BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Umum Perusahaan
PT. Bintang Persada Satelit didirikan pada Tahun 2002 dan mulai beroperasi pada Tahun 2003. President Director PT. Bintang Persada Satelit bapak Susanto Lim awalnya adalah perusahaan yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ dan lengkap dengan receivernya. Seiring dengan berkembangnya usaha ini dengan berbagai inovasi-inovasi sesuai perkembangan zaman, sekarang perusahaan ini mengembangkan bisnis pabrik kereta sorong.
Pabrik PT. Bintang Persada Satelit ini beralamat di di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid Gang Ladang, Perdamaian No. 34, Medan dan memiliki kantor pemasaran di Jalan Sutomo Ujung Medan. Sampai saat ini perusahaan memiliki tenaga kerja tetap sekitar 166 orang dan memiliki dua shift kerja yang jumlah jam kerja setiap shift/hari sekitar 7 jam.
Orientasi pasar PT. Bintang Persada Satelit adalah ke berbagai daerah di pulau Sumatera dan sekarang meluas hingga ke luar Sumatera yaitu pulau Jawa dan wilayah Indonesia Bagian Timur. Perusahaan beroperasi disebuah area dengan luas sekitar kurang lebih 1,5 Hektar yang terdiri dari beberapa bangunan untuk mesin produksi, gudang produk, dan gudang bahan baku.
PT. Bintang Persada Satelit adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri pembuatan parabola. Dalam kegiatan proses operasinya, parabola yang telah dihasilkan akan diuji dengan suatu sistem pengendalian mutu baik dan ketat dari manajemen.
Parabola yang diproduksi terbagi atas dua merek, yaitu merek BP Sat dan QQ yang masing-masing merek memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Selain produksi- produksi di atas PT. Bintang Persada Satelit Medan juga menyediakan dam melayani permintaan pembuatan kereta sorong.
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Bintang Persada Satelit terletak di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid Gang Ladang, Perdamaian No. 34, Medan. PT. Bintang Persada Satelit menempati areal seluas 1,5 Hektar.
2.4. Daerah Pemasaran
Produk-produk dari PT. Bintang Persada Satelit Medan, dipasarkan ke berbagai daerah di pulau Sumatera dan sekarang meluas hingga ke wilayah pulau Jawa dan Indonesia Bagian Timur. Masalah harga dari produk menjadi hal yang sensitive dari pemasaran yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya masih dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu orang dengan yang lain menjadi jelas.
Adapun bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Bintang Persada Satelit adalah bentuk struktur organisasi campuran lini, fungsional. Sruktur lini merupakan struktur dimana didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional merupakan struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksanan dengan keahlian khusus. Struktur Organisasi PT. Bintang Persada Satelit dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Direktur
General Manager
Financial and Accounting Manager Auditor Wakil Direktur Marketing Manager Operational Manager HRD Manager
Accounting ADM Financial and Accounting
Purchase Kabag
Produksi LogistikKabag Kabag T.Engineering Supervisor Dish Supervisor K. Sorong Quality Control Electrical Technical
Machinery ADM Logistik Supervisor Gudang Karyawan Cleaning Service Security Driver Keterangan : = Hubungan Lini = Hubungan Fungsional Kabag General Administration
Struktur organisasi PT. Bintang Persada Satelit adalah berbentuk garis dan fungsional. Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung dilimpahkan kepada departemen yang menangani pekerjaan tersebut. Yang termasuk dalam hubungan garis ini adalah manajer produksi dan manajer
engineering. Hubungan fungsional dijumpai di bagian umum atau kepegawaian
dan bagian keuangan, dimana seluruh karyawan dapat berhubungan dengan bagian ini sepanjang menyangkut fungsi kepegawaian dan keuangan.
2.5.1. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar dapata dilihat pada uraian di bawah ini:
1. Direktur
Direktur adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Bintang Persada Satelit yang bertugas untuk:
a. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dan hasil kegiatan perusahaan.
b. Menyusun dan merencanakan program baik jangka panjang maupun jangka pendek serta strategis pelaksanaan.
c. Melakukan pengambilan keputusan dalam pengolahan sumber data dan pengolahan program.
2. Wakil Direktur
a. Membantu direktur memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dan hasil kegiatan perusahaan.
b. Membantu direktur melakukan pengambilan keputusan dalam pengolahan sumber data dan pengolahan program.
3. General Manager
General manager bertugas untuk :
a. Mengendalikan dan melaksanakan kebijakan umum dan tujuan umum. b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan operasional sehari-hari di
perusahaan.
c. Mengembangkan perusahaan dengan tanggung jawab dan wewenang dari sumber daya yang dimiliki.
4. Auditor
Auditor bertugas untuk mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan general
manager di perusahaan.
5. Financial and Accounting Manager
Financial and accounting manager bertanggung jawab langsung kepada general manager. Financial and accounting manager mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akutansi dari keuangan perusahaan.
b. Membantu general manager dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memastikan bahwa semua transakasi keuangan dilakukan dengan benar d. Memeriksa dan menganalisis data dan laporan aliran dana dan biaya
Operational manager bertanggung jawab langsung kepada general manager.
Tugas - tugas dari operational manager adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dalam bagian produksi. b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan
spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.
c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
7. Marketing Manager
Marketing manager bertanggung jawab kepada general manager. Marketing manager bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Merencanakan, mengkordinir dan mengawasi kegiatan di bidang pemasaran.
b. Merencanakan kegiatan penelitian pasar guna mendapatkan data tentang tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume penjualan kepada target pasar.
c. Menentukan kebijakan serta strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan di pasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.
d. Menentukan rencanakan anggaran biaya pemasaran. 8. HRD (Human Resource Departement) Manager
HRD (Human Resource Departement) manager bertanggung jawab kepada
general manager. HRD (Human Resource Departement) manager bertugas
untuk hal-hal berikut:
a. Menentukan dimana karyawan ditempatkan.
c. Menentukan penerimaan karyawan baru. 9. Purchase
Purchase bertanggung jawab kepada financial and accounting manager. Purchase bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengerti keperluan perusahaan sepenuhnya.
b. Meyakinkan keperluan material terpenuhi termasuk bahan baku, suku cadang dan lain-lain.
c. Memeriksa dan menegaskan kemampuan pemasok. 10. Accounting
Accounting bertanggung jawab kepada financial and accounting manager. Accounting bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembukuan perusahaan. b. Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan.
c. Memperhitungkan besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
11. Admninistration Financial and Accounting
Admninistration financial and accounting bertanggung jawab kepada financial and accounting manager. Admninistration financial and accounting
bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Menyusun laporan jumlah penjualan produk ke konsumen. b. Menyusun laporan anggaran biaya pemasaran.
12. Kepala Bagian T. Engineering
Kepala bagian T.engineering bertanggung jawab kepada operational
manager. Kepala Bagian T. Engineering bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Merencanakan jadwal kerja mesin, kegiatan, service, kebutuhan akan suku cadang, mesin dan peralatan.
b. Bekerja sama dengan manager produksi untuk menyusun prosedur keselamatan dan keamanan kerja.
c. Bertanggung jawab atas perbaikan peralatan, mesin, dan fasilitas perusahaan.
13. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab kepada operational manager. Kepala bagian produksi bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Melaksanakan jadwal kerja mesin, kegiatan, service, kebutuhanakan suku cadang, mesin dan peralatan.
b. Bekerja sama dengan manager produksi dan kepala bagian engineering untuk menyusun prosedur keselamatan dan keamanan kerja.
c. Melaksanakan sistem pengawasan mesin dan peralatan pabrik.
d. Bertanggung jawab atas perbaikan peralatan, mesin dan fasilitas perusahaan.
14. Kepala Bagian Logistik
Kepala bagian logistik bertanggung jawab kepada operational manager. Kepala bagian logistik bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Memeriksa persediaan bahan-bahan di gudang dan dilaporkan ke bagian
purchasing.
15. Kepala Bagian General Administration
Kepala bagian general administration bertanggung jawab kepada HRD
manager. Kepala bagian general administration bertugas untuk hal-hal
berikut:
a. Mencatat berapa jumlah keseluruhan karyawan di pabrik. b. Merencanakan kegiatan pelatihan untuk karyawan. c. Merencanakan kebutuhan personal karyawan. 16. Machinery
Machinery bertanggung jawab kepada kepala bagian T. Engineering. Machinery bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Melaporkan mesin yang rusak dan yang akan diganti.
b. Mengontrol peralatan-peralatan, mesin-mesin, dan peralatan produksi. 17. Electrical
Electrical bertanggung jawab kepada kepala bagian T. Engineering. Electrical bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengamati motor-motor pada pabrik jika ada yang rusak.
b. Memeriksa rangkaian listrik apakah dalam kondisi baik atau tidak. 18. Technical
Technical bertanggung jawab kepada kepala bagian T. Engineering. Technical bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran waktu.
Quality Control bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi. Quality control bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Membuat laporan harian Quality Control. b. Memeriksa hasil produksi parabola
c. Bertanggung jawab atas penelitian mutu bahan baku dari produk jadi. 20. Supervisor Dish
Supervisor Dish bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi. Supervisor dish bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengawasi jalannya mesin pembuat dish yang digunakan di lantai produksi.
b. Mengetahui kerusakan-kerusakan pada mesin dan cara penanggulangannya.
21. Supervisor Mounting
Supervisor kereta sorong bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi. Supervisor kereta sorong bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengawasi jalannya mesin pembuat kereta sorong yang digunakan di lantai produksi.
b. Mengetahui kerusakan-kerusakan pada mesin dan cara penanggulangannya.
22. Admninistration Logistik
Admninistration logistik bertanggung jawab kepada kepala bagian logistik. Admninistration logistik bertugas untuk membantu kepala bagian logistik
dalam memeriksa persediaan bahan-bahan di gudang dan memeriksa laporan keluar masuk barang-barang di gudang.
Supervisor gudang bertanggung jawab kepada kepala bagian logistik. Supervisor gudang bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku. b. Membuat laporan penerimaan, persediaan, dan pengeluaran bahan. c. Mengontrol persediaan bahan.
24. Security
Security bertugas untuk hal-hal berikut:
a. Mengawasi semua gerak gerik orang yang dianggap mencurigakan. b. Mencatat semua tamu yang masuk.
c. Bertanggung jawab terhadap semua keamanan perusahaan. 25. Karyawan
Karyawan bertugas untuk mengerjakan pembuatan produk mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi sesuai pesanan.
26. Cleaning Service
Cleaning service bertugas untuk menjaga kebersihan di areal PT. Bintang
Persada Satelit. 27. Driver
Driver bertugas untuk sebagai distributor produk parabola ke pelanggan.
a. Menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan dan SMK3 dimengerti, diterapkan dan dipelihara di bagian SPI.
2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses
recruitment (fungsi penarikan tenaga kerja). Kegiatan utama proses recruitment
adalah program penerimaan tenaga kerja, diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
PT. Bintang Persada Satelit di dalam kegiatan penerimaan dan penempatan tenaga kerja dilakukan sendiri oleh pihak perusahaan dengan terlebih dahulu melihat situasi yang ada, apakah perusahaan memerlukan karyawan atau tidak. Hal ini perlu diperhitungkan mengingat efektivitas dan efisiensi yang diterapkan perusahaan. Dalam proses penerimaan tenaga kerja, tiap-tiap bagian melapor ke bagian personalia bahwa bagian yang ditempatinya kekurangan tenaga kerja. Selanjutnya direktur memberikan wewenang kepada bagian personalia untuk merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan tersebut.
PT. Bintang Persada Satelit memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 166 orang dengan perincian ditunjukkan pada Tabel 5.1. berikut:
Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja
No. Jabatan Pendidikan Jumlah
1. Direktur Sarjana 1
2. Wakil Direktur Sarjana 1
3. General Manager Sarjana 1
4. Auditor Sarjana 1
5. Financial and Accounting
Manager Sarjana 1
6. Operational Manager Sarjana 1
7. Marketing Manager Sarjana 1
8. HRD Manager Sarjana 1
10. Accounting Sarjana / D3 4 11. ADM Financial and
Accounting Sarjana / D3 4
12. Kabag T. Engineering Sarjana / D3 1
13. Kabag Produksi Sarjana / D3 1
14. Kabag Logistik Sarjana / D3 1
Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan)
No. Jabatan Pendidikan Jumlah
15. Kabag General Administration Sarjana / D3 1
16. Machinery D3 2
17. Electrical D3 2
18. Technical Sarjana / D3 2
19. Quality Control Sarjana / D3 2
20. Supervisor Dish Sarjana / D3 1
21. Supervisor Mounting Sarjana / D3 1
22. ADM Logistik D3 2
23. Supervisor Gudang Sarjana / D3 1
24. Security SMA 4
25. Karyawan SMA 120
26. Cleaning Service SMA 2
27. Driver SMA 5
TOTAL 166
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
2.6.2. Jam Kerja
Dalam memelihara ketertiban dan kedisiplinan kerja setiap perusahaan mengeluarkan tata tertib/peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja.
Ketentuan jam kerja di PT. Bintang Persada Satelit diatur menurut aturan
shift yang ditunjukkan pada Tabel 5.2. Tabel 5.3. dan Tabel 5.4.
a. Jam kerja pada bagian administrasi dan kantor
Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi dan Kantor
HARI JAM KERJA (WIB) ISTIRAHAT (WIB)
Senin – Sabtu 08.00 – 17.00 12.00 – 13.00
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
b. Jam kerja bagian produksi
Tabel 2.3. Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Produksi
HARI SHIFT JAM KERJA (WIB) ISTIRAHAT (WIB) Senin – Sabtu I 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00 II 16.00 – 24.00 18.00 – 19.00 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
c. Jam kerja bagian keamanan
Tabel 2.4. Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Keamanan
HARI SHIFT JAM KERJA (WIB) Senin – Sabtu I 07.00 – 19.00 II 19.00 – 07.00 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
2.7. Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal) yang ada.
Pada PT. Bintang Persada Satelit, jenis proses produksinya adalah mass
production dikenal sebagai tipe produksi massal. Mass production dirancang
untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar tetapi relatif sejenis. Mesin dan peralatan yang digunakan dirancang untuk mampu menghasilkan produk dengan produktivitas yang tinggi. Disisi lain, keterampilan berproduksi dari manusia dialihkan ke mesin sehingga tidak terlalu membutuhakan skill yang tinggi dari operator.
2.8. Standar Mutu Bahan/Produk
Produk yang dihasilkan dalam sebuah perusahaan harus memiliki standar mutu yang akan digunakan sebagai batasan, jaminan atau kendali dalam produksi. Produk yang dihasilkan oleh PT. Bintang Persada Satelit berupa parabola dengan spesifikasi berikut:
Tabel 2.5. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit
Type Produk Rangka (cm) Bibir (cm) Siku (cm) Tinggi Fokus (cm) Diameter (cm) Kecekungan
(cm) Mesh (cm) Plat Strip
8 QQ 123,5 186 186 97 237,5 43,2 60 x 120 116
8 BP 117 177 177 93 225 38,5 60 x 120 116
9 QQ 142 212 212 106,5 270 50 165 x 120 135
10 BP 147 220 220 106,5 278 53,5 175 x 120 145
Sumber: PT. Bintang Persada Sat
2.8.1. Bahan yang digunakan
Bahan bahan yang digunkan dalam proses produksi di PT. Bintang Persada Satelit dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.
2.8.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan ini memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
PT. Bintang Persada Satelit menggunakan beberapa jenis bahan baku antara lain aluminium coil, plat besi, pipa besi, plat strip dan aluminium hollow. Aluminium coil digunakan untuk membuat komponen dish yang terdiri dari jaring
mesh. Plat strip dan aluminium hollow digunakan untuk membuat komponen
rangka dan bibir dish. Plat besi dan pipa besi digunakan untuk komponen
mounting.
2.8.1.2. Bahan Penolong
Bahan Penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Adapun bahan-bahan penolong yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit antara lain:
1. Cat digunakan untuk mencetak merek parabola.
2. HCl digunakan untuk menghilangkan karat pada komponen mounting.
3. Op digunakan untuk menghilangkan sisa minyak/oli yang terdapat pada komponen mounting.
4. Dimenson A digunakan sebagai pengilat pada komponen mounting.
5. Dimenson B digunakan untuk menghilangkan noda dan kotoran pada komponen mounting.
6. Batang kawat las digunakan untuk menyatukan masing-masing komponen baik komponen mounting dan komponen dish.
7. Paku tembak digunakan untuk menyatukan antara mesh satu dengan mesh lainnya.
8. Baut digunakan untuk melekatkan setiap bagian di parabola.
Proses pembuatan parabola di PT. Bintang Persada Satelit terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
1. Proses pembuatan dish yang terdiri dari proses pembuatan rangka dan bibir
dish kemudian proses pembuatan mesh dan proses pembuatan plat strip.
2. Proses pembuatan mounting
2.8.2. Uraian Proses
2.8.2.1. Proses Pembuatan Dish
Pada proses ini dish dibuat melalui beberapa tahapan-tahapan untuk menjadi sebuah dish yang baik dan dapat digunakan. Adapun tahapan-tahapan
1. Pembuatan rangka dan bibir dish
Pembuatan rangka dan bibir dish terdiri dari beberapa tahapan, antara lain : a. Pembuatan rangka dish
Bahan baku pembuat rangka dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. Setelah bengkok kemudian masing-masing hasil potongan aluminium hollow yang telah bengkok tersebut di karate untuk dapat disamakan ukuran bengkoknya. b. Pembuatan bibir dish
Bahan baku pembuat bibir dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. Setelah bengkok kemudian masing-masing hasil potongan aluminium hollow yang telah bengkok tersebut di karate untuk dapat disamakan ukuran bengkoknya. c. Pengeboran
Setelah selesai di karate untuk menyamakan bengkoknya kemudian rangka dan bibir dish tersebut dibor. Bor terdiri dari bor 1 dan bor 3. Proses pengeboran bor 1 digunakan untuk menyatukan mounting sedangkan pengeboran bor 3 digunakan untuk menyatukan parabola.
Bahan baku pembuat mesh yaitu aluminium coil dibentuk menggunakan mesin pembuat mesh. Lempengan aluminium coil dibentuk hingga menjadi lembaran jarring-jaring mesh. Ukuran mesh disesuaikan dengan spesifikasi parabola yang akan dibuat. Setelah menjadi jaring-jaring mesh kemudian dimasukkan ke dalam mesin roll agar menjadi lurus. Kemudian mesh tersebut dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang akan berbentuk menjadi mesh segitiga. Setelah selesai mesh di cat untuk pemberian merek.
3. Pembuatan plat strip
Plat strip dibuat menggunakan mesin pembentuk plat strip. Bahan baku aluminium dibentuk sesuai spesifikasi parabola yang akan dibuat.
4. Penyatuan komponen dish
Setelah semua proses pembentuk komponen dish selesai, tahapan berikutnya adalah penyatuan rangka dish, bibir dish, mesh dan plat strip. Rangka dan bibir dish yang telah di bor dan di las dan membentuk empat keping bagian
dish tersebut kemudian dipasang jaring mesh. Mesh-mesh disusun diatas
empat keping bagian dish dan dipasang plat strip untuk menyatukan antara
mesh yang satu dengan mesh yang lain. Setelah itu ditembak menggunakan
paku tembak ke lubang-lubang dan kemudian dibor untuk menyatukan mesh, plat strip dengan rangka dan bibir dish.
2.8.2.2. Proses Pembuatan Mounting
tahapan-1. Pembuatan badan mounting
Badan mounting dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. Badan mounting terdiri dari botol siku, plat U siku, kuping siku, mounting siku, pipa mounting, kran hidrolik, dan tiang hidrolik. Adapun komponen pembuatan badan mounting adalah sebagai berikut :
2. Pembuatan tiang fokus
Tiang fokus dibuat sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat. Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran ¾ x 1mm x 5,7 m. Adapun komponen pembuatan tiang fokus adalah sebagai berikut :
a. Pipa besi ukuran 5/8 x 5,7 m dipotong untuk membuat kran tiang fokus dengan panjang 3 cm.
b. Pipa besi ukuran 3 inch x 5,7 m dipotong untuk membuat botol tiang fokus dengan ukuran 16 cm.
c. Pipa besi ukuran 1 inch x 5,7 m dipotong untuk membuat pipa mounting ukuran 15 cm.
d. Plat besi ukuran 2,5 m dipotong untuk membuat tapak fokus ukuran 16 x 16,5 cm.
e. Plat strip ukuran 55 x 38 5,7 m dipotong. Plat strip dibuat untuk sandaran hidrolik dengan ukuran 18 cm. Plat strip dibentuk untuk menjadi besi siku lubang tiga polos panjang ukuran 13,5 cm.
3. Cetak dan pon
Pada proses cetak dan pon ada beberapa komponen yang akan dicetak dan pon. Adapun komponen yang dicetak dan pon adalah sebagai berikut :
a. Cetak dan pon pipa kran b. Cetak dan pon mounting
c. Cetak dan pon pipa fokus 4. Pengelasan dan pembautan
Komponen yang telah selesai dicetak dan pon kemudian di las dan di baut untuk menyatukan semua komponen agar membentuk sebuah mounting. Adapun komponen yang di las dan di baut adalah sebagai berikut:
a. Botol siku
Komponen botol siku yang akan di las yaitu botol 16 cm, pegangan kuping, plat U lubang 2, dan tutup botol kemudian di baut 2.
b. Plat U siku
Komponen plat U siku yang akan di las yaitu besi siku polos, besi siku lubang 3, plat U lubang 4, tutup atas plat U dan tutup samping plat U. c. Kuping siku
Komponen kuping siku yang akan di las yaitu kuping ukuran 2,5 x 5 kemudian di baut.
d. Mounting siku
Komponen mounting siku yang akan di las yaitu paha siku, pipa mounting dan piring bawah siku.
e. Pipa mounting
Komponen pipa mounting yang akan di las yaitu pipa 1 inch x 15 cm kemudian di baut.
f. Tiang fokus
Komponen tiang fokus yang akan di las yaitu tiang fokus semua ukuran dan tapak fokus.
Pada proses ini semua komponen pembentuk mounting dilakukan galvanis. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk mounting dari karat dan oli/minyak yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Proses galvanis dimulai dari dimasukkannya komponen pembentuk mounting ke dalam larutan Hcl untuk menghilangkan karat yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Kemudian setelah karatnya hilang komponen pembentuk mounting dimasukkan ke dalam larutan Op untuk menghilangkan oli/minyak yang melekat pada komponen pembentuk
mounting. Setelah komponen pembentuk mounting bersih kemudian
dimasukkan ke dalam larutan dimension A agar komponen pembentuk
mounting menjadi kilat.
6. Perakitan
Setelah komponen pembentuk mounting kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini semua komponen pembentuk mounting di rakit dan disatukan.
Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Parabola di PT. Bintang Persada Satelit
2.8.3. Mesin dan Peralatan 2.8.3.1.Mesin Produksi
Adapun mesin produksi yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan proses produksinya antara lain:
1. Mesin pembuat mesh 2. Mesin roll mesh 3. Mesin potong mesh
5. Mesin las 6. Mesin bor
7. Mesin tembak paku keling (air rivet) 8. Mesin gerinda
9. Mesin roll bibir dan rangka siku 10. Mesin bor rangka
11. Mesin potong hollow 12. Mesin potong plat 13. Mesin hidrolik 14. Mesin pon
2.8.3.2.Peralatan (Equipment)
Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain:
1. Gergaji potong 2. Meja dish 3. Trolley 4. Forklift 5. Pallet