• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL DAMPED MULTIPLICATIVE TREND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL DAMPED MULTIPLICATIVE TREND"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL DAMPED MULTIPLICATIVE TREND

(Studi Kasus: Peramalan Indeks Saham Syariah Indonesia)

Nuni Hardiyanti Nurdin, Erna Tri Herdiani, M. Saleh AF

Program Studi Statistika Depatemen Matematika FMIPA Unhas

ABSTRAK

Penghalusan Eksponensial adalah suatu tipe metode peramalan bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu dengan cara eksponensial sehingga data paling akhir memunyai bobot lebih besar. Dalam penelitian ini digunakan metode pengalusan eksponensial

Multiplicative Trend dan Damped Multiplicative Trend untuk digunakan meramalkan data

Indeks Saham Syariah Indonesia. Dengan membandingkan kedua metode tersebut digunakan

Mean Absolut Percentage Error (MAPE). Hasil yang diperoleh adalah peramalan terbaik

penghalusan eksponensial dengan model Damped Multiplicative Trend karena memiliki nilai MAPE lebih kecil.

Kata Kunci: Penghalusan Eksponensial, Damped Multiplicative Trend, Mean Absolut

Percentage Error (MAPE).

ABSTARCT

Exponential smoothing is a type of moving average forecasting method that weighs past data in an exponential way so that most recent data has grater weight. In this research use exponential smoothing methods of Multiplicative Trend and Damped Multiplicative Trend to be used to predict Indices of Sharia Stock Indonesia data. By comparing the two methods used Mean Absolute Percentage Error (MAPE). The results obtained are the best exponential smoothing forecasting with Damped Multiplicative Trend model because it has a smaller MAPE value.

Key Word: Exponential smoothing, Damped Multiplicative Trend, Mean Absolut lPercentage

Error (MAPE).

PENDAHULUAN

Peramalan adalah suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramalan, dengan menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam sebuah model, dan menggunakan model tersebut untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang[2].

Model penghalusan eksponensial direkomendasikan sebagai sebuah teknik yang tidak kompleks dan ekonomis dengan hasil ramalan yang cukup baik dalam variasi aplikasi yang luas[6]. Keakuratan dari peramalan penghalusan eksponensial menyebabkan penggunaannya meluas dengan menggunakan aplikasi yang sebagian besar deret membutuhkan prosedur otomatis, seperti pengendalian persedian[10].

Model penghalusan eksponensial terdiri dari beberapa macam, diantaranya penghalusan eksponensial tunggal yang digunakan jika data runtun waktu tidak mengandung unsur trend dan musiman. Holt (1957) memperluas eksponensial tunggal untuk memungkinkan peramalan data yang

mengandung trend yang dikenal dengan model Holt. Metode ini melibatkan dua parameter peramalan.

Meskipun metode Holt cenderung terkenal untuk data yang mengandung trend, fungsi peramalannya telah dikritik karena cenderung digunakan untuk data yang terbatas dan berlebihan dalam peramalannya. Oleh karena pengamatan tersebut, Gardner McKenzi (1985) memperkenalakan parameter “damped” untuk meredam trend tersebut menjadi lebih kecil dalam peramalan data dimasa mendatang yang dikenal dengan model Damped Holt.

Variasi dari model Holt adalah model

Multiplicative Trend yang mengalikan antara

penghalusan eksponensial keseluruhan dan penghalusan trend[10]. Termotivasi oleh perbaikan kinerja peramalan model Damped Holt Gardner dan McKenzi (1985), Taylor (2003) menambahkan paremeter damping ke model Multiplicative Trend untuk meredam ekstrapolasi trend yang lebih

(2)

konservatif yaitu model damped Multiplicative

Trend.

Dengan demikian dalam tugas akhir ini akan dibahas bagaimana kinerja dari model

Multiplicative Trend (Taylor, 2003) dan model damped Multiplicative Trend (Taylor, 2003) untuk

meramalkaan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

TINJAUAN PUSTAKA Peramalan

Peramalan (forecasting) merupakan prediksi nilai-nilai sebuah peubah kepada nilai yang diketahui dari peubah tersebut atau peubah yang berhubungan. Meramal juga dapat didasarkan pada keahlian penilaian, yang pada gilirannya didasarkan pada data historis dan pengalaman[8].

Data Deret Waktu

Data deret waktu adalah suatu jenis data yang dikumpulkan menurut urutan waktu dalam suatu rentang waktu tertentu. Jika waktu dipandang bersifat diskrit (waktu dapat dimodelkan bersifat kontinu), frekuensi pengumpulan selalu sama. Dalam kasus diskrit, frekuensi dapat berupa detik, menit, jam, hari, minggu bulan atau tahun.

Jenis-jenis Pola Data

Langkah penting dalam memilih suatu metode deret waktu yang tepat adalah mempertimbangkan

jenis pola data. Pola data dibedakan menjadi empat, yaitu (Makridakis, 1988) :

1. Pola Horizontal (H) atau Horizontal Data

Pattern

2. Pola Trend (T) atau Trend Data Pattern 3. Pola Musiman (M) atau Seasonal Data Pattern 4. Pola Siklis (S) atau Cyclied Data Pattern

Penghalusan Eksponensial

Penghalusan eksponensial merupakan suatu tipe teknik peramalan rata-rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu dengan cara ekspoonensial sehingga data paling akhir mempunyai bobot atau timbangan lebih besar dalam rata-rata bergerak[3].

Metode penghalusan eksponensial merupakan metode prediksi yang cukup baik untuk prediksi jangka panjang dan jangka menengah terutama untuk operasional suatu perusahaan.kelebihan utama dari metode penghalusan eksponensial dapat

dilihat dari kemudahan dalam operasi, dengan kata lain mudah dalam penerapannya[9].

Metode yang termasuk dalam metode penghalusan ekpsonensial adalah[7].

1. Penghalusan eksponensial tunggal:

a. Penghalusan eksponensial tunggal satu parameter.

b. Penghalusan eksponensial tunggal pendekatan aditif.

2. Penghalusan eksponensial ganda:

a. Metode linier satu parameter dari Brown. b. Metode linier dua parameter dari Holt. 3. Penghalusan eksponensial tripel:

a. Metode kuadratik satu parameter dari Holt b. Metode tiga parameter untuk

kecenderungan dan musiman dari Winter 4. Penghalusan eksponensial klasifikasi Pegels.

Penghalusan Eskponensial Tunggal

Rumus untuk penghalusan eksponensial tunggal adalah sebagai berikut :

( ) dengan :

: nilai penghalusan peramalan untuk periode t : parameter penghalusan

: nilai aktual pada periode t

Model Multiplicative Trend

Pertimbangan penting dalam menghadapi metode penghalusan eksponensial yang menyangkut pemisahan aspek trend dan musiman adalah apakah modelnya bersifat aditif (linear) atau multiplikatif (nonlinear). Pegels telah menyediakan kerangka kerja yang membaginya kedalam sembilan model[7].

Pegels (1969) mengemukakan bahwa metode alternatif untuk menangani data yang mengandung trend adalah dengan penghalusan eksponensial metode multiplicative trend. Pada metode ini dilakukan perkiraan trend dengan meratakan perbandingan berurutan nilai pemulusan dengan persamaan sebagai berikut[10]:

( )( ) ( ) ( ) . dengan : : penghalusan eksponensial : perkiraan trend

: ramalan pada periode m untuk masa depan

: nilai aktual pada periode t : parameter penghalusan

(3)

Selesai Pemilihan Model Terbaik

Kesimpulan Melakukan peramalan

Damped Multiplicative Trend Multiplicative Trend

Membuat Plot Data

DATA TERDAPAT TREND

Menentukan 𝛼 𝛾 𝜑 YA

TIDAK Mulai

Data

: perkiraan penghalusan sebelumnya : perkiraan trend sebelumnya

: periode ramalan untuk masa depan

Nilai disebut penghalusan konstan dalam model penghalusan eksponensial ganda, nilai bias ditentukan secara bebas, artinya tidak ada suatu cara yang pasti untuk mendapatkan nilai tersebut. Pemilihan nilai dapat dilakukan dengan cara trial and error, akan tetapi untuk mencari nilai yang optimal dapat dilakukan dengan bantuan software[5]. Model ini lebih cocok bila digunakan pada data time series yang memerlihatkan pola trend tetapi tidak mengandung unsur musiman.

Model Damped Multiplicative Trend

Pegels (1969) mengemukakan bahwa metode mulitiplicative trend akan lebih baik dibandingkan dengan metode Holt additive trend, karena multiplicative trend “tampak lebih mungkin terjadi pada aplikasi kehidupan nyata”.

Termotivasi oleh perbaikan kinerja peramalan yang dilakukan oleh Gardner dan McKenzie 1985 pada metode Holt additive Taylor (2003) menambahkan parameter damped pada metode multiplicative trend untuk meredam ekstrapolasi trend sehingga persamaannya menjadi :

( )( )

( ) ( )

Penentuan Nilai Awal

Dalam penghalusan eksponensial, nilai awal sangat dibutuhkan, karena peramalan belum tersedia, artinya nilai ramalan belum tersedia.

Menurut Hyndman rumus metode penghalusan eksponensial penghalusan eksponensial

Multiplicative Trend dan Damped Multiplicative Trend adalah :

(2.20)

Pemilihan Model Terbaik

Nilai hasil peramalan akan selalu berbeda denga data actual. Perbedaan antara nilai peramalan dengan data aktual disebut kesalahan peramalan. Meskipun suatu jumlah kesalahahn tidak dapat

dihindari, namun tujuan peramalan adalah agal meminimalisir kesalahan.

Model yang memiliki nilai kesalahan hasil peramalan tekecil yang akan dianggap sebagai model yang cocok, dimana dalam penelitian ini digunakan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE).

Adapun persamaan untuk menghitung MAPE adalah :

| | dengan :

: kesalahan persentase : data aktual pada t

: jumlah data

Indeks Saham Syariah Indonesia

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham yang menceriminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indoneia (BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).

Indeks ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 dan konstituen ISSI direview setiap 6 bulan sekali yaitu Mei dan November serta dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Namun demikian, tidak seperti indeks-indeks lain di BEI yang perubahannya konstituennya dilakukan secara terjadwal setiap enam bulan sekali, konstituen ISSI dapat dilakukan penyesuaian setiap saat apabila ada saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari DES.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN Model Damped Multiplicative Trend

Model umum proses trend eksponesial (non linier) :

Takiran dari adalah ̃ ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ( ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) )

Dengan memplot data terlihat bahwa Indeks Saham Syariah Indonesia cenderung mengalami kenaikan setiap harinya yang artinya memiliki pola data trend.

Dari plot ACF data terlihat bahwa nilai

Autocorrelation Function (ACF) yang signifikan

pada lag-lag awal kemudian mengecil bertahap kemudian berangsusr-angsur turun mendekati nol.

Data dianggap mengandung unsur trend, yaitu jika mengalami kenaikan atau penurunan seiring bertambahnya periode waktu. Pada data yang mengandung trend akan memiliki nilai Autocorrelation Function (ACF) yang signifikan pada lag-lag awal kemudian mengecil secara bertahap kemudian berangsur-angsur turun mendekati nol.

Pemilihan Model Terbaik

Metode ini melakukan perhitungan perbedaan antara data asli dan data hasil peramalan. Perbedaan tersebut di absolutkan, kemudian dihitung ke dalam bentuk persentase terhadap data asli lalu dihitung nilai rata-ratanya, maka diperoleh

∑ | ̂ | | ̂ | | ̂ |

Dari persamaan diperoleh nilai MAPE :

Tabel 4.1 Perbandingan Nilai MAPE

Model MAPE

Multiplicative Trend 0.019131

Damped Multiplicative Trend 0.004710

Hasil Peramalan

Dari nilai Mean Absolute Percentage Error yang diperoleh terlihat bahwa model Damped

Multiplicative Trend memiliki error yang lebih

kecil dibandingkan dengan model Multiplicative

Trend untuk data Indeks Harga Saham Syariah

yang diperoleh yaitu :

Gambar 4.3. Plot Data Aktual, model

Multiplicative Trend dan

Damped Multiplicative Trend

PENUTUP

1. Taksiran model damped multiplicative trend yang diperoleh adalah

̃ ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ( ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ̃ ( ) ) dengan ̃ ( ) ̃ ( ) ( ̃ ( ) ) ̃ ( ) ̃ ( ) ( ) ( ̃ ( ) )

2. Dari nilai MAPE yang diperoleh terlihat bahwa model Damped Multiplicative Trend memiliki eror yang lebih kecil dibandingkan model

Multiplicative Trend sehingga model yang

terbaik adalah model Damped Multiplicative

Trend dalam peramalan data Indeks Saham

Syariah Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aswi dan Sukarna. 2006. Analisis Deret Waktu: Teori dan Aplikasi. Makassar: Andira Publisher

(5)

[2] Gaspersz, Vincent. 2004. Production Planning

and Inventory Control. Jakarta: Gramedia

[3] Handoko, T. Hani. 1984. Dasar-dasar

Manajemen Produksi dan Operasi.

Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada [4] Hyndman, R., Koehler, A.B., Snyder, R.D., &

Grose, S. (2002). A state space framework for automatic forecasting using exponential methods, International Journal of Forcasting, 18, 439-454.

[5] Hyndman, R., Koehler, A.B., J. Keith Ord & R. D. Snyder. 2008. Forecasting with exponential smoothing: The state space approach. Springer Series in Statistics. Springer-Verlag Berlin Heidelberg Berlin

[6] Lai, K.K., L.Yu, S. Y. Wang & W. Huang. 2006. Hybridizing Exponential Smoothing and

Neural Network For Financial Time Series Prediction : V. Alexandro (Ed) Lecture notes in

computer science (LNCS) Series. Springer-Verlag

[7] Makridakis, Spyros. Dkk. 1992. Metode dan

Aplikasi Peramalan. Jilid 1. Edisi Kedua.

(Terjemahan : Untung S, Adriyanto) Jakarta: Erlangga

[8] Makridakis, Spyros. Dkk. 1999. Metode dan

Aplikasi Peramalan. Jakarta: Binarupa Aksara

[9] Nurmaida, A. 2012. Penerapan Metode

Exponential Smoothing Holt-Winter Dalam System Peramalan Curah Hujan. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia

[10] Taylor, James W. 2003. Exponential Smoothing with a Damped Multiplicative Trend, International Journal of Forecasting, 19, 715-725

[11] Varbeg. Dkk. 2011. Kalkulus. Edisi Kesembilan. Jilid 2. (Terjemahan: I Nyoman Susila, Ph.D.) Jakarta: Erlangga

[12] Zainun, N.Y., dan Majid, Z. A. 2003. Low

Cost House Demand Predictor. Universitas

Gambar

Gambar  4.3.  Plot  Data  Aktual,  model  Multiplicative  Trend  dan   Damped Multiplicative Trend

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini adalah suatu metode peramalan menggunakan data deret waktu yang sesuai dengan proyeksi trend dan variasi musiman pada data penjualan terhadap serangkaian data masa lalu

• Apabila data runtut waktu mengandung unsur trend, maka peramalan yang dapat digunakan adalah teknik trend linear, trend kuadratik, trend eksponensial, artau model autoregresif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peubah daya dukung pakan dari lima model trend tidak ada model trend yang sesuai untuk alat pendugaan dan peramalan.. Hal ini

Tujuan penelitian adalah memilih model trend yang sesuai untuk peubah daya dukung limbah pertanian tanaman pangan dan populasi ternak ruminansia dalam melakukan pendugaan

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pendugaan (estimation) dan peramalan (forecasting) berdasarkan data runtun waktu hasil pengamatan dari tahun 1985 sampai 2004 terhadap

Metode yang digunakan dalam memprediksi jumlah penjualan peralatan sekolah kali ini adalah dengan menggunakan metode Trend Moment, peramalan menggunakan data yang sudah ada yaitu

Metode trend moment merupakan salah satu teknik peramalan yang digunakan untuk menampilkan grafik peningkatan atau penurunan nilai trend pendaftar mahasiswa baru

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pendugaan (estimation) dan peramalan (forecasting) berdasarkan data runtun waktu hasil pengamatan dari tahun 1985 sampai 2004 terhadap