• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menipu Calon Istri, Pria Ini Ditangkap Polisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menipu Calon Istri, Pria Ini Ditangkap Polisi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Menipu Calon Istri, Pria Ini

Ditangkap Polisi

PURWOREJO, FP – Polsek Butuh menangkap SD (39) warga RT 06 RW 01 Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus karena diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap Siti Kowiwah (35) warga Kecamatan Butuh. Korban yang merupakan calon istri tersangka yang akan dinikahi Bulan Januari 2017 mendatang.

SD ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Butuh di cucian mobil Kelurahan Bayem Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Rabu (07/12/2016) kemarin.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi mengatakan, awalnya Minggu (27/11) tersangka meminjam sepeda motor Honda Supra Fit warna merah putih No.pol : AA 2133 LC berikut BPKB dari korban dengan alasan untuk jaminan kekurangan uang material di toko besi.

Namun setelah beberapa hari sepeda motornya tidak kelihatan, korban kemudian menanyakan kepada tersangka. “Setiap di tanya keberadaan sepeda motor di jawab di bengkel,”kata AKP Kholid Mawardi.

Korban mulai curiga dan ada yang tidak beres setelah sejak Jumat (02/12) tersangka sudah tidak pulang ke rumah dan komunikasi HP tidak bisa. Hingga akhirnya Rabu (07/12/) tersangka bisa di hubungi dan di janjikan akan di pinjami uang kemudian diajak ketemuan di cucian mobil Kelurahan Bayem, Kecamatan Kutoarjo. “Di itulah tempat tersangka ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Butuh,”ucapnya.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp.5 Juta. Guna pemeriksaan lebih lanjut tersangka sudah diamankan di Polsek Butuh.

(2)

Atas perbuatanya tersangka di duga sudah melakukan tindak pidana penipuan atau penggelapan sebagaimana di maksud pasal 378 Kuhp dan atau 372 Kuhp dengan ancaman 4 tahun penjara.

Tersangka Korupsi PD BPR BKK

Diserahkan

ke

Kejaksaan

Negeri Purworejo

PURWOREJO, FP – Tersangka kasus kredit macet PD BPR BKK Purworejo Slamet Pamuji (45) warga RT 02 RW 04 kelurahan Walitelon Selatan, Kecamatan Temanggung diserahkan ke Kejaksaan Negeri Purworejo oleh Polres Purworejo setelah berkas perkara dianggap lengkap atau P-21. Selain tersangka juga diserahkan sejumlah barang bukti. “Karena berkas perkara sudah P-21 maka tersangka dan sehumlah barang bukti kami serahkan ke Kejaksaan Negeri, “kata Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP kholid Mawardi Selasa (6/12).

Dijelaskan, kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan Slamet Pamuji terjadi dalam kurun waktu tahun 2010 – 2013 dengan kerugian negara mencapai Rp 18.958.005.614.00. “Pemberian kredit yang dilakukan tersangka tidak melalui prosedur seperti survey kepada calon nasabah, tempat tinggal dan agunan sehingga terjadi kredit fikktif, “jelasnya.

Diungkapkan, Slamet Pamuji sejak tahun 2010-2013 menjabat sebagai Seksi Pemasaran, kemudian diangkat Plt Pimpinan KPO, selanjutnya menjadi Pimpinan KPO PD BPR BKK purworejo.

Selama menjabat Pimpinan PD BPR BKK purworejo Slamet Pamuji telah memberikan realisasi kredit kepada 387 nasabah yang mengatasnamakan sebagai Pegawai Puskopad Akmil dengan plafon

(3)

kredit rata-rata Rp 50 juta melalui potong gaji. “Dari kredit yang direalisasi jumlahnya sebesar Rp 19.280.000.000.00,” kata AKP Kholid Mawardi, SH.

Namun dalam realisasi kredit yang dilakukan tersangka tidak sesuai prosedur, tidak dilakukan survey kepada calon nasabah, tempat tinggal maupun agunan. Akibatnya terjadi kredit fiktif, yaitu terdapat nasabah orang umum seperti pedagang asongan, buruh dan lainya yang bukan PNS tapi sudah menerima realisasi kredit sebagai PNS Akmil.

Hal itu bisa terjadi karena identitas dipalsukan sebagai PNS dan SK PNS juga dipalsukan. Orang-orang yang identitasnya dipalsukan tersebut mendapat upah rata-rata Rp 1.000.000, sedang sisanya dinikmati pihak-pihak tertentu. “Sejak Nopember 2013 tidak ada angsuran masuk dan baki debet atau sisa pinjaman per Januari 2015 sebesar Rp 13.496.552.273.00,”ujar Kasat Reskrim.

Ditambahkan, dari hasil audit BPKP Jawa Tengah terdapat kerugian negara sebesar Rp 18.958.005.614.00.

Menurut AKP Kholid Mawardi, meski tersangka dan sejumlah barang bukti sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Purworejo, namun tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainya.

(4)

Pria Paruh Baya Ditemukan

Tewas Terkunci Didalam Rumah

KEBUMEN – FP – Winarto Adi (55) warga Desa Grujugan RT 02 RW 02 Petanahan Kebumen ditemukan terbujur kaku tidak bernyawa di tempat duduk di ruang tamu rumahnya, Senin (5/12/16).

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK.,MH melalui Kapolsek Petanahan Polres Kebumen AKP I Made Arjana membenarkan adanya penemuan mayat di desa Grujugan Petanahan .

Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh adik korban Sapto Priyono (53) dan Anggit Trihandoyo (18) yang hendak menengok Winarto karena sudah lama sakit dan tidak seperti biasanya beberapa hari belakangan ini tidak kelihatan keluar dari rumah.

Lanjut Kapolsek, saat hendak kerumah kakanya itu, Sapto bersama anggit mendapati rumah dalam keadaan terkunci, tidak berfikir panjang sapto mengambil kunci cadangan rumah milik kakaknya untuk secepatnya bisa membuka rumah kakaknya.

“Begitu pintu rumah bisa terbuka terkejutlah keduanya ketika melihat kakaknya sudah terbujur kaku di tempat duduk ruang tamu dalam posisi terduduk dengan berpegangan kursi dengan bau yang menyengat yang dikeluarkan dari tubuhnya”, papar Kapolsek Petanahan.

“Berdasarkan hasil olah TKP Inafis Polres Kebumen dan hasil pemeriksaan medis winarto meninggal murni karena sakit yang sudah lama serta tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dibagian tubuh,” tutupnya.(Rsk)

(5)

Minta Dinikahi, Turmiyati

Diceburkan Ke Terowongan

Irigasi Hidup-Hidup

KEBUMEN, FP – Sadis, begitu ungkapan yang pas atas apa yang diperbuat oleh Tersangka SUTOMO alias TOMO (41) kepada korban TURMIYATI (42). Ternyata korban diceburkan kedalam terowongan irigasi induk Wadaslintang hidup-hidup. Derasnya suara aliran saluran irigasi menyamarkan teriakan minta tolong korban.

Hal itu terungkap saat pelaksanaan rekontruksi kasus pembunuhan yang terjadi awal Januari 2016 lalu. Rekontruksi yang berlangsung pada hari ini Selasa (6/12) di saluran terowongan saluran irigasi induk Wadaslintang Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen dipimpin oleh Kanit III Iptu Mardi, SH, MH dan Kanit II Iptu Sugiharto, SH. Ada delapan adegan rekontruksi yang diperagakan oleh Tersangka SUTOMO alias TOMO dihadapan Penyidik dan Penasihat Hukumnya.

Adegan rekontruksi diawali saat Pelaku dan Korban datang ke tempat tersebut dengan mengendaraai sepeda motor, selanjutnya keduanya duduk ditepi pagar saluran irigasi. Diperagakan saat korban, yang diperagakan oleh Bripda Yulza Rifkiana, duduk berhadap-hadapan dengan Tersangka, mengobrol tentang kelanjutan hubungan mereka. Menurut Tersangka, korban minta untuk segera dinikahi namun pelaku menolaknya.

(6)

Akhirny a terjadilah cek cok mulut dan berakhir dengan memuncaknya emosi pelaku. Dalam adegan selanjutnya terlihat jelas saat Tersangka Sutomo mendorong tubuh Korban Sumiyati, yang diganti menggunakan boneka, kedalam saluran irigasi dan hanyut ke dalam terowongan air. Mayat korban yang hanyut terbawa arus kemudian ditemukan tersangkut di saluran irigasi kecil pada jarak kurang lebih 1 kilometer dari Tempat Kejadian Perkara oleh pencari ikan.

Kepala Kepolisian Resort Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi menjelaskan bahwa rekontruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan perkara. “Kepada Tersangka, Penyidik Sat Rekrim Polres Kebumen menerapkan pasal Pasal 338 KUHP tentang dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dengan ancaman hukuman pidana lima belas tahun penjara” jelas AKP Wasidi.

Seperti diketahui, Sutomo warga Desa Bojongsari, Alian, Kebumen nekad menghabisi Turmiyati (42) warga Desa Bongkot, Kecamatan Purwodadi Purworejo, yang tidak lain kekasihnya itu karena terus didesak untuk menikahi. Karena terpojok dan terus didesak, akhirnya Sutomo mendorong Turmiyati hingga jatuh ke

(7)

irigasi Wadaslintang. Sutomo ditangkap di daerah Bekasi oleh Sat Reskrim Polres Kebumen.

Dua Kali Curi HP Anak ABG di

Gelandang Ke Kantor Polisi

KEBUMEN –FP- Sunguh memprihatinkan anak yang Masih berusia belasan tahun dengan inisial AJ (18) warga Kutowinangun, telah dua kali dipergoki mencuri Hp dengan di Tkp yang berbeda.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi mengatakan bahwa tersangka melakukan aksinya pada tanggal 10 November 2016 ia melakukan pencurian Hp dengan modus masuk lewat pintu rumah bagian depan dengan menggunakan kunci rumah milik pemilk rumah, katanya.. Dan menurut pengakuan tersangka ia mengambil kunci rumah milik korban dari gantungan kunci motor korban pada siang harinya saat motor korban diparkir didepan rumah menggunakan kunci itulah pelaku dapat masuk dengan laluasa ke dalam rumah korban.

Dikatakan Wasidi Awal terungkapnya kasus pencurain Hp di rumah korban Ajasmoro Harmoko (32) saat Ida (istri korban) melihat Hp miliknya sedang dipakai oleh AJ, saat itu juga Ida langsung menanyakan, tentang keberadaan HP tersebut, dengan ekspresi muka yang ketakutan AJ mengakui bahwa ia telah mengambil Hp miliknya sementara Hp yang satunya menurut pengakuan tersangka dipakai oleh rekanya bernama Udin.

Untuk mendapat efek jera, kata Kasubbag Humas , akhirnya lkorban dan masyarakat sekitar melaporkan tersangka kepada Polsek Kutowinangun pada tanggal 4 Desember 2016 dengan

(8)

membawa barang bukti 2 Hp merek Cross warna hitam dan Hp merek Politron untuk dilakukan proses hukum.

Dari hasil pengakuan tersangka ternyata dia juga pernah melakukan tindak pidana pencurian yang sama yaitu mencuri Hp di Pasar Koplak Dokar Komplek Pasar Tumenggungan Kebumen dan sampai saat ini masih berstatus wajib lapor di Polsek Kebumen. “Karena pelaku masih dibawah umur dan untuk menjadikan pelajaran dari pihak penyidik menjerat pelaku dengan pasal Tipiring dan akan segera di sidangkan di Pengadilan Negeri Kebumen”, papar Kasubbag Humas lmenandaskan.kk

Kapolres Kebumen AKBP, Alpen, SH., SIK.,M.H sangat menyayangkan dan dan merasa miris melihat perilaku anak-anak yang masih sekolah dan berusia di bawah umur telah melakukan tindak kriminal.

Ka polres Kebumen juga menghimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya ketika berada di rumah. bqwerikan perhatian kepada anak-anaknya. Khususnya, dengan siapa bermain, kemana bermain dan apa saja yang di bawa pulang pungkasnya.(Rsk)

Pura-pura

Sakit

Perut,

Penjual Bakpao Keliling Kuras

Rumah Kontrakan

PURWOREJO, FP – KD alias Daryanto bin Kasirin (28) warga RT 03 RW 06 Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang tidak berkutik saat ditangkap anggota Sat Reskrim Polres Purworejo.

(9)

KD yang keseharianya berprofesi sebagai penjual bakpao keliling itu ditangkap lantaran nekad mencuri uang Rp 130 juta milik Injaman (54) warga RT 01 RW 01 Kampung Brengkelan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo yang berdomisili di RT 02 RW 04 kampung Mranti, Kelurahan Mranti dan Ngadimin (27) warga RT 02 RW 04 dukuh Patuk, Desa Brengkolkulon, Kecamatan Ambal, Kebumen.

Selain uang, KD juga mengambil HP Nokia, sepeda motor Yamaha Vixion nopol AA 5121 J warna biru beserta STNK, BPKB, satu helm merek INK warna hitam, HP Andromax, satu jam tangan merek Quartz, dan sepatu warna coklat.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, tersangka dan kedua korban baru kenal sekitar satu minggu. Korban mempunyai usaha dagang ayam potong dan pakaian batik di Pasar Suronegaran sementara tersangka berjualan kue bakpao keliling menggunakan gerobag.

Kejadian bermula saat tersangka membawa gerobag jualan kue bakpao datang ke rumah kontrakan korban di Kelurahan Mranti, Jumat (25/11) sekitar pukul 11.00 WIB. “Waktu itu tersangka mengaku mau numpang istirahat karena perutnya sakit dan diijinkan oleh korban, “kata AKP kholid Mawardi, SH, Selasa (6/12).

Sekitar pukul 12.00 WIB korban mengajak tersangka sholat Jumat tapi tersangka tidak mau dengan alasan perutnya masih sakit dan ingin istirahat saja. Karena tidak mau, korban kemudian pergi sholat Jumat dan meninggalkan tersangka sendirian dirumah kontrakan.

Begitu korban pergi, tersangka langsung mengambil barang-barang milik korban. Diantaranya tas punggung yang berada di almari dan didalamnya terdapat uang tunai dan HP milik Injaman. Tersangka juga mengambil HP Andromax dan jam tangan milik Ngadimin.

(10)

T i d a k itu saja, tersangka juga memakai selatu dan helm INK kemudian pergi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion milik Ngadimin. “Setelah berhasil menguras barang-barang milik korban selanjutnya tersangka pulang ke Pemalang, “ucap AKP Kholid Mawardi.

Sekitar pukul 12.30 WIB, lanjut AKP Kholid Mawardi, korban pulang dan mendapati tersangka sudah tidak ada namun gerobak bakpao masih berada di samping rumah. Korban kemudian masuk ke dalam rumah dan mendapati sepeda motor Yamaha Vixion serta barang-barang lainnya sudah raib. Sadar sudah menjadi korban pencurian kemudian keduanya melaporkan kejadian itu ke Polsek Purworejo.

Mendapat laporan adanya pencurian di rumah kontrakan korban, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan dan berhasil diketahui identitas serta alamat tersangka. Berdasarkan identitas tersebut akhirnya Sat Reskrim Polres Purworejo Selasa (29/11) berhasil menangkap tersangka di wilayah Tegal dan menyita sepeda motor Honda Beat yang dibeli tersangka menggunakan uang hasil curian. “Tersangka dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Purworejo, “kata Kasat

(11)

Reskrim.

Menurut kasat Reskrim, dari hasil pemeriksaan tersangka mengaku hanya mengambil uang tunai sejmlah Rp 40 juta yang dibungkus kantong plastik hitam yang berada didalam tas punggung beserta HP. Tersangka tidak mengetahui sejumlah uang tunai lainya yang berada didalam tas punggung tersebut.

“Dari pengakuan tersangka, tas punggung dan HP Andromax dibuang di sungai Comal, Pemalang. Sedang helm INK dan sepatu ditinggalkan di sekitar lapangan Comal, Pemalang. Uang hasil curian sejumlah Rp 40 juta digunakan untuk membeli sepeda motor Honda Beat, keperluan sehari-hari, dan untuk bersenang-senang hingga tersisa Rp 9 juta, ” paparnya.

Dikatakan, terhadap tersangka akan disangkakan melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 KUHP Subsider 362 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Barang bukti yang berhasil disita, uang tunai Rp 9 juta, 1 HP nokia warna merah, 1 jam tangan merek Quartz warna hitam, sepeda motor Yamaha Vixion nopol AA 5121 J, dan Honda Beat nopol G 4028 YW.

Ditinggal

Pulang,

Gear

Ekskavator Hilang Diembat

Kawanan Pencuri

KEBUMEN, FP – Ditinggal pulang oleh penjaganya, dua pasang final gear ekskavator milik Hari Murti Sugiharto (46) warga Sendang Lanang Paduroso raib digondol kawanan pencuri, Minggu (4/12) pagi.

(12)

Kapolsek Paduroso, Ipda Sugianto, SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, dan kini masih dalam penyelidikan, “kata Ipda Sugianto, SH Minggu (4/12).

Diungkapkan, bermula saat Muarif (26) orang yang dipasrahi menjaga alat berat untuk menambang batu di kawasan tambang batu Sendang Dalempaduroso datang ke lokasi tambang untuk mengecek alat tersebut. Namun saat tiba dilokasi Muarif melihat alat berat itu sudah berantakan. “Banyak sekrup berceceran dan sepasang final gear ekskavator kanan dan kiri sudah hilang,” kata Ipda Sugianto, SH.

Final Gear yang diambil kawanan pencuri

Dijelaskan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, diperkirakan pelaku lebih dari lima orang, sebab barang yang diambil beratnya sekitar 1,5 kwintal. Selain itu, pelaku juga kawanan pencuri profesional.

Menurutnya, sampai saat ini Polsek Paduroso dan Sat Reskrim Polres Kebumen terus menyelidiki kasus pencurian tersebut. “Kami masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap siapa siapa pelakunya, “tandas Ipda Sugianto.

(13)

Akibat kejadian itu, Hari Murti Sugiharto menderita kerugian sekitar Rp 40 juta.

Ditinggal Kesawah, Rumah

Dibobol Maling

PURWOREJO, FP – Aksi pencurian kembali terjadi. Kali ini menimpa Aminah (66) warga RT 03 RW 01 Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo. Akibat kejadian itu Aminah menderita kerugian sekitar Rp 11 juta.

Menurut Kepala Desa Majir, Budi Sunaryo, kejadian berawal ketika korban sekitar pukul 07.00. WIB berangkat matun di sawah kidul. “Seperti biasanya, sebelum berangkat pintu dapur belakang di kunci grendel, demikian juga pintu tengah yang mau masuk rumah utama.

korban keluar lewat pintu depan setelah itu di kunci seperti biasa,”kata Budi Sunaryo, Jumat (2/12).

Sekitar pukul 10.30. WIB korban pulang lewat pintu depan, setelah masuk rumah korban kaget pintu tengah yg tadinya di kunci terbuka. Selanjutnya korban masuk kamar dan alangkah kagetnya karena kamar dalam keadaan acak acakaan dan kasur berantakan.

Menurut Budi Sunaryo, dirinya datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari Darman. “Saya langsung cek lokasi dan mekihat korban duduk lemes, ” ucap Budi Sunaryo.

Dikatakan, berdasarkan pengakuan korban, surat-surar tabungan untuk naik haji, STNK, KTP masih utuh hanya uang tunai hilang Rp 11 juta. “Kejadian sudah kita laporkan ke polisi dan kini

(14)

masih ditangani Polsek Kutoarjo, “kata Budi Sunaryo.

Operasi Zebra Berakhir, 2.952

Tilang Selama Operasi Zebra

Candi 2016 Polres Kebumen

KEBUMEN, FP – Operasi Zebra Candi 2016 yang digelar serentak dari Sabang sampai Merauke mulai tanggal 16 November hingga 29 November resmi ditutup. Di Kebumen sendiri operasi tersebut berhasil menjaring dan menindak hampir 3000 pelanggar baik pengendara bermotor maupun mobil.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., MH melalui Kasat Lantas Polres Kebumen, AKP Aditya Mulia Ramdani, SIK mengatakan, selama Operasi Zebra Candi 2016 yang mengambil tema Saber Lanting, mencatat ada 2.952 pelanggar yang terjaring dalam operasi tersebut.

“Pelanggar yang kami tindak kebanyakan adalah pengendara sepeda motor sebanyak 2.509, selebihnya pelanggar dengan menggunakan kendaran mobil berjumlah 443 ,” papar Kasat Lantas Polres Kebumen, Rabu (30/11)

Lanjut Kasat lantas, pelanggaran yang berbuah surat tilang, rata-rata dilakukan pengendara bermotor dengan tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK atau kelengkapan kendaraan.

“Pelanggaran lain yang bagi pengendara bermotor yaitu melanggar rambu atau marka jalan, menerobos lampu merah dan melawan arus. Sedangkan untuk kendaraan roda empat kebanyakan karena tidak menggunakan sabuk keselamatan,” ujarnya.

(15)

maupun roda empat agar senantiasa menjaga kesadaran tertib berlalu lintas serta selalu mengutamakan keselamatan.

“Meski operasi zebra sudah selesai kami harap para pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat tetap menjaga ketertiban dan selalu mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas,” tutup Kasat Lantas.

Pelajar SMP Dicekoki Miras

Sampai Tidak Sadarkan Diri

KEBUMEN, FP – Entah apa yang ada di benak MK (17) dan pacarnya (S) tanpa alasan jelas tiba-tiba mereka memaksa KL (13 ) minum miras di pinggir Sungai Irigasi Kutowinangun, Rabu (30/11). Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi membenarkan ada kejadian itu, menurut keterangan korban pada hari Sabtu (20/11) sekitar pukul 19.00 WIB korban yang masih pelajar SMP diajak oleh MS, pelajar SMK teman perempuan yang masih tetangga korban.

Keduanya pergi menggunakan sepeda motor ke tempat wisata alam Jembangan. Sampai di lokasi, korban diajak untuk berfoto-foto. Setelah berfoto ria, korban diajak pergi dengan tujuan tidak diketahui oleh korban. Ketika sampai Poncowarno korban minta diantar pulang, namun MS malah mempercepat laju kendaraannya. Sampai akhirnya korban bersama MS tiba dipinggir sungai irigasi Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun. Ditempat tersebut sudah ada yang menunggu dua orang laki laki, yakni S (17) pelajar SMK, pacar MS dan D (17) teman S.

(16)

namun tidak ada jawaban, justru MS menawarkan miras. Korban pada saat itu sudah menolak dan berontak namun S dan D memegang tangan korban kebelakang dan tangan kanan S megang sebuah botol miras yang dicium-ciumi ke hidung korban, setelah korban makin kuat membrontak justru MS memegang mulut korban sembari membuka mulut korban dan pada saat bersamaan S menuangkan miras kemulut korban sampai tertelan oleh korban. Setelah korban merasa pusing dan tidak sadarkan diri, kemudian korban diantar pulang oleh MS hingga di depan rumah korban. Sampai dalam rumah langsung pingsan dan di tolong sama Sumiyati, bude korban.

“Kedua orang tua korban bekerja merantau di jakarta, dan selama ini korban diasuh sama Budenya. Keesokan harinya korban baru menceritakan apa yg dialaminya semalam”, ucap Kasubbag Humas.

“Perkara ini diselesaikan oleh Polsek Kutowinangun secara muasyawarah dan membuat surat pernyataan mengingat para pelaku masih dibawah umur dan masih bersekolah”, tutur Kasubbag Humas Polres Kebumen.

Referensi

Dokumen terkait