• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN

7.1 Proses Pencitraan

Citra merupakan kesan terhadap suatu obyek yang terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Pada penelitian ini citra merupakan kesan warga Desa Bantarjati, khususnya perangkat desa dari LPM, BPD, kepala dusun, RW, dan RT terhadap pelaksanaan program CSR PT Indocement setelah melalui beberapa proses pembentukan citra. Proses pencitraan menurut Hawkins, et. all memilki beberapa tahapan yaitu obyek perhatian, pengertian, dan terakhir penerimaan, yang selanjutnya akan membentuk citra. Berikut akan dijelaskan tingkat pengetian, perhatian dan pengertian masyarakat Desa Bantarjati terhadap program CSR PT Indocement yang diambil dari data kuantitatif melalui kuesioner yang telah disebarkan serta didukung dengan data kualitatif.

Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Proses Pencitraan terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011

No. Proses Pencitraan (skor) Jumlah

N %

1. Baik (46-53) 10 33,33%

2. Kurang Baik (38-45) 19 63,33%

3. Buruk (30-37) 1 3,33%

Jumlah 30 100

Proses pencitraan pada penelitian ini dilihat dari proses pemaknaan program pada responden yang diawali dari adanya perhatian individu, dilanjutkan dengan pengertian terhadap program, dan pemahaman pada program. Proses pencitraan pada diri responden dapat diketahui melalui proses wawancara menggunakan kuesioner. Selanjutnya dilakukan pengkodean data dan diolah menggunakan total skor yang dapat dilihat pada Tabel 16.

(2)

Berdasarkan Tabel 16, responden yang mencapai proses pencitraan baik sebanyak 33,33 persen. Kategori proses pencitraan baik, jika jumlah total skor dari tiap tahap pencitraan sebanyak 46 hingga 53. Kemudian responden yang mencapai proses pencitraan pada ketegori kurang baik sebanyak 63,33 persen. Responden yang proses pencitraan buruk hanya 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa proses pencitraan yang dirasakan oleh Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati sudah cukup baik. Akan tetapi, proses pencitraan yang dicapai oleh responden mayoritas hanya mencapai kategori kurang baik, sedangkan untuk kategori responden dengan proses pencitraan baik hanya 10 orang. Menurut beberapa responden, perangkat desa tidak sepenuhnya mengetahui maksud dan tujuan terselenggaranya program secara jelas. Selain itu, masyarakat pada umumnya tidak mengenal program CSR yang diselenggarakan oleh Indocement, karena kurangnya informasi. Sehingga program Indocement yang terlaksana berdasakan lima pilar pembangunan kurang dikenal. Data mengenai jumlah responden berdasarkan tahapan pencitraan, dapat dilihat pada Tabel berikut.

7.1.1. Tingkat Perhatian Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati

Tingkat Perhatian adalah sejauhmana perangkat Desa (responden) menyadari adanya implementasi program CSR. Tingkat Perhatian perangkat Desa Bantarjati dapat dilihat dari perhatian perangkat desa terhadap PRogram CSR PT Indocement. Data tersebut diambil dari hasil kuesioner yang dijawab oleh responden melalui wawancara langsung. Kuesioner diolah menggunakan teknik skoring yang dapat dilihat pada Tabel 17.

Berdasarkan Tabel 17, didapat terlihat bahwa responden yang memiliki rentang nilai 17 hingga 20 dari total skor ini berjumlah 15 orang (50%) dari total responden sebanyak 30 orang. Responden yang memiliki total skor pada interval 17 hingga 20 dikategorikan memililiki tingkat perhatian terhadap program tinggi. Selanjutnya, jumlah responden yang termasuk pada rentang total skor 13 hingga 16 sebanyak 14 orang (46%), responden ini termasuk dalam kategori responden yang memilki tingkat perhatian pada program sedang. Terakhir, responden yang memiliki skor total paling rendah yaitu memiliki total skor di bawah 13 sebanyak 1 orang, responden ini dikategorikan pada tingkat perhatian rendah.

(3)

Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Perhatian terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011

No. Tingkat Perhatian (skor) Jumlah

N %

1. Tinggi (17-20) 15 50

2. Sedang (13-16) 14 46,67

3. Rendah (9-12) 1 3.33

Jumlah 30 100

Sebagian besar perangkat desa di Desa Bantarjati memiliki perhatian yang baik terhadap program CSR PT Indocement, jumlah responden yang mayoritas memiliki tingkat perhatian tinggi menjadi indikator bahwa program CSR PT Indocement mampu menarik perhatian warga Desa Bantarjati. Tingginya tingkat perhatian responden terhadap program CSR PT Indocement, dikarenakan perusahaan telah menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar telah dilaksanakan sejak awal PT Indocement berdiri. Hal tersebut selaras dengan hasil wawancara dengan informan.

“ indocement udah lama ngasih bantuan ke masyarakat, kalo ga salah udah dari mulai indocement ada disini, sekitar tahun 1985. Bantuan yang diberikan Indocement banyak, mulai dari bantuan pembangunan jalan sampe ada bantuan ambulans untuk angkut jenazah buat warga yang ga bisa nyewa ambulans (SHM.51 tahun)”

Perhatian masyarakat Desa Bantarjati terhadap program-program yang diberikan oleh PT Indocement sejak awal pelaksanaan program bantuan yang belum di maknai sebagai bentuk CSR. Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan dilaksanakan sejak awal berdiri di kawasan Citeureup sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sehingga perhatian warga masyarakat disekitar perusahaan khususnya Desa Bantarjati tinggi, karena program selalu dilaksanakan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun.

(4)

7.1.2 Tingkat Pengertian Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati

Tingkat Pengertian adalah sejauhmana responden memahami implementasi program CSR PT Indocement. Kuesioner diolah menggunakan teknik skoring, data hasil skoring dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pengertian terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati tahun 2011

No. Tingkat Pengertian (skor) Jumlah

N %

1. Tinggi (18-15) 10 33.33

2. Sedang (14-11) 17 56.67

3. Rendah (≤10) 3 10

Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 18, terdapat 10 responden (33%) dari 30 orang responden yang memiliki total skor 15 hingga 18, yang termasuk pada kategori tinggi. Menyusul responden yang memililiki total skor pada rentang nilai 11 hingga 14 untuk indikator tingkat pengertian terhadap program CSR sebanyak 17 orang atau 56 persen dari total responden 30 orang. Selanjutnya, responden yang memilki total skor kurang dari 10, sebanyak 3 orang (10%) dari total responden. Kesimpulan dari data tersebut, bahwa aparat desa di Desa Bantarjati mayoritas memiliki tingkat pengertian pada ketegori sedang.

Responden yang termasuk kategori rendah pada tingkat pengertian lebih banyak dibandingkan pada tahap perhatian. Hal ini dikarenakan mayoritas responden tidak mengetahui tujuan utama dari adanya program CSR yang betujuan untu memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan. Masyarakat desa hanya memaknai seluruh kegiatan CSR sebagai bentuk kewajiban perusahaan untuk membantu kemajuan masyarakat. Dengan demikian, program CSR yang telah dirancang berdasarkan lima pilar tidak dipahami dengan tepat oleh masyarakat desa binaan.

(5)

7.1.3 Tingkat Penerimaan Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati

Tingkat Penerimaan Aparat Desa Bantarjati dapat dilihat dari penerimaan aparat desa terhadap program CSR PT Indocement. Kuesioner diolah menggunakan teknik skoring yang dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Penerimaan terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011

No. Tingkat Penerimaan

Jumlah N % 1. Tinggi (15-18) 14 46,67 2. Sedang (11-14) 15 50 3. Rendah (≤10) 1 3,33 Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 19, terlihat bahwa mayoritas responden kategori sedang, sebanyak 50 persen responden dari total responden 30 orang pada tingkat penerimaan program CSR. Menyusul responden yang memilki total skor nilai 15 hingga 18, sebanyak 14 orang (46%) responden. Terakhir, dari Tabel 21 terlihat bahwa responden yang memililki total skor kurang dari 11, hanya 1 orang responden. Pada PRoses penerimaan responden terhadap program CSR PT Indocement dapat dikatakan cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh banyakanya jumlah responden yang memiliki tingkat penerimaan sedang hingga tinggi sebanyak 96 persen dari total responden sebanyak 30 orang.

Tingkat penerimaan responden pada program CSR cukup tinggi, dibandingkan pada tahap pengertian. Menurut beberapa responden, mereka menerima apapun yang dilaksanakan perusahaan karena bermanfaat bagi kemajuan desa. Sehingga, dapat disimpulkan masyarakat tidak akan melakukan penolakan dengan apa yang dilaksanakan oleh perusahaan, karena samapi saat ini mereka membutuhkan bantuan bagi kemajuan desa, baik kemajuan sumberdaya manusia dan juga peningkatan kehidupan sosial masyarakat.

Proses pencitraan pada diri perangkat desa di Desa Bantarjati mayoritas kurang baik. Seperti yang telah dijabarkan pada Tabel-Tabel sebelumnya, bahwa

(6)

masyarakat mengetahui adanya pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan oleh Indocement bagi seluruh desa disekitar wilayah operasi perusahaan. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui secara mendalam tujuan dari adanya pelaksanaan CSR tesebut. Masyarakat hanya menerima program CSR sebagai bentuk bantuan perusahaan, bukan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu memberdayakan masyarakat desa binaan. Walaupun demikian, hanya sebagian kecil responden yang memaknai PRogram CSR PT Indocement buruk. Buruknya proses pencitraan responden karena responden sebagai perangkat desa jarang menghadiri kegiatan CSR PT Indocement, misalnya seperti pertemuan Bilikom setiap tiga bulan sekali.

7.2 Citra Perusahaan

Citra perusahaan adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas suatu produk dan pelayananya. Citra tersebut terbentuk oleh banyak hal, yang mana salah satunya adalah kesediaan perusahaan untuk ikut berperan dalam tanggung jawab sosial. Penelitian ini mendefinisikan citra perusahaan adalah sejauhmana sasaran PRogram memandangan perusahaan dan mengkategorikan citra perusahaan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkat citra perusahaan tersebut dibagi berdasarkan total skor yang didapatkan dari hasil wawancara menggunakan kuesioner yang di kode dari jawaban responden. Data jumlah dan persentase responden menurut tingkat citra perusahaan dapat dilihat pada Tabel 22.

Berdasarkan data pada Tabel 22, didapat hasil yaitu hasil responden yang tingkat citra perusahaan tinggi sebanyak 19 orang atau 63,33% dari 30 responden. Menyusul responden yang tingkat citra dengan tingkat sedang sebanyak 11 orang atau 36,67% dari total responden. Terakhir tidak ada responden yang memiliki skor tingkat citra perusahaan rendah atau memiliki skor di kurang dari 20.

(7)

Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Citra Perusahaan, di Desa Bantarjati Tahun 2011

No. Tingkat Citra Perusahaan Jumlah

N %

1. Tinggi (31-35) 19 63,33

2. Sedang (26-30) 11 36,67

Jumlah 30 100

Dari Tabel 20 disimpulkan bahwa aparat desa memiliki citra atau pandangan terhadap PT Indocement termasuk positif, dilihat dari data tingkat citra perusahaan yang dimiliki responden, seluruhnya atau sebanyak 30 orang termasuk dalam kategori sedang dan tinggi. Berikut akan ditampilkan pernyataan responden mengenai citra Indocement negatif pada Tabel 21 dan positif pada Tabel 22. Tabel 21. Nama dan Umur Responden Menurut Pernyataan Negatif Responden

terhadap Citra Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011

No. Nama Umur

(tahun)

Pernyataan Negatif

1. ANA 55 “...terlalu banyak umbar janji, jadi teh warga mikirnya mereka pembohong, jadi males saya mah neng kalo ada Bilikom juga...”

2. MMN 41 “Indocement Perusahaan besar yang pelit neng, buat jalanin apa yang dijanjini aja, harus ada perang syaraf.. kalo ga ngotot ga akan ada realisasi..”

3. HSD 35 “...Indocement baik mba, desa ini aja sering banget dikasih bantuan, tapi ko kurang transpaan ya keuanganya, jadi numbuh rasa curiga sama Indocement, jadi mikirnya mereka bohongin desa” 4. ECP 32 “ga ada bedanya, sejak ada Indocement pendapatan

warga sama aja..kayanya mereka juga ga peduli sama pekerjaan warga....”

5. AHP 40 “....perusak lahan pertanian neng, sekarang susah kalo warga mau bertani, gagal panen terus yang ada....”

6. ARS 40 “perusahaan yang baik ngejalanin kegiatan bilik, tapi ko ga sesuai sama kebutuhan masyarakat”

(8)

No. Nama Umur (tahun)

Pernyataan Negatif

7. NDN 50 “...sering mengumbar janji, tapi realisasinya susah, kalo ada juga ga mencukupi”

8. BIO 40 “perusahaan besar yang bermuka dua, ngasih bantuan tuh cuma buat nutupin kesalahan, jadi biar warga ngerasa merak perhatian, padahal mah ngga neng”

9. LDS 37 “...kegiatan Bilik monoton, menurut saya Indocement kurang peduli sama kebutuhan warga,tapi ya alhamdulilah si saya mah ada bantuan dari perusahaan..”

10. HAS 58 “Perusahaan yang peduli dengan desa sekitarnya, tapi ya neng kalo mau ngasih sesuatu teh ngomong sama pelaksanaannya kelamaan, jadi males”

11. MNR 35 “Indocement itu ibarat raksasa yang ngambil kekayaan alam, tapi kurang berusaha ngebalikin kaya dulu”

12. SPH 45 “Perusahaan yang bertanggung jawab dengan lingkungan sekitar, tapi kaya ga sepenuh hati, karena pelaksanaan permohonan lambat”

Tabel 22 menunjukkan reponden yang menyatakan bahwa Indocement memiliki citra yang negatif. Selanjutnya pada Tabel 23 akan di tampilkan pernyataan 18 responden yang menyatakan bahwa Indocement perusahaan yang baik dan dapat diartikan memiliki citra positif.

Tabel 22. Nama dan Umur Responden Menurut Pernyataan Positif Responden Terhadap Citra Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011

No. Nama Umur

(tahun)

Pernyataan Positif

1. JHO 55 “...perusahaan yang punya perhatian lebih sama lingkungan sekitar, dari dulu udah ada neng bantuannya...”

2. IBM 56 “...baik hati dan ramah sama desa binaan,ga punya masalah yang bikin bentrokan dengan wargas ini” 3. NJN 51 “perusahaan besar yang dermawan, terus sekarang

udah punya sistem PRoduksi yang bagus, jadi ga ada polusi debu.. “

4. AA 45 “...punya banyak kegiatan bantuan untuk warga masyarakat sekitar...cukup baiklah”

(9)

No. Nama Umur (tahun)

Pernyataan Positif

5. HSM 48 “punya itikad baik buat ngerangkul masyarakat sekitar, merka juga bantuin sesuia kebutuhan masyarkat”

6. JBA 73 “loba neng bantuan perusahaan didieu, udah dari taun delapan puluh teu pernah berenti”

7. MHS 61 “perhatiannya ada buat masyarakat sekitar, anak saya aja direkrut jadi karyawan neng’

8. MEM 62 “Indocement perusahaan yang baik, peduli sama masyarakatnya..warga saya ada yang di rekrut jadi karyawan, ya cuma dua orang sih...”

9. NSI 58 “Perusahaan raksasa yang dermawan untuk kegitan sosial di desa”

10. KTA 62 “indocement terbuka pada masyarakat, jadi ga ngerasa mereka ga peduli kalo ada di sekitar desa, terus kedekatan dengan perusahaan juga terjalin” 11. EMN 58 “...Raja yang baik, selalu bantu kemajuan desa dan

juga mengembangkan potensi desa..”

12. JYD 47 “Perusahaan raksasa yang peduli lingkungan sekitarnya minim..”

13. NRN 57 “Indocement sudah banyak membantu kemajuan desa, jadi menurut saya dya perusahaan yang dermawan” 14. NPA 43 “kalo saya liat, Indocement perusahaan raksasa yang

masih peduli sama lingkungan sekitarnya dengan adanya bantuan-bantun itu sudah cukup”

15. SHR 51 “...bantuannya udah dari awal berdiri pabrik di Citeureup neng, jadi kalo kata saya mah, ga akan nih desa bisa kaya gini sekarang kalo ga ada bantuan Indocement”

16. KNM 56 “Bisa di bilang Indocement perusahaan yang dermawan”

17. UPT 28 “perusahaan yang peduli dengan lingkungannya, tapi kegiatannya kurang tersosialisasi dengan baik, jadi banyak yang gatau”

18. ENS 42 “Indocement peduli sama masyarakat desa binaan, kegiatanya juga selalu membantu memajukan desa”

(10)

Dari Tabel 21 dan Tabel 22, dapat ditarik kesimpulan bahwa Citra Indocement dimata responden sebenarnya sudah cukup positif, akan tetapi karena pelaksanaan kegiatan CSR yang terkadang tidak sesuai dengan harapan masyarakat menimbulkan kesan buruk. Maka dari itu, citra perusahaan seutuhnya sudah cukup baik, jika tidak dilihat dari sisi pelaksanaan kegiatan Bilik atau CSR perusahaan.

7.3 Analisis Hubungan Antara Proses Pencitraan dengan Citra Perusahaan

Proses pencitraan adalah proses pemaknaan program CSR pada diri responden melalui beberapa tahapan, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Dari hasil kuesioner responden yang mengalami proses pencitraan pada ketegori tinggi sebanyak 10 orang. Reponden yang mengalami proses pencitraan sedang lebih besar dibandingkan tinggi yaitu 19 orang, sedangkan respoden pada kategori rendah hanya 1 orang. Presentase responden menurut kategori rendah, sedang, dan tinggi untuk pengukurn proses pencitraaan pada diri responden, dapat dilihat pada Tabel 19. Pengujian statistik dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan positif antara proses pencitraan dengan citra

perusahaan yang terbentuk

H1 : Ada hubungan positif antara proses pencitraan dengan citra perusahaan

yang terbentuk

Analisis Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan apakah semakin positif PRoses pencitraan maka akan meningkatkan citra perusahaan pada diri responden. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hitung sebesar 0,006 > α (0,10) sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima. Hasil uji korelasi menunjukkan signifikasi yang sangat nyata

antara proses pembentukan citra dengan citra perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa proses pencitraan berhubungan postif dengan citra perusahaan pada diri responden.Hasil Tabulasi Silang antara proses pencitraan dengan citra perusahaan dapat dilihat pada Tabel 23.

(11)

Tabel 23. Hubungan proses Pencitraaan program CSR PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk dengan Citra Perusahaan

Proses Pencitraan Citra Perusahaan Total Sedang (%) Tinggi (%)

Buruk 50 50 100

Sedang 44,4 55,6 100

Baik 10 90 100

Berdasarkan Tabel 23, responden yang mengalami proses pencitraan penuh cenderung akan menilai postif citra perusahaan atau citra PT Indocement. Responden yang mengalami proses pencitraan rendah cenderung sama dalam mencitrakan perusahaan baik sedang maupun tinggi. Selanjutnya, responden yang mengalami proses pencitraan sedang cenderung memandang citra perusahaan tinggi lebih besar dibanding sedang. Berdasarkan hal tersebut, responden yang mengalami proses pencitraan mengenai program CSR pada diri individu tinggi akan memiliki pendangan bahwa citra perusahaan tinggi jauh lebih besar dibanding responden yang memandang sedang. Oleh karenanya, pada penelitian ini, mayoritas responden mengalami proses pencitraan tinggi dan berpengaruh pada pandangan mengenai citra perusahaan yang positif.

Gambar

Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Citra Perusahaan,        di Desa Bantarjati Tahun 2011
Tabel 22. Nama dan Umur Responden Menurut Pernyataan Positif Responden       Terhadap Citra Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011
Tabel 23. Hubungan proses Pencitraaan program CSR PT Indocement Tunggal       Prakasa, Tbk dengan Citra Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1.) Hasil visualisasi terhadap seluruh benda uji, ternyata kondisi yang

Wilayah topografi terendah pada umumnya di bagian selatan yang merupakan daerah pesisir dengan ketinggian antara 6 – 12 m dpl, yang meliputi dari wilayah Cilacap Timur

modernisasi teknologi intelijen. Meningkatkan kapasitas dan keserasian lembaga penyusun kebijakan pertahanan.. Kegiatan Prioritas Pembangunan Pertahanan Negara. 1)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kegiatan menggambar dengan menggunakan metode mind mapping tidak hanya mampu mengembangkan kreativitas, tetapi

Oleh karena itu dalam pembinaan untuk peningkatan minat dan gemar membaca telah direncanakan segala sesuatu yang menyangkut program kegiatan penumbuhan dan peningkatan

Dilihat dari data analisis aktivitas guru dan siswa pada siklus I pada pertemuan pertama, terdapat beberapa kelemahan yang diantaranya : guru kurang menguasai kelas

keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau untuk orang lain dengan membawa seseorang atau kelompok orang, baik secara

Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi