• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

161

BAGIAN 7

PROSES DAN PROSEDUR

DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan proses dan prosedur dalam pembuatan iklan dan komunikasi visual, yang meliputi; 1. Prosedur manual, 2. Proses digital, 3. Perkembangan sarana dan prasarana dalam proses pembuatan desain.

1. Visualisasi

Visualisasi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh dari hal ini meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah, dll.

Pada saat ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu pengetahuan, rekayasa, visualisasi desain produk, pendidikan, multimedia interaktif, kedokteran, dll. Pemakaian dari grafika komputer merupakan perkembangan penting dalam dunia visualisasi, setelah ditemukannya teknik garis perspektif pada zaman Renaissance. Perkembangan bidang animasi juga telah membantu banyak dalam bidang visualisasi yang lebih kompleks dan canggih (Wikipedia Indonesia).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2002:1262) visual adalah dapat dilihat dengan indra penglihatan; berdasarkan penglihatan. Sedangkan visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dsb. Visualisasi juga dapat berarti proses pengubahan konsep menjadi gambar untuk disajikan lewat televisi oleh produsen.

(2)

1. Prosedur manual dalam proses pembuatan Desain Komunikasi Visual

CETAK SABLON

1. Pengertian Cetak Sablon

Proses cetak sablon secara sederhana pada prinsipnya hampir sama dengan cetak stensil, yaitu mempergunakan alat cetak dengan sistem saring. Proses penstransferan tinta melalui media lain yang berfungsi sebagai alat cetak atau acuan, baik berupa tulisan ataupun gambar yang akan dicetak. Media cetakan atau acuan tersebut dilubangi pada bagian tertentu sehingga tinta akan bisa berpindah ke bahan yang akan dicetak.

Pada contoh cetakan atau acuan diatas pada bagian hitam dari tulisan dilubangi sehingga membentuk cetakan atau acuan yang diinginkan.

Proses pembuatan lubang pada cetakan atau acuan bisa menggunakan bahan dan alat yang sesuai dengan bahan cetakan ataupun acuannya, misalkan pisau pemotong (cutter) pada plastik mika ataupun karton dll.

Melalui lubang yang ada pada cetakan atau acuan tersebutlah tinta bisa dengan mudah berpindah ke media atau bahan yang akan dicetak. Proses pemindahan bahan tinta, cat akrilik, cat minyak ataupun jenis bahan lainnya bisa dilakukan dengan mempergunakan berbagai macam peralatan yang sesuai, baik berupa kuas, kapas yang digumpalkan ataupun dengan menggunakan alat penyemprot cat.

(3)

2. Cetak Saring

Cetak saring merupakan jenis cetak yang alat cetak atau acuannya menggunakan saringan. Dikarenakan cetak sablon mempergunakan proses saring pada waktu proses pencetakannya, maka seringkali juga dikenal istilah cetak saring untuk menggantikan cetak sablon. Peralatan saring yang dipergunakan pada cetak sablon berupa alat cetak yang disebut skrin, yang terbuat dari bahan kain monil yang dipasang pada pigura kayu.

Kain monil terbuat dari bahan nilon sintesis yang sangat elastis sekali, dengan pori-pori yang sangat halus dan kerapatannya mempunyai ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan kegunaannya pada waktu proses pencetakan pada bahan yang berbeda.

3. Rakel

Rakel merupakan alat yang berfungsi debagai penyaput cat. Alat ini diperlukan untuk meratakan cat yang sudah diletakkan diatas skrin sehingga dapat berpindah ke bahan yang akan dicetak.

Rakel terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan penggunaannya, terbuat dari bahan karet khusus yang dijepit oleh papan kayu yang berfungsi sebagai pegangan pada waktu dilakukan proses pensablonan.

(4)

Keterangan:

A. Mata rakel lancip ditengah D. Mata rakel bulat

B. Mata rakel tumpul ditengah E. Mata rakel tajam dipinggir C. Mata rakel datar F. Mata rakel rata bulat

4. Meja Cetak

Meja cetak untuk proses pensablonan terdiri dari dua macam. Pertama untuk proses sablon manual; Kedua untuk proses sablon mekanik.

Pada meja sablon manual terdiri dari alas datar rata yang terbuat dari kaca, dan bahan penyangga terbuat dari kayu atau besi. Bagian bawah kaca terdapat lampu yang berfungsi untuk menerangi tulisan atau gambar pada skrin pada waktu proses pencetakan. Pada bagian meja terdapat alat catok yang fungsinya untuk menyatok skrin agar tidak bisa berubah posisi pada waktu proses pensablonan.

(5)

meja cetak mekanik-elektronik Proses Pembuatan Klise untuk Sablon:

Pembuatan klise sebagai gambar acuan dapat dilakukan dengan tiga cara:

1. Proses afdruk Film adalah proses pemindahan gambar model ke screen dengan menggunakan cahaya ultra violet atau cahaya matahari. Bahan yang dipergunakan adalah larutan emulsi dan sensitizer. Pada proses ini klise dibuat secara langsung pada permukaan skrin, melalui proses afdruk.

Proses ini memerlukan keahlian khusus, pertama dibuat gambar acuan, kedua melapisi skrin terlebih dahulu dengan obat afdruk yang bersifat peka cahaya, oleh karena itu pengerjaanya harus dilakukan dalam ruang tertutup kedap cahaya yang hanya disinari lampu merah 5 watt.

Pembuatan klise dengan menggunakan obat pengembang, langkah sederhananya adalah sebagai berikut:

Proses Pembuatan:

1. Proses afdruk dimulai dari melarutkan cairan emulsi dengan sensitizer dengan perbandingan 9:1 kemudian dioleskan secara merata pada kain screen.

2. Screen dikeringkan, proses ini dilakukan diruang gelap untuk menghindari sinar UV membakar lapisan afdruk.

(6)

3. Selanjutnya dilakukan proses penyinaran dengan menutup skrin dengan film atau desain yang telah dibuat sebelumnya.

4. Letakkan kaca diatas film agar tidak bergeser pada waktu penyinaran,pada bagian belakang skrin diisi dengan spon dan kain berwarna gelap untuk mengurangi atau meredam sinar UV.

5. Lalu dilakukan proses penyinaran.

6. Setelah film selesai di afdruk dan di koreksi, lalu dikeringkan sebelum digunakan. Adapun jenis jenis obat afdruk yang dipakai pada proses pemindahan gambar ke skrin antara lain:

a. Bichromate b. Chrom Gelatine c. Super emulsion 5

d. Screen Emulsion 133 (Ulano).

2. klise dibuat lebih dahulu diatas plastic atau mika bening dengan tinta spesial (sejenis tinta Opaque, ataupun jenis lainnya). Lalu ditempelkan langsung ke skrin sebelum proses pensablonan dilakukan.

3. Klise dibuat langsung di skrin dengan cara menulis atau menggambarkannya dengan mempergunakan obat afdruk. Untuk Proses ini tulisan atau gambar harus berbentuk negatif.

(7)

B. PROSES SABLON TRANSFER PAPER

(transferpaper.net)

Ada dua jenis transfer paper untuk kaos bahan katun yang dijual dipasaran saat ini. diantaranya: Transfer paper Light dan Transfer paper jenis Dark. berikut penjelasan bagaimana cara menggunakan kedua jenis transfer paper tersebut.

1. Cara Sablon Transfer Paper Jenis “Light” (Untuk Kaos Warna Terang)

Mulailah dengan mendesain gambar terlebih dahulu di komputer. Desain gambar bisa dibuat menggunakan program editing menurut selera anda agar hasilnya lebih memuaskan, kemudian baliklah gambar tersebut dengan setting “mirror” (Print

gambar terbalik) pada printer atau pada program yang anda gunakan untuk

mendisain. Lalu print dengan setting kualitas Photo.

(8)

Setelah gambar selesai di print pada kertas transfer paper. Lalu gunting sisi transfer paper mengelilingi desain gambar tersebut sisakan jaraknya sekitar 2-3 mm sebagai batas. Siapkan kertas karton tebal sebagai alas kaos saat setrika, letakan transfer paper diatas permukaan kaos yang dikehendaki kemudian setrika dengan suhu maksimal.

Teknik setrika dengan cara tahan dan tekan jangan di gosok-gosok, lakukan selama 15-20 detik untuk setiap bagian kertas yang disetrika, dan ulangi ke bagian lainnya sehingga semua bagian terkena panas.

Setelah semua bagian kertas selesai di setrika diamkan hingga dingin sebentar lalu kelupas secara perlahan kertas yang menempel pada kaos dan kaos polos kini menjadi kaos sablon dengan transfer paper.

(9)

Proses Selesai, diamkan terlebih dahulu selama 1-2 Jam agar tinta benar-benar kering dan menempel pada kaos.

2. Cara Sablon Transfer Paper Jenis “Dark” (Untuk Kaos Warna Gelap)

Untuk kaos berwarna gelap tekniknya sedikit berbeda yaitu gambar yang di print

tidak perlu terbalik atau disetting mirror .

Setelah di print selanjutnya kertas digunting dan kertas transfer paper harus dikelupas terlebih dahulu lapisan putihnya (seperti membuka stiker). Untuk transfer paper jenis dark disarankan dipotong menggunakan mesin cutting plotter agar mendapatkan hasil yang maksimal.

(10)

Gambar setelah di cutting menggunakan mesin cutting plotter

Kertas yang sudah dikelupas kemudian ditaruh diatas permukaan kaos yang mau di sablon. Lapisi dengan kertas anti panas (menggunakan Silicone sheet atau Teflon sheet) agar sablon atau hasil print tidak menempel ke setrika atau ke mesin pemanas. posisi menempel seperti contoh digambar yaitu dengan posisi kertas yang di print berada diatas.

Selanjutnya setrika dengan suhu maksimal. atau direkomendasikan menggunakan mesin heat press untuk hasil sablon lebih kuat dan rapi.

(11)

Proses setrika selama 3-5 Menit dengan cara teknik setrika tahan dan tekan di setiap bagian kertas yang menempel pada kaos.

Angkat kertas anti panas/silicone sheet. periksa kembali apakah ada bagian yang masih kurang menempel kuat, jika masih kurang maksimal silahkan setrika kembali.

Perhatikanlah langkah demi langkah Cara Sablon Kaos Dengan Transfer Paper dengan teliti agar menghasilkan sablon yang bagus dan berkualitas.

C. PROSES SABLON DIGITAL PRINTING DIRECT TO GARMENT

Teknik DTG (Direct To Garment) Printing atau disebut juga sablon digital, sangatlah berbeda dengan sablon teknik transfer paper, perbedaan tersebut dikarenakan pada teknik DTG dipergunakan tinta tekstil khusus untuk bahan kain yang langsung dicetakkan pada kain tersebut dengan menggunakan printer khusus, juga tanpa menggunakan media transfer paper seperti pada cara sebelumnya.

(12)

Penggunaan printer DTG dengan tinta khusus tersebut hasilnya sangat bagus sekali sesuai dengan teks ataupun gambar yang dibuat. Sedangkan kwalitas teks ataupun gambar yang diperoleh dapat bertahan lama dan tidak luntur.

Printer DTG

Printer DTG merupakan jenis printer dengan teknologi baru yang dapat langsung mencetak di media kain, ataupun media garment yang sudah jadi seperti T Shirt, baju dll.

Prinsip Kerja Printer DTG

Prinsip kerja printer DTG adalah sama persis seperti printer biasa yang mencetak pada media kertas, hal ini dikarenakan printer yang dipakai sebagai mesin cetak diambil dari printer biasa, perbedaannya terletak pada jenis dan spesifikasi printer DTG, tinta yang dipakai untuk mencetak (untuk printer DTG pada media kain berwarna gelap seperti kaos hitam, maka tintanya harus dilengkapi dengan tinta warna putih) dan mesin press kaos untuk menjalankan printer ini.

Perbandingan antara Sablon Manual VS Sablon Printer DTG Sablon Printer DTG

• Biaya sablon lebih murah jika desain menggunakan banyak warna. • Detail gambar sangat jelas, misalnya untuk foto dsbnya

(13)

• Perputaran uang yang cepat

• Tidak diperlukan keahlian khusus untuk proses pensablonan, • Jenis tinta cuma tinta DTG waterbase.

• Biaya menjadi lebih mahal jika mencetak dalam jumlah yang banyak. • Pada umumnya hanya bagus hasilnya untuk di kain berbahan kapas. Sablon Manual

• Biaya sablon lebih mahal jika desain menggunakan banyak warna. • Detail gambar kurang bagus terutama untuk foto dsbnya.

• Perputaran uang lebih lambat.

• Diperlukan keahlian khusus terutama untuk proses pembuatan klise dan

pencampuran warna pada proses pensablonan.

• Terdiri dari berbagai jenis pilihan tinta.

• Biaya menjadi lebih mahal jika mencetak dalam jumlah yang sedikit. • Biaya menjadi lebih murah jika mencetak dalam jumlah yang banyak. 2. Prosedur komputer dalam proses pembuatan iklan

a. Peranan perangkat lunak

Perangkat lunak yang sering dipergunakan dalam pembuatan gambar ataupun desain terdiri dari dua macam basis yaitu Vektor dan Bitmap.

A. Pengertian Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap

Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y. Pada desain grafis, desain dibagi menjadi 2 kelompok yakni desain bitmap dan vektor. Grafis desain bitmap dibentuk dengan raster/pixel/dot/titik/point koordinat. Semakin banyak jumlah titik yang membentuk suatu grafis bitmap berarti semakin tinggi tingkat kerapatannya. Hal ini menyebabkan semakin halus citra grafis, tetapi kapasitas filenya semakin besar.

(14)

Ketajaman warna dan detail gambar pada tampilan bitmap bergantung pada banyaknya pixel warna atau resolusi yang membentuk gambar tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan monitor dan VGA (Video Graphic Adapter) yang digunakan. Jika gambar tampilan bitmap berresolusi tinggi di tampilkan pada monitor yang berresolusi rendah akan mengakibatkan gambar terlihat kasar, bahkan terlihat kabur berbentuk kotak-kotak (juggy) jika dilakukan pembesaran gambar. Satuan untuk ukuran grafis jenis bitmap ini adalah dpi (dot per inch) yang berarti banyaknya titik dalam satu inci. Untuk lebih memahami grafis jenis bitmap.

Beberapa grafis bitmap dapat Anda temui di file komputer, yakni file komputer yang berekstensi: .bmp, .jpg, .tif, .gif, dan .pcx. Grafis ini biasa digunakan untuk kepentingan foto-foto digital.

Program aplikasi grafis yang berbasis bitmap, antara lain: Adobe Photoshop, Corel

Photopaint, Microsoft Photo Editor dan Macromedia Fireworks. Semua program

tersebut menawarkan kemudahan dan kelengkapan fiturnya.

Selain grafis jenis bitmap, ada grafis jenis vektor yang merupakan perkembangan dari sistem grafis bitmap (digital). Grafis ini tidak tergantung pada banyaknya pixel penyusunnya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun atas garis-garis.

Tampilan akan terlihat jelas meskipun dilakukan pembesaran (zooming).

Penggunaan titik-titik koordinat dan rumus-rumus tertentu dapat menciptakan bermacam-macam bentuk grafis, seperti lingkaran, segitiga, bujur sangkar dan poligon. Dengan demikian , pemakaian grafis vektor akan lebih irit dari segi volume file, tetapi dari segi pemakaian prosessor akan memakan banyak memori.

Program aplikasi grafis yang berbasis vektor antara lain: CorelDraw , Macromedia,

Free hand, Adobe Illustrator dan Micrografx Designer. B. Perbedaan Grafis Vektor dan Grafis Bitmap

Vektor Bitmap

1. Gambar tetap jelas ketika di perbesar 1. Gambar kurang jelas ketika di perbesar 2. Tersusun oleh garis dan kurva 2. Tersusun atas titik-titik/dot

3. Ukuran File yang dihasilkan kecil 3. Ukuran File yang dihasilkan besar 4. Kualitas grafis tidak bergantung dari

(15)

a.1 Pengolah gambar dalam proses pembuatan desain.

Untuk mengetahui secara lebih detail mengenai bagaimana mengoperasikan software dalam proses pengolahan gambar untu pembuatan desain, berikut adalah link yang bisa dituju:

http://www.photoshop.com/products/photoshop/help http://www.coreldraw.com/au/pages/1100014.html

b. Peranan perangkat keras.

b.1 Kemampuan spesifikasi komputer.

Spesifikasi peralatan komputer yang tepat yang dipergunakan dalam proses pengolahan gambar mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda. Semakin canggih peralatan dengan spesifikasi yang mumpuni akan berpengaruh pada proses pengolah gambarnya.

b.2 Kemampuan spesifikasi mesin pencetak.

Demikian punya halnya dengan mesin pencetak, mempunyai tipe dan spesifikasi yang berbeda-beda. Kesesuaian spesifikasi pealatan dengan media haruslah diperhatikan.

Gambar

Gambar setelah di cutting menggunakan mesin cutting plotter

Referensi

Dokumen terkait

15 Jumlah dosen asing yang mengikuti program kerja sama non-gelar pada PT Saudara *).. Definisi, lingkup, dan syarat Kerja Sama Bergelar atau Kerja Sama Non-gelar, wajib mengikuti

1. Mengisi jurnal penjualan berdasarkan SOP & mencatat pada kartu HPP secara periodik, mencatat total harga pokok yang dijual dalam periode akuntansi2. 2. Mengarsip SOP secara

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permaasalahan yaitu : 1) Bagaimana bentuk ranah-ranah metafora yang ada dalam puisi-puisi Georg Trakl?,

Laporan keuangan merupakan output akhir dari proses akuntansi yang dilaksanakan di tingkat SKPD dan di tingkat PPKD. Laporan keuangan merupakan laporan yang

Struktur aktiva memiliki koefisien parameter positif, hal ini menunjukan bahwa perubahan pada struktur aktiva akan diikuti perubahan yang searah secara nyata dari

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada analisis struktur makro kondisi sekam padi dan HDPE pada setiap temperatur cetakan sangatlah berbeda-beda, namun

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, dan karuniaNya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan hukum