu dan
memberi motivasi untuk menyelesaikan Skripsi ini.
3. Bapak Yusriel Ardian, S.Kom, selaku dosen pembimbing I yang
memberikan semangat, petunjuk dan pengarahan dalam menyelesaikan
laporan Skripsi ini.
4. Bapak Alexius Endy Budianto, S.Kom, MMTi selaku dosen
pembimbing II yang memberikan semangat, petunjuk dan pengarahan
dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
5. Saudara Rizal Mochtar selaku staf Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kanjuruhan Malang.
6. Bapak Yoyok Seby Dwanoko S.Kom, M.Kom, selaku Dekan Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Kanjuruhan Malang.
vii
7. Bapak Moh. Sulhan, S.T, selaku Kaprodi SI Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kanjuruhan Malang.
8. Bapak Dr. Hadi Sriwiyana, SH, MM, Selaku Rektor Universitas
Kanjuruhan Malang.
Laporan Skripsi yang terselesaikannya ini masih banyak kekurangan
bahkan jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari pembaca sekalian guna peningkatan mutu
pengembangan pada penyusunan dimasa yang akan datang.
Dengan harapan semoga apa yang telah penulis susun ini dapat menjadi
acuan dalam perkembangan teknologi informasi dan khususnya dalam lingkup
prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi dan Universitas
Kanjuruhan Malang secara umum.
Malang, 17 Oktober 2012
Penulis
viii
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Penulisan ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
1.6 Metodologi Penelitian... 4
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ... 5
ix
2.2 LAN (Local Area Network) ... 6
2.3 Jaringan Wired ... 7
2.3.1 Komponen-komponen Dalam Jaringan... 7
2.3.2 Topolagi Jaringan ... 11
2.3.3 Layer-layer Jaringan... 15
2.4 Jaringan Wireless ... 19
2.4.1 Model Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) ... 19
2.4.2 Jaringan WLAN dan Ethernet ... 21
2.5 Server ... 21
2.6 Router ... 22
2.6.1 Protokol Rute (Routing Protocol) ... 23
2.7 Analog ... 24
2.8 Digital ... 24
2.9 Earphone, Headphone, dan Headset ... 25
2.10 Sistem Operasi Linux ... 25
2.10.1 Sejarah Linux ... 25
2.10.2 Macam Distro Linux ... 26
2.10.3 Linux Ubuntu ... 27
2.10.4 Fitur-fitur Linux ... 27
2.11 PABX... 28
2.12 VoIP ... 29
x
2.14.1 Quality of Service (QoS) ... 32
2.14.1.1 Delay ... 33
2.14.1.2 Jitter ... 34
2.14.1.3 Packet Loss ... 35
2.14.1.4 Throughput ... 35
2.14.2 Mean Opinion Score (MOS) ... 36
2.15 IP PBX ... 37
2.15.1 Protokol IP PBX ... 38
2.15.2 Trunk ... 39
2.15.3 Extension ... 39
2.16 Analog Telephony Card ... 40
2.16.1 FXS ... 40 2.16.2 FXO ... 40 2.17 X-Lite... 41 2.18 Briker ... 41 2.18.1 Komponen Briker ... 42 2.19 Iperf ... 43
2.20 Chain & abel ... 44
2.21 Flowchart (Diagram alir ) ... 44
xi
3.1.1 Kondisi PABX ... 46
3.1.1.1 Topologi Jaringan Staf ... 46
3.1.1.2 Topologi Jaringan PABX ... 47
3.1.1.3 Analisa Kelemahan Sistem ... 49
3.2 Perencanaan Sistem ... 50
3.2.1 Kebutuhan Client atau Pengguna ... 50
3.2.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Minimal Client VoIP ... 50
3.2.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras Minimal Client PABX ... 51
3.2.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 51
3.2.2 Kebutuhan Sistem ... 51
3.2.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Minimal ... 51
3.2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 51
3.2.3 Topologi VoIP IP PBX ... 52
3.2.4 Topologi Jaringan Staf dengan Jaringan VoIP IP PBX ... 53
3.3 Desain Sistem ... 53
3.3.1 Perancangan Server ... 54
3.3.2 Alur Pembuatan Extension ... 55
3.3.3 Alur Registrasi Extension ... 55
3.3.4 Alur Call ke Sesama VoIP ... 56
3.3.5 Alur Call dari VoIP ke Telepon Analog ... 57
3.3.6 Alur Call dari Telepon analog ke VoIP ... 58
xii
4.2 Konfigurasi Pada Sisi Client ... 61
4.3 Perancangan Pengujian ... 61
4.3.1 Perancangan Pengujian Koneksi ... 61
4.3.2 Perancangan Pengujian Server ... 62
4.3.3 Perancangan pengjian Client ... 65
4.4 Pengujian Pada Sisi Server ... 66
4.5 Pengujian Pada Sisi Client ... 68
4.6 Pengujian Sistem ... 70 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 78 5.2 Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN ... 81
heroe_tjahjono@yahoo.com
xiii
Gambar 2.4 NIC ... 8
Gambar 2.5 Kabel Jaringan ... 8
Gambar 2.6 Konektor RJ-45 ... 9
Gambar 2.7 Hub ... 9
Gambar 2.8 Switch ... 10
Gambar 2.9 Topologi BUS ... 12
Gambar 2.10 Topologi Star ... 13
Gambar 2.11 Topologi Ring ... 14
Gambar 2.12 Topologi Mesh ... 15
Gambar 2.13 OSI 7 Layer ... 16
Gambar 2.14 Mode ad-hoc ... 20
Gambar 2.15 Mode Infrastuktur ... 20
Gambar 2.16 Jaringan WLAN dan Ethernet ... 21
Gambar 2.17 VoIP Card ... 40
Gambar 3.1 Topologi Jaringan Staf Universitas Kanjuruhan Malang ... 47
xiv
Malang ... 52
Gambar 3.4 Topologi Jaringan Staf Universitas Kanjuruhan Malang dengan VoIP IP PBX ... 53
Gambar 3.5 Alur Kerja Pembangunan server ... 54
Gambar 3.6 Alur Pembuatan Extension ... 55
Gambar 3.7 Alur Registrasi Extension ... 56
Gambar 3.8 Alur Call Sesama VoIP ... 56
Gambar 3.9 Alur Call dari VoIP ke Telepon Analog... 57
Gambar 3.10 Alur Call dari Telepon Analog ke VoIP ... 58
Gambar 4.1 VoIP Card A400P11 ... 60
Gambar 4.2 Pengujian Ping ... 62
Gambar 4.3 Login Briker ... 63
Gambar 4.4 Login Awal Briker ... 63
Gambar 4.5 Tampilan Administrator ... 64
Gambar 4.6 Hardware VoIP Gateway ... 64
xv
Gambar 4.9 Status VoIP Client ... 68
Gambar 4.10 VoIP Gateway Undetected ... 68
Gambar 4.11 Registrasi Tidak Sukses ... 69
Gambar 4.12 Status Panggilan ... 71
Gambar 4.13 Client Rektorat Kondisi Idle ... 73
Gambar 4.14 Client Rektorat Kondisi Call ... 73
Gambar 4.15 Client Geo Kondisi Idle... 74
Gambar 4.16 Client Geo Kondisi Call ... 74
Gambar 4.17 Alur Data Panggilan ... 75
Gambar 4.18 Penyadapan Data ... 76
Gambar 4.19 Menjalankan Sniffing dan Poison Rouitng ... 76
xvi
Tabel 2.2 Standar Jitter ... 35
Tabel 2.3 Standar Tingkat Paket Hilang ... 35
Tabel 2.4 Skala Penilain MOS ... 36
Tabel 2.5 Bagan Alir ... 45
Tabel 3.1 Daftar Extension ... 48
Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak ... 60
Tabel 4.2 Pengujian Server ... 67
Tabel 4.3 Pengujian Client ... 69
Tabel 4.4 QoS Client Rektorat ... 72
Tabel 4.5 QoS Client Geo ... 73
1 1.1 Latar Belakang Masalah
VoIP adalah teknologi yang menawarkan telepon melalui jaringan IP
(Internet Protocol) dengan terknologi ini mengubah suara menjadi kode digital
melalui jaringan paket-paket data, bukan sirkuit analog telepon biasa. VoIP juga
mengalami perkembangan yaitu VoIP IP PBX yang dapat menggabungkan
VoIP dengan PABX (Private Automatic Branch Exchange), penggunaan
teknologi VoIP IP PBX akan semakin mempermudah dan menekan biaya untuk
penambahan extension telepon analog yang ada di PABX tanpa harus
menambah PABX.
Universitas Kanjuruhan Malang memiliki struktur jaringan komputer yang
dapat dikatakan sebagai jaringan komputer yang besar dan luas cakupannya
tetapi masih kurang maksimal, khususnya untuk pemanfaatan jalur lokal sebagai
alternatif media dalam berkomunikasi suara di kalangan instansi selain
menggunakan PABX. Universitas Kanjuruhan Malang mempunyai 1 PABX
dengan 64 port extension yang digunakan untuk komunikasi antar staf, akan
tetapi jumlah port extension terbatas untuk penambahan extension baru, tentunya
penambahan PABX baru ini akan menambah pembekaan angaran.
Harga yang harus dikeluarkan untuk menambah 8 extension adalah 2,5
juta (agenpabx.com) harga ini hampir sama dengan membuat server VoIP IP
PBX dengan jumlah extension 300 yang tentunya sangat efisien dari pada
membeli PABX baru belum lagi kabel dan telepon analog yang juga perlu
disediakan.
Dengan jumlah extension server VoIP IP PBX yang demikian banyak,
memungkinkan penambahan extension yang banyak dan bahkan setiap meja staf
mempunyai extension, dan juga teknologi VoIP IP PBX ini bisa diaplikasikan
bukan hanya di telepon analog tetapi juga dapat diintegrasikan di lain device
seperti personal komputer, smartphone, dan device lain yang tentunya support
VoIP, server ini dapat juga digabungkan dengan PABX yang sudah ada di
kampus.
Penelitian ini mencoba merancang sebuah rancangan teknologi VoIP IP
PBX sebagai sistem komunikasi untuk sarana berinteraksi di kalangan akademisi
di wilayah Universitas Kanjuruhan Malang sebagai langkah awal kemajuan
teknologi di kalangan kampus khususnya teknologi ini diharapkan dapat menjadi
langkah awal untuk menerapkan teknologi komunikasi yang dapat diintegrasikan
dengan jaringan di Universitas Kanjuruhan Malang.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan masalah yaitu Bagaimana membuat sistem jaringan VoIP IP
PBX yang dapat di gabungkan ke jaringan Universitas Kanjuruhan Malang.
1.3 Batasan Masalah
Supaya tidak meluasnya permasalahan yang akan diteliti, maka
penulis membatasi ruang lingkup permasalahan VoIP IP PBX diantaranya yaitu :
1. Sistem ini hanya ditujukan untuk staf dan karyawan Universitas
Kanjuruhan Malang.
2. Menggunakan sistem operasi linux Briker 1.2, softphone CounterPath
X-Lite.
3. Tidak membahas video transmission.
1.4 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Institusional
Untuk memenuhi menyelesaikan persyaratan kelulusan program strata 1
program studi sistem informasi di Universitas Kanjuruhan Malang.
b. Tujuan Khusus
Untuk membangun sistem jaringan VoIP IP PBX sebagai alternatif
komunikasi murah dan efesien, sehingga dapat mengoptimalkan
komunikasi dan menghemat anggaran.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian dengan judul “Implementasi Server VoIP IP PBX
Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan PABX di Universitas Kanjuruhan Malang” adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Untuk menumbuhkembangkan kreativitas di bidang teknologi khususnya
teknologi networking serta sebagai bentuk pemahaman dan penerapan ilmu yang
diperoleh selama kuliah.
2. Bagi instansi
Dapat menggunakan sistem yang telah diimplementasikan untuk
dipakai dalam jaringan di Universitas Kanjuruhan Malang.
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan membaca buku-buku yang
berhubungan dengan VoIP IP PBX, selain itu penulis juga mencari jurnal serta
e-book dari internet, dengan maksud agar diperoleh dasar teoritis dan gambaran
tentang VoIP IP PBX.
Studi Lapangan
Studi lapangan di Universitas Kanjuruhan Malang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang topologi jaringan, letak hub,
switch dan access point, dan serta mendapatkan data-data yang diperlukan
untuk menjalankan perangkat PABX. Melalui survey dapat ditentukan sistem
yang akan dipakai nantinya.
Pembuatan sistem
Melakukan perancangan sistem untuk diimplementasikan di jaringan
Universitas Kanjuruhan Malang.
Pengujian sistem
Setelah semua perangkat lunak diolah sedemikian rupa maka
dilakukan suatu pengujian apakah perangkat lunak yang telah diolah dapat
bekerja sesuai sistem yang telah dirancang.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi yang akan disusun memiliki kerangka pembahasan sebagai
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Penjelasan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat, metodologi serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Landasan teori digunakan untuk menunjang penyelesaian skripsi
ini akan diuraikan dalam bab ini sesuai dengan kaitannya dalam
perancangan sistem VoIP IP PBX pada Universitas Kanjuruhan
Malang.
BAB III. PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini akan di bahas mengenai tahap-tahap perancangan
sistem VoIP IP PBX dan proses kerja sistem yang ideal pada
Universitas Kanjuruhan Malang.
BAB IV. IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN JARINGAN DAN UJI
COBA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi perencangan dan
pengujian dari desain sistem yang telah dibuat supaya diketahui hasil
dari tujuan yang telah dijelaskan.
BAB V. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari pembahasan
bab sebelumnya serta beberapa kemungkinan pengembangan dan
penyempurnaan dari tugas akhir ini.
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat
dengan jaringan adalah hubungan dari dua atau lebih komputer , dan perangkat
lainnya (seperti printer, hard drive external, modem dan router), yang terhubung bersama sehingga mereka dapat berkomunikasi, berbagi data, perangkat keras dan sumber daya lainnya. (Sulton Harsanto, 2010:7)
2.2 LAN (Local Area Network)
Local area network memberikan fungsi pengiriman data melalui berbagai
jenis jaringan fisik. Local area network beroperasi pada layer 1 (layer physical)
dan 2 (layer data link) dalam model referensi OSI yang bekerja secara sinergi
untuk melaksanakan tugas terbentuknya komunikasi data dengan design yang
bagus dari environment jaringan.
Local area network (LAN) terdiri dari komputer, network interface card
(NIC), networking medium, piranti pengendali traffic jaringan, dan piranti
peripheral jaringan lainnya. LAN memungginkan suatu kantor bisnis yang
menggunakan technology komputer untuk berbagi secara efficient seperti files,
printer, dan memungkinkan komunikasi informasi seperti E-mail, telephone VoIP,
Skype, dan lain-lain.
Gambar 2.1 Local Area Network (LAN)
2.3 Jaringan Wired
Wired networking ini merupakan dasar dari jaringan komputer, yaitu
dengan menggunakan kabel sebagai penghubung antara komputer satu dengan
komputer lainnya. Pada awalnya kabel jaringan menggunakan coaxial yang
kemudian berkembang menjadi UTP, STP, dan Fiber Optic. Tetapi yang biasa
digunakan saat ini adalah kabel UTP karena relatif lebih murah dibandingkan
dengan STP dan Fiber Optic. Masing–masing kabel mempunyai transmisi data
yang berbeda–beda dimulai dari 10 Mbps hingga 1 Gbps.
2.3.1 Komponen-Komponen dalam Jaringan NIC
NIC atau kartu antarmuka jaringan atau kartu jaringan merupakan
peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan
komputer workstation atau jaringan dengan komputer server. Kebanyakan NIC
merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi dalam
komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI. Bahkan pada
beberapa mainboard komputer, NIC sudah dipasang secara onboard, artinya
menyatu dengan mainboard. Dalam komputer netbook NIC kadang – kadang
dipasang pada slot PCMCIA.
Gambar 2.4 NIC
Kabel Jaringan
Sebuah Workstation tidak akan dapat berfungsi bila peralatan NIC secara
fisik tidak terhubung, hubungan tersebut dalan LAN dikenal sebagai media
transmisi yang umumnya berupa kabel adapun beberapa contoh dalam media
transmisi adalah :
1. Kabel Coaxial
2. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
3. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
4. Kabel Fiber Optic
Gambar 2.5 Kabel Jaringan
Konektor
Konektor digunakan sebagai alat untuk menyambungkan koneksi antara
kabel jaringan dan NIC. Konektor pada kabel jaringan contohnya adalah:
1. BNC konektor
2. Rj-45 konektor
3. Rj-11 konektor
Gambar 2.6 Konektor RJ-45
Hub
Hub digunakan untuk meneruskan sinyal dan digunakan untuk memecah
sinyal jaringan akan tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan dari
sebuah data. Hub berkerja pada lapisan fisik berbeda dengan switch yang bekerja
pada lapisan data Link Layer.
Gambar 2.7 Hub
Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan LAN yang
terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peraltan
multiport, masing – masing dapat mendukung satu workstation, jaringan Ethernet
atau jaringan Token Ring. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda
pada masing – masing port, switch dapat memindahkan paket data antar jaringan
apabila diperlukan. Dalam hal ini switch berlaku seperti bridge multiport yang
sangat cepat (paket data difilter oleh switch sesuai dengan alamat yang dituju).
Switch digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi
dengan cara membagi jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih
kecil, tetapi masih menyediakan interkoneksi yang memadai antar jaringan.
Switch meningkatkan kinerja jaringan dengan cara menyediakan dedicated bandwith pada masing – masing port tanpa mengganti peralatan yang ada, seperti
NIC, Hub, kabel, router atau bridge yang sudah terpasang. Switch juga dapat
mendukung banyak transmisi secara serentak.
Gambar 2.8 Switch
Sistem Operasi Jaringan
Sebagaimana dengan halnya dengan perangkat komputer yang bisa
beroperasi setelah ada sistem operasi, maka sebuah jaringanpun dapat berkerja
setelah ada sistem operasi yang mengatur jaringan tersebut. Sistem operasi pula
yang mampu membedakan arsitektur suatu jaringan dan mampu memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang ada pada jaringan. Misalnya, sistem operasi dapat mengatur
pemanfaatan fasilitas seperti print server untuk berbagi pakai perangkat printer.
2.3.2 Topologi Jaringan
Jaringan komputer bisa diklasifikasikan kepada topologi jaringan yang
dibuatnya sebagai topologi Bus, topologi Star, topologi Ring, topologi Mesh,
topologi Star-Bus, topologi Tree atau Hierarchical topology network.
Topologi Network menentukan cara bagaimana peranti dijaringan melihat
relasi logis meraka satu dengan lainnya. Penggunaan kata logical disini
merupakan hal yang signifikan karena topologi jaringan komputer tidak ada
hubungannya dengnan layout fisik dari jaringan. Maksudnya, walaupun jaringan
komputer tersebut diletakkan secara layout linear, tapi apabila dibuat
menggunakan hub maka tetap saja sisebut jaringan fisik dengan topologi star .
Macam – macam topologi:
Bus
Jaringan dengan topologi Bus adalah jaringan dimana beberapa client
dihubungkan menggunakan line komunikasi yang berbagi yang disebut Bus.
Jaringan bus merupakan jaringan yang mudah dibuat untuk menghubungkan
client yang ada. Namun kekurangannya adalah apabila dua client ingin
mentransmisikan data pada saat yang sama maka akan ada collition atau tabrakan
data.
Gambar 2.9 Topologi BUS
Star
Star merupakan salah satu topologi jaringan yang paling sering diterapkan
di kehidupan nyata. Jaringan ini memiliki bentuk yang paling sederhana. Sebuah
jaringan topologi Star terdiri atas satu switch atau Hub yang berfungsi sebagai
pusat untuk melakukan transmisi data di jaringan.
Sifat dari simpul tengah adalah pasif, simpul asal mentolerir penerimaan
dari pantulan transmisinya sendiri yang di-delay oleh waktu transmisi dua arah
ked an dari simpul tengah. Topologi star mengurangi kemungkinan kegagalan
jaringan karena semua simpul jaringan terhubung ke hub. Hub ini yang akan
melakukan broadcast ulang ke semua simpul yang terhubung kepadanya, kadang
termasuk ke simpul aslinya.
Semua periferal bisa berkomunikasi berkat adanya simpul sentral (hub)
tersebut. Jika ada salah satu line yang putus dari simpul sentral, maka simpul –
simpul di komputer lain akan tetap tidak terganggu dan hanya komputer yang
terputus akan terpengaruh. Namun topologi star juga memiliki kekurangan
dimana terlalu pentingnya fungsi hub, sehingga ketika hub tidak berfungsi seluruh
jaringan akan down.
Gambar 2.10 Topologi Star
Ring
Topologi ring merupakan topologi jaringan dimana setiap simpul akan
terhubung ke 2 simpul lainnya sehingga membentuk lingkaran yang berfungsi
sebagai line untuk transfer data. Data akan dijalankan dari simpul ke simpul yang
konsekuensinya tiap simpul akan menangani tiap paket.
Karena topologi ring menyediakan hanya satu jalan antara dua simpul,
maka jaringan yang menggunakan topologi ini bisa terganggu dengan
terganggunya sebuah link. Kegagalan sebuah simpul atau rusaknya kabel bisa
membuat semua simpul ring akan terisolasi. Untuk menggulangi hal ini
digunakan FDDI dimana data akan dikirim dalam bentuk searah jarum jam dan
juga kebalikan arah dari jarum jam.
Gambar 2.11 Topologi Ring
Mesh
Topologi mesh merupakan sebuah cara untuk melakukan routing data,
suara dan instruksi antar simpul. Topologi mesh memungkinkan koneksi kontinyu
dan rekonfigurasi di jalur yang putus atau terblok. Caranya adalah dengan
melakukan lompotan dari simpul ke simpul sehingga simpul tujuan terdeteksi.
Topologi mesh berbeda dengan tipe jaringan yang lain dimana komponen
dari topologi mesh bisa saling terhubung menggunakan rute yang berlainan.
Topologi mesh merupakan salah satu tipe jaringan yang bisa menyembuhkan diri
sendiri atau dengan kata lain jaringan akan tetap beroperasi walaupun ada simpul
yang down atau koneksi jadi jelek, selama masih ada simpul lainnya yang
terhubung.
Gambar 2.12 Topologi Mesh
2.3.3 Layer-Layer Jaringan
Model OSI (Open System Interconnection) diciptakan oleh ISO
(International Organization for standardization) yang menyediakan kerangka
logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data terinteraksi melalui jaringan.
Standar ini dikembangkan untuk industry komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Dalam standarisasi ini suatu jaringan dibagi menjadi 7 lapisan, yang
kemudian sering disebut dengan OSI 7 layer. Ketujuh lapisan tersebut ditujukan
pada gambar 2.13
Gambar 2.13 OSI 7 Layer
Ketujuh lapisan jaringan model OSI tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Physical layer
Layer (lapisan) ini berhubungan dengan kabel data media fisik lainnya
yang menghubungkan satu peralatan jaringan komputer dengan peralatan jaringan
komputer lainnya. Lapisan ini juga berhubungan dengan sinyal – sinyal listrik,
sinar maupun gelombang radio yang digunakan untuk mengirimkan data. Pada
lapisan ini juga dijelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh
sebuah media fisik. Pada lapisan ini juga diatur bagaimana cara melakukan
collision control.
Data link layer
Pada sisi pengirim, lapisan ini mengatur bagaimana data yang akan dikirimkan diubah menjadi deretan angka „1‟ dan „0‟ dan mengirimkannya ke
media fisik. Sedangkan pada sisi penerima, lapisan ini akan berubah deretan angka „1‟ dan „0‟ yang diterima dari media fisik menjadi data yang lebih berarti.
Pada lapisan ini juga diatur bagaimana kesalahan – kesalahan yang mungkin
terjadi ketika transmisi data diperlakukan. Lapisan ini terbagi atas dua bagian
yaitu : Media Acces Control (MAC) yang mengatur bagaimana sebuah peralatan
dapat memiliki akses untuk mengirimkan data dan Logical Link Control (LLC)
yang bertanggung jawab atas sinkronisasi frame, flow control dan pemeriksaan
error. Pada MAC terdapat metode–metode yang digunakan untuk menentukan
siapa yang berhak untuk melakukan pengiriman data. Pada dasarnya metode –
metode ini dapat bersifat terdistribusi (contoh: CSMA/CD atau CSMA/CA) dan
bersifat terpusat (contoh: token ring). Secara keseluruhan, lapisan data link
bertanggung jawab terhadap koneksi dari satu node ke node berikutnya dalam
komunikasi data.
Network layer
Lapisan network bertanggung jawab terhadap koneksi dari pengirim
sampai dengan penerima. Lapisan ini akan menterjemahkan alamat logic sebuah
host menjadi sebuah alamat fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk
mengatur rute yang akan dilalui sebuah paket yang dikirim agar dapat sampai
pada tujuan. Jika dibutuhkan penentuan jalur yang akan dilalui sebuah paket, maka sebuah router akan menentukan jalur „terbaik‟ yang akan dilalui paket
tersebut. Pemilihan jalur atau rute ini dapat ditentukan secara statis maupun secara
dinamis.
Transport layer
Lapisan ini bertanggung jawab untuk menyediakan koneksi yang bebas
dari gangguan. Ada dua jenis komunikasi data jaringan komputer, yaitu
Connection Oriented dan Connectionless. Pada jenis komunikasi Connection
Orinted data dipastikan sampai tanpa ada gangguan sedikitpun juga. Apabila ada
gangguan, maka data akan dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komuniaksi
Connectionless, tidak ada mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirm
telah diterima dengan baik oleh penerima. Biasanya lapisan ini mengubah layanan
yang sangat sederhana dari lapisan network menjadi sebuah layanan yang lebih
lengkap bagi lapisan atasnya. Misalnya, pada layer ini disediakan fungsi control
transmisi yang tidak dimiliki oleh lapisan di bawahnya.
Session layer
Lapisan ini bertanggung jawab untuk membangun, memelihara dan
memutuskan koneksi atar aplikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering digabung
dengan Application Layer.
Presentation layer
Agar berbagi aplikasi jaringan komputer yang ada di dunia dapat saling
terhubung, seluruh aplikasi tersebut harus menggunakan format data yang sama.
Lapisan ini bertanggung jawab atas bentuk format data yang akan digunakan
dalam melakukan komunikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering pula
digabung dengan Application layer.
Application layer
Lapisan ini adalah dimana interaksi dengan pengguna dilakukan. Pada
lapisan inilah semua jenis program jaringan komputer seperti browser dan email
client berjalan.
2.4 Jaringan Wireless
Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu
bentuk jaringan wireless. Jaringan WLAN adalah jaringan yang memungkinkan
dua mesin atau lebih untuk berkomunikasi menggunakan protocol jaringan
standar tetapi tanpa menggunakan media transmisi kabel. Media transmisi yang
digunakan komunikasi pada jaringan WLAN adalah gelombang elektromagnetik
yang dapat berupa sinar infa-merah (infrared, IR), gelombang mikro (microwave)
atau gelombang radio (radio frequency, RF).
2.4.1 Mode Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) Mode Ad-Hoc
Mode Ad-Hoc sering disebut sebagai jaringan peer to peer atau disebut
juga jaringan point to point. Mode Ad-hoc memungkinkan hubungan antar
komputer pada jaringan WLAN tanpa melalui suatu access point.
Gambar 2.14 Mode ad-hoc
Mode Infrastruktur
Untuk menghubungkan banyak komputer jaringan WLAN harus
dijalankan menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur diperlukan
peralatan tambahan berupa WAP (wireless access point) atau disebut secara
singkat dengan access point. Access point berlaku seperti hub atau switch pada
jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari jaringan WLAN.
AP
Gambar 2.15 Mode Infrastruktur
2.4.2 Jaringan WLAN dan Ethernet
Jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur dapat dihubungkan
dengan jaringan lain misalnya jaringan Ethernet. Untuk berhubungan dengan
jaringan lain diperlukan bridge. Access point yang beredar di pasaran umumnya
sudah dapat difungsikan sebagai bridge.
Gambar 2.16 Jaringan WLAN dan Ethernet
2.5 Server
Menurut Sulton Harsanto yang dijelaskan dalam skripsinya bahwa
server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu
dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang
bersifat scalable dan RAM (Random access memory) yang besar, juga dilengkapi
dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya
berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota
jaringan.
2.6 Router
Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada Layer 3 (layer network) model OSI. Karena bekerja pada layer network, maka router mempunyai
kemampuan dalam meneruskan paket informasi berdasarkan alamat grup suatu
kelas jaringan.
Router berfungsi untuk menyeleksi paket informasi yang masuk, memilih
jalur terbaik dan kemudian meneruskan paket tersebut melalui port keluaran.
Router merupakan perangkat regulator trafik/ lintas informasi yang sangat penting
dalam suatu jaringan berskala luas dimana memungkinkan komunikasi antar
komputer tanpa memandang letak geografis. Secara singkat dan mudah, router
berfungsi sebagai penghubung antar dua bagian/segmen jaringan. Berdasarkan
perangkatnya, router dapat dibedakan:
Router Hardware
Router jenis ini terdiri dari rangkaian chip/IC yang terintegrasi untuk
menyeleksi paket informasi yang masuk melalui port masukan (dapat berupa
10BASE-T, AUI, Serial, dan sebagainya) dan mengeluarkan hasilnya ke port
keluaran. Router hardware umumnya identik dengan CISCO, walaupun terdapat
beberapa perusahaan lain yang membuat hardware router, antara lain MikroTik
RouterOSTM , 3COM, Accend, Nortel, dan sebagainya.
Router Software
Router software adalah sebuah aplikasi yang dapat berfungsi sebagai router yang dapat dijalankan pada komputer biasa dengan menambah perangkat.
Kelebihan dari router software adalah dari segi biaya lebih murah tapi kehandalan
tidak kalah dengan router hardware, sehingga masih banyak yang memanfaatkan
router software untuk pengelolaan jaringan. 2.6.1 Protocol Rute (Routing Protocol)
Routing adalah proses membawa paket data dari satu host asal ke host
tujuan melalui satu atau beberapa host node lainnya. Secara umum mekanisme
koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua, yaitu routing statis dan routing
dinamis, dengan penjelasan sebagai berikut:
Routing Statis
Pada routing statis, entri – entri dalam forwarding table router diisi dan
dihapus secara manual sedangkan pada routing dinamis perubahan dilakukan
melalui protocol routing. Routing statis adalah pengaturan routing paling
sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing
statis murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding
table di setiap router yang berada dalam jaringan tersebut.
Penggunaan routing statis dalam sebuah jaringan yang kecil bukanlah
sebuah masalah hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table
disetiap router. Sebaliknya jika harus melengkapi forwarding table disetiap router
yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Routing Dinamis
Routing dinamis adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban
mengisi entri–entri forwarding table secara manual. Protocol routing mengatur
router –router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router–router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram kearah yang
benar.
2.7 Analog
Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter atau karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya
berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo,
frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan
dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam
satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
2.8 Digital
Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya
memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh
derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau
pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal
diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau
satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan
nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum,
jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n
buah.
2.9 Earphone, Headphone, dan Headset
Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi
gelombang suara. Dipakai dengan cara memasangnya disumpalkan ke dalam
telinga.
headphones mempunyai arti demikian dua earphone yang memiliki bando
yang dikenakan di kepala.
Headset adalah gabungan antara headphone dan earphone. Alat ini
biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat
komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP.
2.10 Sistem Operasi Linux
Sistem operasi linux atau biasa disebut linux adalah sebuah sistem operasi
yang tampilan dan cara kerjanya mirip dengan sistem operasi Unix. Sistem
operasi ini dibawah lisensi GPL ( General Public Licence) dimana setiap
pengembang mendapat kebebasan memodifikasi dan mendistribusikan ulang
sistem operasi ini.
2.10.1 Sejarah Linux
Semua berawal dari seorang mahasiswa University Of Helsinki yang
bernama Linus Benedict Torvalds, kelahiran Helsinki, Finlandia tahun 1970. Pada
tahun 1991 dia menggunakan sistem operasi MINIX yang merupakan sistem
operasi berbasis UNIX kecil yang dikembangkan oleh prof. Andrew Tanenbaum
dari der Frein University – Amsterdam. Linus merasakan adanya keterbatasan dan
kelemahan dari MINIX, sehingga kemudian mencoba mengutak–atik kernel
MINIX dan menjalankannya pada mesin Intel 80386 untuk membuat sebuah
sistem operasi baru yang lebih baik dan gratis.
Akhirnya pada bulan maret 1991, Linus Torvalds mulai mempublikasikan
kernel Linux pertamanya, yaitu versi 0.01, lewat news group dan sekaligus
menawarkannya kepada orang lain untuk mengembangkan sistem itu bersama–
sama. Setelah tiga tahun berlalu dengan berbagai perkembangan yang dilakukan
terhadap kernel-nya, akhirnya pada bulan maret 1994 Linux Versi 1.0 resmi diliris
dan didistribusikan secara gratis ke seluruh dunia, lengkap dengan source
codenya. Sejak saat itulah Linux mulai dikembangkan oleh para hacker sedunia
sehingga menjadikan Linux sebagai sebuah sistem operasi yang diakui
kehadirannya di masa kini.
2.10.2 Macam Distro Linux
Perkembangan Linux sangat pesat, tidak dapat ditentukan secara pasti ada
berapa jumlah distro linux saat ini. Distro yang popular menurut
http://distrowatch.com adalah : 1. Ubuntu 2. Fedora 3. debian 4. Mint 5. Backtrack 6. openSUSE
heroe_tjahjono@yahoo.com
2.10.3 Linux Ubuntu
Ubuntu merupakan salah satu distribusi linyx yang berbasiskan Debian.
Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd yang merupakan perusahaan
milik seorang kosmonot asal Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Nama Ubuntu
diambil dari nama sebuah konsep ideology dari Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusiaan terhadap sesama
manusia”. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keadaan kita semua”.
Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung
di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi
lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik
yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
2.10.4 Fitur-Fitur Linux
Linux adalah sebuah sistem operasi, dalam distribusinya memiliki fitur –
fitur yang diberikan kepada penggunanya. Beberapa fitur yang diberikan
diantaranya adalah:
Open Source
linux memberikan kesempatan kepada kita untuk melihat kode program
penyusunnya sehingga kita dapat memastikan sendiri apa saja yang terdapat
dalam komputer kita.
Stabil
Linux adalah sistem operasi yang stabil karena selalu dilakukan pengujian
secara mendalam sebelum di distribusikan, sistem operasi ini selalu mengikut
sertakan aplikasi standard server yang bnayak digunakan, diantaranya web server
Apache, dns server bind, ftp server, dan banyak fitur server lainnya.
Support Komunitas
Hampir setiap distro mempunyai situs dan forum diskusi sebagai tempat
berkumpulnya anggota atau pengguna distro tersebut, yang dapat membantu kita
ketika menemukan masalah.
2.11 PABX
Menurut penjelasan Niken Sri Andayani Private Automatic Branch
Exchange (PABX) merupakan teknologi komunikasi yang mengatur hubungan telephone antar pelanggan tanpa harus melalui sentral lokal, serta berfungsi
sebagai gateway dalam menghubungkan ke jaringan Public Switched Telephone
Network (PSTN). Perangkat ini akan mengatur panggilan yang masuk serta
meneruskan panggilan ke nomor tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan
mudah melakukan penggilan ke nomor tujuan, cukup dengan menekan nomor
tujuan-nya (nomor extension atau nomor rumah). PABX sendiri dibagi menjadi
beberapa tipe yaitu sebagai berikut:
PABX Digital
Adalah PABX yang mempergunakan pesawat digital untuk extensionnya,
Pesawat digital ini umumnya telah mendukung beberapa fitur seperti Conference
Call, Party, dan sebagainya. Memilki tombol-tombol line atau Flexsibel buton,
pesawat digital hanya bisa digunakan / dipasangkan dengan PABX yang sama
dengan merk/type pesawat digital itu sendiri.
PABX Analog
Adalah PABX yang hanya mendukung pesawat telepon biasa (seperti
telepon rumah). Kebalikan dari PABX Digital, umumnya fiturnya sangat
sederhana.
PABX Hybrid
Adalah PABX yang bisa menggunakan telepon Digital dan Analog pada
port-Extensionnya. 2.12 VoIP
Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut VoIP adalah teknologi
yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data
suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang
mengirimkan paket-paket data dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. VoIP
merupakan nama lain internet telephony. Internet telephony adalah hardware dan
software yang memungkinkan pengguna internet untuk media transmisi panggilan
telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi telepon
langsung. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP.
Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui
terminal yang berupa PC atau telepon. Terminal akan berkomunikasi dengan
gateway melalui telefoni lokal. Hubungan antar gateway dilakukan melalui network IP. Network IP dapat berupa network paket apapun, termasuk ATM, FR,
internet, intranet, atau line E1. VoIP menawarkan transportasi sinyal yang lebih
murah, feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer. Hambatan
VoIP saat ini adalah kehandalannya yang di bawah telefoni biasa, dan soal
standarisasi yang akan menyangkut masalah interoperabilitas.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer
terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP
adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang
dihubungkan dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan perangkat lunak
khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu
sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara,
ataupun gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam
bentuk suara.
Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk
peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling
berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telephone bisa terhubung
dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan VoIP gateway memungkinkan
terjadinya penggabungan jaringan VoIP dengan jaringan PABX atau jaringan
analog telephone biasa.
2.12.1 VoIP Server
Menurut Hidayat VoIP Server adalah bagian utama dalam jaringan VoIP.
Perangkat ini memang tidak wajib ada di jaringan VoIP, tetapi sangat dibutuhkan
untuk dapat menghubungkan banyak titik komunikasi server. Perangkat ini dapat
digunakan untuk mendefinisikan jalur dan aturan antar terminal. Selain itu VoIP
server juga bisa menyediakan layanan-layanan yang biasa ada di perangkat PBX
(Private Branch Exchange), voice mail, Interactive Voice Response (IVR), dan
lain-lain. Beberapa jenis SoftSwitch juga menyediakan fasilitas tambahan untuk
dapat berkomunikasi dengan SoftSwitch lain di internet. Ada beberapa SoftSwitch
yang dapat anda pilih untuk membangun jaringan VoIP sendiri, semuanya
memiliki lisensi gratis. Contoh dari VoIP server ini adalah Briker.
2.13 Asterisk
Menurut Widi Atmono asterisk adalah telephony toolkit opensource yang
memungkinkan pengembang untuk membuat beberapa macam aplkasi sebagai
interface pada VoIP, dimana sebagian besar aplikasi menyerupai PBX (Private Branch Exchaneg) yang bisa digunakan sebagai IVR (Interface Voice Response), teleconference, dan juga sebagai voice mail system. Oleh karena itu semua fungsi
tersebut disatukan dalam satu server dengan software yang dinamakan
asterisk.
2.14 Kualitas Layanan VoIP
Ada dua pengujian yang biasa digunakan, yaitu uji obyektif dan uji
subyektif. Uji obyektif dilakukan dengan melakukan pengukuran-pengukuran
seperti pengukuran waktu tunda sedangkan uji subyektif dilakukan dengan cara
melakukan survey terhadap sekelompok orang tentang bagaimana kualitas
percakapan suara tersebut.
Uji obyektif melakukan pengujian terhadap faktor-faktor kualitas layanan
seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Metode ini mudah dilakukan
berulang-ulang, cepat, dan efisien sehingga cocok digunakan untuk pengujian dengan
kombinasi parameter. Pada metode ini, aspek fisiologi dan persepsi manusia harus
dimasukkan supaya menghasilkan hasil pengujian yang akurat. Sinyal masukan
yang diberikan ke dalam pengujian ini harus memenuhi beberapa persyaratan.
Pertama, sinyal masukan harus difilter terlebih dahulu supaya sinyal tersebut
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh skema kompresi yang digunakan. Sinyal
masukan yang berada diluar spesifikasi skema kompresi akan memberikan hasil
yang tidak akurat. Kedua, sinyal tersebut harus memiliki panjang waktu tertentu,
tidak boleh terlalu singkat dan tidak boleh terlalu lama. Dari pengujian-pengujian
yang telah dilakukan, panjang sinyal masukan yang ideal adalah 8 sampai 10
detik. Faktor terakhir adalah jenis suara yang digunakan, jenis suara yang
digunakan untuk pengujian haruslah sama.
Uji subyektif dilakukan untuk mencari persepsi kualitas suara rata-rata dari
suatu sistem. Uji ini dapat dilakukan dengan melakukan survey kepada
sekelompok orang dan meminta pendapat mereka. Mereka diminta untuk menilai
kualitas suara dengan memberikan suatu nilai misalnya antara 1 sampai 5.
Kemudian dari hasil tersebut dapat dicari dari Mean Opinion Score (MOS). (Liza
Yenni, 2010:27)
2.14.1 Quality of Services (QoS)
Quality of Services adalah kemampuan dari sebuah layanan yntuk
menjamin performansi dan merupakan parameter untuk mengukur kualitas dari
sebuah layanan. Lembaga Standarisasi ITU-T mendefenisikan QoS sebagai
pengaruh performansi secara keseluruhan yang menentukan tingkat kepuasan
pengguna layanan. QoS pada jaringan meliputi utilisasi, packet loss, delay, dan
availibilitas, jitter.
2.14.1.1 Delay
Total waktu tunda merupakan penjumlahan dari waktu tunda
pemrosesan, waktu tunda paketisasi, waktu tunda antrian, waktu tunda propagasi,
dan waktu tunda akibat jitter buffer di sisi penerima. Waktu tunda sangat
mempengaruhi kualitas layanan suara, karena pada dasarnya suara memiliki karakteristik ”timing”. Urutan pengucapan tiap suku kata yang ditransmisikan
harus sampai ke sisi penerima dengan urutan yang sama pula sehingga dapat
terdengar dengan baik secara real-time. ITU (International Telecommunication
Union) G.114 membagi karakteristik waktu tunda berdasarkan tingkat
kenyamanan user, seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Pengelompokan Waktu Tunda Berdasarkan ITU-T G.114
Ada beberapa komponen waktu tunda yang terjadi di jaringan. Komponen
waktu tunda tersebut yaitu waktu tunda pemrosesan, waktu tunda paketisasi,
waktu tunda propagasi, dan waktu tunda akibat adanya jitter buffer di terminal
penerima. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis waktu tunda yang dapat
mempengaruhi kualitas layanan telepon internet:
Waktu Tunda Pemrosesan
Waktu tunda yang terjadi akibat proses pengumpulan dan pengkodean
sampel analog menjadi digital. Waktu tunda ini tergantung pada jenis codec yang
digunakan.
Waktu Tunda Paketisasi
Waktu tunda ini terjadi akibat proses paketisasi sinyal suara menjadi
paket-paket yang siap ditransmisikan ke dalam jaringan.
Waktu Tunda Antrian
Waktu tunda yang disebabkan oleh antrian paket data akibat terjadinya
kongesti atau penimbunan jaringan.
Waktu Tunda Propagasi
Waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang
harus dilalui oleh sinyal suara pada media transmisi data antara pengirim dan
penerima.
Waktu Tunda Akibat Jitter Buffer
Waktu tunda ini terjadi akibat adanya jitter buffer yang digunakan untuk
meminimalisasi nilai jitter yang terjadi.
2.14.1.2 Jitter
Jitter merupakan perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di
terminal tujuan. Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti, kurangnya
kapsitas jaringan, variasi ukuran paket, serta ketidakurutan paket. Faktor ini perlu
diperhitungkan karena karakteristik komunikasi voice adalah sensitif terhadap
waktu tunda dan jitter. Untuk meminimalisasi jitter dalam jaringan maka perlu
diimplementasikan suatu buffer yang akan menahan beberapa urutan paket
sepanjang waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Namun adanya buffer
tersebut akan memepengaruhi waktu tunda total sistem akibat adanya tambahan
proses untuk mengompensasi jitter. Tabel 2.2 menjelaskan mengenai standart
nilai jitter yang mempengaruhi kualitas layanan VoIP.
Tabel 2.2 Standar Jitter
2.14.1.3 Packet Loss
Sinyal suara pada telepon internet akan ditransmisikan dalam jaringan
IP dalam bentuk paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan best effort
network maka tidak ada jaminan pada pengiriman paket tersebut. Setiap paket
dapat dirutekan pada jalur yang berbeda menuju penerima. Pada best effort
network tidak ada perbedaan antara paket data voice dengan paket-paket data
lainnya yang mengalir di jaringan. Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi
kualitas layanan. Tabel 2.3 memperlihatkan standar tingkat paket hilang pada
jaringan.
Tabel 2.3 Standar Tingkat Paket Hilang
2.14.1.4 Throughput
Throughput adalah jumlah total kedatangan paket IP sukses yang
diamati di tempat pengukuran pada destination selama interval waktu tertentu
dibagi oleh durasi interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah pengiriman paket
IP sukses per service-second). Berikut adalah perhitungan rumus dalam mencari
nilai throughput :
Keterangan :
Throughput = kemampuan suatu jaringan dalam
mengirimkan data (Mbps)
Jumlah bit yang dikirim = total jumlah data yang dikirim (bit)
Total waktu pengiriman = total waktu yang dikirim dalam
pengiriman data (s)
2.14.2 Mean Opinion Score (MOS)
Merupakan sistem penilaian yang berhubungan dengan kualitas suara yang
di dengar pada ujung pesawat penerima. Standar penilaian MOS dikeluarkan oleh
ITU-T pada tahun 1996. Tabel 2.4 adalah tabel yang menunjukkan skala penilaian
MOS. MOS memberikan penilaian kualitas suara dengan skala 1 (satu) sampai 5
(lima), dimana satu mempresentasikan nilai kualitas suara yang paling buruk dan
lima mempresentasikan kualitas suara yang paling baik. Penilaian dengan
menggunakan MOS masih bersifat subyektif karena kualitas pendengaran dan
pendapat dari masing-masing pendengar berbeda-beda.
Tabel 2.4 Skala Penilaian MOS
Berdasarkan rekomendasi ITU-T G.175, batas minimum dari nilai MOS masih
dapat diterima adalah 2,6 poin dari rata-rata score yang diberikan oleh beberapa
pengguna.
2.15 IP PBX
IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah PABX
yang menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi
telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP)yang mengendalikan
extension telepon analog (TDM) maupun extension IP Phone. Fungsi-fungsi yang
dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan
hubungan telepon; translasi protocol komunikasi, translasi media komunikasi atau
transcoding, serta pengendalian perangkat-perangkat IP Telephony seperti VoIP gateway, access gateway, dan trunk gateway.
Dapat dikatakan bahwa IP PBX adalah PBX atau PABX yang dapat
dengan mudah kita temui dipasaran tetapi memiliki fitur-fitur yang mendukung
komunikasi berbasiskan Internet atau jaringan komputer. Solusi berbasis IP PBX
merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan
istilah NGN (Next Generation Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan
telepon konvensional (PSTN/POTS), jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA),
jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT), dan jaringan berbasis paket
(IP/ATM).
IP PBX sejatinya merupakan sebuah hardware. Tetapi dengan
perkembangan teknologi terkini IP PBX dapat pula dibangun dengan melakukan
instalasi aplikasi IP PBX pada hardware yang tepat.
2.15.1 Protocol IP PBX
SIP (Session Initiation Protocol)
SIP adalah suatu signalling protocol pada layer aplikasi yang berfungsi
untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi multimedia yang
melibatkan satu atau beberapa pengguna. Sesi multimedia adalah pertukaran
data antar pengguna yang bisa meliputi suara, video, dan text.
SIP tidak menyediakan layanan secara langsung, tetapi menyediakan
pondasi yang dapat digunakan oleh protocol aplikasi lainnya untuk memberikan
layanan yang lebih lengkap bagi pengguna, misalnya dengan RTP (Real Time
Transport Protocol) untuk transfer data secara real-time, dengan SDP (Session Description Protocol) untuk mendiskripsikan sesi multimedia, dengan
MEGACO (Media Gateway Control Protocol) untuk komunikasi dengan PSTN
(Public Switch Telephone Network). Meskipun demikian, fungsi dan operasi
dasar SIP tidak tergantung pada protocol tersebut. SIP juga tidak tergantung
pada protocol layer transport yang digunakan. (Widi Atmono, 2008:22)
IAX2 (Inter Asterisk eXchange versi 2)
IAX2 merupakan protocol yang cukup andal. Protocol ini dapat
menembus NAT dengan mudah dan hanya menggunakan satu port saja untuk
membentuk sesi dan media transfer. Protocol ini juga dilengkapi dengan layanan
yang dapat mengatur penggunaan bandwith dan komponen penjernih suara.
ZAP/ZAPTEL
Zaptel adalah kumpulan tools dan driver yang mendeteksi perangkat
keras berupa kartu telephony analog dan digital yang terpasang pada slot PCI
atau mini-PCI. Kartu telephony tersebut digunakan untuk menghubungkan Briker
dengan jaringan Plain Old Telephony System (POTS) atau dengan telepon
analog. H.323
H.323 adalah salah satu dari rekomendasi ITU-T (International
Telecommunications Union–Telecommunications). H.323 merupakan standar
yang menentukan komponen, protocol, dan prosedur yang menyediakan
layanan komunikasi multimedia. Layanan tersebut adalah komunikasi audio,
video , dan data real-time, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network).
H.323 berjalan pada jaringan intranet dan jaringan packet-switched tanpa
mengatur media jaringan yang di gunakan sebagai sarana transportasi maupun
protocol networ layer.(Widi Atmono, 2008:20).
2.15.2 Trunk
Merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk
menghubungi trunk. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang
merepresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP
PBX.
2.15.3 Extension
Merupakan data account yang akan digunakan oleh extension agar
terhubung dengan IP PBX ini. Extension disini adalah sebuah nama atau nomor
yang merepresentasikan user dari IP PBX.
2.16 Analog Telephony Card
Analog Telephony Card adalah perangkat untuk menjembatani komunikasi
antara IP PBX dengan perangkat telepon analog. Analog Card Telephony ini mempunyai modul, modul tersebut adalah FXO dan FXS.
2.16.1 FXS
FXS merupakan port yang memiliki sumber tegangan atau terdapat aliran
arus di dalamnya. Port ini biasanya langsung terhubung ke pesawat telepon atau
masuk ke COLine PABX analog.
2.16.2 FXO
FXO merupakan port yang menerima sambungan dari sistem analog
(PSTN line atau EXT line dari PABX). Pada port ini tidak ada sumber tegangan
atau tidak terdapat aliran arus.
Gambar 2.17 VoIP Card
2.17 X-Lite
X-Lite adalah sebuah aplikasi opensource pendukung VoIP yang
menggunakan teknologi SIP(Session Initiation Protocol). X-Lite di kembangkan
pertama sekali oleh CounterPath. ada 2 release yang telah dikeluarkan untuk
aplikasi ini yang mempunyai perbedaan feature. X-Lite 2.0 digunakan untuk
Macintosh dan Linux yang menggunakan X-Pro code base dan X-Lite 3.0 untuk
windows yang menggunakan eveBeam code base. X-lite 2.0 hanya untuk suara
saja sedangkan X-Lite 3.0 sudah memiliki feature suara, video dan instant
messaging atau media untuk chatting. 2.18 Briker
Briker mulai dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2008. Distro
(distribusi) Linux ini dibangun oleh Anton Raharja, bersama beberapa rekannya
yang ikut memelihara VoIP Rakyat.
Briker dikembangkan dengan mengintegrasikan beragam open source
software, yang mempunyai lisensi LGPL, GPL, GPLv3, BSD License. Semuanya
terbuka untuk umum, dapat dibaca, dipelajari dan diubah.
Briker merupakan distro Linux baru yang khusus dibuat untuk membantu
masyarakat dalam memanfaatkan jaringan berbasis IP untuk berkomunikasi, baik
lewat suara atau video. Menurut Anton, Briker bisa digunakan untuk membuat “VoIP Rakyat” versi penggunanya sendiri. Misalnya untuk digunakan dalam skala
kecil seperti di kampus, kantor, pabrik, atau closed user group lain.