• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN

PORSENI BUMN IX 2016

A. PESERTA

Peserta yang mengikuti PORSENI BUMN 2016 terdiri dari Manajer, Atlet/Pemain, termasuk Official Tim sebagai berikut:

1. Pemain (Atlit) adalah para peserta yang akan mengikuti pertandingan olah raga PORSENI BUMN 2016. Syarat sebagai Pemain, sebagai berikut:

a. Merupakan Karyawan Tetap perusahaan BUMN yang mengikuti PORSENI BUMN 2016

b. Melampirkan SK Perusahaan dengan masa kerja minimal 1 tahun

c. Surat Pernyataan keikutsertaan peserta yang ditandatangani oleh SDM/Direksi d. Fotokopi kartu identitas KTP/SIM

2. Official Tim adalah personil yang membantu Manajer dan Atlet/Pemain dalam setiap pertandingan cabang Olahraga dan

3. bertanggung jawab langsung kepada Manajer Tim. Syarat sebagai Official Tim, sebagai berikut:

a. Merupakan Karyawan Tetap perusahaan BUMN yang mengikuti PORSENI BUMN 2016

b. Melampirkan SK Perusahaan dengan masa kerja minimal 1 tahun

c. Surat Pernyataan keikutsertaan peserta yang ditandatangani oleh SDM/Direksi d. Fotokopi kartu identitas KTP/SIM

4. Manajer Tim adalah pimpinan Tim secara keseluruhan dalam setiap hal yang berkaitan dengan pertandingan olahraga PORSENI BUMN 2016. Syarat sebagai Manajer Tim, sebagai berikut:

a. Merupakan Karyawan Tetap perusahaan BUMN yang mengikuti PORSENI BUMN 2016

b. Melampirkan SK Perusahaan dengan masa kerja minimal 1 tahun

c. Surat Pernyataan keikutsertaan peserta yang ditandatangani oleh SDM/Direksi d. Fotokopi kartu identitas KTP/SIM

(2)

B. PENYELENGGARA

Tim penyelenggara PORSENI BUMN 2016 terdiri dari:

1. Panitia Umum adalah jajaran FH BUMN sebagai penanggung jawab resmi kegiatan PORSENI BUMN 2016

Tanggung jawab Panitia Umum adalah untuk memastikan panitia pelaksana

melakukan tugasnya sebagai pelaksana sesuai dengan program yang telah direncanakan

2. Panitia Pelaksana adalah EO yang telah ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan PORSENI BUMN 2016 mulai dari persiapan, pelaksanaan serta pelaporan kegiatan PORSENI BUMN 2016

Tugas dan tanggung jawab Panitia Pelaksana adalah sebagai berikut:

v Membuat susunan panitia kordinator / penanggung jawab pelaksanaan PORSENI BUMN 2016

v Membuat susunan seluruh rangkaian acara/kegiatan PORSENI BUMN 2016 v Menyediakn tempat, perlengkapan dan kebutuhan pelaksanaan kegiatan

PORSENI BUMN 2016

v Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan PORSENI BUMN 2016

C. CABANG OLAHRAGA YANG DIPERTANDINGKAN

Jumlah Cabang Olahraga yang dipertandingkan dalam PORSENI BUMN IX 2016 sebanyak 8 (delapan) Cabang Olahraga dengan 9 (sembilan) Nomor

Pertandingan, yaitu:

1. Sepak Bola (Putra) 2. Futsal (Putra) 3. Bola Voli (Putra) 4. Bulu Tangkis (Putra) 5. Tenis Lapangan (Putra) 6. Tenis Meja Beregu (Putra) 7. Tenis Meja Beregu (Putri) 8. Bola Basket (Putra)

(3)

D. DAFTAR LOKASI TEMPAT PERTANDINGAN / PERLOMBAAN (VENUES)

CABANG OLAHRAGA PORSENI BUMN 2016

BIDANG OLAHRAGA KODE WAKTU LOKASI

Sepak Bola Putra SB 6 Hari Outdoor Lapangan Simprug

Bulu Tangkis Putra BT 3 Hari Indoor GOR Kuningan

Bola Voli Putra BV 3 Hari Indoor GOR Kuningan

Tenis Meja Putra

Tenis Meja Putri TMPa TMPi 2 Hari Indoor GOR Simprug

Tenis Lapangan

Putra TN 5 Hari Indoor Lapangan PGN

Futsal Putra FT 5 Hari Indoor GOR Simprug

Bola Basket Putra BB 5 Hari Indoor GOR Simprug

Bowling Beregu

(4)

E. DAFTAR JADWAL PERTANDINGAN / PERLOMBAAN

NO

CABANG

BULAN NOVEMBER - DESEMBER 2016

KETERANGAN

OLAHRAGA

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5

1 SEPAK BOLA Outdoor Lapangan Simprug 2 FUTSAL Indoor GOR Simprug 3 BULU TANGKIS Indoor GOR Kuningan 4 TENIS MEJA PUTRA Indoor GOR Simprug 5 TENIS MEJA PUTRI Indoor GOR Simprug 6 TENIS LAPANGAN Indoor Lapangan PGN 7 VOLI PUTRA Indoor GOR Kuningan 8 BASKET Indoor GOR Simprug 9 BOWLING Indoor Hailai Ancol

(5)

G. KETENTUAN JUARA UMUM

Juara Umum akan ditentukan berdasarkan perolehan Medali Emas Terbanyak (dari Olahraga & Kesenian)

H. PERATURAN UMUM DAN KEABSAHAN ATLET

1. Peserta adalah Karyawan Tetap BUMN, Kementerian BUMN, dan Karyawan Tetap Eks BUMN dapat berpartisipasi mewakili perusahaannya.

2. Karyawan Tetap anak perusahaan BUMN dapat berpartisipasi dibawah naungan induk perusahaan BUMN

3. Perusahaan BUMN dapat berpartisipasi mewakili perusahaannya

4. Pendaftaran PORSENI BUMN IX 2016 akan dilakukan menggunakan sistem

registrasi online melalui situs porsenibumn2016.fhbumn.or.id

5. Dalam proses pendaftaran, Peserta wajib mengisi formulir (data)

peserta meliputi Official, Manager dan Pemain serta melampirkan (upload) dokumen sebagai berikut:

a. Fotokopi Indentitas KTP/SIM

b. Fotokopi SK Karyawan Tetap (minimal 1 tahun)

c. Surat Keterangan Ijin Turut Serta yang telah ditandatangani oleh Direksi / SDM

d. Pasphoto terbaru ukuran 3x4 sebanyak 1 buah

6. Pembayaran biaya pendaftaran dapat dilakukan dengan menggunakan sistem

online di situs porsenibumn2016.fhbumn.or.id (setelah pembayaran diwajibkan melakukan konfirmasi) ATAU

7. Melakukan pembayaran pendaftaran secara manual dengan mengirimkan pembayaran ke Sekretariat PORSENI BUMN 2016 yang berlokasi di Gedung Kementerian BUMN lt. 12 Jl. Medan Merdeka Selatan No.13 Jakarta Pusat, ditujukan pada Sekretariat Registrasi Olahraga – Arin (Telp +62 821

2588 1119 ; Email sekreporseni2016.olahraga@gmail.com )

8. Periode pendaftaran (dan kelengkapan persyaratan termasuk

pembayaran) dari tanggal 17 Oktober s/d 11 November 2016. Batas akhir waktu pada tanggal 11 November 2016 adalah pukul 16.00 WIB 9. Tim Peserta yang belum melengkapi syarat dan persyaratan (seluruh

kelengkapan pendaftaran) hingga batas waktu akhir pendaftaran akan dinyatakan gugur

10. Tim Peserta yang telah melakukan pendaftaran Online dan telah melengkapi persyaratan (lampiran dan pembayaran) akan diundang untuk menghadiri technical meeting

11. Foto peserta akan diupload dalam website fhbumn dan akan ditampilkan pada saat technical meeting. Masa sanggah akan diberikan waktu selama 1 (satu) hari setelah technical meeting

(6)

12. Seluruh data peserta yang telah diserahkan pada panitia, dapat dirubah pada saat pelaksanaan Technical Meeting, namun setelah itu tidak dapat diubah dengan alasan apapun

13. Pemain hanya bisa didaftarkan dan dimainkan untuk 1 (satu) tim peserta 14. Tim peserta hanya dapat memainkan pemain resmi yang telah terdaftarkan di

dalam list panitia

15. Setiap tim peserta yang telah resmi keikutsertaannya dalam PORSENI BUMN 2016 akan diberikan kartu ID Peserta oleh Panitia sesuai kategori pertandingan yang diikuti

16. ID Peserta wajib diperlihatkan oleh Tim Peserta pada saat pertandingan. Pemain yang tidak memperlihatkan ID Peserta tidak diperbolehkan untuk mengikuti pertandingan

17. Seluruh informasi pendaftaran pemain menjadi tanggung jawab tim. Jika

terjadi pemalsuan data, maka resiko diskualifikasi berlaku untuk 1 (satu) tim

18. Pengesahan pemain resmi berlaku Technical Meeting. Setelah Technical

Meeting tidak ada lagi pergantian pemain

19. Perubahan nama peserta paling lambat dilakukan tanggal 9 November 2016 jam 16.00 dan wajib melengkapi persyaratan seperti point H.5 dan harus di email ke masing-masing sekre dengan subject email: Nama Perusahaan_Perubahan Pemain_Cabang Kompetisi_Tanggal upload.

Contoh : PLN_Perubahan Pemain_Sepak Bola_16102016

I. KELENGKAPAN ADMINISTRASI PERTANDINGAN

1. Tim wajib menyerahkan data pemain yang telah disahkan dan dapat

dipertanggungjawabkan oleh Official kepada Panitia, saat proses dan registrasi pertandingan

2. Tim akan menerima lembar susunan pemain saat registrasi pertandingan 3. Tim wajib mengisi lembar susunan pemain sesuai dengan data tim yang telah

diberikan

4. Seluruh kelengkapan administrasi tim akan dicatat dalam jurnal pertandingan, ditandatangani oleh kapten kedua tim, wasit dan pengawas pertandingan.

J. PROTES RESMI

1. Protes resmi adalah protes yang diajukan oleh Manajer/Official tim melalui formulir protes apabila Manager/Official tim menemukan keganjalan dalam pertandingan yang dilakukan

2. Untuk melakukan protes tersebut, Manajer / Official tim diwajibkan untuk mengisi formulir protes dan menyerahkan Dana Protes sebesar Rp. 2.000.000,- (dua

(7)

dipertanggung jawabkan kepada kesekretariatan panitia di meja yang telah

disediakan

3. Formulir protes harus diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) menit setelah pertandingan selesai

4. Protes yang tidak memenuhi syarat tersebut dinyatakan batal, dan panitia tidak punya kewajiban untuk mengeluarkan keputusan apapun

5. Protes tidak akan membatalkan hasil pertandingan sebelumnya, apabila ada tim yang terbukti melakukan kecurangan, tim tersebut akan didiskualifikasi di pertandingan selanjutnya

6. Apabila protes dilakukan sebelum bertanding, dan terbukti calon tim

lawannya melakukan kecurangan, maka tim lawan tersebut akan didiskualifikasi dan tim yang memprotes akan maju ke babak berikutnya, tetapi tidak menggugurkan hashil pertandingan sebelumnya

7. Apabila protes dilakukan saat bertanding, dan terbukti tim lawannya

melakukan kecurangan dan dapat dibuktikan dengan bukti otentik, maka tim lawan yang melakukan kecurangan akan didiskualifikasi dan tim yang memprotes akan maju ke babak selanjutnya, tetapi tidak

menggugurkan hasil pertandingan sebelumnya

8. Apabila protes dilakukan sesudah pertandingan, dan terbukti tim lawannya melakukan kecurangan dan dapa dibuktikan dengan bukti otentik, dan tim tersebut belum bermain dipertandingan selanjutnya, tetapi tidak menggugurkan hasil pertandingan selanjutnya

9. Apabila protes dilakukan sesudah pertandingan, dan terbukti tim lawannya melakukan kecurangan dan dapat dibuktikan dengan bukti otentik, dan tim tersebut sedang bermain di pertandingan selanjutnya, maka tim yang melakukan kecurangan akan didiskualifikasi, dan tim yang sedang bertanding akan maju ke babak selanjutnya, tetapi tidak menggugurkan hasil pertandingan sebelumnya 10. Apabla protes dilakukan sesudah pertandingan dan terbukti tim lawannya

melakukan kecurangan dan dapat dibuktikan dengan bukti otentik, dan tim tersebut sudah menyelesaikan

11. pertandingan selanjutnya dan menang, maka tim yang melakukan kecurangan akan didiskualifikasi, dan calon tim yang akan bertanding selanjutnya dengan tim yang sedang melakukan kecurangan tersebut akan maju ke babak berikutnya, namun tidak mengugurkan hasil pertandingan selanjutnya

12. Apabila tim juara terbukti melakukan kecurangan, maka gelar juara tersebut akan dicabut dan peringkat juaranya akan dikosongkan

K. PERATURAN KHUSUS

Peraturan Khusus PORSENI BUMN 2016 bidang Olahraga ini mengacu pada Peraturan Dasar Cabang Olahraga Internasional dan Peraturan Umum Cabang Olahraga Nasional masing – masing cabang olahraga, serta disesuaikan oleh panitia PORSENI BUMN 2016

(8)

L. TAHAPAN PENDAFTARAN PORSENI BUMN IX 2016

MEKANISME PENDAFTARAN

1. PIC tim peserta BUMN mengisi form pendaftaran secara online di

porsenibumn2016.fhbumn.or.id sebagai situs resmi PORSENI BUMN 2016 2. PIC tim peserta mengupload seluruh persyaratan pendaftaran yang dijadikan

lampiran pendaftaran

3. PIC tim peserta melakukan pembayaran biaya pendaftaran sesuai dengan biaya pendaftaran kategori olahraga yang diikuti

4. Panitia akan mendata dan membagi nama dan jumlah tim peserta sesuai dengan form pendaftaran yang diberikan

5. Panitia akan melakukan konfirmasi kepada PIC tim peserta yang telah mendaftar PORSENI BUMN 2016

6. Pengiriman undangan kepada PIC tim peserta (Perwakilan) untuk menghadiri Technical Meeting dan Press Conference

KERANGKA WAKTU PENDAFTARAN

v Registrasi dan penyelesaian pendaftaran akan dimulai dari tanggal 17 Oktober

s/d 11 November 2016

v Kelengkapan dan pembayaran biaya pendaftaran paling lambat harus diterima oleh Sekretariat PORSENI BUMN 2016 pada tanggal 11 November 2016, pada

pukul 16.00 WIB

KESEKRETARIAT PORSENI BUMN 2016

Sekretariat Registrasi Olahraga – Arin (+62 821 2588 1119)

M. PERTEMUAN TEKNIS

Pertemuan Teknis (Technical Meeting) adalah pertemuan yang akan menetapkan aturan kompetisi Cabang Olahraga PORSENI BUMN 2016 yang akan dilaksanakan sebelum kegiatan kompetisi, bagi PIC tim peserta yang tidak menghadiri pertemuan teknis ini akan dianggap telah menyetujui perihal hasil dari pertemuan teknis ini. Hari/Tanggal : Selasa & Rabu, 15 & 16 November 2016

Waktu : 07.00 – selesai

Tempat : Gedung BUMN

(9)

N. PERANGKAT PERTANDINGAN

Ø PENGAWAS PERTANDINGAN

1. Pengawas pertandingan ditentukan oleh Panitia

2. Pengawas pertandingan harus hadir 60 (enam puluh) menit sebelum pertandingan dimulai.

3. Tugas Pengawas Pertandingan:

a. Bertanggung jawab menjalankan pertandingan secara baik. b. memeriksa lapangan dan perlengkapan pertandingan sebelum

pertandingan dimulai

c. Dibantu oleh administrasi pertandingan, memeriksa susunan pemain berdasarkan data tim.

d. Memeriksa pemain, perlengkapan pemain, dan memastikan pemain telah melepas aksesoris yang dapat membahayakan dalam pertandingan. e. Memberikan masukan kepada wasit untuk pengambilan keputusan yang

dinilai penting, setelah konsultasi dengan panitia.

f. Menerima dan meneruskan protes resmi dari tim kepada panitia dan menyertakan laporan wasit.

g. Mencatat serta menyusun laporan pertandingan untuk disampaikan kepada panitia

Ø WASIT

1. Wasit merupakan pengendali tertinggi dalam pertandingan. Dan keputusan wasit bersifat mutlak serta wajib ditaati oleh tim.

2. Wasit berhak meminta masukan dari perangkat pertandingan lainnya sebelum memberi keputusan akhir berkaitan dengan pertandingan.

3. Jika pertandingan terjadi kejadian khusus, maka wasit wajib membuat laporan khusus kepada pengawas pertandingan.

O. PELANGGARAN DAN HUKUM

Ø JENIS PELANGGARAN

Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah: 1. Memainkan pemain tidak sah.

2. Tidak hadir dalam pertandingan. 3. Mengundurkan diri.

4. Melakukan pemogokan. 5. Melakukan penghinaan 6. Melakukan penganiayaan.

7. Menggunakan doping atau obat terlarang 8. Mengganggu Ketertiban.

(10)

Ø PENGHINAAN

1. Pemain yang menghina dan dikeluarkan dari pertandingan oleh wasit, dilarang bermain untuk tiga kali pertandingan berikutnya.

2. Ofisial yang menghina dan dikeluarkan dari pertandingan oleh wasit, dilarang mendampingi tim untuk tiga kali pertandingan berikutnya.

3. Tim yang menghina, akan didiskualifikasi dari PORSENI BUMN 2016, dan di-blacklist dari PORSENI BUMN berikutnya

Ø KEKERASAN

1. Pemain yang melakukan kekerasan dan dikeluarkan dari pertandingan oleh wasit, akan didiskualifikasi dari PORSENI BUMN 2016.

2. Oficial yang melakukan kekerasan dan dikeluarkan dari pertandingan oleh wasit, akan didiskualifikasi dari PORSENI BUMN 2016.

3. Tim yang melakukan kekerasan, akan didiskualifikasi dari PORSENI BUMN 2016, dan di-blacklist dari PORSENI BUMN berikutnya.

Ø DOPING & OBAT TERLARANG

1. PORSENI BUMN melarang keras panitia, perangkat pertandingan ofisial, serta pemain mengunakan doping dan atau obat terlarang.

2. Apabila terbukti menggunakan doping dan atau obat terlarang, maka akan dikeluarkan dari keterlibatan PORSENI BUMN, serta akan diserahkan kepada pihak berwenang.

Ø KETERTIBAN

1. Pemain yang mengganggu ketertiban akan didiskualifikasi dari PORSENI BUMN 2016.

2. Official yang mengganggu ketertiban akan didiskualifikasi dari PORSENI BUMN 2016.

3. Suporter yang mengganggu ketertiban akan dikeluarkan dari venue. 4. Panitia dan Perangkat yang mengganggu ketertiban akan dikeluarkan dari

PORSENI BUMN 2016.

5. Terhadap siapapun yang menyebabkan gangguan ketertiban dapat dikenakan hukuman dari pihak berwenang

P. PENUTUPAN

Ø FORCE MAJEUR

1. Jadwal Pertandingan PORSENI BUMN 2016 ditetapkan dan diatur oleh Panitia 2. Panitia dapat membatalkan, menunda, atau mengubah jadwal pertandingan

jika keadaan bersifat force majeur dan atau situasi lain di luar kuasa Panitia. 3. Atas segala kejadian luar biasa tersebut, Panitia berhak mengambil

keputusan yang bersifat mutlak demi kebaikan bersama dan bersifat mengikat serta merupakan bagian tidak terpisahkan dari regulasi.

(11)

Ø LAIN – LAIN

1. Seluruh peraturan permainan dan atau regulasi lain yang mengatur pelaksanaan pertandingan masing-masing cabang olahraga, merupakan bagian tak terpisahkan dari Seluruh peraturan permainan dan atau regulasi lain yang mengatur pelaksanaan pertandingan masing-masing cabang olahraga, merupakan bagian tak terpisahkan dari Regulasi Umum PORSENI BUMN 2016.

2. Hal yang belum diatur dalam regulasi ini akan ditetapkan dan disesuaikan oleh Panitia. Apabila terdapat kekeliruan dalam regulasi ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

3. Panitia dapat melakukan perubahan mendasar pada regulasi, setelah berakhirnya PORSENI tahun tertentu, dan sebelum dimulainya PORSENI tahun berikutnya.

4. Panitia menyiapkan perangkat medis (Ambulance dan tenaga medis) tapi hanya sebagai pertolongan pertama saja, setelah itu pemain yang cedera akan diserahkan kepada Manager Tim atau Official untuk penanganan selanjutnya.

Jakarta, ..., ..., 2016

(12)

PANDUAN PERATURAN

CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

(13)

PERATURAN PERTANDINGAN KHUSUS

PORSENI BUMN 2016

BAB I UMUM

PASAL 1 DASAR

Peraturan pertandingan khusus PORSENI BUMN 2016 mengacu kepada Peraturan Umum Pertandingan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

PASAL 2

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Peraturan Pertandingan Khusus untuk PORSENI BUMN 2016 diterbitkan dengan tujuan mewujudkan turnamen yang berjalan lancar, tertib, dan teratur.

2. Sebagai pedoman anggota peserta turnamen untuk tidak melakukan pelanggaran dan mematuhi semua peraturan yang disusun dalam Peraturan Pertandingan Khusus ini.

3. Sebagai ajang silaturahmi antar pegawai BUMN.

PASAL 3 NAMA KEGIATAN “PORSENI BUMN 2016”

BAB II

ORGANISASI PENYELENGGARAAN DAN PESERTA PASAL 4

PENYELENGGARAAN PERTANDINGAN

Seluruh rangkaian Pertandingan PORSENI BUMN 2016 dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN.

(14)

PASAL 5 PESERTA

1. Seluruh peserta pertandingan PORSENI BUMN 2016 terdiri dari Instansi BUMN se-Indonesia.

2. Pemain yang didaftarkan ditetapkan sebanyak 18 orang pemain dan 5 orang Official tim

BAB III

SISTEM, KETENTUAN NILAI, PEMAIN DAN PERTANDINGAN PASAL 6

SISTEM KOMPETISI

Pertandingan PORSENI BUMN 2016 berlangsung dengan sistem GUGUR.

PASAL 7 KETENTUAN NILAI

1. Penentuan pemenang ditentukan dari hasil pertandingan selama 2 x 35 menit. 2. Apabila kedua kesebelasan tersebut bermain dengan hasil imbang, maka dilanjutkan

dengan perpanjangan waktu 2 x 7 menit dan bila belum menghasilkan pemenang maka dilanjutkan dengan tendangan penalti.

3. Tendangan penalti dilakukan sebanyak 5 penendang, apabila belum menghasilkan pemenang maka dilakukan terus sampai selisih 1 gol.

(15)

PASAL 8

PENETAPAN, PENUNDAAN DAN PERUBAHAN JADWAL TURNAMEN

1. Jadwal PORSENI BUMN 2016 ditetapkan dan diatur oleh Panitia Penyelenggara. 2. Pemberitahuan jadwal turnamen kepada peserta disampaikan pada pertemuan

tehnik, kecuali dalam keadaan darurat.

3. Setiap peserta diwajibkan melaksanakan pertandingan PORSENI BUMN 2016 sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara.

4. Permintaan penundaan atau pembatalan jadwal pertandingan pada dasarnya tidak dapat dipenuhi.

5. Tidak adanya pemain yang disebabkan satu atau lain hal, tidak bisa dijadikan alasan untuk meminta penundaan jadwal pertandingan.

6. Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 dapat membatalkan/menunda jadwal pertandingan yang telah ditetapkan dengan didasarkan pada:

a. Keadaan bersifat force majeure.

b. Situasi yang tidak memungkinkan menurut pertimbangan panitia.

PASAL 9

KETENTUAN PEMAIN

1. Pemain yang diperbolehkan main dalam pertandingan PORSENI BUMN 2016 adalah pemain yang statusnya telah disahkan oleh Panitia Penyelenggara.

2. Persyaratan pengajuan pemain:

a. Diajukan secara tertulis oleh manajer yang bersangkutan. b. Disertakan lampiran:

ü Foto Copy KTP/SIM

ü SK Perusahaan minimal 1 tahun kerja

ü Surat Pernyataan Keikutsertaan dari Direksi/SDM Perusahaan ü Pasfoto 3x4 terbaru sebanyak 4 buah

3. Seorang pemain hanya diperbolehkan main untuk satu tim. 4. Keabsahan data pemain menjadi tanggung jawab manajer tim. 5. Apabila ada pihak yang meragukan keabsahan data pemain, maka:

a. Pihak yang bersangkutan harus dapat membuktikan dengan dokumen pendukung untuk mejadi dasar pembuktian kepada Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016.

b. Selama keraguan terhadap keabsahannya belum bisa dibuktikan, maka pemain yang bersangkutan tetap diperbolehkan main.

6. Setiap pemain wajib patuh dan taat pada peraturan/ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016

(16)

PASAL 10

KETENTUAN PERTANDINGAN

1. Pertandingan PORSENI BUMN 2016 dilangsungkan 2 x 35 menit dengan waktu istirahat 10 (Sepuluh) menit diantara kedua babak.

2. Selambat-lambatnya 1 jam sebelum pertandingan dimulai, kedua kesebelasan yang akan bertanding harus menyerahkan Formulir Daftar Susunan Pemain (DSP) beserta kartu peserta PORSENI BUMN 2016 yang akan dimainkan serta nama pelatih dan official kepada Pengawas Pertandingan.

3. Setiap tim wajib mencantumkan pemain dalam DSP sebanyak 18 pemain (11 pemain inti, 7 pemain cadangan).

4. Pemain yang masuk dalam DSP adalah pemain yang dinyatakan sah sebagai pemain untuk mengikuti turnamen PORSENI BUMN 2016 dan boleh diturunkan dalam satu pertandingan.

5. Perubahan DSP dapat diajukan kepada Pengawas Pertandingan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) menit sebelum pertandingan dimulai.

6. Jumlah pemain dalam pertandingan pada kompetisi PORSENI BUMN 2016 ditetapkan paling sedikit 7 (tujuh) orang pemain dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika kurangnya pemain sebelum pertandingan dimulai maka pertandingan tidak dapat dilangsungkan dan kepada kesebelasan yang bersangkutan dinyatakan kalah 3 – 0

b. Jika kurangnya pemain terjadi pada saat pertandingan telah/tengah berlangsung maka pertandingan harus dihentikan

7. Pemain yang telah dikeluarkan dari lapangan permainan, baik disebabkan terkena kartu merah maupun diganti oleh pemain lain, tidak boleh bermain lagi dalam pertandingan yang sama atau yang masih berlangsung.

8. Jika dalam suatu pertandingan terdapat pemain yang diragukan keanggotaannya, kapten kesebelasan lawan melalui pengawas pertandingan dan wasit dapat memeriksa keabsahan pemain yang diragukan tersebut.

9. Waktu kick-off pertandingan:

a. Pertandingan harus dimulai tepat pada waktunya sesuai jadwal.

b. Kesebelasan yang hingga batas waktu kick-off belum siap untuk melakukan pertandingan (jumlah pemain belum mencukupi) diberikan waktu selama 10 (Sepuluh) menit.

c. Jika batas waktu sampai 10 (sepuluh) menit kesebelasan tersebut belum juga siap maka pertandingan ditiadakan dan kesebelasan yang bersangkutan dikenakan sanksi/hukuman sesuai Pasal 18 Ayat 1 dan 3.

Suatu pertandingan yang tengah berlangsung menjadi berhenti dan tidak dapat diselesaikan, akan diulangi seluruhnya jika disebabkan:

ü Meninggalnya salah seorang atau lebih pemain. ü Larangan dari pihak berwajib.

ü Keributan/kekacauan yang disebabkan oleh kesebelasan yang pada saat ini unggul.

(17)

10. Jika sebelum maupun pada saat pertandingan terjadi gangguan cuaca/turun hujan dan lapangan tergenang air (banjir) atau lampu penerangan padam, maka diberikan tambahan waktu 15 (lima belas) menit.

11. Jika waktu 15 (lima belas) menit pertama seperti tersebut pada Ayat 9 diatas belum juga teratasi maka diberikan tambahan waktu 15 (lima belas) menit ke 2 (dua). 12. Jika perpanjangan waktu 15 (lima belas) menit ke 2 (dua) keadaan belum juga

memungkinkan untuk dimulainya pertandingan atau dilanjutkannya pertandingan maka pertandingan akan dilanjutkan pada lain waktu yang ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016.

13. Ketentuan seperti tersebut pada Ayat 9 sub C pada Pasal ini tidak diberlakukan jika terhentinya pertandingan terjadi keributan/kekacauan yang disebabkan oleh kesebelasan yang pada waktu itu dalam keadaan kalah atau seri.

14. Pertandingan lanjutan seperti termaksud dalam Ayat 12 dan Ayat 13 pada Pasal ini akan ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 dengan

ketentuan:

a. Hasil pertandingan yang sama pada saat pertandingan dihentikan b. Susunan pemain yang sama

c. Dapat melakukan pergantian pemain jika jumlah pergantiannya masih mencukupi 15. Pertandingan lanjutan ditiadakan jika waktu yang tersisa kurang dari 10 (sepuluh)

menit

16. Yang diijinkan dalam bangku cadangan selama pertandingan berlangsung ditetapkan:

a. 7 (tujuh) pemain cadangan dengan seragam kostum kesebelasan dilapisi dengan rompi PORSENI BUMN 2016.

(18)

PASAL 11 FORCE MAJEURE

Jika suatu pertandingan tidak terlaksana atau terhenti dan tidak dapat dilanjutkan karena sesuatu sebab yang tidak bisa dihindari (force majeure) seperti cuaca buruk/hujan, gangguan penonton, masalah penerangan lampu (pertandingan malam hari), faktor keamanan dan lain-lain maka pertandingan tersebut akan ditetapkan kembali dengan mengacu pada pasal 10 pada peraturan pertandingan ini.

BAB IV

FORMULIR PERTANDINGAN PASAL 12

FORMULIR PERTANDINGAN

1. Seluruh pertandingan PORSENI BUMN 2016 harus dilaporkan kepada Panitia Penyelenggara dengan menggunakan formulir pertandingan sesuai format yang ditentukan.

2. Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 yang bertindak sebagai pelaksana pertandingan berkewajiban untuk menyediakan Formulir Daftar Susunan Pemain (DSP), Formulir Laporan Hasil Pertandingan, Formulir Laporan Wasit, Formulir Catatan Wasit Cadangan, Formulir Protes.

3. Formulir Daftar Susunan Pemain memuat nomor urut, nama pemain, nomor punggung dan posisi dalam tim. Nomor punggung pemain tidak berubah sampai selesai kejuaraan.

4. Materi yang disebutkan dalam Formulir Laporan Pertandingan antara lain: a. Tempat dan waktu pertandingan

b. Nama dan jabatan para perangkat pertandingan yang bertugas

c. Daftar susunan pemain inti dan cadangan dan kedua kesebelasan berikut nomor punggung dan warna kostum yang digunakan.

d. Nama-nama pemain yang terkena sanksi/hukuman akibat peringatan (kartu kuning) dan pengusiran (kartu merah)

e. Hasil pertandingan babak pertama dan hasil akhir f. Kejadian yang terjadi selama pertandingan berlangsung

g. Alasan-alasan keterlambatan dimulainya suatu pertandingan dan atau ditunda/dibatalkannya pertandingan dengan menyebutkan waktu/menit dari setiap kejadian

h. Hal-hal lain yang penting untuk dilaporkan seperti keadaan cuaca, jumlah penonton, keamanan dan lain-lain

5. Formulir Laporan Pertandingan ditandatangani oleh kapten kedua kesebelasan, wasit dan pengawas pertandingan.

6. Kekurangan tanda tangan dari salah satu atau kapten kedua kesebelasan yang bertanding tidak memengaruhi hasil pertandingan dan laporan yang dimuat dalam

(19)

Formulir Laporan Pertandingan sah jika wasit dan pengawas pertandingan sudah membubuhkan tanda tangannya.

BAB V

PERLENGKAPAN PEMAIN PASAL 13

PAKAIAN KESEBELASAN

1. Setiap kesebelasan diwajibkan untuk menetapkan dan mendaftarkan 2 (dua) kostum pertandingan (kaos, celana dan kaos kaki) yang terdiri dari:

a. Kostum utama

b. Kostum cadangan, yang warnanya berlawanan dengan kostum utama

2. Nomor punggung seorang pemain harus terbaca jelas oleh Pengawas Pertandingan, diberi nomor dari angka 1 sampai 99 dengan ukuran yang sesuai dengan peraturan FIFA / PSSI yang dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat jelas dan tidak

diperkenankan menggunakan nomor rangkap. Begitu juga dicelana pada bagian sebelah kanan.

3. Setiap tim wajib membawa 2 kostum (utama dan cadangan) setiap bertanding. 4. Apabila warna kostum tim tandang sama dengan kostum tim kandang, maka tim

tandang dapat menggunakan kostum utamanya.

5. Warna celana ketat (bicycle pant) dan pelindung lengan (manset), harus sama dengan warna kostum

6. Penjaga gawang tidak diperkenankan memakai pakaian yang berwarna sama dengan menyerupai seragam wasit atau kostum pertandingan lawan.

a. Bilamana pada pertandingan PORSENI BUMN 2016 terdapat dua kesebelasan yang menggunakan warna kostum yang sama atau hampir sama menurut penilaian wasit, sehingga hal tersebut dapat mengganggu jalannya pertandingan maka kesebelasan yang tandang dalam jadwal pertandingan diharuskan

mengganti pakaiannya apabila tidak menyiapkan kostum maka mengenakan rompi yang telah di siapkan oleh panitia pelaksana

7. Setiap pemain wajib menggunakan pelindung tulang kering (shin guard) 8. Setiap pemain tidak boleh memakai atribut apapun di bagian tubuhnya 9. Setiap pemain wajib memotong kukunya

10. Pelanggaran pada pasal 6, 7, 8 dan 10 ini adalah pemain tidak boleh bermain di pertandingannya atas wewenang wasit dan panitia pertandingan.

BAB VI

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB OFFICIAL TEAM PASAL 14

OFFICIAL TEAM

1. Yang dimaksud official team adalah manajer, pelatih, dokter, masseur, dan pembantu tim

(20)

3. Ikut membantu ketertiban, kelancaran, dan kebersihan pada setiap jalannya pertandingan.

4. Tidak memainkan pemain yang dikategorikan sebagai pemain tidak sah 5. Memberikan instruksi kepada para pemainnya untuk berbuat baik dan patuh

terhadap keputusan wasit

6. Melarang pemainnya dalam melakukan pemogokan bertanding

7. Ikut menertibkan dan melarang pemainnya yang tidak berkepentingan memasuki bangku duduk cadangan

8. Terhadap seluruh pemain dan official dilarang merokok di lingkungan area pertandingan (Bench pemain)

9. Wajib berpakaian sopan (bersepatu)

BAB VII

LARANGAN BERMAIN PASAL 15

KARTU KUNING DAN KARTU MERAH

1. Seorang pemain yang terkena dua kali kartu kuning pada pertandingan yang berbeda dalam satu gelaran turnamen, maka tidak diperkenankan

bermain/memperkuat kesebelasannya untuk 1 (satu) kali pertandingan berikutnya. 2. Seorang pemain dikenakan tindakan pengusiran dari lapangan permainan dengan

kartu merah karena melakukan pelanggaran atas peraturan permainan maka pemain tersebut

otomatis dihukum dengan tidak diperkenankan bermain dalam kesebelasannya seperti tersebut di bawah ini :

a. Jika selama pertandingan hari itu berlangsung, pemain yang bersangkutan mendapatkan dua kali kartu kuning sehingga terkena kartu merah maka pemain yang bersangkutan dilarang bermain dalam 1 (satu) kali pertandingan berikutnya b. Jika dalam suatu pertandingan terdapat pemain yang mendapatkan satu kali

kartu kuning kemudian pemain yang sama dikenakan tindakan pengusiran dari lapangan permainan dengan kartu merah maka pemain tersebut dilarang bermain untuk 2 (dua) kali pertandingan berikutnya.

c. Seorang pemain yang terkena langsung pengusiran dari lapangan pertandingan dengan kartu merah maka pemain yang bersangkutan tidak diperbolehkan bermain untuk 2 (dua) kali pertandingan berikutnya.

3. Pemain dari salah satu kesebelasan mendapatkan kartu kuning satu kali dari wasit kemudian pada pertandingan lain terkena kartu merah maka kartu kuning pertama yang diberikan kepada pemain tersebut dihapus dan selanjutnya pemain tersebut dihukum seperti tersebut pada ayat 2 sub 2.c pada pasal ini

4. Pemain yang diusir dari lapangan oleh wasit tidak diperkenankan berada di bangku cadangan dan harus berada di tribun

(21)

5. Pemain yang belum berakhir masa hukumannya tidak diperkenankan bermain apabila dari salah satu kesebelasan tersebut memainkan pemainnya maka

kesebelasan tersebut dianggap menggunakan pemain tidak sah dan pemain tersbut dihukum seperti pasal 17 ayat 1, 2, 3.

BAB VIII

PELANGGARAN DAN HUKUMAN PASAL 16

JENIS-JENIS PELANGGARAN

Yang dimaksud dengan pelanggaran adalah: 1. Memainkan pemain tidak sah

2. Tidak hadir (absen) untuk melaksanakan pertandingan yang telah dijadwalkan 3. Mengundurkan diri sebagai peserta PORSENI BUMN 2015 yang sedang/tengah

berjalan

4. Berkurangnya jumlah pemain ( minimal tujuh orang ) dalam suatu pertandingan 5. Melakukan pemogokan

6. Melakukan penghinaan 7. Melakukan penganiyaan

8. Menggunakan doping dan obat-obat terlarang lainnya 9. Mengganggu ketertiban dan keamanan

10. Pelanggaran oleh aparat pertandingan

11. Tidak turut serta menjaga kebersihan lingkungan

PASAL 17

HUKUMAN MEMAINKAN PEMAIN TIDAK SAH

1. Yang dimaksud pemain tidak sah adalah:

a. Pemain yang melakukan pemalsuan data diri b. Dalam status skorsing

c. Memasuki lapangan pertandingan dan bermain kembali setelah sebelumnya diganti oleh pemain lain dalam pertandingan yang sama

d. Dihukum karena dikeluarkan dari lapangan pertandingan sebelumnya dan belum selesai masa hukumannya

e. Pemain yang dimainkan belum memperoleh pengesahan dari Panitia Penyelenggara

f. Pemain yang dimainkan dalam suatu pertandingan tidak dicantumkan dalam Daftar Susunan Pemain yang sudah disampaikan kepada Pengawas

pertandingan

g. Pemain yang telah diganti dan dimainkan kembali pada pertandingan yang sama h. Pemain yang terkena larangan bermain karena terkena hukuman dua kali kartu

(22)

i. Pemain yang telah dikeluarkan dari lapangan permainan dengan kartu merah oleh wasit

j. Memakai nomor punggung pemain yang sedang mendapatkan hukuman

2. Jika dalam suatu pertandingan terdapat kesebelasan yang memainkan pemain tidak sah atau kemudian hari terbukti menggunakan pemain tidak sah maka akan diproses dan dikenakan sanksi/hukuman sebagai berikut:

a. Jika pada pertandingan tersebut menang maka kemenangannya dihapus dan dinyatakan kalah 3-0.

b. Jika pertandingan tersebut seri (draw) maka kesebelasan yang bersangkutan dinyatakan kalah dengan tambah tiga gol untuk kesebelasan lawan.

c. Manajer dan pelatih tim yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa: tidak boleh mendampingi tim selama sisa kompetisi berlangsung dan khusus bagi pelatih akan dilaporkan ke PSSI.

3. Apabila pelanggaran seperti tersebut pada Ayat 2 diatas dilakukan oleh dua kesebelasan yang bertanding maka skor/hasil pertandingan tersebut dihapus dan kedua kesebelasan dinyatakan kalah masing-masing 3-0 gol (gol minus),

pertandingan dianggap telah berlangsung dan tidak dipertandingkan kembali dengan kekalahan untuk kedua tim dan tidak ada pemenang pada pertandingan tersebut.

PASAL 18

HUKUMAN TIDAK HADIR UNTUK MELAKSANAKAN PERTANDINGAN

1. Bagi kesebelasan yang tidak hadir untuk melaksanakan pertandingan yang telah ditetapkan, dinyatakan WO (walk out) dan dikenakan sanksi/hukuman dengan dinyatakan kalah 3-0

2. Apabila pelanggaran pada Ayat 1 tersebut diatas dilakukan oleh kedua kesebelasan maka dikenakan sanksi/hukuman sebagai berikut:

a. Pertandingan tidak akan diulang lagi dan dianggap sudah terlaksana b. Masing-masing kesebelasan dinyatakan kalah dengan tiga gol

3. Kesebelasan tersebut akan didiskualifikasi dan hasil dari setiap pertandingannya ditiadakan

PASAL 19

HUKUMAN ATAS BERKURANGNYA JUMLAH PEMAIN

1. Apabila dalam suatu pertandingan yang tengah berlangsung, salah satu kesebelasan jumlah pemainnya berkurang dari 7 (tujuh) maka pertandingan harus dihentikan dan kepada kesebelasan yang bersangkutan dikenakan hukuman:

a. Jika saat menang, kemenangannya dihapus dan kesebelasan lawannya yang pada saat kalah, dinyatakan menang sesuai dengan hasil akhir pertandingan b. Jika skor pertandingan saat itu seri (draw) maka kesebelasan yang bersangkutan

dinyatakan kalah dengan tiga gol tambahan dan kesebelasan lawan dimenangkan dengan tiga gol tambahan

(23)

c. Jika kesebelasan yang pemainnya berkurang dari 7 (tujuh) pada saat itu kalah maka kekalahannya ditambahkan dengan tiga gol

2. Jika tersebut pada Ayat 1 diatas terjadi atas kedua kesebelasan yang bertanding maka pertimbangan dianggap sudah berlangsung dan masing-masing kesebelasan dinyatakan kalah.

PASAL 20

HUKUMAN ATAS PENGUNDURAN DIRI

1. Jika dalam turnamen yang tengah berlangsung terdapat kesebelasan yang absen atau tidak hadir dalam satu kali pertandingan maka kesebelasan tersebut

diberhentikan sebagai peserta turnamen PORSENI BUMN 2016

2. Apabila ada Klub yang mengundurkan diri ketika kompetisi sedang berlangsung, maka hasil pertandingannya ditiadakan.

3. Terhadap kesebelasan yang melakukan pelanggaran tersebut pada ayat 1 dan 2 diatas, maka akan dipertimbangkan keikutsertaannya pada turnamen berikutnya.

PASAL 21

HUKUMAN ATAS PEMOGOKAN

1. Apabila salah satu kesebelasan yang sedang bertanding tidak bersedia meneruskan pertandingan maka kesebelasan tersebut dinyatakan melakukan pemogokan dan dikenakan hukuman sebagai berikut:

a. Jika pada saat itu kalah maka gol kekalahannya ditambah tiga gol (gol minus) b. Jika pertandingan seri (draw) maka kesebelasan yang melanggar dinyatakan

kalah dengan tiga gol tambahan untuk kesebelasan lawan.

c. Jika telah memperoleh kemenangan maka kemenangannya dihapus dan diganti dengan kekalahan 0-3, sedangkan kesebelasan lawan dimenangkan 3-0 2. Apabila kedua kesebelasan yang sedang bertanding tidak bersedia meneruskan

pertandingan maka kedua kesebelasan dianggap melakukan pemogokan dan dikenakan hukuman sebagai berikut:

a. Pertandingan dianggap sudah berlangsung akan tetapi hasilnya ditiadakan dan kepada kedua kesebelasan dinyatakan kalah

b. Akan dipertimbangkan keikutsertaannya di dalam turnamen berikutnya 3. Apabila pelanggaran pemogokan dilakukan oleh salah satu kesebelasan sebelum

pertandingan dimulai maka terhadap kesebelasan tersebut dikenakan hukuman sebagai berikut:

a. Dinyatakan WO (walk out) dan kesebelasan lawannya memperoleh kemenangan tiga gol

b. Kesebelasan tersebut didiskualifikasi dan hasil seluruh hasil pertandingannya ditiadakan

c. Kesebelasan tersebut akan dipertimbangkan keikutsertaannya di dalam turnamen berikutnya

(24)

4. Apabila pelanggaran dilakukan oleh kedua kesebelasan sebelum berlangsungnya pertandingan maka kedua kesebelasan tersebut dikenakan hukuman sebagai berikut:

a. Pertandingan dianggap sudah berlangsung akan tetapi hasilnya ditiadakan dan kepada kedua kesebelasan dinyatakan kalah

b. Masing-masing kesebelasan didiskualifikasi dan hasil seluruh hasil pertandingannya ditiadakan

c. Masing-masing kesebelasan akan dipertimbangkan keikutsertaannya di dalam turnamen berikutnya

PASAL 22

HUKUMAN ATAS PENGHINAAN

Terhadap pemain yang melakukan penghinaan dan dikenakan hukuman pengusiran oleh wasit maka pemain tersebut dikenakan hukuman larangan bermain untuk 2 (dua) kali pertandingan berikutnya

PASAL 23

HUKUMAN ATAS PENGANIAYAAN

Terhadap pemain yang melakukan penganiayaan dan dikenakan hukuman pengusiran dari lapangan permainan oleh wasit maka pemain tersebut secara otomatis tidak diperbolehkan main untuk 3 (tiga) pertandingan berikutnya.

PASAL 24

HUKUMAN TERHADAP PERANGKAT PERTANDINGAN

Kepada Perangkat Pertandingan baik disengaja atau tidak, telah lalai dalam menerapkan Peraturan Permainan sehingga berakibat mengganggu kelancaran jalannya pertandingan dapat dikenakan sanksi/hukuman oleh Panitia Penyelenggara setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Penasehat kompetisi PORSENI BUMN 2016.

PASAL 25

HUKUMAN ATAS GANGGUAN KETERTIBAN DAN KEAMANAN

1. Terhadap pemain yang melakukan pelanggaran yang menyebabkan gangguan dan keamanan dalam suatu pertandingan dapat dikenakan hukuman oleh wasit berupa pengusiran dari lapangan pertandingan

2. Terhadap pemain, official dan supporter yang melakukan pelanggaran sehingga menyebabkan gangguan ketertiban dan keamanan baik dalam pertandingan, sebelum atau sesudah pertandingan. Maka tim yang bersangkutan akan didiskualifikasi oleh Panitia Penyelenggara

(25)

BAB IX

PENGAWAS PERTANDINGAN DAN WASIT PASAL 26

PENGAWAS PERTANDINGAN

1. Pengawas Pertandingan ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 2. Pengawas Pertandingan harus hadir di lapangan pertandingan selambat-lambatnya

30 (tiga puluh) menit sebelum pertandingan dimulai 3. Tugas Pengawas Pertandingan:

a. Memeriksa sarana pertandingan dan lapangan sebelum pertandingan dimulai b. Bersama wasit, kapten kedua kesebelasan memeriksa biodata pemain dan

dicocokkan dengan pemain yang bersangkutan atas pemain-pemain yang akan bertanding

c. Bertanggung jawab atas kelancaran dan tertib jalannya pertandingan, bilamana perlu dapat memberi saran dan pendapat kepada wasit pada hal-hal yang serius

d. Meneliti perlengkapan pemain termasuk nomor punggung, pelindung tulang kering (shin guard) dan dicocokan dengan Daftar Susunan Pemain

e. Menerima dan meneruskan segala bentuk pengaduan atau protes dari kapten kesebelasan yang bertanding kepada Panitia

f. Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 menurut tingkat dan wewenangnya dengan menyertakan laporan wasit

g. Apabila dalam suatu pertandingan terjadi kericuhan maka pengawas pertandingan harus membuat Laporan Khusus serta menyusun bukti-bukti untuk keperluan Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 dan komisi terkait h. Pertandingan yang terhenti oleh suatu sebab dimana wasit ragu mengambil

keputusan maka wasit dapat bermusyawarah dengan pengawas pertandingan dan Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016

i. Mencatat serta menyusun laporan pertandingan dan dikririm/disampaikan kepada Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016

PASAL 27 WASIT

1. Wasit-wasit dalam turnamen PORSENI BUMN 2016 adalah wasit anggota ASPROV PSSI DKI JAKARTA yang penugasannya disusun serta dikoordinasikan oleh komisi wasit ASPROV PSSI DKI JAKARTA

2. Jika dalam pertandingan terjadi kasus maka wasit yang bertugas seusai

pertandingan harus segera membuat Laporan Khusus disertai kronologis kejadian untuk diserahkan kepada pengawas pertandingan

(26)

3. Sebelum pertandingan dimulai, wasit, kedua asisten wasit, dan wasit cadangan berkewajiban untut memeriksa perlengkapan pemain dan kerapian pemain, antara lain:

a. Kaos kaki harus dinaikkan

b. Baju harus dimasukkan kedalam celana

c. Melarang pemain yang tidak menggunakan pelindung tulang kering (shin guard)

d. Melarang pemain yang menggunakan atribut ditubuhnya selain sepatu bola, kaos kaki, kaos, dan celana bola khusus penjaga gawang harus memakai sarung tangan

e. Melarang pemain yang memelihara kukunya

BAB X

TATA CARA PROTES DAN HUKUMAN PASAL 28

PROTES

1. Pengajuan protes yang diajukan oleh kapten kesebelasan harus dilakukan dengan mengisi Formulir Hasil Pertandingan di meja Pengawas Pertandingan. Materi protes harus diajukan paling lambat 1x24 jam ke Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016

2. Terhadap protes yang tidak memenuhi persyaratan seperti termasuk ayat 1 pada hasil ini dinyatakan batal

3. Menyertakan biaya protes sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)

PASAL 29

PROTES PEMAIN TIDAK SAH

1. Protes keabsahan pemain dapat dilakukan selama turnamen masih berjalan/berlangsung dan belum berakhir.

PASAL 30

HUKUMAN BAGI PEMAIN YANG MELAKUKAN PROTES DI LUAR KETENTUAN YANG BERLAKU

1. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

2. Hanya kapten kesebelasan yang diperkenankan mengajukan pertanyaan, itu pun harus dilakukan secara sopan. Wasit hanya dapat memeberi jawaban dengan singkat dan tegas

3. Para pemain yang bukan kapten kesebelasan dilarang mengajukan protes lebih-lebih dilakukan dengan cara berbondong-bondong, bergerombol, mengerumuni, dan menghina atau menyakiti wasit.

(27)

4. Official dan pemain cadangan yang mengajukan protes sebagaimana tersebut pada ayat 3 pasal ini dapat dikenakan sanksi/hukuman.

5. Setiap perbuatan yang tidak sopan terhadap wasit baik pada saat pertandingan, sebelum maupun sesudah pertandingan dapat dikenakan sanksi/hukuman oleh Panitia Penyelenggara berdasarkan sanksi-sanksi dan bukti yang ada

BAB XI PENUTUP PASAL 31

PENYELESAIAN HAK DAN KEWAJIBAN

Jika terdapat tim peserta PORSENI BUMN 2016 yang lalai memenuhi hak dan kewajiban dalam kepesertaannya dalam turnamen ini, hak yang timbul dalam pelaksanaan

pertandingan maupun kewajibannya terhadap pemain sampai dengan berakhirnya

penyelenggaraan turnamen ini, tim tersebut terancam tidak dapat mengikuti turnamen di tahun berikutnya. Penegasan tentang hal tersebut akan dikeluarkan oleh Panitia

Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 dalam bentuk keputusan.

PASAL 32 LAIN-LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Peraturan Pertandingan Khusus ini akan ditetapkan dan disesuaikan oleh Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016.

2. Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Pertandingan Khusus ini maka akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

3. Panitia Penyelenggara PORSENI BUMN 2016 dalam kebijakannya sendiri dari waktu ke waktu dapat melakukan perubahan atas hal-hal ditentukan dalam Peraturan Pertandingan Khusus ini.

Jakarta, ..., ..., 2016

Panitia penyelenggara Cabang Olahraga Sepakbola

(28)

PENGAWAS

PERTANDINGAN

PANITIA

PORSENI BUMN

STRUKTUR PERTANDINGAN

SEPAKBOLA

KOMISI WASIT

PENGPROV PSSI DKI JAKARTA

KOORDINATOR WASIT

FUTSAL

KOORDINATOR WASIT

SEPAKBOLA

WASIT

SEPAKBOLA

FUTSAL

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Referensi

Dokumen terkait

Borg & Gall mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model yaitu: research and information collecting untuk mencari studi literatur yang berkaitan dengan

Surat keluar adalah surat yang diterbitkan oleh pihak yang memiliki wewenang menerbitkan surat dalam lingkungan Politeknik Negeri Batam yang ditujukan kepada pengguna jasa

Variabel Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) secara parsial SiLPA berpengaruh Signifikan dengan BM pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2017. Secara simultan

Perancangan Konverter DC ke DC Untuk Menstabilkan Tegangan Keluaran Solar Cell Menggunakan Teknologi Boost Converter telah diuji kinerjanya melalui tegangan keluaran

01 Terlaksananya Kebijakan Penganggaran Belanja Pemerintah Pusat di Bidang Polhukhankam dan Tersusunnya Laporan Keuangan BSBL yang Transparan dan Akuntabel.

Tipe pendingin trafo adalah secara alami dan paksaan, yaitu menggunakan riben (sirip), radiator dan bantuan motor untuk mengembus udara. Banyaknya riben atau

Sinar Sosro KPB Mojokerto dapat menggembangkan nilai-nilai karakter yang sesuai dan diterapkan di perusahaan tempat siswa melaksanakan kegiatan praktik kerja

Nilai signifikan pengaruh variabel Peran Pabrik terhadap Perilaku Petani adalah sebesar *** (*** diasumsikan nilainya sangat kecil dan mendekati 0, sehingga