• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIASI SUDUT TERHADAP KOEFISIEN KERUGIAN PADA PENGGABUNGAN PIPA CABANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH VARIASI SUDUT TERHADAP KOEFISIEN KERUGIAN PADA PENGGABUNGAN PIPA CABANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI SUDUT TERHADAP KOEFISIEN KERUGIAN

PADA PENGGABUNGAN PIPA CABANG

Kadir

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Haluoleo, Kendari

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar kerugian akibat melewati suatu penggabungan aliran. Aliran fluida yang melalui system instalasi perpipaan banyak terjadi rugi tekanan yang disebut rugi tekanan major dan rugi tekanan minor ( kerugian akibat fluida melewati suatu penggabungan). Penggabungan aliran fluida pada penggabungan pipa adalah suatu proses irreversible, yangdidaam aplikasi teknik akan menurungkan unjuk kerja dari sistem. Dalam penelitian ini dilakukan dengan variasi

(

)

pada penggabungan aliran (

) 900,450 dan 300 dengan menggunakan pipa PVC. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan variasi bilangan Reynols (Re) antara 1,0 x 104 hingga 3,1 x 104 untuk aliran cabang 1-3 mengakibatkan peningkatan nilai koefisien kerugian (K 1-3) antara 0,08 dan 1,33 serta (K 2-3)

antara 0,05 dan 1,00. Perbandingan laju aliran (Q1/Q3) bervariasi antara 0,80 dan 0,93 dengan nilai koefisien total (Ktot)

berkisar antara 0,76 sampai dengan 2,23. Variasi laju aliran cabang 2-3, pada Re dari 10361 sampai dengan 31084, koefisien kerugian (K1-3) berkisar antara 0,30 dan 1,25 serta (K 2-3) berkisar 0,46 dan 1,76 untuk Q2/Q3) bervariasi

antara 0,20 dan 0,73 dengan (Ktot) 0,76 sampai 2,63). Perubahan laju aliran memengaruhi nilai koefisien kerugian

untuk pipa cabang.

Abstract

The aim of the study was to the scover the due to passing a flow combination. The flow of fluid pasing trough piping instation system causes many losses of pressure called major and minor pressure losses. The combination of the flow of fluida at pipe combination is an irreversible in witch the irreversibility in technical application decreases the performancesystem. The results of the study indicate that variations at the flow combination

(

)

300,450 dan 900 by using PVC pipe. With the variation of Reynolds (Re) between 1,0 x 104 to 3,1 x 104 for branch flow 1-3 causing the increase of the coefficient of loss ( K 1-3 ) between 0,08 and 1,33 and (K 2-3 ) between 0,05 and 1,00. The comparison of

the flow rate (Q1/Q3) varies between 0,80 and 0,93 with the total coefficient value (Ktot) ranging from 0,76 to 2,32. The

variation of branch flow rate at Re from 10361 to 31084, coefficient of loss (K 1-3) ranges from 0,30 to 1,25 and (K 2-3)

ranges from 0,48 to 1,37 for (Q2/Q3) varies between 0,20 and 0,73 with (Ktot) between 0,76 and 2,63. The change of

flow rate affects the coefficient of loss value for all angular pipes. Keywords: effek, variation, coefficient, loss flow, combination

1. Pendahuluan

Penelitian aliran dalam pipa (internal flow) dimulai oleh seorang maha guru dari Jerman th 1850, Julius Weisbach meneliti rugi pada hulu pipa, yang kemudian dilanjutkan oleh Insinyur Perancis, Henry Darcy pada tahun 1857 yang melakukan eksperimen aliran pipa dan

pertama kalinya mengungkap efek kekasaran pada hambatan pipa yang dikenal dengan persamaan Darcy-Weisbach. Kemudian Osborne Reynold melakukan eksperimen melalui pipa klasiknya pada tahun 1883 yang memperlihatkan pentingnya bilangan reynolds dalam aliran fluida.

(2)

Pada saat ini teknologi semakin maju khususnya pada pengembangan bentuk bodi, para ahli dan ilmuwan selalu berusaha untuk mencari penemuan-penemuan baru pada bentuk bodi yang lebih aerodinamis untuk mengurangi separasi dan drag, misal pada industri-industri Otomotif, Aeroplane dan perkapalan. Demikian juga pada industri yang banyak menggunakan instalasi perpipaan yang berfungsi untuk mengalirkan fluida ke tempat tujuan. Pada instalasi ini, banyak dipakai sambungan yang berfungsi untuk membelokan, membagi aliran menjadi bercabang dan menggabungkan aliran. Penggabungan aliran fluida pada percabangan sendiri adalah suatu proses irreversibel dimana irreversibilitas ini di dalam aplikasi teknik akan menurunkan unjuk kerja dari sistem. Selama fluida mengalir melalui pipa banyak terjadi rugi tekanan yang disebut rugi tekanan Major (Major Head loss) dan rugi tekanan Minor (Minor Head loss) (ME-105, 2003). Kerugian Major adalah rugi tekanan yang terjadi karena gesekan fluida dengan dinding sepanjang pipa dan kerugian Minor adalah kerugian akibat fluida melewati sambungan.

Dalam Basset, MD (2001) dengan judul ”Calculation of steady flow pressure loss coefficints for pipe junctions” menunjukan bahwa pada susut cabang ( ) menghitung koefisien kerugian (K), Penelitian ini dilakukan pada aliran turbulen dengan bilangan Reynolds 80.000 – 11.000 untuk aliran gabungan dengan pengukuran variasi laju aliran cabang (Q1) dan

variasi laju aliran langsung (Q2)

Tumbukan yang terjadi pada percabangan pipa mengakibatkan aliran menjadi turbulen, sehingga koefisien gesek menjadi tinggi dan menyebabkan penurunan tekanan yang akan berpengaruh pada energi yang dibutuhkan oleh Pompa. Didaerah mana terjadinya penurunan tekanan dan seberapa besar pengaruh variasi sudut cabang terhadap koefisien kerugian pada penggabungan pipa. Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Variasi Sudut Cabang Terhadap Koefisien Kerugian Pada Penggabungan Aliran”

2. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin Universitas Haluoleo Kendari, dengan terlebih dahulu,

mempersiapkan alat penelitian berikut bahan yang akan digunakan. Fluida yang akan digunakan adalah air . Instalasi pengujian seperti terlihat pada Gambar 1 dan alat uji seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Instalasi Penelitian

Keterangan Gambar :

1.Tangki bawah 7. Rotameter 2. Pompa 8. Sesi uji 3. Tangki atas 9. Tangki ukur 4. Plat koridor 10. Pipa over flow 5. Pipa sirkulasi 11. Katup

6. Pipa distribusi 12. Manometer papan

Gambar 2. Alat Penelitian

Dari data hasil pengujian tabel A1 lampiran A diolah dan menghitung : debit pada cabang 1 (Q1)

dan cabang 2 (Q2), kemudian menghitung debit Q3

= Q1 + Q3

Kecepatan pada masing-masing cabang (U1, U2 dan

U3) dimana : 1 1 1 A Q U  , 2 2 2 A Q U  dan 3 3 3 A Q U 

Bilangan Reynolds (Re1, Re2, dan Re3) dimana Re

dicari dengan persamaan (12)

θ

1

2

(3)

Membaca tinggi tekanan statis pada setiap cabang (h1 , h2, dan h3)

Koefisien kerugian (K1-3) dan (K2-3)

Koefisien Total dengan cara menjumlahkan koefisien (K1-3) dan (K2-3).

Membuat grafik hubungan antara bilangan Reynolds (Re) tiap sudut cabang Vs koefisien kerugian (K1-3 dan K2-3).

Membuat grafik hubungan antara bilangan Reynolds (Re) tiap sudut cabang Vs koefisien kerugian total (Ktot).

Membuat grafik hubungan antara Rasio laju aliran (Q1/Q3) Vs Koefisien Kerugian (K1-3 dan K2-3).

Membuat grafik hubungan antara Rasio laju aliran (Q1/Q3) Vs Koefisien Kerugian total (Kto t).

Membut grafik kecenderungan hasil eksperimen dengan hasil penelitian sebelumnya.

3. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran laju aliran pada pipa cabang (Q1) dan pipa (Q2) yang diukur

dengan menggunakan Rotameter (Flow Meter) serta pipa keluaran (Q3), maka untuk memperoleh grafik hasil

pengujian masing-masing sudut cabang harus dihitung kemudian hasilnya ditabelkan seperti pada lampiran B. Adapun dalam analisis akan diberikan satu contoh perhitungan untuk sudut cabang 900 dengan diameter pipa 0,025,4 x 0,025,4 m yang dianalisis secara eksperimen.

Dari data hasil pengukuran laju aliran yang melintasi pipa cabang 1 (Q1) dan aliran pada pipa

cabang 2 (Q2) maksimum dengan mengambil contoh

data hasil pengukuran Tabel 1 dan dan hasil analisis Tabel 2. dan dianalisa sebagai berikut :

Variasi Laju Aliran Cabang 1 ( Q1)

Koefisien Kerugian (K1-3) Sebagai Fungsi dari Bilangan

Reynolds 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 Re K 1 -3 θ = 90 θ = 75 θ = 60 θ = 45 θ = 30 L

Gambar 3. Grafik Koefisien Kerugian (K1-3)

Terhadap Re Cabang 1-3

Koefisien Kerugian (K2-3) Sebagai Fungsi dari Bilangan

Reynolds 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 Re K2 -3 θ = 90 θ = 75 θ = 60 θ = 45 θ = 30

Gambar4. Grafik Koefisien Kerugian (K2-3)

Terhadap untuk Re Cabang 1-3

Koefisien Kerugian Total (Ktot) Sebagai Fungsi dari

Bilangan Reynolds 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 Re Kto t θ = 90 θ = 75 θ = 60 θ = 45 θ = 30

Gambar 5. Grafik Koefisien Kerugian total (Ktot)

(4)

Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan serta gambar grafik dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dianalisis berupa evaluasi data pengukuran dan perhitungan dengan mempelajari kecenderungan yang terjadi sesuai dengan tujuan yang dicapai:

a. Enam variasi laju aliran cabang 1-3 dan untuk setiap bilangan Reynolds (Re) bervariasi antara 10361 dan 31084 pada 90 pengujian menghasilkan nilai koefisien kerugian (K1-3) antara 0,08 dan 1,33

,demikian pula nilai koefisien kerugian (K2-3) antara

0,05 dan 1,00 dengan hasil ditabelkan pada lampiran B dan diringkas dalam gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 grafik Koefisien kerugian (K) terhadap bilangan Reynolds dan rasio laju aliran (Q1/Q3)

dituangkan dalam gambar 4.4, hal ini terjadi karena arah aliran dari cabang 1-3 dibelokan akibat adanya tumbukan dari aliran langsung (cabang 2) yang tidak mengalami perubahan arah.

b. Variasi laju aliran cabang 2-3, dengan meningkatnya bilangan Reynolds (Re) dari 10361 sampai 31084 mengakibatkan nilai koefisien kerugian (K1-3) berkisar 0,30 dan 1,25 demikian

pulah nilai Koefisien kerugian (K2-3) berkisar 0,46

dan 1,37 hal ini lebih besar bila dibandingkan dengan koefisien kerugian (K1-3), karena aliran

cabang 2-3 mengalami hambatan akibat tumbukan aliran dari cabang 1.

4. Kesimpulan dan Saran

Variasi laju aliran cabang 1 :

Hasil penelitian yang diperoleh untuk koefisien kerugian tiap cabang adalah:

o K1-3(90 0 ) = (0,44 -1,33), K2-3(90 0 ) = (0,18 – 1,00) o K1-3(750) = (0,35 – 1,24), K2-3(750) = (0,12 – 0,86) o K1-3(600) = (0,28-1,17), K2-3(600) = (0,10 - 0,80) o K1-3(45 0 ) = (0,21 – 1,03), K2-3(45 0 ) = (0,08 - 0,70) o K1-3(300) = (0,08 – 0,85), K2-3(300) = (0,05 - 0,61)

Koefisien kerugian total (Ktot) adalah:

o Ktot(900) = (0,62 – 2,32) o Ktot(750) = (0,47 – 2,10) o Ktot(60 0 ) = (0,38 – 1,97) o Ktot(450) = (0,29 – 1,73) o Ktot(30 0 ) = (0,13 – 1,46)

Kerugian head totan (ΔHtot) untuk setiap:

o ΔHtot (90 0 ) = (0,003 – 0,115) m o ΔHtot (750) = (0,003 – 0,104) m o ΔHtot (60 0 ) = (0,0021 – 0,098) m o ΔHtot (45 0 ) = (0,0016 – 0,086) m o ΔHtot(300) = (0,0007 – 0,073) m

Variasi debit aliran cabang 2 :

Hasil penelitian yang diperoleh untuk Koefisien kerugian tiap cabang adalah:

o K1-3(90 0 ) = (0,55 – 1,25), K2-3(90 0 ) = (0,72 – 1,37) o K1-3(750) = (0,50 – 1,18), K2-3(750) = (0,66 – 1,29) o K1-3(60 0 ) = (0,41 – 1,05), K2-3(60 0 ) = (0,61 – 1,20) o K1-3(450) = (0,35 – 0,55 ), K2-3(450) = (0,55 – 1,11) o K1-3(300) = (0,30 – 0,83), K2-3(300) = (0,46 – 1,02)

Koefisien kerugian total adalah: o Ktot(900) = (1,27- 2,63) o Ktot(75 0 ) = (1,16 – 2,48) o Ktot(600) = (1,01- 2,24) o Ktot(54 0 ) = (0,91 – 2,04) o Ktot(300) = (0,76 – 1,84)

Kerugian head totan (ΔHtot) untuk setiap:

o ΔHtot (90 0 ) = (0,007 -0,139) m o ΔHtot (750) = (0,006 - 0,123,) m o ΔHtot (60 0 ) = (0,0021- 0,098) m o ΔHtot (45 0 ) = (0005 – 0,101) m o ΔHtot(300) = (0,004 – 0,092) m Saran

1. Untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan memvariasikan diameter pipa utama agar dapat membandingkan kenaikan koefisien keruagian dan drop energi yang terjadi pada sambungan pipa dengan penggabungan aliran. 2. Dalam instalasi perpipaan sebaiknya dihindari

penggabungan aliran yang arah aliranya berlawanan denagan sudut cabang. Dapat dikembangkan untuk penelitian tentang besarnya tumbukan aliran balik setelah penggabungan aliran

(5)

TABEL 1.

HASIL PERHITUNGAN KECEPATAN ALIRAN, Re, K DAN ΔH PADA SUDUT 900

1. Variasi debit aliran cabang ( Leg 1)

Q1 Q2 Q3 V1 V2 V3 No. (m3/s) (m3/s) (m3/s) Q1/Q3 Q2/Q3 (m/s) (m/s) (m/s) 1 0.000133 0.0000333 0.000167 0.80 0.20 0.2633 0.0658 0.3291 2 0.000200 0.0000333 0.000233 0.86 0.14 0.3949 0.0658 0.4607 3 0.000267 0.0000333 0.000300 0.89 0.11 0.5265 0.0658 0.5924 4 0.000333 0.0000333 0.000367 0.91 0.09 0.6582 0.0658 0.7240 5 0.000400 0.0000333 0.000433 0.92 0.08 0.7898 0.0658 0.8556 6 0.000467 0.0000333 0.000500 0.93 0.07 0.9214 0.0658 0.9873 No. Re1 Re2 Re3 f1 f2 f3 hf1 (mH2O) hf2 (mH2O) hf3 (mH2O) 1 8289 2072 10361 0.032 0.0309 0.028 0.0040 0.0002 0.0085 2 12433 2072 14506 0.030 0.0309 0.028 0.0083 0.0002 0.0167 3 16578 2072 18650 0.028 0.0309 0.026 0.0138 0.0002 0.0256 4 20722 2072 22795 0.026 0.0309 0.025 0.0201 0.0002 0.0367 5 24867 2072 26939 0.025 0.0309 0.024 0.0278 0.0002 0.0493 6 29011 2072 31084 0.023 0.0309 0.023 0.0348 0.0002 0.0628 No. hfact1 (mH2O) hfact2 (mH2O) hfact3 (mH2 O) K1-3 K2-3 Ktot ΔH1-3 (mH2O) ΔH2-3 (mH2O) ΔHtot (mH2O) 1 0.0609 0.063 0.057 0.44 0.18 0.62 0.002 0.001 0.003 2 0.0764 0.081 0.067 0.63 0.32 0.95 0.007 0.003 0.010 3 0.1242 0.132 0.106 0.83 0.48 1.31 0.015 0.009 0.023 4 0.1752 0.189 0.145 0.97 0.66 1.63 0.026 0.018 0.043 5 0.2178 0.238 0.169 1.15 0.84 2.00 0.043 0.031 0.074 6 0.2612 0.288 0.189 1.33 1.00 2.32 0.066 0.050 0.115

2. Variasi debit aliran langsung ( Leg 2)

Q1 Q2 Q3 V1 V2 V3 No. (m3/s) (m3/s) (m3/s) Q1/Q3 Q2/Q3 (m/s) (m/s) (m/s) 1 0.000133 0.000033 0.000167 0.80 0.20 0.2633 0.0658 0.3291 2 0.000133 0.000100 0.000233 0.57 0.43 0.2633 0.1975 0.4607 3 0.000133 0.000167 0.000300 0.44 0.56 0.2633 0.3291 0.5924 4 0.000133 0.000233 0.000367 0.36 0.64 0.2633 0.4607 0.7240 5 0.000133 0.000300 0.000433 0.31 0.69 0.2633 0.5924 0.8556 6 0.000133 0.000367 0.000500 0.27 0.73 0.2633 0.7240 0.9873

(6)

No. Re1 Re2 Re3 f1 f2 f3 hf1 (mH2O) hf2 (mH2O) hf3 (mH2O) 1 8289 2072 10361 0.032 0.031 0.0300 0.004 0.0002 0.0091 2 8289 6217 14506 0.032 0.035 0.0280 0.004 0.0024 0.0167 3 8289 10361 18650 0.032 0.030 0.0260 0.004 0.0058 0.0256 4 8289 14506 22795 0.032 0.028 0.0260 0.004 0.0106 0.0382 5 8289 18650 26939 0.032 0.026 0.0240 0.004 0.0163 0.0493 6 8289 22795 31084 0.032 0.024 0.0225 0.004 0.0224 0.0615 No. hfact1 (mH2O) hfact2 (mH2O) hfact3 (mH2 O) K1-3 K2-3 Ktot ΔH1-3 (mH2O) ΔH2-3 (mH2O) ΔHtot (mH2O) 1 0.0441 0.048 0.039 0.55 0.72 1.27 0.003 0.004 0.007 2 0.0815 0.085 0.067 0.70 0.86 1.56 0.008 0.009 0.017 3 0.1249 0.126 0.096 0.84 1.01 1.85 0.015 0.018 0.033 4 0.1826 0.179 0.133 0.98 1.13 2.11 0.026 0.030 0.056 5 0.2508 0.241 0.174 1.15 1.26 2.41 0.043 0.047 0.090 6 0.3249 0.307 0.216 1.25 1.37 2.63 0.062 0.068 0.130 TABEL 2

HASIL PERHITUNGAN KECEPATAN ALIRAN, Re, K DAN ΔH PADA SUDUT 750

1. Variasi debit aliran cabang ( Leg 1)

Q1 Q2 Q3 V1 V2 V3 No. (m3/s) (m3/s) (m3/s) Q1/Q3 Q2/Q3 (m/s) (m/s) (m/s) 1 0.000133 0.0000333 0.000167 0.80 0.20 0.2633 0.0658 0.3291 2 0.000200 0.0000333 0.000233 0.86 0.14 0.3949 0.0658 0.4607 3 0.000267 0.0000333 0.000300 0.89 0.11 0.5265 0.0658 0.5924 4 0.000333 0.0000333 0.000367 0.91 0.09 0.6582 0.0658 0.7240 5 0.000400 0.0000333 0.000433 0.92 0.08 0.7898 0.0658 0.8556 6 0.000467 0.0000333 0.000500 0.93 0.07 0.9214 0.0658 0.9873 No. Re1 Re2 Re3 f1 f2 f3 hf1 (mH2O) hf2 (mH2O) hf3 (mH2O) 1 8289 2072 10361 0.032 0.0309 0.030 0.0040 0.0002 0.0091 2 12433 2072 14506 0.030 0.0309 0.029 0.0083 0.0002 0.0173 3 16578 2072 18650 0.028 0.0309 0.026 0.0138 0.0002 0.0256 4 20722 2072 22795 0.026 0.0309 0.026 0.0201 0.0002 0.0382 5 24867 2072 26939 0.025 0.0309 0.024 0.0278 0.0002 0.0493 6 29011 2072 31084 0.023 0.0309 0.023 0.0348 0.0002 0.0628

(7)

No. hfact1 (mH2O) hfact2 (mH2O) hfact3 (mH2 O) K1-3 K2-3 Ktot ΔH1-3 (mH2O) ΔH2-3 (mH2O) ΔHtot (mH2O) 1 0.0480 0.050 0.044 0.35 0.12 0.47 0.002 0.001 0.003 2 0.0807 0.086 0.072 0.52 0.26 0.78 0.006 0.003 0.008 3 0.1242 0.133 0.108 0.72 0.42 1.14 0.013 0.008 0.020 4 0.1819 0.195 0.153 0.90 0.57 1.47 0.024 0.015 0.039 5 0.2392 0.258 0.194 1.06 0.71 1.77 0.039 0.026 0.066 6 0.2960 0.320 0.228 1.24 0.86 2.10 0.062 0.043 0.104

2. Variasi debit aliran langsung ( Leg 2)

Q1 Q2 Q3 V1 V2 V 3 No. (m3/s) (m3/s) (m3/s) Q1/Q3 Q2/Q3 (m/s) (m/s) (m/s) 1 0.000133 0.000033 0.000167 0.80 0.20 0.2633 0.0658 0.3291 2 0.000133 0.000100 0.000233 0.57 0.43 0.2633 0.1975 0.4607 3 0.000133 0.000167 0.000300 0.44 0.56 0.2633 0.3291 0.5924 4 0.000133 0.000233 0.000367 0.36 0.64 0.2633 0.4607 0.7240 5 0.000133 0.000300 0.000433 0.31 0.69 0.2633 0.5924 0.8556 6 0.000133 0.000367 0.000500 0.27 0.73 0.2633 0.724 0.9873 No. Re1 Re2 Re3 f1 f2 f3 hf1 (mH2O) hf2 (mH2O) hf3 (mH2O) 1 8289 2072 10361 0.032 0.031 0.030 0.004 0.0002 0.0091 2 8289 6217 14506 0.032 0.034 0.026 0.004 0.0024 0.0155 3 8289 10361 18650 0.032 0.031 0.026 0.004 0.0060 0.0256 4 8289 14506 22795 0.032 0.026 0.026 0.004 0.0098 0.0382 5 8289 18650 26939 0.032 0.026 0.024 0.004 0.0163 0.0493 6 8289 22795 31084 0.032 0.025 0.023 0.004 0.0234 0.0628 No. hfact1 (mH2O) hfact2 (mH2O) hfact3 (mH2 O) K1-3 K2-3 Ktot ΔH1-3 (mH2O) ΔH2-3 (mH2O) ΔHtot (mH2O) 1 0.0488 0.053 0.044 0.50 0.66 1.16 0.003 0.004 0.006 2 0.0795 0.083 0.065 0.63 0.78 1.41 0.007 0.008 0.015 3 0.1185 0.119 0.091 0.76 0.92 1.68 0.014 0.016 0.030 4 0.1808 0.177 0.133 0.92 1.04 1.96 0.024 0.028 0.052 5 0.2428 0.233 0.169 1.07 1.18 2.24 0.040 0.044 0.084 6 0.3229 0.305 0.218 1.18 1.29 2.48 0.059 0.064 0.123

Daftar Acuan

[1] Abubaker A. Salem, Saib A. Yousif & Yasser F. Nassar, 2003, Study of the Separated and Total losses in Bends, Proceedings of the International

Conference on Fluid and Thermal Energy Conversion, Bali, Indonesia.

[2] Arip Dwiyantoro, B., 2004, Studi Ekperimental Tentang pengaruh Protituding (Tonjolan) pada Pipa Lurus Bercabang 450 dan 600 terhadap

(8)

Distribusi Kecepatan dan Tekanan Aliran, ITS, Surabaya.

[3] Bird R. B., Stewart W. E. & lighfoat E. N., 1994, Transport Phenomena, John Willey & Sons, Singapore, Toronto.

[4] Costa N.P., Mania.R, 2006. Edge Effects on the Flow Characteristics in a 90 deg Tee Junction, Journal of Fluids Engineering, Vol. 128, pp. 1204:1217, Publishing Company,inc.

[5] Miller S. Donald., Internal Flow Sistem, Vol-5, In the BHRA Fluid Engineering Series.

[6] Saleh M. Jamal. 2002. Fluid Flow Handbook, McGraw-Hll, New York.

[7] Schlichting Hermann, 1979. Boundary-layer Theory, MC Graw-Hill Book company, New York. [8] White Frank M, 1994. Fluid Mechanics, Third

Gambar

Gambar 2. Alat Penelitian
Gambar 4.    Grafik Koefisien Kerugian (K 2-3 )                         Terhadap untuk Re Cabang 1-3

Referensi

Dokumen terkait

RINGKASAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN ANGGARAN 2019.

Pengamatan terhadap pertumbuhan rumput laut, pertumbuhan bandeng, kualitas air, dan tanah, serta kandungan agar rumput laut dilakukan setiap 15 hari, sedangkan produksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total hemosit dan sintasan udang vaname (L. vannamei) yang dipelihara pada salinitas 10 ppt dan dengan padat tebar yang berbeda..

Merupakan data pokok dalam penelitian ini, yang diperoleh langsung dari tanggapan Wajib Retribusi Jasa Usaha dan pelaksana kebijakan terhadap Implementasi Perda Nomor 08 Tahun 2012

Kemensos yang saya, saya kalau rapat dengan Kemensos itu saya berusaha betul untuk hadir Pak, karena wajah-wajah terdepan pembangun Indonesia itu ada pada

Berikut ini adalah hasil penelitian yang relevan dengan penelitian “ Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata

Jl. Airmadidi Bawah, Kec. Minahasa Utara, Manado Sulawesi Utara Jl. Raya Subang Km. 15 Desa Wantilan, CipeuŶdeuy, SuďaŶg – Jaǁa Barat Jl Batu Tulis Raya 31-33 Jakarta Pusat.. Jl.

RPC-777/PSS/2016, tanggal 8 april 2016, telah mendapat opini auditor bahwa laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi