• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TINGKAT RUMAH TANGGA MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TINGKAT RUMAH TANGGA MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT TINGKAT RUMAH TANGGA

MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

(Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga di Desa Jebed Selatan, Kecamatan

Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah)

FEBRI DJATMIKO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

ABSTRACT

FEBRI DJATMIKO, The Enhancement Attempts of PHBS Strata on Household Level by Health Promotion Strategy (Case Study: Desa Siaga Development in Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah), lectured by SAHARUDIN as The Chairman of Teaching Assistant Commission and IRAWAN SOEHARTONO as member of Teaching Assistant Commission.

Realizing vision “Healthy Indonesia 2010”, the national development health acquainted has been declared. Accordingly, health promotion attempt was needed to carry out the health development. Attaining clean and healthy way of behaving, National health promotion vision has been declared that was “clean and healthy way of behaving 2010”. Health promotion implementation was sustained by three strategies: community empowerment, situation service and advocating. Particularly, The Health Service has appplied the strategy. However, statistic has shown that in 2006, only 42,85 % of healthy household in Kabupaten Pemalang and 20 % of them in Desa Jebed Selatan. Both were far from target of 65% of healthy household.

The research objective was to evaluate health promotion strategy implementation based on implementation site in Desa Jebed Selatan, to learn identified problem within the evaluation of health promotion strategy implementation based on the implementation site in Desa Jebed Selatan and to assemble participative design of health promotion strategy to interfere the identified problem in the evaluation of health promotion strategy implementation. Therefore, PHBS Strata on household level in Desa Jebed Selatan would have improved.

The research method used qualitative method. The data collecting used indeep interview, archive study and Focus Group Discussion (FGD). The problems were identified with descriptive analysis. The problem priority, the design staregy and the program were used within PRECEDE-PROCEED framework. The program assemble were conducted in FGD forum jointly with the village figures, religious figure, village midwives and health cadets. The program were the participative training program and integrated health education to improve PHBS strata in household level in Desa Jebed Selatan

The result has shown that the problems that arised in the implementation of health promotion strategy are the low level of the awarness and affirmness of the housewives, farmer and farm labor about health; the minimum level of health facility; the lack of creativity and innovation of Puskesmas officers; the lack of care and responsibility of Puskesmas officers, village midwives and health cadet of periodical supervision to villager house; and no monitoring and supervision by Puskesmas officer after training and supervision.

(3)

ABSTRAK

FEBRI DJATMIKO, Upaya Peningkatan Strata PHBS Tingkat Rumah Tangga Melalui Strategi Promosi Kesehatan (Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga di Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah). Dibimbing oleh SAHARUDIN sebagai Ketua Komisi Pembimbing, IRAWAN SOEHARTONO sebagai Anggota Komisi Pembimbing.

Dalam mewujudkan visi “Indonesia Sehat 2010” telah ditetapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Untuk melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan pendekatan Promosi Kesehatan. Untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat ditetapkan visi Nasional Promosi Kesehatan yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010”. Dalam implementasinya Promosi Kesehatan didukung oleh tiga strategi yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi. Secara umum Dinas Kesehatan Kab. Pemalang telah menerapkan strategi tersebut, akan tetapi berdasarkan data yang diperoleh rumah tangga sehat di Kab. Pemalang tahun 2006 hanya 42,85 % dan di Desa Jebed Selatan hanya 20 % kedua capaian tersebut masih jauh dari yang ditargetkan yaitu 65 %.

Tujuan kajian ini untuk mengevaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan di Desa Jebed Selatan, mengkaji masalah yang telah teridentifikasi dalam evaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan di Desa Jebed Selatan serta menyusun rancangan strategi promosi kesehatan secara partisipatif untuk mengintervensi masalah yang telah teridentifikasi dalam evaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan guna meningkatkan strata PHBS tingkat Rumah Tangga di Desa Jebed Selatan.

Hasil kajian menunjukkan bahwa masalah yang muncul pada implementasi strategi promosi kesehatan adalah masih rendahnya tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang kesehatan, masih rendah tingkat pengetahuan dari petani dan buruh tani akan kesehatan, minimnya sarana dan prasarana kesehatan, masih rendahnya kreativitas dan inovasi dari petugas Puskesmas, kurangnya perhatian dan tanggung jawab dari petugas Puskesmas, Bidan Desa dan Kader Kesehatan yang diwujudkan melalui kunjungan rutin ke rumah warga dan tidak adanya pengawasan atau monitoring dari petugas Puskesmas setelah dilakukan penyuluhan atau masalah sosialisasi.

Metode kajian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, studi arsip dan FGD. Permasalahan diidentifikasi dengan analisis deskriptif. Dalam menentukan prioritas masalah dan rancangan strategi dan program digunakan kerangka kerja PRECEDE-PROCEED. Penyusunan program dilaksanakan bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, bidan desa dan kader kesehatan dalam forum FGD. Penyusunan program ditujukan untuk meningkatkan strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan. Program tersebut adalah Program Pelatihan Partisipatif dan Program Pendidikan Kesehatan Terpadu.

(4)

RINGKASAN

FEBRI DJATMIKO, Upaya Peningkatan Strata PHBS Tingkat Rumah Tangga Melalui Strategi Promosi Kesehatan (Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga di Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah). Dibimbing oleh SAHARUDIN dan IRAWAN SOEHARTONO.

Memasuki milenium baru Departemen Kesehatan telah mencanangkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi Paradigma Sehat. Berdasarkan Paradigma Sehat tersebut maka Departemen Kesehatan telah menetapkan visi “Indonesia Sehat 2010”, Untuk melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan pendekatan Promosi Kesehatan. Untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat ditetapkan visi Nasional Promosi Kesehatan yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010”. Jadi dapat dikatakan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah produk dari Promosi Kesehatan. PHBS tingkat rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melaksanakan PHBS.

Dalam implementasinya Promosi Kesehatan didukung oleh tiga strategi yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi. Secara umum Dinas Kesehatan Kab. Pemalang telah menerapkan strategi tersebut, akan tetapi berdasarkan data yang diperoleh rumah tangga sehat di Kab. Pemalang tahun 2006 hanya 42,85 % dan capaian rumah tangga sehat di Desa Jebed Selatan hanya 20 %. Kedua capaian tersebut masih jauh dari yang ditargetkan yaitu 65 %. Berpedoman dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa implementasi program Promosi Kesehatan di Kabupaten Pemalang belum dilaksanakan secara optimal sehingga hasilnya belum bisa mewujudkan PHBS tingkat rumah tangga sebagai cerminan dari rumah tangga sehat. Data dari Puskesmas Jebed bahwa di Desa Jebed Selatan sepanjang tahun 2007, jumlah Ibu Hamil yang meninggal sebanyak tiga orang, jumlah bayi yang meninggal sebanyak 10 orang, jumlah balita yang meninggal dua orang dan jumlah bayi yang lahir mati sebanyak empat orang. Dengan jumlah kematian ibu hamil dan kematian bayi yang tidak sedikit menandakan bahwa masih minimnya pengetahuan masyarakat Desa Jebed Selatan terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Selain itu, di Desa Jebed Selatan dari 64 bayi (0-6 Bulan) yang diberi ASI Eksklusif oleh ibunya hanya tiga bayi atau 4,7 % dan kunjungan ibu hamil ke institusi kesehatan dari 148 ibu hamil hanya 67 ibu hamil yang melakukan kunjungan atau 45,27 % (Profil Puskesmas Jebed, 2006). Berawal dari kurang optimalnya penerapan Strategi Promosi Kesehatan tersebut, Pengkaji merasa sangat perlu untuk mengevaluasi Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan sehingga nantinya dapat melahirkan strategi dan program Promosi Kesehatan yang tepat untuk kondisi masyarakat Desa Jebed Selatan. Tujuan dari kajian ini adalah mengevaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan yang dijalankan di Desa Jebed Selatan dan mengkaji masalah-masalah dalam implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan di Desa Jebed Selatan dan mengkaji kondisi PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan serta menyusun rancangan strategi Promosi Kesehatan yang efektif untuk kondisi Desa

(5)

Jebed Selatan secara partisipatif dalam upaya meningkatkan strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan.

Metode kajian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, studi arsip dan FGD. Permasalahan diidentifikasi dengan analisis deskriptif. Dalam menentukan prioritas masalah dan rancangan strategi dan program digunakan kerangka kerja PRECEDE-PROCEED. Penyusunan program dilaksanakan bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, bidan desa dan kader kesehatan dalam forum FGD.

Hasil kajian menunjukkan bahwa masalah yang muncul pada implementasi strategi promosi kesehatan adalah masih rendahnya tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang kesehatan, masih rendah tingkat pengetahuan dari petani dan buruh tani akan kesehatan, minimnya sarana dan prasarana kesehatan, masih rendahnya kreativitas dan inovasi dari petugas Puskesmas, kurangnya perhatian dan tanggung jawab dari petugas Puskesmas, Bidan Desa dan Kader Kesehatan yang diwujudkan melalui kunjungan rutin ke rumah warga dan tidak adanya pengawasan atau monitoring dari petugas Puskesmas setelah dilakukan penyuluhan atau masalah sosialisasi.

Perencanaan Promosi Kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dalam membuat perencanaan promosi kesehatan, keterlibatan dan peran serta peserta FGD sangat dibutuhkan dengan tujuan supaya menghasilkan program yang dapat mengintervensi masalah kesehatan pada PHBS di tingkat rumah tangga, sesuai kebutuhan masyarakat, efektif dalam biaya (cost effective) dan berkesinambungan (sustainable). Di samping itu, dengan melibatkan peserta FGD maka akan menciptakan rasa memiliki sehingga timbul rasa tanggung jawab dan komitmen. Dalam forum FGD tersebut telah dirumuskan prioritas masalah antara lain Perilaku ibu rumah tangga dan ibu hamil tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Perilaku Tenaga Kesehatan Puskesmas/ Bidan Desa/ Kader Kesehatan yang belum melakukan kunjungan ke rumah sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab, Perlunya ide kreatif/ inovasi dan pengawasan dari petugas Puskesmas serta Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan. Dari prioritas masalah tersebut, kemudian peserta FGD menetapkan sasaran untuk rancangan Program Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut Sasaran Primer adalah Ibu rumah tangga, Sasaran Sekunder adalah Anggota Keluarga (Ayah dan Anak) dan Sasaran Tersier adalah Petugas Kesehatan Puskesmas/ Bidan Desa/ Kader Kesehatan. Selanjutnya peserta FGD merancang tujuan perubahan perilaku dan lingkungan yang ingin dicapai dalam Program Promosi Kesehatan adalah Peningkatan pengetahuan tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Peningkatan Strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan.

Untuk menunjang intervensi prioritas masalah diatas, diusulkan dua Strategi dan Program Promosi Kesehatan, antara lain Strategi Peningkatan Kapasitas SDM dengan Program Pelatihan Partisipatif dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pendidikan Kesehatan Terpadu Berbasis Keluarga.

(6)

UPAYA PENINGKATAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT TINGKAT RUMAH TANGGA

MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

(Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga di Desa Jebed Selatan, Kecamatan

Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah)

FEBRI DJATMIKO

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Profesional pada

Program Studi Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(7)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ”Upaya Peningkatan Strata PHBS Tingkat Rumah Tangga Melalui Strategi Promosi Kesehatan (Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga di Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah)” adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Bogor, Juli 2008

FEBRI DJATMIKO NRP I354060235

(8)
(9)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yag wajar IPB.

Dilarang mengummkan dan memperbanyak sebagaian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya Penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pendidikan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Pengembangan Masyarakat. kajian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional dengan judul Laporan Kajian Pengembangan Masyarakat adalah “Upaya Peningkatan Strata PHBS Tingkat Rumah Tangga Melalui Strategi Promosi Kesehatan (Studi Kasus Pengembangan Desa Siaga Di Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah)”.

Berkenaan dengan penyusunan Kajian Pengembangan Masyarakat tersebut Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Saharudin, MS dan Prof. Dr. H. Irawan Soehartono, M.S.W selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan saran dalam penyusunan kajian ini.

2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS, selaku Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat IPB-STKS dan para Staf Pengajar pada Program Studi Pengembangan Masyarakat IPPB-STKS.

3. Dr. Marjuki, M.Sc. selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia.

4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Kepala BPS Kabupaten Pemalang, Kepala Desa Jebed Selatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Bidan Desa, Kader Kesehatan dan masyarakat Desa Jebed Selatan yang telah memberikan bantuan dan informasi sebagai bahan kajian.

5. Isteri dan anakku tercinta serta orang tuaku yang telah memberikan dukungan moral dan material kepada Penulis.

6. Para pihak yang tidak dapat Kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan kajian ini.

Semoga kajian ini dapat bermanfaat bagi para pihak yang akan meneliti lebih lanjut.

Bogor, Juli 2008

Referensi

Dokumen terkait

Model SECI dipilih sebagai model untuk proses penjanaan pengetahuan bagi pengetahuan tasit iaitu keterampilan belajar, keterampilan berfikir dan keterampilan membuat

Melalui sistem pusat karir yang dibangun dalam bentuk website, STMIK Pontianak dapat membantu dalam menfasilitasi penyediaan informasi lowongan kerja, sementara perusahaan

Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII-A SMP Negeri 1 Kebomas melalui model pembelajaran kooperatif Teams

Sesuai yang dijelaskan oleh Tanuwidjaja (2009, h.41) bahwa salah satu karakteristik orang yang cerdas finansial adalah memiliki tujuan produktif. Tujuan produktif berarti

Serat optik merupakan saluran transmisi berupa sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik  yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan

* Masih banyak produk lain yang dapat Anda pilih (lihat catalog regular Tupperware) * Syarat dan ketentuan berlaku.. Untuk penjelasan detail hubungi Consultant/Distributor terdekat

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh.

Shock merupakan komponen yang digunakan untuk meredam getaran dan goncangan yang berlebih pada jetski ketika kendaraan ini berjalan di darat.Jenis shock yang